Anda di halaman 1dari 75

RISET DAN INOVASI

PANGAN DAN PERTANIAN DALAM


MENDUKUNG GREEN ECONOMY
DI INDONESIA
WEBINAR PERAGI
26 APRIL 2022
KEPALA BRIN
ORGANISASI DAN PROGRAM DI BRIN
MENDUKUNG GREEN ECONOMY
Indonesia emas
DETAIL LIST RISET KEBIJAKAN
DIREKTORAT KEBIJAKAN PEMBANGUNAN

Fungsi Kebijakan Bidang Fungsi Kebijakan Bidang Kelautan Fungsi Kebijakan Bidang Pangan Fungsi Kebijakan Bidang Sumber daya Fungsi Kebijakan Bidang Fungsi Kebijakan Bidang
Lingkungan Hidup, Kehutanan, dan Perikanan dan Pertanian Energi, Mineral dan Pertambangan Ketenaganukliran keantarisaan
Konservasi Sumber Daya Air

• Pemanfaatan Hutan lestari Blue Economy and Green Economy


• Konsep Implementasi Circular • Konsep Implementasi Blue • Pengembangan EBT dan efisiensi energi • Nuklir untuk Net Zero • Penginderaan jauh untuk LH,
Economy *): Pemanfaatan • Green Economy Sektor untuk Net Zero Emission*) Emission:*) Nuclear Priority di maritim, SDA, dan
Economy*)
sampah dan limbah • Penataan/Pengembangan Pertanian *) • Pengembangan Green Mining: dalam program Energy ketenaganukliran
• Pengelolaan Sampah Kota dan Kawasan Pesisir 1. Smart Farming 1. Pelestarian Lingkungan Pertambangan Transition
Sampah Laut 2. Pengurangan/penghapusan Merkuri di • Nuklir mendukung pertanian dan
• Konsep Eco-Tourism 2. Circular Economy pertambangan kesehatan
sektor Pertanian

IBU KOTA NEGARA BARU


• Sumberdaya Air, • ALKI II **) • Urban Farming • Pengembangan EBT dan Ketahanan • Aplikasi Teknik Nuklir utk
Persampahan, dan Sanitasi IKN • Strategi pembangunan industri • Strategi pembangunan industri Energi utk IKN pengembangan industri IKN
*) hasil kelautan dan perikanan di hasil pertanian di sekitar IKN
• Forest City sekitar IKN
• Kelestarian lingkungan
(mangrove, dll)

• *) Kegiatan Prioritas
• **) Kerjasama dengan Direktorat 2 DKP (Fungsi
Kebijakan bidang Pertahanan Keamanan)
ORIENTASI GREEN ECONOMY
DI INDONESIA
RISET PERTANIAN BERORIENTASI ‘GREEN ECONOMY’

Pertanian green economy :


• Paradigma ekonomi yang menginternalisasi persoalan lingkungan dalam perkembangan sistem ekonomi merupakan konsep
green economy.
• Konsep pertanian berorientasi green economy : praktek pertanian berorientasi menekan persoalan lingkungan untuk
membentuk pertanian yang berkelanjutan (Sustainable Agriculture)
Peluang :
• Penggunaan pupuk yang bisa mencemari lingkungan bisa dihindari.
• Pembuangan limbah pertanian bukan lagi masalah karena dilakukan pengomposan yang bisa menyuburkan tanah.
• Aspek distribusi dan transportasi dilakukan dengan sistem yang ramah lingkungan.
• Pasar tradisional /farmers markets juga bisa mewujudkan green economy di sektor pertanian.

✓ Masyarakat memiliki akses yang mudah untuk menjangkau


produk pertanian lokal.
✓ Harga yang murah bisa menjadi alasan masyarakat tertarik
berbelanja di farmers markets.
✓ Tidak hanya itu, pasar tradisional yang menjual produk
pertanian lokal bisa meminimalisir emisi GRK karena tidak
membutuhkan proses transportasi yang masif.
TANTANGAN PERTANIAN BERORIENTASI ‘GREEN
ECONOMY’
PROGRAM DAN HASIL RISNOV BIDANG
PANGAN DAN PERTANIAN MENDUKUNG
GREEN ECONOMY
STRUKTUR ORGANISASI
Kepala OR Pertanian dan Pangan
Puji Lestari

Kepala PR Teknologi dan Kepala PR Hortikultura dan


Proses Pangan Perkebunan
Satriyo Krido Wahono Dwinita Wikan Utami

Kepala PR Agroindustri Kepala PR Peternakan


Mulyana Hadipermana Tri Puji Priyatno

Kepala PR Teknologi Tepat Guna


Kepala PR Tanaman Pangan
Achmat Sarifudin
Yudhistira Nugraha
STRATEGI RISET INOVASI PERTANIAN DAN PANGAN MENDUKUNG
KETAHANAN PANGAN DAN PENINGKATAN DAYA SAING BERKELANJUTAN
PENINGKATAN PENANGGULANGAN PENINGKATAN STABILASI HARGA PENINGKATAN NILAI
KAPASITAS STUNTING EFESIENSI DAN DAYA PANGAN TAMBAH DAN EKSPORT
PRODUKSI SAING

Produksi komoditas
Peningkatan Produktivitas Biofortifikasi Tanaman Teknologi Mekanisasi hortikultura di luar Teknologi standarsasi
• Padi : 10 t/ha. Jagung ; 13 Pangan: Pertanian yang tepat musim tanam Komoditas ekspor
t/ha, Kedelai 3,5 t/ha, Daging Padi : Zn, Fe dan Beta Caroten guna untuk budidaya, cabai, bawang dan Terutama untuk
Sapi: >400 kg Unggas…. Jagung :Lysin, Tryptophan, pasca panen, pengolahan komoditas lainya bernilai komoditas hortikultura dan
Cabe…. Bawang….. Casein, Kedelai : Isoflavon, hasil pertanian ekonomi tinggi). perkebunan
Daging Sapi :….. Teknologi Smart Teknologi Penyimpanan
Teknologi Optimalisasi dan
Farming yang lebih Teknologi
Ekstensfikasi Lahan Sub Pangan fungsional: dan Sistem Logistik
presisi dan efisen berbasis Yang sederhana dan pengolahan antara
Optimal : Lahan Rawa 2 jt Beras berpigmen, ubi kaya (intermediate) dan
teknologi gital dan mudah diakses oleh
ha, Lahan Kering 2 jt ha, beta carotene dan hilir untuk nilai tambah
penggunaan artifisial petani kecil
Intercroping tanaman antosianin, dan pangan lokal intelegent produk agroindustri
lainnya yang bernutrisi tinggi Pengembangan dan
perkebunan 2 jt ha Teknologi pengolahan
terutama pada sektor hilir
pemanfaatan Green
Pengelolaan SDL berbasis Teknologi Fortifikasi Pengemasan dan Teknologi Produk Halal
House untuk
agroekosistem untuk Pangan: Pengawetan Makanan dalam bentuk olahan hasil
meningkatkan produksi
mengurangi dampak negatif Iodium, Fe, dan Zn pada yang dapat meningkatkat komoditas hortikultura dan
pertanian
terhadap lingkungan Beras, Tepung Sagu, Tapioka, nilai tambah produk komoditas lainnya.
Teknologi Urban Farming dan olahan makanan pertanian Pertumbuhan eksportir
Teknologi Pengemasan
di Perkotaan :Verticulture, Teknologi Pengolahan dan Teknologi Pasca Panen baru melalui
dan Penyimpanan
dan smart green house, Penyimpanan Pangan: & Pengolahan Hasil penumbuhan agropreneur
Produk Agroindustri
pekarangan untuk mempertahankan nilai
Agroindustri yang dapat
untuk mempertahankan
Seleksi Bahan Baku Produk meningkatkat nilai tambah
Agroindustri yang tepat
nutrisi makanan produk Agroindustri
mutu produk.
RISET BIDANG PETERNAKAN MENDUKUNG GREEN ECONOMY

1. Penyediaan advance teknologi pemanfaatan sumber daya peternakan


dalam proses menghasilkan produk yang berkualitas, memiliki nilai tambah,
aman dikonsumsi, dan sesuai preferensi konsumen
2. Pemanfaatan biomassa terbarukan dan bioproses yang efisien untuk
mendukung produk peternakan yang berkelanjutan (zero waste technology
& efficient in energy cylces)
3. Integrasi antara bioscience-bioengineering dan aplikasinya secara lintas
sektoral untuk menghasilkan bibit unggul ternak, sistem
reproduksi/pembibitan yang handal, pakan ternak berkualitas, teknologi
kesehatan hewan yang efektif dan aman, dan manajemen budidaya ternak
terintegrasi/smart farming
PROBIOTIK RAMAH LINGKUNGAN

Isolasi dan identifikasi probiotik


Lactobacillus plantarum dari rumen
sapi lokal Indonesia

Dikombinasikan dengan
Acetobacterium woodi

Reduksi produksi gas enteric


metana sebesar 33.86%
EKONOMI HIJAU SISTEM INTEGRASI SAPI-SAWIT
❖ High photosynthesis rate ✓ Solusi Ketahanan Pangan Nasional (Daging Sapi). Pemanfaatan
❖ High yield & quality
❖ Tolerance to biotic and abiotic stress
30% lahan sawit nasional dapat menampung menampung 1.1
❖ Nutrient-used efficiency juta ekor sapi (setara 2x kuota impor sapi)
❖ Low tannin ✓ Peningkatan nilai ekonomi perkebunan melalui pemanfaatan
limbah industry dan kebun sawit
✓ Mengurangi biaya herbisida 24-43%
✓ Peningkatan produksi buah segar 15-25%
✓ Mengurangi biaya pemupukan 30-40%
✓ Pemberdayaan masyarakat sekitar perkebunan

Limbah Utama

Bioplastic
Bahan baku polyester Pakan
Biocomposite ternak
DME untuk LPG
Bio oil/Bio gas
Limbah Limbah
Play wood kebun ternak
Glukosa, pati, etanol,
asam laktat Sumber
Pupuk Biogas energi
organik terbarukan
TANAMAN Agricultural Low Carbon Growth for Green Economy
PANGAN
Integrated crop Integrated crop-
management livestock system

• Increase yield and


income
• Increase fertilizer
efficiency
• Water saving
• Reduce waste
• More efficient
carbon
Integrated Rice Livestock Model for Irrigated Lowland
Rice - Carbon Efficient Farming
RMU
316 t/y

Bran
Straw 66,38 t/y
Grain
1.264 t/y 1.517 t/y

124 catles
Roots Feed: 1.475 t/y
112 t/y

Cropping system
Emission Rice-Rice-Off Compost 986 t/y, Liquid
manure 15.440 L/y

ENERGI
6.716 m3/y,
equivalent to Manure
5.037 L/y, 655 t /y
gasoline
Perakitan Varietas Padi Rendah Emisi Metan
• Budidaya padi,
membutuhkan air
yang tergenang dan
menyumbang emisi
metan (CH4)
• Terdapat variasi emisi
CH4 pada plasma
nutfah padi
• Perlu dirakit VUB
padi yang
produktivitas tinggi
dan rendah emisi CH4
PADI SAWAH EFISIEN INPUT PUPUK 75%, MUTU PREMIUM DAN TAHAN OPT

No Nama Varietas Sifat Unggul

1 Inpari 42 Agritan GSR Agak tahan HDB, Agak tahan WBC biotipe 1, mutu beras kristal premium. efesiensi
pemupukan 75% anjuran dosis
2 Inpari 43 Agritan GSR Agak HDB, Agak tahan WBC biotipe 1, mutu beras kristal premium. efesiensi
pemupukan 75% anjuran dosis
3 Inpari 44 Agritan Agak tahan HDB, potensi hasil tinggi (9.25 ton/ha), nasi pulen,

MUTU GABAH INPARI 43 GSR

INPARI 42 GSR INPARI 43 GSR


Site specific nutrient management
• Increase fertilizer efficiency Full
Fertilization
• Reduce nitrous oxide (N2O) NPK
-N -P -K

+NPK +PK +NK +NP

Omission Plot
Sensory and IoT Technology for Fertilizer Efficiency
Water saving technology
• Reduce water use
• Reduce methane emission

Teknologi sederhana mengurangi Drip Irrigation di Sukamandi 2019-2020:


kebutuhan air padi sawah - Hasil Panen tidak berbeda nyata
dengan irigasi tergenang
- Lebih efisien air dan pupuk
- Meningkatkan mutu beras
35
29,8
65,45 30
70
C. formicarius S. batatas
60 25
Intensitas serangan (%) 18,55

Berat ubi (t/ha)


50 20

40 15 13,55

30 25,55 10
19,85
20 15,55
5
10 5,75
2,85 0
0 Inovasi Rekomendasi Eksisting
Inovasi Rekomendasi Eksisting Berat umbi pada inovasi teknologi lebih tinggi jika dibandingkan
teknologi rekomendasi atau eksisting
(Yusmani et al, 2021)

Intensitas serangan hama C. formicarius dan penyakit S. batatas lebih rendah pada teknologi pengendalian hama terpadu (Beta 1,
Beta 2, Antin 2, Antin 3) Eksisting & rekomendasi (Lokal / Cilembu)
PENINGKATAN NILAI TAMBAH INDUSTRI PADI
RENCANA STRATEGIS RISET TANAMAN
HORTIKULTURA & PERKEBUNAN (2022-2024)
Jangka pendek /menengah

