Anda di halaman 1dari 8

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

PENYUSUNAN DOKUMEN
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS) RENCANA TATA
RUANG WILAYAH (RTRW)
KOTA TEBING TINGGI 2012 – 2033

TAHUN 2021
1. LATAR BELAKANG

Proses pembangunan yang selama ini dilaksanakan oleh Pemerintah Kota


Tebing Tinggi telah menunjukan hasil yang positif di berbagai segi
kehidupan masyarakat, meskipun dalam beberapa hal masih terdapat isu-
isu lingkungan yang terus-menerus menjadi perhatian untuk dapat diatasi
secara optimal. Melalui Undang-undang Nomor 32 tahun 2009 tentang
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, kebijakan lingkungan
dirumuskan dan diimplementasikan. Pada pasal (15), disebutkan,
instrumen Kajian Lingkungan Hidup Startegis (KLHS) wajib dilaksanakan
untuk memastika bahwa prinsip pembangunan berkelanjutan telah
menjadi dasar dan terintegrasi dalam pembangunan suatu wilayah
dan/atau kebijakan, rencana, dan/atau program.

Disamping itu diamanatkan bahwa KLHS sebagaimana dimaksud wajib


diintegrasikan ke dalam penyusunan atau evaluasi Rencana Tata Ruang
Wilayah (RTRW) beserta rencana rincinya, termasuk memaduserasikan
kebijakan, rencana, dan/atau program yang berpotensi menimbulkan
dampak dan/atau resiko lingkungan hidup, fungsi dan daya dukung dan
daya tampung lingkungan hidup di Kabupaten/Kota.

Berdasarkan hal tersebut di atas, maka dalam rangka upaya memastikan


bahwa Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Tebing Tinggi hasil revisi telah
mengadopsi prinsip pembangunan berkelanjutan telah menjadi dasar dan
terintegrasi dalam pembangunan Kota Tebing Tinggi dimasa yang akan
datang yang tertuang dalam kebijakan, rencana, dan/atau program RTRW
Kota Tebing, maka diselenggarakan Kajian KLHS ini.

2. MAKSUD DAN TUJUAN

Maksud studi ini adalah untuk menyusun dokumen Kajian Lingkungan


Hidup Strategis (KLHS) untuk Review RTRW Kota Tebing Tinggi

Tujuan dari studi ini adalah sebagai acuan untuk review RTRW Kota
Tebing Tinggi sehingga dapat meningkatkan kualitas RTRW Kota Tebing
Tinggi sebagai upaya untuk meminimalkan potensi pengaruh negatif
dan/atau resiko terhadap kondisi lingkungan hidup.

2
3. SASARAN

Sasaran kegiatan ini adalah:

1. Kajian kebijakan pengembangan wilayah dan Tata Ruang Wilayah


Kota Tebing Tinggi;
2. Pembaharuan informasi bio geo fisik, demografi, sosial ekonomi;
3. Inventarisasi potensi sumber daya alam
4. Inventarisasi isu lingkungan yang berkaitan dengan pemanfaatan
sumberdaya alam dan pengembangan wilayah Kota Tebing Tinggi;
5. Inventarisasi dan identifikasi sumber dan potensi pencemar
lingkungan di Kota Tebing Tinggi;
6. Analisis daya dukung dan daya tamping Wilayah Kota Tebing Tinggi;
7. Rekomendasi kebijakan, rencana dan program.

4. LOKASI KEGIATAN

Kegiatan ini meliputi wilayah administrasi Kota Tebing Tinggi Provinsi


Sumatera Utara.

5. SUMBER PENDANAAN

Sumber pendanaan kegiatan ini dibiayai APBD Kota Tebing Tinggi Tahun
Anggaran/TA 2021 dengan biaya anggaran sebesar Rp. 200.000.000,-

6. NAMA DAN ORGANISASI PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN

Nama organisasi Pejabat Pembuat Komitmen untuk pekerjaan ini adalah


Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Tebing Tinggi.

7. DATA DASAR

 Dokumen Draft Revisi Peraturan Daerah Rencana Tata Ruang Wilayah


(RTRW) Kota Tebing Tinggi Tahun 2012 – 2033
 Dokumen Revisi Materi Teknis Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)
Kota Tebing Tinggi Tahun 2012 – 2033

8. STANDAR TEKNIS
 Undang-undang nomor 32 tahun 2009 tentang Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup (PPLH);

3
 Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup nomor 27 Tahun 2009
Pedoman Pelaksanaan Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) yang
diperbaharui dengan Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup
Republik Indonesia Nomor 09 Tahun 2011 Tentang Pedoman Umum
Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) dalam rangka memandu
penyelenggaraan KLHS bagi di Kabupaten/Kota.
 Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2016 Tentang Tata Cara
Penyelenggaraan Kajian Lingkungan Hidup Strategis
 Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Dan Kehutanan Republik
Indonesia Nomor P. 69/Menlhk/Setjen/Kum.1/12 Tahun 2017
Tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2016
Tentang Tata Cara Penyelenggaraan Kajian Lingkungan Hidup Strategis

