Anda di halaman 1dari 10

Jenis Resistor, Fungsi dan simbolnya

Oleh Admin_AlfStudio  Juli 17, 2020  5 komentar


Resistor adalah komponen elektronika yang paling sering dan umum dijumpai pada rangkaian listrik. Komponen ini memiliki fungsi utama
sebagai penghambat atau penahan arus. Pada rangkaian elektronika resistor digunakan untuk mengurangi nilai arus sebagaimana rumus I
= V / R atau bisa juga digunakan untuk membagi tegangan dengan rangkaian pembagi tegangan dan banyak fungsi lainnya. 

Satuan resistor adalah ohm (Ω) dan dapat diukur menggunakan AVO Meter atau Multi Tester. Pada dasarnya resistor ini masih dibagi
menjadi 4 jenis yaitu :

1. Fixed Resistor
2. Variable Resistor 
3. Light Dependent Resistor
4. Thermal Resistor

Fungsi Resistor 
1. Sebagai penahan arus listrik.
2. Sebagai pengurang nilai arus listrik (ampere).
3. Sebagai pembagi tegangan (Menggunakan rangkaian pembagi tegangan).
4. Sebagai pengurang nilai tegangan (Volt).

Kode Warna Resistor


Cara yang digunakan untuk membaca nilai resistansi (Ohm) pada resistor adalah dengan melihat tabel kode warna resistor. 

Pada dasarnya cara membaca kode warna resistor ini sangatlah mudah asalkan kita tahu dari setiap nilai dari warna gelang tsb. Untuk
mempermudah membaca kode warna tsb dibuatlah sebuah tabel nilai resistor seperti di bawah. Berdasarkan pembacaan kode warnanya
resistor ini dibedakan menjadi 3 jenis yaitu :

1. Kode Warna Resistor 4 Gelang


2. Kode Warna Resistor 5 Gelang
3. Kode Warna Resistor 6 Gelang

Kode Warna Resistor 4 Gelang


Terlihat pada gambar bahwa :

 Gelang ke-1 menentukan digit pertama


 Gelang ke-2 menentukan digit kedua
 Gelang ke-3 menentukan pengali (dikali 101 atau 102 atau 103 dan seterusnya)

Kode Warna Resistor 5 Gelang


Terlihat pada gambar bahwa :

 Gelang ke-1 menentukan digit pertama


 Gelang ke-2 menentukan digit kedua
 Gelang ke-3 menentukan digit ketiga
 Gelang ke-4 menentukan pengali
 Gelang ke-5 menentukan Toleransi

Kode Warna Resistor 6 Gelang


Perbedaan resistor 6 warna ini adalah terdapat nilai toleransi suhu di digit paling akhir. 

 Gelang ke-1 menentukan digit pertama


 Gelang ke-2 menentukan digit kedua
 Gelang ke-3 menentukan digit ketiga
 Gelang ke-4 menentukan Pengali
 Gelang ke-5 menentukan Toleransi
 Gelang ke-6 menentukan Toleransi suhu

Cara Menghitung Resistor


Soal 1
Contohnya misalkan berapakah nilai resistansi pada resistor di bawah ini :

Resistor tsb mempunyai 5 gelang warna, jadi kita menggunakan tabel resistor 5 warna :

 Gelang pertama warna coklat nilainya   : 1


 Gelang ke - dua warna hitam nilainya   : 0
 Gelang ke - tiga warna hitam nilainya   : 0
 Gelang keempat warna orange nilainya : 103
 Gelang ke  - lima warna cokalt nilainya : 1%

Jadi nilai resistansi pada resistor tsb adalah 100 K Ohm dengan toleransi 1%

Soal 2
berapakah nilai resistansi pada resistor di bawah ini :

Resistor tsb mempunyai 4 gelang warna, jadi kita menggunakan tabel resistor 5 warna :

 Gelang pertama warna hijau nilainya   : 5


 Gelang ke - dua warna biru nilainya    : 6
 Gelang ke - tiga warna coklat nilainya : 101
 Gelang ke - lima warna emas nilainya : 5%

Jadi nilai resistansi pada resistor tsb adalah 560 Ohm dengan toleransi 5%
Jenis Resistor
A. Resistor nilainya tetap (Fixed Resistor)

Resistor jenis ini paling banyak dan umum digunakan pada rangkaian elektronika dan juga paling mudah dijumpai di toko elektronik. Untuk
membaca nilai resistansi atau tahanan pada resistor ini kita tinggal melihat warna gelang pada resistor. Resistor jenis ini dibagi menjadi
tiga yaitu :

1. Carbon Composition Resistor atau Resistor Komposisi Karbon


Resistor jenis ini terbuat dari dua komposisi bahan yaitu karbon halus yang dicampur dengan bahan isolasi bubuk sebagai pengikatnya
untuk mendapatkan nilai hambatan yang diinginkan. Semakin banyak bahan dari karbonnya maka nilai resistansinya semakin rendah.

Toleransi dan stabilitas yang dihasilkan dari resistor komposis karbon ini relatif buruk dan juga menghasilkan lebih banyak noise dibanding
tipe resistor lainnya. Kekurangan lainnya dari hambatan jenis ini yaitu koefisien suhu yang sangat tinggi saat di operasikan dalam
rangkaian elektronika.

2. Carbon Film Resistor atau Resistor Film Karbon


Hambatan jenis Carbon Film ini terbuat dari bahab film tipis dicampur dengan karbon yang diendapkan Subtrat isolator dan dipotong
berbentuk spiral. 

Nilai resistansinya bergantung pada komposisi karbon dan isolator. Semakin banyak bahan film karbonnya semakin rendah pula nilai
resistansinya.
Jika dibandingkan dengan Carbon Composition Resistor, Hambatan jenis ini dinilai lebih baik karena memiliki toleransi dan stabilitas yang
cukup baik, serta tidak menghasilkan banyak noise. 

Selain itu hambatan ini juga mempunyai toleransi yang lebih rendah dan juga rendahnya kepekaan terhadap suhu.
3. Metal Film Resistor atau Resistor Film Logam
Metal Film Resistor terbuat dari lapisan Film logam yang tipis dan dicampur subtrat Keramik kemudian dipotong berbentuk spiral. Nilai
Resistansi resistor tsb dipengaruhi oleh panjang, lebar  dan ketebalan spiral logam.

Secara keseluruhan, Resistor jenis Metal Film ini merupakan yang terbaik diantara Fixed resistor lainnya yaitu (Carbon Composition Resistor
dan Carbon Film Resistor) karena Memiliki daya rendah hingga menengah, toleransi serta stabilitas yang dihasilkan sangat baik, dan juga
hampir tidak ada noise yang dihasilkan.

B. Resistor Variable

Variabel resistor adalah resistor yang dapat kita rubah nilainya sesuai dengan kebutuhan rangkaian.Pada dasarnya variabel resistor dibagi
menjadi 3 yaitu :

1. PotensioMeter Rotary
Potensio meter ini merupakan sebuah variabel resistor yang mempunyai 3 buah kaki dimana kaki tengah adalah outputnya. Untuk
mengatur resistansi pada potensiometer rotary kita tingga memutar wiper-nya kenan dan ke kiri. Rentang resistansi potensio meter yag
tersedia di pasaran adalah antara 1K ohm - 10K ohm. 

2. PotensioMeter Silder
Pada potensiometer slider cara untuk mengatur resistansinya adalah dengan menggeser tuas tsb ke kanan dan ke kiri. Akan tetapi potensio
jenis ini sangat jarang digunakan dan agak sulit ditemukan di pasaran.
2. Trimpot
Pada dasarnya trimpot ini juga hampir sama dengan potensio meter dimana mempunyai 3 kaki atau pin dan kaki tengah sebagai output.
Cara mengatur resistansi pada hambatan ini juga sama yaitu dengan memutar wipernya kenan atau ke kiri.

Perbedaan mendasar antara potensio meter dengan trimpot adalah ukurannya yang lebih kecil dari potensio dan resistansi trimpot jauh
lebih kecil yaitu antara 100 ohm- 1k ohm

3. Rheostat
Tidak seperti jenis resistor lainnya hambatan jenis ini dibuat khusus untuk jumlah arus dan tegangan yang sangat tinggi. Rheostat hanya
mempunyai dua pin atau kaki yang digunakan sebagai input dan output.

C. LDR (Light Dependent Resistor)

LDR adalah sebuah resistor yang sangat peka terhadap intensitas cahaya. Hambatan jenis ini akan naik atau turun nilainya bergantung
daripada cahaya yang diterimanya. Salah satu rangkaian sederhana yang sangat populer menggunakan komponen elektronika jenis ini
adalah rangkaian lampu otomatis. 

Jadi ketika malam hari resistansi dari LDR akan sangat rendah karena tidak adanya cahaya sehingga arus akan mampu untuk mengalir ke
lampu sehingga lampu menyala dan sebaliknya ketika siang hari karena LDR ini sangat peka cahaya maka resistansinnya akan meningkat
sehingga arus tidak akan bisa lewat ke beban lampu yang mengakibatkan lampu mati.

D. Resistor Peka Suhu (Thermistor)


Thermistor adalah resistor yang sangat peka terhadap suhu. Besar kecilnya tahanan (Ohm) pada thermistor ditentukan oleh suhu di sekitar
thermistor. Thermistor dibagi menjadi 2 yaitu :

1. Thermistor NTC (Negative Temperature Coefficient) - Semakin tinggi suhu maka resistansinya semakin kecil.
2. Thermistor PTC (Positive Temperature Coefficient) - Semakin tinggi suhu maka resistansinya semakin besar.

Rangkaian sederhana yang sangat poluler menggunakan thermistor adalah rangkaian alarm untuk kebakaran dimana menggunakan
thermistor NTC. Jadi ketika thermistor mendeteksi suhu ruangan melebihi batas normal maka tahanan pada thermistor akan turun drastis.
Hal tsb membuat listrik akan mengalir ke alarm sehingga membuat alarm menyala.

Anda mungkin juga menyukai