Anda di halaman 1dari 10

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

PEKERJAAN
SUPERVISI PENINGKATAN JALAN DAN GORONG-GORONG DI UPT
DADAHUP DI A1, A2, A4, A5

1. PENDAHULUAN
A. UMUM
1) Setiap pelaksanaan kegiatan Pembangunan maupun rehab di UPT
Dadahup di A1, A2, A4, A5 yang dilakukan kontraktor pelaksana
harus mendapatkan pengawasan secara teknis di lapangan, agar
rencana teknis yang telah disiapkan dan digunakan sebagai dasar
pelaksanaan konstruksi dapat berlangsung operasional dan efektif.
2) Pelaksanaan pengawasan lapangan harus dilakukan oleh pemberi
jasa pengawasan yang kompeten dan dilakukan secara penuh dengan
menempatkan tenaga-tenaga ahli pengawasan di lapangan sesuai
kebutuhan dan kompleksitas pekerjaan.
3) Konsultan pengawas bertujuan secara umum mengawasi pekerjaan
konstruksi dari segi biaya, mutu dan waktu kegiatan pelaksanaan.
4) Kinerja pengawas lapangan sangat ditentukan oleh kualitas dan
intensitas pengawasan, serta yang secara menyeluruh dapat
dilakukan kegiatannya berdasarkan Kerangka Acuan Kerja (KAK)
yang telah disepakati.

B. LATAR BELAKANG.
1) Dinas Transmigrasi Kabupaten Kapuas mempunyai tugas menjamin
jalan serta gorong – gorong yang ada di UPT Dadahup di Kabupaten
Kapuas mempunyai jalan serta gorong – gorong yang memadai dan
baik untuk digunakan oleh masyarakat atau warga transmigrasi yang
ada di UPT Dadahup.
2) Untuk itu pada tahun 2021 Dinas Transmigrasi Kabupaten Kapuas
melaksanakan kegiatan Supervisi Peningkatan Jalan dan Gorong-
gorong di UPT Dadahup di A1, A2, A4, A5, yang nantinya berfungsi
baik untuk masyarakat atau warga transmigrasi yang ada di UPT
Dadahup.

2. MAKSUD DAN TUJUAN


1) Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini merupakan petunjuk bagi konsultan
pengawas yang memuat masukan, azas, kriteria dan proses keluaran
yang dipenuhi dan diperhatikan serta diinterpretasikan kedalam
pelaksanaan tugas pengawasan.
2) Dengan penugasan ini diharapkan konsultan pengawas dapat
melaksanakan tanggung jawabnya dengan baik untuk menghasilkan
keluaran yang memenuhi sesuai KAK ini.

3. SASARAN
1) Fasilitas umum dapat digunakan dan sesuai dengan gambar rencana
dan spesifikasi teknis Perencanaan yang terdahulu.
2) Terbangunnya Fasilitas umum sesuai dengan ketentuan teknis.

4. NAMA DAN ORGANISASI PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN


1) Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) adalah pejabat struktural pada Instansi
Dinas Transmigrasi Kabupaten Kapuas yang bertanggung jawab
terhadap kegiatan, yaitu:
Pemerintah : Kabupaten Kapuas
SKPD : Dinas Transmigrasi Kabupaten Kapuas
Alamat : Jalan Tambun Bungai No. 52 Kuala Kapuas
2) Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan adalah pejabat teknis pelaksanaan
dan operasional pekerjaan di lapangan yang melaporkan kegiatan
pekerjaan kepada Kuasa Pengguna Anggaran, Surat Penunjukan Pejabat
Pelaksana Teknis Kegiatan diterbitkan oleh Pengguna Anggaran dengan
kapasitas sebagai Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah pada instansi
unit kerja dimaksud.

5. SUMBER PENDANAAN
A. Biaya Perencanaan.
1) Untuk pelaksanaan pekerjaan Pengawasan ini diperlukan biaya
kurang lebih Rp 435.0000.000,- (Empat Ratus Tiga Puluh Lima
Juta Rupiah) dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Besarnya biaya konsultan Pengawas merupakan biaya tetap dan
pasti.
b. Ketentuan pembiayaan lebih lanjut mengikuti surat perjanjanjian
pekerjaa pengawasan yang dibuat oleh Kuasa Pengguna Anggaran
dan Konsultan Pengawas.
2) Biaya pekerjaan konsultan Pengawasan dan tata cara pembayaran
diatur secara kontraktual setelah melalui tahapan proses pengadaan
konsultan pengawas sesuai peraturan yang berlaku, yang terdiri dari:
a. honorarium tenaga ahli dan tenaga penunjang,
b. materi dan penggandaan laporan,
c. Pembelian bahan dan ATK
d. pembelian dan atau sewa peralatan,
e. BiayaPerjalanan,
f. biaya rapat-rapat,
g. pajak PPn 10%,
3) Cara pembayaran biaya konsultan Pengawas didasarkan pada
prestasi kemajuan pekerjaan konstruksi.
B. Sumber Dana.
Sumber dana dari keseluruhan pekerjaan pengawasan dibebankan pada:
1) DPA-SKPD Dinas Transmigrasi Kabupaten Kapuas Tahun 2021
C. Harga Perkiraan Sendiri (HPS)
1. Nilai HPS : Rp. 435.000.000,-
2. Terbilang : Empat Ratus Tiga Puluh Lima Juta Rupiah

6. LINGKUP, LOKASI KEGIATAN, DATA DAN FASILITAS PENUNJANG


A. Lingkup Kegiatan:adalah Supervisi Peningkatan Jalan dan Gorong-
gorong di UPT Dadahup di A1, A2, A4, A5, terdiri dari:
1). Persyaratan Peruntukan dan Intensitas :
a.Menjamin bangunan didirikan berdasarkan ketentuan tata ruang dan
tata bangunan yang ditetapkan di daerah yang bersangkutan.
b.Menjamin bangunan dimanfaatkan sesuai dengan fungsinya.
c.Menjamin keselamatan pengguna, masyarakat dan lingkungan.
d.Sesuai dengan prinsip-prinsip anggaran belanja negara :
- Hemat, tidak mewah, efisien dan sesuai dengan kebutuhan teknis
yang disyaratkan.
- Terarah dan terkendali sesuai dengan rencana, program/kegiatan
serta fungsi.
- Semaksimal mungkin menggunakan hasil produksi dalam negeri
dengan memperhatikan kemampuan/ potensi nasional, maka
dalam Supervisi Peningkatan Jalan dan Gorong-gorong di UPT
Dadahup di A1, A2, A4, A5 ini konsultan pengawasan dapat
menterjemahkannya ke dalam tugas pengawasan ini.
2). Persyaratan Arsitektur dan lingkungan :
a.Menjamin terwujudnya bangunan yang didirikan berdasarkan
karakteristik lingkungan, ketentuan wujud bangunan dan budaya
daerah, sehingga seimbang, serasi dan selaras dengan
lingkungannya.
b.Menjamin terwujudnya tata ruang hijau yang dapat memberikan
keseimbangan dan keserasian bangunan terhadap lingkungannya.
c. Menjamin bangunan dibangun dan dimanfaatkan dengan tidak
menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan.
3). Persyaratan Struktur Bangunan :
a. Menjamin terwujudnya bangunan yang dapat mendukung beban
yang timbul akibat penggunaan sesuai fungsinya, akibat perilaku
alam dan akibat perilaku manusia.
b. Menjamin keselamatan manusia dari kemungkinan kecelakaan atau
luka yang disebabkan oleh kegagalan struktur bangunan.
c. Menjamin kepentingan manusia dari kehilangan atau kerusakan
benda yang disebabkan oleh perilaku struktur.
d. Menjamin perlindungan properti lainnya dari kerusakan fisik yang
disebabkan oleh kegagalan struktur.
4).Persyaratan Kebisingan dan Getaran:
a. Menjamin terwujudnya kehidupan yang nyaman dari gangguan suara
dan getaran yang tidak diinginkan,
b. Menjamin adanya kepastian bahwa setiap usaha atau kegiatan yang
menimbulkan dampak negatif suara dan getaran perlu melakukan
upaya pengendalian pencemaran dan atau mencegah perusakan
lingkungan.
5). Lingkup Kegiatan tersebut antara lain:
1. Memeriksa dan mempelajari dokumen untuk pelaksanaan konstruksi
yang akan dijadikan dasar pengawasan pekerjaan dilapangan.
2. Mengawasi pemakaian bahan, peralatan dan metoda pelaksanaan,
serta mengawasi ketepatan waktu, dan biaya pekerjaan konstruksi.
3. Mengawasi pelaksanaan pekerjaan konstruksi dari segi kualitas,
kuantitas, dan laju pencapaian volume / realisasi fisik.
4. Mengumpulkan data dan informasi dilapangan untuk memecahkan
persoalan yang terjadi selama proses pelaksanaan konstruksi.
5. Menyelenggarakan rapat-rapat lapangan secara berkala, membuat
laporan mingguan dan bulanan pekerjaan pengawasan dengan
masukan hasil-hasil rapat lapangan, laporan harian, mingguan, dan
bulanan pekerjaan konstruksi yang dibuat oleh pemborong.
6. Menyusun berita acara kemajuan pekerjaan, pemeliharaan pekerjaan,
serah terima pertama pekerjaan konstruksi.
7. Meneliti gambar-gambar yang telah sesuai dengan pelaksanaan (As-
Built Drawing) sebelum serah terima pertama.
8. Menyusun daftar cacat/kerusakan sebelum serah terima pertama,
dan laporan akhir pekerjaan pengawasan.
9. Menyampaikan surat teguran kepada pelaksana kegiatan ketika
terjadi keterlambatan pekerjaan dan/atau ditemukan ketidak
sesuaian antara pengawasan dan pelaksanaan di lapangan.
B. Lokasi Kegiatan: UPT Dadahup Kabupaten Kapuas
C. Data dan Fasilitas Penunjang
1) Pengguna jasa tidak menyediakan data maupun fasilitas penunjang
kepada penyedia jasa (konsultan pengawas) untuk kegiatan ini.
Kebutuhan data dan fasilitas penunjang untuk pelaksanaan kegiatan
disiapkan oleh penyedia jasa (konsultan pengawas) sesuai dengan
kebutuhan, dan dimasukkan sebagai bagian dari rencana biaya (cost
proposal) dalam dokumen penawaran konsultan.

7. LINGKUP PEKERJAAN
7.1. LINGKUP TUGAS
A. UMUM
Konsultan pengawas dalam menjalankan tugasnya diperlukan pula
oleh pengelola kegiatan agar fungsi dan tangung jawab konsultan
pengawas dapat terlaksana dengan baik, dan menghasilkan
keluaran sebagaimana yang diharapkan oleh pemberi tugas.
B. URAIAN TUGAS OPERASIONAL KONSULTAN PENGAWAS
Konsultan pengawas harus membuat uraian kegiatan secara terinci
yang sesuai dengan setiap bagian pekerjaan pengawasan
pelaksanaan yang dihadapi di lapangan, secara garis besarnya
yaitu :
1. Pekerjaan Persiapan
a. Menyusun program kerja, alokasi tenaga dan konsepsi
pekerjaan pengawasan
b. Memeriksa Time schedule, Bar Chart, S-Curve, dan Net Work
Planning yang diajukan oleh kontraktor pelaksana untuk
selanjutnya diteruskan kepada pengelola kegiatan untuk
mendapatkan persetujuan.
c. Dalam melaksanakan tugasnya pelaksana konsultan
pengawas dilengkapi dengan Surat Tugas oleh perusahaan.
2. Pekerjaan Teknis Pengawasan Lapangan
a. Melaksanakan pekerjaan pengawasan secara umum,
pengawasan lapangan, koordinasi dan inpeksi kegiatan-
kegiatan pembangunan agar pelaksanaan teknis maupun
administrasi teknis yang dilakukan dapat secara terus
menerus sampai dengan pekerjaan diserahkan untuk yang
kedua kalinya.
b. Mengawasi kebenaran ukuran, kualitas dan kuantitas dari
bahan atau komponen bangunan, peralatan, dan
perlengkapan selama pekerjaan pelaksanaan di lapangan
atau ditempat kerja lainnya.
c. Mengawasi kemajuan pelaksanaan pekerjaan dan
mengambil tindakan yang tepat dan cepat agar batas waktu
pelaksanaan minimal sesuai engan jadwal yang ditetapkan.
d. Memberikan masukan pendapat teknis tentang
penambahan atau pengurangan pekerjaan yang dapat
mempengaruhi biaya dan waktu pekerjaan serta
berpengaruh pada ketentuan kontrak, untuk mendapatkan
persetujuan dari Pejabat Pembuat Komitmen.
e. Memberikan petunjuk, perintah sejauh tidak mengenai
pengurangan dan penambahan biaya dan waktu pekerjaan
serta tidak menyimpang dari kontrak, dapat langsung
disampaikan kepada pemborong, dengan pemberitahuan
tertulis kepada pengelola kegiatan.
f. Memberikan bantuan dan petunjuk kepada pelaksana
pekerjaan dalam mengusahakan perijinan sehubungan
dengan pelaksanaan pembangunan.
3. Konsultasi
a. Melakukan konsultasi dengan Pejabat Pengguna Anggaran
untuk membahas segala masalah dan persoalan yang
timbul selama masa pembangunan.
b. Mengadakan rapat lapangan secara berkala, dengan
Pejabat Pengguna Anggaran, Pejabat Pelaksana Teknis
Kegiatan Fisik (PPTK) serta unsur wilayah (jika diperlukan)
dengan tujuan untuk membicarakan masalah dan
persoalan yang timbul dalam pelaksanaan baik secara
teknis maupun sosial untuk kemudian membuat risalah
rapat dan mengirimkan kepada semua pihak yang
bersangkutan, serta sudah diterima paling lambat 1 (satu)
hari kerja kemudian.
4. Laporan
a. Memberikan laporan dan pendapat teknis administrasi dan
teknis teknologis kepada Pejabat Pengguna Anggaran
mengenai volume presentasi dan nilai bobot bagian-bagian
pekerjaan yang akan dilaksanakan oleh pemborong.
b. Melaporkan kemajuan pekerjaan yang nyata dilaksanakan
dan dibandingkan dengan jadwal yang telah disetujui.
c. Melaporkan bahan-bahan bangunan yang dipakai, jumlah
tenaga kerja dan alat yang digunakan.
d. Memeriksa gambar-gambar kerja tambahan yang dibuat
oleh pemborong terutama yang mengakibatkan tambah dan
berkurangnya pekerjaan, dan juga perhitungan serta
gambar konstruksi yang dibuat oleh pemborong (Shop
drawing).
5. Dokumen
a. Menerima dan menyiapkan Berita Acara sehubungan
dengan penyelesaian pekerjaan di lapangan, serta untuk
keperluan pembayaran angsuran.
b. Memeriksa dan menyiapkan daftar volume dan nilai
pekerjaan serta penambahan atau pengurangan pekerjaan
guna keperluan pembayaran.
c. Mempersiapkan formulir, laporan harian, mingguan dan
bulanan Berita Acara kemajuan pekerjaan penyerahan
pertama serta formulir-formulir lainnya yang diperlukan
untuk kebutuhan dokumen pembangunan.

7.2. TANGGUNG JAWAB PENGAWASAN


A. Konsultan pengawas bertanggung jawab secara professional atas
jasa pengawasan yang dilakukan sesuai ketentuan kode etik profesi
yang berlaku.
B. Secara umum tanggung jawab konsultan adalah minimal sebagai
berikut :
1. Kesesuaian pelaksanaan konstruksi dengan dokumen
pelelangan /pelaksanaan yang dijadikan pedoman, serta
peraturan, standard dan pedoman teknis yang berlaku.
2. Kinerja pengawasan telah memenuhi standar hasil kerja
pengawasan yang berlaku.
3. Hasil evaluasi pengawasan dan dampak yang ditimbulkan.
C. Penanggung jawab professional pengawasan adalah tidak hanya
konsultan sebagai suatu perusahaan, tetapi juga bagi para tenaga
ahli professional pengawasan yang terlibat dalam proses pekerjaan
tersebut.

8. JANGKA WAKTU PELAKSANAAN


1) Jangka waktu pelaksanaan Pengawasan Konstruksi diperkirakan selama
1,00 (satu) bulan atau 30 (tiga puluh) hari kalender,terhitung sejak
terbit SPMK.

9. TENAGA AHLI
Untuk mencapai hasil yang diharapkan, Pihak Konsultan Perencana
harusmenyediakan tenaga-tenaga ahli dalam suatu struktur organisasi
Konsultan Perencanauntuk menjalankan kewajibannya sesuai dengan
lingkup jasa yang tercantum dalamKAK ini yang bersertifikat dan disetujui
oleh PEMBERI TUGAS.
Struktur Organisasi serta daftar tenaga ahli beserta kualifikasinya,
sebagaiberikut :

Kualifikasi Pengalaman
No Jabatan Keahlian Jml Minimal
A. TENAGA AHLI
1. Site Engginer Ahli Jalan (202) 1 S1/Madya 2 Tahun
2. Quality/Quantity Ahli Jalan (202) 1 S1/Madya 2 Tahun
Kualifikasi Pengalaman
No Jabatan Keahlian Jml Minimal
Enggineer
Quality/Quantity Ahli Jalan (202) / Ahli
3. 1 S1/Madya 2 Tahun
Surveyor Jembatan (203)
4. Ahli K3 Konstrusi Ahli K3 Konstruksi (603) 1 S1/Muda 2 Tahun
Ahli Jalan (202) / Ahli
5. Chief Inspector 1 S1/Muda 2 Tahun
Jembatan (203)
B. TENAGA PENDUKUNG
Pengawas
1. Ahli Jalan (202) 4 S1/Muda 1 Tahun
Lapangan
2. Operator CAD - 4 SMK/SMA -
3. Administrasi - 4 SMK/SMA -
Sesuai dengan ketentuan, maka Tenaga Ahli diatas harus memiliki Sertifikat tenaga ahli SKA
dari Asosiasi, dan semua tenaga Ahli dilengkapi dengan Curiculum Vitae (pengalaman
dilengkapi dengan referensi/surat keterangan) serta ijazah.

Tugas :
1) Tenaga Ahli Madya teknik Sipil jalan akan bertindak sebagai site
engginer yang bertanggung jawab terhadap hasil kegiatan kepada
pengguna jasa.
 Memimpin dan mengkoordinir seluruh kegiatan anggota tim
kerja/ tenaga pengawas dalam pelaksanaan pekerjaan selama
waktu pelaksanaan sampai dengan pekerjaan dinyatakan
selesai.
 Memimpin rapat koordinasi dengan pihak pelaksana dan dinas,
atau koordinasi lapangan.
 Menetapkan metode kerja untuk menyesuaikan waktu
konstruksi.
 Menyelaraskan desain arsitektural dengan perhitungan struktur.
Memastikan progres Pengawasan sesuai dengan jadwal.
2) Ahli Madya jalan akan bertindak sebagai Quality/Quantity Engginer
bertanggung jawab melaksanakan tugas pengawasan tehadap
pekerjaan kontraktor apakah sesuai dengan kuantitas yang telah
ditentukan.
 Tidak menerima pekerjaan kontraktor yang kuantitasnya tidak
sesuai dengan Rencana Anggaran Belanja (RAB).
 Membuat laporan tertulis kepada pelaksana pekerjaan atas hal-
hal yang menyangkut pengendalian kuantitas.
 Membantu pelaksanaan kegiatan dalam mempersiapkan proses
serah terima khususnya terlibat dalam hal pelaporan jenis dan
kuantitas hasil akhir pelaksanaan kerja kontraktor secara
menyeluruh.
3) Ahli Madya jalan akan bertindak sebagai Quality/Quantity Surveyor
bertanggung jawab melaksanakan tugas pengawasan tehadap
pekerjaan kontraktor apakah sesuai dengan kuantitas yang telah
ditentukan.
 Bertanggung jawab terhadap semua pengukuran kualitas dan
pekerjaan sementara serta membuat catatan untuk semua
pengukuran, perhitungan kualitas dan sertifikasi pembayaran
untuk memastikan kontraktor dibayar sesuai dengan kontrak.
 Mengawasi survey teknik lapangan yang dilakukan kontraktor
untuk memastikan pengukuran dengan akurat telah mewakili
kuantitas untuk pembayaran sertifikat bulanan dan untuk
pembayaran akhir (final).
 Membantu dan berhubungan dengan tim supervisi dalam semua
hal berhubungan dengan pengukuran kuantitas.
4) Ahli muda K3 Konstruksi bertidak sebagai Ahli K3 Kontruksi
bertanggung jawab menerapkan ketentuan peraturan perundang-
undangan tentang dan terkait K3 Konstruksi.
 Mengelola dokumen kontrak dan metode kerja pelaksanaan
konstruksi.
 Mengelola program K3. Mengevaluasi prosedur dan instruksi
kerja penerapan ketentuan K3.
5) Chief Inspector adalah merupakan Personil Konsultan
Pengawas yang bertugas melakukan pengawasan terus menerus di
lokasi pekerjaan.
 Mengatur semua personil pengawas yang terlibat dalam
pekerjaan pengawasan dilapangan
 Menyusun rencana kerja dan pembagian tugas kerja.
 Menganalisa kondisi, hambatan, dan permasalahan yang
dihadapi dilapangan dan mencari solusi untuk percepatan dan
ketepatan pelaksanaan pekerjaan.
 Bersama dengan para pengawas mengendalikan pelaksanaan
pekerjaansesuai dengan rencana.
6) Tenaga Ahli Muda jalan / jembatan akan bertindak sebagai pengawas
lapangan yang bertanggung jawab terhadap hasil Kegiatan Fisik yang
dilaksanakan pelaksana ,Penggunanan Bahan untuk konstruksi dan
kedatangan bahan yang bisa diterima dilapangan dan Memantau
metode Kerja agar selaras dengan waktu kegiatan yang sudah
ditentukan

10. KELUARAN
Keluaran yang dihasilkan oleh konsultan pengawas berdasarkan Kerangka
Acuan Kerja ini adalah lebih lanjut akan diatur dalam surat perjanjian, yang
minimal meliputi:
a. Mencatat kegiatan di Buku direksi, yang memuat semua kejadian,
perintah dan petunjuk penting dari Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan
Fisik, Kontraktor Pelaksana dan Konsultan Pengawas;
b. Memantau dan mengawasi kegiatan harian di lokasi meliputi,:
 Tenaga kerja
 Bahan-bahan yang datang, diterima atau ditolak
 Alat-alat
 Pekerjaan-pekerjaan yang diselenggarakan
 Waktu pelaksanaan pekerjaan
c. Laporan mingguan, dan bulanan sebagai resume laporan harian;
d. Berita acara kemajuan pekerjaan untuk pembayaran angsuran;
e. Surat perintah perubahan pekerjaan dan berita acara pemeriksaan
pekerjaan tambah kurang;
f. Laporan rapat di lapangan (site meting);
g. Gambar rincian pelaksanaan (shop drawing) dan Time Schedule yang
dibuat oleh kontraktor pelaksana;
h. Gambar-gambar sesuai dengan pelaksanaan (as built drawing);
i. Foto Dokumentasi (0%, 50%, 100%);
j. Laporan akhir pekerjaan pengawasan.
k. Setiap laporan dibuat dalam 5 (lima) rangkap

11. KRITERIA
Pekerjaan yang akan dilaksanakan oleh konsultan pengawas seperti
dimaksud pada KAK harus memperhatikan persyaratan-persyaratan
sebagai berikut:
A. PERSYARATAN UMUM PEKERJAAN
Setiap bagian dari pekerjaan pengawasan harus dilaksankan secara
benar dan tuntas sampai dengan memberi hasil yang telah ditetapkan
dan diterima dengan baik oleh pejabat pembuat komitmen.
B. PERSYARATAN OBJEKTIF
Pelaksanaan pekerjaan pengawasan teknis konstruksi yang objektif
untuk kelancaran pelaksanaan baik yang menyangkut macam,
kualitas dan kuantitas dari setiap bagian pekerjaan sesuai standar
hasil kerja pengawasan yang berlaku.
C. PERSYARATAN FUNGSIONAL
Pekerjaan pengawasan konstruksi fisik harus dilaksanakan dengan
profesionalisme yang tinggi sebagai konsultan pengawas yang secara
fungsional dapat mendorong peningkatan kinerja kegiatan.
D. PERSYARATAN PROSEDURAL
Penyelesaian administrative sehubungan dengan pekerjaan di
lapangan harus dilaksanakan sesuai dengan prosedur dan peraturan
yang berlaku.
E. PERSYARATAN TEKNIS LAINNYA
Selain kriteria umum di atas, untuk pekerjaan pengawasan berlaku
pula ketentuan-ketentuan seperti standar, pedoman dan peraturan
yang berlaku antara lain:
1. Ketentuan yang diberlakukan untuk pekerjaan kegiatan yang
bersangkutan yaitu Kontrak Pekerjaan Pelaksanaan beserta
kelengkapannya, dan ketentuan-ketentuan sebagai dasar
perjanjiannya.
2. KetentuanPeraturan Beton Indonesia dan Keputusan Menteri
Pekerjaan Umum Nomor : 45/PRT/M/2007 tanggal 27 Desember
2007 tentang Pedoman Teknis Pembangunan Bangunan Gedung
Negara.
3. Peraturan Pembangunan Pemerintah Daerah setempat yang
berkaitan dengan lokasi dan ruang lingkup pekerjaan yang
bersangkutan.

11. PERALATAN
Untuk melaksanakan pekerjaan ini, minimal peralatan yang harus
disediakan adalah
1. Komputer / Laptop 8 Unit
2. Printer A3 4 Unit
3. Printer A4 4 Unit
4. Alat Ukur 1 Set
5. Kendaraan Roda 2 8 Unit
6. Kendaraan Roda 4 1 Unit

12. PENUTUP
A. Setelah Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini diterima, maka konsultan
hendaknya memeriksa semua bahan masukan yang diterima dan
mencari bahan masukanlain yang dibutuhkan.
B. Berdasarkan bahan-bahan tersebut konsultan agar segera menyusun
programkerja untuk dibahas dengan Kepala Satuan Kerja.

Dibuat di : Kuala Kapuas


Tanggal :

Dinas Transmigrasi Kabupaten Kapuas,


Pengguna Anggaran / Kuasa Pengguna Anggaran

.......................................................
NIP. ..........................................

Anda mungkin juga menyukai