Anda di halaman 1dari 33

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

PUSAT PEMETAAN RUPABUMI DAN TOPONIM


BADAN INFORMASI GEOSPASIAL

SATUAN KERJA SEKRETARIAT UTAMA


PPK DEPUTI BIDANG INFORMASI GEOSPASIAL DASAR I

PEMBUATAN SEBAGIAN UNSUR PETA RUPABUMI INDONESIA SKALA 1:5.000


SEBAGIAN KAWASAN PERBATASAN SAMBAS PAKET 1, 2, DAN 3
MENGGUNAKAN DATA CITRA TEGAK SATELIT RESOLUSI SANGAT TINGGI

TAHUN ANGGARAN 2017


KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)
PEMBUATAN SEBAGIAN UNSUR PETA RUPABUMI INDONESIA SKALA 1:5.000
SEBAGIAN KAWASAN PERBATASAN SAMBAS PAKET 1, 2, DAN 3
MENGGUNAKAN DATA CITRA TEGAK SATELIT RESOLUSI SANGAT TINGGI

1. LATAR BELAKANG Undang – Undang Nomor 4 Tahun 2011 tentang Informasi


Geospasial khususnya pada pasal 7 menyebutkan bahwa
Peta Rupabumi Indonesia (RBI) merupakan salah satu
komponen Informasi Geospasial Dasar (IGD). IGD
diselenggarakan secara bertahap dan sistematis untuk
seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia dan
wilayah yuridiksinya.

Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem


Perencanaan Pembangunan Nasional menyebutkan
bahwa seluruh kegiatan pembangunan harus
direncanakan berdasarkan data, baik spasial dan
nonspasial serta informasi lain yang akurat dan dapat
dipertanggungjawabkan.
Pasal 14 ayat 3 huruf c, Undang-undang No.26 Tahun
2007 tentang Penataan Ruang menyatakan secara jelas
kebutuhan akan IGD Skala Besar, khususnya untuk
kepentingan penyusunan Rencana Detail Tata Ruang
(RDTR) Kabupaten/Kota maupun Kawasan Strategis
Kabupaten/Kota.

Tugas pokok dan fungsi Pusat Pemetaan Rupabumi dan


Toponim (PPRT) – Badan Informasi Geospasial adalah
menyelenggarakan dan membina program pemetaan
rupabumi dan toponim, yang salah satu bentuknya adalah
penyelenggaraan pemetaan rupabumi Indonesia. Peta
Rupabumi Indonesia sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 7 huruf a UU IG diselenggarakan pada skala kecil
(1:1.000.000, 1:500.000, dan 1:250.000), skala menengah
(1:103.000, 1:50.000, dan 1:25.000), serta skala besar
(1:10.000, 1:5.000, 1:2.500, dan 1:1.000)
Sampai saat ini ketersediaan data spasial dengan skala
besar tersebut masih sangat terbatas sehingga dibutuhkan
suatu terobosan melalui upaya percepatan penyediaannya
terutama di wilayah ibukota provinsi maupun kota-kota
besar di Indonesia.
Dalam RPJMN 2015 – 2019, PPRT memiliki target untuk
penyediaan peta rupabumi khususnya skala besar dalam
rangka memenuhi kebutuhan nasional, diantaranya
berupa penyediaan peta rupabumi untuk RDTR, kawasan
strategis, kawasan ekonomi khusus atau kawasan industri,
program kota baru, kawasan perbatasan serta mendukung
program prioritas pemerintah lainnya. Pada tahun 2015,
Badan Informasi Geospasial melakukan pengadaan data

2 dari 33
citra satelit resolusi sangat tinggi sebagai quick wins
pemenuhan kebutuhan tersebut dan juga dapat
dimanfaatkan untuk kebutuhan lain seperti pemetaan desa
yang mendukung salah satu program prioritas Nawacita.
Berdasarkan kondisi diatas Badan Informasi Geospasial
melaksanakan kegiatan pembuatan sebagian unsur peta
rupabumi Indonesia skala 1:5.000 sebagian kawasan
perbatasan Sambas menggunakan data citra tegak satelit
resolusi sangat tinggi yang merupakan hasil pengadaan
tahun 2015.

2. MAKSUD DAN TUJUAN a. Maksud dari pengadaan ini adalah untuk memenuhi
kebutuhan informasi geospasial dasar terutama peta
rupabumi Indonesia skala besar
b. Tujuan dari pengadaan ini untuk menghasilkan
sebagian unsur (2D) peta rupabumi Indonesia skala
1:5.000 sebagian kawasan perbatasan Sambas paket
1, 2, dan 3 menggunakan data citra tegak satelit
resolusi sangat tinggi.

3. TARGET/ SASARAN Target/ sasaran yang ingin dicapai dari pengadaan ini
yaitu terpenuhinya data unsur peta rupabumi 2 Dimensi
pada skala 1:5.000 sebagian kawasan perbatasan
Sambas yang tersimpan dalam seamless geodatabase
dengan volume masing-masing paket 1, 2, dan 3 setara
dengan luas 103 NLP daratan skala 1:5.000 dihitung
menggunakan system referensi world mercator

4. NAMA ORGANISASI Badan Informasi Geospasial


PENGADAAN Satuan Kerja Sekretariat Utama
BARANG/JASA PPK Deputi Bidang Informasi Geospasial Dasar I

5. SUMBER DANA DAN a. Sumber dana yang diperlukan untuk pelaksanaan


PERKIRAAN BIAYA pekerjaan ini berasal dari DIPA Badan Informasi
Geospasial Tahun Anggaran 2017
b. PAGU anggaran sebesar masing-masing paket
sebesar Rp 3.157.774.000,- dengan HPS masing-
masing paket yang diperlukan sejumlah
RP3.156.369.000,- (Tiga Milyar Seratus Lima Puluh
Enam Juta Tiga Ratus Enam Puluh Sembilan Ribu
Rupiah).

6. RUANG LINGKUP a. Ruang lingkup pekerjaan ini sebagaimana lampiran 1.


PENGADAAN/ LOKASI b. Lokasi pekerjaan pembuatan sebagian unsur peta
DAN FASILITAS rupabumi skala 1:5.000 sebagian kawasan perbatasan
PENUNJANG Sambas menggunakan citra tegak satelit resolusi
sangat tinggi dapat dilihat pada indeks lokasi
pekerjaan sebagaimana lampiran 2
c. Volume pekerjaan untuk masing-masing paket adalah
setara dengan luas 103 NLP daratan skala 1:5.000
dihitung menggunakan proyeksi world mercator

3 dari 33
d. Data dasar yang disediakan oleh Pemberi Kerja
berupa :
 Citra satelit Tegak Resolusi Sangat Tinggi
 Frame indeks peta RBI skala 1:5.000
 Skema geodatabase
 Dokumen pendukung pelaksanaan pekerjaan
(juknis pemetaan RBI skala besar)
 Indikasi batas wilayah administrasi
e. Untuk menunjang pelaksanaan pekerjaan, Penyedia
Jasa diperbolehkan untuk menggunakan data
tambahan yang tidak memerlukan pembiayaan dari
Pemberi Kerja.

7. PRODUK YANG Produk yang dihasilkan dari pelaksanaan pekerjaan ini


DIHASILKAN sebagaimana lampiran 3.

8. WAKTU PELAKSANAAN Pekerjaan dilaksanakan maksimum dalam waktu 240 hari


YANG DIPERLUKAN kalender.

9. TENAGA TERAMPIL Tenaga terampil yang dibutuhkan untuk melaksanakan


YANG DIBUTUHKAN pekerjaan ini sebagaimana lampiran 4.

10. METODA KERJA Metoda kerja yang harus dilaksanakan oleh penyedia
barang dan jasa dalam melaksanakan pekerjaan sesuai
dengan diagram alir pekerjaan yang ditunjukkan
sebagaimana lampiran 5.

11. SPESIFIKASI TEKNIS Spesifikasi teknis peralatan utama yang diperlukan untuk
pelaksanaan kegiatan ini sebagaimana lampiran 6.
Sedangkan spesifikasi teknis pekerjaan sebagaimana
tercantum dalam lampiran 7.

4 dari 33
5 dari 33
Lampiran1. Ruang Lingkup Pekerjaan

Ruang lingkup pekerjaan pembuatan sebagian unsur peta rupabumi Indonesia skala 1:5.000
sebagian kawasan perbatasan sambas paket 1, 2, dan 3 menggunakan citra tegak satelit
resolusi sangat tinggi dijelaskan pada tabel 1.1.

Tabel1.1 Ruang Lingkup Pekerjaan


No Tahapan Pekerjaan Bobot

1 Persiapan 1.34%
2 Penyiapan Data 0.31%
3 Digitasi 2D unsur peta dasar 13.29%
4 Pembentukan Topologi dan Poligon 8.96%
5 Persiapan Survei 3.89%
6 Survei Kelengkapan Lapangan 53.73%
7 Penyelarasan Data 16.43%
8 Pembentukan Metadata 0.45%
9 Penyajian Hasil Pekerjaan 0.64%
10 Pelaporan 0.96%
Total 100 %
Lampiran2. Indeks Lokasi Pekerjaan

Lokasi pekerjaan dan pembagian paket pekerjaan dapat dilihat pada gambar 2.1

Gambar 2.1 Indeks Lokasi Pekerjaan dalam Skala 1:5.000

7 dari 33
Lampiran3. Hasil Pekerjaan

Hasil pekerjaan yang harus diserahkan diuraikan sebagaimana tabel3.1

Tabel 3.1. Hasil Pekerjaan


No Hasil Pekerjaan Spesifikasi Format Volume
1 Persiapan
a Dokumen hasil pemeriksaan  Mencakup hasil Cetak dan digital 1 rangkap cetak
kesiapan alat dan personil pemeriksaan alat dan (*.pdf hasil scan) dan 1 set file
personil pada tahapan digital
persiapan
b Dokumen rencana detail  Menjelaskan rencana Cetak dan digital 1 rangkap cetak
pekerjaan detail pelaksanaan (*.pdf) dan 1 set file
pekerjaan digital
 Non Disclosure
Agreement (NDA) yang
sudah ditanda tangan
c Laporan Persiapan  Berisi laporan hasil Cetak dan digital 1 rangkap cetak
penyiapan alat dan (*.doc) dan 1 set file
personil serta rencana digital
detil pekejaan
2 Penyiapan Data
a Dokumen hasil pemeriksaan  Mencakup hasil Cetak dan digital 1 rangkap cetak
kesiapan alat dan personil pemeriksaan alat dan (*.pdf hasil scan) dan 1 set file
personil pada tahapan digital
penyiapan data
b Formulir checklist hasil kesiapan  Mencakup hasil digital (*.pdf) 1 rangkap cetak
data pengecekan awal semua dan 1 set file
data yang diterima dari digital
pemberi kerja
c Laporan Penyiapan Data  Menjelaskan seluruh Cetak dan digital 1 rangkap cetak
proses dan hasil yang (*.doc) dan 1 set file
dilakukan pada tahap digital
penyiapan data
3 Digitasi 2D Unsur Peta Dasar
a Dokumen hasil pemeriksaan Mencakup hasil Cetak dan digital 1 rangkap cetak
kesiapan alat dan personil pemeriksaan alat dan (*.pdf hasil scan) dan 1 set file
personil pada tahapan digital
digitasi 2D Unsur Peta
Rupabumi
b Data unsur peta RBI hasil  File seamless hasil digitasi Digital (*.gdb)  1 set file setara
Digitasi 2D Unsur Peta Dasar 2D (Kode unsur sesuai dengan 103
dengan yang diberikan NLP pada skala
oleh Pemberi Kerja) 1:5.000
 Dokumen QC Internal Cetak dan 1 rangkap dan 1
Digitasi 2D digital(*.pdf hasil set file
scan)
c Laporan Digitasi 2D Unsur Peta  Menjelaskan seluruh Cetak dan digital 1 rangkap dan 1
Dasar proses dan hasil yang (*.doc) set file
dilakukan pada tahap
Digitasi 2D
4 Pembentukan Topologi dan
Poligon
a Dokumen hasil pemeriksaan  Mencakup hasil Cetak dan digital 1 rangkap cetak
kesiapan alat dan personil pemeriksaan alat dan (*.pdf hasil scan) dan 1 set file
personil pada tahapan digital
Pembentukan Topologi
dan Poligon
b Data Unsur peta RBI hasil  File seamless hasil digitasi Digital (*.gdb)  1 set file setara
pembentukan topologi 2D yang sudah ditopologi dengan 103
(Bentuk titik dan garis) NLP pada skala
1:5.000

8 dari 33
No Hasil Pekerjaan Spesifikasi Format Volume
c Data Unsur peta RBI  File seamless hasil Digital (*.gdb)  1 set file setara
pembentukan poligon pembentukan poligon dengan 103
yang sudah ditopologi NLP pada skala
(Bentuk titik, garis dan 1:5.000
area)
 Dokumen QC internal Cetak dan 1 rangkap dan 1
Pembentukan Topologi digital(*.pdf hasil set file
dan Poligon scan
d Laporan Pembentukan Topologi  Menjelaskan seluruh Cetak dan digital 1 rangkap dan 1
dan Poligon proses dan hasil yang (*.doc) set file
dilakukan pada tahap
pembentukan topologi dan
poligon
5 Persiapan Survei
Kelengkapan Lapangan
a Dokumen hasil pemeriksaan  Mencakup hasil Cetak dan digital 1 rangkap cetak
kesiapan alat dan personil pemeriksaan alat dan (*.pdf hasil scan) dan 1 set file
personil pada tahapan digital
Persiapan Survei
Kelengkapan Lapangan
b Dokumen Tanda Terima Surat  Dokumen Tanda Terima Cetak dan digital 1 rangkap cetak
Pemberitahuan survei Surat Pemberitahuan (*.pdf hasil scan) dan 1 set file
survei dari BIG ke digital
Pemerintah
Kabupaten/Kota
c Data sekunder  Data Sekunder selain Digital 1 set file digital
yang diberikan oleh BIG,
dapat berupa data batas
wilayah, toponim atau
data lainnya (Digunakan
untuk menunjang
pelaksanaan survei
kelengkapan lapangan)
d Peta manuskrip A, B, dan Peta  Unsur rupabumi Hasil Cetak dan digital 1 set file setara
Citra tahapan digitasi 2D (*.pdf) dengan 103 NLP
dilengkapi dengan data pada skala
sekunder 1:5.000
 Sudah dilengkapi tanda
lokasi untuk verifikasi
unsur rupabumi pada
manuskrip B
 Dicetak dan dilipat untuk
memudahkan ke lapangan
 Disimpan dalam clear file
holder
 Dokumen QC internal Cetak dan digital 1 rangkap cetak
Tahapan Persiapan Survei (*.pdf hasil scan) dan 1 set file
digital
e Dokumen Rencana detail survei  Menjelaskan secara rinci Cetak dan Digital 1 rangkap cetak
rencana pelaksanaan SKL (*.pdf) dan 1 set file
digital
f Formulir Verifikasi Unsur  Formulir menggunakan Cetak dan digital 1 rangkap cetak
Rupabumi format dari pemberi kerja (*.pdf) dan 1 set file
digital
g Laporan Tahapan Persiapan  Menjelaskan seluruh Cetak dan digital 1 rangkap cetak
Survei proses dan hasil yang (.doc) dan 1 set file
dilakukan pada tahap digital
persiapan SKL

9 dari 33
No Hasil Pekerjaan Spesifikasi Format Volume
6 Survei Kelengkapan
Lapangan
a Dokumen hasil pemeriksaan Mencakup hasil Cetak dan digital 1 rangkap cetak
kesiapan alat dan personil pemeriksaan alat dan (*.pdf hasil scan) dan 1 set file
personil pada tahapan digital
Survei Kelengkapan
Lapangan
b Formulir Verifikasi Unsur Formulir sudah terisi Cetak dan digital 1 rangkap cetak
Rupabumi lengkap dengan hasil (*.pdf hasil scan) dan 1 set file
verifikasi unsur rupabumi digital
c Data batas wilayah indikatif  Sudah diketahui oleh Cetak, scan 1 set dokumen
pemerintah daerah (.geotiff), dan mencakup 103
setempat. digital (*.gdb) NLP pada skala
 Digambarkan pada 1:5.000
manuskrip A
d Formulir Nama Unsur Rupabumi  Formulir yang sudah diisi Cetak dan digital 1 rangkap cetak
nama unsur rupabumi dan (hasil scan format dan 1 set file
diketahui oleh pemerintah *.pdf) digital
daerah setempat

 Digambarkan pada Cetak, scan Mencakup 103


Manuskrip B (.geotiff) NLP pada skala
1:5.000
e Data Hasil SKL  Nama unsur yang Digital (*.gdb) 1 set file digital
terdaftar penulisannya
telah sesuai dengan
kaidah toponimi
 Data sesuai dengan
formulir verifikasi unsur
rupabumi, batas wilayah
indikatif, formulir nama
unsur rupabumi
 Foto lapangan yang
dilampirkan di dalam
geodatabase sesuai
dengan obyeknya
 Dokumen QC internal Cetak dan digital 1 rangkap cetak
Tahapan SKL (*pdf hasil scan) dan 1 set file
digital
f Laporan hasil SKL  Menjelaskan seluruh Cetak dan digital 1 rangkap dan 1
proses dan hasil yang (*.doc) set file
dilakukan pada tahap SKL
7 Penyelarasan Data
a Dokumen hasil pemeriksaan Mencakup hasil Cetak dan digital 1 rangkap cetak
kesiapan alat dan personil pemeriksaan alat dan (*.pdf hasil scan) dan 1 set file
personil pada tahapan digital
Penyelarasan Data
b Data unsur peta RBI hasil  File seamless Digital (*.gdb) 1 set file digital
penyelarasan data  Atribut dan geometri setara dengan
sudah sesuai 103 NLP pada
 Edgematching di dalam skala 1:5.000
dan antar paket
 Semua unsur sudah
bersih dari kesalahan
topologi
 Dokumen QC internal Cetak dan digital 1 rangkap cetak
Tahapan Penyelarasan (*pdf hasil scan) dan 1 set file
Data digital
c Laporan Penyelarasan Data  Menjelaskan seluruh Cetak dan digital 1 rangkap cetak
proses dan hasil yang (*.doc) dan 1 set file
dilakukan pada tahap digital
penyelarasan data

10 dari 33
No Hasil Pekerjaan Spesifikasi Format Volume
8 Pembentukan Metadata
a Dokumen hasil pemeriksaan Mencakup hasil Cetak dan digital 1 rangkap cetak
kesiapan alat dan personil pemeriksaan alat dan (*.pdf hasil scan) dan 1 set file
personil pada tahapan digital
metadata
b Metadata yang telah  Menggunakan Digital (.gdb) 1 set file digital
dimasukkan ke dalam geodatabase unsur peta
geodatabase RBI hasil validasi dan
editing topologi
 Isi metadata sesuai
dengan pekerjaan yang
dilaksanakan
 Menggunakan standar
ISO-19115
 Dokumen QC internal Cetak dan digital cetak dan 1 set
Tahapan pembentukan (.pdf hasil scan) file digital
metadata
c Laporan Pembentukan  Menjelaskan seluruh Cetak dan digital 1 cetak dan 1
Metadata proses dan hasil (.doc) set file digital
yangdilakukan pada tahap
pembentukan metadata

9 Penyajian Hasil Pekerjaan


a Dokumen hasil pemeriksaan Mencakup hasil Cetak dan digital 1 rangkap cetak
kesiapan alat dan personil pemeriksaan alat dan (*.pdf hasil scan) dan 1 set file
personil pada tahapan digital
hasil pekerjaan
b Hasil pekerjaan dalam format  Setiap lembar  Cetak (ukuran 1 album dan 1
hardcopy menampilkan kelompok A1 yang dilipat set file digital
unsur tertentu untuk pada ukuran
seluruh wilayah yang A4)
dipetakan berdasarkan  Digital (file
skala 1:5.000 (6 tema project beserta
unsur rupabumi) datanya, *.pdf)
 Dicetak dengan ukuran
kertas A1 (fixed extent
scale)
Dokumen QC internal Cetak dan digital 1 rangkap cetak
Tahapan penyajian hasil (*pdf hasil scan) dan 1 set file
pekerjaan digital
c Laporan Penyajian Hasil Menjelaskan seluruh Cetak dan digital 1 rangkap cetak
Pekerjaan proses dan hasil yang (*.doc) dan 1 set file
dilakukan pada tahap digital
penyajian hasil pekerjaan
10 Pelaporan
a Laporan akhir hasil pekerjaan  Berisi kompilasi laporan Cetak dan digital 1 rangkap cetak
lengkap pelaksanaan (*.doc) dan 1 set file
seluruh tahapan pekerjaan digital
Seluruh data hasil pekerjaan dalam format digital tersimpan dalam harddisk
eksternal dan dilengkapi dengan checklist daftar data yang tersimpan (daftar isi
harddisk atau struktur folder) dan diberikan pada akhir pekerjaan. Data setiap
tahapan pekerjaan disimpan dalam geodatabase (diberikan oleh pemberi kerja) dan
mencakup keseluruhan area pekerjaan.

11 dari 33
Lampiran4. Persyaratan Personil

Persyaratan personil untuk melaksanakan pekerjaan ini sebagaimana tabel 4.1

Tabel 4.1. Persyaratan Personil


Pengalaman
Jumlah
No Pelaksana Pendidikan Minimal Minimal
(Tahun) (Orang)
S1/S2/S3
1 Ketua Tim 6 1
(Geodesi/Geomatika/Geografi)

2 Staf Administrasi SMA 1 1

Tim Penyiapan Data


S1
1 Koordinator Digitasi 2D Unsur Peta Dasar 3 2
(Geodesi/Geomatika/Geografi)

SMA 4
2 Operator Digitasi 2D Unsur Peta Dasar atau 10
D1 1

Tim Digitasi 2D Unsur Peta Dasar


S1
1 Koordinator Digitasi 2D Unsur Peta Dasar 3 2
(Geodesi/Geomatika/Geografi)

SMA 4
2 Operator Digitasi 2D Unsur Peta Dasar atau 10
D1 1

Tim Pembentukan Topologi dan Poligon


S1
1 Koordinator Pembentukan Topologi dan Poligon 3 2
(Geodesi/Geomatika/Geografi)

SMA 4
2 Operator Pembentukan Topologi dan Poligon atau 10
D1 1

Tim Persiapan Survei


S1
1 Koordinator Survei Kelengkapan Lapangan 3 2
(Geodesi/Geomatika/Geografi)

SMA 4
2 Operator Survei Kelengkapan Lapangan atau 10
D1 1

Tim Survei Kelengkapan Lapangan


S1
1 Koordinator Survei Kelengkapan Lapangan 3 2
(Geodesi/Geomatika/Geografi)

2 Operator Kelengkapan Lapangan SMA 4 10

12 dari 33
Pengalaman
Jumlah
No Pelaksana Pendidikan Minimal Minimal
(Tahun) (Orang)
atau
D1 1

Tim Penyelarasan Data


S1
1 Koordinator Penyelarasan Data 3 2
(Geodesi/Geomatika/Geografi)

SMA
2 Operator Penyelarasan Data atau 10
D1 1

Tim Pembentukan Metadata


S1
1 Koordinator Pembentukan Metadata 3 1
(Geodesi/Geomatika/Geografi)

SMA 4
2 Operator Pembentukan Metadata atau 1
D1 1

Tim Penyajian Hasil Pekerjaan


S1
1 Koordinator Penyajian Hasil Pekerjaan 3 1
(Geodesi/Geomatika/Geografi)

SMA 4
2 Operator Penyajian Hasil Pekerjaan atau 1
D1 1

 Personil yang terlibat untuk tahapan persiapan dan pelaporan yaitu Ketua Tim, staf
adminsitrasi dan dua orang koordinator pekerjaan.
 Pada saat pelaksanaan Survei Kelengkapan Lapangan menggunakan tenaga local/buruh
untuk menunjang pelaksanaan pekerjaan;
 Pelaksanaan pekerjaan dilakukan secara sequential (seri), diperkenankan menggunakan
personil yang sama pada lebih darisatu tahapan sepanjang personil yang bersangkutan
memenuhi persyaratan yang dibutuhkan pada tahapan tersebut.

Rincian tugas masing-masing unit organisasi adalah sebagai berikut:


1. Ketua Tim Pelaksana
a. Bertanggung jawab terhadap seluruh pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan
spesifikasi teknis yang ditetapkan.
b. Memberikan arahan kepada seluruh tim pelaksana terkait pelaksanaan pekerjaan.
c. Menkoordinasikan seluruh tim pelaksana dalam pelaksanaan pekerjaan, dibantu
oleh para koordinator.
d. Melaksanakan monitoring dan evaluasi internal tim pelaksana sekurang-
kurangnya satu kali dalam satu bulan.
e. Melaksanakan koordinasi dengan Tim Supervisi BIG selama pelaksanaan
pekerjaan.

13 dari 33
f. Menyusun laporan pelaksanaan pekerjaan, dibantu oleh para koordinator.

2. Koordinator
a. Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan tahapan pekerjaan sesuai bidang
tugasnya.
b. Memberikan arahan kepada tim pelaksana dibawah koordinasinya terkait
pelaksanaan tahapan pekerjaan yang menjadi bidang tugasnya.
c. Mengoordinasikan Tim Pelaksana (para operator) sesuai bidang tugasnya.
d. Mengawasi pelaksanaan pekerjaan yang dilakukan oleh para Operator.
e. Melaksanakan monitoring dan evaluasi internal tim pelaksana sekurang-
kurangnya satu kali dalam satu minggu.
f. Membantu Ketua Tim Pelaksana dalam melaksanakan koordinasi teknis dengan
Tim Supervisi BIG selama pelaksanaan pekerjaan.
g. Melaksanakan kontrol kualitas internal terhadap hasil pekerjaan yang
dilaksanakan oleh operator.
h. Melaksanakan penyiapan bahan untuk penyusunan laporan pelaksanaan
pekerjaan sesuai dengan bidang tugasnya.
i. Bertanggung jawab kepada Ketua Tim Pelaksana.

3. Operator
a. Melaksanakan pekerjaan pada masing-masing tahapan sesuai bidang tugasnya,
berdasarkan petunjuk teknis dan arahan teknis dari Koordinator.
b. Menguasai teknis pelaksanaan pada tahapan pekerjaan yang dilakukan.
c. Mengisi personal log book dalam setiap pelaksanaan pekerjaan.
d. Bertanggung jawab kepada Koordinator.

4. Staf Administrasi
a. Membantu Ketua Tim Pelaksana dalam hal pelaksanaan administrasi pekerjaan
b. Bertanggung jawab kepada Ketua Tim Pelaksana.

5. Tenaga Lokal/Buruh
a. Membantu pelaksanaan survei kelengkapan lapangan
b. Bertanggungjawab kepada koordinator

Penyedia Jasa diperkenankan untuk bekerjasama (Kerja Sama Operasi, KSO) untuk
memenuhi kebutuhan sumberdaya yang diperlukan dalam pelaksanaan paket pekerjaan.

14 dari 33
Jadwal pelaksanaan pekerjaan berdasarkan kebutuhan minimal personil sebagai berikut:

BULAN KE-1 BULAN KE-2 BULAN KE-3 BULAN KE-4 BULAN KE-5 BULAN KE-6 BULAN KE-7 BULAN KE-8
Tahapan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 36

Persiapan
Penyiapan Data
Digitasi 2D Unsur Peta Dasar
Pembentukan Topologi dan Poligon
Persiapan Survey
Survey Kelengkapan Lapangan
Penyelarasan Data
Pembentukan Metadata
Penyajian Hasil Pekerjaan
Pelaporan

Catatan: lama pekerjaan adalah 240 hari kalender


Lampiran5. Diagram Alir Pekerjaan

Diagram alir pekerjaan dapaat digambarkan sebagai berikut:


17 dari 33
Gambar 5.1. Diagram Alir Pekerjaan

18 dari 33
Lampiran6. Spesifikasi Teknis Peralatan

Spesifikasi minimum peralatan yang harus disediakan di setiap tahapan pekerjaan


disebutkan pada tabel 5.
Tabel5. Spesifikasi Teknis Peralatan

Kode Peralatan Jumlah Keterangan


Tahapan
A.2.1.
Persiapan
Laptop 2 - Digunakan oleh staf administrasi dan ketua tim
Printer 1
PC Workstation 2 - Digunakan oleh (2) koordinator pekerjaan
Plotter 1

Scanner A4 1

Software GIS 2 - Digunakan oleh (2) koordinator pekerjaan


Harddisk
1
Eksternal

Tahapan
A.2.2.
Penyiapan Data
Laptop 2 - Digunakan oleh staf administrasi dan ketua tim
- Digunakan oleh (2) koordinator pekerjaan dan (10)
PC Workstation 7 operator teknis, dengan asumsi untuk operator
diberlakukan shifting
Printer 1
Scanner A4 1
- Digunakan oleh (2) koordinator pekerjaan dan (10)
Software GIS 7 operator teknis, dengan asumsi untuk operator
diberlakukan shifting

A.2.3. Tahapan Digitasi 2D Unsur Peta Dasar

- Digunakan oleh (2) koordinator pekerjaan dan (10)


PC Workstation 7 operator teknis, dengan asumsi untuk operator
diberlakukan shifting
Laptop 2 - Digunakan oleh staf administrasi dan ketua tim
Printer 1
Scanner A4 1
- Digunakan oleh (2) koordinator pekerjaan dan (10)
Software GIS 7 operator teknis, dengan asumsi untuk operator
diberlakukan shifting

19 dari 33
Kode Peralatan Jumlah Keterangan

Tahapan Pembentukan Topologi dan Poligon


A.2.4.

Laptop 2 - Digunakan oleh staf administrasi dan ketua tim


- Digunakan oleh (2) koordinator pekerjaan dan (10)
PC Workstation 7 operator teknis, dengan asumsi untuk operator
diberlakukan shifting
Printer 1
Scanner A4 1
- Digunakan oleh (2) koordinator pekerjaan dan (10)
Software GIS 7 operator teknis, dengan asumsi untuk operator
diberlakukan shifting

Tahapan Persiapan Survei


A.2.5.

- Digunakan oleh staf administrasi dan ketua tim, 1


koordinator, dan 1 operator. Untuk koordinator dan
Laptop 4
operator digunakan pada sub-tahapan persiapan alat dan
personil dan koordinasi dengan isntansi terkait.
Plotter 1
Printer 1
Scanner A4 1
- Digunakan oleh (2) koordinator pekerjaan dan (10)
operator teknis, dengan asumsi untuk operator
Software GIS 7 diberlakukan shifting
Software ini digunakan pada sub-tahapan pembuatan
peta manuskrip, rencana detail, dan pencetakan formulir
- Digunakan oleh (2) koordinator pekerjaan dan (10)
operator teknis, dengan asumsi untuk operator
diberlakukan shifting
PC Workstation 7 dengan asumsi untuk operator diberlakukan shifting
Alat ini digunakan pada sub-tahapan pembuatan peta
manuskrip, rencana detail, dan pencetakan formulir

A.2.6. Tapahan Survei Kelengkapan Lapangan

GPS Handheld
dan 10 - Digunakan oleh (10) surveyor;
Kelengkapannya
Kamera Digital 10 - Digunakan oleh (10) surveyor;
- Digunakan oleh (2) koordinator pekerjaan (10) surveyor;
Laptop 14
ketua tim; staf administrasi
Printer 1
Scanner A0 1
Scanner A4 1
- Digunakan oleh (2) koordinator pekerjaan (10) surveyor
Software GIS 12

20 dari 33
Kode Peralatan Jumlah Keterangan

A.2.7. Tahapan Penyelarasan Data

Laptop 2 - Digunakan oleh staf administrasi dan ketua tim


- Digunakan oleh (2) koordinator pekerjaan dan (10)
operator teknis, dengan asumsi untuk operator
PC Workstation 7
diberlakukan shifting
dengan asumsi untuk operator diberlakukan shifting
Printer 1
Scanner A4 1
- Digunakan oleh (2) koordinator pekerjaan dan (10)
operator teknis, dengan asumsi untuk operator
Software GIS 7 diberlakukan shifting
dengan asumsi untuk operator diberlakukan shifting

A.2.8. Tahapan Pembentukan Metadata

Laptop 2 - Digunakan oleh staf administrasi dan ketua tim


PC Workstation 2 - Digunakan oleh (1) koordinator dan (1) operator teknis
Printer 1
Scanner A4 1
Software GIS 2 - Digunakan oleh (1) koordinator dan (1) operator teknis

A.2.9. Tahapan Penyajian Hasil Pekerjaan

Laptop 2 - Digunakan oleh staf administrasi dan ketua tim


PC Workstation 2 - Digunakan oleh (1) koordinator dan (1) operator teknis
Plotter 1
Printer 1
Scanner A4 1
Software GIS 2 - Digunakan oleh (1) koordinator dan (1) operator teknis

A.2.12 Tahapan
. Pelaporan
Laptop 2 - Digunakan oleh staf administrasi dan ketua tim
PC Workstation 2 - Digunakan oleh (2) koordinator
Printer 1
Scanner A4 1
Software GIS 2 - Digunakan oleh (1) koordinator dan (1) operator teknis

A.2.11
Tahapan Penyajian Hasil Pekerjaan
.

Laptop 2 - Digunakan oleh staf administrasi dan ketua tim


PC Workstation 2 - Digunakan oleh (1) koordinator dan (1) operator teknis
Plotter 1
Printer 1

21 dari 33
Kode Peralatan Jumlah Keterangan
Scanner A4 1
Software GIS 2 - Digunakan oleh (1) koordinator dan (1) operator teknis

A.2.12 Tahapan
. Pelaporan
Laptop 2 - Digunakan oleh staf administrasi dan ketua tim
PC Workstation 2 - Digunakan oleh (2) koordinator
Printer 1
Scanner A4 1

Keterangan:
No Jenis Peralatan Spesifikasi
1 Laptop setara Core i5, Ram ≥ 4 GB
2 PC Workstation setara Core i7 RAM ≥ 8G
dapat melakukan pengelolaan data GIS dan dapat
3 Software GIS menghasilkan data sesuai skema data yang
dipersyaratkan
4 GPS Handheld Dapat menyimpan data tracking dan marking
5 Kamera Digital Resolusi minimal 5MP
6 Scanner A0 A0 berwarna
7 Scanner A4 A4 berwarna
8 Printer A4 berwarna
9 Plotter A0 berwarna
10 Harddisk Eksternal 2 TB

Sanggup menyediakan perangkat sebagaimana tersebut di atas yang dinyatakan dengan:


a. Untuk perangkat milik sendiri : bukti kepemilikan
b. Untuk perangkat sewa: surat dukungan dari penyedia perangkat

Penyedia Jasa menyertakan jadwal pemakaian peralatan dalam pelaksanaan pekerjaan


(sesuai dengan format yang diberikan).

22 dari 33
Lampiran7. Spesifikasi Teknis Pekerjaan

Spesifikasi teknis pekerjaan Pembuatan Sebagian Unsur Peta Rupabumi Indonesia Skala
1:5.000 sebagian kawasan perbatasan sambas paket 1, 2 dan 3, dijelaskan sebagai berikut:

1. Umum untuk setiap Tahapan Pekerjaan


a. Menyiapkan personil dan peralatan yang akan digunakan dalam setiap
tahapan pekerjaan, sesuai dengan spesifikasi yang ditetapkan.
b. Pemberi Kerja akan melakukan pengecekan terhadap kesesuaian Tim
Pelaksana dan peralatan yang digunakan dalam pelaksanaan pekerjaan
dengan dokumen penawaran.
c. Melaksanakan QC internal terhadap semua hasil tahapan pekerjaan sesuai
dengan petunjuk pelaksanaan yang diberikan oleh Pemberi Kerja. Hasil QC
dituangkan dalam dokumen QC internal. Dokumen QC internal merupakan
salah satu kelengkapan yang diperlukan untuk proses QC oleh Pemberi Kerja
d. Melaksanakan perbaikan terhadap koreksi sebagai hasil dari QC oleh
Pemberi Kerja
e. Pelaksanaan tahapan pekerjaan harus mengacu kepada dokumen petunjuk
pelaksanaan kegiatan

2. Persiapan
Tahapan persiapan mencakup hal-hal sebagai berikut:
a. Penyusunan rencana detail pelaksanaan pekerjaan sebagai acuan teknis dalam
pelaksanaan pekerjaan. Rencana detail pelaksanaan pekerjaan sekurang-
kurangnya mencakup:
1) Pendahuluan: latar belakang, maksud dan tujuan, volume pekerjaan, hasil
pekerjaan yang akan diserahkan
2) Pelaksanaan pekerjaan, meliputi:
i. Tahapan pelaksanaan pekerjaan yang dilengkapi dengan diagram alir
dan penjelasan rinci pada masing-masing tahapan pelaksanaan
pekerjaan.
ii. Jadwal pelaksanaan rinci.
iii. Organisasi pelaksanaan dilengkapi dengan deskripsi kerja masing-
masing unit organisasi. Dalam hal Penyedia Jasa merupakan
konsorsium harus dilengkapi dengan deskripsi tugas dan
tanggungjawab dari masing-masing perusahaan anggota konsorsium.
iv. Susunan personil pelaksana dilengkapi dengan jadwal penugasan dan
beban kerja masing-masing personil pada setiap tahapan pekerjaan.
Dalam hal Penyedia Jasa merupakan konsorsium, maka perusahaan
asal dari masing-masing personil pelaksana harus dicantumkan.
v. Peta indeks kerja yang menyajikan dalam indeks skala 1:5.000. Dalam
hal Penyedia Jasa merupakan konsorsium, maka wilayah kerja dari
masing-masing konsorsium harus disajikan.
vi. Prosedur kontrol kualitas (QC) internal Penyedia Jasa terhadap output
dari setiap tahapan pekerjaan dilengkapi dengan formulir QC.
3) Uraian sumber data yang akan digunakan dalam pelaksanaan pekerjaan.
4) Peralatan yang digunakan.
5) Spesifikasi teknis yang harus dipenuhi bagi setiap output dari masing-
masing tahapan pekerjaan. Spesifikasi teknis wajib mengikuti apa yang
tercantum dalam KAK.

23 dari 33
b. Penyedia Jasa wajib mengikutsertakan para Koordinator dalam rapat koordinasi
teknis yang diselenggarakan oleh Pemberi Kerja untuk menyamakan persepsi
dalam pelaksanaan pekerjaan.
c. Penyedia Jasa wajib menandatangani pernyataan kesediaan (non disclosure
agreement) untuk tidak memberikan seluruh data-data yang digunakan dalam
pelaksanaan pekerjaan ini maupun seluruh hasil pekerjaan kepada pihak lain
tanpa izin tertulis dari BIG

3. Penyiapan Data
Tahapan penyiapan data mencakup hal-hal sebagai berikut:
a. Pengumpulan data dasar dan data pendukung yang akan digunakan dalam
pelaksanaan pekerjaan.
b. Membuat daftar hasil pengecekan data yang dilakukan beserta keterangannya
dan melaporkan kepada Pemberi Kerja apabila dijumpai data yang rusak.
c. Pembuatan tanda terima data dasar yang diserahterimakan dari Pemberi Kerja
kepada Penyedia Jasa.

4. Digitasi 2D Unsur Peta Dasar


Tahapan digitasi 2D unsur peta dasar bertujuan untuk merekam IGD unsur peta
rupabumi Indonesia dalam format vektor 2 dimensi (2D) berdasarkan data dasar
yang ditetapkan. Adapun IG Dasar unsur peta rupabumi rupabumi yang direkam
mencakup unsur-unsur titik (point) dan garis (line) dari garis pantai, perairan,
transportasi dan utilitas, bangunan dan fasilitas umum, serta penutup lahan.
Ketentuan yang harus dipenuhi oleh Penyedia Jasa dalam tahapan digitasi unsur
peta rupabumi adalah sebagai berikut:

a. Menggunakan SRGI2013 sebagai sistem referensi geospasial dalam


pelaksanaan pekerjaan mencakup datum horizontal dan vertikal.
b. Melakukan digitasi sebagian unsur peta rupabumi sesuai dengan dokumen
petunjuk pelaksanaan digitasi unsur peta rupabumi yang ditetapkan oleh Pemberi
Kerja. Beberapa ketentuan yang harus diperhatikan dalam tahapan digitasi unsur
peta rupabumi antara lain:
 Detail unsur dengan ukuran lebih besar dari atau sama dengan 2,5m x 2,5m
diplotting sebagai area untuk sebagian unsur rupabumi
 Kode unsur dan nama unsur sesuai dengan Daftar Kode Unsur Rupabumi
Indonesia yang ditetapkan oleh Pemberi Kerja. Dalam hal terdapat unsur yang
belum ada padanannya dalam daftar tersebut, Penyedia Jasa dapat
mengusulkan kepada Pemberi Kerja untuk disetujui dan diterapkan kepada
seluruh paket.
 Unsur rupabumi hasil digitasi disimpan dalam geodatabase dengan struktur
data sesuai dengan skema yang ditetapkan oleh Pemberi Kerja.
 Menerapkan prinsip ‘Create Once Used Many Times’ dengan pengertian
bahwa setiap objek hanya boleh di’capture’ satu kali. Tidak diperkenankan
melakukan digitasi unsur peta rupabumi terhadap objek yang sama lebih dari
satu kali.
 Seluruh unsur rupabumi yang harus disajikan dalam skala 1:5.000 dan terlihat
di dalam model harus diplot sesuai dengan petunjuk teknis yang ditetapkan.

24 dari 33
 Setiap luasan yang dibatasi oleh garis batas vegetasi lahan terbuka atau garis
dari objek lainnya (jalan, sungai, bangunan, dsb) diberikan anotasi (text)
sesuai dengan jenis unsurnya

Unsur rupabumi tertentu didigitasi dengan mengikuti ketentuan sebagai berikut:


 Garis pantai: garis perbatasan antara air dan daratan.
 Perairan (titik, garis, anotasi)
 Sungai dengan lebar kurang dari 2,5m digambarkan menggunakan satu
garis pada garis tengah sungai (centerline).
 Sungai dengan lebar lebih dari atau sama dengan 2,5m di-plotting
dengan menggunakan dua garis, yaitu pada dua sisi tepi sungai. Garis
tengah sungai ditempatkan di median badan sungai. Garis tengah sungai
dan garis tepi sungai disimpan pada kode unsur yang berbeda.
 Sungai harus terhubung satu sama lain dan membentuk jaringan, dalam
hal ini garis tengah sungai, harus terhubung satu sama lain (snap) dan
membentuk jaringan, aliran sungai menggantung (sungai musiman)
diperbolehkan pada daerah tertentu seperti pada daerah karst.
 Pada pertemuan sungai satu garis dan sungai dua garis, snap dilakukan
pada garis tengah sungai.

 Transportasi dan Utilitas (titik, garis, anotasi)


 Jalan dengan lebar kurang dari 2,5m digambarkan mengunakan satu
garis pada as jalan (centerline).
 Jalan dengan lebar lebih dari atau sama dengan 2,5 m digambarkan
mengunakan satu garis pada as jalan (centerline) dan kedua garis tepi
jalan. Garis as jalan dan kedua garis tepi jalan disimpan pada kode unsur
yang berbeda.
 Semua jalan, dalam hal ini centerline, harus terhubung satu sama lain
(snap) dan membentuk suatu jaringan (road network).
 Penarikan objek landas pacu, dermaga laut, dan dermaga sungai dengan
lebar kurang dari 2,5m digambarkan menggunakan satu garis.
 Penarikan objek landas pacu, dermaga laut, dan dermaga sungai dengan
lebar lebih dari atau sama dengan 2,5 m digambarkan pada tepi objek.
 Kesesuaian geometri jembatan terhadap geometri jalan dan geometri
sungai
 Keseuaian geometri terowongan terhadap geometri jalan atau geometri
sungai
 Penarikan Unsur Utilitas yang membetuk jaringan (jaringan
telekomunikasi, listrik, dll) di plot dengan cara Point to Point di puncak
objek. Unsur utilitas yang luasnya lebih dari atau sama dengan 2.5 m x
2.5 m digambarkan pada tepi objek.
 Penarikan Unsur Utilitas yang tidak membetuk jaringan (jaringan
telekomunikasi, listrik, dll) di plot sesuai dengan kenampakan di data
dasar. Unsur utilitas yang luasnya lebih dari atau sama dengan 2.5 m x
2.5 m digambarkan pada tepi objek.

 Bangunan dan Fasilitas Umum (garis, anotasi)


 Bangunan yang berukuran lebih dari atau sama dengan 2,5 x 2,5 meter
digambarkan menggunakan garis sebagai garis yang tertutup

25 dari 33
 Untuk area bangunan yang padat dapat digunakan sharing boundary
 Bangunan di digitasi pada bagian atapnya. Untuk bangunan yang rebah,
bagian yang didigitasi adalah bagian bawah bangunan.

 Penutup Lahan (garis, anotasi)


 Vegetasi dan lahan terbuka digambarkan berupa garis
 Garis penutup lahan harus snap dengan garis dari objek lainnya.
 Setiap luasan penutup lahan yang dibatasi oleh garis batas penutup
lahan atau garis dari objek lainnya (jalan, sungai, bangunan, dsb)
diberikan anotasi (point) sesuai dengan jenis penutup lahan

5. Pembentukan Topologi dan Poligon


Topologi merupakan ketentuan yang terkait dengan hubungan antar obyek-obyek
spasial berupa titik, garis maupun area dari suatu unsur geografis.Topologi
diperlukan untuk mengelola geometri dari objek-objek spasial yang digunakan
bersama (shared geometry) serta untuk menjaga integritas data.
Tahapan pekerjaan pembentukan topologi dilaksanakan dengan memperhatikan
ketentuan sebagai berikut:
a. Melakukan pembentukan topologi (topology build) sesuai dengan topological
rules yang ditetapkan oleh Pemberi Kerja. Pembentukan topologi secara iteratif
mencakup topologi dalam satu unsur maupun topologi antar unsur dari geometri
titik dan garis.
Tabel 7.1 Aturan Topologi
Aturan Topologi Titik Garis
Semua objek harus berukuran lebih besar dari batas
toleransi yang ditetapkan berdasarkan skala (must be 
larger than cluster tolerance)
Tidak ada garis yang menumpuk jadi satu pada posisi

yang sama (must not overlap)
Tidak ada duplikasi garis berbeda pada posisi yang

sama dengan garis itu sendiri (must not self-overlap)
Tidak ada garis berbeda yang berpotongan (must not

intersect)
Tidak ada perpotongan pada garis itu sendiri (must not

self-intersect)
Ujung suatu garis harus snap dengan garis lain
sehingga tidak ada garis yang undershoot maupun

overshoot (must not have dangles dan must not have
pseudo nodes)
Tidak ada garis yang menumpuk jadi satu pada posisi

yang sama antar unsur (must not overlap with)
Satu objek direpresentasikan dalam satu record (must

be single part)
Harus terpotong (split) pada setiap pertemuan 
dengan (khusus
garis yang lain (must not intersect or touch interior) unsur jalan)
Tidak ada titik yang bertampalan pada posisi yang sama

ataupun dengan titik itu sendiri (must be disjoint)

26 dari 33
b. Melakukan editing topologi terhadap kesalahan topologi (topological error) yang
dijumpai. Tahapan berikutnya dapat dilakukan setelah data bebas dari kesalahan
topologi.

c. Pelaksanaan pembentukan dan editing topologi harus mengikuti petunjuk


pelaksanaan pembangunan topologi yang ditetapkan oleh Pemberi Kerja.

Geometri poligon dari suatu unsur geografis dibentuk oleh geometri garis yang
topologinya sudah terbentuk. Pembentukan poligon dilaksanakan dengan
memperhatikan ketentuan sebagai berikut:
a. Tahapan pekerjaan pembentukan poligon dilaksanakan menggunakan unsur
garis yang bebas dari kesalahan topologi.
b. Melakukan validasi topologi setelah poligon terbentuk berdasarkan aturan
topologi sebagaimana tabel 7.2.

Tabel 7.2 Aturan topologi pembentukan poligon


Aturan Topologi Area
Semua objek harus berukuran lebih besar dari
batas toleransi yang ditetapkan berdasarkan skala 
(must be larger than cluster tolerance)
Tidak ada obyek yang menumpuk jadi satu pada

posisi yang sama (must not overlap)
Tidak ada obyek yang menumpuk jadi satu pada
posisi yang sama antar unsur (must not overlap 
with)
Satu objek direpresentasikan dalam satu record

(must be single part)
Tidak ada area yang memiliki gap dengan unsur

lainnya (must not have gap)

6. Persiapan Survei
Tahap persiapan survei kelengkapan lapangan meliputi:
a. Mobilisasi mencakup keberangkatan dan kepulangan.
b. Koordinasi dengan instansi terkait pemberitahuan kegiatan survei.
Pemberitahuan di tingkat provinsi dilakukan oleh Pemberi Kerja, sedangkan
pemberitahuan di tingkat kabupaten/kota dilakukan oleh Penyedia Jasa.
c. Pengumpulan data sekunder yang dapat menunjang kegiatan survei. Data
sekunder tersebut dapat berupa data batas wilayah dan toponim. Data tersebut
hanya digunakan untuk memudahkan pelaksanaan survei, bukan untuk
digunakan langsung dalam pemetaan.
d. Melaksanakan penyiapan rencana survei, peta kerja dan bahan/material untuk
keperluan survei kelengkapan lapangan, mencakup antara lain:
 Penyiapan peta-peta kerja, antara lain:
o Peta manuskrip tipe A yang memuat unsur perairan, transportasi dan
utilitas, bangunan, tutupan lahan.

27 dari 33
o Peta manuskrip tipe B yang memuat seluruh unsur hasil digitasi dan
dilengkapi dengan rencana titik lokasi verifikasi penutup lahan. Untuk
lokasi urban peta manuskrip B di buat pada zoom view skala 1:2.500.
o Peta citra dari hasil orthoimage dilengkapi dengan unsur batas wilayah,
toponim dari data sekunder dan perairan sampai dengan level sungai 1
garis.

e. Penyusunan rencana detail survei yang memuat antara lain rencana basecamp,
jalur survei, personil, dan pembagian kerja selama di lapangan.
f. Pencetakan formulir yang terdiri dari formulir verifikasi unsur rupabumi, formulir
pengumpulan nama unsur rupabumi.
7. Survei Kelengkapan Lapangan
Survei kelengkapan lapangan meliputi kegiatan sebagai berikut:
 Melakukan verifikasi unsur rupa bumi terhadap unsur-unsur yang telah direkam
pada tahapan digitasi 2D unsur rupabumi.
 Melaksanakan identifikasi terhadap indikasi batas wilayah administrasi (batas
desa/kelurahan, batas kecamatan, batas kabupaten/kota) kepada pemerintah
daerah setempat.
 Melaksanakan survei pengumpulan nama unsur rupabumi (toponim).
 Melakukan pengolahan data hasil survei kelengkapan lapangan dan disimpan
dalam geodatabase SKL.

Ketentuan yang harus dipenuhi oleh Penyedia Jasa dalam tahapan pekerjaan survei
kelengkapan lapangan dijelaskan sebagai berikut:
a. Menyimpan data perekaman jalur survei (tracking) selama melakukan survei
kelengkapan lapangan

b. Melakukan penandaan pada peta manuskrip untuk unsur rupabumi yang


disurvei. Penandaan pada peta manuskrip dilakukan berdasarkan
kenampakan di lapangan dan orientasi unsur-unsur rupabumi yang ada di
manuskrip (misal: persimpangan jalan, bangunan, sungai).

c. Melakukan verifikasi unsur rupabumi terhadap unsur-unsur yang telah direkam


pada tahapan digitasi 2D unsur rupabumi dengan ketentuan:
1) Verifikasi unsur rupabumi dilakukan untuk memastikan kesesuaian antara
data hasil plotting dengan kondisi sebenarnya di lapangan. Sebagai
contoh, apabila pada saat plotting suatu obyek diidentifikasi sebagai
sawah, maka harus dicek kesesuaiannya dengan kondisi sebenarnya di
lapangan.
2) Unsur hasil pengecekan lapangan dituliskan pada peta manuskrip yang
dibawa ke lapangan dan diisikan ke dalam formulir verifikasi unsur
rupabumi.
3) Dalam hal dijumpai obyek yang tidak tercantum dalam peta manuskrip,
maka dilakukan penandaan di manuskrip, identifikasi jenis unsur, dan
menambahkan catatan untuk kemudian dimasukkan ke dalam data hasil
SKL.

28 dari 33
d. Melaksanakan konfirmasi terhadap indikasi batas wilayah administrasi (batas
desa/kelurahan, batas kecamatan, batas kabupaten/kota) kepada pemerintah
daerah setempat dengan ketentuan
1) Menggambarkan batas wilayah administrasi hasil identifikasi (hasil survei
kelengkapan lapangan) pada manuskrip A yang diketahui oleh
pemerintah daerah setempat (cap dan tanda tangan).
2) Menggambarkan batas wilayah sesuai dengan yang diperoleh di
manuskrip pada data digital

e. Melaksanakan survei pengumpulan nama unsur rupabumi (toponim) dengan


ketentuan:
1) Pengumpulan toponim dilakukan terhadap setiap unsur rupabumi yang
memiliki nama.
2) Informasi yang dikumpulkan meliputi: toponim (nama unsur), koordinat,
foto.
3) Mengisi formulir nama unsur rupabumi yang diketahui oleh pemerintah
daerah setempat (cap dan tanda tangan).
4) Membuat daftar nama wilayah administrasi yang tercakup dalam wilayah
paket pekerjaan.
5) Dalam hal unsur rupabumi adalah kantor kepala desa/lurah, kantor
camat, kantor walikota/bupati, dan kantor gubernur, foto diambil dengan
menampilkan papan nama dan surveyornya.

f. Menyusun dan menyimpan semua data hasil survei kelengkapan lapangan


(titik, garis, dan foto) ke dalam geodatabase dengan format sesuai dengan
yang diberikan Pemberi Kerja pada saat di lapangan.
g. Membuat logbook harian yang memuat nama personil, waktu dan kegiatan
yang dilakukan.

8. Penyelarasan Data
Penyelarasan data merupakan proses editing fitur dan atributing terhadap data dari
hasil pekerjaan tahapan pembentukan topologi dan poligon berdasarkan data yang
diperoleh dari hasil survei kelengkapan lapangan.
Tahapan pekerjaan penyelarasan data dilaksanakan dengan memperhatikan
ketentuan sebagai berikut:
a. Melakukan editing fitur dan atribut:
 Editing fitur dan atribut dilakukan terhadap data dari hasil survei kelengkapan
lapangan dan data hasil tahapan pembentukan topologi dan poligon.
 Semua data dan atribut yang diisikan harus sesuai dengan formulir nama
rupabumi dan manuskrip lapangan.
 Pengisian atribut harus seragam dan sesuai dengan ketentuan yang
diberikan Pemberi Kerja.
b. Edgematching dalam satu paket pekerjaan dan antar paket pekerjaan.
Edgematching dilakukan untuk semua unsur rupabumi (baik x, y maupun z) dan
atributnya. Pada tahap ini harus dipastikan bahwa data telah seamless dan
matching.
c. Melakukan validasi dan editing topologi terhadap unsur (titik, garis dan area)
hasil edgematching untuk masing-masing unsur maupun antar unsur dengan
menggunakan aturan topologi yang diberikan Pemberi Kerja dan memastikan
semua unsur sudah bersih dari potensi kesalahan topologi sesuai tabel 7.2 dan
gambar 7.2.

29 dari 33
9. Pembuatan Metadata
Pekerjaan pembentukan metadata dilakukan untuk menyiapkan metadata yang akan
disertakan pada data digital unsur rupabumi skala menengah. Metadata yang dibuat,
menggunakan ISO-19115. Tahapan pekerjaan pembuatan metadata dilaksanakan
dengan memperhatikan ketentuan sebagai berikut:
a. Penyedia Jasa melakukan pengisian terhadap bagian yang wajib diisi
(mandatory field).
b. Mengimpor metadata ke dalam masing-masing geodatabase unsur rupabumi
hasil dari tahapan penyelarasan data.

Contoh pengisian metadata ditunjukan pada tabel 7.3 berikut:


Tabel 7.3. Contoh Pengisian Metadata

NAMA FIELD KETERANGAN CONTOH PENGISIAN


organisationName Nama organisasi Badan Informasi Geospasial
pembuat data spasial
dateStamp Tanggal metadata 2016-10-31
[diisi sesuai tanggal
akhir pelaksanaan
pekerjaan] format
tanggal [yyyy-mm-dd]
title Judul data spasial Peta Rupabumi Indonesia Skala
1:5.000 Wilayah Kabupaten
Bogor
date Tanggal publikasi data 2016-12-31
format tanggal [yyyy-
mm-dd]
abstract Abstrak tentang data Peta Rupabumi Indonesia Skala
spasial [disesuaikan 1:5.000 Wilayah Kabupaten
jenis pekerjaan] Bogormerupakan hasil kompilasi
data 3 dimensi dari data foto
udara tahun 2014. Survei
kelengkapan lapangan
dilaksanakan pada tahun 2015.
Pelaksana pekerjaan pemetaan
rupabumi Indonesia ini adalah
PT. Survei Pemetaan.
individualName Nama penanggung Nama Kepala Pusat Pemetaan
jawab data spasial Rupabumi dan Toponim
organisationName Nama organisasi Badan Informasi
penanggung jawab Geospasial
data spasial
positionName Posisi penanggung Kepala Pusat Pemetaan
jawab Rupabumi dan Toponim
voice Nomor telepon (021) 87901254
facsimile Nomor fax (021) 87901254
deliveryPoint Nama jalan tempat Jl. Raya Jakarta Bogor KM. 46
organisasi berada
city Kota tempat organisasi Cibinong
berada
administrativeArea Provinsi tempat Jawa Barat
organisasi berada
postalCode Kode pos 16911
electronicMailAddress e-mail info@big.go.id
language Bahasa yang Indonesia
digunakan

30 dari 33
NAMA FIELD KETERANGAN CONTOH PENGISIAN
westBoundLongitude Koordinat Bujur barat 103,75
eastBoundLongitude Koordinat Bujur timur 101,00
southBoundLatitude Koordinat lintang 1,00
selatan
northBoundLatitude Koordinat lintang utara 0,75

10. Penyajian Hasil Pekerjaan


Penyajian hasil pekerjaan menampilkan 6 tema unsur rupabumi dalam satu paket
pekerjaan. Setiap unsur harus disajikan pada satu tampilan skala yang sama (fixed
extent scale). Tahap penyajian hasil pekerjaan dilakukan dengan ketentuan sebagai
berikut:
a. Menyajikan setiap tema unsur pada layout yang sudah disiapkan oleh Pemberi
Kerja. Layout tersebut memuat spesifikasi penyajian untuk setiap unsur seperti
ukuran dan warna.
b. Pencetakan hasil pekerjaan, dengan setiap tema disajikan pada kertas ukuran
A1.
c. Unsur-unsur yang dimuat adalah sebagai berikut:
1) Transportasi dan utilitas
2) Bangunan dan fasilitas umum
3) Penutup lahan
4) Perairan dan garis pantai
5) Nama rupabumi (toponim)
6) Batas wilayah
d. Masing-masing unsur dari setiap skala tersebut dicetak pada lembar yang
berbeda. Pada setiap lembar dilengkapi unsur-unsur batas wilayah (provinsi dan
kabupaten/kota), nama wilayah administrasi (provinsi dan kabupaten/kota), dan
indeks NLP untuk keperluan orientasi.

11. Kontrol Kualitas


Kontrol kualitas (QC) dilaksanakan secara internal oleh Penyedia Jasa maupun oleh
Pemberi Kerja. Kontrol kualitas dimaksudkan untuk menjamin kualitas hasil
pekerjaan pada setiap tahapan pekerjaan. Kontrol kualitas dilaksanakan dengan
ketentuan sebagai berikut:
a. Penyedia Jasa wajib melakukan kontrol kualitas (QC) secara internal terhadap
hasil pelaksanaan pada setiap tahapan pekerjaan yang dilakukan oleh operator .
QC internal dilakukan oleh Koordinator terhadap hasil pekerjaan Operator yang
berada di bawahnya.
b. Hasil QC dituangkan dalam suatu dokumen QC yang ditetapkan oleh Pemberi
Kerja. Koordinator bertanggung jawab terhadap kualitas data yang dikerjakan
oleh Operator dan berhak untuk memerintahkan Operator untuk mengulangi
atau memperbaiki kesalahan apabila data yang dihasilkan belum memenuhi
kualitas yang ditetapkan.
c. Proses kontrol kualitas dapat dilaksanakan secara parsial tanpa menunggu
seluruh hasil pada satu tahapan pekerjaan.
d. Pemberi Kerja hanya akan melakukan kontrol kualitas terhadap hasil pekerjaan
yang sudah lolos QC internal dan dilengkapi dengan dokumen QC.

31 dari 33
12. Monitoring dan Evaluasi
Monitoring dan evaluasi dimaksudkan untuk menjamin kelancaran dalam
pelaksanaan pekerjaan. Monitoring dan evaluasi dilaksanakan secara internal oleh
tim pelaksana dari Penyedia Jasa maupun oleh Pemberi Kerja.
a. Penyedia Jasa wajib melaksanakan monitoring dan evaluasi secara internal dan
berkala selama pelaksanaan pekerjaan. Pelaksanaan monitoring dan evaluasi
dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut:
 Ketua Tim (Team Leader) melaksanakan monitoring dan evaluasi internal
terhadap pelaksanaan pekerjaan sekurang-kurangnya selama satu kali setiap
bulan.
 Koordinator teknis melaksanakan monitoring dan evaluasi internal terhadap
pelaksanaan pekerjaan sekurang-kurangnya selama satu kali setiap minggu.
b. Kegiatan monitoring dan evaluasi yang diselenggarakan oleh Pemberi Kerja
wajib dihadiri oleh Ketua Tim dan para Koordinator.
c. Monitoring dan evaluasi mencakup beberapa hal, antara lain:
 Kemajuan pelaksanaan pekerjaan yang telah dicapai.
 Kendala yang timbul dalam pelaksanaan pekerjaan.
 Solusi bagi setiap kendala yang timbul.
 Rencana pelaksanaan pada periode selanjutnya.
 Strategi percepatan pencapaian target apabila terjadi keterlambatan dari
jadwal pelaksanaan yang ditetapkan.
d. Setiap Operator wajib melakukan pencatatan dalam suatu personal logbook
terkait aktivitas sehari-hari dalam pelaksanaan pekerjaan. Personal logbook
mencakup beberapa hal, antara lain:
 Waktu mulai kerja, istirahat, waktu selesai kerja (harian).
 Pekerjaan yang dilaksanakan dan pencapaian hasil kerja perhari.
 Permasalahan yang dijumpai dan solusi yang dilakukan.
e. Catatan dalam personal logbook dari setiap Operator berfungsi sebagai laporan
harian. Personal logbook dari setiap Operator harus direkapitulasi oleh
Koordinator sebagai bahan masukan dalam monitoring dan evaluasi serta untuk
penyusunan laporan tahapan pekerjaan. Pemberi Kerja dapat meminta logbook
dari masing-masing operator pelaksana untuk keperluan pemeriksaan.

13. Pelaporan
1. Pelaporan disusun per tahapan pekerjaan dan diserahkan setiap minggu dalam
Laporan Kemajuan
Pelaporan diserahkan setiap minggu dalam bentuk digital sesuai dengan kemajuan
pekerjaan pada minggu tersebut. Laporan kemajuan berisi :
 Kemajuan pekerjaan yang telah dicapai sampai minggu berjalan.
 Kendala yang dihadapi dan solusi yang telah dilakukan.

2. Laporan Tahapan
Laporan tahapan diserahkan dalam format digital dan cetak kepada Pemberi Kerja
pada akhir tahapan tersebut. Laporan tahapan pekerjaan yang dibuat adalah:
a. Tahap persiapan
b. Tahap penyiapan data
c. Tahap digitasi 2D peta dasar
d. Tahap pembentukan topologi dan poligon
e. Tahap persiapan survei kelengkapan lapangan
f. Tahap survei kelengkapan lapangan
g. Tahap penyelarasan data

32 dari 33
h. Tahap pembentukan metadata
i. Tahap penyajian hasil pekerjaan

3. Laporan akhir hasil kompilasi pekerjaan berisi laporan lengkap pelaksanaan seluruh
tahapan pekerjaan.

33 dari 33

Anda mungkin juga menyukai