Anda di halaman 1dari 24

IMPLEMENTASI PERTANIAN TERPADU

DALAM RANGKA MENINGKATKAN EFISIENSI


SUMBER DAYA LAHAN

SISTEM PERTANIAN TERPADU


POILITEKNIK PERTANIAN DAN PETERNAKAN
TUBAN
OUTLINE
▪ Latar belakang
▪ Permasalahan pertanian
▪ Urgensi pertanian terpadu
▪ Definisi Pertanian Terpadu
▪ Konsep pertanian terpadu
▪ Aliran energi
▪ Aliran finansial
▪ Keunikan Pertanian Terpadu
▪ Jenis pertanian terpadu
▪ Perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi
Pertanian Terpadu
2
LATAR BELAKANG

• Lahan pertanian semakin sempit dengan


rata-rata kepemilikan 0.3 ha/KK
• Diusahakan sektoral (tunggal)
• Input produksi sangat tergantung dari luar
(external input)
• Pendapatan petani rendah dan penuh resiko
→kesejahteraan rendah
• Perlu pola pemanfaatan sumberdaya lahan
yang efisien, eknonomis, dan berkelanjutan
3
Contoh Luas Pemilikan Lahan (ha/KK)

Kabupaten Kabupaten
Responden
Bogor Lampung Selatan

4
DEFINISI
SISTEM PERTANIAN TERPADU
(SITANDU)
• Merupakan sistem pertanian yang meng-
integrasikan kegiatan sub sektor pertanian
(tanaman, ternak, ikan) untuk meningkatkan
efisiensi dan produktivitas sumber daya lahan,
kemandirian, kesejahteraan petani secara
berkelanjutan.
• Integrasi dapat dilakukan secara vertikal dan
atau horisontal

5
KEUNGGULAN SITANDU
• Efisiensi
– Memanfaatkan sumber daya alam secara
optimum
• Mandiri
– Sistem dapat berjalan dengan input luar minimum
(LEISA)
• Berkelanjutan
– Ekologi : ramah lingkungan
– Ekonomi : menguntungkan
– Sosial : kearifan lokal dan dapat diterima
masyarakat 6
CAKUPAN SITANDU
Sistem
Produks

Sistem
Energi
dan Ekonomi
Biomas
Efisiensi
Produktivitas

Kemandirian
Pemberdayan
SDM Wilayah

Komunitas

7
PRINSIP SITANDU
Memaksimalkan keterkaitan input-output dan aliran antar
sistem produksi (produktifitas dan efisiensi produksi
biomass/energi/nilai tambah = Z)
Memaksimalkan:
P : Output/produk utama
i : income/nilai tambah
L : lapangan kerja
Meminimalkan:
w : produksi limbah
c : pengeluaran untuk input eksternal
Memaksimalkan: P+i+ L
Z=
w+c
8
SISTEM PERTANIAN KONVENSIONAL

• Tidak ramah lingkungan, Di Negara berkembang


• Terjadi karena yang beriklim tropika,
penggunaan teknologi termasuk Indonesia,
yang sarat masukan luar ketidakramahan sistem
berupa agrokimia pertanian lebih besar lagi
terutama pupuk inorganic • Akibat bergesernya
dan pestisida buatan. lahan-lahan pertanian
ke daerah perbukitan.
• Tidak efisien • Tekanan penduduk dan
• Lahan luas konvenrsi lahan
• Mengelola satu sub pertanian menjadi lahan
sektor pemukiman dan
• Tidak mandiri industri/pabrik.
• Tergantung input dari luar

9
ARAH PERKEMBANGAN PERTANIAN TROPIKA
DEWASA INI

Konvensional
Tidak
Pertanian Ramah
Indigenus Industrial
lingkungan
Modern

Ketidakramahan sistem pertanian terjadi karena


penggunaan teknologi, pergeseran lahan pertanian ke
perbukitan akibat tekanan penduduk dan konversi
lahan menjadi pemukiman 10
Integrasi Vertikal dan Horisontal
Pertanian Terpadu

• PASAR
• KELEMBAGAAN
KEUANGAN
• KELEMBAGAAN
• AGROINDUTRI
Komoditi • PROSES Komoditi
PRODUKSI
• INFRASTRUKTUR

11
Diagram Aliran Bahan dalam Sitandu

12
Aliran barang dan uang dalam
Sistem Konvensional

Produk Ikutan
Produk Utama Proses Produksi
(Hijauan)
(Pangan) Tanaman

Masukan
Buangan
Pasar Uang Eksternal RT
(Agrokimia) Pengelola

Produk Utama Proses Produksi Produk Ikutan


(Daging) Ternak (Kotoran)

13
Aliran barang dan uang dalam Sitandu

Produk Ikutan
Produk Utama Proses Produksi
(Hijauan)
(Pangan) Tanaman

Masukan
Pasar Uang Eksternal Limbah RT
(Agrokimia) RT / Desa Pengelola
Minimum

Produk Utama Proses Produksi Produk Ikutan


(Daging) Ternak (Kotoran)

14
CONTOH PERTANIAN TERPADU

• Mina - padi
• Bebek – padi
• Long-yam (ikan – ayam)
• Sapi – tebu
• Sapi – sawit
• Parlabek (pare – lauk – bebek)
• Jagung – sapi - biogas

15
LEISA :
✓ Pertanian berkelanjutan dengan masukan dari luar rendah
✓ Berupaya mengoptimalkan penggunaan sumberdaya lokal

16
Mulai

Penetapan Lokasi dan Penilaian Potensi Lahan

Penetapan Peruntukan Lahan dan ragam Jenis Komoditinya

Seleksi dan Pemilihan Komoditi

Penyusunan Pola Tanam dan Tata Letak Tanaman, Ternak, dan Ikan

Penetapan Penanganan Sarana Produksi dan Produk

Implementasi Kegiatan Agribisnis dengan Sitandu

Evaluasi Keberlanjutan Agribinis dengan Sitandu

Layak Tidak
(Ekonomi, Llingkungan
dan sosial)

Ya
Selesai 17
Skala Keterpaduan, Kendala dan Pengembangannya

Skala Kendala Potensi

Skala ekonomi kecil (efisiensi), Luas lahan yang diusahakan


Rumah kecenderungan monokultur, teknologi tidak terlalu sempit, Low
Tangga transaction cost.

Ketiadaan/kapasitas kelompok, Tingginya produk ikutan sisa


Kelompok teknologi tanaman, keberadaan
kelompok petani saat ini,

Lebih Kompleks (high transaction Spesialisasi kelompok


cost) produksi, tingginya kebutuhan
Hambatan alam (jarak), infrastruktur, input organik pertanian
Kawasan komunikasi, kapasitas hortikultur, potensi
kelembagaan/organisasi, pengembangan ternak dan
keterpaduan/komunikasi kelembagaan ketersediaan air untuk
dan sistem produksi sayur-ternak-ikan perikanan

18
Kendala dan Strategi Umum Peningkatan Keterkaitan Input-Output
(linkages) Sistem Produksi Pertanian Terpadu di Lokasi Kegiatan
Kendala Keterangan Strategi

Jarak fisik,
Alamiah Pengembangan sarana/prasarana
topografi, dll
transportasi dan komuniksiperdesaan: jalan
Jalan, prasarana desa, angkutan umum, perdesaan, dll.
Infrastruktur
komunikasi, dll
Pengetahuan
Teknologi Penyuluhan, pendidikan, pelatihan
Keterampilan
Capacity building Masyarakat:
Adat, Budaya
Pendampingan, Penguatan/pembantuk
masyarakat
kelompok (lembaga) masyarakat
Kebijakan,
Capacity building tenaga
Kelembagaan Peraturan
pendamping/penyuluh/Pemerintah:
Pemerintah
Pendidikan/pelatihan sistem pertanian/
Struktur tata- kawasan terpadu, dll
niaga
Kebijakan tata niaga,
19
Strategi Pengembangan Menurut Skala Sistem

Sistem
Skala Strategi
Produksi
Pekarangan Penyuluhan, Pendidikan, Pengembangan pekarangan
Rumah Pelatihan Pertanian tanaman obat keluarga,
Terpadu/ organik dan
Tangga Ladang Usaha kesehatan keluarga Pengembangan pertanian
terpadu skala rumah tangga
Hortikultur Penguatan/ Pembentukan kapasitas kelompok
Kelompok Diversifikasi komoditas Pengembangan ke kelompok
Perkebunan Teh integrated farming, corporate farming berbasis kelompok
komoditas Rakyat yang ada
Peternakan
Sentra Prod Penyusunan Rencana Pengembangan Kawasan
Hortikultur Pertanian Terpadu:
Organisasi
Sentra Prod a. Kelembagaan (kebijakan, organisasi: network,
Lintas Perkebunan Teh corporate, dll)
Kelompok/ b. Sarana dan prasarana produksi, transportasi dan
Sentra Prod
Hamparan/ Peternakan komunikasi/sistem informasi
Kawasan Sentra Prod
Perikanan 20
ALTERNATIF : Pola Tanam dan Ternak
Lamtoro (di pinggir teras)
Rumput gajah (tampingan teras atau guludan)
Teh (0.5 ha)
Padi sawah(0.5 ha)
Tomat (0.25ha)
Sawi putih
Kubis
Buncis(0.25ha)
Kubis
Sawi Putih
Domba Siklus1
Domba Siklus2
Domba Siklus3
Ayam layer sikus 1 sampai dengan 5
Ikan mas(10 m2)
21
Peranan mahasiswa
• Identifikasi potensi sumberdaya alam
(lahan, air, dsb.)
• Kelembagaan lokal dan SDM
• Peluang pasar
• Perencanaan sitandu
• Kelembagaan pelaksana sitandu

22
Identifikasi
SDA

Pengorganisasian Pemberdayaan
Sitandu kelembagaan lokal

PERANAN
MAHASISWA

Perencanaan Mencari
Sitandu peluang pasar

23
24

Anda mungkin juga menyukai