Durasi
• 2 JPL (90 menit)
Referensi Utama
• Pedoman Pelaksaan KOTAKU Sumber: SE no 40/SE/DC/2016. Sumber:
http://kotaku.pu.go.id/view/6900/surat-edaran-djck-no-40-se-dc-2016-
tentang-pedoman-umum-program-kotaku
• Panduan Penyusunan RP2KPKP. Sumber:
http://kotaku.pu.go.id/view/6878/panduan-penyusunan-rp2kpkp
Daftar Isi
A. Kebijakan Perumahan dan Kawasan Permukiman
B. Praktik Baik Penerapan Air Minum dan Sanitasi
C. Perencanaan Sektoral Tingkat Kota/Kabupaten sebagai bagian
dari strategi perencanaan komprehensif
D. Rencana Aksi dan Memorandum Program Perencanaan untuk
kegiatan air minum dan sanitasi (limbah, drainase dan
persampahan)
b. New Urban Agenda/NUA yang merupakan komitmen global sesuai dengan kesepakatan untuk mewujudkan pembangunan perkotaan yang
berkelanjutan (sustainable urbanization). NUA memiliki prinsip pelaksanaan antara lain tidak menelantarkan siapapun (no one left
behind), pembangunan ekonomi perkotaan yang inklusif dan berkelanjutan dan memastikan keberlanjutan lingkungan hidup serta
mitigasi dan adaptasi perubahan iklim
▪ Penanganan kumuh telah diamanatkan untuk dilaksanakan Pemerintah melalui penetapan target nasional melalui Peraturan Presiden Nomor
18 tahun 2020 tentang Rencana Pembangunan Rencana Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2020-2024 Amanat tersebut
diterjemahkan dalam Rencana Strategis Kementerian PUPR tahun 2020 – 2024 yaitu:
a. pemenuhan akses 90% air minum layak;
c. penanganan 10.000 ha permukiman kumuh dan peremajaan pada 10 kawasan permukiman kumuh 5
Peraturan Perundang-undangan
Perumahan dan Kawasan Permukiman
Pengembangan Kawasan Permukiman melalui pembangunan infrastruktur dilakukan berbasis
UU No. 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang
pada rencana tata ruang
UU No. 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan permukiman dikembangkan sesuai dengan fungsinya sebagai lingkungan hunian dan
Kawasan Permukiman tempat beraktivitas yang mendukung perikehidupan dan penghidupan
PP No. 14 Tahun 2016 tentang Penyelenggaraan Penyelenggaraan Perumahan dan Kawasan Permukiman dilakukan untuk menyediakan tempat
Perumahan dan Kawasan Permukiman tinggal yang layak dan memenuhi standar serta terintegrasi dengan infrastruktur yang sesuai
dengan hirarkinya berdasarkan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW).
Permen PUPR No. 14/PRT/M/2018 tentang Penanganan Kawasan permukiman untuk mencegah tumbuh dan berkembangnya Perumahan
Pencegahan dan Peningkatan Kualitas terhadap Kumuh dan Permukiman Kumuh baru serta meningkatkan mutu kehidupan dan penghidupan
Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh masyarakat melalui Penyelenggaraan Perumahan dan Kawasan Permukiman yang sehat, aman,
serasi, dan teratur.
Permen PUPR No. 12 Tahun 2020 tentang Peran Memberikan aturan untuk peran masyarakat dalam penyusunan rencana pembangunan
Masyarakat dalam Penyelenggaraan Perumahan Perumahan dan Kawasan Permukiman dilakukan dengan memberi masukan terhadap:
dan Kawasan Permukiman a. perencanaan perumahan; dan/atau
b. perencanaan kawasan permukiman.
SE No. 30/SE/DC/2020 tentang Panduan Panduan kepada pemerintah daerah dalam menyusun Rencana Pencegahan dan Peningkatan
Penyusunan Rencana Pencegahan dan Kualitas Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh sebagai acuan teknis bagi seluruh
Peningkatan Kualitas Perumahan Kumuh dan pemangku kepentingan dalam penanganan permukiman kumuh agar tepat sasaran dan efisien
6
Permukiman Kumuh serta mampu mendorong kolaborasi multisektor yang sinergis dan akuntabel
Konsep Pengelolaan PENGOLAHAN
AKHIR
Air Limbah
Tangki Septik
Sistem Setempat Individual/Bersama Instalasi Pengolahan
PENGANGKUTAN Lumpur Tinja (IPLT)
(On-Site)
PENAMPUNGAN
Skala Komunal
Sistem Terpusat
(Off-Site)
Skala Kawasan
SR
Skala
Kegiatan yang dapat dibiayai dengan APBN Regional/Kota 7
Konsep Pengelolaan PENGOLAHAN
AKHIR
Persampahan
PENAMPUNGAN
PENGANGKUTAN
Kertas dll
Gelas dll
TPS
TPS3R
Organik SPA
Bahan
Beracun
Berbahaya
RESIDU
TPA
RUMAH
TANGGA
Konsep Pengelolaan
Drainase Sungai
Drainase Tersier Drainase Sekunder
Genangan
Drainase Tersier Drainase Sekunder
Ecodrain
Kondisi 1
LAUT
outlet ke drainase sekunder
Kolam
Retensi
Tingkat PEMDA
Genangan
Kondisi 2
outlet langsung menuju ke laut
Drainase Tersier
Drainase Tersier
Ecodrain
* ecodrain: sumur resapan, kolam retensi, rain water harvesting, reservoir, d.l.l 9
KETERKAITAN SANITASI DENGAN KAWASAN KUMUH
10
PRAKTEK BAIK
PENERAPAN AIR MINUM
DAN SANITASI
MEMBANGUN KEDAULATAN DESA
12
▪ Dalam melaksanakan pembangunan
Isu-isu Strategis desa, pemerintah melakukan
pembangunan melalui dua arah (ganda)
Contoh Baik Jawa Tengah memiliki Badan Usaha Milik Desa (BUMDes)
yang mengelola jaringan air bersih untuk masyarakatnya.
