1.2.1 Maksud
Maksud dari penyusunan RDTR BWP Punung adalah
sebagai berikut:
1. Menyiapkan perwujudan ruang dalam rangka melaksanakan
program-program pembangunan;
2. Menjaga konsistensi pembangunan dan keserasian
perkembangan pariwisata berwawasan lingkungan; dan
3. Menjaga konsistensi perwujudan ruang melalui pengendalian
program-program pembangunan.
1.2.2 Tujuan
Adapun tujuan dari penyusunan RDTR BWP Punung adalah
sebagai berikut :
1. Menciptakan keseimbangan dan keserasian fungsi dan
intensitas penggunaan ruang bagian-bagian wilayah kota.
2. Menciptakan kelestarian lingkungan pemukiman dan kegiatan
kota yang merupakan usaha menciptakan hubungan yang
serasi antar manusia dan lingkungannya, yang tercermin dari
pola intensitas penggunaan ruang bagian wilayah kota.
3. Meningkatkan daya guna dan hasil pelayanan yang
merupakan upaya pemanfaatan secara optimal yang
tercermin dalam penetapan sistem kota dengan pengawasan
pelaksanaan pembangunan fisik untuk masing-masing bagian
wilayah kota secara terukur baik kualitas maupun kuantitas.
PERKOTAAN BULULAWANG
LAPORAN PENDAHULUAN KEBUPATEN MALANG
II-
I-6
LAPORAN PENDAHULUAN
2.3
EVALUASI/REVISI RDTRK
PERKOTAAN BULULAWANG TAHUN 2013
Penyelenggaraan
Penyelenggaraan
Penataan Ruang
Penataan Ruang
Peraturan Zonasi
Peraturan Zonasi
Program PR
Program PR
Perijinan
Perijinan
Pembiayaan
Pembiayaan
Insentif & Disinsentif
Insentif & Disinsentif
Pengenaan Sanksi
Pengenaan Sanksi
1.6 Metodelogi
PERATURAN ZONASI
PERATURAN ZONASI
Gambar 1. 2
Pertimbangan penetapan
GSJ
- Parkir
- Kelengkapan prasarana lainnya yang dianggap perlu.
Lain-lain/tambahan
Aturan lain dapat ditambahkan pada setiap zonasi. Untuk
beberapa kegiatan yang diperbolehkan, misalnya:
- Kegiatan usaha yang diperbolehkan di zona hunian
(usaha rumahan, warung, salon, dokter praktek, dan
lain-lain);
- Larangan penjualan produk, tapi penjualan jasa
diperbolehkan;
- Batasan luas atau persentase (%) maksimum dari luas
lantai (misalnya: kegiatan tambahan, seperti salon,
warung, fotokopi diperbolehkan dengan batas tidak
melebihi 25% dari KDB);
- Aturan perubahan pemanfaatan ruang yang
diperbolehkan.
Aturan khusus
Penambahan aturan khusus untuk pemanfaatan lahan pada
sebuah zonasi/blok peruntukan disesuaikan dengan kondisi
khusus dari pemanfaatan lahan tersebut atau lahan di
sekitarnya yang terkait. Contoh aturan kawasan khusus
meliputi:
- Aturan untuk Kawasan Keselamatan Operasi
Penerbangan (KKOP)
- Aturan untuk kawasan cagar budaya
- Aturan untuk kawasan rawan bencana
5. Penyusunan Standar Teknis
Standar adalah suatu spesifikasi teknis atau sesuatu yang
dibakukan, disusun berdasarkan konsensus semua pihak terkait,
dengan memperhatikan syarat-syarat kesehatan, keamanan,
keselamatan, lingkungan, perkembangan IPTEK, pengalaman,
POTENSI
POTENSI LOKASI
LOKASI
PENENTUAN
CONTOH KASUS
LAND
LAND USE
USE EKSISTING
EKSISTING MASING-
PERMEN PU No. MASING ASPEK
20/PRT/M/2011
(Pedoman LAND READJUSTMENT
Penyusunan RDTR & LANDPerkotaan
(Ev/ Rev RDTRK READJUSTMENT
Bululawang 2012)
(Ev/ Rev RDTRK Perkotaan Bululawang 2012)
Peraturan Zonasi Kota/
Kab.)
KLASIFIKASI
KLASIFIKASI ZONASI
ZONASI
KEGIATAN HIERARKI 5
(LINGKUP RINCI) DAFTAR
DAFTAR KEGIATAN
KEGIATAN
PENYUSUNAN
PENYUSUNAN ZONING
ZONING PENYUSUNAN
PENYUSUNAN ZONING
ZONING MAPS
MAPS
TEXT
TEXT
NSPM MATRIKS
MATRIKS KETENTUAN
KETENTUAN PENYUSUNAN
PENYUSUNAN ATURAN
ATURAN
NSPM
ZONASI
ZONASI PENGENDALIAN
PENGENDALIAN
DAMPAK
DAMPAK
PENGATURAN
PENGATURAN PENGATURAN
PENGATURAN PENGATURAN
PENGATURAN PENGATURAN
PENGATURAN PENGATURAN
PENGATURAN
PENYUSUNAN
KEGIATAN
KEGIATAN RDTR BWP
KEGIATAN
KEGIATAN PUNUNG
ANTAR
ANTAR KABUPATEN
INTENSITAS
INTENSITAS PACITAN
PRASARANA
PRASARANA I-35
KETENTUAN
KETENTUAN
PADA
PADA SUATU
SUATU JENIS PEMANFAATAN TEKNIS
JENIS ZONA
ZONA PEMANFAATAN TEKNIS
ZONA
ZONA (KETENTUAN:
(KETENTUAN: RUANG
RUANG LAINNYA
LAINNYA
I,B,T)
I,B,T)
LAPORAN PENDAHULUAN
Gambar 1. 4
Kerangka Berpikir Penyusunan Konsep Penyusunan RDTR BWP
Punung
TGL EKSISTING
Kolom 1 TGL EKSISTING
KEGIATAN YG DAPAT
KLASIFIKASI ZONA KEGIATAN YG DAPAT
DIKEMBANGKAN
Kolom 2 KLASIFIKASI ZONA Kolom 3
DIKEMBANGKAN
PENGATURAN SARANA
PENGATURAN SARANA
PRASARANA Kolom 4
PRASARANA
PENYUSUNAN RDTR BWP PUNUNG KABUPATEN PACITAN I-36
PENGATURAN TEKNIS
PENGATURAN TEKNIS Kolom 5
LAINNYA
LAINNYA
LAPORAN PENDAHULUAN
KERANGKA KERJA
PENYUSUNAN PERATURAN
ZONASI
POLA
POLA RUANG:
RUANG:
RDTRK Kawasan
Kawasan Lindung
Lindung
Kawasan
Kawasan Budaya
Budaya
KESESUAIAN
KESESUAIAN
FUNGSI
FUNGSI LAHAN
LAHAN
LAND
LAND USE
USE KECENDERUNGAN
KECENDERUNGAN
EKSISTIN
EKSISTIN PERKEMBANGAN
PERKEMBANGAN PERUBAHAN
PERUBAHAN ZONA
ZONA DENGAN
DENGAN SYARAT:
SYARAT:
G
G
Pengaturan
Pengaturan Teknis
Teknis
Ketentuan
Ketentuan Pengaturan
Pengaturan sarana
sarana && prasarana
prasarana
Peraturan
Peraturan Pengaturan
Pengaturan Intensitas
Intensitas Pemanfaatan
Pemanfaatan
Zonasi
Zonasi Ruang
Ruang
Gambar 1. 6
Alur kajian Penyusunan Penyusunan RDTR dan
Peraturan Zonasi
- Performance zoning
- Fiscal zoning
- Special zoning
- Exclusionary zoning
- Contract zoning
- Negotiated development
- Dan teknik lainnya yang dianggap sesuai, meliputi:
Overlay Zone
Floating Zone
Flood Plain Zone
Conditional Uses
Growth Control
Berdasarkan bagan di atas diketahui bahwa untuk
menyusun Zoning Regulation perlu adanya tinjauan eksternal
makro dari Kabupaten Pacitan, Kondisi eksternal terdiri atas
akses dari dalam wilayah BWP Punung menuju ke luar dan
sebaliknya, serta fungsi kawasan. Kondisi internal terdiri atas
kelayakan lahan dan distribusi ruang yang digunakan. Dari
distribusi ruang tersebut diketahui apa yang sudah ada
(eksisting) dan yang sesuai rencana. Dari kedua hal tersebut
dibuatlah trend perkembangan penggunaan lahan, kemudian
membuat klasifikasi perubahan zona. Setelah itu menyusun
daftar kegiatan pada wilayah perencanaan.
REVIEW
REVIEW
KEBIJAKAN
KEBIJAKAN TATA
TATA RUANG
RUANG
HASIL
HASIL RENCANA
RENCANA
KONDISI
KONDISI TERBARU
TERBARU
Isu
Isu baru
baru kawasan
kawasan
Kebijakan
Kebijakan baru
baru
Peraturan
Peraturan baru
baru
TREND
TREND PERKEMBANGAN
PERKEMBANGAN PENGGUNAAN
PENGGUNAAN
LAHAN
LAHAN
KLASIFIKASI
KLASIFIKASI
ZONA
ZONA
DAFTAR
DAFTAR KEGIATAN
KEGIATAN PERKOTAAN
PERKOTAAN BULULAWANG
BULULAWANG
STANDAR
STANDAR TEKNIS
TEKNIS
KETENTUAN
KETENTUAN TEKNIS
TEKNIS PERATURAN
PERATURAN ZONASI
ZONASI
Gambar 1. 7
- Non-conforming use
- Interim development
- Interim/temporary use
Alternatif bentuk insentif yang dapat diberikan antara lain:
- Kemudahan izin;
- Penghargaan;
- Keringanan pajak;
- Kompensasi;
- Imbalan;
- Pola Pengelolaan;
- Subsidi prasarana;
- Bonus/insentif;
- TDR (Transfer of Development Right, Pengalihan Hak
Membangun);
- Ketentuan teknis lainnya.
1.7 SISTEMATIKA