Anda di halaman 1dari 8

TANGGAL : ……..

/ ……… / 2023 PARAF GURU

PRAKTIKUM IV
MEMBACA GELANG WARNA RESISTOR

A. Tujuan Praktikum
1. Siswa mengetahui macam – macam resistor
2. Siswa dapat mengelompokan resistor sesuai jenisnya.
3. Siswa dapat membaca kode gelang warna pada resistor film karbon dan
film metal..
4. Siswa dapat menggukan ohmmeter.

B. Dasar Teori
1. Pengertian Resistor
Resistor atau hambatan adalah salah satu komponen elektronika yang
memiliki nilai hambatan tertentu, dimana hambatan ini akan menghambat
arus listrik yang mengalir melaluinya. Sebuah resistor biasanya terbuat dari
bahan campuran Carbon. Namun tidak sedikit juga resistor yang terbuat dari
kawat nikrom, sebuah kawat yang memiliki resistansi yang cukup tinggi dan
tahan pada arus kuat. Satuan Resistor adalah Ohm (simbol: Ω) yang
merupakan satuan SI untuk resistansi listrik. Dalam sejarah, kata ohm itu
diambil dari nama salah seorang fisikawan hebat asal German bernama
George Simon Ohm. Beliau juga yang mencetuskan keberadaan hukum ohm
yang masih berlaku hingga sekarang.
2. Fungsi Resistor
Resistor berfungsi sebagai penghambat arus listrik. Jika ditinjau secara
mikroskopik, unsur-unsur penyusun resistor memiliki sedikit sekali elektron
bebas. Akibatnya pergerakan elektronya menjadi sangat lambat. Sehingga
arus yang terukur pada multimeter akan menunjukan angka yang lebih rendah
jika dibandingkan rangkaian listrik tanpa resistor.

3. Membaca Kode Warna


Bagaimana cara menghitung resistor film karbon dan fil metal yang
memilki banyak gelang warna. Biasanya cara ini sudah lama ditinggalkan
karena para Teknisi lebih sering menggunakan alat ukur agar lebih cepat
melakukan reparasi. Tetapi bagi anda yang belajar dan untuk praktik atau
tugas sekolah berikut ini penjelasan lengkap cara membaca Kode Warna pada
Film Karbon Resistor secara manual.
4. Macam - Macam Resistor
Resistor pada saat ini hanya terbagi menjadi dua macam, yakni resistor
tetap (fixed resistor) dan resistor tidak tetap (variable resistor). Dari kedua
macam resistor tersebut masih bisa dibagi lagi berdasarkan jenis jenisnya.
a. Resistor tetap (fixed resistor)

Gambar Simbol Resistor Tetap

Resistor jenis ini memiliki nilai resistansi yang tetap dan permanen
selama resistor tersebut dalam kondisi yang baik. Resistor tetap memiliki
ciri ciri yang tidak bisa berubah ubah jika resistor tersebut tidak rusak.
Resistor tetap juga terdiri dari beberapa jenis resistor yang dikelompokan
berdasarkan bahan penyusun resistor tersebut. Berikut ini adalah
pembahasan jenis resistor tetap secara mendetail :
1) Resistor Kawat
Resistor kawat merupakan resistor pertama
kali dibuat. Dahulu resistor ini digunakan
dalam rangkaian yang masih menggunakan
tabung hampa sebagai transistornya.
Dengan ukuran fisik yang cukup besar dan juga bentuknya yang bervariasi
pada masanya, resistor ini juga memilki nilai hambatan yang cukup besar
pula. Resistor kawat juga mampu beroperasi pada arus kuat dan panas
yang tinggi sehingga banyak ditemukan pada rangkaian elektronika bagian
power. Rating daya yang terdapat pada resistor jadul yang ini adalah
dalam bebrabagi ukuran seperti 1 watt, 2 watt, 5 watt, serta 10 watt.
2) Resistor Batang Karbon

Resistor jenis batang karbon terhitung jenis


resistor jadul sama seperti resistor
kawat. Resistor ini tersusun dari bahan karbon
didalamnya dan terdapat kode-kode warna untuk menandai besarnya
hambatan dari resistor tersebut. Resistor yang merupakan generasi awal ini
untuk penggunaanya saat ini sudah sangat jarang. Sehingga kurang
familiar bagi para praktisi elektronika saat ini.
3) Resistor Keramik
Sesuai dengan namanya tentu saja terbuat dari
bahan keramik atau porselen, dengan lapisan kaca
dibagian terluar. Meskipun ukuranya cukup mungil,
namun resistansinya bervariasi, mulai dari kisaran
puluhan ohm hingga kilo ohm. Kemajuan Teknologi terutama pada bahan
yang dibutuhkan sebagai komponen elektronika, resistor keramik pada
saat ini kebanyakan digunakan pada gadget yang memilki ukuran cukup
kecil. Coba saja buka perangkat ponsel yang anda miliki, dapat dipastikan
akan bisa menemukan resistor jenis ini didalamnya. Resistor ini memiliki
rating daya sebesar 1/4 watt, 1/2 watt, 1 watt, dan 2 watt.
4) Resistor Film Karbon
Resistor Film karbon merupakan sebuah perkembangan
dari resistor batang karbon. Resistor ini terbuat dari bahan
karbon didalamnya dan diluarnya dilapisi dengan bahan
pelindung berupa film. Pelindung ini berguna untuk mnecegah adanya
pengaruh eksternal terhadap karakteristik dari resistor jenis ini.
Dipermukaanya terdapat gelang-gelag warna yang berguna sebagai
indikator besarnya hambatan yang terkandung didalam resistor tersebut.
Memiliki Rating daya sama dengan Resistor Kramik tetapi kalah dalam
segi keefektifan ukuran komponen. Sehingga lebih banyak resistor kramik
yang digunakan untuk peralatan elektronik seperti Smartphone daripada
menggunakan Resistor Film karbon yang ukurannya relatif lebih besar.
5) Resistor Film Metal
Penampakan bentuk fisiknya sekilas terlihat bahwa resistor
jenis film metal mirip dengan resistor jenis film karbon.
Perbedaan hanya pada warna dasar yang berbeda. Namun
sebenarnya kedua jenis resistor ini memilki karakteristik yang berbeda.
Untuk resistor film metal memiliki katelitian tertinggi dibandingkan
dengan resistor tetap jenis lain. Toleransinya hanya berkisar antara 1-5%.
Resistor Film Metal memiliki resistensi yang lebih besar dibandingkan
dengan Resistor Film Karbon. Jika pada Resistor Film Karbon hanya
identik dengan 4 kode warna untuk membacanya, pada Resistor Film
Metal terdapat 5 dan juga 6 kode warna. Dalam aplikasinya, resistor film
metal biasa digunakan pada perangkat elektronik yang memerlukan
ketelitian tinggi, misalnya saja multimeter ataupun alat ukur lainya.

b. Resistor Tidak Tetap (variable resistor)


Berlawanan dengan resistor tetap, resistor variable dapat berubah
nilai resistansinya sesuai pengaruh eksternal yang memang sudah didesain
demikian. Pengelompokan jenis resistor variable didasarkan pada
bagaimana cara merubah resistansi tersebut. Misalnya saja LDR bisa
berubah resistansinya jika terjadi perubahan intensitas cahaya yang
mengenai permukaanya. Untuk lebih jelasnya, mari kita bahas secara
mendetail:
1) Potensiometer
Potensiometer merupakan resistor yang dapat kita
atur besar resistansinya. Cara mengaturnya cukup
dengan memutar bagian tuas tengah potensiometer.
Resistor jenis ini cukup sering digunakan dalam
rangkaian elektronika semacam fm/am tuner, rangkaian sensor cahaya, dan
lain sebagainya. Bagian dalam potensiometer terbuat dari kawat
berhambatan yang melingkar. Namun selain terbuat dari bahan kawat, ada
juga potensiometer yang tersusun dari karbon sehingga ukurannya dapat
diperkecil dan interval resistansi yang cukup besar.
2) Trimpot
Bentuk dan cara kerja trimpot sebenarnya tidak jauh berbeda
dengan potensiometer. Namun agar kita bisa merubah nilai
hambatanya tidak cukup hanya memutar menggunakan tangan kosong
ataupun menggesernya saja. Diperlukan alat semacam obeng -/+ untuk
memutarnya sehingga nilai resistansinya berubah sesuai dengan yang kita
inginkan. Trimpot sama seperti potensiometer juga terdiri atas dua jenis,
yaitu trimpot logaritmik dan linear. Memiliki ciri khusus yang bentuk
ukurannya lebih kecil dari potensiometer.
3) LDR (Light Dependent Resistor)
Seperti yang sudah disinggung diatas, LDR merupakan
jenis resistor variabel yang resistansinya dapat berubah
seiring dengan intensitas cahaya yang mengenai
permukaanya. Dengan sifatnya ini, maka wajar
jika LDR biasa digunakan pada lampu-lampu yang bisa
mati dan hidup secara otomatis. Sebagai contoh biasanya
pada lampu lampu jalan yang akan nyala pada malam hari atau pada saat
wilayah sekitar gelap seperti saat mendung dan badai yang menutupi
matahari dengan otomatis lampu di jalanan akan nyala dengan sendirinya.
Resistansi LDR menurun ketika terpapar cahaya dengan intensitas
tinggi. Sebaliknya, semakin kecil intensitas cahaya yang mengenai
permukaanya maka resistansi LDR akan semakin besar.
4) NTC dan PTC
Untuk kedua jenis resistor ini, dapat mengatur besar
resistansinya dengan merubah temperature lingkungan
sekitar. Pada resistor NTC (negative temperature
coefficient) resisntansi semakin kecil ketika suhu
lingkungan naik. Untuk PTC (positive temperature
coefficient) berlaku sebaliknya, yaitu semakin tinggi
suhu lingkungan semakin besar pula nilai
resistansinya. Pada dasarnya resistansi setiap bahan
pasti dipengaruhi oleh suhu lingkungan meskipun
sangat kecil pengaruhnya. Dalam sebuah rangkaian
listrik skala kecil faktor ini bisa kita abaikan. Namun tidak jika sudah
masuk ke dunia industri skala besar, semua faktor yang dicurigai
berpengaruh sebisa mungkin di hitung dan diteliti efek kedepanya.
C. Alat dan Bahan
1. Resistor kawat 6. Resistor Trimpot
2. Resistor keramik 7. Resistor LDR
3. Resistor film karbon 8 buah 8. Resistor PTC dan NTC
4. Resistor Potensiometer 9. Multimeter analog dan digital

D. Langkah Kerja
1. Siapkan semua alat dan bahan
2. Lengkapi table dibawah, klasifikasikan resistor berdasarkan jenisnya.
No. Resistor Tetap Resistor Tidak Tetap
1.
2.
3.
4.

3. Lengkapi tabel dibawah, dengan mabacaca kode gelang warna resistor


film karbon dan resistor film metal yang telah siapkan. Dan ukur dan catat
hasil pengukuran nilai hambatan/tahanan yang diperoleh menggunakan
multimeter (ohmmeter).

Resis Gelang Gelang Gelang Gelang Hasil Toler Hasil


tor 1 2 3 4 Pembacaan ansi Pengukuran

R1

R2

R3

R4

R5
R6

R7

R8

E. Kesimpulan
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
F. Tugas Pengetahuan
1. Uraikan perbedaan resistor tetap dan resistor tidak tetap. dan tuliskan
masing masing 3 contohnya !
2. Resistor tetap biasa disebut …………………………… dan resistor tidak
tetap biasa disebut ………………………….
3. Pada resistor 4 gelang warna, gelang ketiga dan keempat digunakan
sebagai ;
Gelang ketiga : ……………………………
Gelang keempat : …………………………

Kehadiran Sikap Pengetahuan Keterampilan Keterangan

Tabel Penilaian

Anda mungkin juga menyukai