9. REFERENSI HUKUM
Landasan hukum kegiatan ini adalah sebagai berikut :
1. Undang-undang nomor 32 tahun 2009 tentang Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup (PPLH);
2. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah
3. Peraturan Pemerintah No.15 tahun 2010 tentang Penyelenggaraan
Penataan Ruang;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2016 Tentang Tata Cara
Penyelenggaraan Kajian Lingkungan Hidup Strategis
5. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Dan Kehutanan Republik
Indonesia Nomor P. 69/Menlhk/Setjen/Kum.1/12 Tahun 2017
Tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2016
Tentang Tata Cara Penyelenggaraan Kajian Lingkungan Hidup Strategis

10. LINGKUP KEGIATAN


Lingkup kegiatan ini berdasarkan Permen LHK No P.69 tahun 2017
mencakup :
a. Persiapan kegiatan ini meliputi pembentukan Pokja, pembahasan KAK
dan penyusunan rencana kerja;
b. Konsultasi Publik I meliputi kegiatan pembahasan tentang identifikasi
isu pembangunan berkelanjutan, isu pembangunan berkelanjutan
yang strategis dan isu pembangunan berkelanjutan yang prioritas.
Kegiatan ini dihadiri oleh Tim Pokja, stakeholder terkait, perwakilan
masyarakat dan tim ahli;

4
c. Identifikasi KRP (Kebijakan, Rencana dan Program) dan analisis
pengaruh KRP yang berdampak;
d. Analisis muatan KLHS, meliputi kajian muatan KLHS sesuai dengan
yang dibahas pada rapat/diskusi sebelumnya;
e. Konsultasi Publik II , meliputi pembahasan tentang rumusan alternatif
dan rekomendasi perbaikan KRP;
f. Penjaminan kualitas dan pendokumentasian, meliputi kegiatan
melengkapi laporan dengan data, berita acara dan foto dokumentasi
yang diperlukan;
g. Validasi, Kegiatan ini meliputi perbaikan dan penyempurnaan materi
laporan Dokumen KLHS.

11. KELUARAN
Hasil yang diharapkan dari penerapan KLHS RTRW Kota Tebing Tinggi
adalah tersusunnya laporan pelaksanaan KLHS yang memuat
rekomendasi mitigasi dampak negatif kebijakan dan/atau rencana
pembangunan terhadap lingkungan hidup disertai dengan serta kajian
daya dukung dan daya tampung lingkungan.
Laporan KLHS RTRW Kota Tebing Tinggi ini bersifat interaktif yang dapat
dan bahkan perlu dimutakhirkan oleh OPD terkait. Dokumen-dokumen
perencanaan dan lingkungan seperti halnya tata ruang, rencana
pembangunan dan status lingkungan hidup merupakan referensi utama
yang dapat dijadikan baseline bagianalisis KLHS ini.

12. PERALATAN, MATERIAL, PERSONIL DAN FASILITAS DARI


PENGGUNA JASA
 Tenaga ahlikonsultan berperan aktif dalam membantu pekerjaan ini.
 Data dan fasilitas yang disediakan oleh pengguna jasa dapat
digunakan dan harus dipelihara oleh penyedia jasa.
 Beberapa data hasil studi ataupun data lain yang pernah dilakukan
oleh instansi pengguna jasa akan dipinjamkan.
 Ruangan diskusi berserta peralatan penunjang akan disediakan oleh
penyedia jasa sedangkan dana operasional atas fungsionalisasi fasilitas
tersebut dapat menggunakan dana pelaksanaan kegiatan sesuai
ketentuan yang berlaku.
 Pengguna jasa akan menyediakan kebutuhan lainnya yang diperlukan
dalam proses kegiatan ini

5
13. PERALATAN DAN MATERIAL DARI PENYEDIA JASA KONSULTAN
 Penyedia jasa harus menyediakan dan memelihara semua fasilitas dan
peralatan yang dipergunakan untuk kelancaran pelaksanaan
pekerjaan.
 Beberapa peralatan minimal yang diprioritaskan dimiliki oleh penyedia
jasa antara lain komputer/laptop, printer, selain tenaga ahli yang
sesuai.
 Penyedia jasa wajib menyediakan berbagai referensi baik referensi
kajian ilmiah maupun peraturan perundang-undangan yang menjadi
landasan pelaksanaan kegiatan
 Penyedia jasa harus mampu menghadirkan ketua tim atau salah satu
tenaga ahli yang dikuasakan sebagaimana nama yang tercantum
dalam dokumen penawaran sebagai penyaji saat pembahasan laporan
kemajuan.

14. LINGKUP KEWENANGAN PENYEDIA JASA


Penyedia Jasa berwenang untuk mendapatkan data dan informasi yang
dibutuhkan dari pengguna jasa dalam rangka membantu terlaksananya
kegiatan ini.

15. JANGKA WAKTU PENYELESAIAN PEKERJAAN


Jangka waktu pekerjaan kegiatan Penyusunan KLHS Revisi Rencana Tata
Ruang Kota Tebing Tinggi ini adalah 3 (Tiga) Bulan Atau 90 (Sembilan
puluh) hari kalender.

16. PERSONIL
Personil dalam kegiatan ini adalah terdiri dari Tenaga Ahli dan Tenaga
Pendukung.
A. Tenaga Ahli
1. Team Leader/Ahli Perencana Wilayah Kota
Team Ledaer adalah seorang Sarjana Perencana Wilayah dan Kota atau
Strata yang lebih tinggi yang mempunyai pengalaman dalam bidang
perencanaan wilayah kota minimum 6(enam) tahun untuk S1 dan
minimum 3(tiga) tahun untuk S2, serta memiliki sertifikat keahlian
(SKA) Ahli Madya yang dikeluarkan oleh asosiasi terkait yang
diregistrasi oleh Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi (LPJK).

6
Tugas dan tanggung jawab Team Leader meliputi :
 Sebagai penanggung jawab pekerjaan secara keseluruhan dan
bertanggung jawab secara langsung kepada Pemberi Tugas.
 Mengatur semua personil yang terlibat dalam pekerjaan
pengambilan data sekunder dan pengambilan data primer.
 Menyusun rencana kerja dan pembagian tugas kerja.
 Mengkoordinasikan kemajuan pekerjaan kepada Pemberi Tugas.
 Menganalisis kondisi eksisting, data-data pendukung baik data
primer maupun sekunder terhadap parameter perencanaan.
 Menyusun laporan-laporan hasil pekerjaan.
2. Ahli Lingkungan
Adalah seorang Sarjana Teknik Lingkungan dan mempunyai
pengalaman dalam bidangnya minimum 4 (empat) tahun untuk S1
dan 3 (tiga) tahun untuk S2.
Tugas dan tanggung jawabnya meliputi:
 Membantu Team Leader menyusun rencana kerja dan pembagian tugas kerja.
 Membantu Team Leader menganalisis kondisi eksisting, data-data
pendukung baik data primer maupun sekunder terhadap parameter
perencanaan.
 Membantu Team Leader melakukan pekerjaan perencanaan
terutama pekerjaan kajian lingkungan strategis.
 Menyusun laporan-laporan hasil pekerjaan.
3. Ahli Pemetaan (SIG)
Adalah seorang Sarjana geografi/ Sarjana perencanaan wilayah dan
kota/ Sarjana geodesi/ Sarjana Sipil yang mempunyai pengalaman
dalam bidang keahlian Sistem Informasi Geografis minimum 3 (tiga)
tahun serta memiliki sertifikat bidang GIS.
Tugas dan tanggung jawabnya meliputi:
 Membantu Team Leader menyusun rencana kerja dan pembagian
tugas kerja.
 Membantu Team Leader menganalisis kondisi eksisting, data-data
pendukung baik data primer maupun sekunder terhadap parameter
perencanaan.
 Membantu Team Leader melakukan pekerjaan perencanaan
terutama pekerjaan pemetaan data informasi geospasial.
 Menyusun laporan-laporan hasil pekerjaan.
B. Tenaga Pendukung

7
1. Surveyor adalah tenaga survey dengan kualifikasi minimum tamatan
SMK/sederajat dan berpengalaman dibidangnya sebanyak 2 (dua)
orang.
2. Operator Komputer, 1 Orang. Lulusan SMA/SMK dengan
Pengalaman minimal 2 tahun

17. LAPORAN
Penyusunan KLHS Revisi Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Tebing Tinggi
terdiri atas dokumen pelaporan sebagai berikut;
1. Laporan Pendahuluan
Laporan ini dibuat Rangkap 5 eksemplar, diserahkan paling lama 20
(dua puluh) hari kalender setelah SPMK.
2. Laporan Antara
Laporan ini dibuat Rangkap 5 eksemplar, diserahkan paling lama 60
(enam puluh) Hari Kalender setelah SPMK.
3. Laporan Draft Akhir
Laporan ini dibuat Rangkap 5 eksemplar, diserahkan paling lama 75
(tujuh puluh lima) hari kalender setelah SPMK.
4. Laporan Akhir
Laporan ini dibuat Rangkap 7 eksemplar, diserahkan paling lama 90
(Sembilan puluh) hari kalender setelah SPMK. Dan juga hardcopy dan
softcopy (DVD 5 keping dan hardisk eksternal).

18. ALIH PENGETAHUAN


Jika diperlukan, Penyedia Jasa Konsultansi berkewajiban untuk
menyelenggarakan pertemuan dan pembahasan dalam rangka alih
pengetahuan kepada personil proyek/satuan kerja Pengguna
Anggaran serta Pihak konsultan bersedia mempresentasikan hasil
pekerjaan kepada Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Kota
Tebing Tinggi sehingga hasil pekerjaan dapat dimengerti dan
dipahami.

Tebing Tinggi, 2021

Anda mungkin juga menyukai