Anda di halaman 1dari 7

Rangkuman materi Elektronika Dasar

Resistor
Nama : Rendi Bagas Saputra
Nim : M12230006
Makul : Elektronika Dasar
Progdi : Teknik Mesin
Dosen : Tulus Djoko W, S.Pd,M.Eng
Smtr : 1

A. Pengertian dan Sejarah Resistor


Resistor atau hambatan adalah alat elektronika yang berfungsi menghambat laju dan
kuantitas arus listrik yang mengalir pada suatu rangkaian. Resistor banyak terbuat dari
campuran karbon atau ada yang menggunakan bahan kawat nikrom, yaitu kawat yang
memiliki resistansi tinggi dan tahan terhadap arus kuat
sejarah, kata ohm itu diambil dari nama salah seorang fisikawan hebat asal German
bernama George Simon Ohm. Beliau juga yang mencetuskan keberadaan hukum ohm yang
masih berlaku hingga sekarang.
Satuan, nilai hambatan atau resistansi memiliki satuan Ohm (simbol:  Ω)

B. Fungsi dan Kegunaan Resistor


Fungsi utama dari resistor adalah untuk menghambat arus listrik, sehingga didapatkan
kebutuhan suplai arus listrik yang diinginkan (optimal) dalam suatu rangkaian .
Namun meskipun misalnya kita menyusun rangkaian listrik tanpa resistor, bukan berarti
tidak ada hambatan listrik didalamnya. Karena setiap konduktor pasti memiliki nilai
hambatan, meskipun relatif kecil. Namun dalam perhitungan matematis, biasanya kita
abaikan nilai hambatan pada konduktor tersebut, dan kita anggap konduktor dalam kondisi
ideal. Itu berarti besar resistansi konduktor adalah nol.

C. Jenis Jenis Resistor


1. Resistor Tetap (fixed resistor), yaitu Resistor yang memiliki nilai hambatan tetap atau

tidak berubah dan hanya memiliki nilai toleransi, contoh :


a) Resistor Kawat , dibuat menggunakan tabung hampa sebagai transistornya resistor
kawat mempunyai nilai resistansi yang tinggi dan mampu beroperasi pada tegangan
tinggi serta temperatur yang tinggi pula

b) Resistor Batang Karbon, yaitu resistor yang dibuat dengan bahan karbon didalamnya
dan terdapat kode-kode warna untuk menandai besarnya hambatan dari resistor
tersebut. Resistor yang merupakan generasi awal ini untuk penggunaanya saat ini
sudah sangat jarang. Sehingga kurang familiar bagi para praktisi elektronika saat ini.
c) Resistor Film Karbon, merupakan perkembangan dari resistor batang karbon Resistor
ini terbuat dari bahan karbon didalamnya dan diluarnya dilapisi dengan bahan
pelindung berupa film. Pelindung ini berguna untuk mnecegah adanya pengaruh
eksternal terhadap karakteristik dari resistor jenis ini. Dipermukaanya terdapat gelang-
gelag warna yang berguna sebagai indikator besarnya hambatan yang terkandung
didalam resistor tersebut.

d) Resistor Film Metal, Penampakan bentuk fisiknya sekilas terlihat bahwa resistor jenis
film metal mirip dengan resistor jenis film karbon. Perbedaan hanya pada warna dasar
yang berbeda. Namun sebenarnya kedua jenis resistor ini memilki karakteristik yang
berbeda. Untuk resistor film metal memiliki katelitian tertinggi dibandingkan dengan
resistor tetap jenis lain. Toleransinya hanya berkisar antara 1-5%.

e) Resistor Keramik, Sesuai dengan namanya resistor ini terbuat dari bahan keramik
atau porselen, dengan lapisan kaca dibagian terluar. Meskipun ukuranya cukup mungil,
namun resistansinya bervariasi, mulai dari kisaran puluhan ohm hingga kilo ohm.

2. Resistor Tidak Tetap (Variable Resistor), merupakan resistor yang memiliki


kemampuan berubah pada nilai resistansinya tergantung pemicu (Cahaya, Tegangan
atau Tuas putar mekanik) , Contoh :

a) Potensiometer, Potensiometer merupakan resistor yang dapat kita atur besar


resistansinya. Cara mengaturnya cukup dengan memutar bagian tuas tengah
potensiometer. Resistor jenis ini cukup sering digunakan dalam rangkaianelektronika
semacam fm/am tuner, rangkaian sensor cahaya, dan lain sebagainya. Bagian dalam
potensiometer terbuat dari kawat berhambatan yang melingkar. Namun selain terbuat
dari bahan kawat, ada juga potensiometer yang tersusun dari karbon sehingga
ukurannya dapat diperkecil dan interval resistansi yang cukup besar.

b) Trimpot, Bentuk dan cara kerja trimpot sebenarnya tidak jauh berbeda dengan
potensiometer. Namun agar kita bisa merubah nilai hambatanya tidak cukup hanya
memutar menggunakan tangan kosong ataupun menggesernya saja. Diperlukan alat
semacam obeng -/+ untuk memutarnya sehingga nilai resistansinya berubah sesuai dengan
yang kita inginkan. Trimpot sama seperti potensiometer juga terdiri atas dua jenis, yaitu
trimpot logaritmik dan linear. Memiliki ciri khusus yang bentuk ukurannya lebih kecil dari
potensiometer

c) LDR (Light Dependent Resistor), Seperti yang sudah disinggung diatas, LDR
merupakan jenis resistor variabel yang resistansinya dapat berubah seiring dengan intensitas
cahaya yang mengenai permukaanya. Dengan sifatnya ini, maka wajar jika LDR biasa
digunakan pada lampu-lampu yang bisa mati dan hidup secara otomatis. Sebagai contoh
biasanya pada lampu lampu jalan yang akan nyala pada malam hari atau pada saat wilayah
sekitar gelap seperti saat mendung dan badai yang menutupi matahari dengan otomatis
lampu di jalanan akan nyala dengan sendirinya.
d) NTC dan PTC, Untuk kedua jenis resistor ini, dapat mengatur besar resistansinya
dengan merubah temperature lingkungan sekitar. Pada resistor NTC (negative temperature
coefficient) resisntansi semakin kecil ketika suhu lingkungan naik. Untuk PTC (positive
temperature coefficient) berlaku sebaliknya, yaitu semakin tinggi suhu lingkungan semakin
besar pula nilai resistansinya
Pada dasarnya resistansi setiap bahan pasti dipengaruhi oleh suhu lingkungan meskipun
sangat kecil pengaruhnya. Dalam sebuah rangkaian listrik skala kecil faktor ini bisa kita
abaikan. Namun tidak jika sudah masuk ke dunia industri skala besar, semua faktor yang
dicurigai berpengaruh sebisa mungkin di hitung dan diteliti efek kedepanya.|
D. Cara Menghitung Nilai Resistor (Gelang Warna)

Tabel Warna Gelang


Masukkan angka langsung dari kode warna gelang ke satu
Masukkan angka langsung dari kode warna gelang kedua
Masukkan jumlah nol dari kode warna gelang ketiga
Gelang terakhir adalah toleransi

Masukkan angka langsung dari kode gelang warna pertama


Masukkan angka langsung dari kode gelang warna Kedua
Masukkan angka langsung dari kode gelang warna Ketiga
Masukkan jumlah nol dari gelang warna keempat
gelang kelima merupakan nilai toleransi
E. Cara menghitung nilai resistor tertulis pada body

Resistor alpha numeric dapat diidentifikasi lewat kode yang tertulis pada bodi resistor
tersebut, contoh :

Untuk kode toleransi yang disimbolkan dengan huruf masing masing mempunyai nilai
toleransi sebagai berikut :

F=(±)5% , G=(±)2%, J=(±)5%, K=(±)10%, M=(±)20%

F. Rangkaian Seri dan Paralel


Rangkaian seri merupakan rangkaian bersusun, nilainya merupakan akumulasi hasil jumlah
dari keseluruhan jumlah tahanan

Rtotal= R1 +R2 + R3

Rangkaian parallel adalah rangkaian rangkaian yang disusun bertumpuk atau berbaris,
contoh :

Anda mungkin juga menyukai