Anda di halaman 1dari 16

AGRIBISNIS & AGROINDUSTRI

OLEH : LUTHFI NUR’AZKIYA, S.P., M.SI.

Karawang, Oktober 2021


PENGERTIAN AGRIBISNIS
• Davis and Goldberg (1957), agribisnis merupakan seluruh operasi yang terkait
dengan manufaktur dan distribusi suplai pertanian, aktivitas produksi di
pertanian, penyimpanan, proses dan distribusi komodi pertanian serta segala
sesuatu yang terbuat darinya
• Downey dan Erickson (1992), agribisnis meliputi keseluruhan kegiatan
manajemen bisnis mulai dari perusahaan yang menghasilkan sarana produksi
bagi usaha tani, usaha proses produksi pertanian, serta perusahaan yang
menangani pengolahan, pengangkutan, penyebaran, penjualan secara borongan
maupun secara eceran kepada konsumen akhir.
PENGERTIAN AGROINDUSTRI MENURUT AHLI
• Austin (1981), Agroindustry is an enterprise that processes agricultural raw
materials, including ground and tree crops as well as livestock (Agroindustri adalah
suatu usaha yang mengolah bahan baku pertanian termasuk di dalamnya lahan
dan perkebunan sebagaimana halnya peternakan).
• Gumbira dan Intan (2004) yang dimaksud dengan agroindustri adalah usaha
yang mengolah bahan baku hasil pertanian menjadi berbagai produk yang
dibutuhkan konsumen.
• Saragih (2010), agroindustri didefinisikan sebagai semua kegiatan industri yang
terkait dengan kegiatan pertanian yang meliputi: (i) industri pengolahan hasil
produk pertanian dalam bentuk setengah jadi dan produk akhir; (ii) industri
penanganan hasil pertanian segar; (iii) industri pengadaan sarana produksi
pertanian; dan (iv) industri pengadaan alat-alat pertanian.
PENGERTIAN AGROINDUSTRI

1. Agroindustri: industri yang 2. Agroindustri: suatu tahapan


berbahan baku utama dari pembangunan sebagai
produk pertanian. kelanjutan dari
➢ Menekankan food processing pembangunan pertanian,
management dalam tetapi sebelum tahapan
perusahaan produk olahan pembangunan tersebut
dengan bahan baku mencapai pembangunan
pertanian industri.
SISTEM AGROINDUSTRI (SAID DIDU, 2000)

a. Subsistem rantai produksi


b. Subsistem kebijakan
c. Subsistem institusional atau kelembagaan
d. Subsistem distribusi dan pemasaran
AGROINDUTRI YANG BERKELANJUTAN
(SUSTAINABLE AGROINDUSTRIAL
DEVELOPMENT)
• Pembangunan agroindustri yang mendasarkan diri pada konsep berkelanjutan
agroindustri yang dibangun dan dikembangkan dengan memperhatikan aspek-
aspek manajemen dan konservasi sumber daya alam.
• Teknologi yang digunakan sesuai dengan daya dukung sumberdaya alam, tidak
ada degradasi lingkungan, secara ekonomi menguntungkan dan secara sosial
diterima masyarakat.
CIRI-CIRI AGROINDUSTRI BERKELANJUTAN
a. Produktivitas dan keuntungan dapat dipertahankan atau ditingkatkan dalam
waktu relatif lama, sehingga memenuhi kebutuhan manusia pada masa
sekarang dan masa mendatang.
b. Sumberdaya alam pertanian yang menghasikan bahan baku agroindustri
dapat dipelihara dengan baik dan bahkan terus ditingkatkan.
c. Dampak negatif dari adanya pemanfaatan SDA dan adanya agroindustri dapat
diminimalkan.
PERMASALAHAN AGROINDUSTRI
1. Beragamnya permasalahan menurut macam usahanya, khususnya
kurang tersedianya bahan baku yang cukup dan kontinu.
2. Kurang nyatanya peran agroindustri di pedesaan.
3. Kurang konsistennya kebijakan Pemerintah.
4. Kurangnya fasilitas permodalan.
5. Keterbatasan pasar.
6. Lemahnya infrastruktur.
7. Kurangnya perhatian terhadap litbang.
8. Lemahnya kaitan dengan industri hulu dan hilir.
9. Kualitas produksi dan procesing yang belum mampu bersaing.
10. Lemahnya entrepreneurship.
REVITALISASI PERTANIAN

Menuju Pertanian Tangguh :


• Berbagai pemberdayaan (empowering), penguatan (enforcing), perubahan ke
arah yang lebih baik (changes), pembaruan, dan modernisasi.
• Selain itu juga lebih bermartabat, peningkatan kinerja (enhancement),
harmonisasi, sinergisme antarsektor dan subsektor, keterpaduan (integrated),
menumbuhkembangkan kesisteman dari hulu sampai ke hilir (agribusiness
system) serta peningkatan nilai tambah (value added), berkelanjutan (sustainable)
dan semakin berkualitas.
LIMA ALASAN UTAMA PENTINGNYA
AGROINDUSTRI MENJADI LOKOMOTIF
PERTUMBUHAN EKONOMI NASIONAL MASA
DEPAN;
1. Industri pengolahan mampu mentransformasikan keunggulan komparatif
menjadi keunggulan kompetitif yang pada akhirnya memperkuat daya saing
produk agribisnis Indonesia.
2. Memiliki nilai tambah dan pangsa pasar yang besar sehingga kemajuan yang
dicapai dapat mempengaruhi pertumbuhan perekonomian nasional secara
keseluruhan.
3. Memiliki keterkaitan yang besar baik ke hulu maupun ke hilir (forward and
bacward linkages), sehingga mampu menarik kemajuan sektor-sektor lainnya.
4. Memiliki basis bahan baku lokal (keunggulan komparatif) yang dapat
diperbaharui sehingga terjamin sustainabilitasnya.
5. Memiliki kemampuan untuk mentransformasikan struktur ekonomi nasional
dari pertanian ke industri dengan agroindustri sebagai penggeraknya.
Keunggulan Indonesia sebagai negara agraris dan maritim
dalam menghadapi tantangan liberalisasi Perdagangan,
perubahan pasar internasional pemerintah (Departemen terkait)
harus mengembangkan sistem dan usaha agribisnis berdaya
saing (competitiveness), berkerakyatan (people-driven) dan
berkelanjutan (sustainable).
PEMERINTAH DALAM MENGEMBANGKAN
SECARA SINERGIS PEMBANGUNAN
SISTEM AGRIBISNIS
1. Subsistem agribisnis hulu (up-stream agribusiness), yakni industri-industri yang
menghasilkan barang-barang modal pertanian, seperti industri perbenihan/
pembibitan, tanaman, ternak, ikan, industri agrokimia (pupuk, pestisida, obat,
vaksin ternak/ikan), industri alat dan mesin pertanian (agro-otomotif).
2. Subsistem pertanian primer (on-farm agribusiness), yaitu kegiatan budidaya
yang menghasilkan komoditi pertanian primer (usahatani tanaman pangan,
hortikultura, tanaman obat-obatan, perkebunan, peternakan, perikanan, dan
kehutanan).
3. Subsistem agribisnis hilir (down-stream agribusiness), yaitu industri-industri
yang mengolah komoditi pertanian primer menjadi olahan seperti industri
makanan/ minuman, pakan, barang-barang serat alam, farmasi dan bio-energi.
4. Subsistem penyedia jasa agribisnis (services for agribusiness) seperti
perkreditan, transportasi dan pergudangan, Litbang, Pendidikan SDM, dan
kebijakan ekonomi (lihat Davis and Golberg, 1957; Downey and Steven, 1987).
Sistem dan usaha agribisnis yang dikembangkan pemerintah, harus
berkerakyatan yang dicirikan dengan keterlibatan rakyat dalam sistem
dan usaha agribisnis, berlandaskan sumber daya yang dimiliki rakyat
baik sumberdaya alam, teknologi (indigenous technologies), kearifan
lokal (local widom), budaya ekonomi lokal (local culture, capital social)
dan menjadikan organisasi ekonomi rakyat banyak menjadi pelaku
utama agribisnis.
AGRIBISNIS VS AGROINDUSTRI
Agroindustri merupakan bagian dari sistem agribisnis yang menempati posisi sebagai
subsistem pengolahan hasil pertanian.

Persamaan
1. Agroindustri dan agribisnis merupakan usaha yang berorientasi pada profit
atau keuntungan dengan berbasis pada sektor pertanian.
2. Agroindustri dan agribisnis merupakan lahan bisnis yang potensial untuk
menciptakan lapangan pekerjaa baru, menyerap tenaga kerja dalam jumlah
besar baik tenaga kerja terdidik, terlatih maupun tenaga tidak terdidik dan
terlatih, serta meningkatkan pendapatan petani.
3. Agroindustri dan agribisnis adalah bagian dari sistem perekonomian negara
yang tahan terhadap krisis dan berkontribusi terhadap peningkatan devisa
negara.
4. Agroindustri dan agribisnis menyediakan produk pertanian baik produk siap
pakai maupun produk setengah jadi yang dimanfaatkan sektor industri lain
sebagai bahan baku.
AGRIBISNIS VS AGROINDUSTRI
Perbedaan
1. Ruang lingkup kegiatan agribisnis meliputi seluruh mata rantai usaha
pertanian dari hulu sampai hilir, sedangkan agroindustri merupakan
bagian dari mata rantai tersebut yang berkonsentrasi pada usaha
pengolahan hasil pertanian dan menjembatani antara sektor hulu dan hilir
2. Komponen agribisnis mencakup modal, sistem, manajemen dan ekonomi.
Sedangkan komponen agroindustri mencakup sumer daya alam, sumber
daya manusia, peralatan dan jasa.
3. Agibisnis dan agroindustri sama-sama membutuhkan modal untuk
mendukung pelaksanaan kegiatannya, akan tetapi kuantitas modal yang
dibutuhkan pada kegiatan agribisnis jauh lebih besar bila dibandingkan
dengan kebutuhan modal pada agroindustri.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai