1
Teori Dualitas
• Konsep Program Linier yang penting dan
menarik
• Setiap persoala Program Linier (primal)
mempunyai suatu Proram Lnier Lain yang saling
berkaitan yang disebut dengan dual
• Pemecahan Program Linier bisa didekati secara
Primal maupun Dual. Maka hasilnya Primal
harus = Dual
2
Cara merubah primal dual
• Pada primal jadikan bentuk normal
– Jk f.tujuan = max, maka seluruh pembatas jadikan
<=
– Jk f. tujuan = min, maka seluruh pembatas jadikan
>=
• F. tujuan berubah bentuk
– primal max, maka dual min
– Primal min, maka dual max
• Kons. Kanan primal koef.f.tujuan dual
• Koef.f.tujuan primal kons. Kanan dual
3
Cara merubah primal dual
• Untuk tiap pembatas primal ada 1 var dual
• Untuk tiap var.primal ada 1 pembatas dual
• Tanda pembatas pada dual akan
tergantung pada f.tujuannya
– f.tujuan max, maka pembatas <=
– F.tujuan min, maka pembatas >=
• Dual dari dual primal
4
Primal Perusahaan PT Sayang
Anak
• max Z = 3x1 + 2x2
Primal mencari keuntungan max
• batasan :
2x1 + x2 <= 100 Berapa boneka dan kereta api yang
Harus di produksi agar keuntungan max
X1 + x2 <= 80
X1 <= 40 Dual mencari berapa kebutuhan optimal
Dari sumber daya yang ada
X1, x2 >= 0
Berapa jam waktu poles dan waktu kayu
• X1 = boneka Yang dipakai sesungguhnya, agar hasil tetap
• X2 = kereta api optimal
6
Dengan simpleks
1. Jadikan standard
– max Z = 3x1 + 2x2 + 0S1 + 0S2 + 0S3
z – 3x1 – 2x2 = 0
– batasan
2x1 + x2 + S1 = 100
X1 + x2 + S2 = 80
X1 + S3 = 40
X1, x2, S1, S2, S3 >= 0
2. BV S1, S2, S3
NBV x1, x2
7
3. table
EV
pivot
pivot
LV
pivot
1 -1 0 20
8
• Optimal
x1 = 20
X2 = 60
Z = 3.20 + 2.60 = 180
• Keuntungan maksimum adalah 180
• X1 = boneka yang diproduksi sebanyak 20
buah
• X2 = kereta api yang di produksi sebanyak
60 buah
9
Dual dari Primal
• Min w =100 y1 + 80 y2 + 40 y3
• Batasan
2 y1 + y2 + y3 >= 3
y1 + y2 >= 2
10
Dual TORA
11
12
Bahasan
• Min w =100 y1 + 80 y2 + 40 y3
• Batasan
2 y1 + y2 + y3 >= 3
y1 + y2 >= 2
Jawaban :
y1 = 1
y2 =1
Maka min w = 100.1 + 80.1 = 180
Hasil sama dengan max Z = 180
Artinya sumber daya poles perlu 100 jam dan sumber
daya kayu perlu 80 jam agar mendapat hasil optimum
13
Contoh Soal
Primal
Maks Z = 60X1 + 30X2 + 20X3
Kendala 8X1 + 6X2 + X3 ≤ 48
4X1 + 2X2 + 1,5X3 ≤ 20
2X1 + 1,5X2 + 0,5X3 ≤8
14
Primal dengan TORA
15
Primal dengan TORA
16
Dual dengan TORA
17
Dual dengan TORA
18
Dual dengan TORA
19
Model Primal :
memaksimumkan Z = $160x1 + 200x2
terbatas pada
2x1 + 4x2 ≤ 40 jam tenaga kerja
18x1 + 18x2 ≤ 216 pon kayu
24x1 + 12x2 ≤ 240 M2 tempat penyimpanan
x1, x2 ≥ 0
dimana
x1 = jumlah meja yang diproduksi
x2 = jumlah kursi yang diproduksi
20
21
• Hasil optimum
• X1 = meja 4
• X2 = kursi 8
• Jadi keuntungan max adalah :
– Max Z =2.240
22
Model primal : maks Model dual : min
• Model DUAL :
meminimumkan Z = 40y1 + 216y2 + 240y3
terbatas pada
2y1+ 18y2 + 24y3 ≥ 160
4y1 + 18y2 + 12y3 ≥ 200
y1, y2, y3 > 0
23
24
• Hasil optimum
• y1 20
• y2 6,67
• Jadi min w =2.240
25
Contoh 2 :
meminimumkan Z = 6x1 + 3x2
