Anda di halaman 1dari 7

3/19/2020

MENGGERAKAN SEKTOR PERTANIAN


(STRATEGI PEMBANGUNAN PERTANIAN)

PEMBANGUNAN PERTANIAN MASA DEPAN


Tuntutan transformasi ekonomi dari berbasis
fosil ke berbasis biomasa

Pertanian sebagai basis dan poros revolusi


bioekonomi

Pertanian sebagai basis revolusi bioekonomi


memerlukan rencana jangka panjang

Perlu rencana pembangunan pertanian


jangka panjang

Tahun 2045 sebagai momentum kemerdekaan


Indonesia yang ke 100

1
3/19/2020

TUJUAN PEMBANGUNAN PERTANIAN

SASARAN STRATEGIS PEMBANGUNAN PERTANIAN


• Swasembada padi, jagung, kedelai serta
1
Peningkatan produksi daging dan gula

2 • Peningkatan Diversifikasi Pangan

• Peningkatan nilai tambah, daya saing, ekspor


3
dan substitusi impor
• Penyediaan bahan baku bioindustri dan
4
bioenergi

5 • Peningkatan kesejahteraan petani

2
3/19/2020

PENGGERAK UTAMA PERUBAHAN PERTANIAN


NO TREN BESAR KONSEKUENSI
1. ENERGI ASAL FOSIL MAKIN LANGKA: URGENSI TRANSFORMASI EKONOMI DARI FOSIL BASED KE BIOBASED ABAD 21
MENURUN, ABAD 22 HABIS URGENSI SUMBER ENERGI TERBARUKAN DAN BERKELANJUTAN
 BIO-ENERGI
2. PENINGKATAN KEBUTUHAN PANGAN, PAKAN, TRADE OFF FOOD-FEED-FUEL-FIBRE BERBASIS BAHAN PANGAN DAN PETROKIMIA
ENERGI DAN SERAT  URGENSI PENGEMBANGAN BIO-PRODUK
 URGENSI PERUBAHAN POLA HIDUP, POLA KONSUMSI (BIOKULTURA)

3. PERUBAHAN IKLIM GLOBAL PENINGKATAN KAPASITAS ADAPTASI DAN MITIGASI SISTEM PERTANIAN

4 PENINGKATAN KELANGKAAN SUMBERDAYA URGENSI EFISIENSI DAN KONSERVASI


LAHAN DAN AIR  PENGENDALIAN KONVERSI LAHAN DAN PERBAIKAN JARINGAN IRIGASI
 PERTANIAN DENGAN LIMBAH MINIMAL
 PERTANIAN DENGAN MINIMUM INPUT
 PERTANIAN RAMAH LINGKUNGAN

5 PENINGKATAN PERMINTAAN TERHADAP JASA PELUANG PENGEMBANGAN LINGKUNGAN 


PERTANIAN EKOLOGIS
 KUALITAS LANSEKAP PERTANIAN
6 PENINGKATAN PETANI MARJINAL URGENSI PENGEMBANGAN PLURICULTURE
(SISTEM BIOSIKLUS TERPADU)
PENINGKATAN AKSES PADA KEGIATAN OFF-FARM DAN NON FARM DI
PERDESAAN (AGROINDUSTRI)
7 KEMAJUAN IPTEK BIOSCIENCE DAN PELUANGI PENGEMBANGAN BIOEKONOMI BIOENGINEERING  REVOLUSI HAYATI

PILAR UTAMA
PEMBANGUNAN PERTANIAN
1. Pengembangan sumber daya insani yang kompeten dan
berkarakter
2. Optimalisasi sumber daya alam (sumber daya lahan,
perairan, genetika dan iklim)
3. Sistem inovasi ilmu pengetahuan dan rekayasa teknologi
4. Infrastruktur pertanian, akses pembiayaan dan akses pasar
5. Sistem usahatani agroindustri dan agroservices terpadu
6. Klaster rantai nilai bioindustri
7. Lingkungan pemberdaya bio-bisnis

3
3/19/2020

STRATEGI PEMBANGUNAN PERTANIAN


1 • Peningkatan ketersediaan dan pemanfaatan lahan

2 • Peningkatan infrastruktur dan sarana pertanian

3 • Pengembangan dan perluasan logistik benih/bibit

4 • Penguatan kelembagaan petani


• Penguatan dan peningkatan kapasitas SDM pertanian
5
6 • Pengembangan dan penguatan bioindustri dan bioenergy

7 • Penguatan jaringan pasar

8 • Pengembangan dan penguatan pembiayaan pertanian

9 • Peningkatan dukungan inovasi dan teknologi

KEBIJAKAN UMUM
PEMBANGUNAN PERTANIAN
Swasembada
dan
peningkatan
produksi
Tata Pengembang
kelola an Produk
pemerint Berdaya
ahan Saing

PEMBANGUNAN
PERTANIAN Penguatan Sistem &
Pengembang Kelembagaan
an perbenihan, petani,
Infrastruktur penyuluh, teknologi,
dan Sarana perkarantinaan dan
ketahanan pangan

Fokus Pengembang
Komoditas an Kawasan
Strategis Pertanian

4
3/19/2020

KEBIJAKAN TEKNIS OPERASIONAL


PEMBANGUNAN PERTANIAN
Kebijakan
Adaptasi
Perubahan
Iklim

Kebijakan Kebijakan
Pengelolaan & Reorientasi
Pemanfaatan Multi
Keanekaragam Produk
an Hayati Pertanian
PEMBANGUNAN
Keterangan: PERTANIAN
• PUG : Pengarusutamaan Gender
• MP3EI : Masterplan Percepatan
Perluasan Pembangunan Ekonomi
Indonesia
• MP3KI : Masterplan Percepatan dan
Perluasan Pengurangan Kemiskinan
Indonesia Pengelolaan Kebijakan
• PDT : Pembangunan Daerah Program Tematik Pengelolaan &
Tertinggal (PUG, MP3EI,
MP3KI, Pemanfaatan
• P4B : Percepatan Pembangunan Subsidi &
Papua dan Papua Barat Ketenagakerjaan,
PDT, P4B Kredit

PROGRAM PEMBANGUNAN PERTANIAN DI INDONESIA


1. Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya

2. Program Pengawasan dan Peningkatan Akuntabilitas Aparatur Kementerian Pertanian


3. Program Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Hasil Produksi Tanaman
Pangan
4. Program Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Hasil Hortikultura Ramah
Lingkungan
5. Program Peningkatan Produksi dan Produktivitas Hasil Perkebunan Berkelanjutan

6. Program Pemenuhan Pangan Asal Ternak dan Agribisnis Peternakan Rakyat


7. Program Peningkatan Nilai Tambah, Daya Saing, Mutu, Pemasaran Hasil dan Investasi
Pertanian
8. Program Penyediaan dan Pengembangan Prasarana dan Sarana Pertanian

9. Program Penciptaan Teknologi dan Inovasi Pertanian Bioindustri Berkelanjutan

10. Program Peningkatan Penyuluhan, Pendidikan dan Pelatihan Pertanian

11. Program Peningkatan Diversifikasi dan Ketahanan Pangan Masyarakat


12. Program Peningkatan Kualitas Perkarantinaan Pertanian dan Pengawasan Keamanan
Hayati

10

5
3/19/2020

PRASYARAT KEBERHASILAN

1. Politik pembangunan dan kebijakan publik yang


menjiwai pertanian-bioindustri
2. Pengambilan keputusan berbasis inovasi, sains
dan rekayasa hayati
3. Sistem konektivitas, logistik dan rantai nilai yang
efisien
4. Sistem Regenerasi Berkelanjutan Sumber Daya
Insani Pertanian yang Berkualitas Tinggi

PENGEMBANGAN KAWASAN (CLUSTER) PERTANIAN


KONDISI KEDEPAN
KONDISI KINI

Pengembangan
kawasan

 Sedikit komoditas, Terkonsentrasi di lokasi


 Banyak komoditas, lokasi tersebar,
tertentu, skala luas/ skala KAWASAN
skala kecil  Pendekatan holistik, integrasi komoditas
 Pendekatan parsial, mono komoditas
 Azas efisiensi
 Azas pemerataan (penetapan CPCL)

 Pembinaan mudah (komoditas homogen,


 Pembinaan sulit (komoditas beragam, lokasi tersebar) terkonsentrasi)
 Pemanfaatan sumberdaya kurang optimal (parsial, mono  Pemanfaatan sumberdaya lebih optimal
komoditas) (holistik, integrasi komoditas)
 Anggaran tidak efisien  Anggaran lebih efisien (efek skala
 Dampak tidak terlihat (skala kecil) manajemen)
 Dampak lebih terlihat (skala luas)

6
3/19/2020

PERMASALAHAN DAN KENDALA PEMBANGUNAN PERTANIAN


JANGKA PANJANG
Infrastruktur pertanian yang tidak mendukung
(scatter, belum spesifik produk, dll)

Tata ruang dan wilayah yang belum tertangani


dengan baik

Reforma agraria yang relatif tidak jalan

Dampak perubahan iklim dan iklim ekstrim

Rantai pasok produk pertanian yang panjang

14

Anda mungkin juga menyukai