Pengelolaan Air Minum ▪ Kepala Desa Sidokumpul, Junaedi menjelaskan unit usaha
pengelolaan air bersih yang diberi nama Abdes (air bersih
desa) ini telah berjalan selama dua tahun, terhitung sejak
7 Februari 2015 lalu.
Contoh Baik ▪
persoalan sampah di lokasi tersebut.
Persampahan warga. Ada sekitar 27 keluarga yang terlibat dalam pengumpulan sampah.
Sampah-sampah dari warga itu setiap bulannya dikumpulkan menjadi satu di
bank sampah. Kemudian dipilah untuk dijual. Ketua pengurus bank sampah,
Heru Prasaja, mengatakan bank sampah tersebut sudah terbentuk sejak
September 2018 lalu. "Awalnya dulu ada orogram STBM [Sanitasi Total
Berbasis Masyarakat] dari pemerintah, salah satu pilarnya adalah pengelolaan
sampah," jelas dia kepada Solopos.com, Minggu (25/10/2020).
▪ "Di tempat kami, sampah dari rumah rumah warga sudah diarahkan untuk
dikumpulkan. Sudah dikasih karung, sehingga warga sudah bisa memilah
sampah dari rumahnya. Sampah plastik sendiri, kertas sendiri, sampah dapur
sendiri," kata dia. Setelah terkumpul sebulan, disetorkan di pengurus bank
sampah.
18
Penyusunan Rencana Aksi
Sektoral Air Minum dan Sanitasi
No Tahapan Kegiatan Output
a. Konsolidasi Rencana Kegiatan dan Tim Pokja Rencana Kerja Pelaksanaan Reviu dan
1 Persiapan
PKP Penyusunan Hasil Pembahasan
b. Menyiapkan dokumen perencanaan kota yang
relevan dengan penanganan air minum dan
sanitasi yaitu: SSK (Strategi Sanitasi Kabupaten),
Dokumen yang dibutuhkan sudah
BPS (Buku Putih Sanitasi), Masterplan Drainase,
tersedia
Masterplan Persampahan, RISPAM (Rencana
Induk Sistem Penyediaan Air Minum), RP2KPKP
dan RDTRK.
c. Menyiapkan dokumen RPJM Kel, RPLP dan Dokumen yang dibutuhkan sudah
Baseline terupdate. tersedia
d. Menyiapkan Peta Dasar Kelurahan dan Kawasan
Dokumen yang dibutuhkan sudah
Prioritas yang akan ditangani dengan program
tersedia
DFAT
19
Penyusunan Rencana Aksi
Sektoral Air Minum dan Sanitasi
No Tahapan Kegiatan Output
Inventarisasi kebijakan perencanaan pembangunan Rumusan invetarisasi kebijakan dan
Reviu dan Kajian
2 di tingkat kabupaten/kota, khususnya yang terkait dasar perencanaan pada aspek air
Dokumen
kegiatan air minum dan sanitasi minum dan sanitasi di tingkat kota/kab
Roadmap penanganan air minum dan
Melakukan pemetaan terhadap arahan kebijakan dan
sanitasi tingkat kota yang akan
strategi pembangunan kota/kab terkait penanganan
dilaksanakan di kelurahan/masyarakat
air minum dan sanitasi pada kelurahan prioritas
(Format Reviu dan Kajian terlampir)
Melakukan kajian terhadap keselarasan antar
Rumusan rencana yang disepakati
kebijakan dan strategi pembangunan yang terkait air
Bersama sesuai dengan rencana
minum dan sanitasi tingkat kota dengan kebijakan
pembangunan kota maupun kelurahan
dan strategi di tingkat kelurahan
Melakukan superimpose/overlay peta permukiman Tersedianya peta-peta tematik sesuai
eksisting dengan peta rencana sektoral maupun arah kebijakan penanganan air minum
spasial dan sanitasi
20
Penyusunan Rencana Aksi
Sektoral Air Minum dan Sanitasi
No Tahapan Kegiatan Output
Penyusunan Penyepakatan bersama antara Pemda
Rumusan Rencana Pembahasan Hasil Reviu dan Draft Memorandum dan Kelurahan/BKM untuk kegiatan air
3 Aksi dan Program Penanganan Air Minum dan Sanitasi minum dan sanitasi
Memorandum dengan Pemda yang melibatkan OPD terkait. (Format Rencana Aksi dan
Program Memorandum Program terlampir)
Masyarakat memahami rencana
Uji Publik tingkat Kota dan Kelurahan/Desa penanganan air minum dan sanitasi di
Kawasan prioritas
(Format Memorandum Program
Finalisasi Memorandum Program RP2KPKPK
terlampir)
Rencana Aksi dan Memorandum
Pengesahan Rencana Aksi dan Memorandum
Program disahkan dan menjadi bagian
4 Pengesahan Program Air Minum dan Sanitasi oleh
penajaman pada dokumen RPLP di
Bupati/Walikota
tingkat kelurahan
21
PENYUSUNAN
RENCANA AKSI DAN
MEMORANDUM
Kajian Dokumen Sektoral
Hal-hal yang akan dikaji meliputi pada aspek:
❑ Penyediaan Air Minum;
❑ Pengelolaan Air Limbah Rumah Tangga;
❑ Pengelolaan Persampahan;
❑ Drainase;
❑ Aksesibilitas Universal;
❑ Kebencanaan.
23
Overview Kebijakan Tata
Ruang Kota Banda Aceh
2009 – 2019 (Revisi 2017)
5 Air Minum • Kebutuhan air minum Kota Banda Aceh diperkirakan RTRW
akan meningkat dari 44.889 m³/hari pada tahun 2009 • Menjaga kualitas air baku
menjadi 78.756 m³/hari pada tahun 2029. • Menindak tegas semua industri dan atau lainnya yang membuang limbah
• Pelayanan air minum terhadap penduduk di Kota Banda cairnya ke badan air
Aceh yang dilakukan oleh PDAM Tirta Daroy telah • Melakukan pengamanan terhadap kawasan daerah pengaliran sungai
mencapai 90% (RTRW 2009-2029) RISPAM
• Peningkatan kapasitas produksi
• Peningkatan kualitas dan jangkauan pelayanan air minum
• Pembatasan penggunaan sumur artesis oleh baik untuk keperluan rumah
tangga.
7 Proteksi Kebakaran • Sarana proteksi kebakaran sudah tersedia untuk skala • Program Rencana Induk Sistem Proteksi Kebakaran (RISPK)
pelayanan tingkat kota namun belum seluruhnya
terpenuhi untuk skala Gampong dan Dusun
KAJIAN KEBIJAKAN TERKAIT KAWASAN SEUTUI
Sumber data : Panduan Penyusunan RP2KPKPK. dari http://sim.ciptakarya.pu.go.id/sipkp/assets/admin/doc/SE-DJCK-
30-2020_RP2KPKPK.pdf.pdf
29
Sumber data : Panduan Penyusunan RP2KPKPK. dari http://sim.ciptakarya.pu.go.id/sipkp/assets/admin/doc/SE-DJCK-
30-2020_RP2KPKPK.pdf.pdf
30
Sumber data : Panduan Penyusunan RP2KPKPK. dari http://sim.ciptakarya.pu.go.id/sipkp/assets/admin/doc/SE-DJCK-
30-2020_RP2KPKPK.pdf.pdf
31
Output
Untuk menjaga kualitas produk perencanaan perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
• Pertama, tuntutan untuk semakin melibatkan partisipasi masyarakat dalam proses pengambilan keputusan dan adanya
keterbukaan dalam proses pengelolaan pembangunan.
• Kedua, perencanaan tahunan dan perencanaan jangka menengah perlu terintegrasi dalam perencanaan jangka panjang.
Pentingnya perspektif jangka panjang juga ditekankan dengan perlunya menampung kecenderungan global jangka panjang
dalam perencanaan jangka menengah. Pentingnya kecenderungan jangka panjang di dunia, khususnya perkembangan
ekonomi dan teknologi, perlu dikaji implikasinya terhadap pencapaian sasaran pembangunan jangka menengah.
• Ketiga, perlunya memperhatikan kualitas data dan informasi yang akurat dan terkini sebagai basis pengambilan keputusan
dan penyusunan dokumen perencanaan.
Dokumen RP2KPKP/RP2KPKPK yang telah disusun oleh Pemda dapat menjadi payung pelaksanaan kegiatan perumahan dan
kawasan permukiman dengan memperhatikan pada kebutuhan dasar seperti perumahan, air minum, sanitasi dan
persampahan.