Anda di halaman 1dari 7

31

KPPT KOTA TARAKAN


Peluang Besar: Kelayakan Pengalengan Ikan di
Tarakan

BAB IV

ANALISIS KELAYAKAN PRODUKSI IKAN KALENG DI TARAKAN

A. Asumsi Dasar dan Parameter Analisis Finansiil


Untuk memberikan pertimbangan yang logis, empiris dan rasional maka diperlukan
analisis kelayakan usaha ikan kaleng (sarden) yang didasarkan pada aspek keuangan.
Analisis aspek ini menjadi ukuran kelayakan yang menjamin kontinuitas dan profitabilitas
yang dianggap paling feasible. Landasan dan pemahaman yang realisitis dalam analisis
kelayakan usaha ikan kaleng (sarden) di Tarakan dapat disampaikan dengan beberapa
asumsi dasar dan parameter, yang juga didasarkan pada hasil temuan dan fakta dilapangan.
Asumsi dan dan parameter yang dapat digunakan untuk memberikan pendekatan yang
paling logis, empiris dan rasional adalah sebagai berikut;
1. Potensi ketersediaan ikan di perairan Tarakan dan sekitarnya adalah laut Sulawesi
yang menyediakan kelimpahan bahan baku sebesar 11,5% dari cadangan nasional
atau 649.300 Ton, atau 649.300.000 Kg (sumber, Dahuri et al. 1996)
2. Keputusan berinvestasi sepanjang Alur Kepulauan Laut Indonesia (AKLI) II adalah
keputusan strategis yang prospektif dan profitable, pengembangan usaha untuk
orientasi ekspor dan domestik berada pada titik efisien yang optimum.
3. Produsen melakukan produksi secara massa dengan dibatasi oleh kapasitas
ketersediaan bahan baku yang disediakan oleh nelayan adalah sebesar 0,3%
pertahun dari cadangan ikan di laut Sulewesi atau sebesar 19.479.0000 Kg

4. Setiap dimanfaatkan 0,3% cadangan ikan di Sulawesi tumbuh lebih dari yang
dimanfaatkan sehingga ketersediaan alami akan melimpah dan harga bahan baku
akan stabil.
5. Produsen memperoleh bahan baku dari nelayan atau dengan harga rata-rata per-
kilogram adalah Rp 20.000,-/kg.
6. Setiap 1 kg ikan menghasilkan 9 kaleng ikan sarden sehingga kapasitas produksi
dalam satu tahun adalah sebanyak (9 x 19.479.000) adalah 175.311.000 kaleng

7. Biaya tenaga kerja bersifat tetap dengan kapasitas penggunaan 150 orang
menyesuaikan ketersediaan bahan baku dengan tingkat upah rata-rata perbulan
adalah Rp. 3.000.000,-.
8. Harga jual ikan kaleng atau sarden adalah adalah Rp 5.000,-/kg.
9. Biaya overhead pabrik ( listrik, air, es batu, pajak, administrasi,dan lainnya) adalah
Rp 1.750,-/kaleng
10. Tingkat bunga kredit adalah 15%.
11. Nilai bangunan pabrik, gudang dan kantor adalah permanen Rp 3.300.000,- /M 2
dengan umur ekonomis 20 tahun
Oleh KANTOR PELAYANAN PERIJINAN TERPADU (KPPT) KOTA TARAKAN
Jalan Mulawarman Gedung Graha lt 1 dan 2 Telp. (0551)32370 Fax. (0551) 32081 Tarakan 77111
32
KPPT KOTA TARAKAN
Peluang Besar: Kelayakan Pengalengan Ikan di
Tarakan

12. Pengadaan lahan adalah 22.500 m2 dengan biaya ganti rugi sebesar
Rp. 1.125.000.000,-.
13. Biaya persiapan pembangunan termasuk, amdal, perizinan dan sebagainya adalah
Rp 200.000,000,-.
14. Mesin dan peralatan Rp 2.500.000.000,- dengan umur ekonomis 20 tahun
15. Kendaraan Rp 300.000.000,- dengan umur ekonomis 10 tahun
16. Peralatan dan perlengkapan pabrik dan kantor lainnya 1 paket Rp 125.000.000,-
dengan umur ekonomis 10 tahun

B. Komponen dan Struktur Biaya


Sebagai usaha yang dikategorikan usaha golongan menengah dengan
memanfatkan anugrah dan kemurahan alam, maka menjaga tingkat kelestarian bahan
baku adalah sebuah keharusan. Untuk kepentingan analisis kelayakan usaha ikan kaleng
(sarden) maka diperlukan biaya dengan struktur biaya sebagai berikut:
1. Biaya investasi
Untuk mengawali usaha ikan kaleng (sarden) maka setiap pengusaha harus terlebih
dahulu memiliki lahan usaha 22.500 m2 dengan biaya ganti rugi sebesar
Rp. 1.125.000.000,-. untuk mendirikan bangunan permanen sebagai tempat usaha. Hal
tersebut bertujuan agar proses produksi dapat berjalan dengan baik, nilai investasi untuk
lokasi usaha ikan kaleng (sarden) ini dapat dikategorikan sebagai bangunan yang bersifat
permanen, dengan kondisi bangunan terdiri dari pondasi beton dengan atap menggunakan
seng, nilai bangunan seperti ini dapat dinilai per meter perseginya sebesar adalah
Rp.3.300.000,- dengan kebutuhan ruang untuk lokasi produksi 40 x 20 atau 800 meter
persegi, dengan biaya kontruksi Rp 2.640.000.000,-
Setelah nilai bangunan diketahui selanjutnya pengusaha menganalisa besaran
biaya administrasi dan perizinan. Dalam mengurus adminsitrasi dan surat perizinan awal
dana yang dibutuhkan oleh pengerajin sebesar Rp 200.000.000,- ( Amdal, SIUP, SITU,
TPPD, surat ijin dari dinas kesehatan dan lain-lain). Setelah biaya dalam hal pengurusan
surat-surat penunjang usaha, pengusaha harus menyediakan beberapa alat utama mesin
dan kendaraan sebesar Rp 2.800.000.000,-

Tabel 4.1. Biaya Investasi Usaha Ikan kaleng (sarden)


Oleh KANTOR PELAYANAN PERIJINAN TERPADU (KPPT) KOTA TARAKAN
Jalan Mulawarman Gedung Graha lt 1 dan 2 Telp. (0551)32370 Fax. (0551) 32081 Tarakan 77111
33
KPPT KOTA TARAKAN
Peluang Besar: Kelayakan Pengalengan Ikan di
Tarakan

Depresiasi/
No Uraian Volume Harga (Rp) Jumlah
Tahun (Rp.)
1 Surat-surat usaha dan
- 200.000.000,- 200.000.000,- -
dokumen Amdal
2 Lahan tempat usaha 1 1.125.000.000,- 1.125.000.000,- -

3 Bangunan Permanen 1 2.640.000.000,- 2.640.000.000,- 132.000.000,-


4 Mesin produksi - 2.500.000.000,- 2.500.000.000,- 125.000.000,-
5 Kendaraan 2 300.000.000,- 300.000.000,- 30.000.000,-
6 Peralatan pabrik dan kantor
- 125.000.000,- 125.000.000,- 12.500.000,-
lainnya
Jumlah biaya investasi yang dibutuhkan 6.890.000.000,- 299.500.000,-

2. Biaya Operasional
Biaya operasional dalam usaha ikan kaleng (sarden) ini meliputi biaya
pembelian bahan baku, upah tenaga kerja, biaya overhead pabrik. Keberadaan bahan baku
ikan kaleng (sarden) dalam dibatasi oleh kemampuan suplai pasar yaitu sebanyak 0,3 % dari
jumlah deposit ikan yang ada di laut sekitar Tarakan dan Laut Sulawesi yaitu sebanyak
19.479 ton atau sebanyak 19.479.000 kg jika satu kilogram ikan menjadi 9 kaleng maka
sebanyak 175.311.000kaleng ikan sarden. Biaya yang operasional yang dikeluarkan oleh
pengusaha adalah, biaya tenaga kerja sebesar, (150 orang x 3.000.000 x 12bulan) adalah
sebesar Rp 5.400.000.000,- biaya bahan baku Rp 20.000 x 3.246.500 adalah sebesar Rp
645.300.000.000,- , biaya overhead pabrik adalah Rp 1.750 x 175.311.000 adalah sebesar Rp
306.794.250.000,-, sementara besarnya biaya kaleng adalah Rp 650 x Sedangkan harga jual
ikan kaleng adalah Rp 5.000.- x 175.311.000 adalah sebesar Rp 876.555.000.000,-
Tabel 4.2. Biaya Operasional Usaha Ikan kaleng (sarden) per bulan
No Uraian Volume Harga (Rp) Jumlah (Rp)
1 Biaya bahan baku 19.479.000 20.000 ,- 389.580.000.000,-
2 Biaya kaleng (kaleng) 175.311.00 650,- 113.952.150.000,-
0
3 Biaya tenaga kerja 150 org 12 3.000.000,- 5.400.000.000,-
4 Biaya overhead pabrik 175.311.00 1.750,- 306.794.250.000,-
0
Jumlah Biaya Operasional yang dibutuhkan produsen perbulan 67.977.200.000,-
Jumlah biaya operasional dalam satu tahun 815.726.400.000,-

Sumber : Data diolah October 2013

C. Kebutuhan Dana Investasi dan Modal Kerja

Oleh KANTOR PELAYANAN PERIJINAN TERPADU (KPPT) KOTA TARAKAN


Jalan Mulawarman Gedung Graha lt 1 dan 2 Telp. (0551)32370 Fax. (0551) 32081 Tarakan 77111
34
KPPT KOTA TARAKAN
Peluang Besar: Kelayakan Pengalengan Ikan di
Tarakan

Untuk alasan kenyamanan dan keteraturan usaha dimana, rumah tinggal tidak
menyatu dengan tempat produksi maka investasi terbesar yang diperlukan adalah
dengan membuat bangunan permanen sebagai tempat produksi. Untuk kepentingan
operasional perusahaan yang didukung oleh tempat produksi yang memadai, maka
diperlukan dana investasi dan modal kerja pembukaan usaha ikan kaleng (sarden)
adalah sebesar Rp. 74.867.200.000,- nilai itu berasal dari investasi sebesar Rp.
6.890.000.000,- dan kebutuhan modal kerja sebesar biaya operasional yaitu sebesar Rp.
67.977.200.000,-Bedaraskan penjelasan ini maka komposisi biaya operasional lebih
besar sehingga kapasitas usaha akan sangat menentukan alokasi biaya, jika kapasitas,
diperkecil karena bahan baku lebih sedikit diperoleh maka kebutuhan modal kerja juga
akan lebih kecil lagi. Sebaliknya jika perusahaan mampu menyerap bahan baku ikan
dalam jumlah yang besar maka kapasitas usaha akan meningkat dengan alokasi
kebutuhan modal kerja juga akan semakin meningkat. .
Apabila perusahaan menggunakan alternatif pembiayaan dengan komposisi
alokasi kredit investasi dam modal kerja adalah 40 persen bersumber dari perbankan,
sementara modal sendiri 60 persen, maka besarnya dana dari masing-masing sumber
adalah, dana sendiri adalah 0,6 x Rp 74.867.200.000,- adalah sebesar
Rp. 44.920.320.000,- sementara dana pinjaman perbankan adalah 0,4 x
Rp 74.867.200.000,- atau sebesar Rp 29.946.880.000,- .
Tabel 4.3. Kebutuhan Dana Usaha Ikan kaleng (sarden)
Uraian Dana Pinjaman (40%) Dana Sendiri (60%) Jum.Total (Rp)
Modal Investasi 2.756.000.000 4.134.000.000 6.890.000.000,-
Modal Kerja 27.190.880.000 40.786.320.000 67.977.200.000,-
Jumlah 29.946.880.000 44.920.320.000 74.867.200.000,-
Sumber : Data diolah October 2013

D. Produksi dan Pendapatan

Proses produksi ikan kaleng (sarden) adalah bersifat massa jumlah produksi
lebih dipengaruhi oleh suplai bahan baku. Analisis finansiil usaha ini menetapkan
bahwa, keberadaan bahan baku hanya 0,3% yang dapat diakses oleh produsen, tentu
asumsi ini sebuah asumsi yang sangat pesimistis. Hal ini semata-mata dilakukan
sebagai sikap kehati-hatian analisis, sehingga hasil analisisnya mendekati tingkat
persisis yang akurat.
Selanjutnya 0,3% dari cadangan ikan di sekitar Pulau Tarakan dan di laut
Sulawesi adalah sebesar 19.479 ton atau sebanyak 19.479.000 kg apabila setiap satu
kilogram ikan dapat dijadikan bahan baku untuk 9 kaleng maka dalam dalam satu tahun
jumlah produksi yang dihasilkan adalah sebesar 175.311.000 kaleng ikan sarden. Apabila

Oleh KANTOR PELAYANAN PERIJINAN TERPADU (KPPT) KOTA TARAKAN


Jalan Mulawarman Gedung Graha lt 1 dan 2 Telp. (0551)32370 Fax. (0551) 32081 Tarakan 77111
35
KPPT KOTA TARAKAN
Peluang Besar: Kelayakan Pengalengan Ikan di
Tarakan

harga jual ikan sarden adalah Rp 5.000,- per-kaleng maka pendapatan produsen adalah
sebesar Rp 5.000.- x 175.311.000 adalah sebesar Rp 876.555.000.000,-.
Tabel 4.4. Perhitungan Jumlah Produksi dan Pendapatan
Keterangan Per bulan Per tahun
Jumlah Produksi (Kaleng) 14.609.250 175.311.000
Jumlah Pendapatan (Rp) 73.046.240.000,- 876.555.000.000,-..
Sumber : hasil survey (Oktober) 2013
E. Proyeksi Arus Kas dan Kelayakan Proyek

Analisis kelayakan usaha ikan kaleng (sarden) digunakan beberapa metode


penilaian kelayakan keuangan suatu usaha diantaranya yaitu :
a. Net Present Value (NPV)
b. Internal Rate of Return (IRR), dan
c. Net B/C Ratio.
d. Pofitability Index
Net Present Value (NPV) digunakan untuk menghitung nilai sekarang dari
pendapatan yang diproyeksikan pada ‘discount rate’ tertentu. Net Present Value (NPV)
adalah selisih antara ‘present value beneft’ dan ‘present value cost’. Apabila NPV > 0,
maka investasi pada usaha tersebut dapat diterima dan usaha dikatakan layak untuk
dilaksanakan. Metode kedua adalah ‘Internal Rate of Return’ (IRR). IRR merupakan
‘discount rate’ yang membuat NPV = 0. Suatu usaha dikatakan layak apabila IRR-nya
lebih besar ( > ) daripada tingkat imbal hasil yang disyaratkan, Apabila IRR yang
dihasilkan lebih rendah dari tingkat imbal hasil yang disyaratkan yaitu tingkat bunga
proyek 15% , maka usulan usaha harus ditolak, sebaliknya jika lebih tinggi dai 15% maka
proyek investasi tersebut feasible uantuk dilaksanakan.
Metode ketiga adalah metode ‘Net B/C ratio’. Net B/C ratio merupakan
perbandingan antara manfaat beneft bersih (B) dari tahun-tahun yang bersangkutan yang
telah dinilai dengan nilai sekarang (present value) dengan biaya bersih (C) yang juga telah
dinilai dengan nilai sekarang (present value). Suatu usaha diterima jika B/C Ratio > 1 dan
ditolak jika B/C Ratio < 1. Berdasarkan data pada tabel analisa financial pembangunan
pabrik pengalengan ikan sarden dengan indicator penentuan kelayakan sebagai berikut;

1. Benefit cost ratio


Oleh KANTOR PELAYANAN PERIJINAN TERPADU (KPPT) KOTA TARAKAN
Jalan Mulawarman Gedung Graha lt 1 dan 2 Telp. (0551)32370 Fax. (0551) 32081 Tarakan 77111
36
KPPT KOTA TARAKAN
Peluang Besar: Kelayakan Pengalengan Ikan di
Tarakan

¿
Net BCR =∑ NPV + ∑ NPV −¿ ¿ ¿

1.244 .694 .632.500


=
6.890.000 .000
= 181 %

Hasil analisa BCR menunjukan nilai sebesar 181 % atau lebih dari satu hal ini
menunjukan bahwa usaha yang dilakukan akan mampu memberikan potensi benefifit
181% lebih besar dari investasi yang ditanam..

2. Net present value


NPV= Present Value Benefit – Present Value Biaya
= 18.035.119.125.000 – 16.797.314.492.500

= 1.237.804.632.500

Dari hasil analisa NPV menunjukan nilai 1.237.804.632.500 sehingga lebih besar dari 0
atau positif hal ini berarti bahwa potensi cash in selama umur ekonomis proyek dinilai
dengan nilai bersih saat ini adalah sebesar 1.237.804.632.500. Oleh karena itu boleh
dikatakan bahwa proyek pembangunan pabrik pengalengan ikan berdasar criteria NPV
adalah feasible untuk dilaksanakn

3. Internal rate of return


NPV 1
IRR = (i1)+ X (i1-i2)
NPV 1−NPV 2

1.237 .804 .632.500


=15 % + x (30-15)
1.237.804 .632.500−(−479.014 .802.100)

1.237.804 .632.500
= 15 % + x 15%
1.716.819 .434 . 600
= 15% + (0,72 x 15%)
= 15% + 10,75%
=25,75 %
Perhitungan criteria investasi proyek pembangunan pabrik pengalengan ikan
dengan internal rate of return menunjukan nilai 25,75 % atau lebih besar dari
bunag 15% , hal ini dapat dikatakan bahwa posisi nilai tingkat bunga 25,75 %
npv nya adalah 0, maka pelaksanaanya dapat dengan bunga 15% . masih lebih
kecil dari 25,75 % maka proyek ini dapat menutup potensi cash out flow melalui

Oleh KANTOR PELAYANAN PERIJINAN TERPADU (KPPT) KOTA TARAKAN


Jalan Mulawarman Gedung Graha lt 1 dan 2 Telp. (0551)32370 Fax. (0551) 32081 Tarakan 77111
37
KPPT KOTA TARAKAN
Peluang Besar: Kelayakan Pengalengan Ikan di
Tarakan

cash in flow atau nilai IRR 10,75 % lebih besar. Sehinggga dapat dikatakan
proyek pembangunan pabrik pengalengan ikan berdasarkan criteria IRR
dikatakan feasible untuk dilaksanakan.
4. Profitability ratio
∑ pv benefit kotor− pv o∧p
PR =
biaya investasi
6.295.950 .000 .000−5.412 .259 .750.000
=
478.250 .000.000
= 1,847
= 1,85

Hasil perhitungan profitability rasio pembangunan pabrik pengalengan ikan


menunjukan nilai 3,87 hal ini berarti ratio benefit setelah biaya operasional dikeluarkan
sebesar 85% lebih besar disbanding dengan nilai awal yaitu sebesar 478,250,000,000.
Berdasarkan nilai profitability ratio maka proyek pembangunan pabrik pengallengan
ikan dikatakan feasible untuk dilaksanakan.

Oleh KANTOR PELAYANAN PERIJINAN TERPADU (KPPT) KOTA TARAKAN


Jalan Mulawarman Gedung Graha lt 1 dan 2 Telp. (0551)32370 Fax. (0551) 32081 Tarakan 77111

Anda mungkin juga menyukai