Anda di halaman 1dari 17

Executive Summary

Penyusunan Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS)


dan Uji Publik Kawasan Perkotaan Ranomeeto

PENYUSUNAN KAJIAN LINGKUNGAN STRATEGIS (KLHS)


DAN UJI PUBLIK KAWASAN PERKOTAAN RANOMEETO

I. Latar Belakang
Lingkungan hidup di Indonesia saat ini masih menunjukkan penurunan kondisi, seperti
terjadinya pencemaran, kerusakan lingkungan, penurunan ketersediaan dibandingkan
kebutuhan sumber daya alam, maupun bencana lingkungan. Hal ini merupakan indikasi
bahwa aspek lingkungan hidup belum sepenuhnya diperhatikan dalam perencanaan
pembangunan.
Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) merupakan upaya untuk mencari terobosan
dan memastikan bahwa pada tahap awal penyusunan kebijakan, rencana dan/atau
program prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan sudah dipertimbangkan. Makna
strategis mengandung arti perbuatan atau aktivitas sejak awal proses pengambilan
keputusan yang berakibat signifikan terhadap hasil akhir yang akan diraih. Dalam
konteks KLHS perbuatan dimaksud adalah suatu proses kajian yang dapat menjamin
dipertimbangkannya hal-hal yang prioritas dari aspek pembangunan berkelanjutan
dalam proses pengambilan keputusan pada kebijakan, rencana dan/atau program sejak
dini.
Kawasan perkotaan Ranomeeto pada tahun 2014 telah disusun Rencana Detail Tata
Ruangnya namun belum dapat diperdakan karena belum tersedia rumusan kajian
lingkungan hidup strategis dan uji publik rencana program pemanfaatan ruang
kawasan perkotaan tersebut. Guna membantu mengupayakan perbaikan kualitas
rencana tata ruang wilayah maka Kajian Lingkungan Hidup Strategis [KLHS] atau
Strategic Environmental Assessment [SEA] dan uji publik menjadi salah satu pilihan alat
bantu melalui perbaikan kerangka pikir [framework of thinking] perencanaan tata
ruang wilayah untuk mengatasi persoalan lingkungan hidup.
KLHS sendiri diartikan rangkaian analisis yang sistematis, menyeluruh, dan partisipatif
untuk memastikan bahwa prinsip pembangunan berkelanjutan telah menjadi dasar dan

PT. BONDYGON Engineering Consultant 1


Executive Summary
Penyusunan Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS)
dan Uji Publik Kawasan Perkotaan Ranomeeto

terintegrasi dalam pembangunan suatu wilayah dan/atau kebijakan, rencana, dan/atau


program (UU No 32 Tahun 2009 tentang PPLH Pasal 1 angka 10).
KLHS yang berbasis pendekatan AMDAL maupun yang berbasis pendekatan
berkelanjutan pada dasarnya hadir sebagai respon terhadap adanya beragam
kebutuhan akan KLHS. KLHS berbasis pendekatan AMDAL muncul untuk mengatasi
beberapa kelemahan yang dijumpai dalam AMDAL yang bersifat spesifik proyek,
sementara KLHS berbasis berkelanjutan muncul sebagai sarana untuk
mengimplementasikan konsep berkelanjutan dan dapat diformulasikan visi, tujuan dan
kerangka kerja keberlanjutan untuk memandu pengambilan keputusan KRP yang lebih
baik dimasa mendatang.

II. Maksud dan Tujuan


Maksud dilaksanakannya Penyusunan Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) dan
Uji Publik Kawasan Perkotaan Ranomeeto Kecamatan Ranomeeto Kabupaten Konawe
Selatan adalah untuk memenuhi ketentuan yang berlaku dalam rangka penyusunan
RDTR Kawasan Perkotaan Ranomeeto.
Tujuan Penyusunan Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) dan Uji Publik Kawasan
Perkotaan Ranomeeto Kecamatan Ranomeeto Kabupaten Konawe Selatan adalah
untuk mengintegrasikan pertimbangan lingkungan hidup dan prinsip-prinsip
pembangunan berkelanjutan ke dalam RDTR Kawasan Perkotaan Ranomeeto. KLHS
digunakan untuk merencanakan dan mengevaluasi kebijakan, rencana dan/atau
program yang akan atau sudah ditetapkan. Dalam penyusunan kebijakan, rencana
dan/atau program, KLHS digunakan untuk menyiapkan alternatif penyempurnaan
kebijakan, rencana dan/atau program agar dampak dan/atau risiko lingkungan yang
tidak diharapkan dapat diminimalkan, sedangkan dalam evaluasi kebijakan, rencana
dan/atau program, KLHS digunakan untuk mengidentifikasi dan memberikan alternatif
penyempurnaan kebijakan, rencana dan/atau program yang menimbulkan dampak
dan/atau risiko negatif terhadap lingkungan.

PT. BONDYGON Engineering Consultant 2


Executive Summary
Penyusunan Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS)
dan Uji Publik Kawasan Perkotaan Ranomeeto

III. Manfaat KLHS Ranomeeto


Secara umum, KLHS bermanfaat untuk memfasilitasi dan menjadi media proses belajar
bersama antar pelaku pembangunan, dimana seluruh pihak yang terkait penyusunan
dan evaluasi kebijakan, rencana dan/atau program dapat secara aktif mendiskusikan
seberapa jauh substansi kebijakan, rencana dan/atau program yang dirumuskan telah
mempertimbangkan prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan. Melalui proses KLHS,
diharapkan pihak-pihak yang terlibat dalam penyusunan dan evaluasi kebijakan,
rencana dan/atau program dapat mengetahui dan memahami pentingnya menerapkan
prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan dalam setiap penyusunan dan evaluasi
kebijakan, rencana dan/atau program
Laporan KLHS ini diharapkan bermanfaat bagi kelengkapan penyusunan rencana tata
ruang kawasan ataupun rencana pembangunan lainnya di Kabupaten Konawe Selatan
berikutnya agar sesuai dengan prinsip-prinsip pembangunan yang berkelanjutan.
Dokumen-dokumen perencanaan dan lingkungan seperti halnya rencana tata ruang,
rencana pembangunan dan status lingkungan hidup kawasan perkotaan Ranomeeto
merupakan referensi utama yang dapat dijadikan baseline bagi analisis KLHS ini.

IV. Lingkup Wilayah


Penyusunan Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) dan Uji Publik Kawasan
Perkotaan Ranomeeto Kecamatan Ranomeeto Kabupaten Konawe Selatan meliputi
seluruh kawasan perkotaan Ranomeeto yang telah direncanakan dalam dokumen
RDTR Kawasan Perkotaan Ranomeeto..

V. Ruang Lingkup Substansi


Penyusunan KLHS dan Uji Publik ini mencakup beberapa hal dibawah ini:
1. Identifikasi isu-isu dan permasalahan lingkungan hidup strategis yang diperkirakan
akan saling berpengaruh terhadap kebijakan, rencana, dan program yang disusun;
2. Pengkajian program kebijakan, rencana, dan/ atau program terhadap kondisi
lingkungan hidup di Kawasan Perkotaan Ranomeeto;

PT. BONDYGON Engineering Consultant 3


Executive Summary
Penyusunan Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS)
dan Uji Publik Kawasan Perkotaan Ranomeeto

3. Melaksanakan diskusi terbatas/FGD/Uji Publik konsep KLHS Kawasan Perkotaan


Ranomeeto;
4. Perumusan alternatif penyempurnaan kebijakan, rencana, dan/ atau program; dan
5. Rekomendasi perbaikan untuk pengembalian keputusan kebijakan, rencana, dan/
atau program yang mengintegrasikan prinsip pembangunan berkelanjutan.

VI. Konsep dan Aplikasi KLHS


KLHS dikatakan “strategis” karena berjalan paralel dan komplementer terhadap
proses penyusunan kebijakan/rencana (policy/planning process). Selain itu,
“keberlanjutan” merupakan alasan kunci mengapa KLHS disebut sebagai sesuatu yang
strategis. KLHS dibutuhkan untuk dapat:
1. Mengintegrasikan pertimbangan lingkungan hidup dan keberlanjutan melalui
penyusunan Kebijakan, Rencana dan Program untuk meningkatkan manfaat
pembangunan.

PT. BONDYGON Engineering Consultant 4


Executive Summary
Penyusunan Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS)
dan Uji Publik Kawasan Perkotaan Ranomeeto

2. Memperkuat proses pengambilan keputusan atas KRP, mengurangi kemungkinan


kekeliruan dalam membuat prakiraan/prediksi pada awal proses perencanaan
kebijakan, rencana atau program pembangunan.
3. Dampak negatif lingkungan di tingkat proyek pembangunan semakin efektif
diatasi atau dicegah karena pertimbangan lingkungan telah dikaji sejak tahap
formulasi kebijakan, rencana atau program pembangunan.

VII. Lingkup KLHS


KLHS ini dapat memuat antara lain:
1. Kapasitas daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup.
2. Perkiraan mengenai dampak dan resiko lingkungan hidup.
3. Kinerja jasa layanan ekosistem.
4. Efisiensi pemanfaatan sumberdaya alam.
5. Tingkat kerentanan dan kapasitas adaptasi terhadap perubahan iklim.
6. Tingkat ketahanan dan potensi keanekaragaman hayati.

Hasil KLHS menjadi dasar bagi kebijakan, rencana, dan/atau program pembangunan
dalam suatu wilayah. Apabila hasil KLHS menyatakan bahwa daya dukung dan daya
tampung sudah terlampaui, maka;

PT. BONDYGON Engineering Consultant 5


Executive Summary
Penyusunan Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS)
dan Uji Publik Kawasan Perkotaan Ranomeeto

1. KRP pembangunan tersebut wajib diperbaiki sesuai rekomendasi klhs.


2. Segala usaha dan/atau kegiatan yang telah melampaui daya dukung dan daya
tampung lingkungan hidup tidak diperbolehkan lagi
3. Ketentuan KLHS untuk tata ruang adalah (Pasal 19 UU 32/2009):
4. Untuk menjaga kelestarian fungsi lingkungan hidup dan keselamatan masyarakat,
setiap perencanaan tata ruang wilayah wajib di dasarkan pada KLHS.
5. Perencanaan tata ruang wilayah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan
dengan memperhatikan daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup.

VIII. Metodologi Pelaksanaan Pekerjaan


Metodologi yang akan digunakan dalam proses analisis adalah menggunakan
pendekatan analisis kualitatif dan kuantitatif. Metode analisis yang dapat digunakan
yaitu:
1. Analisis kebijakan yang mempunyai dampak terhadap lingkungan hidup
2. Analisis daya dukung dan daya tampung kawasan perkotaan Ranomeeto dan
dalam pengembangan konteks lokal, nasional dan regional;
3. Analisis daya tampung dan daya dukung dari sungai yang melintasi Kawasan
Perkotaan Ranomeeto

IX. Identifikasi KRP BWP Ranomeeto


Kebijakan-Rencana-Program (KRP) RDTR BWP Ranomeeto diturunkan dari tujuan
penataan ruang wilayah Kabupaten Konawe Selatan yang digariskan dalam Rencana
Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Konawe Selatan, diharapkan:
 Menjadi Pusat Kegiatan Lokal (PKL) dalam skala pelayanan Kabupaten Konawe
Selatan;
 Memicu pertumbuhan ekonomi Kabupaten Konawe Selatan yang berpengaruh
pada kegiatan utama Bagian Wilayah Perkotaan Ranomeeto;
 Mewujudkan pembangunan dan pengembangan Kawasan Perkotaan
Ranomeeto yang berpihak pada kepentingan masyarakat, dengan
memposisikan peran masyarakat sebagai pemrakarsa pembangunan;

PT. BONDYGON Engineering Consultant 6


Executive Summary
Penyusunan Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS)
dan Uji Publik Kawasan Perkotaan Ranomeeto

 Memanfaatkan peluang dan mampu menempatkan kendala pengembangan


sebagai komponen modal dasar pengembangan dan pembangunan Kawasan
Perkotaan Ranomeeto, guna menuju kehidupan yang lebih baik; dan
 Menciptakan pemanfaatan ruang yang seimbang di Kawasan Perkotaan
Ranomeeto, antara kawasan budidaya non pertanian perkotaan, kawasan
pertanian perkotaan, kawasan terbuka hijau dan kawasan hijau lindung dengan
memperhatikan dinamika masyarakatnya.
Tabel 4.1
Identifikasi KRP BWP Ranomeeto
Kebijakan Rencana Program
Pembebasan tanah peningkatan/pembangunan jalan
Peningkatan aksesibilitas melalui peningkatan pelayanan dan
pemeliharaan jalan
Pengembangan dan perintisan jaringan jalan baru
Pengembangan jaringan jalan kolektor
Pembangunan Prasarana Jalan Peningkatan jalan dan fungsi jalan (pelebaran jalan)
Penertiban Garis sempadan Jalan
Pengaturan pergerakan lokal dan regional
Peningkatan kualitas SDM dalam penyelenggaraan angk.
Umum
Penetapan persyaratan lokasi parkir
Pembangunan Prasarana Kelistrikan Pengembangan pelayanan listrik
Pembangunan prasarana Pengembangan dan peningkatan jaringan telepon
Pembangunan Prasarana telekomunikasi Peningkatan sambungan telepon
Dasar: Pengembangan system air bersih perpipaan
Pembangunan Jaringan Air Minum Pengaturan, Pembinaan, Pengawasan,
danPelaksanaanPengembanganSistemPenyediaan Air Minum
Pemeliharaan dan perbaikan jaringan drainase
Pembangunan Jaringan Drainase Perencanaan dan pembangunan drainase baru
Jaringan Air Limbah
Manajemen pengelolaan persampahan
Penyediaan sarana dan prasarana
Penyuluhan kepada masyarakat dalam mengatasi
persampahan
Pembangunan Sistem Persampahan
Pengadaan dan pengelolaan alat angkut sampah
Pembangunan dan Peningkatan Fasilitas Sosial-ekonomi;
Sarana pelayanan skala lokal akan dikembangkan di setiap
Blok
Perwujudan Pola Ruang Deliniasi Kawasan Hutan Kota
Kawasan Rehabilitasi dan pemeliharaan lahan sepanjang sempadan
sungai
Perwujudan Zona Lindung,
Pengaturan dan Penertiban Bangunan
Perlindungan Setempat dan RTH
Pembangunan Sarana dan Prasarana
Pencegahan pencemaran air
Deliniasi kawasan terbuka hijau kota
Perwujudan Zona Budidaya,
 Zona Perdagangan dan Jasa Pembangunan sarana perdagangan, dan Zona Perkantoran
 Zona Perumahan Penyedian sarana dan prasarana pendukung
Penertiban penggunaan lahan untuk bangunan berdasarkan
ketentuan teknis bangunan

PT. BONDYGON Engineering Consultant 7


Executive Summary
Penyusunan Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS)
dan Uji Publik Kawasan Perkotaan Ranomeeto

Kebijakan Rencana Program


Penyediaan Perumahan
Penyediaan sarana dan prasarana penunjang
Penataan pertanahan/konsolidasi tanah perkotaan
Pembangunan dan peningkatan pelayanan kota
Peningkatan partisifasi masyarakat dalam penyediaan
prasarana perkotaan
Pengintesifan dan peningkatan sistem utilitas
ZonaPeruntukanKhusus
ZonaPeruntukanLainnya
Pembangunan sarana pendidikan
Peningkatan dan pemeliharaan sarana pendidikan
Peningkatan dan pemeliharaan sarana kesehatan
Peningkatan pelayanan kesehatan
 Zona Sarana Pelayanan Umum Pembangunan sarana peribadatan
Pemeliharaan dan peningkatan sarana peribadatan
Pengembangan Lapangan olahraga
Pengembangan taman bermain
Peraturan Pengembangan Permukiman
Pembinaan Pengembangan Permukiman
Pengawasan Pengembangan Permukiman
Peraturan Penataan Bangunan & Lingkungan
Peraturan Pengembangan SPAM
Laporan Pembinaan Pelaksanaan SPAM
Laporan Pengawasan Pelaksanaan Pengemb. SPAM
Pembinaan PDAM
Air Limbah Terpusat
DrainasePerkotaan
Perda Bangunan Gedung
SPPIP Kota
RISPK
Perwujudan Penetapan
SSK Kota di sub BWP 1
Sub BWP yang
Perwujudan Kawasan Prioritas Air Limbah Komunal
Diprioritaskan
RPKPP
Penanganannya
PNPM Perkotaan Plus
RTBL
RTH
PSD Permukiman tradisional/bersejarah
Bangunan dan Lingkungan Strategis
RencanaInduk Bidang Air Minum
Penyelenggara SPAM terfasilitasi
PDAM yang Memperoleh Pembinaan
Penyusunan RTBL
Aksesibilitas Bangunan Gedung dan Lingkungan
Sarana dan prasarana Penataan Ruang Terbuka Hijau (RTH)
Pengaturan, Pembinaan, Pengawasan dan Pelaksanaan
Pengembangan Permukiman
Sumber : Hasil Identifikasi Tahun 2016

X. Analisis Penapisan KRP BWP Ranomeeto bagi Pembangunan Berkelanjutan


Analisis penapisan ini merupakan pemilihan Kebijakan BWP Ranomeeto yang memiliki
tingkat pengaruh yang tinggi terhadap aspek lingkungan khususnya dalam konteks
pembangunan berkelanjutan.

PT. BONDYGON Engineering Consultant 8


Executive Summary
Penyusunan Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS)
dan Uji Publik Kawasan Perkotaan Ranomeeto

Analisis penapisan KRP ini bertujuan untuk memilih dan memilah KRP-KRP yang
dianggap berpotensi menimbulkan dampak terhadap aspek lingkungan sehingga bisa
menghambat perwujudan pembangunan berkelanjutan. Dasar penapisan dilakukan
dengan memperkirakan jenis kegiatan yang ada di dalam program-program yang
diprediksi akan menimbulkan dampak terhadap lingkungan.
Penapisan dilakukan melalui 2 tahap, yaitu:
a. Penapisan berdasarkan konsep pembangunan berkelanjutan, dimana KRP ditapis
berdasarkan ada/tidaknya dampak lingkungan yang ditimbulkan;
b. Penapisan berdasarkan isu lingkungan, dimana KRP yang sudah tersaring
berdasarkan konsep pembangunan berkelanjutan, kemudian ditapis/disaring lagi
berdasarkan isu lingkungan yang terdapat di lokasi KRP. Sebagaimana diketahui
bahwa isu lingkungan di lokasi KRP meliputi:
 Alih fungsi lahan pertanian lahan basah/sawah menjadi kawasan budidaya
 banjir lokal yang disebabkan oleh tersumbatnya saluran air akibat pengelolaan
sampah kota dan drainase yang kurang optimal.
 Penyediaan fasilitas sanitasi lingkungan masih relatif terbatas (perkembangan
permukiman memberikan dampak negatif lingkungan dengan meningkatnya
produksi sampah masyarakat)
Tabel 4.2 Proses Penapisan KRP BWP Ranomeeto Berdasarkan Konsep
Pembangunan Berkelanjutan

PT. BONDYGON Engineering Consultant 9


Executive Summary
Penyusunan Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS)
dan Uji Publik Kawasan Perkotaan Ranomeeto

PT. BONDYGON Engineering Consultant 10


Executive Summary
Penyusunan Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS)
dan Uji Publik Kawasan Perkotaan Ranomeeto

PT. BONDYGON Engineering Consultant 11


Executive Summary
Penyusunan Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS)
dan Uji Publik Kawasan Perkotaan Ranomeeto

PT. BONDYGON Engineering Consultant 12


Executive Summary
Penyusunan Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS)
dan Uji Publik Kawasan Perkotaan Ranomeeto

Dari tabel di atas, secara keseluruhan dapat disimpulkan program-program yang


dianggap berpotensi menimbulkan dampak lingkungan strategis adalah:

 Pengembangan Pelayanan Listrik;


 Pembangunan jaringan air limbah
 Penyediaan Sarana dan Prasarana
 Pembangunan Sarana Perdagangan dan Zona Perkantoran

Sementara itu dampak yang timbul dan diperkirakan akan mempengaruhi


kualitas lingkungan strategis adalah sampah, limbah cair domestik, limbah cair
khusus/spesifik, dan tanah yang tererosi (eroded soil). dimana dampak ikutannya
berupa penurunan kualitas air permukaan dan terjadinya banjir.

