RANGKAIAN LISTRIK I
RESISTOR
Ditujukan untuk : Drs. Faried Wadjdi, MPd,MM.
Disusun oleh
: 1. Anggi Hermawan
(5115152147)
(5115152651)
5. Yusuf Fadhilah A
(5115152690)
TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
2016
PENDAHULUAN
Di zaman modern ini kita banyak menjumpai alat alat elektronik. Namun, banyak
orang yang tidak tahu komponen apa saja yang ada di dalam alat elektronik tersebut. Semua
alat elektronik membutuhkan listrik untuk bisa beroperasi. Lalu bagaimana fenomena
kelistrikan bisa terjadi?
Listrik terjadi karena adanya pergerakan / aliran elektron yang disebut arus listrik.
Tidak akan ada listrik apabila tidak ada arus listrik. Agar arus listrik yang mengalir ini lancar
dan konstan, maka ia membutuhkan suatu zat penghambatnya, yaitu hambatan listrik.
Alat yang sering digunakan sebagai hambatan listrik adalah resistor. Oleh karena itu
banyak sekali kita jumpai resistor di dalam komponen alat elektronik. Selanjutnya akan
dijelaskan lebih lanjut mengenai resistor.
TUJUAN MATERI
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
PEMBAHASAN
1. Pengertian Resistor
Resistor adalah suatu komponen elektronika yang berfungsi untuk
memberikan hambatan pada aliran elektron. Kemampuan resistor dalam
menghambat listrik disebut resistansi atau hambatan listrik yang diekspresikan
dalam satuan Ohm dan dituliskan dengan simbol . Alat untuk mengukur besar
hambatan listrik adalah Ohmmeter.
Selain untuk membatasi atau menghambat arus listrik, resistor mempunyai
kegunaan atau fungsi lainnya, diantara nya adalah sebagai berikut
2. Karakteristik Resistor
Ada dua karakteristik dalam resistor yaitu :
Nilai resistansinya, yaitu nilai hambatan yang dimiliki oleh resistor tersebut.
Nilai dayanya, yaitu kemampuan untuk menahan arus yang mengalir pada resistor
tersebut.
Nilai daya adalah properti fisik yang tergantung pada konstruksi resistor, ukuran
terutama fisik. Beberapa yang perlu diperhatikan :
Makin besar bentuk fisik resistor, makin besar pula daya resistor tersebut.
Semakin tinggi nilai daya resistor, makin tinggi pula suhu yang bisa
diterima resistor tersebut
Resistor berbahan gulungan kawat pasti lebih besar bentuk dan nilai
dayanya dibandingkan resistor dari bahan karbon.
Nilai daya yang lebih tinggi memungkinkan nilai tegangan yang lebih tinggi.
Peringkat ini memberikan tegangan tertinggi yang dapat diterapkan di resistor
tanpa lengkung internal.
Nilai daya sangat penting sebab ia menunjukkan daya maksimum yang bisa
disipasikan tanpa menimbulkan panas-panas yang berlebihan yang dapat
mengakibatkan kerusakan pada resistor tersebut. Panas yang berlebihan dapat
menyebabkan terbakarnya resistor. Selain itu, nilai daya juga berperan sebagai
pengaman.
3. Macam-macam Resistor
tegangan,mengatur
membatasi
arus,
memperbesar
dan
Resistor ini dibuat dari bahan karbon dan dilapisi dengan bahan
film yang berfungsi sebagai pelindung terhadap pengaruh luar. Nilai
resistansinya dicantumkan dalam bentuk kode warna. Resistor ini
juga sudah banyak digunakan dalam berbagai rangkaian elektronika
karena bentuk fisiknya kecil dan memiliki resistansi yang tinggi.
Resistor ini memiliki rating daya sebesar 1/4 watt, 1/2 watt, 1 watt,
dan 2 watt.
Resistor ini terbuat dari keramik yang dilapisi dengan kaca tipis.
Jenis resistor ini telah banyak digunakan dalam rangkaian elektronika
saat ini karena bentuk fisiknya kecil dan memiliki resistansi yang
tinggi. Resistor ini memiliki rating daya sebesar 1/4 watt, 1/2 watt, 1
watt, dan 2 watt.
ditandai dengan kode tiga digit, dimana dua digit pertama merupakan
informasi dua nilai / harga resistansi, dan digit ketiga merupakan
faktor pengali.
Contoh :
1.
2.
3.
4.
= C = 100
Jadi, 96 C = 976 X 100 = 97.600 Ohm
Potensiometer
yang
dituliskan
dalam
bentuk
angka,
sehingga
akan
jarak
antara
keduanya..
Potensiometer
linier
potensiometer.
Potensiometer
logaritmik
sering
Trimpot
Rheostat
LDR
bagian peka cahaya ( Si, Ge, CdS, CdSe ), alas subtrat, plastik. Tipe
sangat tergantung dari sensitivitas cahaya, ukuran, nilai hambatan.
Contoh Aplikasi LDR sebagai sensor cahaya diantaranya: Rangkaian
alarm, indikator, counter (penghitung), fungsi potensiometer, kontrol
lampu parkir.
VDR
Termistor
Termistor adalah resistor yang nilai resistansinya berubah
karena suhu. Fungsinya pengukur temperatur, alarm tanda kebakaran,
kontrol arus pemanas ruang. Jenisnya ada 3, yaitu :
Jawab : pita ke-1 merah : 2, pita ke-2 merah : 2, pita ke-3 merah : 2, pita ke-4
biru : X 106 , pita ke-5 hijau : toleransinya 0,5%, pita ke-6 kuning : koefisien
suhu nya : 25 ppm. Jadi, 222 X 106 Ohm dengan nilai toleransinya 0,5 % dan
koefisien suhunya 25 ppm.
l
A
dayanya, dan masih banyak lagi. Resistor ini harus segera diganti dengan yang
baru sebab jika dibiarkan tentu saja akan membahayakan.
Berikut ciri resistor yang sudah rusak / tidak layak lagi :
Saat diukur menggunakan multimeter, nilainya tidak sama dengan yang
P=I .R=
V
R
Soal
1. Apa saja fungsi resistor?
2. Apa yang perlu diperhatikan dalan melihat nilai daya pada resistor?
3. Perbedaan apa yang terdapat pada Fixed Resistor / Resistor Tetap, Variable Resistor /
Resistor Variabel, dan Nonlinear Resistor / Resitor Nonlinear?
4. Bagaimana cara menghitung kode warna pada resistor?
5. Bagaimana Ciri-ciri Resistor yang Sudah Tidak Layak?
Jawaban
1.
2. Makin besar bentuk fisik resistor, makin besar pula daya resistor tersebut. Semakin
tinggi nilai daya resistor, makin tinggi pula suhu yang bisa diterima resistor tersebut.
Resistor berbahan gulungan kawat pasti lebih besar bentuk dan nilai dayanya
dibandingkan resistor dari bahan karbon.
3.
Fixed Resistor / Resistor Tetap: Resistor tetap adalah resistor yang nilai
resistansi / hambatannya tetap. Resistor jenis ini terbuat dari bahan nikelin
atau karbon.
Variable Resistor / Resistor Variabel: Resistor variabel adalah resistor yang
dan cahaya.
4. Contoh : Berapakah nilai resistor di bawah ini?
Jawab : pita ke-1 merah : 2, pita ke-2 merah : 2, pita ke-3 merah : 2, pita ke-4
biru : X 106 , pita ke-5 hijau : toleransinya 0,5%, pita ke-6 kuning :
koefisien suhu nya : 25 ppm. Jadi, 222 X 106 Ohm dengan nilai toleransinya
0,5 % dan koefisien suhunya 25 ppm.
5.
LAMPIRAN
Soal
1) Hitunglah nilai resistor SMD di bawah ini
a. 01 A :
b. 92 Z :
2) Mengukur tegangan rumah
3) Mengukur baterai baru dan bekas
4) Menentukan kode warna resistor 0.1 dan 1
Jawaban
1) a. nilai resistor SMD 01 A
01
= 100
=1
= 887
= 0.001
Jadi 92 Z
2)
Gambar 1. Foto yang di ambil pada hari sabtu, jam 13.42 WIB
Gambar 2. Foto yang di ambil pada hari minggu, jam 09.43 WIB
Gambar 3. Foto yang di ambil pada hari jumat, jam 15.34 WIB
Gambar 4. Foto yang di ambil pada hari sabtu, jam 19.45 WIB
Gambar 5. Foto yang di ambil pada hari jumat, jam 13.17 WIB
Analisis :
Tegangan yang diberikan oleh PLN (penyedia layanan listrik) adalah 220 volt, namun
pada kenyataanya tegangan tersebut tidaklah tetap, melainkan dapat berubah sesuai dengan
situasi dan kondisi, pada percobaan yang telah kami lakukan di rumah masing masing, kita
telah menghasilkan berbagai macam hasil.
Sebelum pengukuran, kami telah melakukan berbagai macam metode, salah satunya
dengan tidak mengukur pada jam yang sama, melaikan melakukan pada saat tertentu. Kita
telah melakukan pengukuran dengan berbagai berbagai hasil (gambar 1 5). Pada gambar 1.
Pada jam 13.42 WIB tegangan adalah 220 volt, karena memang pada jam tersebut tidaklah
banyak yang melakukan aktifitas yang membuat tegangan drop (kondisi di perumahan),
sementara pada gambar 2. Pada jam 09.43 WIB tegangan 218 volt, pada jam saat itu memang
banyak yang melakukan aktifitas seperti menonton tv dan memasak sehingga tegangan agak
turun, sementara pada gambar 3, pada jam 15.34 WIB, tegangan cukup besar dikarenakan
sudah berakhirnya jam kerja (kondisi Jakarta), untuk gambar 4. Pada jam 19.45 WIB
tegangan sangat drop pada kisaran 196 volt, penyebabnya adalah kerena pada jam petang
sampai jam 10 malam, pemakaian listrik yang dilakukan di Indonesia secara bersamaan
dengan beban penuh mengakibatkan tegangan menjadi drop, hal ini biasa di sebut dengan
beban puncak, sementara untuk gambar 5. Mempunyai tegangan yang cukup besar karena
pada saat itu saat masa istirahat kerja dan setelah selesai sholat jumat.
Dari percobaan yang telah kami lakukan, kami dapat mengambil kesimpulan bahwa
tegangan listrik sangat erat dengan kondisi dan situasi saat itu, tegangan listrik akan
mengalami penurunan pada saat petang sampai sekitar jam 10 malam yang biasa disebut
beban puncak, disebut beban puncak karena pada waktu itu pemakaian listrik secara
bersamaan dengan beban penuh. Biasa juga dibagi menjadi dua, apakah anda berada pada
daerah industri atau daerah perumahan. Beban puncak pada petang sampai malam hari terjadi
untuk area perumahan, akan tetapi mungkin akan berbeda pada daerah industri, karena
industri justru menggunakan daya penuh pada waktu jam kerja. Penyebab lain adalah jarak
Trafo Distribusi PLN ketempat anda cukup jauh, ini juga dapat berpengaruh pada tegangan
listrik anda.
3)
Analisis :
Kami telah melakukan pengukuran terhadap baterai baru dan bekas, dengan hasil yang
berbeda, untuk baterai yang masih dalam kondisi baru, tegangan baterai dalam posisi 1.88
volt, sementara untuk baterai bekas, tegangan baterai dalam posisi 0.39 volt.
Kondisi tersebut dikarenakan baterai yang telah kita gunakan mengalami penurunan
terhadap tegangannya, sesuai dengan cara bekerja baterai yang mengalirkan arus kepada
beban dan akan kembali kepada baterai, sementara tegangan baterai akan tertinggal dan tidak
dapat kembali ke baterai, hal inilah yang membuat baterai habis (sebenarnya tegangan yang
habis).
DAFTAR PUSTAKA
Hardy, Syam. 1983. Teknik Dasar-Dasar Elektronika. Bandung: Rineka Cipta.
Grob, Bernard. 1984. Basic Electronics. New York : Mc Graw-Hill Book
Company.
Wal, Ing. G. Van der Knol, Ing. E. H. 1983. Ringkasan Elektro Teknik. Jakarta :
Erlangga.
http://www.academia.edu/6257997/MAKALAH_RESISTOR
https://www.academia.edu/5515318/Rangkaian_Listrik_I_-_Resistor
http://id.wikipedia.org/wiki/Resistor