Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH PERANGAT TELEKOMUNIKASI

RASISTOR DAN KAPASITOR

DISUSUN OLEH :

NAMA :
KLS : TRJT 1- C
Latar belakang

Resistor adalah komponen/benda elektronik dua kutub yang dibuat untuk menahan arus
listrik dengan mengunkkan tegangan listrik antara lain kedua kutubnya, nilai tegangan terhadap
resistansi berbanding dengan arus yang mengalir, berdasarkan. Rasistor digunakan sebagai
bagian dari jaringan elektronik dan sirkuit elektronik. Dan merupakan salah satu komponen yang
paling sering di gunakan. Resistor dapat di buat dari bermacam-macam kompon dan film,
bahkan kawat resistensi ( kawat yang dibuat dari paduan resistevitas tinggi seperti nikel-
kromium.)

Sifat utama dari resistror adalah resistansinya dan daya listrik yang dapat dihantarkan. Sifat lain
termasuk koefisien suhu, desah listrik dan papan sirkuit cetak, dan induktansi. Resistor dapat
diintegerasikan dalam sirkuit hibrida dan papan cetak, bahkan sirkuit terpadu. Ukuran dan letak
kaki pada desain sikuit, kebutuhan daya resistor harus cukup dan disesuaikan dengan kebutuhan
arus rangkaian agar tidak terbakar.

1. Cara kerja resistor

Cara kerja dari resistor ini cukup mudah yakni menghambat arus yang mengalir dari
ujung kutub yang satu ke ujug kutub yang lain dengan nilai hambatan bervariasi sesuai yang
tertera pada resistor tersebut yang kemudian arus dialirkan lagi ke komponen elektronika yang
membutuhkan arus lebih kecil sehingga komponen

2. Pengertian dan macam-macam jenis resistor

Penggunaan resistor dalam dunia listrik memiliki penyebaran yang hampir merata
pada seluruh peralatan dan instrumentasi. Seperti halnya untuk membatasi listrik tegangan tinggi
agar tidak terhubung ke ground atau tersentuh manusia maka pada konstruksinya digunakan
resistor sebagai pembatas aliran listrik. Pada contoh lain peralatan yang menggunakan daya
listrik rendah pun menggunakan resistor untuk keperluan penyesuaian daya listrik tiap
komponennya. Begitu banyak penggunaan komponen elektronik bernama resistor ini, maka
pengetahuan tentang resistor menjadi penting kita miliki. Berikut adalah penjelasan tentang
resistor dan jenis-jenisnya

Pengertian resistor komponen dasar elektronika yang digunakan untuk membatasi jumlah aliran
listrik yang mengalir dalam suatu rangkaian elektronika. Resistor merupakan salahsatu komponen
yang penggunaannya paling sering ditemukan di dalam rangkaian elektronika. Hampir seluruh
peralatan elektronika menggunakannya. Pada dasarnya resistor adalah komponen pasif yangmemiliki
suatu nilai hambatan atau resistansi tertentu yang nilainya menentukan jumlah aliran listrik yang
dihasilkan.

SIMBOL RESISTOR
A. RESISTOR TETAP ( FIXED RESISTOR )

komponen dasar elektronika yang digunakan untuk membatasi jumlah aliran listrik yang
mengalir dalam suatu rangkaian elektronika. Resistor merupakan salahsatu komponen yang
penggunaannya paling sering ditemukan di dalam rangkaian elektronika. Hampir seluruh
peralatan elektronika menggunakannya. Pada dasarnya resistor adalah komponen pasif yang
memiliki suatu nilai hambatan atau resistansi tertentu yang nilainya menentukan jumlah aliran
listrik yang dihasilkan.

 1/16 watt

 1/8 watt

 1/4 watt

 1/2 watt

 1 watt

 2 watt

 3 watt

 5 watt

 10 watt

 20 watt

Selain itu, jenis resistor berdasarkan bahannya dapat diklasifikasikan menjadi resistor komposisi
karbon, resistor film karbon, dan resistor film logam yang tergolong dalam Fixed resistor.
RESISTOR KOMPOSISI KARBON

Resistor komposisi karbon terdiri dari unsur resistif yang berbentuk tabung dengan kawat logam
yang terdapat pada kedua ujungnya. Jenis resistor ini terbuat dari komposisi karbon halus yang
dicampur dengan bahan isolasi bubuk sebagai pengikat atau badannya agar mendapatkan nilai
resistansi yang diinginkan. Badan resistor dilapisi dengan plastik ataupun dicat dengan kode
warna yang disesuaikan dengan nilai resistansinya.

RESISTOR FILM KARBON

Resistor film karbon atau juga disebut dengan resistor arang/karbon merupakan resistor yang
dibuat dengan bahan utama arang atau karbon. Resistor film karbon terdiri dari film tipis karbon
yang diendapkan substrat isolator dan dipotong berbentuk spiral. Nilai resistansinya bergantung
pada proporsi karbon dan isolator. Semakin banyak bahan karbon yang digunakan maka semakin
rendah resistansinya. Resistor film karbon memiliki kelebihan yaitu toleransi yang lebih rendah
dan juga rendahnya kepekaan resistor terhadap suhu jika dibandingkan dengan resistor
komposisi karbon.

RESISTOR FILM LOGAM

Resistor film logam atau biasa sering disebut dengan metal film resistor merupakan resistor yang
dibuat dengan bahan utama metal atau logam yang memiliki karakteristik lebih baik. Bentuk
fisik resistor film logam mirip dengan resistor film karbon, hanya saja terdapat perbedaan pada
warna dan jumlah gelang warna yang digunakan dalam penilaian resistor tersebut. Sama seperti
resistor film karbon, resistor ini juga dapat ditemukan dipasaran dengan dengan beberapa
kapasitas daya yaitu 1/8 watt, 1/4 watt dan 1/2 watt. Resistor jenis ini banyak digunakan untuk
keperluan pengukuran dan perangkat industry

B. RESISTOR NILAI BERUBAH (VARIABLE RESISTOR)

Variable Resistor adalah jenis resistor yang nilai resistansinya dapat ditentukan dan diubah-ubah
sesuai keinginan. Variable resistor dapat diklasifikasikan menjadi potensiometer, trimpot dan
rheostat.

POTENSIOMETER

Potensiometer adalah jenis variable resistor yang nilai resistansinya dapat berubah-ubah dan
diatur dengan cara memutar porosnya melalui tuas yang terdapat pada potensiometer. Nilai
resistansi potensiometer biasanya tertulis pada badan potensiometer dalam bentuk kode angka.
Potensiometer banyak diaplikasikan pada penguat suara atau amplifier. Di pasaran potensiometer
dapat kita temukan dengan 2 jenis yang berbeda yaitu potensiometer mono dan potensiometer
stereo.

TRIMPOT

Trimpot atau Trimmer Potensiometer adalah jenis variable resistor yang fungsinya sama dengan
potensiometer, akan tetapi trimpot memiliki ukuran yang lebih kecil dan tidak memiliki tuas
seperti potensiometer. Untuk mengatur nilai resistansinya, biasanya dibutuhkan suatu alat bantu
seperti obeng kecil untuk dapat memutar porosnya.

RHEOSTAT

Rheostat adalah jenis variable resistor yang dapat beroperasi pada tegangan dan arus yang tinggi.
Rheostat terbuat dari lilitan kawat bahan resistif dan untuk mengatur nilai resistansinya
menggunakan penyapu yang bergerak di bagian atas toroid.

C. THERMISTOR (THERMAL RESISTOR)


Thermistor adalah jenis resistor yang memiliki kepekaan tinggi terhadap suhu atau temperature,
sehingga nilai resistansi dari thermistor dapat ditentukan dan dipengaruhi oleh suhu atau
temperature. Terdapat 2 jenis thermistor yaitu PTC (Positive Temperature Coefficient) dan NTC
(Negative Temperature Coefficient).

D. LDR

LDR adalah singkatan dari Light Dependant Resistor. LDR adalah jenis resistor yang memiliki
kepekaan tinggi terhadap intensitas cahaya yang diterimanya. Semakin besar intensitas cahaya
yang diterima maka semakin rendah resistansi resistor tersebut.

Cara menghitung nilai Resistor berdasarkan Kode Warna

Seperti yang dikatakan sebelumnya, nilai Resistor yang berbentuk Axial adalah
diwakili oleh Warna-warna yang terdapat di tubuh (body) Resistor itu sendiri
dalam bentuk Gelang. Umumnya terdapat 4 Gelang di tubuh Resistor, tetapi ada
juga yang 5 Gelang.

Gelang warna Emas dan Perak biasanya terletak agak jauh dari gelang warna
lainnya sebagai tanda gelang terakhir. Gelang Terakhirnya ini juga merupakan
nilai toleransi pada nilai Resistor yang bersangkutan.

Tabel bawah ini adalah warna-warna yang terdapat di Tubuh Resistor :


Mengrhitung Resistor dengan 4 Gelang warna :

Masukkan angka langsung dari kode warna Gelang ke-1 (pertama)


Masukkan angka langsung dari kode warna Gelang ke-2
Masukkan Jumlah nol dari kode warna Gelang ke-3 atau pangkatkan angka tersebut dengan 10
(10n)
Merupakan Toleransi dari nilai Resistor tersebut

Contoh :
Gelang ke 1 : Coklat = 1
Gelang ke 2 : Hitam = 0
Gelang ke 3 : Hijau = 5 nol dibelakang angka gelang ke-2; atau kalikan 105
Gelang ke 4 : Perak = Toleransi 10%
Maka nilai Resistor tersebut adalah 10 * 105 = 1.000.000 Ohm atau 1 MOhm dengan toleransi
10%.
Perhitungan untuk Resistor dengan 5 Gelang warna :

Masukkan angka langsung dari kode warna Gelang ke-1 (pertama)


Masukkan angka langsung dari kode warna Gelang ke-2
Masukkan angka langsung dari kode warna Gelang ke-3
Masukkan Jumlah nol dari kode warna Gelang ke-4 atau pangkatkan angka tersebut dengan 10
(10n)
Merupakan Toleransi dari nilai Resistor tersebut

Kerusakan yang di alami oleh resistor


1.hangus (terbakar)

2.putus ,padahal kalau dilihat sepintas resistor seperti masih baik ,namun ketika kita lakukan
pengukuran menggunakan avometer resistor tersebut tidak menunjukkan nilai sedikitpun/jarum
avometer tidak bergerak untuk menunjukkan nilai resistor tersebut.

3.short.

4.berubah nilainya ./ ketika kita lakukan pengukuran dengan avometer maka nilai resistor
tersebut tidak sesuai dengan nilai gelang gelang warna pada resistor tersebut atau melampaui
batas nilai toleransi.

Contoh :

resistor 100 ohm.ketika kita ukur nilainya cuma 50 ohm ( berubah nilai )

kalau kita hitung dengan perkalian toleransi sebagai berikut:

Gelang 1 coklat = 1

Gelang 2 hitam = 0

Gelang 3 merah = 0

Gelang 4 emas = 5%

Jadi nilainya 100 ohm 5% untuk toleransi.


dan untuk mengetahui kalau resistor tersebut telah melampaui batas toleransi cara
menghitungnya sebagai berikut:

100 x 5 = 500

500 : 100 = 5

Jadi nilai batas toleransi nya adalah

100 – 5 = 95

100 + 5 = 105

jadi untuk resistor nilai 100 ohm 5% apabila ketika kita ukur nilainya kurang dari 95 ohm
dinyatakan rusak dan juga apabila melebihi batas 105 ohm juga dinyatakan rusak.

Lalu bagaimana kalau resistor 100 ohm dengan toleransi 10%

100 x 10 = 1000

1000 : 100 = 10

jadi batas nilai toleransi resistor 100 ohm 10% adalah :

100 – 10 = 90

100 + 10 = 110
1. Pengertian dari kapasitor

Kapasitor adalah komponen elektronika yang mempunyai kemampuan menyimpan elektron-


elektron selama waktu yang tertentu atau komponen elektronika yang digunakan untuk
menyimpan muatan listrik yang terdiri dari dua konduktor dan di pisahkan oleh bahan penyekat
(bahan dielektrik) tiap konduktor di sebut keeping. Kapasitor ditemukan oleh micheal faraday
pada tahun (1791)-(1867).

cara kerja dan symbol dari kapasitro

Sebuah Kapasitor yang sederhana pada dasarnya terdiri dari dua keping pelat paralel yang
dipisahkan oleh daerah non-konduktif. Daerah non-konduktor ini biasanya menggunakan bahan
yang pada umumnya disebut dengan bahan dielektrik. Yang dimaksud dengan “Bahan
Dielektrik” adalah sejenis bahan isolator listrik yang dapat dipolarisasikan atau dikutubkan
(polarized) dengan cara ditempatkannya ke dalam medan listrik. Bila bahan Dielektrik
ditempatkan di medan listrik, muatan listrik tidak mengalir melalui bahan tersebut seperti pada
bahan konduktor, namun hanya sedikit bergeser dari rata-rata posisi setimbangnya (Equilibrium
positions) sehingga menyebabkan polarisasi yang disebut dengan “polarisasi dielektrik.
Secara komersil, bahan-bahan dielektrik pada kapasitor dapat berupa kertas, film plastik, mika,
kaca, keramik dan udara. Sementara pelat yang digunakan kapasitor dapat berupa cakram
aluminium, aluminium foil ataupun lapisan tipis logam yang dipasangkan secara berlawanan sisi
dengan dielektrik padat. Lapisan konduktor – dielektrik – konduktor biasanya digulung menjadi
bentuk silinder ataupun dibiarkan rata.
Berikut ini adalah struktur dasar Kapasitor Tetap :
Kapasitor (Kondensator)

Bila kedua pelat dihubungkan ke sumber tegangan DC atau tegangan searah (misalnya Baterai),
Elektron “didorong” ke satu pelat oleh terminal negatif baterai, sementara elektron “ditarik” dari
pelat lain oleh terminal positif baterai. Jika perbedaan muatan antara kedua pelat tersebut terlalu
besar, maka akan terjadi percikan (spark) yang melompati celah diantara kedua pelat tersebut dan
membuang muatan yang tersimpan (discherge). Untuk meningkatkan jumlah muatan pada pelat,
bahan dielektrik yang berupa non-konduktif (isolator) ditempatkan diantara kedua pelat tersebut.
Fungsi dielektrik tersebut dalam kapasitor adalah sebagai “pemblokir percikan” atau spark
blokker yang bermanfaat untuk dapat meningkatkan kapasitas muatan kapasitor.
Nilai kapasitansi atau kapasitas muatan kapasitor ini juga tergantung pada bahan dielektrik yang
digunakannya. Jika konstanta bahan dielektrik atau permitivitas bahannya bernilai besar maka
nilai kapasitansinya juga akan menjadi besar. Faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi
tingkat kapasitansi kapasitor adalah luas daerah permukaan kepingan pelat dan jarak antara pelat
paralel tersebut. Semakin luas kepingan pelat-pelatnya, semakin besar pula nilai kapasitansinya.
Namun nilai kapasitansi ini berbanding terbalik dengan jarak antara kepingan pelat-pelatnya.
Semakin dekat jarak antara kedua pelatnya, semakin besar pula nilai kapasitansinya.
Kapasitor poliester

Kapasitor poliester adalah kapasitor yang terdiri dari pelat logam dengan film poliester di
antaranya, atau film berlapis logam disimpan pada isolator. Kapasitor poliester dianggap sebagai
standar untuk banyak aplikasi DC dimana biaya adalah pertimbangan utama untuk nilai toleransi
yang rendah.

Sebuah kapasitor Polyester menawarkan nilai toleransi yang sangat rendah, yang setara dengan
5% atau 10%. Kapasitor ini menggunakan lapisan logam dan dielektrik atau polyester Mylar
untuk membuat berbagai nilai kapasitansi. Film poliester ditempatkan di antara dua pelat
kapasitor ini.
Kapasitor kertas

Kapasitor kertas ini sering disebut juga kapasitor padder. Kapasitor kertas adalah kapasitor yang
menggunakan kertas sebagai dielektrik untuk menyimpan muatan listrik. Komponen ini terdiri
dari lembaran aluminium dan lembaran kertas. Lembar kertas ditutup atau direndam dengan
minyak atau lilin untuk melindunginya dari lingkungan luar yang berbahaya.

Kapasitor kertas adalah jenis kapasitor tetap yang berarti kapasitor ini menyediakan kapasitansi
tetap (kapasitansi berarti kemampuan untuk menahan atau menyimpan muatan listrik). Dengan
kata lain, kapasitor kertas adalah jenis kapasitor tetap yang menyimpan jumlah muatan listrik
tetap.
Kapasitor elektrolit

Kapasitor elektrolit memiliki anoda logam yang ditutupi dengan lapisan teroksidasi yang
digunakan sebagai dielektrik. Elektroda kedua adalah elektrolit non-padat (basah) atau padat.
Kapasitor elektrolit terpolarisasi.

Kapasitor elektrolit mempunyai dua kutub kaki berpolaritas positif dan negatif, ditandai oleh
kaki yang panjang positif sedangkan yang pendek negatif atau yang dekat tanda minus ( - )
adalah kaki negatif.

Kapasitansi besar per satuan volume kapasitor elektrolit membuatnya berharga dalam sirkuit
listrik frekuensi tinggi dan arus rendah. Kapasitor ini biasa digunakan pada AC atau sebagai
kapasitor kopling pada amplifier audio, untuk melewatkan atau memintas sinyal frekuensi rendah
dan menyimpan energi dalam jumlah besar.
Kapasitor variabel

Kapasitor variabel adalah kapasitor yang kapasitansinya dapat sengaja dan berulang kali diubah
secara mekanis atau elektronik. Kapasitor variabel sering digunakan dalam sirkuit L / C untuk
mengatur frekuensi resonansi. Misalnya digunakan untuk menyetel radio atau pencocokan
impedansi pada antena tuner.

Kapasitor variabel termasuk kapasitor yang menggunakan konstruksi mekanis untuk mengubah jarak
antara pelat, atau jumlah luas permukaan pelat yang tumpang tindih. