Anda di halaman 1dari 33

Silakan scan Barcode ini bagi yang tidak mendapatkan

Ringkasan Disertasi

1
Sekolah Pascasarjana Fakultas
SIDANG PROMOSI DOKTOR Teknologi Pertanian Teknik
Industri Pertanian

DESAIN SISTEM RANTAI NILAI


AGROINDUSTRI KOPI ROBUSTA
BERBASIS TOTAL FAKTOR
PRODUKTIVITAS HIJAU:
Studi kasus Agus
di Hari
Kalibaru,
Hadi - F361190061Banyuwangi

KOMISI UTAMA PROMOSI: KOMISI TAMBAHAN PROMOSI: Pimpinan Sidang:


1. Prof. Dr. Ir. Marimin, M.Sc. 1. Dr. Ir. Faqih Udin, M.Sc. Prof. Dr. Ir. Slamet Budijanto, MSc.
2. Prof. Dr. Ir. Suprihatin 2. Dr. Ir. Misnawi, M.Sc. Program Studi:
3. Prof. Dr. Ir. Sukardi, M.M. Teknik Industri Pertanian
4. Dr. Ir. Gatot Pramuhadi, M.Si. Prof. Dr. Eng. Ir. Taufik Djatna, Msi.
Bogor, 01 Agustus 2023
POKO BAHASAN
K

Pendahuluan Tujuan Metodologi


• Latar Belakang • Lokasi Penelitian • Tahapan Pelaksanaan Hasil dan
• Rich Picture • Road Maps • Teknik Pengumpulan Data Pembahasan

• Isu, Peta Posisi, dan Proyeksi


• Performasi dan Konfigurasi
Kebaruan • Status berkelanjutan
Kesimpulan • Skema Pengembangan Kebijakan
dan Implikasi
dan Saran • Rumusan Strategi Pengembangan
Manajerial
• Sistim dan Pertambahan Nilai

1
Pendahuluan
Produktivitas berkelanjutan menjadi perhatian khusus dalam konferensi
International Coffee Organization (ICO)
Variabel sosial: hubungan
kemasyarakatan, pendidikan,
Variabel ekonomi: pelaku KONSEPTUAL :
ekonomi, kemasyarakatan dan
kesetaraan, sumber daya sosial, Aliran produk-informasi-uang
kesehatan, kesejahteraan, dan Isu Global --- Perspektif Lingkungan
kualitas hidup
Membangun ekosistem hijau, dan tahan iklim. (ICO-ED/2018).
Bearable : Equitable :
Tertahanka Berkeadilan Isu Nasional --- Perspektif Sosial
n People (Kelembagaan) Mendorong kemajuan industri nasional secara terencana
(Kebijakan) (RIPIN 2015-2035)
Isu Lokal --- Perspektif Ekonomi
Planet Profit Penyangga yang berorentasi pada optimasi untuk memberi
Viable : sumbangsih berkelanjutan pada petani kopi dan masyarakat sekitar
Giat (Teknologi)

Variabel lingkungan: memperhatikan


sumber daya alam, kualitas air dan
TEKNIS :
udara, konservasi energi, dan
penggunaan lahan
Pengelolaan, Pengembangan, Kebijakan, Strategi, dan Sistem
nilai berkelanjutan untuk agroindustri kopi robusta

2
Latar Belakang Kebijakan Internasional dan Nasional

ICO; RIPIN 2015-2035; UU No.3.2014; UU.No.22.2019

Kondisi 1 Kondisi 3
Produktivitas kebun Sistem rantai pasok
kopi masih rendah kopi masih lemah
AGRIBARU

Kondisi 2
Kondisi 4
Pemahaman terhadap Kebutuhan Pengembangan
orientasi tingkat Rantai nilai belum
pengolahan kurang berjalan baik

3
4
Tujuan Penelitian

1. Menganalisis kondisi dan perkembangan faktor potensial

2. Mengoptimalkan mekanisme total faktor produktivitas hijau

3. Membangun nilai keberlanjutan rantai nilai agroindustri

4. Merancang konsep desain dan strategi agroindustri

5. Merancang konsep sistem rantai nilai berkelanjutan.


55
Obyek Penelitian: Kopi Robusta Kalibaru
Kabupaten Banyuwangi – 4 Zona :
(1) Perkebunan Kopi Rakyat (PR); (2) Perkebunan Kopi Malangsari
(PTPN); (3) Kopi Swasta Glen Nevis; dan (4) Glen Falloch (PS)

6
Road Maps Penelitian Agroindustri
Kopi
Prioritas Rencana
PROSES DEDUKTIF
Membuat Desain Sistem
Teori Sub-teori Indikator Agroindustri Berbasis
SCM Value Chain Lingkungan TFPH Decision
Matrix
Metode

Persoalan Masa depan Kopi


Paradigma dan Sustainability/ Robusta (VosViewer)
Agroindustri
penyelarasan Faktor FGD - Agregasi
Kopi Rencana strategis
Kunci SCOR – Produktivitas dan pemetaan
MDS – Foresight dimensi Rantai
ISM – SAST – DSS Nilai
Performansi Model Hayami
Analisis
Produktivitas
Indikator Appropriateness
PROSES INDUKTIF Konfigurasi Sosial (Ketepat-gunaan)

Prof. Marimin 2019 7


Metodologi Penelitian dan Tahapan Pelaksanaan

1
5
2
3
Observasi
dan Performansi 4
Literartur dan Analisis
riview Situasional
Konfigurasi dan
Rumusan
Kebijakan dan
Keberlanjutan Pengembangan Rancangan
Harzing’s or SCOR
strategis Sistim Nilai
perish SSM AGRIBARU
dan dan ISM
Vosviewe Agregasi SAST Hayami
MDS
r
Rapc 8
Tahapan Pelaksanaan 1 dan 2
1 2

3
9
Tahapan Pelaksanaan Penelitian 3, 4, dan 5
3

12
10
Teknik Pengumpulan Data

Menghasilkan lima set data


Desk tertabulasi pada file
Focus
research Group dokumen
study Discussion Satu set data dengan
jumlah 112 artikel
1
In-depth
interview Satu set data performansi
dalam file excel
2
Observasi Satu set data keberlanjutan
lapang
dalam file Rapcoffee 3
(cluster
sampling) Satu set data struktur
program pada file word
4
Satu set data penilaian
alternatif dalam file excel.
Responden: Petani = 9, Pegiat kopi = Satu set data penerimaan,
5
4, Perkebunan kopi (ahli) = 4, Pakar = 3 harga dan keuntungan
responden
11
Hasil dan Pembahasan 1
Isu dan peta posisi penelitian kopi
Masa depan kopi dan variasinya

Kopi sebagai keberlanjutan lingkungan

Orientasi kualitas fine robusta


Rantai Nilai

Optimalisasi pengolahan biji kering

Kopi sebagai rantai pasok berkelanjutan

K
opi sebagai konsumsi Word cloud generator

12
Hasil dan Pembahasan 2
Nilai Kinerja
Petani Pedagang Industri
Metrik Kinerja
Skor Kinerja Skor Kinerja Skor Kinerja

Realibilitas 63,62% Rata-rata 76,90% Baik 86,91% Sangat Baik

Responsivitas 72,35% Baik 66,94% Rata-rata 70,04% Baik

Agilitas 62,66% Rata-rata 65,00% Rata-rata 79,25% Baik

Biaya 76,57% Baik 64,10% Rata-rata 62,16% Rata-rata

Pengelolaan
63,91% Rata-rata 77,69% Baik 75,34% Baik
Aset

13
Solusi peningkatan kinerja pada aktor
14
25
10 8
26 19 Industri
Petani Pedagang Kualitas dan kontinuitas

Produksi kopi gelondong Ketepatan waktu Pemrosesan GB dan


pengambilan Bubuk
Perawatan tanaman GB
Distribusi dan
pengiriman GB Biaya penyimpanan
Pengolahan tanah
Metode dan periode
Keamanan stok
Proses basah dan kering pembayaran
Penentuan alternatif Metode dan periode
Kelengkapan peralatan pasokan pembayaran
Nilai indek Nilai indek Nilai indek
kinerja rendah kinerja rendah kinerja rendah
0,35 0,30 0,47
14
Formulasi struktur rantai pasok

15
Hasil dan Pembahasan 3
Status Keberlanjutan AGRIBARU
Real coffeeries dan MonteCarlo:
1. Perspektif internal lebih baik dari pada
perspektif ekternal (dimensi pengembangan
usaha 31,85%) (dimensi sosial 35,39% dan
dimensi lingkungan 37,16%)
2. LEVERAGE: terdapat tiga dimensi utama
yang mempunyai pengaruh kuat terhadap
keberlanjutan yaitu dimensi jaminan mutu,
teknologi dan sumber daya, dengan nilai
pada masing-masing dimensi sebesar ≥ 1
3. Nilai Range Sum Query (RSQ) 0,9353 dan
nilai Strees 0,1816 menunjukkan bahwa tiga
dimensi diatas memiliki pengaruh kuat dan
sangat baik (strong sustainable) untuk
menjadi pertimbangan dalam merumuskan
konsep desain keberlanjutan.

16
Hasil dan Pembahasan 4
Rumusan Pengembangan Kebijakan dan Strategi Alternatif
AGRIBARU

16

23

20

12

A. Masyarakat, B. Kebutuhan, C. Kendala, D. Potensi Perubahan, E. Fokus Tujuan, F. Tolok Ukur, G. Aktivitas, H. Ukuran Efektivitas, I. Kelembagaan yang terlibat 17
Level IV Pengembangan kebijakan
Fokus pada masyarakat berpengaruh (A1), Pola kemitraan baru (F1),
Kebutuhan jaminan harga jual yang adaptif (B1), Penguatan modal sosial (F2),
Pengelolaan industri turunan (C1), Terdapat basis inovasi (F5),
Perbaikan infrastruktur (C7), Plotting and mapping fine robusta (G1),
Orientasi fine robusta (D1), Peningkatan produktivitas dan mutu (H1),
Sosialisasi keberlanjutan (E1), Keterlibatan lembaga keuangan (I1).

Level I Alternatif pengembangan strategis


Fokus pada kontinuitas kuantitas dan kualitas produk kopi (B4),
Pembinaan kelompok wanita tani (G9),
Pengembangan agroindustri kopi (A3),
Penguatan kelembagaan petani dalam
menentukan posisi (C10),
Perbaikan infrastruktur, akses distribusi, dan penyediaan aternatif pasar (E7),
Pelibatan perguruan tinggi (I3),
Aktivasi kegiatan sosial kebudayaan dan pendidikan lapang menyambut
A. Masyarakat, B. Kebutuhan, C. Kendala, D. Potensi Perubahan, E. Fokus Tujuan, F. Tolok Ukur, G. Aktivitas, H. Ukuran Efektivitas, I. Kelembagaan yang terlibat 18
Model Peningkatan Total Faktor Produktivitas Hijau AGRIBARU

19
Proyeksi sistem rantai nilai
Pengembangan kebijakan dan
Infrastruktur alternarif strategi Pengembangan
Terbatas teknologi agronomi, pengolahan dan pasca
panen (C5, D6),
Teknologi
Belum tersedia paket teknologi dan
kerjasama produktif (C6),
Ketersediaan pengelolaan industri turunan (C1, Pengembangan formula dan variasi
E6), Infrastruktur belum memadai dalam Pengembangan dan/ pemanfaat
mendukung aktifitas produksi kopi (B5, C7, E7, pengembangan lainnya
F3) Pengolahan dan Produksi Produksi dan/ proses turunan
Digitalisasi kopi
dapat di lakukan dengan cara mendorong
kelembagaan terkait dalam pelaksanaan program, Pengembangan produk pembuatan pil/tablet
di dukung oleh lembaga keuangan, balai kopi
penelitian, pemerintah daerah, dinas-dinas terkait,
perguruan tinggi dan komunitas pegiat kopi (I) Penggunaan klon anjuran: BP42, BP234, BP534, BP936
Pemeliharaan Tanaman: Pemupukan, Pemangkasan,
Pengendalian hama dan penyakit
Manajemen petik: Petik permulaan 4%, Petik awal 16%,
Petik lanjutan 28%, Petik Besar 40%, Petik akhir 12%.
Teknik pengolahan sesuai SOP: Teknik pengolahan kering dan
Manjemen SDM pengolahan basah
Kontinuitas kuantitas dan kualitas produk (B4), Pembinaan
(A) melibatkan masyarakat yang berpengaruh dengan peningkatan
kelompok wanita tani (G9), Pengembangan agroindustri kopi (A3),
Penguatan kelembagaan petani dalam menentukan posisi (C10),
Pemasaran dan
kerjasama terstruktur dengan pelibatan masyarakat kedalam
usaha- usaha perkopian,
(C) membuat skema untuk pengembangan industri turunan, membangun
Aktivasi kegiatan sosial kebudayaan dan pendidikan lapang dalam
menyambut musim panen (E5). layanan
kepercayaan kepada investor dan kelembagaan keuangan,
melakukan pengawasan pada masing-masing unit terhadap baku
mutu yang telah disepakati dan perluasaan kelompok tani dengan
menjaring anggota-anggota baru yang memiliki kapabilitas dan
ketrampilan yang lebih baik, (B) melakukan pemenuhan kebutuhan

Struktur pertambahan nilai


(D) membangun potensi perubahan dengan melakukan pengembangan terhadap program dengan jaminan harga jual
opini secara terus-menerus terhadap pentingnya sentra produksi hilir yang adaptif, membuat analisa konstruktif
dibangun berdekatan dangan bahan baku, terhadap resiko usaha yang mungkin
(E) melakukan sosialisasi terhadap pentingnya penerapan
GAP/GMP/SOP dalam peningkatan kualitas dan kuantitas, produk dan muncul, membangun pola kemitraan baru
dengan mengedepankan pembagian hasil
yang rasional dan membangun perencanaan
melakukan pemberdayaan sumber tenaga kerja lokal dan
melakukan aktivasi kegiatan sosial kebudayaan dan pendidikan
lapang menyambut musim panen
pengembangan rantai nilai keberlanjutan terhadap kontinuitas kuantitas
dan kualitas produk, dan akses distribusi dan
penyediaan aternatif pasar

20
Hasil dan Pembahasan 5
Sistem Nilai
AGRIBARU

21
22
Desain sistem trans value AGRIBARU
Ruang Lingkup Konseptual ter-integrasi Interaksi Konsep
antar Agro
Tingkat 0 : Budidaya, Added Value Mekanisasi Sosial dan Kesehatan,
Tujuan Pengolahan, Value Chain, dan Keselamatan Pekerja,
Sangrai, Penyeduhan VA. VE Manajemen Dampak lingkungan Agro-industri
Aktivasi budaya lokal
Agro-forestri
Tingkat 1 : Ruang Lingkup Teknis Operasional ter-Integrasi
Alternatif Capacity Dukungan Dukungan Peningkatan Agro-wisata
Optimasi SOP building infrastruktur
Desain Sistem Akses
DBMS Aktor, Kelembagaan Utama
keuangan
agroindustri
Pasar Interaksi Konsep
antar kelembagaan
Tingkat 2 : Produksi Direvatif Pelatihan Fasilitas
dan Processing/ aspek bagi hasil Fasilitas
Alternatif Over penyimpanan
Sub-Desain konsumsi Fermentasi manajerial mikro dan
Dinas Pertanian
usaha pergudangan dan
Sistem Aspek teknis Perkebunan
Peningkatan keterlibatan Budidaya,
kecil dan Dinas UMKM
pedagang dalam klaster Pengolahan, menengah Pengembangan
Identifikasi : Sangrai dan sistem
1. Aktor Dinas Pariwisata
penyeduhan Kerja informasi
2. Stackholder Peningkatan nilai klaster
tambah produk Optimasi sama Dinas Pendidikan
3. Kelembagaan dengan
peran lokal
Penguatan akses lembaga
Penguatan
Penyusunan:Jadwal dengan kelembagaan kerjasama
keuangan Perbaikan, Trans Value
lain pemeliharan
Produksi,Pengolahan, terkait (Dinas terkait) institusi lain jalan dan AGRIBARU
Roasting,Brewing, tranportasi Berbasis TFPH
Penerapan SOP Penguatan promosi dan branding dan sosial media akses kebun
Kebaruan

1. Proyeksi masa depan kopi robusta Kalibaru


2. Rancangan struktur rantai pasok dan penetapan
aliran nilai
3. Rumusan pengembangan kebijakan
4. Prioritas strategi pengembangan
5. Sistem nilai dan pemetaan rantai
nilai AGRIBARU
23
Implikasi Akademik
(1) Perencanaan dan pengembangan produk baru, sesuai dengan potensi dan proyeksi
pada agenda pengembangan kopi robusta di masa depan
(2) Status berkelanjutan pada penelitian ini dilakukan dengan cara terstruktur dengan
menggunakan metode SSM disertai perikatan metode di setiap tahapan sebagai
proses deduksi, dilanjutkan dengan MDS-RapCoffee, ISM dan SAST, Hayami dan
analisis deskriptif sebagai proses induksi.

Implikasi Kebijakan
(3) Sebagai pedoman dalam pengembangan potensi daerah berdasarkan kajian ilmiah, sekaligus
sebagai upaya tindak lanjut untuk memperkuat regulasi yang telah ada
(4) Mendorong regulasi agroindustri kopi yang berkonsentrasi pada peningkatan kualitas,
kuantitas dan kontinuitas yang berpihak kepada masyarakat berdasarkan hasil penelitian
(5) Sebagai rancangan dalam menyusun dan membuat peraturan desa setempat untuk bersama-
sama meningkatkan produksi dalam negeri di daerah

24
Implikasi Manajerial
(1) Direktif: pengembangan jaringan, peningkatan kerjasama melibatkan masyarakat, dan
konsentrasi terhadap kebutuhan program
(2) Strategis: perluasan area, inovasi teknologi, inovasi budidaya, pengolahan industri
turunan
(3) Taktis: penguatan kapabilitas anggota lama dan menjaring anggota baru, pelatihan sebagai
tolok ukur aktivitas keberlanjutan
(4) Operasional: melakukan pemantapan usaha dan penguatan kelompok dalam
melaksanakan
pengembangan kebijakan untuk peningkatan produktivitas keberlanjutan

Kontribusi Praktis yang dihasilkan


(5) Terciptanya praktik-praktik baik pada komunitas X
dan generasi millennial dalam pengembangan
agroindustri kopi rakyat di Kalibaru
(6) Mendorong pemberdayaan
masyarakat dan pemuda pada komunitas dan
rantai agroindustri kopi
peningkatan ekonomi, serta aktifasi pengetahuan
25
Simpulan
1. Isu dan peta posisi penelitian, serta variasi kopi dapat menjadi
proyeksi/agenda pengembangan kopi robusta di masa depan
2. Penilaian kinerja, menghasilkan rancangan rantai pasok, dengan aliran nilai
kualitas (grade) 4a pada aliran bahan baku, tunai keras pada aliran uang, dan
akurat- terpercaya pada aliran informasi
3. Menghasilkan tiga dimensi utama yang mempunyai pengaruh kuat (strong
sustainable) sebagai pertimbangan dalam merumuskan konsep desain berkelanjutan,
yaitu dimensi jaminan mutu, teknologi dan sumber daya.
4. Menghasilkan rumusan pengembangan kebijakan dan prioritas alternatif
strategis secara berjenjangan, sebagai bahan rekomendasi pengambilan
keputusan, dan implementasi pelaksanaan pada AGRIBARU
5. Menghasilkan model untuk peningkatan sistem nilai yang berorientasi
pada peningkatan aktifitas di fungsi-fungsi primer, dan fungsi-fungsi
sekunder
26
Saran
1. Potensi kopi robusta di Kalibaru dapat ditingkatkan secara bertahap dengan memperhatikan isu
dan peta posisi kopi sebagai proyeksi masa depan, serta pengembangan dengan cara
berorientasi pada variasi, terutama pada kualitas produksi, proses pengolahan, proses turunan,
pembuatan pil/tablet kopi, dan digitalisasi kopi.
2. Untuk membuat konsep desain dibutuhkan keterlibatan pemerintah setempat, pegiat kopi lokal,
perguruan tinggi dan asosiasi kopi nasional untuk melakukan kerjasama produktif dengan cara
membuat perencanaan strategik dan menciptakan iklim usaha berbasis hilir kopi pada
kawasan/daerah penghasil kopi (bean belt connections)
3. Untuk merancang sistem berkelanjutan, disarankan mengedepankan kebutuhan praktis terhadap
program jangka pendek, menengah dan jangka panjang, dan untuk penelitian berkelanjutan
dianjurkan melibatkan pakar kopi dari beberapa bidang keahlian, kelembagaan, serta
melibatkan komunitas petani kopi dari lain daerah penelitian sebagai pembanding
4. Bagi pemangku kepentingan dan pembuat kebijakan didorong untuk melakukan kolaborasi utuh
dari tingkat konsep hingga aplikasi yang melibatkan petani, perguruan tinggi, LSM-lembaga
adat dan dinas terkait, sampai terbentuk sistem yang terintegrasi dari hulu sampai hilir
29
27
Judul Jurnal
No Judul artikel ilmiah Status
1 Exploring the Sustainability Dimensions of Coffee Agro- Telah terbit pada proseding IOP Conference
industry: A Critical review and future research agenda Series; Earth and Enviroment Science,
International Converence on Inovation in
Technology and Management for Sustainable
Agroindustri (ITaMSA) 2022

2 Sustainability Concept Design of Robusta Coffee Telah terbit pada International Journal of
Agroindustri Kalibaru with Soft System and Decisions Sustainable Development and Planning
Support System Methods (IJSDP) 2023

3 Configuration and measurement of total value chain Review pada Operations and Supply Chain
performance for Coffee Agro-industry supply chain Management: An International Journal
actors’ productivity improvement (OSCM)

4 Trans systems and sustainable value chain mapping for Draf akan di submit pada research in
the improvement and stability of the quality, quantity and agricultural engineering (CAAS)
continuity of the coffee Agro-industry in Kalibaru

28
Ucapan Terima Kasih

Di sampaikan pula kepada seluruh RELASI SOSIAL


terima kasih mendalam atas partisipasinya hingga selesai dan
terselenggaranya prosesi pada hari ini
29
KEGIATAN :
1. Produksi FILM
SARJANA
KOPI
2. Peringatan
Hari
Kopi
Internasional
3. Peringatan Hari
TERIMA
SALAM
KASIH HORMAT DAN SEHAT SELALU
-Agus Hari Hadi-
18

Anda mungkin juga menyukai