terbatas pada
2x1 + 4x2 ≥ 16 pon nitrogen
4x1 + 3x2 ≥ 24 pon phospate
x1, x2 ≥0
dimana
x1 = jumlah sak pupuk Super‑gro
x2 = jumlah sak pupuk Crop‑quik
Z = total biaya pembelian pupuk
26
Dual :
memaksimumkan Zd = 16y1 + 24y2
terbatas pada
2y1 + 4y2 ≤ 6, biaya dari Super‑gro
4y1 + 3y2 ≤ 3, biaya dari Crop‑quik
y1 , y2 ≥0
dimana
y1 = nilai marjinal nitrogen
y2 = nilai marjinal phospate
27
Contoh 3:
memaksimumkan Z = 10x1 + 6x2
terbatas pada
x1 + 4x2≤ 40
3x1 + 2x2 = 60
2x1 + x2 ≥ 25
x1, x2 ≥0
28
Shg Perubahan Batasan :
memaksimumkan Zp = 10x1 + 6x2 terbatas
pada
x1 + 4x2 ≤ 40
3x1 + 2x2 ≤ 60
‑3x1 – 2x2 ≤ ‑60
‑2x1 – x2 ≤ -25
x1, x2 ≥ 0
29
• Bentuk dual :
meminimumkan
Zd = 40y1 + 60y2 – 60y3 – 25y4
terbatas pada
y1 + 3y2 –3y3 – 2y4 ≥ 10
4y1 + 2y2 –2y3 – y4 ≥ 6
y1, y2, y3, y4 ≥0
30
primal
• Max z = 5 x1 + 12 x2 + 4 x3
• Batasan
x1 + 2 x2 + x3 <= 10
2 x1 – x2 + 3 x3 = 8
x1, x2, x3 >= 0
31
Primal normal
• Max z = 5 x1 + 12 x2 + 4 x3
• Batasan
x1 + 2 x2 + x3 <= 10
2 x1 – x2 + 3 x3 <= 8
- 2 x1 + x2 - 3 x3 <= - 8
x1, x2, x3 >= 0
32
dual
• Min W = 10 y1 + 8 y2 - 8 y3’
• Batasan y1 + 2 y2 - 2 y3 >= 5
2 y1 – y2 + y3 >= 12
y1 + 3 y2 - 3 y3 >= 4
y1 , y2 , y3 >= 0
33
Primal dengan TORA
34
35
Dual dengan TORA
36
37
38
Primal dengan manual
Itr BV x1 x2 x3 s1 R2 Solusi
s1 1 2 1 1 0 10
R2 2 -1 3 0 1 8
1 z -7/3 -40/3 0 0 4/3+M 32/3
x2 1/3 7/3 0 1 -1/3 22/3
s2 2/3 -1/3 1 0 1/3 8/3
2 z -3/7 0 0 40/7 -4/7+M 368/7
x2 1/7 1 0 3/7 -1/7 22/7
x1 5/7 0 1 1/7 2/7 26/7
39
Primal (cont’d)
Itr BV x1 x2 x3 s1 R2 Solusi
3 z 0 0 3/5 29/5 -2/5+M 54 4/5
x2 0 1 -1/5 2/5 -1/5 12/5
x1 1 0 7/5 1/5 2/5 26/5
40
Dual dengan manual
41
Contoh Lain
Reddy Mikks model :
Primal Dual
max z = 5x1+4x2 min w = 24y1+6y2+y3+2y4
st:st:
6x1 + 4x2 ≤ 24 (M1) 6y1+y2-y3 ≥5
x1 + 2x2 ≤ 6 (M2) 4y1+2y2+y3+y4 ≥4
-x1 + x2 ≤ 1 y1, y2, y3, y4 ≥ 0
x2 ≤ 2
x 1, x2 ≥ 0
Optimal solution : Optimal solution :
x1 = 3, x2 = 1.5, z = 21 y1=0.75, y2=0.5, y3=y4=0, w=21
42
PR
• Cari bentuk dual dari primal berikut ini dan
cari jawaban primal dan dual
• Max Z = -5x1 + 2x2
• Batasan
-x1 + x2 <= -2
2x1 + 3x2 <= 5
X1, x2 >=0
43
Prinsip Complementary Slack
• Jika suatu kendala adalah tidak aktif, sehingga terdapat variabel
slack atau surplus, maka variabel dualnya adalah 0 dalam solusi
optimal dual.
• Jika suatu kendala adalah aktif sehingga tidak terdapat variabel
slack atau surplus, maka variabel dualnya adalah positif dalam
solusi otpimal model dual
44
Contoh:
Primal
Maks Z = 3X1 + 4X2
Kendala -4X1 + 5X2 ≤ 10
5X1 + 2X2 ≤ 50
X1 + X 2 ≤ 10
Dual
Min Z = 10X1 + 50X2 + 10X3
Kendala -4Y1 + 5Y2 + Y3 ≥ 3
5y1 + 2Y2 + Y3 ≥ 4
45
Untuk kedua solusi optimal, hubungan dalam prinsip comlementary slackness
Terpenuhi, yaitu
46
KESIMPULAN
Model Primal Model Dual
Maksimasi Minimasi
Koefisien fungsi tujuan Koefisien sisi sebelah kanan
Kendala ke i ≥ Variabel ke yi ≤ 0
Kendala ke i ≤ Variabel ke yi ≥ 0
Kendala ke i = Variabel yi (unrestricted)
Variabel ke i ≥ Kendala ke I ≥
Variabel ke i ≤ Kendala ke I ≤
47