Anda di halaman 1dari 26

Ekonomi Agroindustri

EKONOMI AGROINDUSTRI

Industri Pembuatan Biodisel

IR. WURYANTORO, M.AGR.BUS


Ekonomi Agroindustri

MATERI EKONOMI AGROINDUSTRI


Pengertian dan Ruang Lingkup Ekonomi Agroindustri
Peranan agroindustri bagi perekonomian Indonesia
Pengembangan Agroindustri
Analisa Usaha
Perencanaan bisnis
Bentuk-bentuk pasar agroindustri
 Eksternalitas & peran riset dlm pengembangan
agroindustri
*A. Pengertian Ekonomi Agroindustri
Ekonomi Agroindustri terdiri dari kata:
ekonomi dan agroindustri

Ekonomi adalah ilmu yang mempelajari upaya-upaya


pemenuhan kebutuhan manusia yang tidak
terbatas jumlahnya dengan menggunakan
sumberdaya yang terbatas jumlahnya
Ekonomi Agroindustri

EKONOMI AGROINDUSTRI
Pengertian
Agroindustri adalah kegiatan industri berupa pengolahan hasil pertanian yang
melibatkan faktor penyediaan alat dan jasa dalam proses kegiatan tersebut
untuk menghasilkan produk pertanian yang mempunyai nilai tambah dan
berdaya saing tinggi.
Proses yang dimaksud mencakup perlakuan fisik maupun kimiawi terhadap
bahan nabati maupun hewani, pengemasan, penyimpanan serta
pendistribusian.
Produk hasil agroindustri tidak harus berupa produk jadi dan siap pakai,
termasuk juga produk setengah jadi yang dimanfaatkan oleh sektor industri
lain sebagai bahan baku.
Ekonomi Agroindustri

EKONOMI AGROINDUSTRI

Agroindustri menurut Austin (1981), adalah sebagai berikut:


“... An Agroindustry is an enterprise that processes agricultural
raw material, including ground and tree as well as livestock and
fisher”.

“Agroindustri adalah usaha yang mengolah bahan baku pertanian,


meliputi tanah, tanaman/pohon, seta ternak dan hasil nelayan/ikan”
Ekonomi Agroindustri

EKONOMI AGROINDUSTRI

Batasan agroindustri menurut Simposium Nasional (1985),


adalah sebagai berikut:
“Kegiatan industri yang memanfaatkan hasil pertanian sebagai
bahan baku, merancang, dan mempergunakan peralatan serta jasa
untuk kegiatan tersebut. Mencakup industri pengolahan hasil
pertanian (IPHP), industri peralatan dan mesin pertanian (IPMP),
serta industri jasa pertanian (IJP)”
Ekonomi Agroindustri

Dari pengertian-pengertian di atas, maka “Agroindustri”


mencakup beberapa kegiatan, meliputi:
1) Industri pengolahan hasil pertanian dalam bentuk setengah jadi dan
produksi akhir seperti industri tepung, industri roti, industri minyak
kelapa, industri ikan kaleng , industri kayu lapis, dan sebagainya.
2) Industri penangan hasil pertanian segar, seperti industri pembekuan
ikan, industri penanganan bunga segar, dan sebagainya.
3) Industri pengadaan sarana produksi pertanian, seperti pupuk,
pestisida, dan pupuk.
4) Industri pengadaan alat pertanian dan agoindustri lain, seperti
industri traktor pertanian, industri mesin perontok, industri mesin
pengolah kelapa sawit, industri mesin pengolah karet, dan
sebagainya.
*DEFINISI ILMU EKONOMI AGROINDUSTRI

Adalah ilmu yang mempelajari tentang upaya


memproduksi suatu barang agar mempunyai
nilai tambah atau bernilai ekonomi yang
lebih menguntungkan dari bahan baku yang
merupakan hasil produksi pertanian
Ekonomi Agroindustri

Apa perbedaannya “Agroindustri” dengan “Agribisnis” ?

Agribisnis adalah usaha atau bisnis yang berbasis pada pertanian atau
bidang-bidang lain yang mendukungnya, yang meliputi penyediaan
sarana produksi dan peralatan, pengolahan hasil pertanian,
pemasaran, sarana dan pembinaan. Objek kegiatan ini tidak terbatas
pada hewan dan tumbuhan, akan tetapi semua bahan yang
mendukung sektor agribisnis dan menghasilkan keuntungan, seperti
mikroorganisme maupun jamur.

