Anda di halaman 1dari 16

“Review Buku”

Planning in The Public Domain:


From Knowledge to Action
John Friedmann

Oleh
•Muhammad Anwar
•Program Studi Perencanaan dan Pengembangan Wilayah
•Sekolah Pasca Sarjana UNHAS
Planning In The Public Domain merupakan upaya untuk menguraikan sejarah pemikiran
perencanaan dan memberi masukan dalam praktik perencanaan masa depan yang
seharusnya berada

01 TEORI
PERENCANAAN
02 TRADISI
(PERENCANAAN)

 Rasionalitas pasar dan rasionalitas sosial  Dua Abad Teori Perencanaan


 Perkembangan Perencanaan modern dan  Perencanaan sebagai Reformasi Sosial
kontemporer  Perencanaan sebagai Analisis Kebijakan
 Kegunaan perencanaan  Perencanaan sebagai Pembelajaran Sosial
 Perencanaan sebagai Mobilisasi Sosial
Tokoh penting dalam perkembangan teori perencanaan abad 18-19
• Jeremy Bentham (1748–1832) tokoh yang terkenal melalui gagasannya bahwa pengetahuan berbasis ilmiah
tentang masyarakat dapat diterapkan secara aktual untuk perbaikan Masyarakat. Asumsi-asumsi yang
dibangun Benthem memiliki pengaruh besar terhadap pemikiran Eropa

• Lalu kemudian di Inggris John Stuart Mill (1806–1873), menyempurnakan gagasan-gagasan dasar
Bentham dan meneruskannya, di bawah label utilitarianisme, kepada para ekonom "neo-klasik" yang
mendominasi bidang pada saat itu. Kontribusi Mill dalam mengembangkan teori utilitarianisme memiliki
pengaruh signifikan terutama dalam konteks ekonomi dan perencanaan

• Di Prancis, ide-ide Bentham diambil oleh Saint-Simon (1760–1825), dan selanjutnya pemikirannya di
transformasi oleh muridnya Auguste Comte (1798–1857). Menurut buku ini, Meskipun kontribusi Bentham
sangat penting bagi metodologi perencanaan yang sedang berkembang, Saint-Simon-lah yang mendapatkan
penghargaan sebagai bapak perencanaan ilmiah. Saint-Simon adalah salah satu pendiri sosialisme dan
kontributor awal dalam teori perencanaan
Tokoh penting dalam perkembangan teori perencanaan abad 18-19
• Beberapa ide Saint Simon berkaitan dengan perencanaan seperti

- Masyarakat seharusnya diorganisir oleh para ilmuwan dan pemikir untuk mewujudkan kesejahteraan sosial
dan mengurangi kesenjangan kelas. Paham fisiologi sosialnya, dia mengambarkan tubuh sosial, yang
dokternya adalah para ilmuwan dan insinyur yang menempatkan pekerjaan mereka untuk melayani
masyarakat. Kemampuan mereka untuk memprediksi hasil di masa depan dari tindakan-tindakan yang
dilakukan saat ini yang akan memungkinkan masyarakat untuk mengendalikan nasibnya
- Pandangannya tentang "kelas pendidikan" menyoroti peran penting intelektual dalam pengelolaan
masyarakat.

- Ide tentang pemerintahan baru. Pertama, akan ada parlemen yang terdiri dari meritokrasi ilmuwan,
insinyur, industrialis, seniman, dan intelektual - orang-orang yang secara alamiah memiliki minat dan
kecerdasan untuk mewujudkan reformasi yang tak terelakkan. Ini akan menjadi pemerintahan yang
terdiri dari "yang terbaik dan tercerdas." Kedua, tugas utama parlemen adalah menyiapkan tidak hanya
rencana tahunan untuk pekerjaan umum, tetapi juga anggaran yang sesuai dan tingkat perpajakan yang
tepat.
Tokoh penting dalam perkembangan teori perencanaan abad 18-19
• Satu generasi setelah kematian Saint-Simon pada tahun 1846 muncul pandangan baru tentang perencanaan
dengan terbitnya Filsafat Kemiskinan karya Proudhon (1846) pandangan baru tentang perencanaan yang
lebih radikal dalam kerangka pemikiran anarkisme dan materialisme historis. Pierre-Joseph Proudhon,
dengan karyanya "Filsafat Kemiskinan" yang diterbitkan pada tahun 1846, serta Manifesto Komunis yang
diterbitkan oleh Karl Marx dan Friedrich Engels pada tahun yang sama, memperkenalkan gagasan-gagasan
yang membentuk dasar pandangan radikal tentang perencanaan

• - Pada saat yang sama perencanaan konservatif tetap berjalan di bawa panji-panji paham Auguste Comte
murid dari Saint Simon. Meskipun Comte dan Saint-Simon memiliki perbedaan pendekatan, pemikiran
mereka tetap terkait dalam beberapa aspek, dan konsep perencanaan konservatif. Auguste Comte
memperkenalkan konsep positivisme, yang menekankan pada penggunaan metode ilmiah dalam memahami
dan merencanakan masyarakat. Pandangan ini sejalan dengan gagasan perencanaan ilmiah yang dianut oleh
perencanaan konservatif. perencanaan konservatif juga mengedepankan gagasan bahwa perubahan sosial
harus dilakukan secara terkendali dan terarah. Ini mencerminkan pendekatan Saint-Simon terhadap
perencanaan yang mencari solusi atas masalah-masalah sosial melalui reorganisasi yang terarah. pemikiran
Comte tentang perluasan peran pemerintah sebagai regulator dalam masyarakat, perencanaan konservatif juga
mendorong intervensi pemerintah yang bijaksana dan terukur untuk mengelola perubahan sosial.
Tradisi Intelektual dalam Pemikiran Perencanaan
Konservatif : Saint-Simon, Comte dll
Pandangan radikal tentang perencanaaan ; Proudhon, Marx dan Engels dll
Perbedaan kedua pandangan tersebut :
- Pandangan konservatif tentang perencanaan dari perspektif tokoh seperti Saint-Simon dan
Auguste Comte mencerminkan penekanan pada stabilitas, otoritas, dan peran pemerintah dalam
mengelola masyarakat. Pandangannya tentang perencanaan lebih berfokus pada tatanan sosial
yang diatur dan dikendalikan oleh para ahli atau "industriklas" yang memiliki pengetahuan dan
keterampilan teknis. Dia percaya bahwa para ahli harus memainkan peran sentral dalam mengelola
masyarakat. Pandangannya tentang perencanaan berfokus pada penerapan metode ilmiah dalam
memahami dan mengelola masyarakat. Dia berpendapat bahwa pengetahuan ilmiah dapat
diaplikasikan untuk merancang kebijakan dan tindakan yang lebih efektif.
- Pandangan "radikal" tentang perencanaan ini menyoroti aspek-aspek seperti kepemilikan,
keadilan sosial, dan struktur kelas dalam masyarakat. Meskipun pandangan ini tidak selalu
diimplementasikan dalam praktik, konsep-konsep ini terus memberikan pengaruh terhadap
pemikiran sosial dan perencanaan yang lebih berorientasi pada keadilan dan pemerataan.
Silsila Tradisi Pemikiran Perencanaan
Pengertian Perencanaan menurut Friedmann :

Perencanaan adalah aplikasi pengetahuan


ke dalam tindakan pada domain publik.

 Pengetahuan
 Tindakan

(1926 – 2017)
Memahami Paradigma Perencanaan (John Friedman)

Melalui definisi yang ditawarkan Friedman bahwa perencanaan merupakan aplikasi pengetahuan ke dalam
Tindakan. Maka berdasarkan jenis pengetahuan yang akan dijadikan sebagai instrument untuk
Tindakan/perubahan social, Friedman membaginya menjadi 2 karakteristik :
1. Perencanaan sebagai social guidance (Bimbingan, arahan social) ; pemerintah berperan sebagai
penyusun arahan/petunjuk untuk diaplikasikan dan diikuti oleh Masyarakat dalam rangka mewujudkan
tujuan bersama (perubahan social). Petunjuk yang dibuat oleh negara tersebut berlandaskan pada
pengetahuan ilmiah
2. Perencanaan sebagai social transformation (Transformasi Sosial) : usaha dari Masyarakat sendiri untuk
mendorong transformasi sosial berdasarkan pengetahuan dari pengalamannya untuk mencapai tujuan
bersama melalui perubahan sosial

Perencanaan sebagai arahan sosial Perencanaan sebagai transformasi sosial


 Penyusunan petunjuk/arahan dari negara  Perubahan sosial lahir dari masyarakat itu sendiri
 Berbasis sains (pengetahuan ilmian)  Literasi masyarakat dan kesadaran publik
 Untuk diikuti oleh masyarakat masyarakat sudah tinggi
 mewujudkan tujuan bersama  Experimental knowledge
 mewujudkan tujuan bersama
Klasifikasi Perencanaan Berdasarkan Paradigma Friedmann

1. Arahan Sosial 1. Perencanaan sebagai reformasi sosial (Social Reform)


(Social Guidance) 2. Perencanaan sebagai analisis kebijakan (Policy Analysis)

2. Transformasi Sosial 1. Perncanaan sebagai pembelajara sosial (Social Learning)


(Social Transformation) 2. Perencanaaan sebagai mobilisasi sosial (Social Mobilization)
1. Perencanaan sebagai reformasi sosial (Social Reform)
1. Pemerintah atau negara melakukan arahan sosial yang sifatnya meroformasi bentuk
sosial seperti dari tradisional ke modern, ekonomi sub sistem ke ekonomi kapitalis. Bentuk
arahannya berbasis ilmiah dipandang sebagai tools perubahan bentuk sosial masyarakat.
2. Permasalahan pembangunan dilihat secara komprehensif dan menggunakan pendekatan
rasional.
3. Karakteristik : sentralistik, Top-Down, petunjuk pelaksanaan jelas, berbasis pengetahuan
ilmiah
4. Perencana berperan sebagai teknokrat
2. Perencanaan sebagai analisis kebijakan (Policy Analysis)
1. Arahan yang dibuat oleh negara lebih moderat dan perencanaan dilihat sebagai bagian
dari analisis kebijakan. Sama dengan paradigma reformasi social menggunakan
pengetahuan ilmiah sebagai basisnya, perbedaanya pada reformasi social tidak ada pilihan
tapi pada perencanaan sebagai analisis kebijakan memberikan pilihan untuk memutuskan
cara terbaik dari berbagai opsi untuk perubahan sosial
2. Pengambilan keputusan dalam permasalahan pembangunan didasarkan pada alternatif-
alternatif pilihan secara strategis (focus pada masalah prioritas) dan pemecahan masalah
didelegasikan kepada unit-unit organisasi dan wilayah.
3. Karakteristik : Semi sentralistik, semi Top-Down, petunjuk pelaksanaan moderat,
berbasis pengetahuan ilmiah
4. Perencana berperan sebagai analisis kebijakan
3. Perencanaan sebagai pembelajaran sosial (Social Learning)
1. Ide dasarnya adalah mengubah kedudukan masyarakat dari obyek menjadi subjek
Pembangunan sehingga perencanaan berbasis dari pengetahuan dan pengalaman
Masyarakat.
2. Permasalahan pembangunan didekati berdasarkan kebutuhan/masalah nyata yang
dihadapi masyarakat secara lokal.
3. Karakteristik : pelibatan masyarakat dalam siklus kegiatan sehingga masyarakat
mendapatkan pembelajaran dari pengalaman itu. Masyarakat diberi ruang untuk berproses,
mereka membuat rencana, mereka mengimplementasikan rencana, mereka mengevaluasi
progress. Di dalam proses itu mereka belajar
4. Perencana berperan sebagai fasilitator komunitas
4. Perencanaaan sebagai mobilisasi sosial (Social Mobilization)
1. Transformasi sosial berbasis pada pengetahuan masyarakat yang kritis dan ideologis
sehingga secara internal mendorong sebuah perubahan
2. Permasalahan pembangunan didekati secara radikal sebagai upaya mendorong
transformasi sistem social. Mobilisasi masyarakat untuk gerakan sosial (radical planning),
mempengaruhi kebijakan (advocacy planning) dan pengembangan tindakan alternatif dari
negara (anarchy planning) – Proudhon.
3. Karakternya pengorganisasian kolektif, Gerakan social dan penyadaran kritis
4. Perencana sebagai aktivis gerakan sosial
Arahan Sosial Transformasi Sosial
No Aspek Reformasi Analisis Pembelajaran Mobilisasi
Sosial Kebijakan Sosial Sosial
1 Aplikasi Pengetahuan Pengetahuan Pengetahuan Pengetahuan
pengetahuan ilmiah ilmiah berbasis kritis dan
(Inkremental) pengalaman ideologis

2 Karakteristik Top-Down, tidak Top-Down,ada Bottom-Up, Bottom-Up,


ada opsi, alternatif lokal, lokal, Radikal,
komprehensif pilihan, partisipatif Anarkis,
sektoral Advokatif
3 Peran perencana Teknokrat Analis Fasilitator/ Aktivis sosial,
Kebijakan Pendamping Advocator
masyarakat
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai