Anda di halaman 1dari 18

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG


KABUPATEN PULANG PISAU

BIDANG TATA RUANG

PAKET KEGIATAN :
PEMUTAKHIRAN DATA DAN PETA RDTR BWP KAHAYAN HILIR

TAHUN ANGGARAN 2021


KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)
PEMUTAKHIRAN DATA DAN PETA RDTR BWP KAHAYAN HILIR

1. LATAR BELAKANG Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan


Ruang menegaskan bahwa tingkat ketelitian Peta rencana tata
ruang diatur dengan peraturan pemerintah. Rencana tata ruang
dilaksanakan melalui proses perencanaan tata ruang yang
menghasilkan antara lain Peta rencana tata ruang,
pemanfaatan ruang berdasarkan hasil perencanaan tata ruang
yang telah ditetapkan, dan pengendalian pemanfaatan ruang
agar pemanfaatan ruang sesuai dengan Peta rencana tata
ruang. Dengan kata lain, kualitas pemanfaatan ruang
ditentukan antara lain oleh tingkat ketelitian rencana tata ruang
yang bentuknya digambarkan dalam Peta rencana tata ruang
yang disusun berdasarkan suatu sistem perpetaan yang
disajikan berdasarkan pada unsur serta simbol dan/atau notasi
yang dibakukan secara nasional.
Proses penyusunan Peta rencana tata ruang diawali dengan
penyediaan Peta Dasar, oleh karena itu setiap jenis Peta harus
memiliki Ketelitian Peta yang pasti sesuai karakteristiknya. Peta
Dasar dengan segala karakteristik ketelitiannya, menjadi dasar
bagi pembuatan Peta rencana tata ruang wilayah. Selanjutnya
Peta rencana tata ruang itu digunakan sebagai media
penggambaran Peta Tematik. Peta Tematik menjadi bahan
analisis dan proses síntesis penuangan rencana tata ruang
wilayah dalam bentuk Peta bagi penyusunan rencana tata
ruang.Oleh karena ruang wilayah Negara Kesatuan Republik
Indonesia yang meliputi ruang daratan, ruang lautan, dan ruang
udara yang terbagi dalam wilayah daerah propinsi, wilayah
daerah kabupaten/kota, maka masing-masing rencana tata
ruang wilayah tersebut secara berurutan digambarkan dalam
Peta Wilayah Negara Indonesia, Peta Wilayah provinsi, Peta
Wilayah kabupaten, dan Peta Wilayah kota. Peta Wilayah
tersebut diturunkan dari Peta Dasar sedemikian rupa sehingga
hanya memuat unsur rupa bumi yang diperlukan dari Peta
Dasar, dengan maksud agar Peta Wilayah tersebut tetap
memiliki karakteristik ketelitian georeferensinya. Penggambaran
rencana tata ruang wilayah pada Peta Wilayah tersebut
berwujud Peta rencana tata ruang wilayah. Sesuai dengan
ruang lingkup pengaturannya, Peraturan Pemerintah ini hanya
mengatur tentang ketelitian Peta rencana tata ruang dan
turunannya.
Peta rencana tata ruang wilayah nasional
ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah,
sedangkan rencana tata ruang wilayah daerah
propinsi, rencana tata ruang wilayah daerah
kabupaten, rencana tata ruang wilayah daerah
kota serta rencana detail tata ruang ditetapkan
dengan peraturan daerah masing-masing. Oleh
karena rencana tata ruang wilayah tersebut
berkekuatan hukum, maka Peta rencana tata
ruang wilayah sebagai bagian yang tidak
terpisahkan dengan rencana tata ruang wilayah
harus mengandung tingkat ketelitian yang sesuai
dengan Skala penggambarannya. Alokasi
pemanfaatan ruang untuk kawasan lindung,
kawasan budidaya, kawasan perkotaan, kawasan
perdesaan, dan kawasan tertentu dalam rencana
tata ruang wilayah nasional, rencana tata ruang
wilayah provinsi, rencana tata ruang wilayah
kabupaten, dan rencana tata ruang wilayah kota,
serta rencana detail tata ruang, digambarkan
dengan unsur alam seperti garis pantai, sungai,
`danau, dan unsur buatan seperti jalan, pelabuhan,
bandar udara, pemukiman, serta unsur kawasan
lindung dan kawasan budidaya dengan batas
wilayah administrasi dan nama kota, nama sungai,
dan nama laut. Penggambaran unsur tersebut
disesuaikan dengan keadaan di muka bumi dan
pemanfaatan ruang yang direncanakan.
Oleh karena dalam perencanaan tata ruang
diperlukan data dan informasi tentang tema
tertentu yang berkaitan dengan sumber daya alam
dan sumber daya buatan, maka Pembuatan Peta
Dasar Rencana Detail Tata Ruang ini erat
kaitannya dengan peraturan perundang-undangan
lain yang memuat ketentuan yang mengandung
segi-segi penataan ruang.

2. MAKSUD DAN TUJUAN Maksud dari Pemutakhiran Data Dan Peta RDTR BWP
Kahayan Hilir adalah untuk memutakhirkan data geospasial dan
penyajian Peta RDTR BWP Kahayan Hilir dengan data dan
informasi geospasial yang tersedia, terutama yang lebih baru,
untuk wilayah BWP Kahayan Hilir, sesuai dengan teknologi
pemetaan (SIG) yang terkini. Sehingga diharapkan dapat
meningkatkan kualitas data geospasial dan penyajian Peta
RDTR BWP Kahayan Hilir.

Tujuan dari Pemutakhiran Data Dan Peta RDTR BWP Kahayan


Hilir ini adalah :
a) Menyediakan data geospasial Peta RDTR BWP Kahayan
Hilir yang dimutakhirkan dengan data dan informasi
geospasial yang tersedia dan terbaru, dalam format yang
ditentukan sesuai standar Peta RDTR.
b) Penyajian kartografis Peta RDTR BWP Kahayan Hilir per
Nomor Lembar Peta (NLP) dalam bentuk digital dan
cetak.
c) Memudahkan dalam pengelolaan berkelanjutan dengan
mutakhirnya data dan informasi geospasial dalam Peta
RDTR BWP Kahayan Hilir sesuai dengan teknologi
pemetaan (SIG) terkini.
d) Menyediakan metadata Peta RDTR BWP Kahayan Hilir,
sebagai penunjang Metadata Data Spasial Nasional
(MDSN).

3. TARGET/ SASARAN Target/ sasaran yang ingin dicapai dari kegiatan ini yaitu
tersedianya unsur peta rupabumi skala 1:5.000 untuk BWP
Kahayan Hilir yang terbaru.

4. NAMA Bidang Tata Ruang


ORGANISASI Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
PENGADAAN Kabupaten Pulang Pisau
BARANG/JASA

5. SUMBER DANA a. Sumber dana yang diperlukan untuk pelaksanaan


DAN PERKIRAAN pekerjaan ini berasal dari Dana APBD Dinas Pekerjaan
BIAYA Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Pulang Pisau
Tahun Anggaran 2021.
b. PAGU anggaran sebesar Rp. 600.000.000,- dengan
HPS yang diperlukan untuk Paket ini sejumlah
Rp.600.000.000,- (Enam Ratus Juta Rupiah).

6. RUANG LINGKUP a. Ruang lingkup pekerjaan ini sebagaimana lampiran 1.


PENGADAAN/ b. Lokasi Pekerjaan Pemutakhiran Data Dan Peta RDTR
LOKASI DAN BWP Kahayan Hilir dapat dilihat pada indeks lokasi
FASILITAS pekerjaan sebagaimana lampiran 2.
PENUNJANG c. Volume pekerjaan memiliki luasan setara dengan
luas ........ NLP (Nomor Lembar Peta) daratan pada skala
1:5.000.
d. Data dasar yang disediakan oleh Pemberi Kerja berupa:
i. Skema geodatabase
ii. Dokumen pendukung pelaksanaan pekerjaan (petunjuk
pelaksanaan pemetaan RBI skala besar)
Lampiran 1. Ruang Lingkup Pekerjaan

Ruang lingkup Pekerjaan Pemutakhiran Data Dan Peta RDTR BWP Kahayan Hilir
dijelaskan pada tabel 1.1.

Tabel1.1 Ruang Lingkup Pekerjaan

No Tahapan Bobot

1 Persiapan. 1.80%

2 Penyiapan Data 0.45%

3 Pengumpulan Data 20.35

4 Evaluasi dan pengolahan sumber data 19.35%

5 Desain struktur data dan geodatabase 3.80%

6 Pengolahan dan pembuatan data 7.63%

7 Penyesuaian dan pengolahan data 8.90%

8 Persiapan Survei 2.98%

9 Survei Kelengkapan Lapangan 14.81%

10 Penyelarasan Data 6.83%

11 Pembentukan Metadata 0.78%

12 Penyajian Hasil Pekerjaan (Konsultasi 1.37%


BIG) sampai dengan Rekomendasi
13 Koordinasi dan pelaporan 1.27%

Total 100%
Lampiran2. Indeks Lokasi Pekerjaan

Lokasi pekerjaan dan pembagian paket pekerjaan dapat dilihat pada Gambar 2.1.

Gambar 2.1 Indeks Lokasi Pekerjaan Pemutakhiran Data Dan Peta RDTR BWP
Kahayan Hilir Skala 1:5.000
Lampiran3. Hasil Pekerjaan

Hasil pekerjaan yang harus diserahkan pada akhir kegiatan adalah sebagai berikut:
1) Sumber data yang digunakan dan hasil prosesnya, yang meliputi:
1.1. Peta Rupabumi Indonesia (RBI) skala 1:25.000 dan/atau 1:50.000 dengan edisi
publikasi atau pembuatan terbaru.
1.2. Data digital dan/atau analog/cetak Peta yang digunakan dan hasil scanning-nya yang
telah bergeoreferensi dalam format GeoTIFF;
1.3. Raw data citra satelit optis yang digunakan, dan yang telah dikoreksi (komposit);
1.4. Citra satelit optik yang sudah dimosaik dan dipotong berdasarkan sistem lembar Peta
skala 1:50.000 dalam format data GeoTIFF;
2) Data digital hasil proses pembuatan Peta, yang meliputi:
2.1 Data digital Peta skala 1:50.000 dalam format:
 shapefiles (shp) dan geodatabase (gdb) untuk tiap NLP, dan
 geodatabase(gdb) untuk data seamless seluruh NLP.
Semua format harus memenuhi syarat free geometric errors, free topolgy errors, edge
matching antar NLP, dan atribut yang diisi lengkap sesuai ketentuan;
2.2 Kartografi digital Peta skala 1:50.000 untuk tiap NLP dalam format *.mxd beserta layer
file tiap unsur;
2.3 Quicklook layout Peta skala 1:50.000 untuk tiap NLP dalam format data PDF, dan TIF
dengan resolusi minimum 300 dpi;
2.4 Metadata dalam format file .gen (Generated Text Files);
3) Data cetak/album Peta, yang meliputi:
3.1 Draft Peta skala 1:50.000 untuk tiap NLP, yang memuat lembar pengesahan atau
persetujuan, dalam bentuk cetaknya.Draft peta ini kemudian dibuatkan AlbumDraft
Peta skala 1:50.000 sejumlah 1 (satu) album dengan sampul hardcover.Kertas yang
digunakan dengan ketentuan:
 Jenis kertas glossy paper.
 Berat kertas minimum 100 gram.
3.2 Album Peta skala 1:50.000 hasil proses kartografi yang telah disetujui,
denganketentuan sebagai berikut:
 Peta Peta skala 1:50.000 tiap NLP dalam format cetak, sesuai draft peta yang
disetujui, tanpa menampilkan lembar pengesahan.
 Ukuran sesuai skala (A0), jenis kertas glossy paper dan berat kertas minimal 100
gram, sebanyak 1 (satu)set dengan sampul hardcover,
 Ukuran model (A3), berat kertas minimal 100 gram,sebanyak 5 (lima) set dengan
sampul hardcover.
Isi dan susunan album peta ini akan ditentukan oleh Pusat PKLP.
4) Dokumen pelaporan pelaksanaan kegiatan,yang dicetak masing-masing sebanyak 5 (lima)
rangkap, kecuali laporan akhir dicetak sebanyak 10 (sepuluh) buku, berikut softcopy
dokumen. Dokumen ini terdiri dari:
4.1. Laporan Pendahuluan,
4.2. Laporan Antara
4.3. Draft Laporan Akhir, dan
4.4. Laporan Akhir.
Untuk Laporan Akhir harus dilengkapi dengan Lampiran sebagai berikut:
 Dokumentasi hasil evaluasi dan pemeriksaan sumber data yang digunakan.
 Dokumentasi hasil desain struktur data dan geodatabase.
 Dokumentasi hasil desain layout kartografis, termasuk didalamnya adalah template,
simbolisasi, legenda dan layer file.
 Dokumen Hasil Penghitungan Nilai Deklinasi Magnetik Peta (tiap NLP).
 Dokumentasi Pelaksanaan Pengecekan (termasuk di dalamnya topology rules yang
digunakan, koreksi geometrik, attributing, dan sebagainya).
 Dokumentasi Peta (tiap NLP) berupa gambar quicklook.
 Dokumentasi lainnya yang diperlukan (formulir dan log-book dalam pelaksanaan
ekerjaan).
Untuk dokumen pelaporan ini, penyerahannya disesuaikan dengan jadual yang telah
ditetapkan.
5) External Harddisk 1 Terrabyte, sejumlah 1 (satu) unit.
Lampiran 4. Persyaratan Personil

Pelayanan Jasa Konsultan yang akan menangani pekerjaan ini terdiri dari :
1. Ketua Tim Pelaksana
2. Koordinator Lapangan
3. Koordinator Teknis
Di samping tenaga Profesional diatas, konsultan akan didukung tenaga sub-profesional yang
terdiri :
1. Operator GIS
2. Operator Komputer
3. Surveyor Pengukuran GCP
4. Surveyor Survei Kelengkapan Lapangan
5. Staf Administrasi
6. Tenaga Lokal

Seluruh jenis personil yang dibutuhkan tersebut harus memiliki kualifikasi


umum seperti mampu melaksanakan lingkup pekerjaan jasa konsultan;
mampu bekerjasama dan berkomunikasi dengan pihak – pihak terkait .
Penugasan dan persyaratan tiap jenis personil adalah sebagai berikut :
a. Ketua Tim Pelaksana
Magister (S2) Perencanaan Wilayah Kota/Planologi berpengalaman minimal 4 tahun atau
Sarjana (S1) Perencanaan Wilayah Kota/Planologi berpengalaman minimal 6 tahun, yang
bertanggung jawab sebagai Ketua Tim Pelaksana untuk mengkoordinasikan seluruh
pekerjaan dan memimpin seluruh personil yang ditugaskan. Secara umum akan
bertanggung jawab terhadap seluruh pelaksanaan proyek.
b. Koordinator Lapangan
Sarjana (S1) Teknik Geodesi berpengalaman minimal 6 tahun dalam bidang pemetaan dan
teknik survey khususnya dalam hal penggunaan alat pemetaan dan mapping prosedur
(software & hardware). Bertanggung jawab secara khusus dalam kegiatan survey lapangan
dan bertugas sebagai Koordinator Lapangan.
c. Koordinator Teknik
Sarjana (S1) Teknik Geodesi berpengalaman minimal 6 tahun dalam bidang pemetaan dan
mapping prosedur (software & hardware). Bertanggung jawab secara khusus dalam kegiatan
pengolahan data hasil survey dan bertugas sebagai Koordinator Teknik.

Untuk Operator GIS, Operator Komputer, Surveyor Pengukuran GCP,


Surveyor Survei Kelengkapan Lapangan, Staf Administrasi, dan Tenaga
Lokal, jumlah bulan disesuaikan dengan kebutuhan dan cukup
berpengalaman.
Lampiran 5. Jadwal Kegiatan

Jadwal pengolahan data dan penyelesaian pekerjaan adalah sebagai berikut :


Bulan ke 1 Bulan ke 2 Bulan ke 3 Bulan ke 4
NO KEGIATAN
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Persiapan.
2 Penyiapan Data
3 Pengumpulan Data
4 Evaluasi dan pengolahan sumber data
5 Desain struktur data dan geodatabase
6 Pengolahan dan pembuatan data
7 Penyesuaian dan pengolahan data
8 Persiapan Survei
9 Survei Kelengkapan Lapangan
Penyelarasan Data
10 Pembentukan Metadata
11 Penyajian Hasil Pekerjaan (Konsultasi BIG) sampai dengan Rekomendasi
12 Koordinasi dan pelaporan

Lama pekerjaan adalah 120 hari kalender.


Lampiran 6. Spesifikasi Teknis Peralatan

Spesifikasi minimum peralatan yang harus disediakan di setiap tahapan pekerjaan


disebutkan pada tabel 6.1
Tabel 6.1 Spesifikasi Teknis Peralatan

No Jenis Peralatan Spesifikasi


1 Laptop setara Core i5, Ram ≥ 4 GB
2 PC Workstation setara Core i7 RAM ≥ 8 GB
3 Digital Stereoplotting PC mendukung tampilan stereo 3D dilengkapi dengan
Workstation mouse dan kacamata 3D
4 Software Stereoplotting dapat melakukan pengelolaan data 3D dan dapat
menghasilkan data sesuai skema data yang
dipersyaratkan
5 Software GIS dapat melakukan pengelolaan data GIS dan dapat
menghasilkan data sesuai schema data yang
dipersyaratkan
6 GPS Handheld Dapat menyimpan data tracking dan marking
7 GPS Geodetic alat ukur GPS dengan mengunakan satellite dimana
Akurasi yang sangat tinggi serta ketelitian yang
dihasilkan sangat akurat, dengan akurasi sampai 5-
10mm.
8 Kamera Digital Resolusi minimal 5MP
9 Scanner A0 A0 berwarna
10 Scanner A4 A4 berwarna
11 Printer A4 berwarna
12 Plotter A0 berwarna
13 Harddisk Eksternal 1 TB

Sanggup menyediakan perangkat sebagaimana tersebut di atas yang dinyatakan dengan:


a. Untuk perangkat milik sendiri : bukti kepemilikan
b. Untuk perangkat sewa: surat dukungan dari penyedia perangkat

Penyedia Jasa menyertakan jadwal pemakaian peralatan dalam pelaksanaan pekerjaan


(sesuai dengan format yang diberikan).

11 dari
Lampiran7. Spesifikasi Teknis Pekerjaan

Spesifikasi teknis pekerjaan Pemutakhiran Data Dan Peta RDTR BWP Kahayan Hilir,
dijelaskan sebagai berikut:

1. Umum
a. Menyiapkan personil dan peralatan yang akan digunakan dalam setiap tahapan
pekerjaan, sesuai dengan spesifikasi yang ditetapkan.
b. Pemberi Kerja akan melakukan pengecekan terhadap kesesuaian Tim
Pelaksana dan peralatan yang digunakan dalam pelaksanaan pekerjaan
dengan dokumen penawaran.
c. Melaksanakan QC internal terhadap semua hasil tahapan pekerjaan sesuai
dengan petunjuk pelaksanaan yang diberikan oleh Pemberi Kerja. Hasil QC
dituangkan dalam dokumen QC internal. Dokumen QC internal merupakan
salah satu kelengkapan yang diperlukan untuk proses QC oleh Pemberi Kerja
d. Melaksanakan perbaikan dari hasil QC Pemberi Kerja
e. Pelaksanaan tahapan pekerjaan harus mengacu kepada dokumen petunjuk
pelaksanaan kegiatan

2. Persiapan
Tahapan persiapan mencakup hal-hal sebagai berikut:
a. Penyusunan rencana detail pelaksanaan pekerjaan sebagai acuan teknis dalam
pelaksanaan pekerjaan. Rencana detail pelaksanaan pekerjaan sekurang-
kurangnya mencakup:
1) Pendahuluan meliputi: latar belakang, maksud dan tujuan, volume
pekerjaan, hasil pekerjaan yang akan diserahkan
2) Pelaksanaan pekerjaan, meliputi:
i. Tahapan pelaksanaan pekerjaan yang dilengkapi dengan diagram alir
dan penjelasan rinci pada masing-masing tahapan pelaksanaan
pekerjaan.
ii. Jadwal pelaksanaan rinci.
iii. Organisasi pelaksanaan dilengkapi dengan deskripsi kerja masing-
masing unit organisasi. Dalam hal Penyedia Jasa merupakan
konsorsium harus dilengkapi dengan deskripsi tugas dan
tanggungjawab dari masing-masing perusahaan anggota konsorsium.
iv. Susunan personil pelaksana dilengkapi dengan jadwal penugasan dan
beban kerja masing-masing personil pada setiap tahapan pekerjaan.
Dalam hal Penyedia Jasa merupakan konsorsium, maka perusahaan
asal dari masing-masing personil pelaksana harus dicantumkan.
v. Peta indeks kerja yang menyajikan indeks dalam skala 1:5.000. Dalam
hal Penyedia Jasa merupakan konsorsium, maka wilayah kerja dari
masing-masing konsorsium harus disajikan.
vi. Prosedur kontrol kualitas (QC) internal Penyedia Jasa.
3) Uraian sumber data yang akan digunakan dalam pelaksanaan pekerjaan.
4) Peralatan yang digunakan.
5) Spesifikasi teknis yang harus dipenuhi bagi setiap output dari masing-
masing tahapan pekerjaan. Spesifikasi teknis wajib mengikuti apa yang
tercantum dalam KAK.
b. Penyedia Jasa wajib mengikutsertakan para Koordinator dalam rapat koordinasi
teknis yang diselenggarakan oleh Pemberi Kerja untuk menyamakan persepsi
dalam pelaksanaan pekerjaan.
12 dari
c. Penyedia Jasa wajib menandatangani pernyataan kesediaan (non disclosure
agreement) untuk tidak memberikan seluruh data-data yang digunakan dalam
pelaksanaan pekerjaan ini maupun seluruh hasil pekerjaan kepada pihak lain tanpa
izin tertulis dari BIG

3. Pengumpulan Data Citra Satelit Resolusi Tinggi


Tahapan penyiapan data mencakup hal-hal sebagai berikut:
a. Melakukan pengumpulan peta CSRT yang sudah ada
b. Membuat daftar hasil pengecekan data yang dilakukan beserta keterangannya dan
melaporkan kepada Pemberi Kerja.
c. Pembuatan tanda terima data dasar yang diserahterimakan dari Penyedia Jasa
kepada pihak lain.

4. Penyiapan Data
Tahapan penyiapan data mencakup hal-hal sebagai berikut:
a. Pengumpulan data dasar dan data pendukung yang akan digunakan dalam
pelaksanaan pekerjaan.
b. Membuat daftar hasil pengecekan data yang dilakukan beserta keterangannya dan
melaporkan kepada Pemberi Kerja apabila dijumpai data yang rusak.
c. Pembuatan tanda terima data dasar yang diserahterimakan dari Pemberi Kerja
kepada Penyedia Jasa.

5. Persiapan Survei
Tahap persiapan survei kelengkapan lapangan meliputi:
a. Mobilisasi mencakup keberangkatan dan kepulangan.
b. Koordinasi dengan instansi terkait pemberitahuan kegiatan survei. Pemberitahuan
di tingkat provinsi dilakukan oleh Pemberi Kerja, sedangkan pemberitahuan di
tingkat kabupaten/kota dilakukan oleh Penyedia Jasa.
c. Pengumpulan data sekunder yang dapat menunjang kegiatan survei. Data
sekunder tersebut dapat berupa data batas wilayah, toponim, atau data lainnya.
Data tersebut hanya digunakan untuk memudahkan pelaksanaan survei, bukan
untuk digunakan langsung dalam pemetaan.
d. Melaksanakan penyiapan rencana survei, peta kerja dan bahan/material untuk
keperluan survei kelengkapan lapangan, mencakup antara lain:
a. Penyiapan peta-peta kerja, antara lain:
o Peta manuskrip tipe A yang memuat unsur perairan, transportasi dan utilitas,
bangunan, tutupan lahan, serta hipsografi
o Peta manuskrip tipe B yang memuat seluruh unsur hasil plotting kecuali
kontur dan dilengkapi dengan rencana verifikasi unsur rupabumi. Untuk
lokasi urban peta manuskrip B di buat pada zoom view skala 1:2.500.
o Peta foto dari hasil orthofoto dilengkapi dengan unsur batas wilayah, toponim
dari data sekunder dan perairan sampai dengan level sungai 1 garis.
e. Penyusunan rencana detail survei yang memuat antara lain rencana basecamp,
jalur survei, personil, dan pembagian kerja selama di lapangan.
f. Pencetakan formulir yang terdiri dari formulir verifikasi unsur rupabumi, formulir
pengumpulan nama unsur rupabumi.

6. Survei Kelengkapan Lapangan


Survei kelengkapan lapangan meliputi kegiatan sebagai berikut:
 Melakukan verifikasi unsur rupabumi terhadap unsur-unsur yang telah direkam

13 dari
pada tahapan stereokompilasi.
 Melaksanakan identifikasi terhadap indikasi batas wilayah administrasi (batas
desa/kelurahan, batas kecamatan, batas kabupaten/kota) kepada pemerintah
daerah setempat.
 Melaksanakan survei pengumpulan nama unsur rupabumi (toponim).
 Melakukan pengolahan data hasil survei kelengkapan lapangan dan disimpan
dalam geodatabase SKL.

Ketentuan yang harus dipenuhi oleh Penyedia Jasa dalam tahapan pekerjaan survei
kelengkapan lapangan dijelaskan sebagai berikut:
a. Menyimpan data perekaman jalur survei (tracking) selama melakukan survei
kelengkapan lapangan

b. Melakukan penandaan pada peta manuskrip untuk unsur rupabumi yang


disurvei. Penandaan pada peta manuskrip dilakukan berdasarkan kenampakan
di lapangan dan orientasi unsur-unsur rupabumi yang ada di manuskrip (misal:
persimpangan jalan, bangunan, sungai).

c. Melakukan verifikasi unsur rupabumi terhadap unsur-unsur yang telah direkam


pada tahapan stereokompilasi dengan ketentuan:
1) Verifikasi unsur rupabumi dilakukan untuk memastikan kesesuaian antara
data hasil plotting dengan kondisi sebenarnya di lapangan. Sebagai
contoh, apabila pada saat plotting suatu obyek diidentifikasi sebagai
sawah, maka harus dicek kesesuaiannya dengan kondisi sebenarnya di
lapangan.
2) Unsur hasil pengecekan lapangan dituliskan pada peta manuskrip yang
dibawa ke lapangan dan diisikan ke dalam formulir verifikasi unsur
rupabumi.
3) Dalam hal dijumpai obyek yang tidak tercantum dalam peta manuskrip,
maka dilakukan penandaan di manuskrip, identifikasi jenis unsur, dan
menambahkan catatan untuk kemudian dimasukkan ke dalam data hasil
SKL.

d. Melaksanakan konfirmasi terhadap indikasi batas wilayah administrasi (batas


desa/kelurahan, batas kecamatan, batas kabupaten/kota) kepada pemerintah
daerah setempat dengan ketentuan
1) Menggambarkan batas wilayah administrasi hasil identifikasi (hasil survei
kelengkapan lapangan) pada manuskrip A yang diketahui oleh pemerintah
daerah setempat (cap dan tanda tangan).
2) Menggambarkan batas wilayah sesuai dengan yang diperoleh di manuskrip
pada data digital
e. Melaksanakan survei pengumpulan nama unsur rupabumi (toponim) dengan
ketentuan:
1) Pengumpulan toponim dilakukan terhadap setiap unsur rupabumi yang
memiliki nama.
2) Infomasi yang dikumpulkan meliputi: toponim (nama unsur), koordinat, dan
foto.
3) Mengisi formulir nama unsur rupabumi yang diketahui oleh pemerintah
daerah setempat (cap dan tanda tangan).
4) Membuat daftar nama wilayah administrasi yang tercakup dalam wilayah
paket pekerjaan.
14 dari
5) Dalam hal unsur rupabumi adalah kantor kepala desa/lurah, kantor camat,
kantor walikota/bupati, dan kantor gubernur, foto diambil dengan
menampilkan papan nama dan surveyornya.
f. Menyusun dan menyimpan semua data hasil survei kelengkapan lapangan (titik,
garis, dan foto) ke dalam geodatabase dengan format sesuai dengan yang
diberikan Pemberi Kerja pada saat di lapangan.
g. Membuat logbook harian yang memuat nama personil, waktu dan kegiatan yang
dilakukan.

7. Penyelarasan Data
Penyelarasan data merupakan proses editing fitur dan atributing terhadap data dari
hasil pekerjaan tahapan pembentukan topologi dan poligon berdasarkan data yang
diperoleh dari hasil survei kelengkapan lapangan.
Tahapan pekerjaan penyelarasan data dilaksanakan dengan memperhatikan
ketentuan sebagai berikut:
a. Melakukan editing fitur dan atribut:
 Editing fitur dan atribut dilakukan terhadap data dari hasil survei kelengkapan
lapangan dan data hasil tahapan pembentukan topologi dan poligon.
 Semua data dan atribut yang diisikan harus sesuai dengan formulir nama
rupabumi dan manuskrip lapangan.
 Pengisian atribut harus seragam dan sesuai dengan ketentuan yang diberikan
Pemberi Kerja.
b. Edgematching dalam satu paket pekerjaan dan antar paket pekerjaan.
Edgematching dilakukan untuk semua unsur rupabumi (baik x, y maupun z) dan
atributnya. Pada tahap ini harus dipastikan bahwa data telah seamless dan
matching.
c. Melakukan validasi dan editing topologi terhadap unsur (titik, garis dan area) hasil
edgematching untuk masing-masing unsur maupun antar unsur dengan
menggunakan aturan topologi yang diberikan Pemberi Kerja dan memastikan
semua unsur sudah bersih dari potensi kesalahan topologi sesuai tabel 7.1 dan
tabel 7.2.

8. Pembentukan Metadata
Pekerjaan pembentukan metadata dilakukan untuk menyiapkan metadata yang akan
disertakan pada data digital unsur rupabumi skala menengah. Metadata yang dibuat,
menggunakan ISO-19115. Tahapan pekerjaan pembuatan metadata dilaksanakan
dengan memperhatikan ketentuan sebagai berikut:
a. Penyedia Jasa melakukan pengisian terhadap bagian yang wajib diisi (mandatory
field) dan disimpan dalam format .xml.
b. Mengimpor metadata ke dalam masing-masing geodatabase unsur rupabumi hasil
dari tahapan penyelarasan data.

Contoh pengisian metadata ditunjukan pada tabel 7.3 berikut:

15 dari
Tabel 7.3. Contoh Pengisian Metadata
NAMA FIELD KETERANGAN CONTOH PENGISIAN
organisationName Nama organisasi Badan Informasi Geospasial
pembuat data spasial
dateStamp Tanggal metadata 2016-10-31
[diisi sesuai tanggal
akhir pelaksanaan
pekerjaan] format
tanggal [yyyy-mm-dd]
title Judul data spasial Peta Rupabumi Indonesia Skala
1:5.000 Wilayah Kabupaten
Bogor
date Tanggal publikasi data 2016-12-31
format tanggal [yyyy-
mm-dd]
abstract Abstrak tentang data Peta Rupabumi Indonesia Skala
spasial [disesuaikan 1:5.000 Wilayah Kabupaten
jenis pekerjaan] Bogormerupakan hasil kompilasi
data 3 dimensi dari data foto
udara tahun 2014. Survei
kelengkapan lapangan
dilaksanakan pada tahun 2016.
Pelaksana pekerjaan pemetaan
rupabumi Indonesia ini adalah
PT. Survei Pemetaan.
individualName Nama penanggung Kepala Pusat Pemetaan
jawab data spasial Rupabumi dan Toponim
organisationName Nama organisasi Badan Informasi
penanggung jawab Geospasial
data spasial
positionName Posisi penanggung Kepala Pusat Pemetaan
jawab Rupabumi dan Toponim
voice Nomor telepon (021) 87901254
facsimile Nomor fax (021) 87901254
deliveryPoint Nama jalan tempat Jl. Raya Jakarta Bogor KM. 46
organisasi berada
city Kota tempat organisasi Cibinong
berada
administrativeArea Provinsi tempat Jawa Barat
organisasi berada
postalCode Kode pos 16911
electronicMailAddress e-mail info@big.go.id
language Bahasa yang Indonesia
digunakan
westBoundLongitude Koordinat Bujur barat 100,75
eastBoundLongitude Koordinat Bujur timur 101,00
southBoundLatitude Koordinat lintang 1,00
selatan
northBoundLatitude Koordinat lintang utara 0,75

16 dari
9. Penyajian Hasil Pekerjaan (Konsultasi BIG) sampai dengan Rekomendasi
Penyajian hasil pekerjaan menampilkan 7 tema unsur rupabumi dalam satu paket
pekerjaan. Setiap unsur harus disajikan pada satu tampilan skala yang sama (fixed
extent scale). Tahap penyajian hasil pekerjaan dilakukan dengan ketentuan sebagai
berikut:
a. Menyajikan setiap tema unsur pada layout yang sudah disiapkan oleh Pemberi
Kerja. Layout tersebut memuat spesifikasi penyajian untuk setiap unsur seperti
ukuran dan warna.
b. Pencetakan hasil pekerjaan, dengan setiap tema disajikan pada kertas ukuran A1.
c. Unsur-unsur yang dimuat adalah sebagai berikut:
e. Transportasi dan utilitas
f. Bangunan dan fasilitas umum
g. Penutup lahan
h. Perairan dan garis pantai
i. Hipsografi
j. Nama rupabumi (toponim)
k. Batas wilayah
d. Masing-masing unsur dari setiap skala tersebut dicetak pada lembar yang
berbeda. Pada setiap lembar dilengkapi unsur-unsur batas wilayah (provinsi dan
kabupaten/kota), nama wilayah administrasi (provinsi dan kabupaten/kota), dan
indeks NLP untuk keperluan orientasi.
e. Melakukan koordinasi dan konsultasi dengan pihak BIG untuk mendapatkan
rekomendasi

10. Kontrol Kualitas


Kontrol kualitas (QC) dilaksanakan secara internal oleh Penyedia Jasa maupun oleh
Pemberi Kerja. Kontrol kualitas dimaksudkan untuk menjamin kualitas hasil pekerjaan
pada setiap tahapan pekerjaan. Kontrol kualitas dilaksanakan dengan ketentuan
sebagai berikut:
a. Penyedia Jasa wajib melakukan kontrol kualitas (QC) secara internal terhadap
hasil pelaksanaan pada setiap tahapan pekerjaan yang dilakukan oleh operator .
QC internal dilakukan oleh Koordinator terhadap hasil pekerjaan Operator yang
berada di bawahnya.
b. Hasil QC dituangkan dalam suatu dokumen QC yang ditetapkan oleh Pemberi
Kerja. Koordinator bertanggung jawab terhadap kualitas data yang dikerjakan oleh
Operator dan berhak untuk memerintahkan Operator untuk mengulangi atau
memperbaiki kesalahan apabila data yang dihasilkan belum memenuhi kualitas
yang ditetapkan.
c. Proses kontrol kualitas dapat dilaksanakan secara parsial tanpa menunggu
seluruh hasil pada satu tahapan pekerjaan.
d. Pemberi Kerja hanya akan melakukan kontrol kualitas terhadap hasil pekerjaan
yang sudah lolos QC internal dan dilengkapi dengan dokumen QC.

11. Monitoring dan Evaluasi


Monitoring dan evaluasi dimaksudkan untuk menjamin kelancaran dalam pelaksanaan
pekerjaan. Monitoring dan evaluasi dilaksanakan secara internal oleh tim pelaksana
dari Penyedia Jasa maupun oleh Pemberi Kerja.
a. Penyedia Jasa wajib melaksanakan monitoring dan evaluasi secara internal dan
berkala selama pelaksanaan pekerjaan. Pelaksanaan monitoring dan evaluasi
dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut:
 Ketua Tim (Team Leader) melaksanakan monitoring dan evaluasi internal
17 dari
terhadap pelaksanaan pekerjaan sekurang-kurangnya selama satu kali setiap
bulan.
 Koordinator teknis melaksanakan monitoring dan evaluasi internal terhadap
pelaksanaan pekerjaan sekurang-kurangnya selama satu kali setiap minggu.
b. Kegiatan monitoring dan evaluasi yang diselenggarakan oleh Pemberi Kerja wajib
dihadiri oleh Ketua Tim dan para Koordinator.
c. Monitoring dan evaluasi mencakup beberapa hal, antara lain:
 Kemajuan pelaksanaan pekerjaan yang telah dicapai.
 Kendala yang timbul dalam pelaksanaan pekerjaan.
 Solusi bagi setiap kendala yang timbul.
 Rencana pelaksanaan pada periode selanjutnya.
 Strategi percepatan pencapaian target apabila terjadi keterlambatan dari jadwal
pelaksanaan yang ditetapkan.
d. Setiap Operator wajib melakukan pencatatan dalam suatu personal logbook terkait
aktivitas sehari-hari dalam pelaksanaan pekerjaan. Personal logbook mencakup
beberapa hal, antara lain:
 Waktu mulai kerja, istirahat, waktu selesai kerja (harian).
 Pekerjaan yang dilaksanakan dan pencapaian hasil kerja perhari.
 Permasalahan yang dijumpai dan solusi yang dilakukan.
e. Catatan dalam personal logbook dari setiap Operator berfungsi sebagai laporan
harian. Personal logbook dari setiap Operator harus direkapitulasi oleh Koordinator
sebagai bahan masukan dalam monitoring dan evaluasi serta untuk penyusunan
laporan tahapan pekerjaan. Pemberi Kerja dapat meminta logbook dari masing-
masing operator pelaksana untuk keperluan pemeriksaan.

12. Pelaporan
1. Laporan Kemajuan
Pelaporan diserahkan setiap minggu dalam bentuk digital sesuai dengan kemajuan
pekerjaan pada minggu tersebut. Laporan kemajuan berisi :
a) Kemajuan pekerjaan yang telah dicapai sampai minggu berjalan.
b) Kendala yang dihadapi dan solusi yang telah dilakukan.
2. Laporan Tahapan
Laporan tahapan diserahkan dalam format digital dan cetak kepada Pemberi Kerja
pada akhir tahapan tersebut. Laporan tahapan pekerjaan yang dibuat adalah:
a. Tahap persiapan
b. Tahap penyiapan data
c. Tahap pengumpulan data
d. Tahap evaluasi dan pengolahan sumber data
e. Tahap desain struktur data dan geodatabase
f. Tahap pengolahan dan pembuatan data
g. Tahap penyesuaian dan pengolahan data
h. Tahap survei kelengkapan lapangan
i. Tahap penyelarasan data
j. Tahap pembentukan metadata
k. Tahap penyajian hasil pekerjaan
3. Laporan akhir hasil kompilasi pekerjaan berisi laporan lengkap pelaksanaan seluruh
tahapan pekerjaan.

18 dari

Anda mungkin juga menyukai