Anda di halaman 1dari 9

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

PENGAWASAN JALAN DAN JERAMBAH LINGKUNGAN


KECAMATAN GANDUS
SATUAN KERJA
DINAS PU CIPTA KARYA DAN PERUMAHAN KOTA PALEMBANG

1. PENDAHULUAN
A. UMUM
1. Setiap pelaksanaan konstruksi fisik jalan dan jerainbah lingkungan yang dilakukan
oleh kontraktor pelaksaiia harus mendapatkan pengawasan secara teknis di
lapangan, agar rencana teknis yang telah disiapkan dan digunakan sebagai dasar
pelaksanaan konstruksi dapat berlangsung tepat mutu, tepat waktu, tepat biaya,
dan tertib administrasinya.
2. Pelaksanaan pengawasan lapangan harus dilakukan oleh penyedia jasa konstruksi
pemberi jasa pengawasan yang kompeten, dan dilakukan secara penuli waktu
dengan menempatkan tenaga-tenaga ahli pengawasan di lapangan sesuai
kebutuhan dan kompleksitas pekerjaan.
3. Konsultan pengawas bertujuan secara umum raengawasi pekerjaan konstniksi,
dari segi masukan, proses dan produk kegiatan.
4. Kinerja pengawasan lapangan sangat ditentukan oleh kuahtas komitmen dan
intensitas pengawasan, serta yang secara menyelunih dapat melakukan
kegiatannya berdasarkan Kerangka Acuan Kerja (KAK) yang telali disepakati.
B. LATAR BELAKANG
1. Pekerjaan yang akan dilaksanakan adalah merupakan Kegiatan APBD Kota
Palembang TA 2016. Satuan Kerja Dinas PU Cipta Karya dan Perumaiian Kota
Palembang.
2. Pernegang mata anggaran adalah Dinas PU Cipta Karya dan Penunahan Kota
Palembang.
3. Untuk penyelenggaraan kegiatan dimaksud, dibentuk Organisasi Pengelola
Keuangan Kegiatan Pengawasan Jalan dan Jerambah Lingkungan berdasarkan
Keputusan Kepala Dinas PU Cipta Karya dan Pemmahan Kota Palembang
Nomor: 800/126.5/'DPU-CKP/III/2016 tanggan 15 Maret 2016 dengan susiman
organisasi seperti pada lampiran.
2. MAKSUD DAN TUJUAN
1. Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini merupakan petunjuk bagi Konsultan Pengawas
yang memuat masukan, azas, kriteria, keluaran dan proses yang harus dipenuhi
dan diperhatikan serta diinterpretasikan ke dalam pelaksanaan tugas pengawasan.
2. Dengan penugasan ini diharapkan Konsultan Pengawas dapat melaksanakan
tanggung jawabnya dengan baik untuk menghasilkan keluaran yang memenuhi
sesuai KAK ini.
SASARAN
Kegiatan yang dilaksanakan adalah Pengawasan Jalan dan Jerambah Lingkungan
Kecamatan Gandus. Sasaran kegiatan ini adalali:
1. Tersedianya kegiatan pengawasan pelaksanaan pembangiman jalan dan
jerambah lingkungan di Kecamatan Gandus
2, Tersusunnya laporan pelaksanaan kegiatan pembangunan jalan dan jerambah
lingkungan di Kecamatan Gandus
NAMA DAN ORGANISASI PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN
Pengguna Jasa adalah : Dinas PU Cipta Karya dan Penunahan Kota Palembang
Nama PPK : Isrok., ST
Alaraat : Jalan Slamet Riyadi Nomor 212 Palembang
SUMBER PENDANAAN
A. BIAYA PENGAWASAN
1. Untuk pelaksanaan pekerjaan pengawasan ini diperlukan biaya kurang lebih
Rp 100.000.000,00 (Seratus juta rupiah) termasuk PPN dengan ketentuan:
a. Besamya biaya KonsuUan Pengawasan mempakan biaya tetap dan
pasti.
b. Ketentuan pembiayaan lebih lanjut mengikuti surat perjanjian pekerjaan
pengawsan yang dibuat oleh Pejabat Pembuat Komitmen dan Konsultan
Pengawas.
2. Biaya pekerj aan Konsultan Pengawasan dan tata cara pembayaran diatur secara
kontraktual, meliputi komponen sebagai berikut:
a. Honorium tenaga alili dan tenaga penimjang;
b. Materi dan penggandaan pelaporan;
c. Pembelian bahan dan ATK;
d. Pembelian dan atau sewa peralatan;
e. Sewa kendaraan, dan kantor;
f. Biaya rapat-rapat;
g. Perjalanan (lokal maupun luar kota);
h. Jasa dan overhead pengawasan;
i. Pajak dan iiuan daerah lainnya.
3. Perbayaran biaya Konsultan Pengawas adalah berdasarkan prestasi kemajuan
pekerjaan pengawasan.
B. SUMBER BIAYA
Sumber dana dari keselumhan pekerjaan pengawasan dibebankan pada: APBD
Kota Palembang TA 2016 Nomor Rekemng: 1.03.1.03.02.29.01.5.2.2.19.04
6. LINGKUP, LOKASl KEGIATAN, DATA DAN FASILITAS PENUNJANG
A. Lingkup Kegiatan: adalah Pengawasan paket-paket pembangunan Jalan dan
Jerambali Lingkungan di Kecamatan Gandus (daftar paket terlampir).
B. Lokasi Kegiatan: Kecamatan Gandus
C. Data Lokasi/Informasi:
1. Untuk melaksanakan tugasnya Konsultan Pengawas harus mencari infonnasi
yang dibutuhkan selain dari infonnasi yang dibeiikan oleh Pemberi Tugas
termasuk melalui Kerangka Acuan Kerja ini.
2. Konsultan Pengawas haras memeriksa kebenaran infonnasi yang digunakan
dalam pelaksanaan tugasnya, baik yang berasal dari Pemberi Tugas, maupun
yang dicari sendiri. Kesalahan / kelalaian pekerjaan pengawas sebagai akibat
dari kesalahan informasi menjadi tanggimg jawab Konsultan Pengawas.
3. Infonnasi pengawasan antara lain:
a. Dokumen pelaksanaan yaitu:
i. Gambar-gambar pelaksanaan,
ii. Rencana Kerja dan Syarat-syarat,
iii. Berita Acara Aanwijzing sampai dengan pemmjukan Pemborongan
iv. Dokumen kontrak Pelaksanaan Pemborongan
b. Bar Chart atau S-Cuive atau Net Work Plaiming dari pekerjaan yang dibuat
oleh Pemborong (setelah disetujui)
c. Kerangka Acuan Kerja (KAK) pengawasan.
d. Peraturan-peraturan, standar dan pedoman yang berlaku untuk pekerjaan
pengawasan teknis konstmksi, tennasuk petunjuk teknis simak pengawasan
mutu pekerjaan dll.
e. Infonnasi lainnya.
4. Program alUi teknologi,
5. StaFtim teknis pelaksanaan pekerjaan.
Pejabat Pembuat Komitmen akan mengangkat petugas sebagai wakilnya yang
bertindak sebagai Tim Teknis untuk pengawas, pendamping dalam pelaksanaan
pekerjaan ini.
7. LINGKUP PEKERJAAN
A. Lingkup Pekerjaan
Lingkup tugas yang harus dilaksanakan oleh konsultan Pengawas adalah berpedoman
pada ketentuanyang berlaku serta Gambar Kerja, Perincian Penawaran, Rencana Kerja
dan Syarat-Syarat yang merupakan satu kesatuan yang tidak terpisalikan dengan
Kontrak Pemborongan Jasa Konstniksi
B. Lingkup Pekerjaan tersebut antara lain adalah:
1) Memeriksa dan mempelajari kondisi awal dan rekayasa lapangan (penyesuaian
rencana awal dan kondisi/kebutiihan lapangan) untuk pelaksanaan konstruksi
yang akan dijadikan dasar dalam pengawasan pekerjaan di lapangan.
2) Mengawasi dan menyetujui pemakaian bahan, peralatan, tenaga kerja, dan
metoda dan produk pelaksanaan, serta mengawasi ketepatan waktu, mutu dan
biaya pekerjaan konstruksi.
3) Mengawasi pelaksanaan pekerjaan konstruksi dari segi kualitas, kuantitas, dan
laju pencapaian volume/reaHsasi fisik.
4) Memberhentikan (sementara) Pelaksanaan Pekerjaan yang tidak
sesuai/memenuhi spesifikasi.
5) Mengumpulkan data dan infonnasi di lapangan untuk memecahkan persoalan
yang terjadi selama pelaksanaan konstruksi.
6) Menyelenggarakan rapat-rapat lapangan secara berkala bila diperlukan,
membuat laporan mingguan dan bulanan pekerjaan pengawasan, dengan
masukan hasil rapat-rapat lapangan, laporan harian, mingguan dan bulanan
pekerjaan konstniksi yang dibuat oleh Pemborong.
7) Menyusun berita acara kemajuan pekeijaan, pemeliharaan pekerjaan, serali
terima pertama dan kedua pekerjaan konstruksi.
8) Menyusun perliitungan volume pekerjaan (back up data).
9) Menyetujui program kerja harian/mingguan dan gambar-gambar pelaksanaan
{Shop Drawing) yang diajukan oleh pemborong.
10) Meneliti gambar-gambar yang telah sesuai dengan pelaksanaan (As-Biiili
drawings) sebelum serah terima pertama.
11) Menyusun daftar cacat/kerusakan sebelmn serah teiima pertama, mengawasi
perbaikannya pada masa pemehharaan, dan laporan akhir pekerjaan pengawasan.
7.2. TANGGUNG JAWAB PENGAWASAN
1) KonsuUan Pengawas bertanggung jawab secara profesional atas jasa pengawasan
yang dilakukan sesuai ketentuan dan kode tata laku profesi yang berlaku.
2) Secara umum tanggung jawab konsultan adalah minimal sebagai berikut:
a) Kesesuaian pelaksanaan konstniksi dengan dukomen pelelangan/pelaksanaan
yang dijadikan pedoman, serta peratiiran, standar dan pedoman teknis yang
berlaku.
b) Kinerja pengawasan telah memeniilii standar hasil kerja pengawasan yang
berlaku, baik kualitas dan kuantitas Tenaga Ahli maupun laporan-laporan yang
disayaratkan
c) Hasil evaluasi pengawasan dan dampak yang ditimbulkan.
3) Penanggung jawab profesional pengawasan adalah tidak hanya konsultan sebagai
suatu penisahaan, tetapi juga bagi para tenaga ahli profesional pengawasan yang
terlibat.

JANGKA WAKTU PELAKSANAAN


Jangka waktu pelaksanaan pengawasan diperkirakan selama 4 (empat) bulan atau 120
(seratus dua puluh) hari kalendei/mengikuti selama pelaksanaan Konsti-uksi Fisik
berlangsung, terhitung sejak terbit SPMK.
Melaksanakan Pengawasan dalam masa Pemeliharaan Konstniksi selama seratus 6
(enam) bulan atau 180 (seratus delapan puluh) hari kalender/mengikiiti masa
pemeiniaraan Pemborong sampai dengan Serali Teruna Kedua.

9. TENAGA AHLI
Untuk mencapai hasil yang diharapkan, Pihak Konsultan Pengawas harus menyediakan
tenaga-tenaga ahli dalam suatu stniktiir organisasi Konsultan Pengawas untuk
menjalankan kewajibannya sesuai dengan lingkup jasa yang tercantum dalam KAK ini
yang bersertifikat dan disetujui oleh Pemberi Tugas.
Stniktiu Organisasi serta daftar tenaga ahli beserta kualifikasinya , minimal sebagai
berikut:
NO. JABATAN KEAHLIAN JML KUALl- PENGALAMAN
(org) FIKASI MINIMAL
A. TENAGA AHLI
1. Team Alili Teknik 1 S! Min. 3 tahun
Leader/Koordinator Jalan
Pengawas
2. Pengawas -1 Pengawas 1 Mill. Mill. 3 / 5 taliim
Lapangan D3/STM
Pekerjaan
Jalan
B. TENAGA
PENDUKUNG
3. Operator Komputer 1 MiaSMU 1 tahun
Administrasi kantor 1 Min.SMU 1 taliim
Sesuai dengan kententiian, maka Tenaga Ahli harus dilengkapi dengan Curiculum
Vitae (pengalaman dilengkapi dengan referensi^surat keterangan) serta ijazah,

10. KELUARAN
lO.l. KELUARAN
Keluaran yang dihasilkan oleh Konsultan Pengawas berdasarkan Kerangka Acuan
Kerja mi adalah lebih lanjut akan diatiw dalam surat perjanjian, yang minimal meliputi:
A. Bukii harian, yang memuat semua kejadian, perintah/petunjuk yang penting dari
Kepala Satuan Kerja, Kontraktor Pelaksana, dan Konsultan Pengawas.
B. Laporan harian, berisi keterangan tentang:
1. Rencana kerja Harian/Metoda,
2. Tenaga Kerja,
3. Bahan-bahan yang datang, diterima atau ditolak,
4. Alat-alat,
5. Pekerjaau-pekerjaan yang diselenggaiakan,
6. Waktu pelaksanaan pekerjaan,
7. Laporan testing dan commisioning
C. Laporan mingguan dan bulanan sebagai resume laporan harian
D. Berita Acara Kemajuan Pekerjaan untuk pembayaran angsuran
E. Surat Perintah Perubahan Pekerjaan Berita Acara Pemeriksaan Pekerjaan Tambah
Kurang
F. Laporan rapat di lapangan (site meeting) weekly instruction/weekly request
G. Gambar rincian pelaksanaan (shop drawings) dan realisasi Time Schedule yang
dibuat oleh Kontraktor Pelaksana
H. Laporan Akhir Pekerjaan Pengawasan
10.2. KRITERIA
Pekerjaan yang akan dilaksanakan oleh Konsultan Pengawas seperti yang dimaksud
pada KAK hams memperhatikan persyaratan-persyaratan sebagai berikut:
I. PERS YARATAN UMUM PEKERJAAN
Setiap bagian dari pekerjaan pengawasan haras dilaksanakan secara benar dan
tuntas sampai dengan memberi hasil yang telah ditetapkan dan diterima dengan
baik oleh Kepala Satuan Kerja.
2. PERSYARATAN OBYEKTIF
Pelaksanaan Pekerjaan pengawasan teknis konstruksi yang objektif untuk
kelancaran pelaksanaan, baik yang menyangkut macam, kualitas, dan kuantitas
dari setip bagian pekerjaan sesuai dtandar hasil kerja pengawasan yang berlaku.
3. PERSYARATAN FUNGSIONAL
Pekerjaan pengawasan konstruksi fisik ham dilaksanakan dengan komihnen dn
profesionahsme yang tinggi, sebgai konsultan pengawas yang secara fungsional
dapat mendorong peningkatan kinerja kegiatan.
4. PERSYARATAN PROSEDURAL
Penyelesaian admistratif sehubungan dengan pekerjaan di lapangan hams
dilaksanakan sesuai prosedur dan peraturan yang berlaku.
5. PERSYRATAN TEKNIS LAINNYA
a. Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 2000 tentang Penyelenggaraan Jasa
Konstmksi, ketentuan yang diberlakukan imtuk pekerjaan satuan kerja yang
bersangkutan, yaim Surat Perjanjian Pekerjaan Pelaksanaan beserta
kelengkapannya dan kententuan-ketentuan sebagai dasar perjanjiannya.
b. Peraturan Pembangunan Pemerintah Daerah Setempat
c. Standar dan Pedoman Teknis yang berlaku.
10.3. PROSES PEKERJAAN PENGAWASAN
A. UMUM
Konsultan Pengawas dalam menjalankan tugasnya diperlukan pula oleh
Pengelola Satuan Kerja agai" fimgsi dan tanggung jawab Konsultan Pengawas
dapat terlaksana dengan baik, dan menghasilkan keluaran sebagaimana yang
diharapkan oleh Satuan Kerja.
B. URAIAN TUGAS OPERASIOANAL KONSULTAN PENGAWAS
Konsultan Pengawas harus membuat uraian satuan kerja secara terinci yang
sesuai dengan setiap pekerjaan pengawasan pelaksanaan yang dihadapi di
lapangan, yang secara garis besar adalah sebagai berikut:
1. Pekerjaan Persiapan
a. Menyusun Program kerja, alokasi tenaga dan konsepsi pekerjaan
pengawasan.
b. Memeriksa Time Schedule/Bar Chart atau S-Curve atau Net Work
Planning yang diajukan oleh Kontraktor Pelaksana untuk
selanjutnya diteruskan kepada Pengelola Satuan Kerja untuk
mendapatkan persetujuan.
2. Pekerjaan Teknis Pengawasan Lapangan
a. Melaksanakan tugas pengawas secara umiun, pengawasan
lapangan, koordinasi dan inspeksi satuan kerja satuan kerja
pembangiinan agar pelaksanaan teknis maupun adminstrasi teknis
dapat sampai dengan seraj terima kedua pekerjaan fisik.
b. Mengawasi kebenaran ukuran, kualitas dan kuantitas bahan atau
komponen bangiman, peralatan dan perlengkapan seita tenaga
kerja selama pekerjaan pelaksanaan di lapangan atau di workshop
tempat kerja lainnya.
c. Mengawasi kemajuan pelaksanaan dan mengambil tindakan yang
tepat dan cepat agar batas waktu pelaksanaan dapat dipenuhi
minimal sesuai dengan jadwal yang ditetapkan
d. Memberikan masukan/pendapat teknis tentang penambahan atau
pengiuangan pekerjaan yang dapat merapengaruhi biaya dan
waktu pekerjaan serta berpenganih pada persyaratan kontrak yang
mana perubahan tersebut haras mendapatkan persetujuan dari
kepala satuan kerja.
e. Memberikan petiuijuk, perintah dan persetujuan mutu bahan,
sejauh tidak mengenai pengurangan dan penambahan biaya dan
waktu pekerjaan serta tidak menyimpang dari kontrak, dimana
perabahan tersebut dapat langsung disampaikan kepada
pemborong dengan pemberitahuan tertulis serta temhusan
pemberitahuan kepada pengelola kegiatan.
f. Memberhentikan pelaksanaan pekerjaan yang tidak sesuai dengan
spesifikasi dalam dokumen kontrrak, menolak bahan yang tidak
memenuhi spesifikasi
g. Memberikan bantuan dan petunjuk kepada kontraktor konstruksi
dalam melakukan sosiahsasi dengan masyarakat dan aparat
pemerintali serta mengusahakan perijinan sehubungan dengan
pelaksanaan pembangunan.
h. Memberikan bimbingan / petunjuk kepada kontraktor konstruksi
dalam hal talrapan / metoda pelaksanaan agar hasil pelaksanaan
memenuhi spesifikasi yang ditentukan oleh PPTK / KPA
Konstruksi.

3. Konsultansi
a. Melakukan konsuUasi dengan kepala satuan kerja untuk membahas
segala masalah dan persoalan yang timbul selama masa
pembangunan.
b. Mengadakan rapat lapangan bila diperlukan dengan kepala satuan
kerja sementara, perencana dan pemborong dengan tujuan untuk
membicarakan masalah dan persoalan yang timbul dalam
pelaksanaan, imtuk kemudian membuat risalah rapat dan
mengirimkan kepada semua pihak yang bersangkutan serta sudah
diterima paling lambat 1 minggu kemudian.
c. Mengadakan rapat diluar jadwal mtin tersebut apabila dianggap
mendesak.
4. Laporan
a. Memberikan laporan dan pendapat teknis administrasi dan teknis
teknologis kepada Kepala Satuan Kerja, mengenai voliune,
prosentase dan nilai bobot bagian-bagian pekerjaan yang akan
dilaksanakan oleh pemborong.
b. Melaporkan kemajuan pekerjaan yang nyata dilaksanakan, dan
dibandingkan dengan jadwal yang telah disetujui.
c. Melaporkan bahan-bahan bangiman yang dipakai, jumlah tenaga
kerja, alat yang digunakan, mutu hasil pelaksanaan.
d. Memeriksa gambar-gambar kerja tambahan yang dibuat oleh
Pemborong terutama yang mengakibatkan tambah atau
berkurangnya pekerjaan, dan juga perhitungan serta gambar
konstruksi yang dibuat oleh Pemborong (Shop Drawings).
5. Dokumen
a. Menerima dan menyiapkan Berita Acara sehubiuigan dengan
penyelesaian pekerjaan di lapangan, serta untuk keperluan
pembayaran angsuran.
b. Memeriksa dan menyiapkan daftar volume dan nilai pekerjaan,
serta penambahan atau pengurangan pekerjaan guna keperluan
pembayaran.
c. Mempersiapkan formulir, laporan harian, mingguan dan bulanan,
Berita Acara kemajuan pekerjaan, penyerahan pertaraa dan kedua
serta fonniilir-fonnulir lainnya yang diperlukan untuk kebutulian
dokumen pembangiman, serta keperluan pendaftaran sebagai
bangunan gedung negara.
d. Memeriksa as built drawing yang dibuat oleh pemborong
10.5. PROGRAM KERJA
A. Sebelum melaksanakan tugasnya, Konsultan Pengawas harus segera menyusun:
1. Program kerja, tennasuk jadual satuan kerja secara detail
2. Alokasi tenaga yang lengkap (disiplin dan keahhannya). Tenaga-tenaga yang
diusulkan oleh konsultan pengawas harus mendapatkan persetujuan dari Kepala
Satuan Kerja.
3. Konsep penanganan pekerjaan pengawasan satuan kerja.
B. Program kerja secara keseluruhan harus mendapatkan persetujuan dari Kepala
Satuan Kerja, setelah sebelumnya dipresentasikan oleh konsultan pengawas dan
mendapatkan pendapat teknis dari Pengelola Teknis Satuan Kerja.

11. PELAPORAN
Laporan Konsultan Pengawas diminta:
1. Buku Harian
2. Laporan Mingguan
3. Laporan B ulanan
4. Laporan Akhir
12. PENUTUP
A. Setelah Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini diterima, maka konsultan hendaknya
memeriksa semua bahan masukan yang diterima dan mencari bahan masukan lain
yang dibutuhkan.
B. Berdasarkan bahan-bahan tersebut, maka selanjutnya konsuhan agar segera
menyusun program kerja imtuk dibalias dengan Kepala Satuan Kerja.

DIBUAT DI PALEMBANG
TANGGAL JUNI2016

DIBUAT OLEH:
PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN

ISROK ST.
NIP. 196410251989021001

Anda mungkin juga menyukai