Anda di halaman 1dari 49

Hakekat Teknik Industri

Abdul Hakim Halim


Kelompok Keahlian Sistem Manufaktur
Program Studi Teknik Industri
Fakultas Teknologi Industri
Institut Teknologi Bandung

Forum Silaturahim BKSTI Korwil Jawa Barat – Banten


27 Oktober 2020
Pendahuluan(1)
• Civil Engineering pada awalnya berangkat dari kebutuhan untuk
memperoleh efisiensi yang tinggi pada perancangan dan analisis
jalan, jembatan, bangunan
• Mechanical Engineering berangkat dari improvement dalam
perancangan dan analisis material dan alat, seperti pompa dan engine
• Demikian juga dengan Electrical Engineering, Chemical Engineering
• Industrial Engineering (IE) berangkat dari upaya perbaikan
produktivitas pada sistem kerja
• Disiplin IE sebuah disiplin yang lebih dinamis dibandingkan sisiplin lain
• Beberapa karya-karya pelopor IE:
Pendahuluan(2)
• Taylor dan scientific management → peningkatan produktivitas
melalui efisiensi
• Inti dari kontribusi Taylor
• pecah proses produksi ke dalam bagian-bagian (yang lebih kecil), kemudian perbaiki
efisiensi pada masing-masing bagian tersebut (analisis dan perbaikan metoda kerja,
pegurangan waktu produksi, dan pengembangan standar kerja)
→ eksperimen pada kegiatan coal shoveling menghasilkan standar metoda kerja,
standar alat dan storage room
• Bukan hanya diarahkan pada ‘scientific’ study of work, tapi juga pada
‘scientific’ pemilihan, pendidikan dan pelatihan tenaga kerja
• Frank and Lilian Gilbreth → peningkatan produktivitas melalui
efisiensi
• Frank menerapkan ‘scientific’ pada pemasang batu bata: mengurangi jumlah
gerakan pemasangan bata dari 18 menjadi 5 gerakan
Pendahuluan(3)
• Frank bersama isterinya (Lilian) mengembangkan konsep scientific
management untuk mengidentifikasi, menganalisis dan mengukur gerakan
dasar dalam bekerja (18 gerakan dasar yang disebut therblig)
• Lilian, yang tidak lain Doktor Psikologi, menulis buku The Psychology of
Management (disertasi doctor)
• Setelah era Scientific Management berlanjut ke Administrative and
Behavior Management, kemudian Management Science, Integrated
Approach dan Global, Sustainability and Information → peningkatan
produktivitas (melalui efisiensi, efektivitas atau keduanya
• James Newton Gunn, pada 1901, menulis artikel dan
memperkenalkan istilah production or industrial engineering: cost
accounting and cost analysis dalam kaitan dengan kegiatan
engineering
Pendahuluan(4)
• Sejarah organisasi profesi Teknik Industri internasional
• 1948 didirikan The American Institute of Industrial Engineers (AIIE)
• 1981 kata ‘American’ dihilangkan sehingga menjadi Institute of Industrial
Engineers (IIE)
• 2016 IIE diubah menjadi IISE (Institute of Industrial and Systems Engineering)
• Sejarah perkembangan TI di Indonesia
• 1958 Prof. Matthias Aroef mulai mengajarkan matakuliah-kuliah Teknik Industri
pada Bidang Teknik Produksi, Jurusan Teknik Mesin ITB, seperti Tata Hitung
Ongkos, Ekonomi Teknik, Statistik, Ilmu Perusahaan
• 1963 – 1964 Jurusan Teknik Mesin mulai menghasilkan lulusan dengan
pengetahuan Teknik Industri. Lulusan pertama ini, sebagian menjadi dosen, dan
sejak itu dengan bantuan dosen baru, perkuliahan bidang Teknik Industri
semakin bertambah dan berkembang
Pendahuluan(5)
• 1967 mulai dilakukan persiapan pembentukan Teknik Industri sebagai Jurusan
sendiri yang terpisah dari Jurusan Mesin
• Di awal 1971 Jurusan Teknik Industri resmi didirikan
• Organisasi profesi bidang Teknik Industri di Indonesia
• BKSTI
• ISTMI
• BKTI PII
• PEI
Efisiensi, efektivitas dan produktivitas(1)

Output
Efficiency
Input
Output
Effectiveness
Input
Output
Productivity
Input
Efisiensi, efektivitas dan produktivitas(2)
Output
Constant Increasing Decreasing
Constant No added Effective Not applicable
value (reengineering)
Increasing Not applicable Growth (input Not applicable
increases
Input slower)
Decreasing Efficient Productive Shrinking
(input
decreases
faster)
Definisi(1)
• Definisi Industrial Engineering
• AIIE, 1955:
• Industrial engineering is concerned with design, improvement, and installation of
integrated systems of men, materials and equipment. Industrial engineering draws upon
specialized knowledge and skill in the mathematical, physical, and social sciences
together with the principles and methods of engineering analysis and design to specify,
predict, and evaluate the results to be obtained from such systems
• AIIE, 1960:
• Industrial engineering is concerned with design, improvement, and installation of
integrated systems of men, materials, equipment, and energy. It draws upon specialized
knowledge and skill in the mathematical, physical, and social sciences together with the
principles and methods of engineering analysis and design to specify, predict, and
evaluate the results to be obtained from such systems
Definisi(2)
• IISE, 2016:
• Industrial engineering is concerned with design, improvement, and installation of
integrated systems of people, materials, information, equipment, and energy. It draws
upon specialized knowledge and skill in the mathematical, physical, and social sciences
together with the principles and methods of engineering analysis and design to specify,
predict, and evaluate the results to be obtained from such systems
• Dalam tempo lebih dari 60 tahun definisi itu relatif tidak berubah
Definisi(3)
Pengetahuan/
Keterampilan Ability Object Output
Sistem
• • Design
Matematika terintegrasi yang
• Fisika • improvement
• Installation terdiri dari
• Ilmu sosial
manusia, bahan, The results
• Prinsip/metoda
analisis dan informasi,
perancangan mesin/alat and
engineering • Specify energi
• Predict
• Evaluate

Di samping obyek, pada output pun tidak ada ada pembatasan


Definisi(4)
• Definisi itu menggambarkan apa yang dikerjakan
• Tapi definisi ofisial IE itu terlalu panjang untuk dapat segera
memahami apa yang dilakukan oleh seorang industrial engineers →
terjadi perbedaan interpretasi
• Kita bukan mau mengganti definisi ofisial IE itu, tapi kita ingin melihat
mana yang perlu menjadi fokus dari definisi itu agar bisa memahami
apa yang dikerjakan oleh seorang industrial engineer
Definisi(5)
• Industrial engineering is concerned with design, improvement, and
installation of integrated systems of people, materials,
s information,
equipment, and energy. It draws upon specialized knowledge and skill
in the mathematical, physical, and social science together with the
principles and methods of engineering analysis and design to specify,
predict, and evaluate the results to be obtained from such systems
Keilmuan dan skill yang dibutuhkan oleh Teknik Industri berkembang
Apa kriteria keberhasil design, improvement dan installation?
Definisi(6)
• Definisi yang barangkali lebih ringkas
• Teknik industri berkaitan dengan design, improvement, and installation of the
optimal methods for integrating people, material, information, equipment,
and energy
• Teknik industri berkaitan dengan optimization of integrated systems
• Aspek penting dalam Teknik Industri:
• Design, improvement and installation
• Integrated systems
• Optimization
Design, improvement, dan installation(1)
• Engineering design (menurut ABET):
• is the process of devising a system, component, or process to meet desired
needs.
• It is a decision-making process (often iterative), in which the basic science and
mathematics and engineering sciences are applied to convert resources
optimally to meet a stated objective.
• Among the fundamental elements of the design process are the establishment
of objectives and criteria, synthesis, analysis, construction, testing and
evaluation
• Improvement: konsep PDCA, there is no best way but always a better
way
• Install: proses atau tindakan untuk membuat hasil design/improvement
siap untuk digunakan/dimanfaatkan → perlu pengecekan keberadaan
potential problems dan penanganannya
Design, improvement, dan installation(2)

Objectives
Enhancement
achieved

Plan Plan
Objectives
not Correction
achieved
Check Action
Integrated systems
• System (Wasson [2006]):
“An integrated set of interoperable elements, each with explicitly specified
and bounded capabilities, working synergistically to perform value added
processing to enable a user to satisfy mission-oriented operational needs in
a prescribed operating environment with a specified outcome and
probability of success.”
• Berfikir sistem (system thinking)
• Holistik, mencakup semua subsistem, semua aspek →tidak parsial,
tidak isolated
• Interdisiplin → berbagai cara pandang
• Integratif, interaksi optimal antara subsistem dalam menghasilkan value
added
• Keywords: subsistem, interaksi (antar subsistem), tujuan (value added)
Optimization(1)
• Optimal solution adalah solusi terbaik di antara seluruh alternatif
yang ada (feasible solutions)
• Optimal dikaitkan dengan fungsi tujuan (kriteria) dan kendala
• Selalu ada trade-off pada masing-masing alternatif
• Berbasis system thinking and modeling
Optimization(2)

Model
referensi

Dunia Simplifikasi Asumsi


Model
nyata Modeling

Solution Pencarian
Implementasi Implementation method solusi model

Hasil Interpretation
Solusi
interpretasi Interpretasi
Optimization(3)
Masalah

Model analitik
Model
Ya
analitik?
Tidak Solusi Ya
Ya analitik?
Model Model OR Selesaikan
standar standar? Tidak
Tidak Ya
Solusi
Model Ya Model heuristik?
baru baru Tidak
Tidak Solusi
heuristik
Model simulasi
Pendidikan Teknik Industri
• Bagaimana mengajarkan pemahaman “sistem integral” dan pendekatan Teknik
Industri?
• Platform pembelajaran: sistem konkrit manufaktur (SKM)
• Alasan (paling tidak ada 4 alasan):
1. SKM adalah sistem yang konkrit (real) yang bisa dirasakan dalam bentuk pengalaman,
pengamatan visual → mudah dipahami
2. SKM adalah sistem yang lengkap karena seluruh subsistem dalam SKM (manusia, bahan,
mesin/peralatan, informasi, dan energi) dapat diidentifikasi dengan mudah, termasuk juga
identifikasi interaksi antar subsistem dalam pencapaian tujuan (proses konversi input
menjadi output)
3. SKM mudah ditemukan dalam dunia nyata karena banyak tersebar di berbagai tempat
4. Manufaktur adalah sektor yang penting bagi perekonomian Indonesia sehingga perlu ada
disiplin yang menjaga dan mengembangkannya
• Sistem manufaktur hanya merupakan platform pembelajaran saja
Body of knowledge
• Work Design & Measurement • Supply Chain Management
• Operations Research & Analysis • Engineering Management
• Engineering Economic Analysis • Safety
• Facilities Engineering & Energy • Information Engineering
Management • Design and Manufacturing
• Quality & Reliability Engineering Engineering
• Ergonomics and Human Factors • Related Topics:
• Operations Engineering & • Product Design & Development
Management • System Design & Engineering
Tantangan pasar saat ini dan ke depan
• Produk yang dibutuhkan oleh pelanggan bukan produk yang umum
tetapi produk yang khusus (customized products) dengan volume kecil
→Paradigma produksi massa (mass production) tidak bisa digunakan lagi karena
produk tidak standar dan kuantitas kecil
• Pelanggan menuntut untuk memperoleh produk khusus tersebut
pada tingkat kualitas tertentu, waktu yang pendek (dan on time) dan
harga murah
→Perusahaan manufacturing harus mengadopsi paradigma produksi baru dan
teknologi maju dalam mengoperasikan sistem manufaktur
→Paradigma produksi baru tersebut adalah mass customization (MC), yaitu
pemenuhan produk sesuai dengan keinginan masing-masing pelanggan,
dengan biaya mass production
→Teknologi maju tersebut bisa digambarkan sebagai smart manufacturing (SM)
Sistem produksi
• Job shop (JS):
• Kuantitas rendah, produk individual, fleksibel → one of a kind, customization
(membuat produk persis seperti yang diinginkan konsumen)
• Biaya tinggi
• Flow shop (FS):
• Kuantitas tinggi, produk standar, tidak fleksibel → mass production berbasis
skala ekomomis
• Biaya rendah
• Batch production (BP):
• Posisi di antara FS dan JS dalam variasi produksi dan biaya produksi → semi
mass production
• Sebenar BP tidak fokus pada customized product bagi konsumen akhir tapi
pada pemecahan tradeoff antara jumlah setup dan biaya inventory
Strategi respons kepada pelanggan
• Strategi respon kepada pelanggan
• Engineer to order (ETO): rancang produk – rancang proses - produksi
• Make to order (MTO): rancang proses - produksi
• Assemble to order (ATO): sub-rakit – rakit
• Make to stock (MTS): produksi produk standar
Sistem produksi – sistem respon(1)
Kuantitas produksi

