Anda di halaman 1dari 17

KERANGKA ACUAN KERJA

(KAK)

PEMBUATAN UNSUR PETA DASAR


KABUPATEN KLATEN SKALA 1:5.000

KAK Pembuatan Unsur Peta Dasar Kabupaten Klaten Skala 1:5.000 1


KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)
PEMBUATAN UNSUR PETA DASAR KABUPATEN KLATEN
SKALA 1:5.000

1. LATAR BELAKANG
Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional menyebutkan bahwa seluruh kegiatan
pembangunan harus direncanakan berdasarkan data baik spasial dan
nonspasial serta informasi lainnya yang akurat dan dapat
dipertanggungjawabkan.
Selain itu Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan
Daerah juga mengamanatkan bahwa perencanaan pembangunan di
daerah harus berdasarkan pada data dan informasi, termasuk data dan
informasi spasial, serta Pemerintah Daerah harus membangun sistem
informasi daerah yang terintegrasi secara nasional.
Lebih lanjutSelain itu, dalam Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007
tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2005-
2025 menegaskan bahwa aspek wilayah/spasial haruslah diintegrasikan
dan menjadi bagian dari kerangka perencanaan pembangunan di semua
tingkatan pemerintahan. Lebih lanjut, adanya Undang-Undang Nomor 4
Tahun 2011 tentang Informasi Geospasial juga mensyaratkan
penggunaan referensi tunggal informasi geospasial.

Keempattiga amanat Undang-Undang tersebut menunjukkan pentingnya


data spasial dalam proses perencanaan pembangunan. Namun
ketersedian data dan informasi geospasial terkini khususnya peta dasar
pada skala besar yang disediakan Pemerintah belum sepenuhnya
mencakup seluruh wilayah Indonesia. Espektasi dalam hal data tersebut
ternyata tidak sejalan dengan ketersediaannya. Peta dasar yang
disediakan oleh Pemerintah belum sepenuhnya mencakup wilayah
Indonesia, masih dalam skala menengah dan kecil. Belum lagi tingkat
keterbaruan datanya, sebagian besar masih produksi lama, bukan
terkini.
Perlunya data spasial nasional/prov/kab/kota serta berada dalam satu
sistem tunggal dan terintegrasi secara nasional sesuai asas keterpaduan
dalam UU Penataan Ruang dan UU Informasi Geospasial. Kondisi ini
menuntut Pemerintah Daerah untuk membuat peta skala detail sebagai

KAK Pembuatan Unsur Peta Dasar Kabupaten Klaten Skala 1:5.000 2


input penting dalam perencanaan pembangunan misalnya dalam hal
perencanaan tata ruang, pemanfaatan ruang, dan pengendalian ruang.
Secara umum permasalahan yang timbul dalam pelaksanaan pembuatan
peta skala detailbesar, diantaranya dapat dikategorikan sebagai berikut:
1. Peta tidak dalam sistem koordinat yang umum, sehingga tidak bisa
ditampalkan dengan peta sebelumnya atau dengan peta lain;
2. Pemilihan data citra satelit yang salah sehingga tidak memenuhi
skala yang diinginkan;
3. Pemakaian citra google earth yang tidak memiliki koordinat, dan
sudah kadaluarsa;
4. Perbedaan batas wilayah administrasi baik batas desa, kecamatan,
kabupaten, dan batas provinsi; dan
5. Keterbatasan Sumber Daya Manusia yang menguasai teknologi
terkini dalam pembuatan peta.
Berdasarkan kondisi diatas Pemerintah Kabupaten Klaten memandang
perlu segera membuat unsur peta dasar skala detail besar yang berbasis
Citra Tegak Satelit Penginderaan Jauh Resolusi Tinggi (CTSPJRT). Data
spasial tersebut disusun berbasis desa (persil-persil tanah) yang berisi
informasi spasial tentang indikator strategis kondisi sosial, ekonomi, fisik
prasarana, tata guna lahan, dan status lahan.
Data spasial tersebut disusun sesuai dengan tingkat kedetilan unsur
peta dasar pada skala 1:5.000, yang tertuang dalam spesifikasi teknis
pembuatan peta dasar yang dikeluarkan oleh Badan Informasi
Geospasial (BIG).
Dengan dibangunnya data spasial berbasis persil desa pada skala besar,
bisa dimanfaatkan untuk merencanakan sistem perencanaan daerah
dalam rangka mendukung pembangunan daerah yang berbasis data
strategis dalam jejaring spasial. Data spasial yang akan dibangun
merupakan obyek perencanaan daerah yang apabila dilengkapi dengan
non spasialnya sebagai subyek dapat disusun nomor identifikasi obyek
yang tunggal berkorelasi terhadap subyeknya dan bermanfaat untuk
aspek perencanaan daerah.

2. MAKSUD DAN TUJUAN


Maksud dari pekerjaan ini adalah melakukan pembuatan unsur peta
dasar skala 1:5.000 dengan cakupan wilayah Kabupaten Klaten.

KAK Pembuatan Unsur Peta Dasar Kabupaten Klaten Skala 1:5.000 3


Adapun tujuan Pembuatan Unsur Peta Dasar Kabupaten Klaten skala
1:5.000 adalah sebagai:
a. Terwujudnya peta dasar skala detail besar Kabupaten Klaten yang
sesuai dengan norma, dan spesifikasi teknis pemetaan dan kaidah
kartografi; dan
b. Terwujudnya data spasial yang mendukung perencanaan dan
pengambilan keputusan yang akurat dan sesuai dengan kondisi di
lapangan.

3. SASARAN
Pembuatan Unsur Peta Dasar Kabupaten Klaten skala 1:5.000 adalah:
a. Tersedianya unsur peta dasar skala detail besar Kabupaten Klaten;
dan
b. Tersedianya data dan informasi spasial skala detail besar di
Kabupaten Klaten yang tepat dan akurat untuk perencanaan daerah
yang lebih terarah, cepat, dan terpadu.

4. LOKASI KEGIATAN
Lokasi Kegiatan Pembuatan Unsur Peta Dasar Kabupaten Klaten skala
1:5.000 meliputi 26 Kecamatan dengan 401 Desa/Kelurahan yang ada di
Kabupaten Klaten seluas kurang lebih 70.035 hektar (tujuh puluh ribu
tiga puluh lima) hektar. Indeks lokasi pekerjaan ditunjukkan pada
gambar berikut:

KAK Pembuatan Unsur Peta Dasar Kabupaten Klaten Skala 1:5.000 4


Gambar 1: indeks lokasi pekerjaan

5. SUMBER PENDANAAN
Kegiatan Pembuatan Unsur Peta Dasar Kabupaten Klaten skala 1:5.000
ini dibiayai dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD)
Kabupaten Klaten. Sedangkan untuk pengadaan Citra Tegak Satelit
Penginderaan Jauh Resolusi Tinggi (CTSPJRT) diperoleh dari LAPAN atau
dan BIG.

6. NAMA DAN ORGANISASI PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN


Nama Pejabat Pembuat Komitmen:
Organisasi Pejabat Pembuat Komitmen:
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Klaten.

7. STANDAR TEKNIS
a. Undang-undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang;
b. Undang-undang Nomor 4 Tahun 2011 tentang Informasi Geospasial;
c. Undang-undang Nomor 21 Tahun 2013 tentang Keantariksaan;
d. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2013
tentang Ketelitian Peta Rencana Tata Ruang;

KAK Pembuatan Unsur Peta Dasar Kabupaten Klaten Skala 1:5.000 5


e. Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2012 tentang
Penyediaan, Penggunaan, Pengendalian Kualitas, Pengolahan, dan
Distribusi Data Satelit Penginderaan Jauh Resolusi Tinggi;
f. Standard Operating Procedures (SOP) Pembuatan Citra Tegak Satelit
Penginderaan Jauh dari BIG Tahun 2013.
g. Spesifikasi Teknis pembuatan peta skala besar dari BIG.
h. SPR-77 Spesifikasi Penyajian Peta Dasar Skala Besar dari BIG.

8. LINGKUP KEGIATAN
Secara umum lingkup pekerjaan yang terdiri dari:
a. Perencanaan & Pengukuran GCP;
b. Orthorektifikasi;
c. Digitasi Unsur Peta Dasar
d. Pembentukan Geodatabase Unsur Peta Dasar;
e. Survei Kelengkapan Lapangan;
f. Entry Data Lapangan dan Penyelarasan Data;
g. Penyajian Peta; dan
h. Pelaporan.

9. METODOLOGI PELAKSANAAN PEKERJAAN


Pelaksanaan pekerjaan Pembuatan Unsur Peta Dasar Kabupaten Klaten
skala 1:5.000 menggunakan data citra satelit resolusi tinggi, harus
melalui beberapa tahap pengerjaan yaitu: orthorektifikasi menggunakan
data GCP dan DEM, proses digitasi citra yang telah ter-orthorektifikasi
sesuai spesifikasi pemetaan skala 1:5.000. Sehingga dihasilkan unsur
peta dasar skala 1:5.000 dua dimensi (2D) yang sesuai dengan standar
spesifikasi pemetaan Badan Informasi Geospasial.
Secara umum metodologi pelaksanaan pekerjaan ditunjukkan pada
diagram alir berikut:

KAK Pembuatan Unsur Peta Dasar Kabupaten Klaten Skala 1:5.000 6


Gambar 1: Metodologi Pekerjaan

10. KELUARAN
Hasil dari kegiatan ini adalah data dan informasi spasial hasil analisa
Citra Tegak Satelit Penginderaan Jauh Resolusi Tinggi dan survei
lapangan. Hasil akhir dari kegiatan ini dituangkan dalam bentuk buku
laporan akhir yang disertai dengan hard copy peta dasar dengan skala
1:5.000, dan Peta-peta skala detail dan data tersebut juga tersimpan

KAK Pembuatan Unsur Peta Dasar Kabupaten Klaten Skala 1:5.000 7


dalam media CDVD, adapun hasil kegiatan yang harus diserahkan
adalah:
No Output Volume
1 Buku Laporan Pendahuluan berukuran F4 3 (tiga) eksemplar)
2 Basis data dan deskripsi titik hasil 1 set
pengukuran GCP, yang berisi informasi
tentang koordinat, denah, foto dari 4 penjuru
mata angin
3 Image hasil orthorektifikasi 1 set
4 Buku Laporan Antara berukuran F4 3 (tiga) eksemplar)
5 Hasil survei kelengkapan lapangan, berupa: 1 set
peta manuskrip, daftar nama geografis, cek
lapangan dan verifikasi penutup lahan per
Nomor Lembar Peta (NLP)
6 Buku Laporan Akhir berukuran F4 3 (tiga) eksemplar)
7 Data unsur peta dasar digital format .shp 1 set
dalam sheetwise satuan Nomor Lembar Peta
(sistem koordinat/ datum SRGI 2013) dan
blockwise/gabungan seamless (sistem
koordinat geografis)
8 Metadata menggunakan ISO 19139 yang Per NLP
merupakan implementasi dari ISO 19115
9 Hasil penyajian unsur peta dasar sesuai Per NLP
kaidah kartografi dalam satu paket format
.mxd per NLP
10 Quicklook layout unsur peta dasar setiap NLP Per NLP
dalam format PDF (300 dpi CMYK) dan JPEG
(90 dpi)
11 Album peta tercetak pada skala 1:5.000 (per 1 set
NLP)

a. Buku Laporan Pendahuluan berukuran F4, sebanyak 3 (tiga)


eksemplar;
b. Buku Laporan Antara berukuran F4, sebanyak 3 (tiga) eksemplar;
c. Buku Laporan Akhir berukuran F4, sebanyak 3 (tiga) eksemplar;
d. Album Peta dengan tingkat ketelitian minimal 1:5.000 sebanyak
2 (dua) eksemplar; dan
e. Semua data digital hasil pekerjaan diserahkan dalam DVD sebanyak
3 (tiga) keping set DVD yang merupakan soft copy dari seluruh
dokumen.

KAK Pembuatan Unsur Peta Dasar Kabupaten Klaten Skala 1:5.000 8


11. PERALATAN, MATERIAL, PERSONIL DAN FASILITAS DARI PEJABAT
PEMBUAT KOMITMEN
Pejabat pembuat komitmen dapat memberikan data–data dasar maupun
data yang dibutuhkan kepada penyedia jasa, serta pendampingan oleh
tim teknis dalam rangka koordinasi.

12. PERALATAN, MATERIAL, PERSONIL DAN FASILITAS DARI PENYEDIA


JASA
Penyedia jasa senantiasa berkoordinasi dengan pejabat pembuat
komitmen maupun personil yang ditugaskan oleh PPK dalam
melaksanakan kegiatan. Dalam melakukan koordinasi tersebut seluruh
perlengkapan ditanggung oleh penyedia jasa. Penyedia jasa harus
mengadakan diskusi dan alih pengetahuan tentang substansi pekerjaan
dengan Tim Teknis dan SKPD terkait melalui forum-forum diskusi yang
telah disepakati.
Adapun persyaratan peralatan yang dibutuhkan adalah:
1. Pengukuran Titik Kontrol Pemetaan menggunakan receiver GPS
Geodetik dual frequency;
2. Peralatan yang harus digunakan untuk pekerjaan orthorektifikasi
adalah software pengolah citra yang memiliki kemampuan pengolah
citra;
3. Peralatan yang harus digunakan untuk pekerjaan digitasi 2 Dimensi
unsur peta dasar adalah software CAD atau GIS;
4. Software Office;
5. Jumlah unitnya disesuaikan dengan jumlah tim dan kapasitas kerja;
dan
6. Software yang digunakan berlisensi.

13. LINGKUP KEWENANGAN PENYEDIA JASA


Penyedia jasa membuat produk Unsur Peta Dasar Kabupaten Klaten
skala 1:5.000.

14. JANGKA WAKTU


Jangka waktu pelaksanaan Pembuatan Unsur Peta Dasar Kabupaten
Klaten skala 1:5.000, diberikan batas waktu selama 9 (sembilan) bulan,
terhitung sejak diterbitkan Surat Perintah Kerja (SPK).

KAK Pembuatan Unsur Peta Dasar Kabupaten Klaten Skala 1:5.000 9


15. TENAGA AHLI YANG DIPERLUKAN
Tenaga ahli dan pendukung dalam pekerjaan ini harus memenuhi
kualifikasi minimum seperti terlihat pada tabel berikut ini :

Tabel 1.
Bidang Pengalaman Jumlah
No Posisi Pendidikan Tugas
Keahlian Minimum Minimum
1 Ketua Tim S2 Pemetaan 5 thn 1  Bertanggung jawab
dalam melakukan
Pelaksana (geodesi/
koordinasi terhadap
geografi) tim kerja dan hasil
pekerjaan.
 Menyiapkan rencana
detil persiapan
kegiatan, integrasi
hasil pekerjaan dan
penyusunan
laporan.
2 Tim S1 GPS dan 5 thn 3  Melakukan
pengukuran titik
Pengukuran (geodesi) Survei
GCP.
GCP Pemetaan
3 Tim S1 Penginde 5 thn 2  Melakukan
orthorektifikasi.
Orthorektifika (geodesi/ raan
si geografi) Jauh dan
GPS
4 Tim S1 GIS dan 5 thn 5  Melakukan digitasi
citra unsur peta
Digitasi (geodesi/ Penginde
dasar.
unsur peta geografi) raan
dasar Jauh
5 Tim Survei S1 Toponimi 5 thn 3  Melakukan
perencanaan
Kelengkapan (geodesi/ dan
mobilisasi survey
Lapangan geografi) Survei kelengkapan
lapangan.
Pemetaan
 Melakukan kegiatan
survey kelengkapan
lapangan.
6 Tim Entry S1 GIS dan 5 thn 3  melakukan entry
data lapangan dan
data (geodesi/ Toponimi
penyelarasan data.
lapangan dan geografi)
Penyelarasan
Data
7 Tim S1 Geodata 5 thn 3  Melakukan
pembentukan
Pembentukan (geodesi/ base
geodatabase unsur
Geodatabase geografi/ peta dasar.
Unsur Peta ilmu

KAK Pembuatan Unsur Peta Dasar Kabupaten Klaten Skala 1:5.000 10


Bidang Pengalaman Jumlah
No Posisi Pendidikan Tugas
Keahlian Minimum Minimum
Dasar komputer)
8 Koordinator S1 Kartografi 5 thn 3  Melakukan
penyajian peta.
Penyajian (geodesi/
Peta geografi)
9 Administrasi SLTA Manajeme 3 thn 1  Melakukan tugas
administrasi
n/
Akuntansi

KAK Pembuatan Unsur Peta Dasar Kabupaten Klaten Skala 1:5.000 11


16. JADWAL TAHAPAN PELAKSANAAN KEGIATAN

  1 2 3 4 5 6 7 8 9
NO. PEKERJAAN
  1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36

1 Persiapan 1                                                                        
Rencana Survei dan Distribusi
1                    
2 GCP                                                    
3 Pelaksanaan Survei GCP 1                                                                        
4 Orthorektifikasi 1                                                                      
5 Digitasi Unsur Peta Dasar 1                                                                        
6 Pembentukan Geodatabase 1                                                                        
7 Survei Kelengkapan Lapangan 1                                                                        
Entry Data Lapangan &
1          
8 Penyelarasan Data                                                              
9 Penyajian Peta 1                                                                        
10 Pelaporan 1                                                                        

KAK Pembuatan Unsur Peta Dasar Kabupaten Klaten Skala 1:5.000 12


17. TAHAPAN PELAKSANAAN KEGIATAN

a. Perencanaan & Pengukuran GCP (Ground Control Point)


Ground Control Point adalah suatu titik ikat kontrol lapangan yang
mengarahkan citra pada lokasi sebenarnya di lapangan dan
digunakan sebagai input dalam proses orthorektifikasi. Citra
satelit resolusi tinggi yang diperoleh dari LAPAN belum dilakukan
proses koreksi geometrik orthorektifikasi atau penegakkan. Citra
yang belum terkoreksi geometrik orthorektifikasi tidak memiliki
memerlukan GCP atau titik ikat kontrol lapangan. Selain itu,
keperluan survei dan pemetaan khususnya pekerjaan ini,
diperlukan citra satelit resolusi tinggi yang telah terkoreksi secara
posisi dan relief topografinya.
Citra yang seperti ini tidak dapat digunakan sebagai pemandu
lapangan, karena tidak dapat menunjukkan posisi sebenarnya di
muka bumi. Citra yang belum terkoreksi geometrik ini perlu
dilakukan koreksi dengan cara pemasangan titik ikat lapangannya.
GCP/titik ikat dihasilkan dari hasil pengukuran di lapangan
menggunakan alat GPS Geodetik. Persebaran titik GCP ini harus
merata di seluruh wilayah dan disesuaikan dengan
topografi/reliefnya. Pelaksanaan pekerjaan perencanaan dan
pengukuran GCP harus melalui persetujuan pemberi pekerjaan.

b. Orthorektifikasi Citra Satelit


Dalam konteks pelaksanaan kegiatan pembuatan unsur peta dasar
yang umumnya membutuhkan tingkat akurasi pada level
pemetaan rupa bumi skala 1:5.000. Proses orthorektifikasi
dimaksudkan untuk menghasilkan citra satelit tegak yang
terkoreksi secara posisi dan relief topografinya. Oleh karena itu
resolusi citra optis yang digunakan untuk proses orthorektifikasi
juga harus memenuhi standar pemetaan skala 1:5.000, namun

KAK Pembuatan Unsur Peta Dasar Kabupaten Klaten Skala 1:5.000 13


level data yang dapat diperoleh dari hasil orthorektifikasi hanya
pada tingkatan 2 Dimensi.
Spesifikasi teknis yang digunakan dalam pelaksanaan kegiatan
orthorektifikasi adalah sebagai berikut:
1). Input data berupa:
a). DEM (Digital Elevation Model). Data DEM disediakan oleh
Pemberi Pekerjaan; dan
b). Titik GCP yang diperoleh dari hasil pengukuran.
2). Pemrosesan menggunakan software pengolahan citra yang
support dengan orthorektifikasi.
3). Metode yang dipilih dalam proses orthorektifikasi adalah Least
Square Collocation (level akurasi yang dibutuhkan hingga sub-
piksel).
4). Citra hasil proses orthorektifikasi harus memenuhi:
a). Resolusi spasial lebih baik atau sama dengan resolusi input
citra; dan
b). Akurasi horisontal lebih baik atau sama dengan 0,3 mm x
skala peta yang akan dihasilkan. Yang dibuktikan dengan
nilai ICP.

c. Digitasi Unsur Peta Dasar


Unsur peta dasar merupakan jenis informasi yang dapat
digunakan sebagai kerangka referensi analisis keruangan secara
akurat dan dapat dipertanggungjawabkan. Unsur peta dasar yang
harus dikompilasi dari citra hasil orthorektifikasi antara lain:
1). Perairan (Hidrografi) sebagai representasi wilayah aliran
perairan;
2). Transportasi dan Utilitas sebagai representasi jaringan
penghubung aktivitas dan mobilitas buatan manusia;
3). Bangunan (bangunan,/persil/batas kapling) dan Fasilitas
Umum sebagai representasi obyek yang digunakan manusia
dalam beraktivitas;

KAK Pembuatan Unsur Peta Dasar Kabupaten Klaten Skala 1:5.000 14


4). Penutup Lahan sebagai representasi zonasi obyek rupabumi
berdasarkan kriteria klasifikasi jenis tutupan lahan; dan
5). Batas Wilayah indikatif sebagai representasi pembagian
wilayah administratif secara politis.

Digitasi unsur peta dasar harus dilakukan pada semua detil objek
yang memiliki ukuran lebih besar dari 0,5mm x 0,5mm pada skala
peta, atau ukuran 2,5m x 2,5m pada skala 1:5.000.
Unsur rupa bumi yang tidak dapat teridentifikasi dengan pasti
pada tahapan pekerjaan ini harus ditambahkan pada tahap
pekerjaan survei kelengkapan lapangan.

d. Pembentukan Geodatabase
Semua objek yang dihasilkan pada proses digitasi, harus
dikonversi ke dalam format geodatabase dan dikelompokkan
kedalam tema unsur peta dasar dimana setiap tema dapat berupa
titik, garis, atau area.

e. Survei Kelengkapan Lapangan


Kegiatan survei kelengkapan lapangan dilakukan dengan tujuan
sebagai berikut:
 Memperoleh batas wilayah administrasi indikatif dan
pengesahannya dari aparat pemerintahan setempat,
 Melakukan pengumpulan nama rupabumi,
 Cek Lapangan
Cek lapangan dilakukan dengan mengambil beberapa titik
sampel untuk dilakukan pengukuran GPS.
 Verifikasi penutup lahan dan unsur rupabumi lainnya. Baik
untuk unsur yang tidak teridentifikasi pada saat plotting,
maupun untuk mendapatkan perhitungan kappa indeks.

KAK Pembuatan Unsur Peta Dasar Kabupaten Klaten Skala 1:5.000 15


Unsur-unsur yang dilakukan uji lapangan antara lain meliputi
batas administrasi, nama-nama geografis, penutup lahan, dan
batas persil/kapling.

f. Entri Data Lapangan Dan Penyelarasan Data


Kegiatan entry data lapangan merupakan kegiatan memasukkan
dan mengolah seluruh data yang telah didapatkan dari hasil survei
lapangan dan toponimi ke dalam atribut peta. Proses entry data
lapangan, hasil survei lapangan tersebut digabungkan untuk
melengkapi data yang dihasilkan dari tahapan digitasi unsur peta
dasar.
Lingkup pekerjaan entri data lapangan dan penyelarasan data
meliputi:
1). Pengecekan teks hasil survei lapangan harus sesuai dengan
kaidah toponimi; dan
2). Pengisian atribut geodatabase.

g. Penyajian Peta
Penyajian peta harus memenuhi persyaratan berikut:
1. Data yang telah bersih dari kesalahan disajikan secara
kartografis sesuai dengan spesifikasi rupabumi skala 1:5.000
yang telah ditetapkan;
2. Penyajian peta rupabumi disajikan untuk tiap-tiap NLP;
3. Hasil dari proses penyajian peta rupabumi pada akhirnya
harus dicetak untuk diserahkan pada penyerahan akhir.
4. Metadata yang dibuat, menggunakan ISO 19139 yang
merupakan implementasi dari ISO 19115.

h. Pelaporan
Pelaporan yang diberikan pada pekerjaan ini, antara lain terdiri
atas:
 Laporan Pendahuluan;
 Laporan Antara; dan

KAK Pembuatan Unsur Peta Dasar Kabupaten Klaten Skala 1:5.000 16


 Laporan Akhir.
Laporan yang diberikan masing-masing sebanyak 3 (tiga)
eksemplar.

18. HAL LAIN–LAIN


Laporan diketik 1,5 spasi dengan kertas HVS ukuran F4 dan dijilid
dengan sampul berwarna, ilustrasi dan tulisan dicetak warna.
Laporan Akhir yang diserahkan disertai dengan media elektromagnetis
“Digital Versatile Disc (DVD)” serta dokumen presentasi, dan foto yang
dikemas dalam file box. Dokumen Peta tersendiri dalam bentuk Album
Peta (ukuran menyesuaikan skala peta) diserahkan beserta
masternya.

KEPALA BAPPEDA KABUPATEN KLATEN

Drs. H. BAMBANG SIGIT SINUGROHO, MM


NIP. 19601212 198603 1 037

KAK Pembuatan Unsur Peta Dasar Kabupaten Klaten Skala 1:5.000 17

Anda mungkin juga menyukai