Anda di halaman 1dari 10

PEMERINTAH KOTA PALANGKA RAYA

DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG


Jalan Tjilik Riwut Km. 5,5 No. 98 Telepon (0536) 31185 Palangka Raya 73112

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)


TERM OF REFERENCES (TOR)

PROGRAM : PROGRAM PEMBANGUNAN JALAN DAN JEMBATAN

KEGIATAN : PEMBANGUNAN JALAN LINGKUNGAN


PEMUKIMAN

PEKERJAAN : JASA PENGAWASAN PENINGKATAN JALAN DAN


DRAINASE JALAN MENTENG X.B

LOKASI : KOTA PALANGKA RAYA

SUMBER DANA : DANA ALOKASI UMUM (DAU)

THN. ANGGARAN : 2019


KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)
PROGRAM : PROGRAM PEMBANGUNAN JALAN DAN JEMBATAN
KEGIATAN : PEMBANGUNAN JALAN LINGKUNGAN PEMUKIMAN
PEKERJAAN : JASA PENGAWASAN PENINGKATAN JALAN DAN DRAINASE JALAN
MENTENG X.B
LOKASI : KOTA PALANGKA RAYA
T.A : 2019

I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kegiatan Pembangunan Jalan Lingkungan Pemukiman adalah Kegiatan yang
dilaksanakan Pemerintah Kota Palangka Raya melalui Dinas Pekerjaan Umum dan
Penataan Ruang Kota Palangka Raya dalam rangka mengimplementasikan program
pembangunan infratruktur, sehingga dalam pelaksanaannya harus mendapat
perhatian penuh agar mencapai sasaran akhir yang direncanakan secara tepat guna
dan berfungsinya secara optimal.
Guna tercapainya sasaran pelaksanaan pembangunan tersebut, diperlukan
pengendalian dan pengarahan sejak pelaksanaan pekerjaan konstruksi fisik Kegiatan
Pembangunan Jalan Lingkungan Pemukiman.
Pelaksanaan konstruksi fisik yang dilakukan oleh penyedia jasa (Kontraktor) harus
mendapatkan pengawasan secara teknis di lapangan, agar rencana teknis konstruksi
yang disiapkan digunakan sebagai dasar pelaksanaan konstruksi dan dapat
berlangsung operasional efektif dari segi biaya, mutu dan waktu pelaksanaan
kegiatan.
Pelaksanaan Pengawasan Lapangan oleh Konsultan Pengawas harus dilaksanakan
sesuai penugasan dengan menempatkan Tenaga-tenaga (Ahli) Teknis Pembangunan
Jalan Lingkungan Pemukiman sesuai kebutuhan dan kompleksitas pekerjaan.
Kinerja Pengawasan Lapangan sangat ditentukan oleh kualitas dan intensitas
pengawasan, yang secara menyeluruh dan melaksanakan kegiatannya berdasarkan
Kerangka Acuan Kerja (KAK).
B. Maksud dan Tujuan
Kerangka Acuan Kerja ini dimaksudkan sebagai petunjuk bagi Konsultan Pengawas
dalam melaksanakan pekerjaannya. Petunjuk ini memuat masukan azas, kriteria dan
proses yang harus dipenuhi atau diperhatikan yang selanjutnya akan
diinterprestasikan ke dalam pelaksanaan tugas pengawasan.
Dengan butir-butir acuan penugasan ini, diharapkan Konsultan Pengawas dapat
melakukan tugasnya dengan baik untuk menghasilkan keluaran sebagaimana
diharapkan oleh pemberi tugas.
C. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan yang akan dilaksanakan adalah Pengawasan Kegiatan Pembangunan Jalan
Lingkungan Pemukiman yaitu Pekerjaan Pengawasan Peningkatan Jalan dan Drainase
Jalan Menteng X.B.
D. Penanggung Jawab Kegiatan
Untuk menyelenggarakan kegiatan tersebut, dibentuk Struktur Organisasi Pelaksana
Kegiatan sesuai Surat Keputusan Plt. Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan
Ruang Kota Palangka Raya.

Kerangka Acuan Kerja (KAK) Hal.1


a. Pengguna Jasa : Plt. Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan
Ruang Kota Palangka Raya selaku Pengguna
Anggaran (PA).
b. Penanggung Jawab : Pejabat Pembuat Komitmen (PPK).
c. Pengendali Teknis Kegiatan : Kepala Seksi Pengembangan dan Penyehatan
Lingkungan Permukiman Selaku Pejabat
Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK).
d. Pengawas Teknis Kegiatan : Fungsional Umum dan Tenaga Kontrak pada
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
Kota Palangka Raya berdasarkan SK Pengguna
Anggaran.

II. KEGIATAN PENGAWASAN


A. Tugas yang harus dilaksanakan oleh Konsultan Pengawas berpedoman pada
kententuan yang berlaku serta Gambar Kerja, Perincian Penawaran, Rencana Kerja
dan Syarat-syarat yang merupakan satu kesatuan yang tak terpisahkan dengan
Kontrak Kontraktor Pelaksana Jasa Konstruksi.
Termasuk dalam tugas Konsultan Pengawas adalah melakukan persiapan pengawasan
seperti mengumpulkan data dan informasi lapangan, membuat interprestasi secara
garis besar terhadap Kerangka Acuan Kerja (KAK). Dan konsultasi dengan pemerintah
daerah setempat mengenai peraturan daerah/perijinan bangunan.
B. Pelaksanaan pekerjaan pengawasan meliputi antara lain :
1. Memeriksa dan mempelajari dokumen untuk pelaksanaan konstruksi yang akan
dijadikan dasar dalam pengawasan pekerjaan dilapangan.
2. Mengawasi pemakaian bahan, peralatan dan metode pelaksanaan, serta
mengawasi ketepatan waktu dan biaya pekerjaan konstruksi.
3. Mengawasi pelaksanaan pekerjaan konstruksi dari segi kualitas, kuantitas dan laju
pencapaian volume/realisasi fisik sampai dengan Serah Terima Kedua pekerjaan
konstruksi.
4. Mengumpulkan data dan informasi dilapangan untuk memecahkan persoalan yang
akan terjadi selama pelaksanaan konstruksi.
5. Menyelenggarakan rapat-rapat lapangan secara berkala, membuat laporan
mingguan dan bulanan pekerjaan pengawasan, dengan masukan hasil rapat-rapat
lapangan, laporan harian, mingguan dan bulanan pekerjaan konstruksi yang
dibuat oleh kontraktor pelaksana.
6. Menyusun Berita Acara Kemajuan Pekerjaan, Serah Terima Pertama dan Kedua
pekerjaan konstruksi.
7. Meneliti gambar-gambar pelaksanaan (Shop Drawings) yang diajukan oleh
kontraktor pelaksana.
8. Meneliti gambar-gambar yang telah sesuai dengan pelaksanaan (As-Built Drawing)
sebelum Serah Terima Pertama.

Kerangka Acuan Kerja (KAK) Hal.2


III. TANGGUNG JAWAB PENGAWAS
1. Konsultan Pengawas bertanggung jawab secara profesional atas Jasa Pengawasan
yang dilakukan sesuai ketentuan dan kode tata laku profesi yang berlaku.
2. Secara umum tanggung jawab konsultan adalah minimal sebagai berikut:
 Mengawasi kesesuaian pelaksanaan konstrusi dengan dokumen
pelaksanaan/pelelangan yang dijadikan pedoman, serta peraturan standar dan
pedoman teknis yang berlaku.
 Pengawasan yang dilakukan harus telah mengakomodasi batasan – batasan
yang telah diberikan proyek termasuk melalui KAK ini seperti dari segi
pembiayaan, waktu penyelesaian pekerjaan dan mutu bangunan yang akan
diwujudkan.
 Hasil akhir dan kegiatan pengawasan berupa laporan kegiatan pelaksanaan
setiap hari secara detail, berhubungan erat dengan kualitas dan standar
bangunan yang dipersyaratkan.
3. Penanggung jawab profesional pengawasan adalah tidak hanya konsultan sebagai
suatu badan usaha, tetapi juga bagi para tenaga ahli profesional pengawasan yang
terlibat.

IV. BIAYA
1. Pagu Biaya Pengawasan
Untuk pelaksanaan kegiatan ini dialokasikan biaya dengan pagu sebesar
Rp. 35.000.000,00.,- (tiga puluh lima juta rupiah) termasuk PPN dan Pajak lain
sesuai ketentuan yang berlaku.
2. Biaya Pengawasan
Biaya pengawasan diambil dari usulan biaya pengawasan pekerjaan pengawasan
setelah melalui tahapan proses Pengadaan Jasa Konsultansi Pengawasan sesuai
peraturan yang berlaku.
3. Sumber Biaya
Sumber Biaya dan keseluruhan pekerjaan dibebankan pada Dana Alokasi Umum
(DAU) Tahun Anggaran 2019.

V. KELUARAN
Hasil pekerjaan pengawasan oleh Konsultan Pengawas berdasarkan Kerangka Acuan
Kerja ini lebih lanjut akan diatur dalam surat penjanjian, yang minimal meliputi :
1. Tahap Awal :
Tahap pemahaman lingkup tugas pengawasan, berupa memahami gambar kerja,
persyaratan teknis pendukungnya (RKS), pembiayaan dan penyelesaian setiap
permasalahan yang terjadi di lapangan.
Menyusun komposisi Tim Teknis yang akan bertugas di lapangan sesuai dengan
kebutuhan minimal yang dipersyaratkan di dalam Kerangka Acuan Kerja (KAK)
ini.
2. Tahap Pelaksanaan :
Menyusun Time Schedule penugasan personil dan pembagian tugas dan tanggung
jawab antar personil (Job Description) yang telah mendapat persetujuan dari
Pengguna Anggaran/PPK.

Kerangka Acuan Kerja (KAK) Hal.3


3. Tahap Pembuatan Laporan :
a. Laporan mingguan dan bulanan.
b. Berita Acara Kemajuan Pekerjaan untuk Pembayaran Angsuran.
c. Surat Perintah Perubahan Pekerjaan dan Berita Acara Pemeriksaan Pekerjaan
Tambah Kurang.
d. Laporan rapat dilapangan (Site Meeting).
e. Gambar rincian pelaksanaan (Shop Drawing) dan time schedule yang dibuat
oleh kontraktor pelaksana.
f. Kelengkapan dokumen pendaftaran bangunan gedung negara lengkap dengan
lampiran-lampirannya bila diperlukan (IMB, gambar leger, dlI)
g. Laporan Akhir Pekerjaan Pengawasan.

VI. KRITERIA
Pekerjaan pengawasan yang akan dilaksanakan oleh Konsultan Pengawas harus
memperhatikan kriteria umum pengawasan pekerjaan konstruksi berdasarkan fungsi
dan kompleksitasnya yaitu :
1. Persyaratan Umum Pekerjaan
Setiap bagian dari pekerjaan pengawasan harus dilaksanakan secara benar dan
tuntas sampai dengan memberi hasil yang telah ditetapkan dan diterima dengan
baik oleh Pengguna Jasa, Pengguna Anggaran/PPK.
2. Persyaratan Obyektif
Pelaksanaan pekerjaan pengawasan teknis konstruksi yang objektif untuk
kelancaran pelaksanaan, baik yang menyangkut macam dan kuantitas dan setiap
bagian pekerjaan sesuai standar hasil kerja pengawasan yang berlaku.
3. Persyaratan Fungsional
Pekerjaan pengawasan konstruksi fisik harus dilaksanakan dengan
profesionalisme yang tinggi sebagai Konsultan Pengawas yang secara fungsional
dapat mendorong peningkatan kinerja proyek.
4. Persyaratan Prosedural
Penyelesaian administrasi sehubungan dengan pekerjaan dilapangan harus
dilaksanakan sesuai dengan prosedur dan peraturan yang berlaku.
5. Persyaratan Teknis Lainnya
Selain kriteria umum diatas, untuk pekerjaan pengawasan berlaku pula ketentuan-
ketentuan seperti standar, pedoman, dan peraturan yang berlaku, antara lain :
 UU Nomor 32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan
Hidup;
 Peraturan Pemerintah Nomor 80 Tahun 1999 Tentang Kawasan Siap Bangun
dan Lingkungan Siap Bangun yang Berdiri Sendiri;
 Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 2000 Tentang Penyelenggaraan Jasa
Konstruksi;
 Peraturan Pemerintah Nomor 36 Tahun 2005 Tentang Peraturan Pelaksanaan
Undang – undang Nomor 28 Tahun 2002 Tentang Bangunan Gedung;
 Peraturan Pemerintah Nomor 59 Tahun 2010 Perubahan atas Peraturan
Pemerintah Nomor 29 Tahun 2000 Tentang Penyelenggaraan Jasa Konstruksi.
 Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 Tentang Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah yang Terakhir diubah dengan Peraturan Presiden Nomor 70
Tahun 2012 beserta Petunjuk Teknisnya;

Kerangka Acuan Kerja (KAK) Hal.4


 Peraturan Menteri Tenaga Kerja RI Nomor Per.01/MEN/1980 Tentang
Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada Konstruksi Bangunan;
 Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 21/PRT/M/2006 Tentang
Kebijakan dan Strategi Nasional Pengembangan Sistem Pengelolaan
Persampahan (KSNP – SPP);
 Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 06/PRT/M/2007 Tentang
Pedoman Umum Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan;
 Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 7/PRT/M/2011 Tentang Standard
dan Pedoman Pengadaan Konstruksi dan Jasa Konsultasi.

VII. PROSES PEKERJAAN PENGAWASAN


A. Umum
Konsultan Pengawas dalam menjalankan tugasnya bekerjasama dengan Pengawas
Teknis yang ditugaskan oleh Pengguna Jasa, agar fungsi dan tanggung jawab
Konsultan Pengawas dapat terlaksana dengan baik dan menghasilkan keluaran
sebagaimana yang diharapkan oleh Pengguna Jasa.
B. Uraian Tugas Operasional Konsultan Pengawas
Konsultan Pengawas harus membuat uraian kegiatan secara terinci yang sesuai
dengan setiap bagian pekerjaan pengawasan pelaksanaan yang dihadapi dilapangan
yang secara garis besar adalah sebagai berikut:
1. Pekerjaan Persiapan
a) Menyusun program kerja, alokasi tenaga dan konsepsi pekerjaan pengawasan
b) Memeriksa Time Schedule / Barchart, S-Curve, dan Network Planning yang
diajukan oleh kontraktor Pelaksana untuk selanjutnya diteruskan kepada
Pengawas Teknis untuk mendapat persetujuan.
2. Pekerjaan Pengawasan Teknis Lapangan
a) Melaksanakan pekerjaan pengawasan secara umum, pengawasan lapangan,
koordinasi dan inpeksi kegiatan-kegiatan pembangunan agar pelaksanaan
teknis maupun administrasi teknis yang dilakukan dapat secara terus menerus
sampai dengan pekerjaan diserahkan untuk kedua kalinya.
b) Mengawasi kebenaran ukuran, kualitas dan kuantitas dan bahan atau
komponen bangunan, peralatan dan perlengkapan selama pekerjaan
pelaksanaan dilapangan atau ditempat kerja lainnya.
c) Mengawasi kemajuan pelaksanaan dan mengambil tindakan yang tepat dan
cepat, agar batas waktu pelaksanaan minimal sesuai dengan jadwal yang
ditetapkan.
d) Memberikan masukan pendapat teknis tentang penambahan atau
pengurangan pekerjaan yang dapat mempengaruhi biaya dan waktu pekerjaan
serta berpengaruh pada ketentuan kontrak untuk mendapatkan persetujuan
dari Pengguna Anggaran/PPK.
e) Mempersiapkan serta menyampaikan kepada Pengguna Anggaran/PPK untuk
mendapat persetujuan mengenai perubahan (variation order), bersama-sama
dengan spesifikasi dan gambar-gambar yang diperlukan, Perintah terhadap
setiap perubahan ( variation order ) yang mengakibatkan penambahan atau
perubahan biaya yang hanya dikeluarkan oleh Pengguna Jasa atau pejabat
yang dikuasakan.

Kerangka Acuan Kerja (KAK) Hal.5


f) Memberikan petunjuk, perintah sejauh tidak mengenai pengurangan dan
penambahan biaya dan waktu pekerjaan serta tidak menyimpang dan kontrak,
dapat Iangsung disampaikan kepada Kontraktor Pelaksana, dengan
pemberitahuan tertulis kepada Pengawas Teknis.
g) Membantu Pengguna Anggaran/PPK dalam negosiasi dengan Kontraktor pada
setiap perubahan harga yang mungkin terjadi dan memberikan rekomendasi-
rekomendasi yang diperlukan.
h) Menyampaikan setiap persoalan teknis dan perancangan yang mungkin timbul
sehubungan dengan kontrak dan memberikan rekomendasi cara
penyelesaiannya.
i) Mengevaluasi semua tuntutan mengenai pembayaran tambahan atau
perpanjangan waktu yang diajukan Kontraktor dan memberikan rekomendasi
mengenai hal tersebut kepada Pengguna Anggaran/PPK.
j) Membantu Tim Pengelola Teknis dalam penyelesaian setiap perbedaan
pendapat yang mungkin timbul dengan Kontraktor dan memberikan pendapat
terhadap setiap tuntutan yang mungkin diajukan oleh Kontraktor dengan
menyusun laporan-laporan analisa sebagai dasar pertimbangan.
k) Mengevaluasi seluruh hasil pekerjaan Kontraktor dalam rangka Serah Terima
Pertama dalam memberikan rekomendasi mengenai hal tersebut kepada Tim
Pengelola Teknis.
l) Memberikan bantuan dan petunjuk kepada Kontraktor Pelaksana dalam
mengusahakan perijinan sehubungan dengan pelaksanaan pembangunan.
3. Konsultasi
a) Melakukan Konsultasi bersama Pengguna Anggaran/PPK , PPTK, Pengawas
Teknis kegiatan untuk membahas segala masalah dan persoalan yang timbul
selama pembangunan.
b) Mengadakan rapat lapangan secara berkala, sedikitnya dua kali dalam sebulan,
dengan Pengguna Anggaran/PPK, PPTK, Pengawas Teknis Kegiatan, Perencana
dan Kontraktor Pelaksana dengan tujuan untuk membicarakan masalah dan
persoalan yang timbul dalam pelaksanaan, untuk kemudian membuat risalah
rapat dan mengirimkannya kepada semua pihak yang bersangkutan, serta
sudah diterima paling lambat 1 minggu kemudian.
c) Mengadakan rapat diluar jadwal rutin tersebut apabila dianggap mendesak.
4. Laporan
a) Memberikan laporan dan pendapat teknis administrasi dan teknis teknologis
kepada Pengguna Anggaran/PPK mengenai volume, prosentasi dan nilai bobot
bagian-bagian pekerjaan yang akan dilaksanakan oleh Kontraktor Pelaksana.
b) Melaporkan kemajuan pekerjaan yang nyata dilaksanakan, dan dibandingkan
dengan jadwal yang telah disetujui.
c) Melaporkan bahan-bahan bangunan yang dipakai, jumlah tenaga kerja dan alat
yang digunakan.
d) Memeriksa gambar-gambar kerja tambahan yang dibuat oleh Kontraktor
Pelaksana terutama yang mengakibatkan tambah atau berkurangnya
pekerjaan, dan juga perhitungan serta gambar konstruksi yang dibuat oleh
Kontraktor Pelaksana (Shop Drawings).

Kerangka Acuan Kerja (KAK) Hal.6


5. Dokumen
a) Menerima dan menyiapkan Berita Acara sehubungan dengan penyelesaian
pekerjaan dilapangan serta untuk keperluan pembayaran angsuran
b) Memeriksa dan menyiapkan daftar volume dan nilai pekerjaan, serta
penambahan atau pengurangan pekerjaan guna keperluan pembayaran.
c) Mempersiapkan formulir, laporan harian, mingguan dan bulanan, Berita Acara
kemajuan pekerjaan, penyerahan pertama dan kedua serta formulir-formulir
lainnya yang diperlukan untuk kebutuhan dokumen pembangunan, serta
keperluan pendaftaran sebagai bangunan gedung negara (apabila ada)

VIII. MASUKAN
A. INFORMASI
1. Untuk melaksanakan tugasnya, Konsultan Pengawas harus mencari sendiri
informasi yang dibutuhkan selain dan informasi yang diberikan oleh Pengguna
Anggaran/PPK termasuk melalui Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini.
2. Konsultan Pengawas harus memeriksa kebenaran informasi yang digunakan
dalam pelaksanaan tugasnya, baik yang berasal Pengguna Jasa maupun yang dicari
sendiri. kesalahan pengawas/kelalaian pekerjaan sebagai akibat dari kesalahan
informasi menjadi tanggung jawab sepenuhnya dan Konsultan Pengawas.
3. Informasi pengawas antara lain :
a) Dokumen pelaksanaan yaitu :
- Gambar-gambar pelaksanaan.
- Rencana kerja dan syarat-syarat.
- Berita Acara Aanwijzing sampai dengan penunjukan Kontraktor Pelaksana.
- Dokumen Kontrak Pelaksanaan/Kontraktor Pelaksana.
b) Bar Chart dan S-Curve serta Network Planning dari pekerjaan yang dibuat oleh
Kontraktor Pelaksana (setelah disetujui).
c) Kerangka Acuan Kerja (KAK) pengawasan.
d) Peraturan-peraturan, standar dan pedoman yang berlaku untuk pekerjaan
pengawasan teknis konstruksi, termasuk petunjuk teknis simak pengawasan
mutu pekerjaan, dan lain-lain.
e) informasi lainnya.

Kerangka Acuan Kerja (KAK) Hal.7


B. PERSONIL
1. Untuk melaksanakan tugasnya Konsultan Pengawas harus menyediakan tenaga
personil yang memenuhi kebutuhan pekerjaan, baik ditinjau dan lingkup (besar)
proyek maupun tingkat kompleksitas pekerjaan, sesuai dengan Tenaga Ahli yang
diusulkan pada saat Seleksi Konsultan Pengawas.
Konsultan Pengawas dilarang mengganti Tenaga AhIi yang diusulkan dalam
Seleksi, tanpa ijin tertulis dari Pengguna Anggaran/PPK. Apabila terpaksa
dilakukan Penggantian Tenaga Ahli, maka pengalaman Tenaga Ahli Pengganti
minimal sama dengan yang diganti serta mendapat persetujuan Pengguna
Anggaran/PPK.
2. Kebutuhan dan Kualifikasi Personil
a. Kebutuhan Personil
 Koordinator Pengawas /Site Engineer : Minimal S1 Teknik Sipil 1 Orang
(Pengalaman minimal 2 tahun)
 Pengawas Lapangan (Inspector) : S1/D3 Teknik Sipil 2 Orang
(Pengalaman minimal 1 tahun)
 Administrasi : SLTA 1 Orang
(Pengalaman minimal 1 Tahun)
b. Kualifikasi Personil
Kualifikasi personil mengacu pada surat Edaran bersama Direktur Jendral
Anggaran Keuangan dan Deputi Ketua Bidang Pembiayaan dan Pengendalian
Pelaksanaan BAPPENAS:
Nomor : 1203/D.ll/03/2000 tanggal 18 Maret 2000
SE — 38/A/2000

IX. PROGRAM KERJA


A. Sebelum melaksanakan tugasnya Konsultan Pengawas harus segera menyusun
program kerja minimal:
1. Jadual dan program kegiatan secara detail
2. Alokasi tenaga ahli yang lengkap (disiplin ilmu dan jumlahnya). Tenaga-tenaga
yang diusulkan oleh Konsultan Pengawas harus mendapatkan persetujuan dari
Pengguna Anggaran/PPK.
3. Konsep penanganan pekerjaan pengawasan proyek.
B. Program kerja secara keseluruhan harus mendapatkan persetujuan dari Pengguna
Anggaran/PPK, setelah sebelumnya dipresentasikan oleh Konsultan Pengawas dan
mendapatkan pendapat teknis dari Pengawas Teknis.

Kerangka Acuan Kerja (KAK) Hal.8


X. PENUTUP
A. Setelah Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini diterima, maka Konsultan hendaknya
memeriksa semua bahan masukan yang diterima dan mencari bahan masukan lain
yang dibutuhkan.
B. Berdasarkan bahan-bahan tersebut Konsultan agar segera menyusun program kerja
untuk dibahas dengan Pemimpin Kegiatan dan segera membuat usulan teknis dan
biaya dengan pengarahan penugasan mi serta disampaikan kepada Panitia Pengadaan
Barang/Jasa dengan jadwal dan ketentuan sebagaimana terlampir.

Palangka Raya, Januari 2019

Disetujui : Menetapkan :

Pejabat Pembuat Komitmen Kasi Pengembangan dan Penyehatan


(Selaku PPK) Lingkungan Permikiman
(Selaku PPTK)

MAN SAJI, S.ST., MT NENNY TRESNITA, ST., MT


Pembina (IV/a) Pembina (IV/a)
NIP. 19680404 199303 1 009 NIP. 19750412 200003 2 009

Mengetahui :

Plt. Kepala Dinas


(Selaku Pengguna Anggaran)

ARBERT TOMBAK, SE
Pembina Tingkat I (IV/b)
NIP. 19671209 199703 1 005

Kerangka Acuan Kerja (KAK) Hal.9

Anda mungkin juga menyukai