Mass
K4 SM Customization (MC)
K1 FS Mass production (MP)

K3 BP Semi-mass production

K2 JS Customization

V1 V3 V2 V4 Variasi Produk
Sistem produksi – system respon(2)
• Smart manufacturing (SM) dan mass customization (MC)
• MTO → customization
• MTS → mass production
Mass customization

Production systems – manufacturing Response to customers


strategies Products Cost
ETO MTO ATO MTS MC
Job shop – high cost customization √ √ √ X X Customized tinggi

Batch production – semi MP X X √ √ X Standardized Low


Flow shop – MP X X √ √ X Standardized Low
Smart manufacturing – MC √ √ √ √ √ Customized Low

√ = sesuai X = tidak sesuai


Mass customization(1)
• Joseph Pine II, in 1993 mendefinisikan mass-customization (lihat
https://www.mbaknol.com/strategic-management/mass-
customization/, diakses tanggal 10 Juli 2017):
• “developing, producing, marketing and delivering affordable goods and
services with enough variety and customization that nearly everyone finds
exactly what they want.”
• Hart [1995] mengusulkan 2 definisi MC:
• Definisi visioner
• “The ability to provide your customers with anything they want profitably, any time they
want it, anywhere they want it, any way they want it”
• Definisi praktis
• “The use of flexible processes and organizational structure to produce varied and often
individually customized products and services at the low cost of a standardized, mass
production system.”
• The products/services are customized within a predetermined “envelope of variety.”
Mass customization(2)
• Caddy et. al [20] Pilihan MP dan MC
tidak hitam-putih;
tapi merupakan
kontinum, dengan
MP dan MC di kedua
ekstrim yang
berseberangan

MC tidak langsung menjadi pure customization


• See Rautenstrauch et al. [2002]
Mass customization(3)
• MC memecahkan trade off antara customized dan biaya murah:
→Biaya murah dicapai bila membuat produk standar (lingkungan mass
production)
→customized products dicapai pada system produksi job shop dengan biaya
produksi tinggi

Prod. system Manufacturing strategy Output Cost


Flow shop Mass production Standardized products Low
Job shop Produksi jenis produk Customized products High
yang berbeda
Mass customization(4)
• MC menyediakan produk bagi pelanggan yang sesuai dengan yang
dibutuhkan dengan mengambil manfaat dari paradigma MP, yaitu
produktivitas tinggi, biaya murah (skala ekonomi), kualitas konsisten
dan respon cepat
• MC adalah integrasi MP dan prinsip customization sehingga setiap
pelanggan mendapatkan produk persis seperti yang diinginkannya
dengan biaya murah
Mass customization(5)
• Karakteristik dan strategi untuk mencapai MC (lihat Tu and Dean
[2011]):
• Adopsi proses manufaktur yang berbeda-beda dengan berbasis pada
infrastruktur ERP
• Manfaatkan web dan struktur data e-commerce seperti Bill of Material dan Bill
of Operation yang generic
• Rancang dan operasikan sistem terintegrasi
• Kuasai kemampuan penanganan variasi (yang semakin meningkat) dan ketidak
pastian dalam informasi produk tetapi tanpa menyebabkan kenaikan MLT dan
penurunan kualitas
• Kuasai kemampuan pembuatan produk dan perakitan customized products
• Adopsi proses penanganan data yang sederhana, customized, dan otomasi yang
fokus pada penurunan MLT dan eror
• Implementasikan MP dengan modifiaksi pada produk, proses, dan sistem secara
tepat
Mass customization(6)
Kuantitas produksi

Mass
K4 SM Customization (MC)
K1 FS Mass production (MP)

K3 BP Semi-mass production

K2 JS Customization

V1 V3 V2 V4 Variasi Produk
Smart manufacturing(7)
Mass
production
Mass
customization

High-mix
low volume

Job shop

(See Tu and Dean [2011])


Mass customization(8)
• 6 proses dasar dalam MC (MacCarthy et al. [2003]):
• Penanganan order: proses pemenuhan keinginan pelanggan
• Pengembangan dan perancangan produk sesuai keinginan pelanggan
• Product validation and manufacturing engineering: proses ini melakukan
konfirmasi terkait manufacturability dari design, dan penerjemahan desain ke
dalam prosedur dan aturan manufacturing
• Order fulfilment management: pengelolaan pemenuhan order dengan
memberikan nilai tambah
• Order fulfilment realization: aktivitas pemenuhi order melalui kegiatan
manufaktur
• Post order processing: aktivitas pelayanan paska jual (after sale activities)
Mass customization(9)

MacCarthy et al. [2003)


Sistem manufaktur tradisional
Peramalan Riset
(jumlah pasar
A
produk)
Produk/ Peran-
Bill of
Rencana modul cangan
Sistem material
agregat A standar produk
informasi

Jadwal Peran-
Manaj. Kegiatan Bill of
produksi cangan
inventory produksi operation
induk proses

Pengi-
Pelanggan Gudang Tidak ada komunikasi antra
riman
perusahaan dengan
pelanggan
Smart manufacturing(1)
• Manufaktur tradisional terbatas pada suatu set operasi untuk mengubah bahan
mentah menjadi produk jadi
• SM adalah praktik manufaktur yang menggunakan data dalam jaringan dan ICT
untuk menjalankan operasi manufaktur (see Mittai et .al [2017])
• ICT digunakan untuk menjalankan perencanaan dan pengendalian aktivitas
produksi
• Manufakturing adalah operasi yang dikendalikan oleh data pada semua level
sistem manufaktur untuk menghasilkan customized products secara murah
• Properti tidak diciptakan oleh produk tapi proses→ adaptive manufacturing
• Mesin dengan pasar terhubung → Pull approach manufacturing is a service
center
Smart manufacturing(2)
• SM ditentukan oleh (Mittai et. al [2007]):
• Characteristics (5) : context awareness, modularity, heterogenity,
interoperability, and compositionality
• Technologies (11): intelligent control, energy saving (efficiency), cyber
security, cyber-physical system(CPS)/cyber-physical production system (CPPS),
visual technology, IoT/IoS, cloud computing/cloud manufacturing, 3D
printing/additive manufacturing, smart production parts/materials, data
analysis and IT based production management
• Enabling factors (3): law/regulations, innovation education/training, and data
sharing systems
Smart manufacturing(3)
Smart manufacturing(4)

(Chen, 2010, p. 10)


Smart manufacturing(5)
• Bagaimana sebuah perusahaan menghasilkan produk tangga secara
customized dalam lingkungan MC? ((Kull [2015]):
• Perusahaan menyimpan informasi tenta jenis tangga rumah yang standar
yang dapat dipesan oleh pelanggan
• Bila pelanggan membutuhkan tangga dengan jenis yang berbeda, pelanggan
akan mengunjungi situs perusahaan dan memilih tangga standar yang
ditawarkan. Tangga standar itu kemudian dimodifikasi sesuai dengan
keinginannya
• Modifikasi dapat berupa sudut (kemiringan), ukuran, pegangan, bahan, atau
modifikasi lainnya
• Informasi modifikasi yang diinginkan tersebut kemudian diunggah ke situs
Smart manufacturing(6)
• Software dalam server (situs) bisa menentukan gambar, proses dan perlakuan
lainnya untuk mengakomodasikan modifikasi, termasuk biaya total untuk mendapat
tangga yang diinginkan
• Perusahaan mengirim balik desain baru dan semua informasi kepada pelanggan
untuk dikonfirmasi, termasuk harga tangga tersebut
• Bila pelanggan meminta agar tangga dikirim ke alamat tertentu dan memasangnya di
alamat tersebut, maka perusahaan akan mengirim informasi terkait pengiriman dan
pemasangan
• Bila seluruh informasi sudah dikonfirmasi, maka mesin di server akan secara otomatis
melakukan perencanaan produksi termasuk penentuan saat penerimaan bahan
mentah dari pemasok, dan saat pengiriman produk tangga yang sudah jadi ke
pelanggan berikut harga akhir
• Sekali tangga siap diproduksi, maka kode produksi diunggah ke mesin, dan kegiatan
produksi berjalan, serta akhirnya produk jadi dikirim ke pelanggan tepat waktu
Smart manufacturing(7)
Vertical integration menjamin bahwa
semua informasi yang dibutuhkan
disampaikan kepada semua level dalam
perusahaan (pimpinan puncak,
manajemen produksi, dan production
automation
Horizontal integration
menjamin bahwa semua
fungsi dalam perusahaan
(produsi, personel dan
kualitas) dapat bekerja
secara efektifeffectively
Kletti [2007]
Smart manufacturing(8)
Functions levels of manufacturing systems
, Shop floor management management
Production Corporate

Quality
Production Personnel Enterprise Resource Planning (ERP)/
assurance
matters matters
matters Production Planning and Scheduling (PPS)

Quality Advance Production Systems


Production Personnel
assurance
matters matters Manufacturing Execution Systems (MES)
matters
System Control
Automation, Production Automation

Kletti [2007]
Smart manufacturing(9)

(Wang et. al [2016])

Horizontal integration dibangun antar perusahaan sejenis untuk mengembangkan ekosistem


Vertical integration dibangun antar subsistem dalam perusahaan (level produsi, manufaktur
dan perusahaan) untuk membangun sistem yang mengorganisasi diri secara otomatis (secara
dinamis melakukan rekonfigurasi untuk mengadaptasi bermacan-customized product types
End to end engineering integration dibangun dalam rantai aktivitas dari kebutuhan
pelanggan, perancangan produk/designs, PPC, aktivita shop floor, maintenance,
service and recycle.
Catatan Akhir(1)
• Teknik Industri merupakan sebuah “metodologi” sehingga pada
dasarnya tidak terkait dengan obyek bahasan
• Artinya, Teknik Industri dapat diterapkan pada “obyek” atau
integrated system apa pun
• Industrial engineers (lulusan Teknik Industri) dapat bekerja pada
integrated system apa pun, tidak terbatas hanya pada sistem
manufaktur, dengan melakukan analogi pada sistem manufaktur, yang
digunakan sebagai platform pembelajaran
• Dalam merespon pola demand (pasar) saat ini dan ke depan serta
perkembangan teknologi (seperti industry 4.0), maka pola pikir Teknik
Industri sama sekali tidak berubah
Catatan Akhir(2)
• Perubahan terjadi system manufaktur yang menjadi platform
pembelajaran, yaitu dari traditional manufacturing menjadi smart
manufacturing (SM)
• Perubahan terjadi dari paradigma economies of scale (mass production)
menjadi economies of scope (customized products), yaitu memproduksi
customized product dengan kualitas tinggi dan harga murah
• Pendidikan Teknik Industri, selain harus memberikan kemampuan untuk
membangun SM, juga kemampuan untuk merancang sistem operasi SM
dalam menjalankan strategi Mass Customization (MC)
• Artinya, pendidikan Teknik Industri harus menyiapkan lulusannya agar
memiliki kompetensi dalam konteks SM dan MC
Catatan akhir(3)
• Kurikulum harus mencakup topik berikut:
• Inovasi terutama dalam konteks inovasi produk/jasa
• Innovation didefinisikan sebagai penciptaan baru sesuatu yang sangat utama secara
ekonomis
• Inovasi merupakan inovasi produk/jasa sehingga menjadi lebih baik
• Inovasi proses adalah inovasi dalam cara baru membuat produk/jasa. Ini dapat bersifat
cara baru untuk memproduksi barang/jasa
• Teknologi pendukung, termasuk artificial intelligence, big data, internet of
things and cloud computing

Anda mungkin juga menyukai