Dari definisi diatas dapat dimengerti bahwa agroindustri merupakan


bagian dari sistem agribisnis yang menempati posisi sebagai
subsistem pengolahan hasil pertanian.
Ekonomi Agroindustri

Dimanakan Posisi/Peran Agroindustri dalam Sistem Agribisnis

Agribisnis sebagai suatu sistem adalah agribisnis merupakan seperangkat unsur yang
secara teratur saling berkaitan sehingga membentuk suatu totalitas. Disini dapat
diartikan bahwa agribisnis terdiri dari berbagai sub sistem yang tergabung dalam
rangkaian interaksi dan interpedensi secara reguler (teratur), serta terorganisir
sebagai suatu totalitas (terintegrasi). Adapun kelima mata rantai atau subsistem 
tersebut dapat diuraikan sebagai berikut:

1. Subsistem Penyediaan Sarana Produksi


2. Subsistem Usahatani atau proses produksi
 3. Subsistem Agroindustri/pengolahan hasil
4. Subsistem Pemasaran
5. Subsistem Penunjang
Ekonomi Agroindustri

Ruang Lingkup Sistem Agribisnis


Subsistem Subsistem Subsistem Subsistem
Pertanian Hulu Budidaya Pengolahan Pemasaran
 Industri  Tan. Pangan  Industri  Distribusi
Benih/Bibit dan Horti Makan-Minum  Promosi
 Industri  Tan. PKebun  Industri Rokok  Info Pasar
Agrokimia  Peternakan  Industri Serat  Intel Pasar
 Industri  Perikanan Alam  Kebij_Dagang
Agrootomotif  Perhutanan  Industri Agro  Strukt_Pasar
Wisata+Estetik

Subsistem Jasa dan Penunjang Pertanian


 Perkreditan dan Asuransi
 Pendidikan, Penelitian dan Pengembangan serta Penyuluhan
 Transportasi dan Pergudangan
 KebijakanPemerintah ( Mikroekonomi, Tata Ruang danMakroekonomi)
Ekonomi Agroindustri

1. Subsistem Pertanian Hulu (Penyediaan Sarana Produksi)


Sub sistem penyediaan sarana produksi menyangkut kegiatan pengadaan
dan penyaluran. Kegiatan ini mencakup Perencanaan, pengelolaan dari sarana
produksi, teknologi dan sumberdaya agar penyediaan sarana produksi atau input
usahatani memenuhi kriteria tepat waktu, tepat jumlah, tepat jenis, tepat mutu
dan tepat produk.

2.  Subsistem Usahatani atau Proses Produksi


Sub sistem ini mencakup kegiatan pembinaan dan pengembangan usahatani dalam
rangka meningkatkan produksi primer pertanian. Termasuk kedalam kegiatan ini
adalah perencanaan pemilihan lokasi, komoditas, teknologi, dan pola usahatani
dalam rangka meningkatkan produksi primer. Disini ditekankan pada usahatani
yang intensif dan sustainable(lestari), artinya meningkatkan produktivitas lahan
semaksimal mungkin dengan cara intensifikasi tanpa meninggalkan kaidah-kaidah
pelestarian sumber daya alam yaitu tanah dan air. Disamping itu juga ditekankan
usahatani yang berbentuk komersial bukan usahatani yang subsistem, artinya
produksi primer yang akan dihasilkan diarahkan untuk memenuhi kebutuhan pasar
dalam artian ekonomi terbuka.
Ekonomi Agroindustri
3. Subsistem Agroindustri/Pengolahan Hasil
Lingkup kegiatan ini tidak hanya aktivitas pengolahan sederhana di tingkat petani,
tetapi menyangkut keseluruhan kegiatan mulai dari penanganan pasca panen
produk pertanian sampai pada tingkat pengolahan lanjutan dengan maksud untuk
menambah value added (nilai tambah) dari produksi primer tersebut. Dengan
demikian proses pengupasan, pembersihan, pengekstraksian, penggilingan,
pembekuan, pengeringan, dan peningkatan mutu.

4.  Subsistem Pemasaran
Sub sistem pemasaran mencakup pemasaran hasil-hasil usahatani dan agroindustri
baik untuk  pasar domestik maupun ekspor. Kegiatan utama subsistem ini adalah
pemantauan dan pengembangan informasi pasar dan market intelligence pada
pasar domestik dan pasar luar negeri.

5.  Subsistem Jasa dan Penunjang


Subsistem ini merupakan penunjang kegiatan pra panen dan pasca panen yang
meliputi: Sarana Tataniaga; Perbankan/Perkreditan; Penelitian/Pengembangan;
Kebijakan Pemerintah.
Ekonomi Agroindustri

Untuk memahami dimana posisi Agroindustri dalam Sistem Agribisnis,


perlu diuraikan kesamaan dan perbedaan “Agribisnis” dan “Agroindustri”

Persamaan:
Agroindustri dan agribisnis memiliki beberapa sisi kesamaan,
diantaranya yaitu :
1) Agroindustri dan agribisnis merupakan usaha yang berorientasi pada profit atau
keuntungan dengan berbasis pada sektor pertanian.
2) Agroindustri dan agribisnis merupakan lahan bisnis yang potensial untuk
menciptakan lapangan pekerjaa baru, menyerap tenaga kerja dalam jumlah besar
baik tenaga kerja terdidik, terlatih maupun tenaga tidak terdidik dan terlatih,
serta meningkatkan pendapatan petani.
3) Agroindustri dan agribisnis adalah bagian dari sistem perekonomian negara yang
tahan terhadap krisis dan berkontribusi terhadap peningkatan devisa negara.
4) Agroindustri dan agribisnis menyediakan produk pertanian baik produk siap pakai
maupun produk setengah jadi yang dimanfaatkan sektor industri lain sebagai
bahan baku.
Ekonomi Agroindustri
Perbedaan:
Meskipun demikian, perlu adanya kriteria yang membatasi antara wilayah agroindustri
dan agribisnis agar ada patokan yang dapat digunakan untuk menggolongkan suatu
kegiatan, apakah termasuk agroindustri atau agribisnis. Berikut ini adalah sebagian
perbedaan antara agroindustri dan agribisnis:
1) Ruang lingkup kegiatan agribisnis meliputi seluruh mata rantai usaha pertanian dari
hulu sampai hilir, sedangkan agroindustri merupakan bagian dari mata rantai
tersebut yang berkonsentrasi pada usaha pengolahan hasil pertanian dan
menjembatani antara sektor hulu dan hilir.
2) Kegiatan inti agribisnis adalah budidaya pertanian, sedangkan usaha inti
agroindustri adalah sistem pengolahan bahan nabati maupun hewani.
3) Komponen agribisnis mencakup modal, sistem, manajemen dan ekonomi, sedangkan
komponen agroindustri mencakup sumer daya alam, sumber daya manusia,
peralatan dan jasa.
4) Agibisnis dan agroindustri sama-sama membutuhkan modal untuk mendukung
pelaksanaan kegiatannya, akan tetapi kuantitas modal yang dibutuhkan pada
kegiatan agribisnis jauh lebih besar relatif bila dibandingkan dengan kebutuhan
modal pada agroindustri.
*Perbedaan agroindustri dengan
industri lain
*1. Dari aspek Jenis Bisnis:
a. Pada sub-sektor agroindustri sangat besar, yakni
mencakup produsen sampai ke pedagang perantara,
pedagang borongan, pengolah, pengepak,manufaktur,
perusahaan penyimpanan, pengangkut, lembaga
keuangan, pengecer, jaringan restoran & rumah
makan, dst
b. Pada industri lain terbatas, melibatkan produsen,
pedagang yang khusus terkait barang yang diproduksi
*2. Berdasarkan jumlah/jenis agroindustrinya:
a. Pada sub-sektor agro-industri: jumlah dan jenis
agroindustrinya sangat banyak yang menangani rute
perjalanan komoditi dari produsen ke konsumen
b. Pada industri lain: jumlah /jenis relatif terbatas
*3. Berdasarkan jarak industri dengan lokasi bahan
baku:
a. Pada sub-sektor agro-industri: Lokasi operasi
agroindustri dikelilingi oleh produsen bahan
baku/petani (dekat dengan sentra produksi bahan
baku);
b. Pada industri lain: produsen bahan baku terpencar-
pencar (jauh dengan sentra produksi bahan baku)
*4. Berdasarkan skala usaha:

a. Pada sub-sektor agro-industri: skala usaha


agroindustri sangat beragam, dari skala sangat
kecil, skala kecil, menengah sampai sangat
besar
b. Pada industri lain: umumnya berskala besar.
*5. Berdasarkan orientasi/cara pengelolaan usaha:

a. Pada sub-sektor agro-industri: dikelola secara


tradisional sebagai usaha keluarga (profitabilitas
rendah) ;
b. Pada industri lain: bersifat komersil
*6. Berdasarkan basis pengembangan usaha

a. Pada sub-sektor agro-industri: umumnya berbasis


pedesaan sehingga ikatan kekeluargaannya relatif
tinggi dibanding industri lain.
b. Pada industri lain: selalu berorientasi pada
keberlanjutan perolehan laba , pengembangan
perusahaan dan para pemegang sahamnya
*7. Berdasarkan ketergantungan terhadap alam:

a. Pada sub-sektor agro-industri: sangat bergantung


pada alam sehingga tidak dapat diprediksi
tingkat profitabilitas, efisiensi dan jaminan
keberlanjutan usaha di masa depan.
b. Pada industri lain: kurang/tidak bergantung kepada
alam, melainkan tergantung pada kondisi ekonomi
global
*8. Berdasarkan keterikatan dengan kebijakan
pemerintah
a. Pada sub-sektor agro-industri: kebijakan dan
program pemerintah sangat mempengaruhi
kinerja usaha agroindustri
b. Pada industri lain: ; sedang industri lain sering
dipengaruhi oleh kondisi ekonomi secara global
*C. Komponen Sub-Sistem Agroindustri :
Komponen Agroindustri Faktor-Faktor Penting
1.Bahan mentah & bahan Kontinyuitas kualitas dan
Pendukung harga; pengadaan bahan
2.Tenaga kerja Kuantitas dan
kualitas/keterampilan TK
3.Modal Tingkat bunga dan
ketersediaan modal
4.Manajemen & teknologi Manajer yg memadai, kontrol
kualitas & ketersediaan
teknologi
Faktor Pendukung Institusi Pemerintah & Non
See
U Next

Anda mungkin juga menyukai