Anda di halaman 1dari 3

SIKLUS DAN EFISENSI PADA MESIN STIRLING

Muhammad Farhan Ramadhany (18/431325/TK/47918)


Program Studi Teknik Nuklir UGM, Yogyakarta, email : farhanramadhany@mail.ugm.ac.id

Abstrak:
Mesin stirling didefinisikan sebagai mesen regenerasi udara panas tertutup. Mesin striling
adalah mesin kalor yang digerakkan melalui siklus kompresi dan ekspansi fluida gas. Terdapat
3 jenis mesin stirling ini, yaitu tipe Alpha, Beta, dan gamma. Skema kerja siklus ini, pada suhu
yang berbeda fluida gas akan mengalami perbedaan tekanan yang dapat menimbulkan
perubahan energi panas menjadi energi mekanik. Efisiensi yang dihasilkan secara teoritis
mendekati efisiensi ideal pada mesin carnot karena memiliki sistem untuk menjaga temperature
saat beroprasi yaitu dengan menggunakan pembakaran eksternal.

Kata kunci: Mesin stirling, efisiensi, pembakaran eksternal

1. Mesin Stirling Pada mesin stirling tipe Alpha


Mesin striling arau disebut juga motor menggunakan 2 piston, masing masing dari
bakar stirling, yang ditemukan oleh Robert piston ini berfungsi sebagai sebagai hot-
Stirling, adalah salah satu mesin kalor dan piston dan cold-piston. Dua piston terisah
didefinisikan sebagai mesin regenerasi oleh heater, regenerator, dan cooler.
udara panas sistem tertutup yang
digerakkan melalui siklus kompresi dan
ekspansi pada fluida gas. Pada mesin ini
fluida bekerja secara permanen terkurung di
dalam sistem dengan dilakukan regenerasi.
Regenerasi ini mengaibatkan adanya
penggunaan alat penukar panas internal,
yang dapat meningkatkan efisiensi mesin.
Dengan demikian mesin stirling dapat Gambar 1.1 Mesin Stirling Alpha
dikelompokkan kedalam mesin
pembakaran eksternal dengan sumber panas Kelebihan dari mesin tipe Alpha yaitu
pembakaran seperti tenaga matahari desain yang lebih simple dan perawatan
maupun nuklir. Mesin stirling beroprasi sertai perbaikan yang mudah. Akan tetapi
melalui penggunaan sumber panas memilii material yang banyak dan efisiensi
eksternal dan heat sink, masing-msing yang lebih rendah jika dibandingkan
dijaga agar memiliki perbedaan temperatur dengan tipe mesin stirling lainnya.
yang besar. Terdapat 3 tipe mesin ini yaitu Sehingga tipe ini sangat berguna untuk
tipe Alpha, Beta, dan Gamma. mesin yang besar dan stationary.
a. Tipe Alpha
b. Tipe Beta 2. Prinsip Kerja Mesin Stirling
Mesin stirling tipe ini merupakan Prinsip kerja dari mesin stirling
bentuk yang paling erring dijumpai. Mesin adalah memanfaatkan adanya perubahan
tekanan dan volume pada gas dalam sistem
tertutup dengan grafik P-V berikut

Gambar 1.2 Mesin Stirling Beta


Gambar 2.1 Siklus P-V Mesin Stirling
ini hanya memiliki satu buah piston power
yang berada dalam silinder sebagai
displacer-position. Silinder ini berfungsi
sebagai pergantian atau pertukaran fluida
kerja dari panas ke dingin. Desain yang
lebih rumit serta perawatan yang lebih
susah menjadikannya sebagai kelemahan.
Akan tetapi memiliki nilai efisiensi yang
paling tinggi sehingga mesin ini cocok
Gambar 2.2 Siklus T-S Mesin Stirling
untuk aplikasi kecil saja.

c. Tipe Gamma Siklus stirling terdiri dari empat tahap


Mesin stirling tipe ini memiliki termodinamika antara lain;
kesamaan dengan tipe beta, namun piston 1) Tahap 1 ke 2, Ekspansi isothermal
Udara berekspansi secara isothermal dan
akan dari V1 ke V2 dengan menyerap
kalor dari sumber eksternal. Kerja yang
dilakukan selama proses
𝑣2
𝑣2
𝑊1−2 = ∫ 𝑝 𝑑𝑣 = 𝑚𝑅𝑇𝑙𝑛
𝑣1
𝑣1
𝑄1−2 = 0

2) Tahap 2 ke 3, Isokhorik
Sekarang udara dialirkan melalui
powernya terpasang secara terpisah dari regenerator dan didinginkan pada
piston displacer. Mesin ini akan memiliki volume yang konstan. Pada proses ini
rasio kompresi yang rendah sehingga sering kalor akan dibuang ke cooler. Kerja dan
digunakan alam mesin stirling dengan kalor yang dilakukan selama proses ini
multi-silinder. yaitu
Gambar 1.3 Mesin Stirling Gamma 𝑊2−3 = 0
𝑇3 3. Penggunaan Mesin Stirling
𝑄2−3 = −𝑚𝐶𝑉 ∫ 𝑑𝑇 Pada saat ini desain mesin telah
𝑇2 dikembangkan, dengan bobot dan harga
𝑄2−3 = −𝑚𝐶𝑉 (𝑇3 − 𝑇2) yang lebih murah, serta konstruksi dan
operasi yang mudah. Mesin Stirling
3) Tahap 3 ke 4, Kompresi isothermal generasi baru ini jauh lebih kuat, lebih
Udara kembali dikompresi dengan efisien, tidak berisik, mudah digunakan,
temperature yang dijaga tetap. Kerja dan memiliki daya tahan yang lebih tinggi,
yang dilakukan selama proses ini yaitu serta mudah diproduksi secara massal dapat
𝑣4 dimanfaatkan dalam beberapa kasus seperti
𝑣4
𝑊3−4 = ∫ 𝑝 𝑑𝑣 = 𝑚𝑅𝑇𝑙𝑛 berikut:
𝑣3
𝑣3 a. Sebagai mesin pembangkit listrik
𝑄3−4 = 0 b. Mesin pemecah padi, gandum, dan
sebagainya
4) Tahap 4 ke 1, Isokhorik c. Mesin untuk pendingin atau freezer
Udara dipanaskan pada volume yang portable
tetap dan melewatkan udara ke d. Diaplikasikan dalam mesin pompa,
regenerator dalam arah yang berlawanan generator, dan lain-lain.
dengan proses 2-3. Proses ini akan
menyerap sejumlah kalor dari 4. Kesimpulan
regenerator. Mesin stirling merupakan mesin
𝑊4−1 = 0 pembakaran eksternal yang menggunakan
𝑇4 fluida gas sebagai fluida kerja dan bekerja
𝑄4−1 = −𝑚𝐶𝑉 ∫ 𝑑𝑇 berdasarkan prinsip termodinamika. Mesin
𝑇1 ini memiliki dua buah piston untuk ekspansi
𝑄4−1 = −𝑚𝐶𝑉 (𝑇4 − 𝑇1) dan kompresi. Siklus mesin ini terdisi dari
proses isothermal dan isokhorik serta akan
Dengan demikian kerja total dari memiliki efisiensi yang mendekati efiiensi
mesin stirling adalah ideal yaitu mesin carnot. Mesin inipun
𝑣2 𝑣4 memiliki 3 jenis yaitu Alpha, Beta, dan
𝑊𝑛𝑒𝑡𝑡 = 𝑚𝑅𝑇1−2 𝑙𝑛 + 𝑚𝑅𝑇3−4 𝑙𝑛
𝑣1 𝑣3 Gamma yang sering diaplikasikan dalam
kehidupan seperti untuk mesin pompa,
Besarnya efisiensi dari mesin adalah pembangkit listrik, pendingin, dan mesin
sebagai berikut bertenaga surya.
Δ𝑄𝐻 − Δ𝑄𝐶 𝑚𝑅𝑙𝑛𝑟(𝑇1 − 𝑇3)
𝜂= =
Δ𝑄𝐶 𝑚𝑅𝑇1𝑙𝑛𝑟 5. Daftar Pustaka
Al-Fikri, Harry. I. 2014. Analisis
𝑇3 Pembangkit Listrik dengan
𝜂 =1− generator Stirling. Tanjungpura:
𝑇1
Efisiensi mesin stirling adalah sama dengan Teknik Elektro UNTAN
siklus Carnot. Hal ini dapat disebabkan Kristanto, D., 2018. Efisiensi Kinerja Siklus
karena siklus yang reversible, dan semua Mesin Stirling. Surabaya: Teknik
siklus reversible akan memiliki efisiensi Fisika ITS
yang sama.

Anda mungkin juga menyukai