a. Jenis-jenis Resistor
Berdasarkan jenis dan bahan yang digunakan untuk membuat resistor dibedakan menjadi
resistor kawat, resistor arang dan resistor oksida logam atau resistor metal film.
Resistor kawat atau wirewound resistor merupakan resistor yang dibuat dengan
bahat kawat yang dililitkan. Sehingga nilai resistansiresistor ditentukan dari panjangnya
kawat yang dililitkan. Resistor jenis ini pada umumnya dibuat dengan kapasitas daya
yang besar.
2. Resistor Arang (Carbon Resistor)
Resistor arang atau resistor karbon merupakan resistor yang dibuat dengan bahan
utama batang arang atau karbon. Resistor karbon ini merupakan resistor yang banyak
digunakan dan banyak diperjual belikan. Dipasaran resistor jenis ini dapat kita jumpai
dengan kapasitas daya 1/16 Watt, 1/8 Watt, 1/4 Watt, 1/2 Watt, 1 Watt, 2 Watt dan 3
Watt.
Resistor oksida logam atau lebih dikenal dengan nama resistor metal film
merupakan resistor yang dibuah dengan bahan utama oksida logam yang memiliki
karakteristik lebih baik. Resistor metal film ini dapat ditemui dengan nilai tolerasni 1%
dan 2%. Bentuk fisik resistor metal film ini mirip denganresistor kabon hanya beda warna
dan jumlah cicin warna yang digunakan dalam penilaian resistor tersebut. Sama seperti
resistorkarbon, resistor metal film ini juga diproduksi dalam beberapa kapasitas daya
yaitu 1/8 Watt, 1/4 Watt, 1/2 Watt. Resistor metal film ini banyak digunakan untuk
keperluan pengukuran, perangkat industri dan perangkat militer.
Resistor dalam suatu teori dan penulisan formula yang berhubungan dengan resistor
disimbolkan dengan huruf “R”. Kemudian pada desain skema elektronika resistor tetap
disimbolkan dengan huruf “R”, resistor variabel disimbolkan dengan huruf “VR” dan untuk
resistorjenis potensiometer ada yang disimbolkan dengan huruf “VR” dan “POT”.
Contoh :
Gelang ke 1 : Coklat = 1
Gelang ke 2 : Hitam = 0
Gelang ke 3 : Hijau = 5 nol dibelakang angka gelang ke-2; atau kalikan 105
Gelang ke 4 : Perak = Toleransi 10%
Maka nilai Resistor tersebut adalah 10 * 105 = 1.000.000 Ohm atau 1 MOhm dengan toleransi
10%.
Perhitungan untuk Resistor dengan 5 Gelang warna :
Contoh :
Gelang ke 1 : Coklat = 1
Gelang ke 2 : Hitam = 0
Gelang ke 3 : Hijau = 5
Gelang ke 4 : Hijau = 5 nol dibelakang angka gelang ke-2; atau kalikan 105
Gelang ke 5 : Perak = Toleransi 10%
Maka nilai Resistor tersebut adalah 105 * 105 = 10.500.000 Ohm atau 10,5 MOhm dengan
toleransi 10%.
Contoh-contoh perhitungan lainnya :
Merah, Merah, Merah, Emas → 22 * 10² = 2.200 Ohm atau 2,2 Kilo Ohm dengan 5% toleransi
Kuning, Ungu, Orange, Perak → 47 * 10³ = 47.000 Ohm atau 47 Kilo Ohm dengan 10%
toleransi
Untuk menghitung resistor 6 warna caranya juga sama dengan resistor 5 warna. Hanya saja pada
resistor 6 warna gelang warna terakhir untuk menunjukan koefisien suhu. Sebagai contoh sebuah
resistor 6 warna memiliki warna sebagai berikut.
Dari gambar di atas untuk mengetahui berapa nilai Resistor 5 warna adalah sebagai berikut :
Catatan: 20% resistors hanya mempunyai 3 cincin – artinya, cincin toleransi (cincin
ke empat tanpa warna).
Cara membaca :
a. Gelang I angka puluhan
b. Gelang II angka satuan
c. Gelang III faktor pengali
d. Gelang IV toleransi
CATATAN : Agar mudah dalam mengingat kode warna resistor, Anda cukup hafalkan
“Hi-Co-Me-O-Ku-Hi-Bi-U-A-Pu”
Dalam menentukan suatu resistor dalam suatu rangkaian elektronika yang harus diingat
selain menentukan nilai resistansinya adalah menentukankan kapasitas daya dan toleransinya.
Hal ini berkaitan dengan harga jual resistor dipasaran dan luas area yang dibutuhkan dalam
meletakan resistor pada rangkaian elektronika.
Membaca nilai Resistor yang berbentuk komponen Chip lebih mudah dari Komponen
Axial, karena tidak menggunakan kode warna sebagai pengganti nilainya. Kode yang digunakan
oleh Resistor yang berbentuk Komponen Chip menggunakan Kode Angka langsung jadi sangat
mudah dibaca atau disebut dengan Body Code Resistor (Kode Tubuh Resistor)
Contoh :
Contoh cara pembacaan dan cara menghitung nilai resistor berdasarkan kode angka adalah
sebagai berikut :
Keterangan :
Ohm = Ω
Kilo Ohm = KΩ
Mega Ohm = MΩ
1.000 Ohm = 1 kilo Ohm (1 KΩ )
1.000.000 Ohm = 1 Mega Ohm (1 MΩ)
1.000 kilo Ohm = 1 Mega Ohm (1 MΩ)
AVOMETER
Avometer adalah alat ukur Listrik yang memungkinkan kita untuk mengukur besarnya
besaran listrik yang ada pada suatu rangkaian, baik itu tegangan, arus, maupun nilai hambatan /
tahanan. AVOmeter adalah singkatan dari Ampere, Volt dan Ohm Meter, jadi hanya terdapat 3
komponen yang bisa diukur dengan AVOmeter. Terdapat dua jenis AVOmeter, yaitu AVOmeter
Analog dan AVOmeter Digital.
Pada tiap bagiannya terdapat nilai-nilai yang merupakan range/batas ukur arus
tegangan maupun hambatan yang akan diukur.
6. Measuring Terminal / Probe ( + / - ) adalah kontektor yang menghubungkan AVO
meter dengan apa yang mau diukur. Probe ini terdiri dari probe positif yang berwarna
merah untuk kutub positif (+) dan probe negatif yang berwarna hitam untuk kutub
negatif (-)
Batas ukur
Tegangan terukur = . Angka yang ditunjuk jarum
Skala maksimum
Contoh :
Batas ukur yang dipilih = 250 Volt
Skala maksimum yang dipilih = 250
JP (Jarum Penunjukan) = 220
Batas ukur
Kuat arus terukur = . Angka yang ditunjuk jarum
Skala maksimum
FISIKA DASAR II
NIM : 03021281722079
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA