Anda di halaman 1dari 55

LAPORAN PRAKTIKUM PERANCANGAN SISTEM KERJA DAN ERGONOMI

MODUL 1
TIME STUDY

Disusun Oleh:

Kelompok 2

1. Atheea Annisa Rahma 21070117120007


2. Raka Pandhito Bagja 21070117120014
3. Aprilia Dwi Lestari 21070117120015
4. Lachesa Chairul Anam 21070117130120
5. Ananda Vania Arisa Putri 21070117140057

DEPARTEMEN TEKNIK INDUSTRI


FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2019
LEMBAR PENGESAHAN

MODUL 1

TIME STUDY

Semarang, 28 Februari 2019


Menyetujui
Asisten,

Achmad Hanif Mufid

NIM. 21070116140138

Mengetahui,

Koordinator Praktikum

Nida Zulfa Auliana

NIM. 21070116130091
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat dan
karunia-Nya kami dapat menyelesaikan Laporan Modul 1 (Time Study) Praktikum
Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi tepat waktu dan memenuhi tujuan yang ingin
dicapai dari pembuatan laporan ini.
Kami dari kelompok 2 ingin berterima kasih kepada seluruh asisten laboratorium
Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi (PSKE) yang telah membantu kami dalam
memahami dan mengaplikasikan time study pada kehidupan sehari-hari. Kami juga
mengucapkan terima kasih kepada :
1. Ibu Dr. Anak Agung Sagung Manik Mahachandra Jayanthi Mertha, S.T.,M.Sc.
selaku dosen pengampu mata kuliah Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi;
2. Para asisten Laboratorium PSKE pada umumnya, dan Kak Achmad Hanif Mufid
pada khususnya selaku asisten modul 1 dari kelompok 2;
3. Semua pihak yang telah membantu kami dalam menyelesaikan laporan modul 1
ini, yang tidak dapat kami sebutkan satu per satu.
Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam laporan yang kami buat.
Oleh karena itu, kami terbuka untuk menerima kritik dan saran yang membangun dari
para pembaca. Kami berharap bahwa laporan ini dapat memberikan manfaat dan
menambah ilmu bagi pembaca.

Semarang, 28 Februari 2019

Kelompok 2

iii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL……………………………………………………………………..i
LEMBAR PENGESAHAN……………………………………………………………...ii
KATA PENGANTAR ………………………………………………………………….iii
DAFTAR ISI …………………………………………………………………………...iv
DAFTAR GAMBAR ………………………………………………………………….vii
DAFTAR TABEL …………………………………………………………………….viii
BAB I PENDAHULUAN ………………………………………………………………1
1.1 Latar Belakang ……………………………………………………………………...1
1.2 Tujuan Praktikum …………………………………………………………………...2
1.3 Pembatasan Masalah ………………………………………………………………..2
1.4 Sistematika Penulisan ……………………………………………………………….3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ………………………………………………………..4
2.1 Pengukuran Waktu Kerja ……………………………………………………………4
2.1.1 Pengukuran Waktu Kerja Langsung ………………………………………………4
2.1.1.1 Pengukuran Waktu dengan Stopwatch Time Study …………………………….4
2.1.1.2 Sampling Pekerjaan (Work Sampling) ………………………………………….5
2.1.2 Pengukuran Waktu Kerja Tidak Langsung ……………………………………….5
2.1.2.1 Pengukuran Kerja dengan Metode Standard Data Formula …………………….6
2.1.2.2 Pengukuran Kerja Dengan Metode Analisa Regresi ……………………………6
2.1.2.3 Penetapan Waktu Baku dengan Data Waktu Gerakan ………………………….6
2.2 Gerakan Fundamental (Therblig’s) …………………………………………………6
2.3 Prinsip – Prinsip Ekonomi Gerakan ………………………………………………...9
2.4 Uji Keseragaman dan Kecukupan Data ……………………………………………10
2.5 Melakukan Pengukuran Waktu ……………………………………………………12
2.5.1 Waktu Siklus …………………………………………………………………….12
2.5.2 Performance Rating dengan Metode Westinghouse …………………………….12
2.5.3 Performance Rating dengan Skill and Effort Rating …………………………….14
2.5.4 Performance Rating dengan Shumard …………………………………………...14
2.5.5 Performance Rating dengan Synthetic Rating …………………………………..15

iv
2.5.6 Waktu Normal …………………………………………………………………...15
2.5.7 Allowance ……………………………………………………………………….16
2.5.8 Waktu Baku ……………………………………………………………………..17
2.5.9 Output Standard …………………………………………………………………17
2.5.10 Efisien…………………………………………………………………………..18
BAB III METODOLOGI PRAKTIKUM ……………………………………………..19
3.1 Metodologi Praktikum …………………………………………………………….19
3.2 Penjelasan Metodologi Praktikum …………………………………………………19
BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA ………………………….20
4.1 Pengumpulan Data …………………………………………………………………20
4.1.1 Deskripsi Gerakan ……………………………………………………………….20
4.1.2 Part List Benda …………………………………………………………………..22
4.1.3 Rekap Data Waktu Operasi pada Stasiun Kerja X ………………………………23
4.2 Pengolahan Data …………………………………………………………………...33
4.2.1 Uji Keseragaman Data …………………………………………………………...33
4.2.2 Uji Kecukupan Data ……………………………………………………………..34
4.2.3 Perhitungan Waktu Normal ……………………………………………………...35
4.2.3.1 Perhitungan Waktu Observasi Rata-Rata ……………………………………...35
4.2.3.2 Penentuan Performance Rating ………………………………………………..36
4.2.3.3 Penentuan Waktu Normal ……………………………………………………...37
4.2.4 Penentuan Waktu Baku ………………………………………………………….38
4.2.4.1 Penentuan Allowance ………………………………………………………….38
4.2.4.2 Penentuan Waktu Baku ………………………………………………………..38
4.2.5 Penentuan Output Standard dan Efisiensi ……………………………………….39
BAB V ANALISIS …………………………………………………………………….40
5.1 Analisis Penerapan Metode Kerja …………………………………………………40
5.2 Analisis Penentuan Performance Rating dan Allowance ………………………….40
5.2.1 Analisis Performance Rating yang digunakan …………………………………...40
5.2.2 Analisis Allowance yang digunakan …………………………………………….42
5.3 Analisis Penentuan Waktu Normal dan Waktu Baku ……………………………...42
5.4 Analisis Output Standard dan Efisiensi ……………………………………………43

v
5.5 Analisis Perbandingan Dengan Alat dan Tanpa Alat ……………………………...44
BAB VI PENUTUP ……………………………………………………………………45
6.1 Kesimpulan ………………………………………………………………………...45
6.2 Saran ……………………………………………………………………………….46
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………..47
LAMPIRAN

vi
DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Flowchart Metodologi Praktikum Modul 1……………………………….19

vii
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Simbol Elemen Therblig………………………………………………………7


Tabel 2.2 Tabel Westing House Subjektif ....................................................................... 12
Tabel 2.2 Tabel Westing House subjektif (lanjutan) ....................................................... 13
Tabel 2.3 Tabel Performance Rating Objektif................................................................ 13
Tabel 2.3 Tabel Performance Rating Objektif (lanjutan) ............................................... 14
Tabel 2.4 Tabel Performansi Kerja Shumard .................................................................. 15
Tabel 2.5 Tabel Allowance.............................................................................................. 16
Tabel 2.5 Tabel Allowance (lanjutan) ............................................................................. 17
Tabel 4.1 Deskripsi Kegiatan Metode Perakitan Menggunakan Alat ............................. 20
Tabel 4.2 Daftar List Benda ............................................................................................ 22
Tabel 4.3 Tabel Waktu Proses Stasiun Kerja 2 ............................................................... 24
Tabel 4.4 Tabel Selisih Waktu Proses Stasiun Kerja 2 ................................................... 29
Tabel 4.5 Tabel Keseragaman Data ................................................................................ 33
Tabel 4.6 Tabel Kecukupan Data .................................................................................... 35
Tabel 4.7 Tabel Waktu Observasi ................................................................................... 35
Tabel 4.8 Tabel Performance Rating Subjektif .............................................................. 36
Tabel 4.9 Tabel Performance Rating Objektif................................................................ 36
Tabel 4. 10 Tabel Penentuan Allowance ......................................................................... 38
Tabel 5.1 Perbandingan dengan Alat dan Tanpa Alat..................................................... 44

viii
Laporan Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi
Modul 1 - Time Study
Kelompok 2

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dalam ilmu ergonomi, telah dikenal salah satu ilmu atau metode yang sering
digunakan, bahkan telah banyak perusahaan yang menggunakan metode ini untuk
melakukan suatu pengukuran kerja terhadap pekerja pada proses produksi di perusahaan
mereka. Ilmu yang dapat digunakan untuk melakukan pengukuran kerja tersebut adalah
Time Study. Pada awalnya metode ini diterapkan oleh Frederick W. Taylor pada tahun
1881 untuk mencapai efisiensi kerja yang diinginkan. Salah satunya dengan
memperkerjakan pekerja yang kuat dan konsisten dalam kerja. Namun setelah melewati
riset, Taylor menemukan bahwa untuk pekerjaan-pekerjaan yang sangat berat, kombinasi
waktu kerja, banyaknya hari untuk beristirahat, frekuensi dan waktu beristirahat akan
berimbas pada berapa banyak pekerjaan yang dapat dilakuakn oleh pekerja dalam sehari.
Berangkat dari hal ini seluruh perusahaan industri berupaya meningkatkan
keefektifan dan keefisiensian untuk meningkatkan produktivitas perusahaannya dengan
cara melakukan pengukuran kerja. Time study sangat penting perannya dalam industri
karena sangat berhubungan dengan perencanaan kapasitas yang akan membantu dalam
menentukan output dari operasi suatu industri. Selain itu, time study memiliki orentasi
tentang pengukuran produktivitas sehingga dapat dievaluasi proses produksi ke
depannya.
Time Study merupakan sebuah pembelajaran sistematis dari sistem kerja yang
bertujuan untuk mengembangkan sistem dan metode yang lebih baik. Time study adalah
suatu studi tentang gerakan-gerakan yang dilakukan oleh pekerja untuk menyelesaikan
pekerjaannnya. Manfaat time study yaitu untuk melakukan penjadwalan dan perencanaan
kerja, menentukan besar biaya produksi, serta menentukan jumlah kebutuhan
operator/pekerja. Dengan studi ini ingin diperoleh gerakan-gerakan standard utnuk
penyelesaian suatu pekerjaan, yaitu rangkaian gerakan-gerakan yang efektif dan efisien.
Contohnya suatu perusahaan manufaktur yang membutuhkan banyak stasiun kerja
berdasarkan letak mesin dimana jarak antar mesin memberi pengaruh terhadap waktu dan
gerakan pekerja hingga menimbulkan ketidaknyamanan dan ketidakefektifan. Melihat

Departemen Teknik Industri


Universitas Diponegoro
2019 1
Laporan Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi
Modul 1 - Time Study
Kelompok 2

betapa pentingnya mempelajari Time Study itulah yang mendasari untuk dilaksanakannya
praktikum pada modul ini.
Pada praktikum modul ini praktikan mengamati dan menganalisis proses perakitan
piston oleh operator dengan mencatat data waktunya guna menghitung waktu siklus,
waktu normal, waktu baku, dan output standar sesuai dengan tujuan dalam praktikum ini.

1.2 Tujuan Praktikum


Berikut merupakan tujuan praktikum modul 1:
1. Mampu memahami dan menerapkan pengukuran waktu kerja dengan metode
Stopwatch Time Study.
2. Mampu melakukan pengukuran waktu siklus secara langsung dari suatu pekerjaan
dengan menggunakan stop watch.
3. Mampu memahami dan menghitung uji keseragaman dan uji kecukupan data.
4. Mampu memahami dan menghitung waktu siklus, waktu normal, waktu baku, dan
output standard dari suatu pekerjaan.

1.3 Pembatasan Masalah


Pada praktikum Time Study ini, data yang digunakan yaitu berupa waktu untuk
menyelesaikan suatu pekerjaan baik itu waktu per elemen maupun waktu
keseluruhannya. Pekerjaan yang akan diamati yaitu perakitan piston oleh operator yang
terdiri dari 3 stasiun kerja dengan menggunakan 2 metode yang berbeda yaitu dengan
menggunakan alat bantu dan tanpa alat bantu. Pada stasiun kerja 2 terdapat 7 urutan
elemen kerja yang harus dikerjakan dengan hasil 37 kali perakitan dan 4 diantaranya
merupakan produk yang defect. Benda yang dirakit sendiri memiliki bagian-bagiannya
seperti kepala piston, connecting rod dan pin piston. Data yang diambil kemudian di uji
keseragaman dan kecukupan datanya untuk selanjutnya dicari waktu siklus, waktu
normal, waktu baku, serta output standarnya menggunakan software Microsoft Excel dan
Movie Maker sebagai software videonya.

Departemen Teknik Industri


Universitas Diponegoro
2019 2
Laporan Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi
Modul 1 - Time Study
Kelompok 2

1.4 Sistematika Penulisan


Sistematika penulisan laporan modul 1 mengenai Time Study adalah sebagai berikut.
BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini menjelaskan mengenai latar belakang, tujuan praktikum,
batasan masalah, dan sistematika penulisan laporan praktikum.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Bab ini berisi tentang pembahasan-pembahasan serta teori mengenai
pengukuran waktu kerja, elemen therblig, prinsip-prinsip ekonomi
gerakan, uji keseragaman dan kecukupan data, waktu siklus, performance
rating, waktu normal, allowance, waktu baku, output standard, dan
efisiensi.
BAB III METODOLOGI PRAKTIKUM
Bab ini menjelaskan mengenai langkah-langkah yang harus dilakukan
pada praktikum ini.
BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
Bab ini memuat data hasil pengamatan, meliputi deskripsi gerakan, part
list benda, dan rekap data waktu operasi, serta pengolahan data, meliputi
uji kecukupan data, perhitungan waktu manual, penentuan waktu baku,
penentuan output standard, dan layout kerja berdasarkan metode terbaik.
BAB V ANALISIS
Bab ini menjelaskan mengenai analisis yang berkaitan dengan hasil
praktikum, seperti analisis metode yang digunakan, analisis perbandingan
tiap metode berdasarkan waktu siklus, analisis penentuan performance
rating dan allowance, analisis penentuan waktu normal dan waktu baku,
serta analisis layout dan metode terbaik.
BAB VI PENUTUP
Bab ini berisi kesimpulan dan saran berdasarkan analisis praktikan
terhadap Praktikum Time Study.

Departemen Teknik Industri


Universitas Diponegoro
2019 3
Laporan Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi
Modul 1 - Time Study
Kelompok 2

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengukuran Waktu Kerja


Pengukuran waktu kerja merupakan usaha untuk menentukan lama kerja yang
dibutuhkan seorang operator yang terlatih dalam menyelesaikan pekerjaan pada
kecepatan kerja yang normal dalam lingkungan kerja yang terbaik pada saat pengukuran
berlangsung. Pengukuran waktu kerja memiliki tujuan untuk mencari waktu baku pada
suatu pekerjaan. Pengukuran tersebut dilakukan terhadap beberapa sistem kerja yang
mana waktu tersingkat untuk menyelesaikan pekerjaan ialah yang terbaik
(Wignjosoebroto,1995). Pengukuran waktu kerja dibagi menjadi dua, yaitu pengukuran
kerja langsung dan pengukuran kerja tidak langsung.

2.1.1 Pengukuran Waktu Kerja Langsung


Pengukuran waktu kerja langsung merupakan pengukuran terhadap proses kerja
operator yang dilaksanakan secara langsung di tempat pekerjaan yang bersangkutan
dilakukan. Kelebihan dari pengukuran waktu kerja langsung adalah praktis, mencatat
waktu saja tanpa harus menguraikan pekerjaan ke dalam elemen-elemen pekerjaannya.
Sedangkan kekurangannya adalah dibutuhkan waktu lebih lama untuk memperoleh data
waktu yang tujuannya adalah hasil pengukuran yang teliti dan akurat, biaya lebih mahal
karena harus pergi ke tempat dimana pekerjaan berlangsung.

2.1.1.1 Pengukuran Waktu dengan Stop watch Time Study


Stop watch time study merupakan metode yang diperkenalkan oleh Frederick W.
Taylor pada abad ke-19. Pekerjaan dengan menggunakan pengukuran jam henti (SWTS)
merupakan pengukuran secara objektif karena ditetapkan berdasarkan fakta yang terjadi dan
tidak hanya sekedar estimasi secara subjektif. Metode ini dapat diaplikasikan pada
pekerjaan yang singkat dan berulang-ulang. Langkah-langkah untuk melakukan metode
pengukuran dengan Stop watch time study adalah (Wignjosoebroto, 1995):
1. Penetapan tujuan pengukuran
2. Pemilihan operator
Departemen Teknik Industri
Universitas Diponegoro
2019 4
Laporan Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi
Modul 1 - Time Study
Kelompok 2

3. Melatih operator
4. Mengurai pekerjaan atas elemen pekerjaan
5. Menyiapkan alat-alat pengukuran yang diperlukan
6. Mengamati waktu kerja operator
7. Menentukan siklus kerja yang akan diamati
8. Menentukan penyesuaian dan kelonggaran operator
9. Menghitung waktu baku

2.1.1.2 Sampling Pekerjaan (Work Sampling)


Sampling kerja merupakan suatu aktivitas pengukuran waktu kerja untuk
mengestimasikan waktu yang hilang (idle/delay) selama siklus kerja berlangsung untuk
melihat proporsi kegiatan tidak produktif yang terjadi (ratio delay study). Pengamatan
dilaksanakan secara random selama siklus kerja berlangsung untuk beberapa saat tertentu.
Sebagai contoh aktivitas ini seringkali diaplikasikan guna mengestimasikan jumlah waktu
yang diperlukan atau harus dialokasikan guna memberi kelonggaran waktu
(Wignjosoebroto, 1995).

2.1.2 Pengukuran Waktu Kerja Tidak Langsung


Pengukuran waktu kerja dengan cara tidak langsung dilakukan tanpa si pengamat
harus di tempat pekerjaan yang diukur. Disini aktivitas yang dilakukan perhitungan waktu
kerja dengan membaca tabel waktu yang tersedia asalkan mengetahui jalannya pekerjaan
melalui elemen-elemen pekerjaan. pengukuran tidak langsung. Kelebihan dari
pengukuran kerja tidak langsung adalah waktu relatif singkat, hanya mencatat elemen-
elemen gerakan pekerjaan satu kali saja, dan biayanya lebih murah. Sedangkan
kekurangan nya dari pengukuran waktu kerja tidak langsung adalah belum adanya data
waktu gerakan berupa tabel-tabel waktu gerakan yang menyeluruh dan rinci, tabel yang
digunakan adalah untuk orang eropa tidak cocok untuk orang Indonesia, dibutuhkan
ketelitian yang tinggi untuk seorang pengamat pekerjaan karena akan berpengaruh
terhadap hasil perhitungan, data waktu gerakan harus disesuaikan dengan kondisi
pekerjaan.

Departemen Teknik Industri


Universitas Diponegoro
2019 5
Laporan Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi
Modul 1 - Time Study
Kelompok 2

2.1.2.1 Pengukuran Kerja dengan Metode Standard Data Formula


Pengukuran kerja dengan metode standard data formula adalah beberapa aktivitas
pengukuran kerja yang dilaksanakan hanya untuk satu jenis operasi tertentu saja dan tidak
ada pemikiran bahwa data yang diperoleh akan bisa dimanfaatkan untuk operasi kerja
lainnya. Langkah ini tentunya tidak efisien, kerena bagaimanapun berbagai macam
pekerjaan/operasi akan memiliki elemen-elemen kerja yang sama (Wignjosoebroto,
1995).

2.1.2.2 Pengukuran Kerja Dengan Metode Analisa Regresi


Pengukuran kerja dengan metode analisa regresi adalah apabila sejumlah data
waktu dapat diperoleh melalui beberapa eksperimen, dan dikaitkan dengan satu atau
beberapa variabel tertentu. Metode pengukuran kerja dengan menggunakan rumus
klasik yang dikembangkan melalui rumus-rumus standard/teoritis maupun bersifat
eksperimen, seringkali akan sangat bermanfaat dalam kasus-kasus dimana elemen-
elemen kerja tidak berupa variabel-veriabel yang sama dengan yang telah didefinisikan
dalam formula yang telah distandardkan dan/atau rumus-rumus baku yang tersedia
(Wignjosoebroto, 1995).

2.1.2.3 Penetapan Waktu Baku dengan Data Waktu Gerakan


Penetapan waktu baku dengan data waktu gerakan atau Predetermined Time
System terdiri dari suatu kumpulan data waktu dan prosedur sistematik dengan
menganalisa dan membagi-bagi setiap operasi kerja (manual) yang dilaksanakan oleh
operator ke dalam gerakan-gerakan kerja, gerakan-gerakan anggota tubuh (body
movements) dan kemudian menetapkan nilai waktu masing-masing berdasarkan waktu
yang ada (Wignjosoebroto, 1995).

2.2 Gerakan Fundamental (Therblig’s)


Gerakan- gerakan fundamental atau therblig’s merupakan gambar-gambar berupa
simbol-simbol yang mnampilkan keadaan operator saat sedang bekerja. Masing - masing
gerakan Therblig dapat didefinisikan sebagai berikut:

Departemen Teknik Industri


Universitas Diponegoro
2019 6
Laporan Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi
Modul 1 - Time Study
Kelompok 2

Tabel 2.1 Simbol Elemen Therblig

Berikut penjelasan mengenai gerakan elemen therblig (Wignjosoebroto, 1995):


1. Mencari (Search)
Elemen dasar gerakan operator untuk menentukan lokasi suatu obyek. Gerakan
dimulai pada saat mata bergerak mencari obyek dan berakhir jika obyek telah
ditemukan.
2. Memilih (Select)
Elemen gerakan therblig untuk memilih suatu obyek antara dua atau lebih obyek
yang sama.
3. Memegang (Grasp)
Elemen gerakan tangan yang dilakukan dengan menutup jari-jari tangan obyek
yang dikehendaki dalam suatu operasi kerja.

Departemen Teknik Industri


Universitas Diponegoro
2019 7
Laporan Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi
Modul 1 - Time Study
Kelompok 2

4. Menjangkau / Membawa Tanpa Beban (Transport Empty)


Elemen gerakan Therblig yang menggambarkan gerakan tangan berpindah tempat
tanpa beban baik gerakan yang menuju atau menjauhi obyek.
5. Membawa Dengan Beban (Transport Loaded)
Elemen gerakan perpindahan tangan, tangan bergerak dalam kondisi membawa
beban (obyek).
6. Memegang untuk Memakai (Hold)
Elemen gerakan yang terjadi jika elemen memegang obyek tanpa menggerakan
obyek tersebut.
7. Melepas (Release Load)
Elemen gerakan terjadi pada saat operator melepas kembali obyek yang dipegang
sebelumnya.
8. Mengarahkan (Position)
Elemen gerakan therblig yang terdiri dari menempatkan obyek pada lokasi yang
dituju secara tepat.
9. Mengarahkan Awal (Pre-Position)
Elemen gerakan efektif Therblig yang mengarahkan obyek ke suatu tempat
sementara.
10. Memeriksa (Inspect)
Elemengerakan yang termasuk dalam langkah kerja untuk menjamin bahwa
obyek telah memenuhi persyaratan kualitas yang ditetapkan.
11. Merakit (Assembly)
Elemen gerakan Therblig untuk menggabungkan dua obyek atau lebih menjadi
satu kesatuan.
12. Mengurai Rakit (Disassembly)
Elemen gerakan memisahkan obyek yang tergabung satu menjadi obyek-obyek
yang terpisah.
13. Memakai (Use)
Elemen gerakan efektif Therblig yang salah satu atau kedua tangan digunakan
untuk memakai/mengontrol alat untuk tujuan-tujuan tertentu.

Departemen Teknik Industri


Universitas Diponegoro
2019 8
Laporan Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi
Modul 1 - Time Study
Kelompok 2

14. Kelambatan yang Tidak Terhindarkan (Unavoidable Delay)


Kondisi akibat hal-hal diluar kontrol dari operator dan merupakan interupsi
terhadap proses kerja yang sedang berlangsung.
15. Kelambatan yang Dapat Dihindarkan (Avoidable Delay)
Elemen gerakan yang dilakukan oleh operator sehingga perbaikan perlu dilakukan
operator sendiri tanpa harus merubah proses kerja lainnya.
16. Merencanakan (Plan)
Elemen gerakan mental saat operator berhenti sejenak bekerja dan berpikir untuk
mentukan hal apa yang harus dilakukan.
17. Istirahat untuk Menghilangkan Lelah (Rest to Overcome Fatigue)
Elemen gerakan yang berlangsung secara periodik.

2.3 Prinsip-Prinsip Ekonomi Gerakan


Apabila prinsip ekonomi kerja dihubungkan dengan penggunaan anggota tubuh
manusia maka :
• Prinsip ekonomi gerakan dihubungkan dengan penggunaan badan/anggota tubuh
manusia.
• Prinsip ekonomi gerakan dihubungkan dengan tempat kerja berlangsung.
• Prinsip ekonomi gerakan dihubungkan dengan desain peralatan kerja yang
dipergunakan.
Sesuai dengan prinsip-prinsip ekonomi gerakan yang dikemukakan oleh Marvin E
Mundel dalam Wignjosoebroto (1995), dalam merencanakan metode kerja yang
produktif secara umum dapat digunakan acuan sebagai berikut:
1. Eliminasi Kegiatan
• Eliminasi kegiatan, langkah atau gerakan-gerakan yang memungkinkan seperi yang
berkaitan dengan anggota badan (kaki, tangan, lengan, dan lain-lain)
• Eliminasi kondisi tak beraturan, dan letakkan fasilitas pada lokasi yang tetap.
• Eliminasi penggunaan tangan sebagai “Holding Device”.
• Eliminasi gerakan-gerakan yang abnormal, tidak semestinya, dan hindari gerakan
yang membahayakan.
• Eliminasi penggunaan tenaga otot untuk kegiata statis.
Departemen Teknik Industri
Universitas Diponegoro
2019 9
Laporan Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi
Modul 1 - Time Study
Kelompok 2

2. Kombinasi Gerakan atau Aktivitas Kerja


• Kombinasi gerakan kerja yang keberlangsungannya pendek dan cenderung berubah-
ubah.
• Kombinasi beberapa aktivitas yang dapat ditangani peralatan kerja dengan membuat
desain multi purpose.
• Distribusikan kegiatan dengan membuat keseimbangan kerja antara kedua tangan.
Jika pekerjaan dilakukan secara kelompok usahakan beban kerja tersebar merata.
3. Penyederhanaan Kegiatan
• Aktivitas dilakukan dengan prinsip kebutuhan energy otot yang digunakan minimal.
• Minimalkan kegiatan mencari obyek dengan meletakkan ke tempat yang tetap.
• Fasilitas kerja diletakkan dalam jangkauan yang normal sehingga mempermudah
proses pengambilan.
• Sesuaikan letak dari gandles, pedals, levers, button, dengan memperhatikan dimensi
tubuh manusia.

2.4 Uji Keseragaman dan Kecukupan Data


Uji keseragaman data merupakan pengujian yang digunakan untuk mengetahui
tingkat homogenitas dari suatu data penelitian, serta untuk mengetahui bahwa data yang
diperoleh masih dalam batas kontrol. Dalam uji keseragaman data apabila data terlalu
ekstrim maka akan dibuang.
Batas kontrol dibagi menjadi dua yaitu batas kontrol atas dan batas kontrol bawah:
1. Batas Kontrol Atas (Upper Control Limit)
BKA = 𝑋̅ + 𝑘𝜎 …………………………………….…………..(1)
Keterangan:
BKA = Batas kontrol atas
𝑋̅= rata-rata
𝑘 = harga indeks kepercayaan
𝜎 = standar deviasi

Departemen Teknik Industri


Universitas Diponegoro
2019 10
Laporan Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi
Modul 1 - Time Study
Kelompok 2

2. Batas Kontrol Bawah (Lower Control Limit)


BKB = 𝑋̅ – 𝑘𝜎 ………………………………………………..(2)
Keterangan:
BKB = Batas kontrol bawah
𝑋̅= rata-rata
𝑘 = harga indeks kepercayaan
𝜎 = standar deviasi
3. Rata-rata
∑ 𝑥𝑖
𝑥̅ = …………………………………………………..(3)
𝑁

Keterangan:
𝑥̅ = rata-rata
∑ 𝑥𝑖 = jumlah data
𝑁 = banyak data
4. Standar Deviasi
̅̅̅2
√∑(𝑥𝑖−𝑥)
𝜎= ………….……………………………………(4)
𝑛−1

Keterangan:
𝜎 = standar deviasi
𝑥𝑖 = nilai x ke-i
𝑥̅ = nilai rata-rata
𝑛 = ukuran banyaknya data
Uji kecukupan data merupakan pengujian yang digunakan untuk mengetahui
apakah suatu hasil pengukuran dengan tingkat kepercayaan, ketelitian telah memenuhi
atau tidak. Sebelumnya kita harus ditetapkan tingkat kepercayaan (convidence level) dan
derajat ketelitian (degree of accuracy) untuk pengukuran rancangan (Rachman Taufiqur,
2013).
𝑘
√𝑁 ∑ 𝑥 2 −(∑ 𝑥)2
N’ = ( 𝑠 ∑𝑥
) 2 ……………………………......(5)

Ketarangan :
N = Jumlah data yang didapat
X = Data yang didapat dari pengamatan
Departemen Teknik Industri
Universitas Diponegoro
2019 11
Laporan Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi
Modul 1 - Time Study
Kelompok 2

N’ = Jumlah pengamatan yang diperlukan


k = Harga indeks kepercayaan
s = Tingkat ketelitian

2.5 Melakukan Pengukuran Waktu


2.5.1 Waktu Siklus
Waktu siklus merupakan waktu antara penyelesaian dari dua pertemuan berturut-
turut. Waktu yang diperlukan untuk melaksanakan elemen-elemen kerja pada umumnya
akan sedikit berbeda dengan dari siklus ke siklus kerja. (Wignjoesoebroto, 1995).
Σ𝑥
𝑋= ……………………………………………(6)
𝑛

Keterangan:
𝑋 = Waktu siklus
𝑥 = Waktu pengamatan
𝑛 = Jumlah pengamatan yang dilakukan

2.5.2 Performance Rating dengan Metode Westinghouse


Westinghouse merupakan kondisi kerja (working condition) dan konsitensi dari
operator dalam melakukan suatu pekerjaan dalam menentukan penyesuaian. Memiliki 2
jenis, yaitu subjektif (ketrampilan, usaha, kondisi kerja, keajegan) dan obyektif
(kecepatan kerja dan tingkat kesulitan pekerjaan) (Wignjosoebroto, 1995). Berikut ini
adalah tabel Westinghouse subjektif:
Tabel 2.2 Tabel Westing House subjektif
SKILL EFFORT
Super skill A1 + 0,15 Super skill A1 +0,13
A2 + 0,13 A2 +0,12
Excelent B1 + 0,11 Excelent B1 +0,10
B2 + 0,08 B2 +0,08
Good C1 + 0,06 Good C1 +0,05
C2 + 0,03 C2 +0,02
Average D 0,00 Average D 0,00
Fair E1 - 0,05 Fair E1 -0,04
E2 - 0,10 E2 -0,08
Poor F1 - 0,16 Poor F1 -0,12
F2 - 0,22 F2 -0,17

Departemen Teknik Industri


Universitas Diponegoro
2019 12
Laporan Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi
Modul 1 - Time Study
Kelompok 2

Tabel 2.2 Tabel Westing House subjektif (Lanjutan)

CONDITION CONSISTENCY
Ideal A + 0,06 Ideal A +0,04
Excelent B + 0,04 Excelent B +0,03
Good C + 0,02 Good C +0,01
Average D 0,00 Average D 0,00
Fair E - 0,03 Fair E -0,02
Poor F - 0,07 Poor F -0,04

Berikut adalah tabel performance rating obyektif.


Tabel 2.3 Tabel Performance Rating Objektif
KEADAAN LAMBANG PENYESUAIAN (%)
Anggota Badan Terpakai
> Jari A 0
> Lengan bawah , pergelangan tangan dan jari B 1
> Lengan atas , lengan bawah C 2
>Badan D 5
>Mengangkat beban dari lantai E 8

Pedal Kaki
>Tanpa pedal atau satu pedal dengan sumbu di F 0
bawah kai
>Satu atau dua pedal dengan sumbu tidak di G 5
bawah kaki
Penggunaan Tangan
>Kedua tangan saling bantu atau bergantian H 0
>Kedua tangan mengerjakan gerakan yang H2 18
sama pada saat yang sama

Koordinasi Mata dan Tangan


>Sangat sedikit I 0
>Cukup sedikit J 2
>Konstan dan sedikit K 4
>Sangat sedikit L 7
>Lebih kecil dari 0,04 cm M 10

Peralatan
>Dapat ditangani dengan mudah N 0
>Dengan sedikit kontrol O 1
>Perlu kontrol dn penekanan P 2
>Perlu penanganan hati – hati Q 3
>Mudah pecah/patah R 5

Departemen Teknik Industri


Universitas Diponegoro
2019 13
Laporan Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi
Modul 1 - Time Study
Kelompok 2

Tabel 2.3 Tabel Performance Rating Objektif (Lanjutan)


KEADAAN LAMBANG PENYESUAIAN (%)
Berat beban Tangan Kaki

0,45 B-1 2 1
0,90 B-2 5 1
1,35 B-3 6 1
1,80 B-4 10 1
2,25 B-5 13 3
2,70 B-6 15 3
3,15 B-7 17 4
3,60 B-8 19 5
4,05 B-9 20 6
4,50 B-10 22 7
4,95 B-11 24 8
5,40 B-12 25 9
5,85 B-13 27 10
6,3 B-14 28 10

2.5.3 Performance Rating dengan Skill and Effort Rating


Sistem yang dikemukakan oleh Bedaux ini mengenalkan bahwa berdasarkan
pengukuran kerja dan waktu baku yang dinyatakan dengan angka “Bs”, prosedur
pengukuran kerja meliputi penentuan rating terhadap kecakapan (skill) dan usaha-usaha
yang ditunjukkan oleh operator pada saat bekerja, selain itu juga mempertimbangkan
kelonggaran (allowances) waktu lainnya. Bedaux menetapkan angka 60 Bs sebagai
performance standard yang harus dicapai oleh seorang operator dan pemberian insentif
dilakukan pada tempo kerja rata-rata sekitar 70 sampai 85 Bs per jam (Wignjosoebroto,
1995).

2.5.4 Performance Rating dengan Shumard


Pada metode ini penilaian gerakan diberi berdasarkan kelas-kelas performansi
kerja. Pengamat diberi patokan untuk menilai performansi kerja operator menurut kelas-
kelas yang ada (Sutalaksana, 1979).

Departemen Teknik Industri


Universitas Diponegoro
2019 14
Laporan Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi
Modul 1 - Time Study
Kelompok 2

Tabel 2.4 Tabel performansi kerja Shumard

2.5.5 Performance rating dengan Synthetic rating


Synthetic rating merupakan metode untuk mengevaluasi lama kerja operator
berdasarkan nilai waktu yang telah ditetapkan terlebih dahulu dengan melaksanakan
pengukuran kerja lalu membandingkan waktu yang diukur dengan waktu penyelesaian
elemen kerja yang sudah diketahui data waktu sebelumnya. Untuk menghitung synthetic
rating menggunakan rumus (Wignjosoebroto, 1995):
𝑃
𝑅 = 𝐴……………………………………………(7)

Keterangan:
R = performance rating factor
P= waktu yang telah ditetapkan (menit)
A= rata-rata waktu actual (menit)

2.5.6 Waktu Normal


Waktu normal untuk suatu elemen operasi kerja adalah semata-mata
menunjukkan bahwa seorang operator yang berkualifikasi baik akan bekerja
menyelesaikan pekerjaan pada kecepatan kerja yang normal (Wignjosoebroto,1995).

Departemen Teknik Industri


Universitas Diponegoro
2019 15
Laporan Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi
Modul 1 - Time Study
Kelompok 2

𝑊𝑛 = 𝑊𝑠 𝑥 𝑃 ……………………………………..(8)
Keterangan:
Wn = waktu normal
Ws = waktu siklus
P = faktor penyesuaian
Untuk menyesuaikan atau menormalkan factor penyesuaian, maka apabila:
• P = 1 bekerja wajar/normal
• P < 1 bekerja terlalu lambat
• P > 1 bekerja terlalu cepat

2.5.7 Allowance
Allowance merupakan kelonggaran waktu yang diberikan kepada operator diluar
waktu normal untuk mengatasi kebutuhan-kebutuhan waktu guna melepas lelah, dan
lainnya. Macam-macam dari allowance adalah (Wignjoesoebroto, 1995):
1. Allowance untuk kebutuhan pribadi, yaitu allowance yang diberikan kepada operator
untuk memenuhi kebutuhan pribadinya.
2. Allowance untuk kebutuhan yang tidak terhindarkan, yaitu allowance yang diberikan
kepada operator untuk memenuhi kebutuhan yang sifatnya mendesak.
3. Allowance untuk menghilangkan kelelahan, yaitu allowance yang diberikan untuk
menghilangkan rasa lelah karena bekerja.
Tabel 2.5 Tabel Allowance

Departemen Teknik Industri


Universitas Diponegoro
2019 16
Laporan Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi
Modul 1 - Time Study
Kelompok 2

Tabel 2.3 Tabel Allowance (Lanjutan)

2.5.8 Waktu Baku


Waktu baku merupakan waktu yang dibutuhkan oleh operator untuk
menyelesaikan pekerjaannya dengan cara kerja atau metode yang terbaik. Waktu baku
sudah mencakup waktu kelonggaran sehingga setiap part harus dinyatakan termasuk
toleransi untuk beristirahat untuk mengatasi kelelahan atau untuk faktor-faktor yang tidak
bisa dihindari (Wignjoesoebroto, 1995).
100%
𝑊𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑏𝑎𝑘𝑢 = 𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑛𝑜𝑟𝑚𝑎𝑙 𝑥 ……………..(9)
100%−𝑎𝑙𝑙𝑜𝑤𝑎𝑛𝑐𝑒%

2.5.9 Output Standard


Output standard merupakan jumlah output per satuan waktu yang dapat dihasilkan
oleh operator dengan metode yang terbaik pada pekerjaan tersebut (Wignjoesoebroto,
1995).
1
𝑂𝑢𝑡𝑝𝑢𝑡 𝑠𝑡𝑎𝑛𝑑𝑎𝑟𝑑 =
𝑊𝑎𝑘𝑡𝑢 𝐵𝑎𝑘𝑢
………………………………………(10)

Departemen Teknik Industri


Universitas Diponegoro
2019 17
Laporan Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi
Modul 1 - Time Study
Kelompok 2

2.5.10 Efisiensi
Efisiensi merupakan ukuran untuk membandingkan rencana penggunaan masukan
dengan penggunaan yang sebenarnya (Mulyamah,1987). Persamaan efisiensi adalah:
Output Aktual
𝐸𝑓𝑖𝑠𝑖𝑒𝑛𝑠𝑖 = Output Standard × 100% ……………………………(11)

Departemen Teknik Industri


Universitas Diponegoro
2019 18
Laporan Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi
Modul 1 - Time Study
Kelompok 2

BAB III
METODOLOGI PRAKTIKUM

3.1 Metodologi Praktikum


Berikut adalah flowchart metodologi praktikum modul 1:

Mulai

Melakukan Perakitan

Uji Kecukupan dan Keseragaman Data

Menghitung Waktu Baku

Menghitung Output Standar

Analisis Waktu Aktual dan Waktu Baku

Selesai

Gambar 3.1 Flowchart Metodologi Praktikum Modul 1

3.2 Penjelasan Metodologi Praktikum


Praktikan memulai praktikum dengan melakukan perakitan piston yang kemudian
diambil data-data waktunya untuk selanjutnya diuji kecukupan dan keseragaman datanya.
Setelah itu praktikan menghitung waktu baku dari data yang sudah ada dilanjutkan
dengan menghitung output standarnya. Dengan data-data yang sudah dihasilkan maka
selanjutnya praktikan menganalisis waktu actual dan waktu baku sehingga dihasilkan
kesimpulan berupa evaluasi untuk proses kerja tersebut agar lebih efektif dan efisien.

Departemen Teknik Industri


Universitas Diponegoro
2019 19
Laporan Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi
Modul 1 - Time Study
Kelompok 2

BAB IV
PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

4.1 Pengumpulan Data


4.1.1 Deskripsi Gerakan
Berikut merupakan langkah perakitan menggunakan alat di WS 2.
Tabel 4. 1 Deskripsi Kegiatan Metode Perakitan Menggunakan Alat
No Langkah Elemen Therbligs Simbol
1 Menggeser pallet dari WS1 1. Menjangkau 1. TE
pallet. 2. G
2. Memegang 3. PP
pallet. 4. RL
3. Membawa pallet
ke depan badan
4. Melepaskan
pallet.
2 Mengambil kepala piston dan 1. Menjangkau 1. TE
connecting rod lalu kepala piston. 2. G
menyambungnya 2. Memegang 3. TE
connecting rod. 4. G
3. Menjangkau
tempat piston
crown.
4. Memegang
piston crown.
5. Memasang 5. A
piston crown
dan connecting
rod.

Departemen Teknik Industri


Universitas Diponegoro
2019 20
Laporan Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi
Modul 1 - Time Study
Kelompok 2

Tabel 4. 1 Deskripsi Kegiatan Metode Perakitan Menggunakan Alat (Lanjutan)

No Langkah Elemen Therbligs Simbol


3 Memasang kepala piston dan 1. Membawa 1. TL
connecting rod pada jig piston ke jig. 2. RL
2. Memasang 3. TE
piston pada jig. 4. G
3. Menjangkau 5. TL
ujung jig rod. 6. RL
4. Memegang
ujung jig rod.
5. Mengangkat jig
rod ke atas.
6. Melepaskan
piston dan jig
rod.
4 Mengambil pin piston, 1. Menjangkau 1. TE
memasangnya pada kepala piston tempat 2. G
dan connecting rod penyimpanan 3. TL
piston pin.
2. Memegang
piston pin.
3. Membawa
piston pin ke jig.
4. Memasukkan 4. A
piston pin ke
dalm sambungan
piston crown
dan connecting
rod.

Departemen Teknik Industri


Universitas Diponegoro
2019 21
Laporan Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi
Modul 1 - Time Study
Kelompok 2

Tabel 4. 1 Deskripsi Kegiatan Metode Perakitan Menggunakan Alat (Lanjutan)

No Langkah Elemen Therbligs Simbol


5 Inspeksi oleh Operator 1. Memegang 3. G
piston. 4. I
2. Menginspeksi
apakah
sambungan
sudah benar.
6 Meletakkan piston pada pallet 1. Membawa 1. TL
piston ke pallet. 2. RL
2. Meletakkan
piston ke pallet.
7 Mengeser pallet ke WS 3 1. Menjangkau 1. TE
pallet. 2. G
2. Memegang 3. TL
pallet. 4. RL
3. Memindahkan
pallet ke WS 3.
4. Melepaskan
pallet

4.1.2 Part List Benda


Berikut merupakan tabel data waktu perakitan menggunakan alat di WS 2.
Tabel 4. 2 Daftar List Benda
No Nama Part Gambar Jumlah
1 Connecting rod shaft 1

Departemen Teknik Industri


Universitas Diponegoro
2019 22
Laporan Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi
Modul 1 - Time Study
Kelompok 2

Tabel 4. 2 Daftar List Benda (Lanjutan)


No Nama Part Gambar Jumlah
2 Connecting rod cap 1

3 Bolt 2

4 Piston crown 1

5 Pin piston 1

4.1.3 Rekap Data Waktu Operasi pada Stasiun Kerja 2


Berikut merupakan Layout WS2.

Keterangan :
1 = Piston Crown
2 = Piston Pin
3 = Pallet
4 = Operator
5 = Jig
6 = Supervisor
Departemen Teknik Industri
Universitas Diponegoro
2019 23
Laporan Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi
Modul 1 - Time Study
Kelompok 2

Pada metode ini assembly piston menggunakan alat berupa jig, tujuannya yaitu
untuk mempermudah proses perakitan. Berikut merupakan langkah-langkah dalam
perakitan piston di WS 2:
1. Menggeser pallet dari WS1
2. Mengambil kepala piston dan connecting rod lalu menyambungnya
3. Memasang kepala piston dan connecting rod pada jig
4. Mengambil pin piston, memasangnya pada kepala piston dan connecting rod
5. Inspeksi oleh Operator
6. Meletakkan piston pada pallet
7. Mengeser pallet ke WS 3

• Tabel Waktu Proses Stasiun Kerja 2


Berikut merupakan tabel data waktu proses menggunakan alat di WS 2.
Tabel 4.3 Waktu Proses Stasiun Kerja 2
No Langkah 1 2 3 4 5 6
Menggeser
00:00:00 00:36:27 01:16.12 01:56:20 03:35:27 05:43:19
pallet dari WS1
1
Mengambil
kepala piston
dan connecting 00:01:22 00:39:05 01:19.00 01:59:05 03:36:39 05:45:05
rod lalu
menyambungnya
2
Memasang
kepala piston
00:08:10 00:47:04 01:24.17 02:03:35 03:4:13 05:49:42
dan connecting
rod pada jig
3
Mengambil pin
piston,
memasangnya 00:15:00 00:53:07 01:31.43 02:15:02 03:47:05 05:54:16
pada kepala
piston dan
4
Departemen Teknik Industri
Universitas Diponegoro
2019 24
Laporan Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi
Modul 1 - Time Study
Kelompok 2

Tabel 4.3 Waktu Proses Stasiun Kerja 2 (Lanjutan)


No Langkah 1 2 3 4 5 6
connecting rod
Inspeksi oleh
00:28:23 01:06:16 01:48.14 03:29:32 05:00:02 06:06:12
Operator
5
Meletakkan piston
00:32:10 01:11:10 01:51:29 03:31:05 05:01:13 06:07:15
pada pallet
6
Mengeser pallet ke
00:34:19 01:13:05 01:53:20 03:33:02 05:02:30 06:09:10
WS 3
7

Tabel 4.3 Waktu Proses Stasiun Kerja 2 (Lanjutan)


No Langkah 7 8 9 10 11 12
Menggeser pallet dari
06:11:00 06:42:07 07:13.21 07:56:06 09:01:12 09:54:37
WS1
1
Mengambil kepala
piston dan connecting
06:12:40 06:44:07 07:15.65 07:59:01 09:04:00 09:56:34
rod lalu
menyambungnya
2
Memasang kepala
piston dan connecting 06:18:22 06:49:08 07:24.25 08:03:16 09:06:60 10:00:45
rod pada jig
3
Mengambil pin piston,
memasangnya pada
06:24:18 06:53:20 07:32.18 08:07:24 09:11:07 10:04:35
kepala piston dan
connecting rod
4
Inspeksi oleh Operator 06:36:07 07:05:07 07:50.09 08:45:35 09:49:64 10:14:00
5
Meletakkan piston
06:38:02 07:09:12 07:52.26 08:55:77 09:51:48 10:15:54
pada pallet
6
Mengeser pallet ke
06:39:17 07:10:15 07:54.32 08:59:17 09:52:56 10:17:19
WS 3
7

Departemen Teknik Industri


Universitas Diponegoro
2019 25
Laporan Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi
Modul 1 - Time Study
Kelompok 2

Tabel 4.3 Waktu Proses Stasiun Kerja 2 (Lanjutan)


No Langkah 13 14 15 16 17 18
Menggeser
11:30:28 12:27:06 13:20:41 14:03:21 14:37:11 15:10:15
pallet dari WS1
1
Mengambil
kepala piston
dan connecting 11:31:45 12:29:40 13:22:47 14:05:06 14:39:01 15:13:01
rod lalu
menyambungnya
2
Memasang
kepala piston
11:37:04 12:33:01 13:27:32 14:09:16 14:43:33 15:15:18
dan connecting
rod pada jig
3
Mengambil pin
piston,
memasangnya
11:41.09 12:40:37 13:31:06 14:13:34 14:47:06 15:20:01
pada kepala
piston dan
connecting rod
4
Inspeksi oleh
12:14.39 13:15:43 13:54:51 14:29:01 15:02:16 15:33:23
Operator
5
Meletakkan
piston pada 12:18.41 13:17:06 13:59:31 14:32:24 15:06:17 15:36:18
pallet
6
Mengeser pallet
12:23.08 13:18:45 14:01:21 14:35:21 15:09:01 15:38:25
ke WS 3
7

Tabel 4.3 Waktu Proses Stasiun Kerja 2 (Lanjutan)


No Langkah 19 20 21 22 23 24
Menggeser pallet
15:40:21 16:17:16 16:49:16 17:24:16 17:55:16 19:20:01
dari WS1
1

Departemen Teknik Industri


Universitas Diponegoro
2019 26
Laporan Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi
Modul 1 - Time Study
Kelompok 2

Tabel 4.3 Waktu Proses Stasiun Kerja 2 (Lanjutan)


No Langkah 19 20 21 22 23 24
2 Mengambil
kepala piston
15:42:06 16:19:06 16:50:21 17:26:16 17:58:06 19:20:67
dan connecting
rod lalu
menyambungnya
Memasang
kepala piston dan
15:46:16 16:23:16 16:55:11 17:30:11 18:02:11 19:24:39
connecting rod
pada jig
3
Mengambil pin
piston,
memasangnya
15:48:21 16:28:01 16:58:21 17:36:16 18:13:21 19:27:06
pada kepala
piston dan
connecting rod
4
Inspeksi oleh
16:09:06 16:42:16 17:19:01 17:45:16 19:04:06 20:03:39
Operator
5
Meletakkan
16:13:21 16:45:21 17:21:21 17:49:21 19:17:01 20:12:01
piston pada pallet
6
Mengeser pallet
16:16:06 16:47:16 17:23:01 17:53:21 19:18:16 20:16:61
ke WS 3
7

Tabel 4.3 Waktu Proses Stasiun Kerja 2 (Lanjutan)


No Langkah 25 26 27 28 29 30
Menggeser pallet
20:18:40 20:45.06 21:25:37 22:17:06 23:30:09 23:52:09
dari WS1
1
Mengambil kepala
piston dan 20:20:01 20:52.01 21:26:43 22:18:39 23:31:47 23:54:06
connecting rod
2

Departemen Teknik Industri


Universitas Diponegoro
2019 27
Laporan Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi
Modul 1 - Time Study
Kelompok 2

Tabel 4.3 Waktu Proses Stasiun Kerja 2 (Lanjutan)


No Langkah 25 26 27 28 29 30
lalu
menyambungnya
Memasang kepala
piston dan
20:24:41 21:05:43 21:31:40 22:22:01 23:34:37 23:58:43
connecting rod
pada jig
3
Mengambil pin
piston,
memasangnya
20:29:43 21:09:36 21:35:37 22:27:01 23:37:49 24:02:04
pada kepala piston
dan connecting
rod
4
Inspeksi oleh
20:40:38 21:20:37 22:12:39 23:15:26 23:46:06 24:12:01
Operator
5
Meletakkan piston
20:42:06 21:22:36 22:13:38 23:27:06 23:47:38 24:13:06
pada pallet
6
Mengeser pallet
20:44:15 21:24:37 22:15:45 23:27:09 23:50:37 24:15:04
ke WS 3
7

Tabel 4.3 Waktu Proses Stasiun Kerja 2 (Lanjutan)


No Langkah 31
Menggeser pallet
24:16:37
dari WS1
1
Mengambil kepala
piston dan
24:17:39
connecting rod lalu
menyambungnya
2
Memasang kepala
24:20:43
piston dan
3

Departemen Teknik Industri


Universitas Diponegoro
2019 28
Laporan Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi
Modul 1 - Time Study
Kelompok 2

Tabel 4.3 Waktu Proses Stasiun Kerja 2 (Lanjutan)


No Langkah 31
connecting rod pada
jig
Mengambil pin
piston,
memasangnya pada 24:23:61
kepala piston dan
connecting rod
4
Inspeksi oleh
24:35:39
Operator
5
Meletakkan piston
24:37:42
pada pallet
6
Mengeser pallet ke
24:39:63
WS 3
7

• Tabel Selisih Waktu Proses Stasiun Kerja 2


Berikut merupakan tabel data selisih waktu proses menggunakan alat di WS 2.
Tabel 4.4 Selisih Waktu Proses Stasiun Kerja 2
No Langkah 1 2 3 4 5 6
Menggeser pallet dari WS1 01:22 02:78 02.88 02:85 01:12 01:86
1
Mengambil kepala piston dan
connecting rod lalu 06:88 07:99 05.17 04:30 04:74 04:37
menyambungnya
2
Memasang kepala piston dan
06:90 06:03 07.26 11:67 05:92 04:74
connecting rod pada jig
3
Mengambil pin piston,
memasangnya pada kepala 13:23 13:09 16.71 14:30 12:97 11:96
piston dan connecting rod
4
Inspeksi oleh Operator 03:87 04:94 03.15 01:73 01:11 01:03
5
Meletakkan piston pada
02:09 01:95 01.91 01:97 01:17 01:95
pallet
6
Departemen Teknik Industri
Universitas Diponegoro
2019 29
Laporan Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi
Modul 1 - Time Study
Kelompok 2

Tabel 4.4 Selisih Waktu Proses Stasiun Kerja 2 (Lanjutan)


No Langkah 7 8 9 10 11 12
7 Mengeser pallet ke WS 3 02:08 03:07 03.00 02:25 01:74 01:90

Tabel 4.4 Selisih Waktu Proses Stasiun Kerja 2 (Lanjutan)


No Langkah 7 8 9 10 11 12
1 Menggeser pallet dari WS1 01:40 02:00 02:44 02:95 02:88 01:97
2 Mengambil kepala piston dan
connecting rod lalu 05:82 05:01 08:60 04:15 02:60 04:11
menyambungnya
3 Memasang kepala piston dan
connecting rod pada jig 05:96 04:12 07:93 04:08 04:47 03:90

4 Mengambil pin piston,


memasangnya pada kepala
11:89 11:87 17:91 38:11 38:57 09:65
piston dan connecting rod

5 Inspeksi oleh Operator


01:95 04:05 02:17 10:42 01:84 01:54

6 Meletakkan piston pada


pallet 01:15 01:03 02:06 03:40 01:08 01:65

7 Mengeser pallet ke WS 3
02:90 03:06 01:74 01:95 01:81 02:01

Tabel 4.4 Selisih Waktu Proses Stasiun Kerja 2 (Lanjutan)


No Langkah 13 14 15 16 17 18
1 Menggeser pallet dari WS1 01:17 02:34 02:06 01:85 01:90 02:86
2 Mengambil kepala piston dan
connecting rod lalu 05:59 03:61 04.:85 04:10 04:32 02:17
menyambungnya
3 Memasang kepala piston dan
04:05 07:36 03:74 04:18 03:73 04:83
connecting rod pada jig

Departemen Teknik Industri


Universitas Diponegoro
2019 30
Laporan Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi
Modul 1 - Time Study
Kelompok 2

Tabel 4.4 Selisih Waktu Proses Stasiun Kerja 2 (Lanjutan)


No Langkah 13 14 15 16 17 18
4 Mengambil pin piston,
memasangnya pada kepala 33:30 35:06 23:45 15:67 15:10 13:22
piston dan connecting rod
5 Inspeksi oleh Operator 04:02 01:63 04:80 03:23 04:01 02:95
6 Meletakkan piston pada
04:67 01:39 01:90 02:97 02:84 02:07
pallet
7 Mengeser pallet ke WS 3 03:98 01:96 02:00 01:90 01:14 01:96

Tabel 4.4 Selisih Waktu Proses Stasiun Kerja 2 (Lanjutan)


No Langkah 19 20 21 22 23 24
1 Menggeser pallet dari WS1 01:85 01:90 01:05 02:00 02:90 00:66
2 Mengambil kepala piston dan
connecting rod lalu 04:10 04:10 04:90 03:95 04:05 03:72
menyambungnya
3 Memasang kepala piston dan
02:05 04:85 03:10 06:05 11:10 02:67
connecting rod pada jig
4 Mengambil pin piston,
memasangnya pada kepala 20:85 14:15 20:80 09:00 50:85 36:33
piston dan connecting rod
5 Inspeksi oleh Operator 04:15 03:05 02:20 04:05 12:95 08:62
6 Meletakkan piston pada pallet 02:85 01:95 01:80 04:00 01:15 04:60
7 Mengeser pallet ke WS 3 01:10 02:00 01:15 01:95 01:85 01:79

Tabel 4.4 Selisih Waktu Proses Stasiun Kerja 2 (Lanjutan)


No Langkah 25 26 27 28 29 30
1 Menggeser pallet dari WS1
01:61 06:95 01:06 01:33 01:38 01:97

2 Mengambil kepala piston dan


connecting rod lalu 04:40 13:42 04:97 03:62 02:90 04:37
menyambungnya

Departemen Teknik Industri


Universitas Diponegoro
2019 31
Laporan Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi
Modul 1 - Time Study
Kelompok 2

Tabel 4.4 Selisih Waktu Proses Stasiun Kerja 2 (Lanjutan)


No Langkah 25 26 27 28 29 30
3 Memasang kepala piston dan
05:02 03:93 03:97 05:00 03:12 03:61
connecting rod pada jig
4 Mengambil pin piston,
memasangnya pada kepala 10:95 11:01 37:02 48:25 08:57 09:97
piston dan connecting rod
5 Inspeksi oleh Operator 01:68 01:99 00:99 11:80 01:32 01:05
6 Meletakkan piston pada pallet 02:09 02:01 02:07 00:03 02:99 01:98
7 Mengeser pallet ke WS 3 00:91 01:00 01:61 03:00 01:72 01:33

Tabel 4.4 Selisih Waktu Proses Stasiun Kerja 2 (Lanjutan)


No Langkah 31
1 Menggeser pallet dari WS1 01:02
2 Mengambil kepala piston
dan connecting rod lalu 03:04
menyambungnya
3 Memasang kepala piston
03:18
dan connecting rod pada jig
4 Mengambil pin piston,
memasangnya pada kepala 11:78
piston dan connecting rod
5 Inspeksi oleh Operator 02:03
6 Meletakkan piston pada
02:21
pallet
7 Mengeser pallet ke WS 3 01:50

Departemen Teknik Industri


Universitas Diponegoro
2019 32
Laporan Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi
Modul 1 - Time Study
Kelompok 2

4.2 Pengolahan Data


4.2.1 Uji Keseragaman Data
Berikut merupakan rumu yang digunakan dalam uji keseragaman data.
Langkah 1
∑ 𝑥𝑖 59,45
• 𝑋̅ = 𝑁 = 31 = 1,918
2 2
∑(𝑥𝑖− 𝑥̅ ) ∑(𝑥𝑖− 1,918)
• 𝜎 = √ 𝑁−1 = √ 31−1 = 0,671231

• BKA = 𝑋̅ + 3σ = 1,918 + 3(0,671231) = 3,931


• BKB = 𝑋̅ − 3σ = 1,918 + 3(0,671231) = -0,096
Keterangan :
𝑋̅ = Rata-rata
𝑥𝑖 = Data ke-i
∑ 𝑥𝑖 = Jumlah data
𝑁 = Banyak data
𝜎 = Standar Deviasi
BKA = Batas Kontrol Atas
BKB = Batas Kontrol Bawah

Berikut merupakan tabel data uji keseragaman proses perakitan menggunakan alat
di WS 2.
Tabel 4.5 Tabel Keseragaman Data
No Langkah 𝑥̅ ∑ 𝑥𝑖 𝜎 BKA BKB

1 Menggeser pallet dari WS 1 1,918 59,45 0,671231 3,931 -0,096


2 Mengambil kepala piston dan
connecting rod lalu 4,559 141,34 1,367998 8,663 0,455
menggabungkannya.
3 Memasang kepala piston dan
5,098 158,03 2,207771 11,721 -1,526
connecting rod pada jig

Departemen Teknik Industri


Universitas Diponegoro
2019 33
Laporan Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi
Modul 1 - Time Study
Kelompok 2

Tabel 4.5 Tabel Keseragaman Data (Lanjutan)


No Langkah 𝑥̅ ∑ 𝑥𝑖 𝜎 BKA BKB

4 Mengambil pin piston,


memasangnya pada kepala 21,669 671,73 13,15458 61,132 -17,795
piston dan connecting rod
5 Inspeksi oleh operator 3,887 120,51 3,210044 13,518 -5,743
6 Meletakkan piston pada pallet 2,183 67,66 1,017808 5,236 -0,871
7 Menggeser pallet ke WS 3 2,019 62,59 0,677379 4,051 -0,013
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa tidak ada data yang melewati batas kelas
atas maupun batas kelas bawah.

4.2.2 Uji Kecukupan Data


Berikut merupakan rumus yang digunakan dalam uji keseragaman data:
• k = 1 = 68%
• s = 15%
𝑘 1
√𝑁 ∑ 𝑥 2 −(∑ 𝑥)2 √33𝑥176,0052−66,822
• N=( 𝑠
∑𝑥
2
) =( 0,15
) 2 = 13,371
66,82

Ketarangan :
N = Jumlah data yang didapat
X = Data yang didapat dari pengamatan
N’ = Jumlah pengamatan yang diperlukan
k = Harga indeks kepercayaan
s = Tingkat ketelitian
Berikut merupakan tabel data uji keseragaman proses perakitan menggunakan alat
di WS 2.
Tabel 4.6 Tabel Kecukupan Data
No Langkah N N’ Keterangan
1 Menggeser pallet dari WS 1 31
5,269 data cukup
2 Mengambil kepala piston dan connecting rod 31
lalu menggabungkannya.
3,872 data cukup

Departemen Teknik Industri


Universitas Diponegoro
2019 34
Laporan Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi
Modul 1 - Time Study
Kelompok 2

Tabel 4.6 Tabel Kecukupan Data (Lanjutan)

No Langkah N N’ Keterangan
3 Memasang kepala piston dan connecting rod 31
pada jig
8,067 data cukup
4 Mengambil pin piston, memasangnya pada 31
kepala piston dan connecting rod
15,851 data cukup
5 Inspeksi oleh operator 31
29,328 data cukup
6 Meletakkan piston pada pallet 31
9,353 data cukup
7 Menggeser pallet ke WS 3 31
4,841 data cukup
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa seluruh data lulus uji karena seluruh
N’<N.

4.2.3 Perhitungan Waktu Normal


4.2.3.1 Perhitungan Waktu Observasi rata-rata
Berikut merupakan tabel data uji keseragaman proses perakitan menggunakan alat
di WS 2.
Tabel 4.7 Tabel Waktu Observasi
No. Langkah Jumlah Rata-rata

1. Menggeser pallet dari WS 1 59,45 1,91

Mengambil kepala piston dan connecting rod


2. 141,34 4,55
lalu menggabungkannya.
Memasang kepala piston dan connecting rod
3. 158,03 5,09
pada jig
Mengambil pin piston, memasangnya pada
4. 671,73 21,66
kepala piston dan connecting rod
5. Inspeksi oleh operator 120,51 3,88
6. Meletakkan piston pada pallet 67,66 2,18
7. Menggeser pallet ke WS 3 62,59 2,01
Jumlah 1281,31 41,333

Departemen Teknik Industri


Universitas Diponegoro
2019 35
Laporan Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi
Modul 1 - Time Study
Kelompok 2

4.2.3.2 Penentuan Performance Rating


• Subjektif
Berikut merupakan tabel penilaian performans rating proses perakitan
menggunakan alat di WS 2 secara subjektif.
Tabel 4.8 Tabel Performance Rating Subjektif
Faktor Spesifikasi Nilai
Skill Good 0,03
Effort Good 0,05
Condition Good 0,02
Consistency Poor -0,04
Jumlah 0,06

P1 = 0,03 + 0,05 + 0,02 – 0,04 = 0,06

• Objektif
Berikut merupakan tabel penilaian performans rating proses perakitan
menggunakan alat di WS 2 secara objektif.
Tabel 4.9 Tabel Performance Rating Objektif
Keadaan Lambang Penyesuaian
Anggota Badan Terpakai
C 0,02
>Lengan atas, lengan bawah
Pedal Kaki
F 0
>Tanpa pedal
Penggunaan Tangan
>Kedua tangan saling bantu A 0
atau bergantian
Koordinasi Mata & Tangan
J 0,02
>Cukup Sedikit

Departemen Teknik Industri


Universitas Diponegoro
2019 36
Laporan Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi
Modul 1 - Time Study
Kelompok 2

Tabel 4.9 Tabel Performance Rating Objektif (Lanjutan)


Keadaan Lambang Penyesuaian
Peralatan
>Dapat ditangani dengan N 0
mudah
Berat Beban
>0,45
B1
Kaki 0,01
Tangan 0,02
Jumlah 0,07

P 2 = 0,02 + 0 + 0,02 + 0 + 0,02 + 0,01 = 0,07


P total = 1 + 0,06 + 0,07 = 1,13

4.2.3.3 Penentuan Waktu Normal


Berikut merupakan perhitungan waktu normal.
Wn = Ws x P total
Wn = 41,333 x 1,13
= 46,706 detik
Keterangan :
Wn = waktu normal
Ws = Waktu siklus
P total = nilai total dari Performance Rating

4.2.4 Penentuan Waktu Baku


4.2.4.1 Penentuan Allowance
Berikut merupakan tabel penentuan allowance untuk operator.
Tabel 4.10 Tabel Penentuan Allowance
No Faktor Allowance(%) Keterangan
1 Tenaga yang dikeluarkan 6% 0.00 – 2.25 kg
2 Sikap kerja 1.5% Berdiri diatas dua kaki

Departemen Teknik Industri


Universitas Diponegoro
2019 37
Laporan Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi
Modul 1 - Time Study
Kelompok 2

Tabel 4.10 Tabel Penentuan Allowance (Lanjutan)


No Faktor Allowance(%) Keterangan
3 Gerakan kerja 0% Normal ( Ayunan bebas dari palu)
4 Kelelahan mata 0% Pandangan yang terputus-putus
5 Keadaan temperature 0% Normal
6 Keadaan atmosfer 0% Baik
7 Keadaan lingkungan 0.5% Siklus berulang-ulang 5 – 10 detik
yang baik
8 Kebutuhan pribadi 2.5% Wanita
Jumlah 10,5%

4.2.4.2 Penentuan Waktu Baku


Berikut merupakan perhitungan waktu baku.
100%
Wb = Wn 𝑥
100% − 𝑎𝑙𝑙𝑜𝑤𝑎𝑛𝑐𝑒%
100%
𝑊𝑏 = 46,706 𝑥
100% − 10,5%
= 52,185 detik
Keterangan :
Wb = Waktu baku
Wn = Wktu normal

4.2.5 Penentuan Output Standard dan Efisiensi


• Output standar
Berikut merupakan perhitungan output standar.
1
Os = Wb
3600
= 52,185

= 68,985 unit produk/jam


= 68,985 x 8 = 551,87 unit produk/hari
Keterangan :
Os = Output standar
Departemen Teknik Industri
Universitas Diponegoro
2019 38
Laporan Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi
Modul 1 - Time Study
Kelompok 2

Wb = Waktu baku
• Efisiensi
Berikut merupakan perhitungan Efisiensi.
Output Aktual
𝐸𝑓𝑖𝑠𝑖𝑒𝑛𝑠𝑖 = Output Standard × 100%
633,6
= 551,87 × 100%

= 114,81 %

Departemen Teknik Industri


Universitas Diponegoro
2019 39
Laporan Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi
Modul 1 - Time Study
Kelompok 2

BAB V
ANALISIS

5.1 Analisis Penerapan Metode Kerja


Proses perakitan Piston Crown yang ada statiun kerja 2 yang dilakukan oleh
kelompok 2 yang menggunakan alat dengan kelompok 5 yang tanpa alat, memiliki layout
yang sama. Dalam stasiun kerja 2, terdapat tempat untuk meletakkan piston crown, piston
pin dan pallet yang letaknya didepan operator sedangkan posisi jig berada di sebelah
kanan operator. Proses pengambilan video dilakukan dengan 2 kamera, satu kamera
digunakan untuk pengambilan gerakan operator secara keseluruhan , sedangkan satu
kamera lainnya lebih focus kepada gerakan tangan.
Urutan langkah yang ada di stasiun kerja 2 yaitu menggeser pallet dari stasiun
kerja 1, mengambil kepala piston dan connecting rod lalu menyambungnya, memasang
kepala piston dan connecting rod pada jig, mengambil pin piston, memasangnya pada
kepala piston dan connecting rod, inspeksi oleh operator, meletakkan piston pada pallet
dan menggeser pallet pada stasiun kerja 3.
Elemen Therbligs yang digunakan dalam perakitan di stasiun kerja 2 yaitu
menjangkau, memegang, membawa, melepaskan, memasang, mengangkat, memasukkan,
dan menginspeksi. Dalam proses perakitan di stasiun kerja 2, kelompok kami
menghitung kecukupan data menggunakan nilai k (kepercayaan) yaitu 1 atau 68% dan
tingkat ketelitian menggunakan nilai sebesar 15%. Pada proses perakitan, waktu siklus
yang dihasilkan oleh kelompok 2 sebesar 41,333 detik, untuk waktu normal yaitu 46,706
detik dengan total performa rating 1,13 sedangkan waktu baku yang kami peroleh sebesar
52,185 detik dan allowance sebesar 10,5%.

5.2 Analisis Penentuan Performance Rating dan Allowance


5.2.1 Analisis Performance Rating yang Digunakan
Performance rating merupakan teknik untuk menyamakan waktu hasil
observasi terhadap seorang operator dalam menyelesaikan suatu pekerjaan. Performance
rating digunakan untuk menghitung waktu normal. Performance rating dibagi menjadi 2
kategori, yaitu subjektif dan objektif. Analisis performance rating secara subjektif terdiri

Departemen Teknik Industri


Universitas Diponegoro
2019 40
Laporan Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi
Modul 1 - Time Study
Kelompok 2

dari empat aspek, yaitu keterampilan (skill), usaha (effort), kondisi kerja (working
condition), dan konsistensi (consistency). Sedangkan performance rating secara objektif
dipengaruhi beberapa aspek, yaitu anggota badan yang terpakai, pedal kaki, penggunaan
tangan, koordinasi mata dengan tangan, peralatan, dan berat beban.
Berikut analisis performance rating dalam merakit Piston Crown
A. Performance Rating Subjektif
Pada performance rating subjektif, untuk nilai skill (keterampilan) adalah good yaitu
sebesar 0,03, dikarenakan operator masih focus dengan pekerjaannya. sedangkan untuk
nilai effort ( usaha ) adalah good yaitu sebesar 0,05 karena operator di stasiun kerja 2
tidak terlalu terburu-buru. Untuk Kondisi kerja dipilih good sebesar 0,02 karena pada saat
melakukan perakitan kondisi operator dalam keadaan baik, sehat dan lingkungan sekitar
juga mendukung tidak terlalu berisik dan keadaan operator masih prima. Konsistensi
dipilih poor yaitu sebesar -0,02 karena kecepatan atau konsistensi operator dalam bekerja
tidak selalu sama, ada beberapa kali pemasangan part yang lama. Maka, hasil dari
pengamatan kami hasil dari performance rating subjektif adalah 0,06
B. Performance Rating Objektif
Selain performance rating subjektif juga ada perforfance rating objektif. Dalam
performance rating objektif ini ada beberapa kategori yaitu anggota badan terpakai, pedal
kaki, penggunaan tangan, koordinasi mata dan tangan, peralatan, dan berat badan. Pada
kategori anggota badan terpakai adalah lengan bawah, pergelangan tangan dan jari (C)
dengan nilai penyesuaian yaitu 0,02, karena anggota tubuh yang bergerak saat proses
perakitan yaitu hanya lengan bawah, pergelangan tangan dan dibantu oleh jari. Untuk
kategori pedal kaki dipilih tanpa pedal ( F ) dengan nilai penyesuaian sebesar 0, karena
pedal kaki tidak bergerak saat proses perakitan. Penggunaan tangan dipilih kedua tangan
saling bantu atau bergantian ( A ) dengan nilai penyesuaian 0, disebabkan karena operator
menggunakan kedua tangannya untuk bekerja bersama. Pada keadaan koordinasi mata
dan tangan dipilih cukup sedikit ( J ) dan nilai penyesuaiannya 0,02 karena letak barang
didekat operator dan proses perakitan tidak terlalu memerlukan koordinasi mata dan
tangan. Untuk peralatan dipilih dapat ditangani dengan mudah ( N ) nilai penyesuaiannya
yaitu 0 karena barang yang di rakit dapat dijangkau dan setiap part mudah untuk dirakit.
Sedangkan untuk keadaan berat badan yaitu kurang dari 0,45 ( B1 ) dengan tangan dan

Departemen Teknik Industri


Universitas Diponegoro
2019 41
Laporan Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi
Modul 1 - Time Study
Kelompok 2

kaki nilai penyesuaian sebesar 0,03 karena operator bekerja dalam posisi berdiri sehingga
berat badan sangat mempengaruhi keadaan operator. Maka, dari pengamatan yang kami
lakukan, total dari performance rating objektif yaitu 0,07.

5.2.2 Analisis Allowance yang Digunakan


Allowance merupakan waktu kelonggaran yang diberikan kepada operator
untuk melakukan pekerjaan. Allowance diklasifikasikan menjadi tiga yaitu personal
allowance, fatigue allowance dan delay allowance.
Allowance yang digunakan pada praktikum ini yaitu allowance untuk wanita,
hal tersebut dikarenakan operator yang melakukan percobaan tersebut adalah seorang
wanita. Faktor- faktor yang mempengaruhi allowance adalah tenaga yang dikeluarkan,
sikap kerja, gerakan kerja, kelelahan mata, keadan temperatur tempat kerja, keadaan
atmosfer, keadaan lingkungan yang baik dan kebutuhan pribadi.
Pada perakitan di stasiun kerja 2 ini, tenaga yang dikeluarkan diberi nilai
sebesar 6% dengan ekuivalen beban 0.00-0.225 kg, tenaga operator yang dikeluarkan
sangat ringan karena operator bekerja di meja dan dalam posisi berdiri. Sikap operator
kerja diberi nilai 1.5% karena operator bekerja dalam keadaan berdiri diatas dua kaki.
Untuk gerakan kerja di beri nilai 0% karena gerakan kerja operator normal ( ayunan bebas
dari palu ). Untuk kelelahan mata diberi 0% karena pandangan operator yang terputus-
putus. Untuk factor keadaan temperature allowance yang kami berikan yaitu 0% karena
keadan temperature dilokasi masing mendukung dengan kisaran suhu yaitu 22-28OC.
Keadaan atmosfer diberi nilai 0% karena ditempat operator bekerja atmosfernya baik dan
udaranya tidak tercemar polusi. Untuk keadaan lingkungan diberi nilai 0% karena
lingkungan sekitar operator saat melakukan perakitan berada di ruangan yang bersih,
pencahayaan yang cukup dan kebingsingan yang rendah. Kebutuhan pribadi diberi nilai
sebesar 2,5% karena operatornya seorang wanita yang ketahanan fisiknya tidak stabil
seperti ketahanan pria. Jadi, total dari pemberian nilai allowance sebesar 10,5%.

5.3 Analisis Penentuan Waktu Normal dan Waktu Baku


Dalam menentukan waktu baku, diperlukan besarnya waktu normal dan
besarnya total allowance. Waktu normal yaitu waktu yang dibutuhkan oleh seorang

Departemen Teknik Industri


Universitas Diponegoro
2019 42
Laporan Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi
Modul 1 - Time Study
Kelompok 2

pekerja dalam meyelesaikan pekerjaan pada saat kondisi wajar dam dengan kemampuan
rata-rata. Untuk mendapatkan waktu normal, diperlukan waktu siklus yang dikalikan
dengan factor penyesuian / nilai performance rating.
Waktu normal yang didapatkan kelompok 2 dari proses perakitan yaitu 46,706
detik. Waktu normal ini dipengaruhi oleh waktu siklus dan performance rating subjektif
dan objektif. Semakin besar waktu siklus ( waktu kerja operator dalam mengerjakan
setiap part ) dan performance rating yang besar pula menyebaban waktu normal juga
semakin besar.
Waktu baku adalah waktu yang memang dibutuhkan operator untuk
memproduksi satu unit dari data jenis produk. Waktu baku untuk setiap part harus
dinyatakan termasuk allowance untuk beristirahat untuk mengatasi kelelahan atau untuk
factor-faktor yang tidak dapat dihindarkan. Waktu baku dapat diperoleh dengan cara
waktu normal yang dikali 100% lalu dibagi dengan 100%yang dikurangi dengan
%allowance. Waktu baku yang diperoleh oleh kelompok kami sebesar 52,185 detik
dengan allowance sebesar 10,5%. Waktu baku yang kami peroleh sangat dipengaruhi
oleh nilai allowance sebab apabila nilai allowancenya besar maka akan membuat waktu
baku untuk pengerjaan setiap part menjadi lebih lama.

5.4 Analisis Output Standard dan Efisiensi


Output standard adalah keluaran yang dihasilkan dalam suatu waktu tertentu.
Untuk mendapat hasil output standar, kita harus menghitungnya dengan cara 1 dibagi
dengan waktu baku. Pada metode ini, kami memperoleh output standar yaitu 551,87 unit
produk per hari (dibulatkan 552 unit produk per hari), sedangkan untuk output actual yang
kami peroleh yaitu 633,6 unit produk per hari (dibulatkan 634 unit produk per hari).
Efisiensi merupalam ukuran dalam membandingkan rencana penggunaan masukan
dengan penggunaan yang direalisasikan. Efisiensi bisa didapatkan dengan
membandingkan output actual dengan output standard dan dikalikan dengan 100%. Hasil
efisiensi yang kelompok kami dapatkan sebesar 114,81%. Jadi, hasil output actual
kelompok 2 lebih besar daripada output standar, menunjukkan bahwa kecepatan operator
diatas rata-rata. Akibat output actual lebih besar daripada standar, mengakibatkan
efisiensi dari perakitan menjadi lebih besar.

Departemen Teknik Industri


Universitas Diponegoro
2019 43
Laporan Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi
Modul 1 - Time Study
Kelompok 2

5.5 Analisis Perbandingan Dengan Alat dan Tanpa alat.


Berikut merupakan tabel perbandingan dari hasil perhitungan perakitan Piston
di SK 2 dengan alat dan tanpa alat.
Tabel 5.1 Perbandingan dengan alat dan Tanpa Alat
Waktu Performance Waktu Waktu Output Output Efisiensi
Metode
Siklus Rating Normal Baku Standar Aktual
552 634 114%
Dengan 41,333 1,13 46,706 52,185
Alat unit/hari unit/hari
500 600 120%
Tanpa Alat 39,56 1,29 51,245 59,936
unit/hari unit/hari

Untuk proses perakitan kelompok 2 menggunakan alat bantu sedangkan


kelompok 5 tanpa menggunakan alat bantu, darisitulah menyebabkan perbedaan. Waktu
siklus yang dibutuhkan lebih lama menggunakan alat bantu daripada yang tanpa
menggunakan alat bantu yaitu 41,333 detik untuk penggunaan alat bantu dan 39,56 detik
tanpa alat bantu. Pemberian performance rating lebih tinggi dengan alat bantu daripada
yang tidak menggunakan alat bantu, karena tingkat kesulitan kerja yang berbeda ataupun
kecepatan kerja dari operator. Untuk waktu normal dan waktu baku saling berketerkaitan,
yaitu apabila waktu normalnya lebih cepat maka waktu bakunya juga lebih cepat, selain
itu waktu normal dan waktu baku juga dipengaruhi oleh performance rating dan
allowance. Pemberian allowance dan performance rating dilihat dari kinerja operator dan
kondisi sekitar. Maka, waktu normal dan waktu baku dengan metode alat lebih cepat
daripada yang menggunakan metode tanpa alat bantu. Karena, waktu normal dan waktu
baku metode dengan menggunakan alat bantu lebih cepat, maka bisa menghasilkan output
standar dan output actual yang lebih banyak dari metode yang tanpa alat bantu. Untuk
nilai efisiensi lebih besar yang tanpa alat bantu daripada yang menggunakan alat bantu,
karena hasil antara output actual dengan output standar lebih besar yang tanpa alat.
Disebabkan operator yang tanpa alat lebih siap dan sudah cukup terlatih.

Departemen Teknik Industri


Universitas Diponegoro
2019 44
Laporan Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi
Modul 1 - Time Study
Kelompok 2

BAB VI
PENUTUP

6.1 Kesimpulan
Setelah dilakukan praktikum modul 1 dengan judul Time Study, maka dapat
didapatkan beberapa kesimpulan yakni:
1. Pengukuran waktu kerja dapat dibagi menjadi dua yakni pengukuran kerja langsung
dan tidak langsung. Pada praktikum kali ini dilakukan pengukuran kerja secara
langsung karena praktikan mengamati secara langsung di tempat kerja dengan
metode Stopwatch Time Study atau pengukuran dengan metode menggunakan
stopwatch.
2. Dari Metode Stopwatch Time Study kita dapat menentukan waktu siklus. Waktu
siklus didapatkan dari waktu yang dihasilkan oleh seorang pekerja dalam melakukan
sebanyak n kali perakitan. Dalam proses perakitan ini,kelompok kami melakukan 37
perakitan dengan defect produk sebanyak 4. Maka waktu siklus yang kami hitung
adalah dari 33 perakitan, yaitu sebesar 41,333 detik.
3. Uji keseragaman data adalah suatu pengujian yang berguna untuk memastikan bahwa
data yang dikumpulkan berasal dari satu sistem yang sama. Sedangkan uji kecukupan
data adalah uji kecukupan data diperlukan untuk memastikan bahwa data yang telah
dikumpulkan adalah sudah cukup secara obyektif. Dalam percobaan ini telah
dilakukan uji keseragaman dan uji kecukupan data, dan hasilnya adalah data telah
mencukupi serta lolos uji. Pada uji keseragaman data didapatkan nilai rata-rata per
elemen kerja berada diantara BKA dan BKB. Kemudian, pada uji kecukupan data,
kami menggunakan k=1 san s=68%, didapatkan nilai N’ lebih kecil dari N percobaan
sehingga data lolos uji kecukupan data.
4. Waktu siklus adalah waktu yang dibutuhkan operator untuk menyelesaikan dari awal
produksi hingga menghasilkan output. Waktu normal adalah waktu yang dibutuhkan
operator dalam menyelesaikan suatu pekerjaan dengan lingkungan terbaik dan
kemampuan normal rata-rata. Waktu baku adalah waktu yang dibutuhkan operator
untuk menyelesaikan suatu pekerjaan dengan mempertimbangkan allowance karena
keterbatasan-keterbatasan yang dimiliki operator. Output standard adalah hasil

Departemen Teknik Industri


Universitas Diponegoro
2019 45
Laporan Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi
Modul 1 - Time Study
Kelompok 2

keluaran produk yang dapat dihasilkan operator tiap satu satuan waktu. Dari hasil uji
tersebut maka dapat disimpulkan bahwa waktu siklusnya yakni 41,333 detik, waktu
normal 46,706 detik, waktu baku 52,185 detik dan menghasilkan output standard
sebesar 552 unit/hari.

6.2 Saran
Saran yang dapat diberikan setelah praktikan melakukan praktikum modul 1 ini
adalah
1. Operator sebaiknya lebih memahami urutan elemen kerja dengan baik agar tidak
terjadi error pada saat perakitan.
2. Operator lebih baik memahami mengenai Time Study tepatnya yaitu stopwatch time
study agar proses pekerjaan menjadi lebih efektif dan efisien.
3. Operator seharusnya bekerja secara stabil atau konstan, tidak terlalu cepat atau
lambat.
4. Sebaiknya operator berlatih terlebih dahulu supaya terbiasa saat melakukan
perakitan.

Departemen Teknik Industri


Universitas Diponegoro
2019 46
DAFTAR PUSTAKA

Sutalaksana, Iftikar Z., dkk. 1979. Teknik Perancangan Sistem Kerja .Institut Teknologi
Bandung: Bandung.
Wignjosoebroto, Sritomo.1995. Teknik Tata Cara dan Pengukuran Kerja. PT. Guna
Widya: Surabaya.
Mulyamah. 1987. Manajemen Perubahan. Jakarta: Yudhistira.

47

Anda mungkin juga menyukai