Anda di halaman 1dari 18

AGRIBISNIS BIDANG KEHUTANAN

Lestari Rahayu W
Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian
Fakultas Pertanian UGM
Konsep Agribisnis (1/3)
• Istilah "agribisnis“ terdiri dari dua suku kata, yaitu "agri"
(agriculture = pertanian) dan "bisnis" (business = usaha
komersial).

• agribis­nis adalah kegiatan bisnis yang berbasis pertanian.


• Sebagai konsep, agribisnis dapat diartikan sebagai jumlah
semua kegia­tan-kegiatan yang berkecimpung dalam industri
dan distribusi alat-alat maupun bahan-bahan untuk
pertanian, kegiatan produksi komoditas pertanian,
pengolahan, penyimpanan dan distribusi komoditas
pertanian atau barang-barang yang dihasilkannya (Davis dan
Golberg, 1957 dalam Soemarno, 1996).
Konsep Agribisnis (2/3)
• Agribisnis mencakup kegiatan pertanian, perkebunan,
kehutanan, perikanan dan kelautan, peternakan, pariwisata
(agro dan eco-tourism) yang seluas-luasnya (hulu-on farm-
hilir dan jasa-jasa penunjangnya). Dengan demikian
pengembangan entrepreneur dalam sistem dan usaha
agribisnis dapat diarahkan paling tidak pada lima kelompok
besar (subsystem) pengembangan seperti Gambar I-1
(Pambudy, 2010).
Sub-Sistem Sub-Sistem Sub-Sistem Sub-Sistem
Agribisnis Usahatani Pengolahan Pemasaran
Hulu
 Tanaman obat,  Industri makanan
• Industri benih, pangan-rempah  Industri minuman  Distribusi
bibit gen ternak dan hortikultur  Industri rokok  Promosi
tanaman, ikan  Tanaman serat,  Industri serat alam:  Informasi pasar
• Industri kimia, perkebunan - tekstil-biokomposit  Intelijen pasar
agrochemical kehutanan  Industri biofarma  Perdagangan
• Industri agro  Peternakan-  Industri wisata,  Struktur pasar
otomotif,alat dan perikananFungi estetika-kosmetika  Areal pasar
machinery (jamur)  Industri vaksin,  Lelang
• Bio fertilizer,  Jasad serum  Pasar berjangka
herbi- pestisida  renik  Pasar modal

Sub Sistem Jasa dan Penunjang

Keuangan: perkreditan, pembiayaan, permodalan dan asuransi


 Informasi, komputerisasi dan otomatisasi
 Penelitian, pengembangan, pendaftaran paten dan merk
 Pendidikan, pelatihan, extension and community development.
 Pelabuhan, jalan,transportasi, pengiriman dan pergudangan
 Konsultasi hukum: keuangan: bisnis, akuisisi, merger, take over,
perdagangan, akutansi dan investasi

Gambar I-1: Lingkup Pengembangan Enterpreneur dalam Sistem


Agribisnis (Pambudy, 2010).
Konsep Agribisnis (3/3)
• Suatu kesatuan kegiatan usaha yang meliputi salah satu atau
keseluruhan dari mata rantai produksi, pengolahan hasil, dan
pemasaran yang luas, yaitu kegiatan usaha yang menunjang
kegiatan pertanian dan kegiatan usaha yang ditunjang oleh
kegiatan-kegiatan pertanian.
• Sebuah sistem kegiatan yang meliputi tiga komponen the
farm input sector, the farming sector, dan the product
marketing sector.
• Keseluruhan dan kesatuan dari seluruh organisasi dan
kegiatan mulai dari produksi dan distribusi sarana produksi,
kegiatan produksi pertanian di lahan pertanian sampai
dengan pengumpulan, penyimpanan, pengolahan dan turun
sampai distribusi hasil akhir dari pengolahan tersebut ke
konsumen.
(Pasaribu 2012)
• Agribisnis meliputi semua aktivitas sebagai
rangkaian system, terdiri dari (1) sistem
pengadaan dan penyaluran sarana produksi,
teknologi dan pengembangan sumberdaya
pertanian, (2) subsistem produksi pertanian
atau usaha tani, (3) subsistem pengolahan
hasil-hasil pertanian atau agroindustri, dan (4)
subsistem distribusi dan pemasaran hasil
pertanian.
•PEMASARAN LEMBAGA PENUNJANG:
•DISTRIBUSI •Koperasi
•PENYIMPANAN (storage) •Bank
•PENGOLAHAN (processing)
•Kelembagaan sosial ekonomi pesisir:
misalkan pengamba’
USAHATANI: •Lembaga penelitian
•Pangan •Pasar
•Sayur-sayuran
•Perkebunan
•Pemerintah: dengan membuat regulasi
•Bunga (peraturan/kebijakan) terkait bidang
•Pertambakan: Ikan, udang, agribisnis
bandeng, dll •Lembaga pendampingan masyarakat oleh
•Penangkapan ikan sociopreneur, Orsosmas, NGO, konsultan
•Budidaya ikan: kolam, keramba, agribisnis, dan lain-lain.
dll
•Peternakan

