Anda di halaman 1dari 19

TUGAS 1

RESISTOR

Kelompok 2:

Inayatulloh (5115164341)

Ilham Nurfauzi (5115160089)

Ilham Febrianto (5115165183)

Aditya Fajar Ramadhan (5115160521)

PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA

TAHUN AKADEMIK

2016/2017
PENDAHULUAN

I. Latar Belakang

Manusia tidak dapat hidup hanya mengandalkan satu sama lain, manusia
membutuhkan alat yang dapat mempermudah pekerjaannya sehari-hari. Alat tersebut
diciptakan oleh manusia itu sendiri. Betapa hebatnya makhluk ciptaan Allah SWT
yang telah menciptakan mannusia dengan berbagai macam kepintarannya.

Alat yang dapat membantu kehidupan manusia bias merupakan mesin dan
yang lainnya. Listrik merupakan salah satu hasil temuan manusia dan merupakan
komponen penting dalam kehidupan sampai saat ini.

Listrik adalah rangkaian fenomena fisika yang berhubungan dengan kehadiran


muatan listrik. Listrik menimbulkan berbagai macam efek yang telah umum diketahui
seperti petir, listrik statis, induksi elektromagnetik dan arus listrik. (Listrik, 15)

Arus listrik merupakan perpindahan atau aliran partikel untuk melakukan


kerja pada sebuah muatan listrik dan biasanya diukur dalam ampere. Arus dapat
terdiri dari partikel bermuatan apapun yang berpindah, biasanya adalah electron,
namun muatan apapun yang berpindah menghasilkan arus.

Muatan listrik melewati suatu komponen yang biasa disebut dengan rangkaian
listrik. Rangkaian listrik ini yang biasa digunakan untuk berberbagai macam
keperluan. Apa lagi dizaman sekarang, rangkaian listrik sudah menyebar luas dan
digunakan sebagai salah satu keperluan utama dalam kehidupan. Komponen dalam
rangkaian listrik dapat terdiri dari berbagai maca elemen seperti resistor, kapasitor,
transformator dan elektronika.

Resistor merupakan salah satu komponen yang banyak digunakan salah


satunya sebagai penghambat arus listrik. Resistor juga bias dijadikan sebagai embagi
arus. Pada makalah ini akan memaparkan dengan jelas apa itu resistor dan salah satu
jenis resistor yaitu resistor tetap.
II. Tujuan Materi

Dengan adanya makalah ini diharapkan mahasiswa dapat mengetahui apa itu
resistor, apa saja komponen resistor, bahan pembuatan resistor, fungsi dari resistor,
macam-macam resistor, dan jenis dari resistor tetap. Selain itu, mahasiswa dapat
mengetahui cara pembacaan dari masing-masing resistor tetap tersebut.

Pada makalah ini juga terdapat cara penghitungan resistor pada lampu LED,
agar mahasiswa dapat menghitung dengan rumus dan cara yang tepat.
PEMBAHASAN

I. Resistor

Resistor adalah komponen elektronika yang berfungsi untuk


menghambat arus listrik dan menghasilkan nilai resistansi tertentu.
Kemampuan resistor dalam menghambat arus listrik sangat beragam
disesuaikan dengan nilai resistansi resistor tersebut. (Resistor)

Resistor yang paling banyak beredar di pasaran umum adalah resistor


dengan bahan komposisi karbon, dan metal film. Resistor ini biasanya
berbentuk silinder dengan pita pita warna yang melingkar di badan resistor.
Pita pita warna ini dikenal sebagai kode resistor. Dengan mengetahui kode
resistor kita dapat mengetahui nilai resistansi resistor dan toleransi pada suatu
resistor.

Resistor digunakan sebagai bagian dari rangkaian elektronik dan


sirkuit elektronik, dan merupakan salah satu komponen yang paling sering
digunakan.

Karakteristik yang dimiliki resistor adalah resistansinya, daya listrik


yang dapat dihantarkan, tidak memiliki kutub + dan -, tegangan kerja
maksimum, dan daya kecilnya ditentukan oleh besar kecilnya hambatan.

II. Fungsi Resistor

Resistor memiliki fungsi sebagai:

a. element pasif

b. penahan, pembagi, dan pembatas arus

c. penurun dan pembagi tegangan

III. Karakteristik Resistor


Karakteristik dari resistor adalah:

a. tidak adanya kutub, dapat dipasang terbalik.

b. Memiliki toleransi.

c. Tegangan kerja yang maksimum.

d. Daya kerja ditentukan oleh besar kecilnya hambatan.

IV. Macam-macam Resistor

Dilihat dari fungsinya, resistor dapat dibagi menjadi:

a. Resistor tetap

Resistor tetap merupakann resistor yang mempunyai nilai hambatan tetap.


Biasanya terbuat dari karbon, kawat atau paduan logam.

b. Resistor Tidak Tetap

Resistor ini juga biasa disebut dengan resistor variable, resistor variable
adalah resistor yang nilai tahanannya dapat berubah dengan menggeser
atau memutar. (Wicaksono, 2013)

Berikut merupakan macam-macam resistor tetap:

1) Resistor Kode Warna

Resistor kode warna adalah salah satu resistor tetap yang penghitungannya
dari gelang yang terdapat pada batang resistor tersebut. Resistor kode
warna ada 2 yaitu:

a. Resistor Film Karbon

Resistor ini dibuat dari bahan karbon dan dilapisi dengan bahan film yang
berfungsi sebagai pelindung terhadap pengaruh luar. Nilai resistansinya
dicantumkan dalam bentuk kode warna. Resistor ini juga sudah banyak
digunakan dalam berbagai rangkaian elektronika karena bentuk fisiknya kecil
dan memiliki resistansi yang tinggi. Namun, untuk masalah ukuran fisik,
resistor ini masih kalah jika dibandingkan dengan resistor keramik. Resistor
ini memiliki rating daya sebesar 1/4 watt, 1/2 watt, 1 watt, dan 2 watt. Bentuk
dari resistor ini dapat dilihat pada gambar di samping.

e. Resistor film Metal


Resistor film metal dibuat dengan bentuk hampir menyerupai resistor film
karbon. Resistor tahan terhadap perubahan temperatur. Resistor ini juga
memiliki tingkat kepresisian yang tinggi karena nilai toleransi yang tercantum
pada resistor ini sangatlah kecil, biasanya sekitar 1% atau 5%. resistor film
metal ini memiliki 5 buah gelang warna, bahkan ada yang 6 buah gelang
warna. Sedangkan, resistor film karbon hanya memiliki 4 buah gelang warna.
Resistor film metal ini sangat cocok digunakan dalam rangkaian rangkaian
yang memerlukan tingkat ketelitian yang tinggi, seperti alat ukur. Resistor ini
memiliki rating daya sebesar 1/4 watt, 1/2 watt, 1 watt, dan 2 watt. Bentuk
dari resistor ini dapat dilihat pada gambar di samping.
b. Komponen dan Bahan Resistor Kode Warna

Resistor dibuat dari kawat penghubung dan bubuk karbon yang nantinya akan
dicampur keramik secara merata, lalu
dicetak bulat, semakin banyak
kandungan karbon nilai resistornya
semakin kecil.

Badan resistor dilindungi dengan cat


atau plastik. Resistor komposisi
karbon lawas mempunyai badan yang tidak terisolasi, kawat penghubung dililitkan
disekitar ujung unsur resistif dan kemudian disolder. Resistor yang sudah jadi dicat
dengan kode warna sesuai dengan nilai resistansinya.

c. Cara Penghitungan Resistor Kode Warna (Alwajiz, 2007)


Resistor memiliki 12 warna, Hitam, Coklat, Merah, Kuning, Hijau, Biru,
Ungu, Abu-abu, dan Putin, dan 2 warna toleransi, Emas dan Perak.

Sedangkan dalam
menghitung nilai berbeda
tergantung jenis
resistornya. Berikut
tabelnya:

a. Cincin 4 warna
Dalam cincin 4 warna, cincin warna pertama dan kedua menunjukkan digit
angka, cincin warna ketiga menunjukkan angka pengali, dan cincin warna
keempat menunjukkan toleransi.
b. Cincin 5 warna
Dalam cincin 5 warna, cincin warna pertama, kedua, dan ketiga menunjukkan
digit angka, cincin warna keempat menunjukkan angka pengali, dan cincin
warna kelima menunjukkan toleransi.
c. Cincin 6 warna
Dalam cincin 5 warna, cincin warna pertama, kedua, dan ketiga menunjukkan
digit angka, warna keempat menunjukkan angka pengali, cincin warna kelima
menunjukkan toleransi, dan cincin warna keenam menunjukkan koefisien
suhu.
2) Resistor Cement

Resistor cement adalah


salah satu resistor tetap yang
artinya memiliki besaran
yang tidak berubah-ubah.
Resistor inipun sering
disebut sebagai resistor
balok atau bata, bahkan ada yang menyebutnya resistor kotak. (Dayakubus,
2017)

Resistor cement ini merupakan resistor berdaya besar, kebanyakan


digunakan pada rangkaian amplifier sound system yang menggunakan daya
besar (etechnoz, 2014) karena cenderung memiliki daya lebih dari 2 watt.

Resistor ini memiliki fitur tahan panas dan api, karakteristik benar-
benar terisolasi cocok untu sirkuit yang lusa, nilai resistansi tinggi. Bahan
resistor cement ini hampir sama dengan resistor sebelumnya, hanya saja

a. Resistor cement terbuat dari (Cement Power Resistor)

1. batang keramik

2. kawat resistansi

3. paduan logam

b. Cara Perhitungan

Resistor cement memilliki angka dan huruf:

Contoh: 5W2.2KJ

1. 5W: memiliki daya 5 watt

2. 2.2K: besarnya 2.2 K


3. J: merupakan toleransinya.

G: 2%

J: 5%

K: 10%

M: 20%

3) SMD Resistor

SMD (Surface mounted device)


Resistor termasuk kedalam jenis resistor
tetap yaitu tidak dapat diubah besarnya. SMD adalah komponen elektronika
perakitannya ditempatkan langsung pada sisi solder dari PCB. Maka komponen SMD
langsung bersentuhan dengan permukaan tembaga dari PCB. Berbeda dengan
komponen elektronika konvensional biasa yang memiliki kawat atau logam khusus
sebagai kaki-kakinya, maka SMD memiliki dua atau lebih sisi yang permukaannya
berupa logam khusus yang berfungsi layaknya kaki komponen

konvensional. Bentuknya pun jauh lebih kecil dibandingkan dengan komponen


konvensional. Karena bentuknya yang kecil itulah, maka penandaan pada SMD untuk
menginformasikan jenis, tipe, dan nilainya, digunakan suatu sistem dan standarisasi
khusus yang pada umumnya hanya menggunakan Huruf dan Angka. Oleh karena itu
untuk dapat mengetahui data suatu komponen SMD dengan lengkap, kita
membutuhkan dokumen component datasheets. Tanpa dokumen tersebut maka kita
akan sulit untuk mengetahui polaritas maupun fungsi kaki komponen-komponen
SMD dengan pasti. Karakteristik komponen SMD resistor ialah: (Aan, 2013)
(lpkyudabhakti, 2012) (ndoware, n.d.)

1. Ukuran kecil dan ringan


2. Memiliki presisi tinggi 1% - 20%
3. Komponen yang menempel di permukaan PCB
4. Pemasangannya menempel pada satu sisi PCB
5. Memiliki resistor jenis yang bernilai 0 ohm, yang digunakan sebagai
jumper/paralel

1) Komponen dan bagian

Bahan pembuatan resistor SMD sama dengan resistor-resistor lainnya yaitu terdiri
dari karbon, metal, cermet.

2) Penggunaan

SMD resistor sering digunakan pada benda-benda elektronik seperti: alat


telekomunikasi, radio, tape recorder, televisi, kamera, jam, kalkulator, komputer, dan
lain lain. Tidak hanya di benda elektronik saja tapi juga digunakan pada industri
otomotif dan juga untuk alat medis dan alat militer. Fungsi utama resistor SMD
adalah sebagai hambatan (resistansi) bagi arus listrik.

3) Kelebihan dari SMD dibandingkan dengan komponen konvensional antara lain :

1. Luas permukaan PCB yang dibutuhkan untuk menempatkan rangkaian


elektronika menjadi jauh lebih kecil dibandingkan jika kita membuat PCB
menggunakan komponen elektronika konvensional yang harus menyediakan
lubang untuk kaki-kaki komponen ( Trough-Hole component). Karena SMD
dirakit dengan menempatkannya langsung pada solder side PCB, maka kedua sisi
PCB dapat digunakan dalam membuat rangkaian elektronika sehingga kebutuhan
luas permukaan aktif PCB berkurang sebanyak 50%.
2. Perakitan dapat dilakukan dengan lebih sederhana tanpa harus memotong kaki
komponen dahulu. Proses perakitan otomatis akan lebih mudah dilakukan dan
lebih rendah biayanya.
3. Karena ukurannya yang kecil, maka kepadatan bahan pembungkus komponen
maupun rangkaian final menjadi lebih tinggi.
4. Sangat tahan terhadap guncangan dan tekanan mekanis.
5. Tidak membutuhkan proses pengeboran dan proses mesin lainnya.
6. Dapat menggunakan permukaan tembaga (PCB) yang lebih tipis
7. Murah atau hemat biaya untuk produksi masal.

4) Kekurangan dari SMD antara lain :


1. Sangat sulit untuk membuat IC dengan jumlah kaki yang sangat banyak (raster
0.5 s.d 1.27 mm, max. 148 kaki) dimana penempatan jarak antar kaki lah yang
merupakan masalah utamanya.
2. Desain layout rangkaian elektronika menjadi sangat kompleks. Jarak kaki
komponen memiliki ukuran tertentu (tidak flexible), dimensi dan jarak antar kaki
atau antar komponen menjadi tergantung kepada teknologi yang digunakan oleh
pabrik.
3. Kepadatan bahan pembungkus yang tinggi, menimbulkan masalah pada
temperature tinggi. Dissipasi panas komponen akibat daya yang digunakan
komponen akan langsung tersalurkan melalui permukaan tembaga PCB. Panas
yang tinggi pada permukaan PCB mempengaruhi setiap komponen yang ada.
4. Tidak semua komponen SMD dapat ditandai dengan jelas, dan bahkan banyak
yang tidak ditandai sama sekali.
5. Proses perbaikan peralatan elektronika yang dirangkai menggunakan komponen
SMD, menjadi lebih rumit dilakukan.

5) Cara menghitung nilai SMD resistor

Penandaan nilai resistansi SMD resistor dicetak dengan harga numerik dengan
kode yang mirip dengan kondensator kecil.
Dalam pengkodean untuk SMD resistor ada tiga macam yaitu :
1. Untuk SMD resistor 5 % toleransi dengan angka tiga digit.
2. Untuk SMD resistor 1% toleransi dengan menggunakan angka 4 digit.
3. Untuk SMD resistor 1% toleransi dengan menggunakan kombinasi dua digit
angka dan satu digit huruf.

Resistor toleransi standar ditandai dengan kode tiga digit, dimana dua digit pertama
merupakan informasi dua nilai/harga resistansi,dan digit ketiga merupakan
pengali,lebih mudahnya adalah merupakan jumlah nol yang ditambahkan setelah dua
digit resistansi,

contoh:

A = Digit pertama nilai resistor


B = Digit kedua nilai resistor
C = Angka pengali

Jadi, 47 103 = 47k toleransi 5%

Resistansi kurang dari 10 ohm menggunakan R untuk menunjukkan letak titik


desimal. Contoh:
4 adalah angka yang didepan koma
7 angka dibelakang koma
Jadi hasilnya ialah 4,7 toleransi 5%

Sedangkan untik resistor SMD presisi tinggi ditandai dengan kode empat digit.
Dimana tiga digit pertama menunjukkan harga resistansi dan digit keempat adalah
pengali.

Contoh:

Angka 8, 2, dan 0 adalah angka penting


Angka 2 yang terakhir adalah angka pengali
Jadi hasilnya ialah 820 102 = 82k toleransi 1%
SMD resistor yang berkode 000 dan 0000 memiliki nilai resistansi 0
ohm yang digunakan sebagai jumper.

Untuk membacanya dibutuhkan tabel resistansi . Angka 77 merupakan nilai


resistansi yang harus dilihat ditabel terlebih dahulu dan huruf X adalah faktor
pengali yang juga harus diliat di tabel.
Hasilnya adalah 77=619 dan X= 0,1 jadi, 619 0,1= 61,9 toleransi 1%

Berikut tabel resistansi nya:


PENUTUP

I. Soal

1. Hitunglah resistor kode warna dibawah ini!

Dihitung berdasarkan cincin warna

Cincin nomor 1: coklat: 1

Cincin nomor 2: hitam: 0

Cincin nomor 3: hijau: 5

Cincin nomor 4: hijau: 5: 105

Cincin nomor 5: perak: 10%

Jadi: 105x105 10%=10,5 M

2. Hitunglah Resistor Cement dibawah ini!


50W adalah daya

22 adalah resistansinya

J adalah toleransinya sebesar 5%

Jadi 50Watt 22 5%

3. Hitunglah resistor SMD dibawah ini!

a.

R adalah tanda koma (,)

4 adalah angka di depan koma

2 adalah angka decimal

Jadi: 4,2

b.

820 adalah tiga angka penting


2 adalah pengalinya

Jadi: 820x102= 82 K

4. Hitunglah nilai SMD resistor ini:

a. 01A? 01=100 A=1 jadi: 100x1=100

b. 38C? 38=243 C=100 jadi: 243x100=24,3 K

c. 92Z? 92=887 Z=0,001 jadi 887x0,001=0,887

5. Analisis soal dibawah ini:

1) Menentukan Besar Tegangan Baterai

a. Baterai baru menurut asumsimu berapa, dan setelah pengukuran


dengan volt meter berapa?

Baterai baru menurut asumsi kami sebesar

b. Baterai bekas. Apa yang menyebabkan pada tegangan baterai bekas


tersebut drop?

Hasil pengukuran baterai bekas adalah .

Baterai bekas tegangannya drop dikarenakan tahanan dalam meningkat


setelah digunakan akibatnya pemakaian bateraipun tidak lama. Dan
setelah digunakan, daya bateraipun berkurang.

2) Menentukan tegangan dirumah masing-masing, catat kemudian analisa


dari hasil pencatatan, kenapa ada yang berbeda!

No Nama Pengukuran Pengukuran


Siang Malam

1. Aditya Fajar Ramadhan 213 V 208 V

2. Inayatulloh 204 V 201 V


3. Ilham Nurfauzi 210 V 205 V

4. Ilham Febrianto 214 V 209 V

Tegangan bisa berbeda dikarenakan jarak antara rumah dan travo


distribusi berbeda-beda, ada yang jaraknya jauh dan ada yang jaraknya
besar. Pada malam hari tegangan menjadi lebih kecil dikarenakan
penggunnaan disetiap rumah sangat besar, begitupula sebaliknya,
tegangan pada siang hari membesar karna penggunaan listrik pada saat itu
sangat minimal.

II. Daftar Pustaka

Aan. (2013, 04). Mengenal Komponen SMD Surface Mounted. Retrieved from
aanservice.blogspot: http://aanservice.blogspot.co.id/2013/04/mengenal-
komponen-smd-surface-mounted.html

Alwajiz. (2007, 02 19). Kode Warna Resistor. Retrieved from alwajiz.wordpress:


https://alwajiz.wordpress.com/2007/02/19/kode-warna-resistor/

Cement Resistors. (n.d.). Retrieved from akaneohm:


http://www.akaneohm.com/prd_cat_shape-eng/cement

Dayakubus, P. M. (2017). 6 Jenis Resistor dan Gambarnya. Retrieved from


www.mettakindo.com: www.mettakindo.com/6-jenis-resistor-dan-gambarnya/

etechnoz. (2014, 03 01). Resistor dan Jenis-Jenis Resistor. Retrieved 04 16, 2017,
from etechnoz.wordpress.com:
https://etechnoz.wordpress.com/2014/03/01/jenis-jenis-resistor/

Listrik. (15, 04 2017). Retrieved from Wikipedia: http://id.wikipedia.org/wiki/listrik

lpkyudabhakti. (2012, 04 16). Resistor 4. Retrieved from lpkyudabhakti.wordpress:


https://lpkyudabhakti.wordpress.com/2012/04/16/resistor-4/

ndoware. (n.d.). SMD Surface Mount Device SMT Surface Mount Technology.
Retrieved from ndoware.com: http://ndoware.com/smd-surface-mount-device-
smt-surface-mount-technology.html

Resistor. (n.d.). Retrieved from Wikipedia: https://id.m.wikipedia.org/wiki/Resistor


Sianturi, P. (2013, 01 23). Cara Menghitung Resistor Untuk Lampu LED. Retrieved
from pabrisianturi.blogspot: pabrisianturi.blogspot.co.id/2013/01/cara-
menghitung-resistor-untuk-lampu-led.html

Wicaksono, A. L. (2013, 11). Macam-macam Resistor dan Fungsinya. Retrieved from


anislinuwih.blogspot: anislinuwih.blogspot.co.id/2013/11/macam-macam-
resistor-dan-fungsinya.html

Anda mungkin juga menyukai