Anda di halaman 1dari 12

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

PERENCANAAN REHABILITASI TERMINAL KABUPATEN LABUHANBATU

1. Latar Belakang

Angkutan jalan raya sebagai sub sistem dan transportasi, mempunyai peranan
dalam memberi pelayanan jasa angkutan penumpang. Pergerakan/mobilitas
manusia terjadi, karena adanya kegiatan sehari-hari yang saling membutuhkan
satu dengan lainnya. Pergerakan yang terjadi sesuai pola perkotaan atau
penyebaran permukiman menimbulkan arus lalu lintas penumpang dari satu
tempat ke tempat lainnya.

Terminal sebagai titik simpul jaringan transportasi jalan, menjadi barometer dari
pesatnya pertumbuhan jumlah perjalanan dari dan ke suatu kota, memerlukan
landasan perencanaan yang terarah, melibatkan ahli-ahli perencanaan dari
berbagai disiplin ilmu serta memperlihatkan aspek-aspek sosial, ekonomi, budaya
lingkungan hidup dan aspek tata ruang. Itu semua diperlukan untuk menciptakan
prasarana sistem terminal yang dapat memberikan manfaat pelayanan untuk
membantu kelancaran lalu lintas angkutan dengan efisiensi ruang, waktu dan
dana. Selama ini, pembangunan terminal banyak yang kurang memiliki landasan
perencanaan secara matang, sehingga kurang fungsional.

Terminal Kota Rantauprapat, Kabupaten Labuhanbatu merupakan salah satu


Simpul Jaringan Transportasi Jalan sesuai dengan Keputusan Dirjen Perhubungan
Darat Nomor : 1361/Al.106/DRID/2003 tanggal 11 Agustus 2003. Untuk itu,
dengan melihat kondisi Terminal yang tidak beroperasi sebagaimana mestinya
maka Pemerintah khususnya Dinas Perhubungan Kabupaten Labuhanbatu
memprogramkan kegiatan rehabilitasi Terminal agar kegiatan dalam bentuk
transportasi secara terpadu dapat aktif kembali sehingga mampu menunjang
keberhasilan sistem transportasi dalam lingkup kota/kabupaten.
2. Maksud, Tujuan dan Sasaran

Maksud dari perencanaan rehabilitasi Terminal ini adalah agar Pemerintah


Kabupaten memiliki sebuah terminal yang representatif sehingga dapat
mempersiapkan diri menghadapi era globalisasi yang begitu cepat serta dapat
menampung sejumlah aktifitas pergerakan barang dan penumpang yaitu :

- Bongkar muat barang yang dilengkapi fasilitas sarana – prasarana pendukung;


- Tempat transit penumpang untuk melanjutkan perjalanan sampai ke tujuan.

Tujuannya adalah untuk dapat memberikan output dalam bentuk jumlah


biaya yang diperlukan guna pelaksanaan rehabilitasi termasuk tahapannya yang
didasarkan pada skala prioritas pembangunan.

Sedangkan sasaran yang ingin dicapai dari hasil perencanaan ini adalah :

- Tersedianya bangunan Terminal yang modern baik ditinjau dari segi desain
arsitektur maupun dari sudut estetika dan fungsinya.

- Tercapai ketertiban sistem tranportasi dalam terminal;

- Tercapainya sasaran pemanfaatan ruang terminal secara maksimal;

- Memudahkan masyarakat untuk terlayani apabila bepergian dan kepulangan dari


dan ke luar daerah;

- Terbangunnya stakeholder dalam proses penyusunan program pengembangan


sektor-sektor lainnya;

3. Ruang Lingkup Pekerjaan, Lokasi Kegiatan, Data dan Fasilitas Penunjang

3.1 Ruang Lingkup Pekerjaan

Ruang lingkup kegiatan perencanaan rehabilitasi terminal terbagi dalam


beberap lingkup pekerjaan yaitu:

1. Melakukan survey baik untuk memperoleh data primer yang diambil


dari lapangan maupun data sekunder dan kopelisasi data yang
berkaitan dengan kegiatan perencanaan rehabilitasi terminal pada
badan, dinas dan instansi pemerintah yang terkait;
2. Menyusun konsepsi rencana rehabilitasi dengan memperhatikan arah
dan kebijakan umum pemerintah daerah, modernisasi arsitektual dan
budaya;

3. Dalam melakukan perencanaan memperhatikan efesiensi biaya


perehaban (ekonomis) dan harus memenuhi syarat-syarat sebagai
berikut:

- Tidak melakukan perubahan secara structural (perehaban


disesuaikan dengan struktur yang ada) dan mudah dalam
pelaksanaan sesuai kemampuan teknis kontraktor;

- Mudah dalam operasional dan pemeliharaan;

- Adanya kenyamanan dan keamanan terhadap pemakai gedung


dari segi phsycologis;

- Penempatan dan pemindahan peralatan mekanik elektrikal sesuai


kondisi site.

4. Lingkup perencanaan rehabilitasi Terminal terdiri atas beberapa item


perencanaan, meliputi :
a. Gedung Terminal
b. Bangunan pertokoan didalam terminal
c. Ruang tunggu penumpang
d. Bangunan Menara Pemantau
e. Bangunan Musholla/KM (WC)
f. Lapisan perkerasan jalan kompleks terminal
g. Saluran Drainase
h. Trotoar, Median dan Kerb
i. Lampu penerangan jalan
j. Lampu Taman
k. Dinding dan besi pagar sekeliling terminal
l. Perbaikan Taman
m. Rambu jalan kompleks terminal
n. Marka jalan kompleks terminal
3.2 Lokasi Kegiatan

Kegiatan perencanaan rehabilitasi Terminal Kabupaten Labuhanbatu ini


dilaksanakan di Kota Rantauprapat Kabupaten Labuhanbatu Provinsi
Sumatera Utara, tepatnya di Terminal Kabupaten Labuhanbatu jalan
H. Adam Malik.

3.3 Data dan Fasilitas Penunjang


3.3.1 Penyediaan oleh Pejabat Pembuat Komitmen

Data dan Fasilitas yang disediakan oleh Pejabat Pembuat


Komitmen yang dapat digunakan dan harus dipelihara oleh
penyedia jasa:
a. Laporan dan data
Data Informasi mengenai kebutuhan rehabilitasi bangunan
Terminal Kabupaten Labuhanbatu;
b. Ruang Panitia Pengadaan
c. Staff Pengawas/ Pendamping dari instansi dan atau badan
usaha yang diangkat secara kontraktural.
d. Fasilitas yang disediakan oleh Pejabat Pembuat Komitmen
yang dapat digunakan oleh penyedia jasa.

3.3.2 Penyediaan oleh penyedia jasa


Penyedia jasa harus menyediakan ATK sendiri dan memelihara
semua fasilitas dan peralatan yang dipergunakan untuk
kelancaran pelaksanaan pekerjaan.

4. Keluaran

Hasil yang diharapkan dari kegiatan ini adalah Dokumen Pelelangan, antara lain :
1. Rencana Kerja dan Syarat-Syarat;
2. Spesifikasi Teknis Pekerjaan;
3. Daftar Jenis dan Volume Pekerjaan (Bill of Quantity);
4. Gambar Konstruksi yang dilengkapi dengan gambar detailnya;
5. Dokumen Tender.
5. Nama dan Organisasi Pejabat Pembuat Komitmen

Nama Pejabat Pembuat Komitmen adalah Satuan Kerja Dinas Perhubungan


Kabupaten Labuhanbatu.

6. Waktu Pelaksanaan

Jangka waktu pelaksanaan kegiatan ini diperkirakan selama 90 (sembilan puluh)


hari kalender.

7. Sumber Pendanaan

Sumber dana yang akan digunakan sebagai pembiayaan pekerjaan ini berasal
dari dana APBD Tahun 2009. Untuk pelaksanaan kegiatan perencanaan ini
diperlukan biaya Rp. 240.000.000,- (dua ratus empat puluh juta rupiah).-
termasuk PPN dan Pajak - pajak lainnya yang berlaku.

8. Metodologi

Proses Perencanaan

8.1.1 Dalam pertemuan berkala ditentukan produk awal, antara dan


pokok yang harus dihasilkan Konsultan sesuai dengan rencana keluaran
yang ditetapkan dalam KAK ini;
8.1.2 Dalam melaksanakan tugas, Konsultan perencanaan harus selalu
memperhitungkan waktu pelaksanaan pekerjaan adalah mengikat;
8.1.3 Jangka waktu pelaksanaan khususnya sampai diserahkan
dokumen perencanaan adalah selama 90 (sembilan puluh) hari kalender,
terhitung sejak diterbitkan Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK)

Masukan

8.2.1 Untuk melaksanakan tugasnya, Konsultan Perencanaan harus mencari


informasi yang dibutuhkan selain dari informasi yang diberikan oleh
Pemberi Tugas melalui Kerangka Acuan Kerja ini.
8.2.2 Konsultan Perencana harus memeriksa kebenaran informasi yang
digunakan dalam pelaksanaan tugasnya, baik yang berasal dari proyek
maupun diperoleh sendiri. Kesalahan/ kelalaian pekerjaan perencanaan
sebagai akibat dari kesalahan informasi menjadi tanggung jawab
Konsultan perencana.
8.2.3 Keinginan tentang ruang-ruang tertentu, baik yang berhubungan dengan
Pemakai atau perlengkapan yang akan digunakan dalam ruang tersebut.

Tanggung jawab Perencanaan

8.3.1 Konsultan Perencana bertanggung jawab secara profesional atas jasa


perencanaan yang dilakukan sesuai dengan ketentuan dan kode tata laku
profesi yang berlaku.
8.3.2 Secara umum tanggung Jawab Konsultan adalah minimal sebagai berikut:
a. Hasil karya perencanaan yang dihasilkan harus memenuhi
persyaratan standar hasil karya perencanaan yang berlaku.
b. Hasil karya perencanaan yang dihasilkan harus telah mengakomodasi
batasan-batasan yang telah diberikan oleh proyek, antara lain melalui
KAK ini seperti dari segi pembiayaan, waktu penyelesaian pekerjaan
dan mutu bangunan yang akan diwujudkan.
c. Hasil karya perencanaan yang dihasilkan harus telah memenuhi
peraturan standard dan pedoman teknis yang berlaku.

Azas-azas

Didalam melaksanakan tugasnya Konsultan perencanaan hendaknya


memperhatikan azas-azas sebagai berikut:
8.4.1 Bangunan gedung hendaknya: fungsional, efisien, menarik tetapi tidak
berlebihan.
8.4.2 Kreativitas desain hendaknya tidak ditekankan pada ketahanan gaya dan
kemewahan material tetapi pada kemampuan mengadakan sublimasi
antara fungsi teknik dan fungsi sosial bangunan terutama sebagai
bangunan pelayanan kepada masyarakat.
8.4.3 Dengan batasan tidak menggangu produktivitas kerja, biaya investasi dan
pemeliharaan bangunan sepanjang umurnya hendaknya diusahakan
serendah mungkin.
8.4.4 Desain hendaknya dibuat sedemikian rupa, sehingga bangunan dapat
dilaksanakan dalam waktu yang pendek dan dapat dimanfaatkan
secepatnya.
8.4.5 Bangunan gedung hendaknya dapat meningkatkan kualitas lingkungan
dan menjadi acuan tata bangunan dan lingkungan disekitarnya.

Kriteria

8.5.1 Kriteria Umum


a. Persyaratan Arsitektur dan lingkungan
1) Menjamin terwujudnya arsitektur bangunan yang modern dengan
gaya estetika berdasarkan karakteristik lingkungan, ketentuan
wujud bangunan dan budaya daerah sehingga seimbang, serasi
dan selaras dengan lingkungannya (fisik dan sosial).
2) Memelihara tata ruang hijau yang ada sehingga dapat
memberikan keseimbangan dan keserasian bangunan terhadap
lingkungannya.
3) Menjamin bangunan gedung tidak menimbulkan dampak negatif
terhadap lingkungan.
b. Persyaratan Struktur
1) Menjamin terwujudnya struktur rangka yang mengikuti struktur
bangunan gedung yang ada sehingga dapat mendukung beban
yang timbul baik akibat perilaku alam dan manusia.
2) Menjamin keselamatan manusia dan kemungkinan kecelakaan
atau luka yang disebabkan oleh kegagalan struktur rangka.
c. Persyaratan Sarana Jalan Masuk dan Keluar:
1) Menjamin terwujudnya akses yang layak, aman dan nyaman serta
layanan di dalamnya.
2) Menjamin terwujudnya upaya melindungi penghuni dan kesakitan
atau luka saat evakuasi pada keadaan darurat.
d. Persyaratan Pencahayaan:
1) Menjamin terpenuhinya kebutuhan pencahayaan yang cukup baik
alami maupun buatan dalam menunjang terselenggaranya
kegiatan di dalam bangunan gedung sesuai dengan fungsinya.
2) Menjamin upaya beroperasinya peralatan dan perlengkapan
pencahayaan secara baik.
e. Persyaratan Kebisingan dan Getaran
1) Menjamin terwujudnya kehidupan yang nyaman dari gangguan
suara dan getaran yang tidak diinginkan.
2) Menjamin adanya kepastian bahwa setiap usaha atau kegiatan
menimbulkan dampak negatif suara dan getaran perlu melakukan
upaya pengendalian pencemaran dan atau mencegah kerusakan
lingkungan.

8.5.2 Kriteria Khusus


Kriteria khusus dimaksudkan untuk memberikan syarat-syarat yang
khusus, spesifik berkaitan dengan Rehabilitasi Terminal di Kabupaten
Labuhanbatu yang akan direncanakan baik dari segi fungsi khusus dan
segi teknis lainnya, misalnya:
a. Arsitektural
1) Bangunan mencerminkan Kewibawaan.
2) Dikaitkan dengan upaya pelestarian yang ada.
3) Kesatuan perencanaan dengan lingkungan yang ada di sekitar,
seperti dalam rangka implementasi penataan bangunan dan
lingkungan.
4) Solusi dan batasan-batasan kontekstual, seperti faktor sosial
budaya setempat geografik klimatologi, dll.
b. Program Ruang
Rehabilitasi bagian bangunan yang rusak, seperti atap, plafon, kusen,
cat, dll.

8.5.3 Program Kerja


Konsultan Perencana harus segera menyususn program kerja minimal,
meliputi:
a. Jadual kegiatan secara detail
b. Konsep penanganan pekerjaan perencanaan

8.5.4 Program kerja keseluruhan harus mendapatkan persetujuan dari Pemberi


Tugas, setelah sebelumnya dipresentasikan oleh Konsultan Perencana
dan mendapat masukan teknis dari pihak yang terkait.

9. Tenaga Ahli

Untuk melaksanakan tujuannya, Konsultan perencana harus menyediakan tenaga


yang memenuhi kebutuhan kegiatan, baik ditinjau dari segi lengkap (besar)
Kegiatan maupun tingkat kompleksitas pekerjaan.
Biaya yang diperlukan untuk Kegiatan ini mencakup kebutuhan biaya langsung
personil dan biaya langsung non personil, sehingga konsultan mempunyai
tenaga/ personil yang dapat menunjang kelancaran pelaksanaan perencanaan,
tersediannya tenaga ahli, tenaga ahli muda dari tenaga ahli pendukung, yang
terlibat dalam pelaksanaan perencanaan ini adalah sebagai berikut:

A. Tenaga Ahli
Jumlah Pengalaman
No. Posisi Kualifikasi/ Pendidikan
Orang (Tahun)
1 Team Leader 1 S1 Teknik Sipil Struktur 6
2 Ahli Sipil 1 S1 Teknik Sipil Struktur 4
3 Ahli Sipil 1 S1 Teknik Sipil Transportasi 4
4 Ahli Arsitektur 1 S1 Teknik Arsitektur 4
5 Ahli Mekanikal Elektrikal 1 S1 Teknik Elektro 4
6 Ahli Cost Estimator 1 S1 Teknik Sipil Struktur 4

Tenaga Ahli harus mempunyai Sertifikat Keahlian dibidangnya dari asosiasi profesi
terkait minimal ahli atau setara. Khusus untuk team leader diwajibkan untuk
mencantumkan NPWP dan bukti laporan pajak tahun terakhir.
Jumlah tenaga ahli sesuai yang tercantum dalam daftar kuantitas dan harga.

B. Tenaga Asisten
Jumlah Pengalaman
No. Posisi Kualifikasi/ Pendidikan
Orang (Tahun)
1 Asisten Ahli Sipil 1 S1/D3 Teknik Sipil Struktur 3
2 Asisten Ahli Arsitektur 1 S1/D3 Teknik Arsitektur 3
3 Asisten Ahli M/E 1 S1/D3 Teknik Elektro 3
4 Ass. Ahli Kuantitas & Harga 1 S1/D3 Teknik Sipil 3

Jumlah orang Tenaga Asisten, sesuai dengan yang tercantum dalam Daftar
Kuantitas dan Harga

C. Tenaga Survey Lapangan & Pendukung


Jumlah Kualifikasi/ Pengalaman
No. Posisi
Orang Pendidikan (Tahun)
1 Surveyor 4 STM 3
2 Juru Gambar 2 STM 3
3 Administrasi Proyek 1 D3 3
4 Operator Komputer 1 STM/SMA 2

Jumlah Orang Tenaga Survey Lapangan dan Tenaga Pendukung sesuai dengan yang
tercantum dalam Daftar Kuantitas dan Harga.
Jumlah tenaga, kualifikasi/ pendidikan dan pengalaman harus disesuaikan dengan
beban tugas dan biaya yang tersedia.
10. Laporan

Jenis laporan yang harus diserahkan konsultan kepada Pejabat Pembuat


Komitmen adalah keseluruhan dari hasil kegiatan perencanaan rehabilitasi ini
dan dituangkan dalam 3 (tiga) bentuk laporan yaitu: Laporan Pendahuluan,
Laporan Akhir dan Dokumen Pelelangan.

a. Laporan Pendahuluan

Pada tahap ini konsultan sudah melakukan koordinasi dengan merumuskan


rencana kerja dan pembagian tugas diantara tenaga ahli yang terlibat.
Konsultan menyerahkan 10 (sepuluh) exemplar laporan pendahuluan yang
berisi:
- Pemahaman konsultan tentang substansi dan wilayah kerja;
- Rencana Kerja;
- Metode dan analisis yang akan digunakan;
- Data-data dasar termasuk peta-peta yang memadai untuk analisis awal;
- Pembagian dan penjabaran tugas-tugas masing-masing tenaga ahli
- Jadwal pelaksanaan pekerjaan

Laporan pendahuluan ini sesuai KAK sudah harus diserahkan selambat-


lambatnya 21 (dua puluh satu) hari kalender terhitung sejak dikeluarkannya
Surat Perintah Mulai Kerja.

b. Laporan Akhir

Pada tahap ini laporan akhir sudah dalam bentuk jadi yang sudah digandakan
sebanyak 15 (lima belas) exemplar. Sebelum laporan akhir diserahkan,
sebelumnya sudah harus diseminarkan yang dituangkan dalam berita acara
seminar. Laporan akhir ini berisikan
 Langkah-langkah yang telah dilaksanakan dalam perencanaan
 Draft Dokumen Pelelangan yang disetujui.

c. Dokumen Pelelangan, yang berisikan :

 Instruksi Kepada Peserta Pelelangan;


 Rencana Kerja dan Syarat-syarat;
 Data Lelang;
 Bentuk Surat Penawaran, Lampiran, Surat, Penunjukan dan Surat
Perjanjian.
 Spesifikasi Teknis Pekerjaan;
 Daftar Jenis dan Volume Pekerjaan (BoQ) termasuk jenis bahan dan mutu
yang digunakan;
 Daftar Penempatan satuan dan metode pelaksanaan;
 Gambar-gambar, yang berisikan :
- Gambar Situasi;
- Gambar Detail masing-masing pekerjaan;
- Gambar Detail Komponen Fasilitas Bangunan.
 Rencana Anggaran Biaya yang dilengkapi dengan rincian analisa harga
satuan berdasarkan analisa yang biasa dipakai serta pentahapan
pelaksanaan.
 Konsultan juga menyerahkan soft copy dari data, informasi, hasil analisis
dan hasil kajian yang sudah terstruktur dan terklarifikasi dengan baik,
berupa tabel-tabel, peta-peta, grafik-grafik dan gambar rehab terminal
yang sudah diseminarkan.

11. Penutup

Setelah Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini diterima, maka Konsultan hendaknya
memeriksa semua bahan masukan yang diterima dan mencari bahan masukan
lain yang dibutuhkan. Berdasarkan bahan-bahan tersebut Konsultan agar segera
menyusun program kerja untuk dibahas dengan Pemberi Tugas.

Rantauprapat, April 2009


Pejabat Pembuat Komitmen

Anda mungkin juga menyukai