Perakitan galur unggul Perakitan varietas unggul tipe baru,


produksi meningkat, adaptif genjah untuk mendukung stabilitas
perubahan iklim didukung ketersediaan produk, dengan mutu
teknologi advance sistem dan kualitas yang berorientasi
budidaya presisi ramah pasar
lingkungan
Jangka panjang

Perakitan galur unggul Perakitan varietas unggul


produksi tinggi, mutu baik & komoditas eskpor dan
tahan penyakit, sesuai substitusi impor.
dengan preferensi konsumen
/ pasar
RENCANA KEGIATAN RISET HORTIKULTURA & PERKEBUNAN
BERORIENTASI GREEN ECONOMY

Pelestarian SDG Lokal Secara Berkelanjutan


Eksplorasi, karakterisasi, konservasi SDG
Pemanfaatan dan pengembangan produk

Biofertilizer and Pest Management Eco-Friendly


Pupuk hayati / biofertilizer
1. Pemanfaatan asam humat dan mychorhiza untuk peningkatan produksi bawang merah di tanam masam
2. Pemanfaatan mikroba pelarut fosfat indigenous potensial pada tanah Andosol untuk sistem budidaya Bawang Merah
(Allium cepa L) secara berkelanjutan.

Pengendalian hama & Penyakit ramah lingkungan


1. Perakitan teknologi pengendali hama Helopeltis pada kakao ramah lingkungan.
2. Kisaran inang Piper yellow mottle virus (PYMoV) pada Tanaman Piperaceae, Identifikasi Serangga Vektor dan
Upaya Pengendaliannya
3. Pengendalian Penyakit Moler (Fusarium spp) pada Tanaman Bawang untuk Mendukung Produktivitas Pertanian
4. Pengembangan Formulasi Biopestisida Berbasis Mikroba Penghambat Penyakit Antraknosa (Colletotrichum Spp)
Pada Mangga
OUTPUT RISET BERORIENTASI ‘GREEN ECONOMY’

Resources efficiency targeted Pest manajemen eco-friendly


TEKNOLOGI
KULTUR JARINGAN PISANG & KENTANG TRANSGENIK
KRIOPRESERVASI TEBU &
TEKNOLOGI KRIOPRESERVASI TAHAN HAWAR DAUN
VUB TEBU: AAS, ASA, Tim : Dinar Ambarwati
PISANG
Tim: Ika Roostika Tambunan AMS, CMG
Tim : Ragapadmi

TOMAT TRANSGENIK
RESISTEN VIRUS
TYLCV & CMV
Tim : Kusumawaty
Kusumanegara
TEKNOLOGI DAN PROSES
PANGAN

Jl. Jogja-Wonosari km 31,5,


Desa Gading, Kec. Playen,
Gunungkidul – Yogyakarta
08118612375
0274 392570
Kegiatan
Riset PUSAT RISET TEKNOLOGI DAN PROSES PANGAN
ISU STRATEGIS NASIONAL
KONTRIBUSI
• Kebergantungan import bahan pangan fortifikasi
• 1 dari 3 anak Indonesia mengalami stunting (Riskesdas 2018). Daya
saing SDM rendah, perlu pencegahan dan penangan
• Potensi biodiversitas pangan tradisional Indonesia: 15.000 jenis kuliner
tradisional. (www.ensiklopedi.dapurrakyat.id)
• Kelemahan : masa simpan rendah, mudah rusak, tantangan pasar global Inovasi Teknologi Maju dan
Uji Kualitas Produk Pangan
• Tantangan : masa simpan produk harus > 6 bulan, pandemic covid 19
• Demand pangan fungsional untuk kesehatan (anti
diabetes, anti hipertensi, anti obesitas, Inovasi Teknologi Pengemasan dan PROTOTYPE DAN OUTPUT KEGIATAN RISET
perbaikan gizi) Pengawetan
• Produk aman, halal, berkualitas, nutrisi
lengkap, berstandar mutu global,
solusi stunting Inovasi Pengembangan produk
Minuman dan Fermentasi

Studi Fungsionalitas Bahan


Alam dan Pangan Fungsional

• Produk atau teknologi peningkat kualitas


Teknologi Proses Pengolahan bahan baku pangan
dan Pasca Panen Pertanian • Proses pengolahan bahan pangan
• Inovasi teknologi pengawetan dan material
kemasan pangan
• Produk pangan dan minuman inovatif
• Produk atau Teknologi Maju dan Uji Pangan
Target Kegiatan Strategis

Revitalisasi Ketahanan Pengemasan Makanan Penelitian Halal


Pangan (Stunting) Olahan

Fortifikasi dan Biofortifikasi Bahan • Pengemasan Steril Komersial • Deteksi Halal Cepat dan Mudah
Pangan • Pengawetan dengan Teknologi Baru • Subtitusi Produk untuk Kepastian
Eksplorasi Bahan Lokal Kaya Fe, Zn, (Iradiasi, Plasma, Fermentasi, dll) Halal
Ca, dan Protein • Kemasan Edible / Active / Smart / • Ekplorasi Sumber Daya Laut untuk
Diversifikasi Produk Makanan dan Degradable Pangan
Minuman Berbasis Bahan Lokal

2022 – 2024
Functional Food Products

ENTRAFIT Day eat snack Mocav-pumpkin Momie Noodle


(P00201300179) (IDP000069682) Pudding (P00202004654)

(P00201911860)
• Composition: rice, green • Composition: rice and • Composition: mocav ,
beans, canna, tempeh, sweet potatoes sago, rice, tapioca
• For antidiabetic patient
eggs • Low calorie, rich of fibre • Gluten free
• Rich of antioxidant
• To overcome malnutrition, • For diabetic patient • Good for diabetic patient
can be used as enteral • Low glycemic index
• Rich of fibre
food
Functional Food Products

Pia Ulva Snackbar Snackbar Mi Taka


(IDP000075922) Bekatul Sinbiotik (P00201708589)

(P00201911672) (P00201810156)
• Berbasis rumput laut ulva • Komposisi: pati taka dan
(Ulva sp.) tepung mocaf
• Komposisi: tepung • Komposisi tepung umbi
• Kaya Kalsium bekatul terfermentasi dan gembolo, pati garut, tepung • Indeks Glikemik sedang
tepung kacang hijau beras hitam, tepung tapioka • Kaya serat
• Kaya Serat • Camilan untuk penderita
diabetes
Soya Based Products

BMC Tempe Sari Tempe Edamame Instant Olahan Tempe


(IDP000043728) Kental Manis (IDP000043805) Kaleng
(IDP000037654) (IDP000079767)
• Tepung berbasis tempe • Berbahan dasar biji
dan bahan campuran edamame
• Berbahan baku tempe • Bagian dari teknologi
lainnya
segar • Memenuhi spesifikasi pengalengan makanan
• Protein Tinggi tepung instan tradisional Indonesia
• Sebagai penambah rasa
atau pelengkap zat gizi • Protein tinggi • Berbagai jenis olahan
tempe
Chocolate Products

Coklat Kaya Fe dan Zn Coklat Probiotik


(P00202106660)
(P00201910409)

• Kaya Fe dan Zn (Penanganan Stunting)


• Fortifikasi Kacang Tunggak atau Kacang Gude (Kacang • Probiotic Dark Chocolate
Lokal Indonesia) • Low Glicemic Index
• Camilan yang sesuai untuk Pasien Diabetes
Animal and Marine Products

Tepung Telur Ayam Kampung Permen Jeli Fikosianin Nori Ulva


(P00202009432)
(P00202103983) (Proses Revisi Paten Terdaftar P00201810167)

• Berbasis telur ayam kampung


• Memiliki aroma khas kuning telur • Bahan berbasis pada kelompok alga • Berbasis Green alga Ulva lactuca
dengan fungsi sama seperti kuning sianobakteri • Berbasis alga lokal di pantai selatan
telur segar • Menghasilkan warna biru Jawa
• Memiliki tekstur yang kenyal, dengan • Memiliki kualitas setara dengan Nori
warna yang stabil komersial
Packaging Food Technology

Makanan Heterogen Sterilisasi Kemasan Daging Berkuah


dalam Kaleng Fleksibel kemasan fleksibel Pemanas Tanpa Api
(IDP000079767) (IDP000070840) (P00202107632) (P00202105823)

• Komposisi makanan • Untuk makanan pasta atau • Untuk makanan berkuah • Berbasis bahan mineral
heterogen basah/pasta kering atau basah alam termodifikasi
• Banyak diaplikasikan • Berbasis kemasan • Berbasis kemasan • Menghasilkan panas yang
untuk makanan Indonesia Fleksibel (pouch) Fleksibel (pouch) cukup untuk penghangat
• Berbasis kemasan kaleng makanan
Tr a d i t i o n a l C a n n e d Fo o d Te c h n o l o g y
Traditional food is packaged in tin-plate aluminium can using high temperature retort sterilization with pressure of 2 atmosphere (atm).
This technology minimizes the risk from microbial spoilage problems and maintains its original taste.

BENEFITS OF CAN • Protecting food from microbial, physical, and chemical spoilage problems.

AS • Protecting food from photochemical reaction caused by light contacts


• Protecting food from gas permeability spoilage problems and radio active
FOOD PACKAGE
There are various traditional foods that originate from across Indonesia are being developed with this technology. The succesfully
products were “Empal Gentong” (Cirebon); “Rendang” (Payakumbuh); and “Gudeg (Yogyakarta)”.
CANNING PROCESS
Map of Identified Indonesia Traditional Food
for Canned Food Development

Canned
Food
Prodcut

2 weeks
quarantine
BUMDes Abadi Pati
(model pengelolaan industri tingkat
Desa)
DUKUNGAN AGROINDUTRI TERHADAP GREEN ECONOMY
PRODUK
PROSES

Postharvest handling

Minimal Process

Agricultural Product
Processing

Agricultural Enggineering
tidak mengakibatkan
peningkatan carbon, efisien
Production System dalam penggunaan
sumberdaya alam dan socially
By Product Valorization
inclusive.

Penekanan Food Loss and


Waste
Peningkatan Nilai Tambah
Produk Pertanian

SUMBERDAYA ALAM AGRO Peningkatan Kesejahteraan


TEKNOLOGI AGROINDUSTRI
BERBASIS TANAMAN
PANGAN DAN PERKEBUNAN

46
INOVASI TEKNOLOGI PENGOLAHAN PANGAN LOKAL
50 kg/hari
Pangan Sehat dan Bermutu

Beras SAGU Mie SAGU


120 kg/hari Beras Sehatku Mie Jagung

Kapasitas Kebutuhan
No
Produksi Listrik
1 50 kg/hari 1,1 KW
12 Propinsi, 22 Kabupaten, 28 UMKM
2 120 kg/hari 1,5 KW

RENDAH
Sumberdaya Bahan Baku Pangan Lokal DAYA LISTRIK
(terdapat 80 jenis bahan baku pangan
karbohidrat di Indonesia)
Untuk
UMKM PANGAN
INOVASI PENGOLAHAN PANGAN LOKAL
MESIN EKSTRUDER

Perekayasaan

Alih Teknologi

Komersialisasi
❑ Mendukung pemanfaatan sumberdaya pangan lokal untuk
diversifikasi pangan dalam rangka mewujudkan kemandirian pangan PT. BARATA INDONESIA
❑ Diproduksi dan di-komersialisasi-kan oleh PT. Barata Indonesia
❑ Telah teruji di 28 UMKM di 22 Kabupaten, 12 Propinsi Difusi (ke daerah)
INOVASI PRODUK HILIR SAWIT
Aplikasi Zinc Stearat pada Industri Komponen Karet

Perekayasaan

❑ Mendukung hilirisasi produk turunan sawit bernilai tambah Alih Teknologi


❑ Penggunaan Zn Stearat dapat menghemat penggunaan bahan pembantu
proses produksi komponen karet → COST REDUCTION
❑ Diproduksi dan di-aplikasi-kan oleh PT. Aneka Komkar Utama
Komersialisasi
Inovasi Mesin Sangrai Kopi Tipe Fluidisasi
Meningkatkan Daya Saing Kopi Nusantara

Perekayasaan
❑ Sangrai biji kopi menggunakan udara panas bertekanan Alih Teknologi
❑ Mudah dalam pengoperasian dan bebas perawatan
❑ Hasil sangrai yang matang merata, bersih dan aroma terjaga
❑ Cocok untuk daerah penghasil kopi dengan kekhasannya masing-masing Komersialisasi
❑ Dapat diaplikasikan untuk proses sangrai biji-bijian lainnya seperti kedelai, kacang tanah, PT. ASINDO TECH
kacang hijau dsb (goreng tanpa minyak)
❑ Diproduksi dan di-komersialisasi-kan oleh PT. Asindo Tech
❑ Tersedia dalam berbagai kapasitas, yaitu 2, 5, 10 dan 20 kg kg/batch Difusi (ke daerah)
Inovasi Mesin Sangrai Kopi Tipe Fluidisasi
Untuk Meningkatkan Daya Saing Kopi Nusantara

❑ Mesin sangrai biji kopi beras menggunakan udara panas bertekanan sebagai media
memasak dan mengaduk biji kopi
❑ Tersedia dalam berbagai kapasitas, yaitu 2, 5, 10 dan 20 kg kg/batch
❑ Mudah dalam pengoperasian dan bebas perawatan
❑ Hasil sangrai yang matang merata, bersih dan aroma terjaga
❑ Cocok untuk daerah penghasil kopi dengan kekhasannya masing-masing
❑ Mesin ini dapat diaplikasikan untuk proses sangrai biji-bijian lainnya seperti kedelai,
kacang tanah, kacang hijau dsb (goreng tanpa minyak)
INOVASI PRODUK HILIR SAWIT
BIO-PARAFIN SUBSTITUT

Kebutuhan Parafin Batik : 36.000 ton/tahun


setara 144 ton/hari ; 55.000 pembatik (2019)
Proses pembatikannya mensubtitusi parafin minyak bumi
dengan parafin BioPas BPPT
(turunan minyak sawit ) hasil rekayasa BPPT Perekayasaan
Alih Teknologi
➢ Renewable material
➢ Halal Komersialisasi
➢ Meningkatkan nilai tambah sawit
PENYULINGAN MINYAK ATSIRI
Kapasitas Nilam 400 Kg/Batch (Hari)

Proses Ekspor Nilam Indonesia


Data Expor Nilam Indonesia

Nilam Kering Pelayuan Distilasi Uap


Tahun Berat (ton)
1985 0,575
1990 0,872
Kondensasi
1995 1,010
2000 1,052
Separasi
2005 1,500
Sumber : BPS

Minyak Nilam Analisa Ekonomi Nilam


Pilot Plant Penyulingan Minyak Nilam kapasitas 400 kg/hari – Investasi Rp 150 juta
Majalengka IRR 36%
PBP 2,7 tahun
Harga Jual Rp 150 rb
Harga Int’l 30 USD/kg
INOVASI TEKNOLOGI PASCA PANEN
MEMPERPANJANG MASA KESEGARAN BUAH MANGGA

Kerjasama dengan perkebunan mangga untuk menerapkan Good


Handling Practices (GHP) dalam rangka menekan losses akibat
buruknya penanganan pasca panen

Penyimpanan dingin
COATING

Kesegaran buah mangga dapat bertahan


hingga 4 minggu
INOVASI TEKNOLOGI PASCA PANEN
MEMPERPANJANG MASA KESEGARAN
BUAH DAN SAYUR
Salmira
Minyak Merah Alami (Virgin Red Oil) - Salmira, diekstrak
langsung dari buah sawit yang sudah matang.
Salmira mengandung Vitamin E tinggi dan betakaroten
tinggi, Omega 3, Omega 6 dan Omega 9, CoQ10, dan
Squalene. Salmira tidak mengandung 3-MCPD, GE,
Cholesterol, dan juga tidak mengadung transfat.
Salmira dapat dipergunakan sebagai bahan fortifikasi
Vitamin A pada berbagai jenis makanan.

Saat ini Salmira telah di produksi oleh PT. Nutri Palma


Nabati
TEKNOLOGI
AGROINDUSTRI
BERBASIS
PETERNAKAN
PEMBUATAN KEJU MOZARELLA

58
TEKNOLOGI AGROINDUSTRI
BERBASIS PERIKANAN
PENGOLAHAN HASIL PERIKANAN
INOVASI CANGKANG KAPSUL RUMPUT LAUT
Kerjasama produksi dan komersialisasi dg PT. Kapsulindo Nusantara

❑ Memanfaatkan potensi sumberdaya rumput laut


➢ Produksi (2017) : 11 juta ton (terbesar di dunia) ; 85% diekspor sbg bhn mentah
➢ Dari 500 produk olahan rumput laut, hanya 5% produksi dalam negeri
❑ Mengurangi ketergantungan impor GELATIN
➢ Impor GELATIN mencapai 3.800 ton (BPS 2012)
➢ GELATIN berasal dari kulit atau tulang hewan, 46% dari babi ; tidak terjamin ke’HALAL’an nya
❑ Meningkatkan diversifikasi produk olahan rumput laut dalam negeri

Perekayasaan

Alih Teknologi

Komersialisasi
Launching produksi @ PT. Kapsulindo Nusantara Kapasitas produksi skala industri
Gunung Putri Bogor, 10 Juli 2019 10 juta kapsul /bulan PT. KAPSULINDO NUSANTARA
INOVASI SOFT KAPSUL RUMPUT LAUT
Kerjasama produksi dan komersialisasi dg PT. Nova Chemie Utama

❑ Permintaan Indonesia : 3 milyar butir soft capsul per-tahun


❑ Memanfaatkan potensi sumberdaya rumput laut
➢ Produksi (2017) : 11 juta ton (terbesar di dunia) ; 85% diekspor sbg bhn mentah
➢ Dari 500 produk olahan rumput laut, hanya 5% produksi dalam negeri
❑ Mengurangi ketergantungan impor GELATIN
➢ Impor GELATIN mencapai 3.800 ton (BPS 2012)
➢ GELATIN berasal dari kulit atau tulang hewan, 46% dari babi ; tidak terjamin ke’HALAL’an nya
❑ Meningkatkan diversifikasi produk olahan rumput laut dalam negeri
Perekayasaan

Alih Teknologi

Komersialisasi
Penandatangaan PKS BRIN dan PT NCU Pengujian produksi softkapsul
Puspiptek-Serpong, 19 Januari 2022 di industri PT. Nova Chemie Utama
PERAN TEKNOLOGI TEPAT GUNA DALAM
IMPLEMENTASI GREEN EKONOMI DI
INDONESIA

# Presisi dan Integrative dalam memberi Solusi TTG menuju Indonesia 4.0#
KONSEP EKONOMI HIJAU
(GREEN ECONOMY)

Ekosistem Ekonomi
Memastikan (sumber daya alam) (sumber daya produksi)
kelstarian Meningkatkan
ekosistem TTG efisiensi sumber
daya

Manusia
(sumber daya manusia dan sosial)

Meningkatkan kesejahteraan sosial


dan pembagian beban merata

Prinsip Teknologi Tepat Guna (Inpres No. 3 Tahun 2001) • Dibutuhkan masyarakat khususnya skala
• Tidak merusak lingkungan UMKM
• Dapat dimanfaatkan dan dipelihara masy secara mudah • Sesuai skala kebutuhan teknology (customized
• Menghasilkan nilai tambah dari aspek ekonomi dan lingkungan technology
PERKEMBANGAN RISET TEKNOLOGI TEPAT GUNA
(APPROPRIATE TECHNOLOGY)

•Automatic Ergonomics
•Use of Internet of Thing (IoT) Contributions
• SME need for Smart Process & Precision 1. Enhancing innovations
Smart Products
engineering from local resources
•AT with high competitiveness 2. Enhancing innovation of
•Semi-
local products
automatic
•Following
TTG 3. Enhancing
competitiveness for
community product from SME
development 4. Reducing dependency
Research from imported
based technology

IoT
Utilization

•Manual
•Satisfy basic need for community
•AT perception: simple technology and
low competitiveness
PENGERING SKALA UMKM BERBAHAN BAKAR GAS YANG RAMAH LINGKUNGAN

Permasalahan pengeringan UMKM Riset Pengering Skala UMKM di Uji coba dan implementasi di
PRTTG UKM Rangginang-Subang
• Pengeringan manual tergantung cuaca
• Cemaran debu→produk kurang higienis Paten Granted : P000076207
Teknologi pengering energi surya untuk UMKM
Inovasi Sistem Pengering Energi Surya
• Pengeringan langsung Pengering KPES untuk Sale Pisang di Pengering Tapioka dan mocaf di Subang
Pengering KPES di Belitung
dibawah sinar matahari Tanjung Siang Subang
terkendala cuaca
• Produk kurang higienis
karena debu

▪ Material : Tansparansi bahan,


kemampuan menahan panas,
durability terhadap cuaca
▪ Pemanas : Tambahan sumber panas
selaian panas matahari
▪ Kontrol : Sistem telemonitoring dan
pengukuran performa alat → Paten
terdaftar P00201906446
▪ Pengujian pada berbagai produk
pertanian dan olahan pangan
Pengering Kopi di SBD
Pengembangan lini produksi tepung porang glukomanan skala UMKM yang ramah lingkungan

Immuno-
modulator

Low Calorie
Prebiotics

Tepung Porang
• Doesn't use harsh chemical Glukomanan Rendah
Oksalat
•Applying recycling principle
• low energy High Fiber

•Applicable to SME

Mie porang

Umbi Porang
(Amorphophallus muelleri tuber)
Riset teknologi fermentor, roaster dan pemanfaatan limbah/by product
kulit (cherry) biji kopi
Tanaman Kopi Buah Kopi Teknologi fermentor biji kopi
Biji Kopi

Teknologi roaster kopi

Pengeringan Limbah cherry kopi


Teh cherry kopi

Minuman kopi

Uji sensori
Teknologi peralatan pembuatan asap cair
APLIKASI ASAP CAIR

Teknologi Pembuatan asap cair Asap cair Tepung asap Menggantikan


cair pengasapan
Potensi biomassa tradisional

Alternatif
Pembakaran biomassa Penggumpal karet
mencemari udara

Insektisida alami

Arang diolah menjadi


briket dan arang aktif
PEMANFAATAN RISET DAN INOVASI
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai