MODUL 1
TIME STUDY
Disusun Oleh:
Kelompok 2
MODUL 1
TIME STUDY
NIM. 21070116140138
Mengetahui,
Koordinator Praktikum
NIM. 21070116130091
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat dan
karunia-Nya kami dapat menyelesaikan Laporan Modul 1 (Time Study) Praktikum
Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi tepat waktu dan memenuhi tujuan yang ingin
dicapai dari pembuatan laporan ini.
Kami dari kelompok 2 ingin berterima kasih kepada seluruh asisten laboratorium
Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi (PSKE) yang telah membantu kami dalam
memahami dan mengaplikasikan time study pada kehidupan sehari-hari. Kami juga
mengucapkan terima kasih kepada :
1. Ibu Dr. Anak Agung Sagung Manik Mahachandra Jayanthi Mertha, S.T.,M.Sc.
selaku dosen pengampu mata kuliah Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi;
2. Para asisten Laboratorium PSKE pada umumnya, dan Kak Achmad Hanif Mufid
pada khususnya selaku asisten modul 1 dari kelompok 2;
3. Semua pihak yang telah membantu kami dalam menyelesaikan laporan modul 1
ini, yang tidak dapat kami sebutkan satu per satu.
Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam laporan yang kami buat.
Oleh karena itu, kami terbuka untuk menerima kritik dan saran yang membangun dari
para pembaca. Kami berharap bahwa laporan ini dapat memberikan manfaat dan
menambah ilmu bagi pembaca.
Kelompok 2
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL……………………………………………………………………..i
LEMBAR PENGESAHAN……………………………………………………………...ii
KATA PENGANTAR ………………………………………………………………….iii
DAFTAR ISI …………………………………………………………………………...iv
DAFTAR GAMBAR ………………………………………………………………….vii
DAFTAR TABEL …………………………………………………………………….viii
BAB I PENDAHULUAN ………………………………………………………………1
1.1 Latar Belakang ……………………………………………………………………...1
1.2 Tujuan Praktikum …………………………………………………………………...2
1.3 Pembatasan Masalah ………………………………………………………………..2
1.4 Sistematika Penulisan ……………………………………………………………….3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ………………………………………………………..4
2.1 Pengukuran Waktu Kerja ……………………………………………………………4
2.1.1 Pengukuran Waktu Kerja Langsung ………………………………………………4
2.1.1.1 Pengukuran Waktu dengan Stopwatch Time Study …………………………….4
2.1.1.2 Sampling Pekerjaan (Work Sampling) ………………………………………….5
2.1.2 Pengukuran Waktu Kerja Tidak Langsung ……………………………………….5
2.1.2.1 Pengukuran Kerja dengan Metode Standard Data Formula …………………….6
2.1.2.2 Pengukuran Kerja Dengan Metode Analisa Regresi ……………………………6
2.1.2.3 Penetapan Waktu Baku dengan Data Waktu Gerakan ………………………….6
2.2 Gerakan Fundamental (Therblig’s) …………………………………………………6
2.3 Prinsip – Prinsip Ekonomi Gerakan ………………………………………………...9
2.4 Uji Keseragaman dan Kecukupan Data ……………………………………………10
2.5 Melakukan Pengukuran Waktu ……………………………………………………12
2.5.1 Waktu Siklus …………………………………………………………………….12
2.5.2 Performance Rating dengan Metode Westinghouse …………………………….12
2.5.3 Performance Rating dengan Skill and Effort Rating …………………………….14
2.5.4 Performance Rating dengan Shumard …………………………………………...14
2.5.5 Performance Rating dengan Synthetic Rating …………………………………..15
iv
2.5.6 Waktu Normal …………………………………………………………………...15
2.5.7 Allowance ……………………………………………………………………….16
2.5.8 Waktu Baku ……………………………………………………………………..17