PENGADAAN DAN PENDISTRIBUSIAN SAPRODI:


• Bibit (tanaman), benih (ikan)
•Pakan ternak dan ikan
•Pupuk, Obat-obatan
•Pestisida
•Mesin dan alat pertanian, perikanan (budidaya dan penangkapan)

Gambar I-2. Hubungan Keterkaitan antar Subsistem dalam Agribisnis


(dikembangkan dari Firdaus, 2010).
AGRIBISNIS KEHUTANAN
• agroforestry dapat digolongkan sebagai agribisnis
• sistem agroforestry ditempuh pendekatan usaha
tani (farming system).
• Agroforestry merupakan manajemen
pemanfaatan lahan secara optimal dan lestari
dengan cara mengkombinasikan kegiatan
kehutanan dan pertanian pada unit pengelolaan
lahan yang sama dengan memperhatikan kondisi
lingkungan fisik, sosial ekonomi dan budaya
masyarakat yang berperan serta (Departemen
Kehutanan, 1992).
• Dalam sistem agroforestry terdapat interaksi antara
ekologi dan ekonomi diantara komponen-komponen
yang berbeda (VanNoordwijck, et al. 1994)
• Pengembangan agroforestry harus merupakan bagian
terintegrasi dari pembangunan regional
• Dengan tujuan
– mengurangi penggundulan hutan,
– konservasi flora dan fauna dan plasma nutfah,
– mengurangi erosi tanah dan
– menumbuhkan peningkatan produktivitas tanah yang
stabil dan berkesinambungan.
– Peningkatan kesejahteraan rakyat di dalam dan di sekitar
hutan
Bentuk Agroforestry
a. Agrisilviculture yaitu penggunaan lahan secara sadar dan
dengan pertimbangan yang matang untuk memproduksi
sekaligus hasil-hasil pertanian dan kehutanan.
b.  Sylvopastural system, yaitu sistem pengelolaan lahan hutan
untuk menghasilkan kayu dan untuk pemeliharan ternak.
c.  Agrosylvo-pastoral system yaitu sistem pengelolaan lahan
hutan untuk memproduksi hasil pertanian dan kehutanan
secara bersamaan dan sekaligus pemeliharan hewan ternak.
d. Multipurpose forest tree production systems, yaitu sistem
pengelolaan dan penanaman berbagai jenis kayu yang tidak
hanya untuk hasil kayunya, akan tetapi juga daun-daunan dan
buah-buahan yang dapat digunakan sebagai bahan makanan
manusia ataupun pakan ternak.
Ciri Agroforestry
a. Agroforestry biasanya tersusun dari dua jenis tanaman atau
lebih (tanaman dan/atau hewan), minimal satu diantaranya
tumbuhan berkayu.
b. Siklus sistem agroforestry selalu lebih dari satu tahun.
c. Ada interaksi (ekonomi dan ekologi) antara tanaman
berkayu dengan tanaman tidak berkayu.
d. Selalu memiliki dua macam produk atau lebih (multi
product).
e. Minimal mempunyai satu fungsi pelayanan jasa (service
function), misalnya penaung, pelindung dari angin, penyubur
tanah atau peneduh.
f. Sistem agroforestry yang paling sederhanapun secara
biologis (struktur dan fungsi) maupun ekonomis jauh lebih
kompleks dibandingkan sistem budaya monokultur.
Keunggulan Agroferostry
Ohorella (2004)
a.  Memiliki stabilitas ekologi yang tinggi:
a. Multi jenis : memiliki keanekaragaman hayati yang lebih banyak atau
memiliki rantai makanan/energi yang lebih lengkap.
b. Multi strata tajuk, dapat menciptakan iklim mikro dan konservasi
tanah dan air yang lebih baik
c. Kesinambungan vegetasi, sehingga tidak pernah terjadi keterbukaan
permukaan tanah yang ekstrim, yang merusak kesinambungan
ekologi
d.  Penggunaan bentang lahan secara efisien

b. Memiliki keunggulan ekonomi


a. Tanaman yang ditanam lebih beragam, biasanya dipilih jenis-jenis
tanaman yang mempunyai nilai komersial dengan potensi pasar yang
besar.
b. Kebutuhan investasi yang relatif rendah, atau mungkin dapat
dilakukan secara bertahap.
c. Keunggulan sosial budaya yang berhubungan dengan kesesuaian
(adaptability) yang tinggi dengan kondisi pengetahuan, keterampilan
dan sikap budaya masyarakat petani,
a. Teknologi yang fleksibel, dapat dilaksanakan dari sangat intensif untuk
masyarakat yang sudah maju sampai kurang intensif untuk masyarakat yang
masih tradisional dan subsisten
b. Kebutuhan input, proses pengelolaan sampai jenis agroforestryumumnya
sudah sangat dikenal dan biasa dipergunakan oleh masyarakat setempat.
c. Filosofi budaya yang efisien, yakni memperoleh hasil yang relatif besar
dengan biaya atau pengorbanan yang relatif keci

d. Keunggulan politis
c.  Agroforestry dapat dan sangat cocok dilakukan oleh masyarakat luas,
adanya pemerataan kesempatan usaha serta menciptakan
struktursupply yang lebih kompetitif.
d. Dapat meredakan ketegangan atau konflik politik yang memanas akibat
ketimpangan peran antar golongan dan ketidakadilan ekonomi.
e. Kepercayaan yang diberikan masyarakat akan direspon dengan rasa memiliki
dan menjaga sumber daya hutan/lahan yang memberi manfaat nyata
kepada mereka.
Pengembangan agribisnis hutan rakyat
• Contoh penelitian kasus
• Permasalahan:
– Subsistem sarana produksi:
• Bibit yang berkualitas dan unggul masih belum
memadai
– Subsistem produksi:
• Pengetahuan dan ketrampilan petani masih perlu
ditingkatkan
• Organisasi petani masih kurang kuat sehingga posisi
tawar lemah
– Subsistem pengolahan hasil :
• Teknologi pengolahan masih belum memadai sehingga
nilai tambah rendah
• Pasokan bahan baku belum kontinyu.
– Subsistem pemasaran :
• Permintaan pasar dengan kualitas kayu tinggi belum
bisa dipenuhi petani
• Penjualan kayu dalam bentuk tegakan (borongan)
merugikan petani
• Sistem informasi pasar belum terbangun
– Subsistem kelembagaan :
• Dukungan akelembagaan keuangan masih kurang
• Kapasitas sarana prasarana kurang memadai.
• Startegi pengembangan :
– Subsistem sarana produksi :
• Inventarisasi pohon jenis unggulan di masyarakat
• Pengembangan kebun benih induk
• Pengembangan kebun bibit desa
• Pembinaan terhadap petani penangkar bibit
– Strategi pengembangan subsistem produksi :
• Introduksi jenis komoditas bernilai ekonomis tinggi
• Inventarisasi potensi hutan rakyat dan penataan
komoditas
• Pelatihan teknis bagi petan
– Strategi pengembangan subsistem kelembagaan:
• Fasilitasi dukungan lembaga keuangan
• Fasilitasi peningkatan sarana prasarana.

Anda mungkin juga menyukai