(K A K)
KONTRAKTUAL
TRANSFORMASI DIGITAL
BASIS DATA TATA RUANG
I. LATAR BELAKANG
A. DASAR HUKUM
Dasar hukum kegiatan ini meliputi:
Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 2 Tahun
2022 tentang Cipta Kerja;
Undang-Undang No. 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang
menyatakan bahwa wewenang pemerintah dalam penyelenggaraan
penataan ruang meliputi pengaturan, pembinaan, dan pengawasan
terhadap pelaksanaan penataan ruang wilayah nasional, provinsi, dan
kabupaten/kota, serta terhadap pelaksanaan penataan ruang
kawasan strategis nasional, provinsi, dan kabupaten/kota;
Undang Undang No. 4 Tahun 2011 tentang Informasi Geospasial
menyatakan bahwa yang dimaksud dengan Informasi Geospasial
adalah data spasial yang sudah diolah sehingga dapat digunakan
sebagai alat bantu dalam perumusan kebijakan, pengambilan
1
keputusan, dan/atau pelaksanaan kegiatan yang berhubungan
dengan ruang kebumian
Peraturan Pemerintah No. 21 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan
Penataan Ruang;
Permen Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional
No. 14 Tahun 2021 Tentang Pedoman Penyusunan Basis Data dan
Penyajian Peta Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi, Kabupaten dan
Kota, serta Peta Rencana Detail Tata Ruang Kabupaten/Kota
B. GAMBARAN UMUM
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2021 tentang
Penyelenggaraan Penataan Ruang yang merupakan peraturan
pelaksanaan dari Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang
Nomor 2 Tahun 2022 tentang Cipta Kerja, Pemerintah Pusat dan
Pemerintah Daerah wajib menyusun dan menyediakan RTR yang telah
ditetapkan dalam bentuk digital dan sesuai standar yang ditetapkan oleh
Pemerintah Pusat. Penyusunan RTR dilakukan melalui lima tahapan
yang didasarkan pada kaidah-kaidah pemetaan dan perencanaan dengan
asas konsistensi, keselarasan, dan keterpaduan antara data spasial,
album peta dengan dokumen peraturan perundang-undangan. Hal ini
dimaksudkan agar penyelenggaraan penataan ruang lebih komprehensif
serta dapat diterapkan secara efektif dan efisien pada pengembangan
sistem informasi dan komunikasi penataan ruang melalui penyediaan
basis data dan informasi bidang penataan ruang.
Penyediaan basis data dan informasi tata ruang akan digunakan
dalam percepatan pemulihan ekonomi nasional melalui investasi
berbasis resiko dalam online single submission (OSS), dimana terdapat
target penyeseesaian 2000 Rencana Detail Tata Ruang secara nasional.
Pada prosesnya, penyusunan Rencana Detail Tata Ruang mengalami
beberapa kendala, seperti lemahnya sumber daya masyarakat, kurang
tersedianya data tematik, kurangnya kuatnya struktur kelembagaan,
dan dinaminsnya politik di daerah, yang dapat dikurang atau ditiadakan
melalui pembuatan standar Penyusunan Rencana Tata Ruang.
Penyusunan dan operasionalisasi Rencana Tata Ruang saat ini telah
didukung dengan basis data yang terpadu, dapat
dipertanggungjawabkan, mudah diakses, dibagipakaikan, terintegrasi,
dan berkelanjutan, sesuai dengan Peraturan Menteri Agraria dan Tata
Ruang/Badan Pertahanan Nasional No. 14 Tahun 2021 tentang Pedoman
Penyusunan Basis Data dan Penyajian Peta Rencana Tata Ruang Wilayah
Provinsi, Kabupaten dan Kota, serta Peta Rencana Detail Tata Ruang
Kabupaten/Kota. Meskipun telah dibuatnya dokumen standar,
kemampuan dalam pemahaman standar basis data masih menjadi
2
kendala di daerah, dikarenakan keterbatasan sumber daya masyarakat
yang berkualitas di daerah.
Oleh sebab itu, Kementerian Agraria dan Tata Ruang berinisiatif
membuat terobosan dalam hal terkait penyusunan media digital yang
terpadu, sistematis, mudah dipahami, serta interaktif dalam rangka
mempermudah masyarakat umum baik dari kalangan pemerintah,
akademisi, dan pemangku kepentingan dalam memahami Peraturan
Menteri Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertahanan Nasional yang telah
dibuat, terutama Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Badan
Pertahanan Nasional No. 14 Tahun 2021 tentang Pedoman Penyusunan
Basis Data dan Penyajian Peta Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi,
Kabupaten dan Kota, serta Peta Rencana Detail Tata Ruang
Kabupaten/Kota
A. MANFAAT
Diharapkan dengan adanya transformasi digital basis data tata ruang
dapat memberikan manfaat untuk memperbaiki tata kelola dan alternatif
dalam penyediaan data peta tata ruang. Sehingga memudahkan dalam
berbagi pakai dan pengembangan lebih lanjut dari data peta rencana tata
ruang.
C. SASARAN
Adapun sasaran dari kegiatan ini adalah :
1) Terwujudnya Layanan Digital Informasi Tata Ruang untuk data peta
RDTR yang sebelumnya disimpan dalam format geodatabase (.gdb)
menjadi Database Management System (DBMS).
2) Terwujudnya data peta RDTR berbasis DBMS yang dalam
pengembangannya dapat dilakukan secara open source sehingga
3
memberikan kemudahan dalam berbagi pakai data dan
pengembangan lebih lanjut.
D. Keluaran
Adapun keluaran dari kegiatan ini adalah data peta, peraturan zonasi,
ketentuan intensitas pemanfaatan ruang, dan ketentuan tata bangunan
dalam dokumen RDTR berbasis DBMS.
E. Ruang Lingkup
Adapun Ruang lingkup kegiatan ini, meliputi:
1) Melakukan kordinasi terkait teknis dan muatan dalam percancangan
Database Management System (DBMS);
2) Melakukan kajian tranformasi digital basis data tata ruang;
3) Merancang Database Management System (DBMS);
4) Membuat Database Management System (DBMS);
5) Melakukan pengembangan modul/fitur pencarian data;
6) Melakukan pengembangan fitur manajemen data dan services;
7) Melakukan pengembangan fitur reporting;
8) Mengkonversi data RDTR dan DBPZ yang telah terintegrasi dalam
sistem OSS; dan
9) Menyusun laporan kegiatan.
4
peraturan zonasi, arahan perizinan, arahan insentif dan
disinsentif, serta arahan sanksi;
Kondisi sumber daya masyarakat dan kelembagaan di daerah;
Kondisi service data tata ruang;
Kondisi dan beban server di tata ruang; dan
Kebutuhan informasi data tata ruang di kementerian dan
lembaga lain.
5
Forum Group Discussion (FGD) di Jakarta dengan paket Fullday
yang melibatkan 30 (tiga puluh) orang peserta dan 2 (dua) orang
Narasumber/Pembahasan (Pejabat Eselon III) yang
dilaksanakan sebanyak 2 (dua) kali
Pelaporan di Jakarta yang melibatkan 50 (lima puluh) peserta
sebanyak 4 (empat) kali
B. Metodologi
Alur Pemikiran
1) Diagram Alir Seluruh Pekerjaan
Proses paket pekerjaan transformasi digital basis data tata ruang
terdapat pada Gambar 1 yang menjelaskan tahapan dari input
hingga output dengan diawali dari proses pengumpulan basis
data, data dan informasi, dan dokumen legal Rencana Detail Tata
Ruang. Dilanjutkan dengan proses untuk merancang, membuat,
dan mengembangkan DBMS dengan nama Simpul Data Tata
Ruang.
6
DBMS dapat digunakan dalam berbagai aplikasi, termasuk bisnis,
pendidikan, keuangan, dan lain-lain. Dalam aplikasi bisnis,
DBMS digunakan untuk mengelola data pelanggan, data produk,
dan data transaksi, sedangkan dalam aplikasi pendidikan, DBMS
digunakan untuk mengelola data mahasiswa, data kurikulum,
dan data penilaian. Sementara untuk kegiatan ini, data RDTR
berbasis DBMS difungsikan sebagai alternatif penyediaan data
rencana tata ruang melalui sistem open-source yang mudah untuk
diolah dan mengoptimalkan sistem berbagi pakai data dengan
berbagai pihak untuk mengurangi beban server.
2) Kebutuhan Data
a. Geodatabase/shapefile Peta Rencana Detail Tata Ruang;
b. Dokumen Perda/Perkada Rencana Detail Tata Ruang;
c. Data dan informasi peta Rencana Detail Tata Ruang; dan
d. Data Peraturan Zonasi Rencana Detail Tata Ruang.
3) Kebutuhan Analisis
Analisis penyelesaian masalah:
7
Pemahaman terhadap transformasi data RDTR dalam format
digital berbasis DBMS
4) Keluaran Yang Dihasilkan
Adapun keluaran dari kegiatan ini data peta, peraturan zonasi,
ketentuan intensitas pemanfaatan ruang, dan ketentuan tata
bangunan dalam dokumen RDTR berbasis DBMS.
Bulan
NO Kegiatan
1 2 3 4 5 6
1 TAHAP PERSIAPAN:
8
Bulan
NO Kegiatan
1 2 3 4 5 6
C. TENAGA AHLI
Untuk melaksanakan pekerjaan ini, dibutuhkan 2 Tenaga Ahli
Profesional [1 Tenaga Ahli Profesional Geodesi/Geografi (Ketua Tim), dan
1 Tenaga Ahli Profesional Database], dan 3 Tenaga Ahli Sub Profesional
(1 Tenaga Ahli Sub Profesional Database, dan 2 Tenaga Ahli Sub
Profesional Sistem Informasi Geografi] dengan kompetensi sebagai
berikut:
Jumlah Jumlah
Posisi Kualifikasi
Orang Bulan
9
Jumlah Jumlah
Posisi Kualifikasi
Orang Bulan
web-GIS, sekurang-kurangnya 5
Tahun.
� Lingkup Pekerjaan Ketua Tim adalah
sebagai berikut:
10
Jumlah Jumlah
Posisi Kualifikasi
Orang Bulan
D. PELAPORAN
Pelaporan pekerjaan ini terdiri atas:
1. Laporan Bulanan
Laporan bulanan memuat report progress pelaksanaan pekerjaan
selama satu bulan dan rencana kegiatan bulan berikutnya serta
dilengkapi dengan dokumen pendukung. Laporan ini yang
diserahkan sebanyak 4 (empat) eksemplar.
2. Laporan Pendahuluan
Laporan Pendahuluan memuat uraian pelaksanaan persiapan,
rencana dan jadwal kerja; produk akhir kegiatan; ruang lingkup; dan
jadwal penyelenggaraan maupun koordinasi. Laporan harus
diserahkan selambat-lambatnya 1 (satu) bulan sejak pekerjaan
dimulai sebanyak 4 (empat) eksemplar buku laporan.
3. Laporan Antara
Laporan Antara memuat kemajuan pelaksanaan kegiatan, realisasi
rencana dan jadwal kerja; gambaran produk akhir kegiatan; ruang
lingkup; dan realisasi pelaksanaan jadwal penyelenggaraan maupun
11
koordinasi. Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya 4
(empat) bulan sejak pekerjaan dimulai sebanyak 4 (empat) eksemplar
buku laporan.
4. Laporan Akhir
Laporan Akhir memuat seluruh hasil pelaksanaan kegiatan yang
diminta dalam Kerangka Acuan Kegiatan ini. Laporan harus
diserahkan selambat-lambatnya 1 (satu) bulan sebelum masa
kontrak selesai sebanyak 4 (empat) eksemplar buku laporan.
5. Ringkasan Eksekutif
Ringkasan Eksekutif memuat ringkasan hasil pelaksanaan kegiatan
yang diminta dalam Kerangka Acuan Kegiatan ini. Ringkasan
Eksekutif harus diserahkan selambat-lambatnya 1 (satu) bulan
sebelum masa kontrak selesai sebanyak 8 (delapan) eksemplar buku
laporan.
12
Dokumen ini sah dan telah ditandatangani secara elektronik melalui e-Office ATR/BPN. Untuk memastikan
keasliannya, silakan pindai Kode QR menggunakan fitur 'Validasi Surat' pada aplikasi Sentuh Tanahku
v 1.04