2.5.9 Output Standard …………………………………………………………………17
2.5.10 Efisien…………………………………………………………………………..18
BAB III METODOLOGI PRAKTIKUM ……………………………………………..19
3.1 Metodologi Praktikum …………………………………………………………….19
3.2 Penjelasan Metodologi Praktikum …………………………………………………19
BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA ………………………….20
4.1 Pengumpulan Data …………………………………………………………………20
4.1.1 Deskripsi Gerakan ……………………………………………………………….20
4.1.2 Part List Benda …………………………………………………………………..22
4.1.3 Rekap Data Waktu Operasi pada Stasiun Kerja X ………………………………23
4.2 Pengolahan Data …………………………………………………………………...33
4.2.1 Uji Keseragaman Data …………………………………………………………...33
4.2.2 Uji Kecukupan Data ……………………………………………………………..34
4.2.3 Perhitungan Waktu Normal ……………………………………………………...35
4.2.3.1 Perhitungan Waktu Observasi Rata-Rata ……………………………………...35
4.2.3.2 Penentuan Performance Rating ………………………………………………..36
4.2.3.3 Penentuan Waktu Normal ……………………………………………………...37
4.2.4 Penentuan Waktu Baku ………………………………………………………….38
4.2.4.1 Penentuan Allowance ………………………………………………………….38
4.2.4.2 Penentuan Waktu Baku ………………………………………………………..38
4.2.5 Penentuan Output Standard dan Efisiensi ……………………………………….39
BAB V ANALISIS …………………………………………………………………….40
5.1 Analisis Penerapan Metode Kerja …………………………………………………40
5.2 Analisis Penentuan Performance Rating dan Allowance ………………………….40
5.2.1 Analisis Performance Rating yang digunakan …………………………………...40
5.2.2 Analisis Allowance yang digunakan …………………………………………….42
5.3 Analisis Penentuan Waktu Normal dan Waktu Baku ……………………………...42
5.4 Analisis Output Standard dan Efisiensi ……………………………………………43
v
5.5 Analisis Perbandingan Dengan Alat dan Tanpa Alat ……………………………...44
BAB VI PENUTUP ……………………………………………………………………45
6.1 Kesimpulan ………………………………………………………………………...45
6.2 Saran ……………………………………………………………………………….46
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………..47
LAMPIRAN
vi
DAFTAR GAMBAR
vii
DAFTAR TABEL
viii
Laporan Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi
Modul 1 - Time Study
Kelompok 2
BAB I
PENDAHULUAN
betapa pentingnya mempelajari Time Study itulah yang mendasari untuk dilaksanakannya
praktikum pada modul ini.
Pada praktikum modul ini praktikan mengamati dan menganalisis proses perakitan
piston oleh operator dengan mencatat data waktunya guna menghitung waktu siklus,
waktu normal, waktu baku, dan output standar sesuai dengan tujuan dalam praktikum ini.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
3. Melatih operator
4. Mengurai pekerjaan atas elemen pekerjaan
5. Menyiapkan alat-alat pengukuran yang diperlukan
6. Mengamati waktu kerja operator
7. Menentukan siklus kerja yang akan diamati
8. Menentukan penyesuaian dan kelonggaran operator
9. Menghitung waktu baku
Keterangan:
𝑥̅ = rata-rata
∑ 𝑥𝑖 = jumlah data
𝑁 = banyak data
4. Standar Deviasi
̅̅̅2
√∑(𝑥𝑖−𝑥)
𝜎= ………….……………………………………(4)
𝑛−1
Keterangan:
𝜎 = standar deviasi
𝑥𝑖 = nilai x ke-i
𝑥̅ = nilai rata-rata
𝑛 = ukuran banyaknya data
Uji kecukupan data merupakan pengujian yang digunakan untuk mengetahui
apakah suatu hasil pengukuran dengan tingkat kepercayaan, ketelitian telah memenuhi
atau tidak. Sebelumnya kita harus ditetapkan tingkat kepercayaan (convidence level) dan
derajat ketelitian (degree of accuracy) untuk pengukuran rancangan (Rachman Taufiqur,
2013).