XI. Kajian Lingkungan Hidup Atas KRP RDTR Kawasan Perkotaan Ranomeeto

PT. BONDYGON Engineering Consultant 13


Executive Summary
Penyusunan Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS)
dan Uji Publik Kawasan Perkotaan Ranomeeto

Kajian pengaruh KRP strategis dilakukan melalui 3 tahapan, yaitu:


1. Identifikasi Masyarakat dan Pemangku Kepentingan Lainnya;
2. Identifikasi Isu Pembangunan Berkelanjutan;
3. Kajian Pengaruh Kebijakan, Rencana dan/atau Program terhadap Kondisi
Lingkungan Hidup di Suatu Wilayah.

PT. BONDYGON Engineering Consultant 14


Executive Summary
Penyusunan Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS)
dan Uji Publik Kawasan Perkotaan Ranomeeto

XII. Perumusan Alternatif Penyempurnaan Kebijakan, Rencana dan/atau Program


Tujuan perumusan alternatif penyempurnaan kebijakan, rencana dan/atau program
adalah untuk mengembangkan berbagai alternatif perbaikan muatan kebijakan,
rencana dan/atau program guna terwujudnya pembangunan berkelanjutan.
Sehubungan dengan itu, perlu dilakukan suatu terobosan-terobosan penanganan, baik
berupa mitigasi terhadap dampak yang muncul ataupun berupa modifikasi terhadap
Kebijakan, Rencana dan/atau Program sedemikian rupa sehingga seminimal mungkin
berpengaruh terhadap lingkungan hidup.
Prinsip dasar dari penyempurnaan KPR adalah:
 Menyempurnakan komponen kegiatan KPR agar bisa menurunkan dampak yang
mungkin akan timbul; dan/atau
 Jika upaya tersebut telah maksimal dilakukan, namun dampak lingkungan masih
terjadi, penyempurnaan KPR berikutnnya adalah melakukan mitigasi terhadap
dampak yang timbul, dimana mitigasi ini merupakan satu kesatuan dengan KPR.
 Jika kedua upaya tersebut di atas telah dilaksanakan namun dampak lingkungan
masih terjadi, maka upaya terakhir adalah mengubah arah KPR.
Beberapa alternatif untuk menyempurnakan dan atau mengubah rancangan kebijakan,
rencana dan/atau program ini dikembangkan denganmempertimbangkan antara lain:

PT. BONDYGON Engineering Consultant 15


Executive Summary
Penyusunan Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS)
dan Uji Publik Kawasan Perkotaan Ranomeeto

a. Memberikan arahan atau rambu-rambu mitigasi terkait dengan kebijakan, rencana


dan/atau program yang diprakirakan akan menimbulkan dampak lingkungan hidup
atau bertentangan dengan kaidah-kaidah pembangunan berkelanjutan.
b. Menyesuaikan ukuran, skala dan lokasi usulan kebijakan, rencana, dan/atau
program.
c. Menunda, memperbaiki urutan atau waktu, atau mengubah prioritas pelaksanaan
kebijakan, rencana, dan/atau program.
d. Mengubah kebijakan, rencana, dan/atau program.
Berikut adalah alternatif penyempurnaan terhadap Kebijakan, Rencana dan/atau
Program tersebut di atas terkait dengan dampak yang diperkirakan akan muncul.
Upaya perumusan alternatif penyempurnaan dilakukan dengan mengenali jenis
dampak, sumber dampak, dan latar belakang penyusunan kebijakan.

PT. BONDYGON Engineering Consultant 16


Executive Summary
Penyusunan Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS)
dan Uji Publik Kawasan Perkotaan Ranomeeto

XIII. Rekomendasi Perbaikan Kebijakan Strategis Untuk KRP Penataan Ruang BWP
Kota Ranomeeto
Berikut adalah rekomendasi perbaikan kebijakan strategis untuk BWP Kota
Ranomeeto. Rekomendasi ini difokuskan pada:
 Pengelolaan persampahan;
 Pengelolaan limbah cair domestik;
 Pengelolaan limbah khusus (limbah medis, dan limbah industri);
 Pengelolaan tanah yang tererosi (eroded soil).

PT. BONDYGON Engineering Consultant 17

Anda mungkin juga menyukai