Anda di halaman 1dari 20

MAKALALAH RESISTOR DAN KAPASITOR

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI REKAYASA JARINGAN TELEKOMUNIKASI

DISUSUN OLEH :

NAMA :

NPM :

JUDUL MAKALAH : RESISTOR DAN KAPASITOR

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO


POLITEKNIK NEGERI MEDAN
TA : 2022 / 2023

DAFTAR ISI
-Resistor
-Pengertian Resistor
-Cara Kerja Resistor
-Macam-Macam jenis Resistor
-Cara menentukan nilai sebuah Resistor
-Bahan-Bahan yang Digunakan Untuk Membuat Resistor
- Masalah yang Sering terjadi pada Resistor
-Penggunaan Resistor dalam Kehidupan Sehari-hari
-Kapasitor
-Pengertian Kapasitor
-Cara Kerja Kapasitor
-Macam-Macam jenis Kapasitor
-Cara menentukan nilai sebuah Kapasitor
-Bahan-Bahan yang Digunakan Untuk Membuat Kapasitor
-Masalah yang Sering terjadi pada Kapasitor
-Penggunaan Kapasitor dalam Kehidupan Sehari-hari

-Resistor

-Pengertian Resistor
Resistor adalah sebuah alat semi konduktor yang berfungsi sebagai penahan arus atau
Penghambat arus untuk dikeluarkan lebih kecil atau bisa juga salah satu komponen alat
elektronika yang memiki hambatan tertentu.
-Gambar dan simbil Resistor

Keterangan:

-Gambar diatas merupakan contoh dari resistor.kedua gambar tersebut memperlihatkan


bentuk resistor yang asli dan yang digunakan dalam model rangkaian

-Resistor yang berbentuk bergaris garis merupakan model yang dipakai di amerika sedangkan
yang berbenruk kotak merupakan model yang diapakai di eropa.

-Cara Kerja Resistor

Cara kerja dari resistor ini cukup mudah yaitu menghambat arus yang mengalir dari
ujung kutub yang satu ke ujung kutub yang lain dengan nilai hambatan bervariasi sesuai
yang tertera pada resistor tersebut yang kemudian arus yang dialirkan lagi ke komponen
elektronika yang membutuhkan arus lebih kecil atau bahasa lebih mudahnya kalau keran
air kita buka penuh maka air yang megalir dari keran tersebut lebih besar sedangkan air
Keran yang kita buka sedikit maka air keran tersebut sedikit.
-Pembagian macam-macam resistor:

- Resistor Tetap (Fixed Resistor)

1. Resistor Kawat 6. Resistor Film Metal


2. Resistor Batang Karbon
3. Resistor Keramik atau Porselin
4. Resistor Film Karbon
5. Resistor Film Metal

- Resistor Tidak Tetap (Variable Resistor)

1. Potensiometer
2. Trimpot
3. NTC dan PTC
4. LDR

(Fixed Resistor Tetap Resistor)

Resistor jenis ini memiliki nilai resistansi yang tetap atau permanen selama resistor tersebut

Resistor tetap memiliki ciri-ciri yang tidak bisa berubah ubah, dengan nilai resistensi yang
ditandai oleh kode warna atau kode angka.

Resistor tetap juga diklasifikasikan menjadi beberapa kelompok lagi yang berdasarkan
komposisi bahan pembuatnya.

Berikut adalah beberapa pembahasan klasifikasi macam-macam resistor tetap selengkapnya :

a. Resistor Kawat
Resistor kawat merupakan jenis resistor yang pertama kali dibuat. Dahulu resistor ini
digunakan dalam rangkaian yang masih menggunakan tabung hampa (vacuum tube) sebagai
transistornya.

Ukuran fisik resistor ini cukup besar, dengan bentuk yang bermacam variasi, serta memiliki
kapasitas nilai hambatan yang cukup besar pula.

Resistor kawat juga mampu beroperasi pada arus kuat, panas dan tegangan tinggi, sehingga
banyak ditemukan di bagian power pada rangkaian elektronika.

Rating daya yang terdapat pada resistor klasik ini ada berbagai ukuran seperti 1 watt, 2 watt,
5 watt, serta 10 watt.

b. Resistor Batang Karbon

Resistor jenis batang karbon termasuk jenis yang sama dengan resistor kawat, karena
masih memiliki bentuk dan konstruksi resistor klasik.

Resistor ini dirancang dan dibuat dari bahan karbon didalamnya, dan terdapat beberapa kode
warna sebagai tanda besarnya hambatan daripada resistor tersebut.

Resistor batang karbon tercatat sebagai generasi awal, hingga saat ini penggunaan-nya pun
sudah sangat jarang.

Sehingga resistor ini kurang populer bagi seorang praktisi elektronika masa kini, karena
keberadaan-nya juga sudah tergeser dengan banyaknya jenis resistor baru.

c. Resistor Keramik

Sesuai dengan namanya resistor ini terbuat dari bahan porselen atau keramik, dengan
lapisan kaca pada bagian luarnya.

Resistor keramik sudah memiliki inovasi baru dengan ukuran lebih kecil dan efisien daripada
resistor batang karbon dan kawat.

Disamping itu resistor ini memiliki bermacam resistensi, berkisar dari puluhan OHM hingga
kiloan OHM. Sedangkan rating dayanya sebesar 1/4 watt, 1/2 watt, 1 watt, dan 2 watt.

Seiring berkembangnya kemajuan teknologi, resistor keramik saat ini banyak dan cocok
digunakan sebagai komponen gadget, karena ukurannya yang kecil serta memiliki ketelitian
resistansi yang tinggi.

d. Resistor Film Karbon

Resistor Film karbon merupakan sebuah inovasi dari resistor batang karbon. Resistor
dibuat dari bahan karbon didalam dan luarnya dilapisi dengan bahan pelindung berupa film.

Pelindung ini berfungsi untuk mencegah adanya pengaruh eksternal terhadap keseimbangan
sifat dari resistor.
Karakteristiknya pada permukaan resistor terdapat gelang-gelang warna yang berguna
sebagai indikator besarnya hambatan yang terdapat pada resistor tersebut.

Memiliki Rating daya sama dengan Resistor Keramik, namun dalam segi keefektifan ukuran
komponennya masih unggul resistor keramik.

Untuk nilai resistansinya tergantung pada isolator dan proporsi karbon. Jika semakin banyak
bahan karbonnya maka semakin rendah nilai resistansinya.

Sedangkan rating daya yang dimiliki resistor ini sebesar 1/4 watt, 1/2 watt, 1 watt, dan 2 watt
dengan toleransi 5% dan 0%.

Keuntungan menggunakan Resistor Film Carbon yaitu dapat menghasilkan resistor dengan
toleransi yang lebih rendah dan juga rendahnya terhadap kepekaan suhu.

e. Resistor Film Metal

Resistor Film Metal bentuk fisiknya sekilas terlihat mirip dengan resistor jenis film
karbon, hanya sedikit perbedaan-nya pada warna dasar saja.

Namun pada dasarnya kedua jenis resistor tersebut memiliki karakteristik dan cara kerja yang
berbeda.

Jenis resistor film metal memiliki ketelitian lebih tertinggi dibandingkan dengan resistor tetap
jenis lain, dengan toleransi antara 1-5%.

Resistensi Resistor Film Metal dirancang lebih besar dibandingkan dengan Resistor Film
Karbon. Umumnya pada Resistor Film Karbon identik dengan 4 kode warna untuk
membacanya, namun Resistor Film Metal terdapat 5 bahkan 6 kode warna.

Resistor film metal biasa digunakan dalam perangkat elektronik yang memerlukan ketelitian
tinggi, seperti pada multimeter dan beberapa alat ukur lainnya.
Resistor Tidak Tetap (Variable Resistor)

Variable Resistor adalah jenis Resistor yang nilai resistansinya dapat berubah sesuai
pengaruh eksternal serta dapat diatur secara manual sesuai dengan keinginan.

Secara umum Variable Resistor terdiri dari Potensiometer, Rheostat, Trimpot, Thermistor
(Thermal Resistor), dan LDR (Light Dependent Resistor).

Pengelompokan jenis resistor tidak tetap didasarkan pada bagaimana cara merubah resistansi
tersebut. Berikut adalah penjelasannya mari kita simak selengkapnya.

a. Potensiometer
Potensiometer adalah jenis Variable Resistor yang dapat kita rubah nilai risestansinya,
dengan cara memutar manual porosnya melalui sebuah tuas yang terdapat
pada Potensiometer.

Nilai Resistansi Potensiometer biasanya tertulis di badan Potensiometer dalam bentuk kode
angka.

Resistor jenis ini lebih banyak digunakan pada rangkaian elektronika semacam, rangkaian
sensor cahaya, FM atau AM tuner, dan lain sebagainya

b. Rheostat

Rheostat merupakan jenis Variable Resistor yang mampu beroperasi pada tegangan dan
arus yang tinggi. Rheostat dibuat dari uliran kawat resistif yang berdiameter besar.
Cara mengubah dan mengatur nilai resistansinya dilakukan dengan menggeser pada bagian
atas kepala rheostat.

c. Preset Resistor (Trimpot)

Preset Resistor atau sering juga disebut dengan Trimpot (Trimmer


Potensiometer) merupakan jenis Variable Resistor yang memiliki sama fungsi seperti
Potensiometer.

Namun, disamping kesamaan-nya memiliki perbedaan dengan ukuran yang lebih kecil dan
tidak memiliki tuas.

Untuk mengatur nilai resistansinya, dibutuhkan alat bantu tuas seperti obeng kecil untuk
dapat memutar porosnya.

e. Thermistor (Thermal Resistor)

Thermistor merupakam jenis Resistor yang nilai resistansinya dapat dipengaruhi oleh
suhu (Temperature). Thermistor merupakan Singkatan dari “Thermal Resistor”.

Jenis Thermistor (Thermal Resistor) ini terdapat dua macam yaitu Thermistor
NTC (Negative Temperature Coefficient) dan Thermistor PTC (Positive Temperature
Coefficient).

f. LDR (Light Dependent Resistor)

LDR atau Light Dependent Resistor adalah jenis Resistor yang nilai resistansinya dipengaruhi
oleh berapa banyak intensitas cahaya yang diterimanya ketika mengenai permukaanya.

Dengan cara kerja ini, maka LDR (Light Dependent Resistor) biasa digunakan pada beberapa
lampu yang bisa mati dan hidup secara otomatis.

-Cara menentukan nilai sebuah resistor.


Seperti yang dikatakan sebelumnya, nilai Resistor yang berbentuk Axial adalah diwakili oleh
Warna-warna yang terdapat di tubuh (body) Resistor itu sendiri dalam bentuk Gelang.
Umumnya terdapat 4 Gelang di tubuh Resistor, tetapi ada juga yang 5 Gelang.

Gelang warna Emas dan Perak biasanya terletak agak jauh dari gelang warna lainnya sebagai
tanda gelang terakhir. Gelang Terakhirnya ini juga merupakan nilai toleransi pada nilai
Resistor yang bersangkutan.

Tabel disamping ini adalah warna-warna yang terdapat di Tubuh Resistor :

Perhitungan untuk Resistor dengan 4 Gelang warna :

Masukkan angka langsung dari kode warna Gelang


ke-1 (pertama)
Masukkan angka langsung dari kode warna Gelang ke-2
Masukkan Jumlah nol dari kode warna Gelang ke-3 atau pangkatkan angka tersebut dengan
10 (10n)
Merupakan Toleransi dari nilai Resistor tersebut

Contoh :

Gelang ke 1 : Coklat = 1
Gelang ke 2 : Hitam = 0
Gelang ke 3 : Hijau = 5 nol dibelakang angka gelang ke-2; atau kalikan 105
Gelang ke 4 : Perak = Toleransi 10%
Maka nilai Resistor tersebut adalah 10 * 105 = 1.000.000 Ohm atau 1 MOhm dengan toleransi
10%

Cara menghitung nilai Resistor berdasarkan Kode Angka :


Membaca nilai Resistor yang berbentuk komponen Chip lebih mudah dari Komponen Axial,
karena tidak menggunakan kode warna sebagai pengganti nilainya. Kode yang digunakan
oleh Resistor yang berbentuk Komponen Chip menggunakan Kode Angka langsung jadi
sangat mudah dibaca atau disebut dengan Body Code Resistor (Kode Tubuh Resistor)

Contoh :

Kode Angka yang tertulis di badan Komponen Chip Resistor adalah 4 7 3;

Contoh cara pembacaan dan cara menghitung nilai resistor berdasarkan kode
angka adalah sebagai berikut :

Masukkan Angka ke-1 langsung = 4


Masukkan Angka ke-2 langsung = 7
Masukkan Jumlah nol dari Angka ke 3 = 000 (3 nol) atau kalikan dengan 10³
Maka nilainya adalah 47.000 Ohm atau 47 kilo Ohm (47 kOhm)

-Bahan-Bahan yang Digunakan Untuk Membuat Resistor


khrom-nikel (nichrome), senyawa-senyawa nikel (Eureka), dan senyawasenyawa dari
nikel dan perak. Proses pembuatan kawat dilakukan dengan cara menarik dengan
menggunakan mesin cetakan yang telah disesuaikan ukurannya dan kemudian disepuh agar
dihasilkan kulitas yang baik.
Kawat yang telah terbentuk, harus mempunyai keseragaman yang baik, dapat dengan
mudah dibentuk, tahan korosi, dan mempunyai resistivitas yang cukup tinggi. Kemampuan
mudah dibentuk adalah salah satu persyaratan yang penting, dengan demikian bila kawat
tersebut dililitkan, tidak akan mudah retak atau patah. Karakteristik dan pola kegagalan
resistor sangat tergantung pada jenis bahan yang digunakan, metoda pembuatan, situasi
operasi dan lingkungan, serta nilai resistansinya.

-Masalah yang Sering terjadi pada Resistor


resistor yang sering kita jumpai pada sebuah rangkaian elektronika juga sering
mengalami kerusakan.
adapun ciri ciri kerusakan pada komponen ini adalah sebagai berikut:
1.hangus (terbakar)
2.putus ,padahal kalau dilihat sepintas resistor seperti masih baik ,namun ketika kita lakukan
pengukuran menggunakan avometer resistor tersebut tidak menunjukkan nilai
sedikitpun/jarum avometer tidak bergerak untuk menunjukkan nilai resistor tersebut.
3.short.
4.berubah nilainya ./ ketika kita lakukan pengukuran dengan avometer maka nilai resistor
tersebut tidak sesuai dengan nilai gelang gelang warna pada resistor tersebut atau melampaui
batas nilai toleransi.

-Penggunaan Resistor dalam Kehidupan Sehari-hari


Resistor berguna untuk memperkecil tegangan potensial listrik. Salah satu contohnya
adalah PC atau komputer, karena tegangan yang dihasilkan CPU saat rebooting itu sangat
besar makanya di dalam CPU perlu dipasang resistor untuk memperkecil aliran tersebut.
-KAPASITOR
- Pengertian Kapsitor
Kapasitor adalah komponen yang dapat meyimpan energi listrik hampir mirip dengan
baterai,bedanya dengan baterai adalah baterai mampu menampung energi lebih banyak
dibanding kapasitor dengan ukuran fisik yang sama tapi kapasitor memiliki kelebihan dari
baterai,kapasitor dapat mengeluarkan energi di dalamnya dengan cepat.
-Gambar dan simbol Kapasitor

-Prinsip kerja Kapasitor


Kapasitor (yang pada awalnya disebut kondensator) secara struktur prinsipnya terdiri dari
dua buah pelat konduktor yang berlawanan muatan,masing-masing memiliki luas permukaan
A, dan mempunyai muatan persatuan luas σ. Konduktor yang dipisahkan oleh sebuah zat
dielektrik yang bersifat isolator sejauh d. Zat inilah yang nantinya akan memerangkap
elektron-elektron bebas. Muatan berada pada permukaan konduktor yang jumlah totalnya
adalah nol.
Hal ini disebabkan jumlahmuatan negatif dan positif sama besar. Bahan dielektrik adalah
bahan yangjika tidak terdapat medan listrik bersifat isolator, namun jika ada medanlistrik
yang melewatinya, maka akan terbentuk dipol-dipol listrik, yang arah medan magnetnya
melawan medan listrik semula

Sebelum adanya muatan pada kedua pelat, bahan dielektrik memiliki dipole acak
sehingga bersifat isolator. Setelah plat bermuatan yg menghasilkan medanl istrik ke arah
kanan,muatan medan listrik. Muatan positif perlahan-lahan menuju pelat negatif, dan muatan
negatif ke pelat positif. Akibatnya terdapat medan listrik baru pada dielektrik yang melawan
medan listrik semula yang saling menghilangkan,sehingga medan listrik total menjadi nol,
dan arus berhenti mengalir

-Macam macam jenis Kapasitor


Berdasarkan bahan Isolator dan nilainya, Kapasitor dapat dibagi menjadi
2 Jenis yaitu Kapasitor Nilai Tetap dan Kapasitor Variabel. Berikut ini adalah
penjelasan singkatnya untuk masing-masing jenis Kapasitor :

A. KAPASITOR NILAI TETAP (FIXED CAPACITOR)

Kapasitor Nilai Tetap atau Fixed Capacitor adalah Kapasitor yang nilainya konstan atau tidak
berubah-ubah. Berikut ini adalah Jenis-jenis Kapasitor;

1. Kapasitor Keramik (Ceramic Capasitor)

Kapasitor Keramik adalah Kapasitor yang Isolatornya terbuat dari Keramik dan berbentuk
bulat tipis ataupun persegi empat. Kapasitor Keramik tidak memiliki arah atau polaritas, jadi
dapat dipasang bolak-balik dalam rangkaian Elektronika. Pada umumnya, Nilai Kapasitor
Keramik berkisar antara 1pf sampai 0.01µF.

Kapasitor yang berbentuk Chip (Chip Capasitor) umumnya terbuat dari bahan Keramik
yang dikemas sangat kecil untuk memenuhi kebutuhan peralatan Elektronik yang dirancang
makin kecil dan dapat dipasang oleh Mesin Produksi SMT (Surface Mount Technology) yang
berkecepatan tinggi.

2. Kapasitor Polyester (Polyester Capacitor)

Kapasitor Polyester adalah kapasitor yang isolatornya terbuat dari Polyester dengan
bentuk persegi empat. Kapasitor Polyester dapat dipasang terbalik dalam rangkaian
Elektronika (tidak memiliki polaritas arah)
3. Kapasitor Kertas (Paper Capacitor)

Kapasitor Kertas adalah kapasitor yang isolatornya terbuat dari Kertas dan pada
umumnya nilai kapasitor kertas berkisar diantara 300pf sampai 4µF. Kapasitor Kertas tidak
memiliki polaritas arah atau dapat dipasang bolak balik dalam Rangkaian Elektronika.

4. Kapasitor Mika (Mica Capacitor)

Kapasitor Mika adalah kapasitor yang bahan Isolatornya terbuat dari bahan Mika. Nilai
Kapasitor Mika pada umumnya berkisar antara 50pF sampai 0.02µF. Kapasitor Mika juga
dapat dipasang bolak balik karena tidak memiliki polaritas arah.

5. Kapasitor Elektrolit (Electrolyte Capacitor)

Kapasitor Elektrolit adalah kapasitor yang bahan Isolatornya terbuat dari Elektrolit
(Electrolyte) dan berbentuk Tabung / Silinder. Kapasitor Elektrolit atau disingkat dengan
ELCO ini sering dipakai pada Rangkaian Elektronika yang memerlukan Kapasintasi
(Capacitance) yang tinggi. Kapasitor Elektrolit yang memiliki Polaritas arah Positif (-) dan
Negatif (-) ini menggunakan bahan Aluminium sebagai pembungkus dan sekaligus sebagai
terminal Negatif-nya. Pada umumnya nilai Kapasitor Elektrolit berkisar dari 0.47µF hingga
ribuan microfarad (µF). Biasanya di badan Kapasitor Elektrolit (ELCO) akan tertera Nilai
Kapasitansi, Tegangan (Voltage), dan Terminal Negatif-nya. Hal yang perlu diperhatikan,
Kapasitor Elektrolit dapat meledak jika polaritas (arah) pemasangannya terbalik dan
melampui batas kamampuan tegangannya.

6. Kapasitor Tantalum

Kapasitor Tantalum juga memiliki Polaritas arah Positif (+) dan Negatif (-) seperti
halnya Kapasitor Elektrolit dan bahan Isolatornya juga berasal dari Elektrolit. Disebut dengan
Kapasitor Tantalum karena Kapasitor jenis ini memakai bahan Logam Tantalum sebagai
Terminal Anodanya (+). Kapasitor Tantalum dapat beroperasi pada suhu yang lebih tinggi
dibanding dengan tipe Kapasitor Elektrolit lainnya dan juga memiliki kapasintansi yang besar
tetapi dapat dikemas dalam ukuran yang lebih kecil dan mungil. Oleh karena itu, Kapasitor
Tantalum merupakan jenis Kapasitor yang berharga mahal. Pada umumnya dipakai pada
peralatan Elektronika yang berukuran kecil seperti di Handphone dan Laptop.

B. KAPASITOR VARIABEL (VARIABLE CAPACITOR)


Kapasitor Variabel adalah Kapasitor yang nilai Kapasitansinya dapat diatur
atau berubah-ubah. Secara fisik, Kapasitor Variabel ini terdiri dari 2 jenis
yaitu :

1. VARCO (Variable Condensator)

VARCO (Variable Condensator) yang terbuat dari Logam dengan ukuran yang lebih besar
dan pada umumnya digunakan untuk memilih Gelombang Frekuensi pada Rangkaian Radio
(digabungkan dengan Spul Antena dan Spul Osilator). Nilai Kapasitansi VARCO berkisar
antara 100pF sampai 500pF

2. Trimmer

Trimmer adalah jenis Kapasitor Variabel yang memiliki bentuk lebih kecil sehingga
memerlukan alat seperti Obeng untuk dapat memutar Poros pengaturnya. Trimmer terdiri dari
2 pelat logam yang dipisahkan oleh selembar Mika dan juga terdapat sebuah Screw yang
mengatur jarak kedua pelat logam tersebut sehingga nilai kapasitansinya menjadi berubah.
Trimmer dalam Rangkaian Elektronika berfungsi untuk menepatkan pemilihan gelombang
Frekuensi (Fine Tune). Nilai Kapasitansi Trimmer hanya maksimal sampai 100pfs.

-NILAI DAN DAN TOLERANSI SEBUAH RESISTOR

Selain menggunakan kode angka, menghitung nilai kapasitor juga dapat dilakukan dengan
melihat penulisan ring warna yang terdapat pada alat tersebut.

Cara menghitung nilai kapasitor dengan kode warna dapat dilakukan dengan melihat tabel
kapasitor berikut ini:
tabel kapasitor
Apabila sebuah kapasitor ditulis dalam 4 atau 5 ring warna. Cara menghitung nilai
kapasintasinya sebenarnya cukup mudah. Anda dapat menggunakan patokan berikut ini:

 Ring pertama, kedua dan ketiga adalah faktor penggali.


 Ring ke empat merupakan toleransi.
Misalnya terdapat kapasitor dengan kode 4 warna yaitu kuning, ungu, merah dan hijau. Untuk
menghitung nilai kapasintasinya, Anda dapat memperhatikan beberapa poin berikut ini:

 Jika kuning = 4
 Ungu adalah = 7
 Merah = 2 (00)
 Hijau = 5%
Maka dapat disimpulkan jika nilai kapasintasi dari kapasitor tersebut adalah 4+7+00= 4700
pF atau 4,7 nF. Kapasitor tersebut juga memiliki nilai toleransi sebanyak 5%.

Tabel Karakteristik Kapasitor

Dari tabel di atas, dapat disimpulkan bahwa spesifikasi penting dari sebuah kapasitor adalah
sebagai berikut:
1. Tegangan Kerja
KapasitorTegangan
kerja kapasitor
merupakan nilai tegangan
yang berlaku agar sebuah
kapasitor dapat tetap
bekerja dengan baik.Mari
kita ambil satu contoh
yang terdapat sebuah
kapasitor dengan nilai
10uF 25V. Dapat
diartikan tegangan yang
diberikan pada alat
tersebut tidak boleh lebih
dari 25 volt DC.
2. Temperatur Kerja
Kapasitor
Temperatur kerja kapasitor
merupakan batas suhu dimana
sebuah kapasitor dapat bekerja
dengan baik. Kode temperature
untuk kapasitor dapat Anda lihat
pada tabel diatas. Terdapat
beberapa standar populer yang
biasa digunakan yaitu:

 COG (ultra stable)


 X7R (stable)
 Z5V (general purpose)
 Y5V (general purpose)

3. Toleransi Kapasitor

Sama seperti perangkat elektronik yang lainnya, kapasitor juga memiliki nilai toleransi. Yang
mana nilai toleransi ini ditulis dengan kode angka atau huruf dalam digit terakhir kode
kapasitor. Anda dapat melihat simbol toleransi pada tabel karakteristik di atas.

Kesimpulan

Kapasitor hanya dapat menyimpan energi listrik sesuai dengan kapasitas dari alat tersebut.
Untuk mengetahui nilai kapasitor yang dijual di pasaran, terlebih dahulu Anda harus
mengetahui cara menghitung nilai kapasitor.Dan untuk membaca kode kapasitor, baik yang
menggunakan angka ataupun warna kurang lebih memiliki kesamaan. Untuk menghitung
nilai sebuah kapasitor, Anda hanya perlu mempelajari pedoman berikut ini:

 2 digit pertama dari kode kapasitor adalah nilai nominal.


 Digit ketiga merupakan faktor penggali.
 Kode huruf atau angka adalah nilai toleransi.
-BAHAN YANG DIGUNAKAN MEMEBUAT KAPASITOR

Contoh bahan dielektrik yang digunakan dalam suatu kapasitor adalah sebagai berikut:

 Kapasitor Keramik
Keramik kapasitor merupakan jenis kapasitor yang terbuat dari bahan keramik. Selain
tidak memiliki kutub positif dan negatif. Nilai kapasitas untuk kapasitor keramik juga
sangat kecil yakni hanya berkisar 1pF – 0.1uF saja.

 Kapasitor Polyster
Kapasitor polyster yaitu memiliki bentuk yang nyaris sama dengan keramik. Namun
pada umunya kapasitor berbahan polyster ini memiliki berbentuk kotak dan berukuran
kecil.Selain itu, alat tersebut juga tidak memiliki polaritas sehingga pemasangannya
pun menjadi lebih mudah.Jenis kapasitor polyster sering digunakan untuk berbagai
rangkaian elektronika. Contohnya seperti pada power supply, coupling, amplifier dan
lain sebagainya.

 Kapasitor Kertas
Seperti namanya, Paper Capacitor atau kapasitor kertas yaitu terbuat dari bahan
dielektrik kertas. Jenis kapasitor yang satu ini tidak memiliki polaritas dan
kapasitansinya sekitar 300 pf sampai dengan 4µF.

 Kapasitor Mika
Mica kapasitor merupakan kapasitor yang terbuat dari bahan mika. Mica kapasitor
memiliki nilai kapasitas sebesar 50pF sampai dengan 0.02µF.Jenis kapasitor tersebut
tidak memiliki polaritas serta sering digunakan pada beberapa benda. Seperti
rangkaian osilator RF, coupling, filter frekuensi dan lain sebagainya.

 Kapasitor Elektrolit

Kapasitor elektrolit menggunakan bahan dielektrik yang bersifat elektrolit.


Konstruksinya terbuat dari aluminium foil yang juga berperan sebagai pembungkus
sekaligus terminal negatif.Kapasitor ini memiliki nilai kapasitas yang cukup besar
yakni mulai dari 0.47uF hingga ribuan uF.Penggunaan kapasitor elco biasanya
diaplikasikan untuk beberapa keperluan. Seperti digunakan untuk rangkaian power
supply, audio RF dan lain sebagainya.

 Kapasitor Tantalum
Kapasitor tantalum merupakan perpaduan antara kapasitor keramik dengan elco.
Meskipun secara tampilan mirip dengan kapasitor keramik, namun kapasitor tersebut
juga memiliki polaritas.Kapasitor tantalum terbuat dari bahan tantalum.
Penggunaannya sendiri biasanya diaplikasikan pada perangkat elektronik berukuran
kecil. Misalnya saja seperti yang terdapat pada telepon pintar dan alat sejenisnya.

 Kapasitor Polycarbonate
Kapasitor polycarbonate merupakan kapasitor terbuat dari bahan dasar polycarbonate.
Kapasitor polycarbonate memiliki banyak sekali keunggulan.Beberapa diantaranya
yakni dapat beroperasi pada suhu tinggi, usia pemakaian lama, memiliki toleransi
tinggi, dan lain sebagainya.Kapasitor polycarbonate sering diaplikasikan pada
beberapa rangkaian elektronika. Seperti digunakan sebagai filter, timer osilator, circuit
coupling dan lain sebagainya.

 Kapasitor Film
Kapasitor film merupakan kapasitor yang terbuat dari bahan dielektrik film
(polypropylene). Fungsinya yaitu digunakan untuk AC dengan tegangan tinggi, power
supply, pulsa frekuensi tinggi, lampu ballast dan lain sebagainya.

-MASALAH YANG SERING TERJADI PADA RESISTOR

Kematian Kapasitor, bisa disebabkab oleh


 Korsluit (Korslet), diantara kaki kakinya saling menyambung, layaknya terhubung
oleh kabel (konduktor)
 Kering, kehabisan zat cair yang digunakan untuk menyimpan arus listrik, diantara
kaki kakinya sudah tidak ada reaksi apa apa, ibarat seutas kabel yang telah putus.
Kerusakan sebuah kapasitor lebih sering terjadi pada kapasitor nonpolar yang dipasang
sebagai pengarah putaran motor pada peralatan yang lebih mengarah pada peralatan elektrik,
misalnya motor Kipas Angin, Compressor Kulkas, motor pada mesin cuci, motor pompa air
dan lain lain.
Bila terjadi kasus dimana motor penggerak pada peralatan tersebut diatas tidak lagi bisa
berputar, pastilah seorang montir yang handal akan langsung memeriksa komponen yang
bernama kapasitor. Sebab memang komponen inilah yang paling sering mengalami masalah.
Namun kadang entah dengan alasan disengaja atau memang karena benar benar tidak tahu,
seorang montir langsung juga mengatakan bahwa kapasitor sudah mati dan harus diganti
yang baru.Sedang Kapasitor tegangan tinggi dan nonpolar, memiliki harga yang cukup
mahal, Jadi sebagai pemilik peralatan elektrik tersebut harus cukup jeli dalam menangani
masalah ini, setidaknya masih ada kemungkinan peralatan tersebut bisa kembali bekerja
seperti sedia kala, tanpa harus membeli kapasitor yang baru, alias masih menggunakan
kapasitor yang lama.
Yang perlu diketahui adalah bahwa belum tentu kapasitor tersbut benar benar mati!!!!, karena
sering juga kapasitor tersebut tidak bekerja hanya karena menyimpan listrik statis. dan untuk
penanganan masalah listrik stati ini sangat mudah, hanya ples memerlukan sedikit ke hati
hatian.

-PENGGUNAAN KAPASITOR DALAM KEHIDUPAN SEHARI HARI

Fungsi kapasitor sendiri secara umum adalah menyimpan energi di dalam medan listrik.
Selain itu, masih ada beberapa fungsi dari kapasitor lainnya seperti berikut ini.

Memilih frekuensi pemancar pada pesawat radio

Perata tegangan dalam satu daya (power supply)

Menghilangkan percikan api pada sistem pengapian mobil


Mencegah terjadi lompatan listrik agar tidak terputus arus listriknya

Penyaring hambatan yang menggangu dari luar pada perangkat elektroni

Anda mungkin juga menyukai