𝑘
√𝑁 ∑ 𝑥 2 −(∑ 𝑥)2
N’ = ( 𝑠 ∑𝑥
) 2 ……………………………......(5)
Ketarangan :
N = Jumlah data yang didapat
X = Data yang didapat dari pengamatan
Departemen Teknik Industri
Universitas Diponegoro
2019 11
Laporan Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi
Modul 1 - Time Study
Kelompok 2
Keterangan:
𝑋 = Waktu siklus
𝑥 = Waktu pengamatan
𝑛 = Jumlah pengamatan yang dilakukan
CONDITION CONSISTENCY
Ideal A + 0,06 Ideal A +0,04
Excelent B + 0,04 Excelent B +0,03
Good C + 0,02 Good C +0,01
Average D 0,00 Average D 0,00
Fair E - 0,03 Fair E -0,02
Poor F - 0,07 Poor F -0,04
Pedal Kaki
>Tanpa pedal atau satu pedal dengan sumbu di F 0
bawah kai
>Satu atau dua pedal dengan sumbu tidak di G 5
bawah kaki
Penggunaan Tangan
>Kedua tangan saling bantu atau bergantian H 0
>Kedua tangan mengerjakan gerakan yang H2 18
sama pada saat yang sama
Peralatan
>Dapat ditangani dengan mudah N 0
>Dengan sedikit kontrol O 1
>Perlu kontrol dn penekanan P 2
>Perlu penanganan hati – hati Q 3
>Mudah pecah/patah R 5
0,45 B-1 2 1
0,90 B-2 5 1
1,35 B-3 6 1
1,80 B-4 10 1
2,25 B-5 13 3
2,70 B-6 15 3
3,15 B-7 17 4
3,60 B-8 19 5
4,05 B-9 20 6
4,50 B-10 22 7
4,95 B-11 24 8
5,40 B-12 25 9
5,85 B-13 27 10
6,3 B-14 28 10
Keterangan:
R = performance rating factor
P= waktu yang telah ditetapkan (menit)
A= rata-rata waktu actual (menit)
𝑊𝑛 = 𝑊𝑠 𝑥 𝑃 ……………………………………..(8)
Keterangan:
Wn = waktu normal
Ws = waktu siklus
P = faktor penyesuaian
Untuk menyesuaikan atau menormalkan factor penyesuaian, maka apabila:
• P = 1 bekerja wajar/normal
• P < 1 bekerja terlalu lambat
• P > 1 bekerja terlalu cepat
2.5.7 Allowance
Allowance merupakan kelonggaran waktu yang diberikan kepada operator diluar
waktu normal untuk mengatasi kebutuhan-kebutuhan waktu guna melepas lelah, dan
lainnya. Macam-macam dari allowance adalah (Wignjoesoebroto, 1995):
1. Allowance untuk kebutuhan pribadi, yaitu allowance yang diberikan kepada operator
untuk memenuhi kebutuhan pribadinya.
2. Allowance untuk kebutuhan yang tidak terhindarkan, yaitu allowance yang diberikan
kepada operator untuk memenuhi kebutuhan yang sifatnya mendesak.
3. Allowance untuk menghilangkan kelelahan, yaitu allowance yang diberikan untuk
menghilangkan rasa lelah karena bekerja.
Tabel 2.5 Tabel Allowance
2.5.10 Efisiensi
Efisiensi merupakan ukuran untuk membandingkan rencana penggunaan masukan
dengan penggunaan yang sebenarnya (Mulyamah,1987). Persamaan efisiensi adalah:
Output Aktual
𝐸𝑓𝑖𝑠𝑖𝑒𝑛𝑠𝑖 = Output Standard × 100% ……………………………(11)
BAB III
METODOLOGI PRAKTIKUM
Mulai
Melakukan Perakitan
Selesai
BAB IV
PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
3 Bolt 2
4 Piston crown 1
5 Pin piston 1
Keterangan :
1 = Piston Crown
2 = Piston Pin
3 = Pallet
4 = Operator
5 = Jig
6 = Supervisor
Departemen Teknik Industri
Universitas Diponegoro
2019 23
Laporan Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi
Modul 1 - Time Study
Kelompok 2
Pada metode ini assembly piston menggunakan alat berupa jig, tujuannya yaitu
untuk mempermudah proses perakitan. Berikut merupakan langkah-langkah dalam
perakitan piston di WS 2:
1. Menggeser pallet dari WS1
2. Mengambil kepala piston dan connecting rod lalu menyambungnya
3. Memasang kepala piston dan connecting rod pada jig
4. Mengambil pin piston, memasangnya pada kepala piston dan connecting rod
5. Inspeksi oleh Operator
6. Meletakkan piston pada pallet
7. Mengeser pallet ke WS 3
7 Mengeser pallet ke WS 3
02:90 03:06 01:74 01:95 01:81 02:01
Berikut merupakan tabel data uji keseragaman proses perakitan menggunakan alat
di WS 2.
Tabel 4.5 Tabel Keseragaman Data
No Langkah 𝑥̅ ∑ 𝑥𝑖 𝜎 BKA BKB
Ketarangan :
N = Jumlah data yang didapat
X = Data yang didapat dari pengamatan
N’ = Jumlah pengamatan yang diperlukan
k = Harga indeks kepercayaan
s = Tingkat ketelitian
Berikut merupakan tabel data uji keseragaman proses perakitan menggunakan alat
di WS 2.
Tabel 4.6 Tabel Kecukupan Data
No Langkah N N’ Keterangan
1 Menggeser pallet dari WS 1 31
5,269 data cukup
2 Mengambil kepala piston dan connecting rod 31
lalu menggabungkannya.
3,872 data cukup
No Langkah N N’ Keterangan
3 Memasang kepala piston dan connecting rod 31
pada jig
8,067 data cukup
4 Mengambil pin piston, memasangnya pada 31
kepala piston dan connecting rod
15,851 data cukup
5 Inspeksi oleh operator 31
29,328 data cukup
6 Meletakkan piston pada pallet 31
9,353 data cukup
7 Menggeser pallet ke WS 3 31
4,841 data cukup
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa seluruh data lulus uji karena seluruh
N’<N.
• Objektif
Berikut merupakan tabel penilaian performans rating proses perakitan
menggunakan alat di WS 2 secara objektif.
Tabel 4.9 Tabel Performance Rating Objektif
Keadaan Lambang Penyesuaian
Anggota Badan Terpakai
C 0,02
>Lengan atas, lengan bawah
Pedal Kaki
F 0
>Tanpa pedal
Penggunaan Tangan
>Kedua tangan saling bantu A 0
atau bergantian
Koordinasi Mata & Tangan
J 0,02
>Cukup Sedikit
Wb = Waktu baku
• Efisiensi
Berikut merupakan perhitungan Efisiensi.
Output Aktual
𝐸𝑓𝑖𝑠𝑖𝑒𝑛𝑠𝑖 = Output Standard × 100%
633,6
= 551,87 × 100%
= 114,81 %
BAB V
ANALISIS
dari empat aspek, yaitu keterampilan (skill), usaha (effort), kondisi kerja (working
condition), dan konsistensi (consistency). Sedangkan performance rating secara objektif
dipengaruhi beberapa aspek, yaitu anggota badan yang terpakai, pedal kaki, penggunaan
tangan, koordinasi mata dengan tangan, peralatan, dan berat beban.
Berikut analisis performance rating dalam merakit Piston Crown
A. Performance Rating Subjektif
Pada performance rating subjektif, untuk nilai skill (keterampilan) adalah good yaitu
sebesar 0,03, dikarenakan operator masih focus dengan pekerjaannya. sedangkan untuk
nilai effort ( usaha ) adalah good yaitu sebesar 0,05 karena operator di stasiun kerja 2
tidak terlalu terburu-buru. Untuk Kondisi kerja dipilih good sebesar 0,02 karena pada saat
melakukan perakitan kondisi operator dalam keadaan baik, sehat dan lingkungan sekitar
juga mendukung tidak terlalu berisik dan keadaan operator masih prima. Konsistensi
dipilih poor yaitu sebesar -0,02 karena kecepatan atau konsistensi operator dalam bekerja
tidak selalu sama, ada beberapa kali pemasangan part yang lama. Maka, hasil dari
pengamatan kami hasil dari performance rating subjektif adalah 0,06
B. Performance Rating Objektif
Selain performance rating subjektif juga ada perforfance rating objektif. Dalam
performance rating objektif ini ada beberapa kategori yaitu anggota badan terpakai, pedal
kaki, penggunaan tangan, koordinasi mata dan tangan, peralatan, dan berat badan. Pada
kategori anggota badan terpakai adalah lengan bawah, pergelangan tangan dan jari (C)
dengan nilai penyesuaian yaitu 0,02, karena anggota tubuh yang bergerak saat proses
perakitan yaitu hanya lengan bawah, pergelangan tangan dan dibantu oleh jari. Untuk
kategori pedal kaki dipilih tanpa pedal ( F ) dengan nilai penyesuaian sebesar 0, karena
pedal kaki tidak bergerak saat proses perakitan. Penggunaan tangan dipilih kedua tangan
saling bantu atau bergantian ( A ) dengan nilai penyesuaian 0, disebabkan karena operator
menggunakan kedua tangannya untuk bekerja bersama. Pada keadaan koordinasi mata
dan tangan dipilih cukup sedikit ( J ) dan nilai penyesuaiannya 0,02 karena letak barang
didekat operator dan proses perakitan tidak terlalu memerlukan koordinasi mata dan
tangan. Untuk peralatan dipilih dapat ditangani dengan mudah ( N ) nilai penyesuaiannya
yaitu 0 karena barang yang di rakit dapat dijangkau dan setiap part mudah untuk dirakit.
Sedangkan untuk keadaan berat badan yaitu kurang dari 0,45 ( B1 ) dengan tangan dan
kaki nilai penyesuaian sebesar 0,03 karena operator bekerja dalam posisi berdiri sehingga
berat badan sangat mempengaruhi keadaan operator. Maka, dari pengamatan yang kami
lakukan, total dari performance rating objektif yaitu 0,07.
pekerja dalam meyelesaikan pekerjaan pada saat kondisi wajar dam dengan kemampuan
rata-rata. Untuk mendapatkan waktu normal, diperlukan waktu siklus yang dikalikan
dengan factor penyesuian / nilai performance rating.
Waktu normal yang didapatkan kelompok 2 dari proses perakitan yaitu 46,706
detik. Waktu normal ini dipengaruhi oleh waktu siklus dan performance rating subjektif
dan objektif. Semakin besar waktu siklus ( waktu kerja operator dalam mengerjakan
setiap part ) dan performance rating yang besar pula menyebaban waktu normal juga
semakin besar.
Waktu baku adalah waktu yang memang dibutuhkan operator untuk
memproduksi satu unit dari data jenis produk. Waktu baku untuk setiap part harus
dinyatakan termasuk allowance untuk beristirahat untuk mengatasi kelelahan atau untuk
factor-faktor yang tidak dapat dihindarkan. Waktu baku dapat diperoleh dengan cara
waktu normal yang dikali 100% lalu dibagi dengan 100%yang dikurangi dengan
%allowance. Waktu baku yang diperoleh oleh kelompok kami sebesar 52,185 detik
dengan allowance sebesar 10,5%. Waktu baku yang kami peroleh sangat dipengaruhi
oleh nilai allowance sebab apabila nilai allowancenya besar maka akan membuat waktu
baku untuk pengerjaan setiap part menjadi lebih lama.
BAB VI
PENUTUP
6.1 Kesimpulan
Setelah dilakukan praktikum modul 1 dengan judul Time Study, maka dapat
didapatkan beberapa kesimpulan yakni:
1. Pengukuran waktu kerja dapat dibagi menjadi dua yakni pengukuran kerja langsung
dan tidak langsung. Pada praktikum kali ini dilakukan pengukuran kerja secara
langsung karena praktikan mengamati secara langsung di tempat kerja dengan
metode Stopwatch Time Study atau pengukuran dengan metode menggunakan
stopwatch.
2. Dari Metode Stopwatch Time Study kita dapat menentukan waktu siklus. Waktu
siklus didapatkan dari waktu yang dihasilkan oleh seorang pekerja dalam melakukan
sebanyak n kali perakitan. Dalam proses perakitan ini,kelompok kami melakukan 37
perakitan dengan defect produk sebanyak 4. Maka waktu siklus yang kami hitung
adalah dari 33 perakitan, yaitu sebesar 41,333 detik.
3. Uji keseragaman data adalah suatu pengujian yang berguna untuk memastikan bahwa
data yang dikumpulkan berasal dari satu sistem yang sama. Sedangkan uji kecukupan
data adalah uji kecukupan data diperlukan untuk memastikan bahwa data yang telah
dikumpulkan adalah sudah cukup secara obyektif. Dalam percobaan ini telah
dilakukan uji keseragaman dan uji kecukupan data, dan hasilnya adalah data telah
mencukupi serta lolos uji. Pada uji keseragaman data didapatkan nilai rata-rata per
elemen kerja berada diantara BKA dan BKB. Kemudian, pada uji kecukupan data,
kami menggunakan k=1 san s=68%, didapatkan nilai N’ lebih kecil dari N percobaan
sehingga data lolos uji kecukupan data.
4. Waktu siklus adalah waktu yang dibutuhkan operator untuk menyelesaikan dari awal
produksi hingga menghasilkan output. Waktu normal adalah waktu yang dibutuhkan
operator dalam menyelesaikan suatu pekerjaan dengan lingkungan terbaik dan
kemampuan normal rata-rata. Waktu baku adalah waktu yang dibutuhkan operator
untuk menyelesaikan suatu pekerjaan dengan mempertimbangkan allowance karena
keterbatasan-keterbatasan yang dimiliki operator. Output standard adalah hasil
keluaran produk yang dapat dihasilkan operator tiap satu satuan waktu. Dari hasil uji
tersebut maka dapat disimpulkan bahwa waktu siklusnya yakni 41,333 detik, waktu
normal 46,706 detik, waktu baku 52,185 detik dan menghasilkan output standard
sebesar 552 unit/hari.
6.2 Saran
Saran yang dapat diberikan setelah praktikan melakukan praktikum modul 1 ini
adalah
1. Operator sebaiknya lebih memahami urutan elemen kerja dengan baik agar tidak
terjadi error pada saat perakitan.
2. Operator lebih baik memahami mengenai Time Study tepatnya yaitu stopwatch time
study agar proses pekerjaan menjadi lebih efektif dan efisien.
3. Operator seharusnya bekerja secara stabil atau konstan, tidak terlalu cepat atau
lambat.
4. Sebaiknya operator berlatih terlebih dahulu supaya terbiasa saat melakukan
perakitan.
Sutalaksana, Iftikar Z., dkk. 1979. Teknik Perancangan Sistem Kerja .Institut Teknologi
Bandung: Bandung.
Wignjosoebroto, Sritomo.1995. Teknik Tata Cara dan Pengukuran Kerja. PT. Guna
Widya: Surabaya.
Mulyamah. 1987. Manajemen Perubahan. Jakarta: Yudhistira.
47