A. Latar Belakang
1. Dasar Hukum
1. Undang Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar
Pokok Pokok Agraria;
2. Peraturan Presiden Presiden Republik Indonesia Nomor 47 Tahun 2020 tentang
Kementerian Agraria dan Tata Ruang;
3. Peraturan Presiden Presiden Republik Indonesia Nomor 48 Tahun 2020 tentang Badan
Pertanahan Nasional;
4. Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional Nomor 16
Tahun 2020 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Agraria dan Tata
Ruang/Badan Pertanahan Nasional;
5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 18 tahun 2021 tentang Pendaftaran
Tanah;
6. Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional
Republik Indonesia No. 7 Tahun 2019 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan
Menteri Negara Agraria/Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 3 Tahun 1997
Tentang Ketentuan Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997 Tentang
Pendaftaran Tanah;
7. Petunjuk Teknis Pendaftaran Tanah Peraturan Menteri Negara Agraria/Kepala Badan
Pertanahan Nasional Nomor 3 Tahun 1997 materi Pengukuran dan Pemetaan;
8. Peraturan Pemerintah Nomor 128 Tahun 2015 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 46
Tahun 2002 tentang Tarif Atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak yang Berlaku
pada Badan Pertanahan Nasional;
9. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 51/PMK.02/2012 tentang Perubahan atas Peraturan
Menteri Keuangan Nomor 132/PMK.02/2010 tentang Indeks dalam Rangka
Penghitungan Penetapan Tarif Pelayanan PNBP Pada Badan Pertanahan Nasional
Republik Indonesia;
10. Keputusan Menteri Keuangan Nomor 237/KMK.02/2010 tentang Persetujuan
Penggunaan Sebagian Dana Penerimaan Negara Bukan Pajak pada Badan Pertanahan
Nasional.
2. Gambaran Umum
B. Penerima Manfaat
Penerima manfaat kegiatan ini adalah petugas pelaksana kegiatan di daerah baik di
Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional maupun di Kantor Pertanahan yang bertugas
melaksanakan kegiatan Penyelenggaraan Pengembangan Infrastruktur Keagrariaan di
Daerah. Selain itu, melalui kegiatan ini, masalah/kendala yang dihadapi dapat segera
diupayakan penyelesaiannya sehingga dapat mempercepat pelaksanaan Penyelenggaraan
Pengembangan Infrastruktur Keagrariaan di Daerah.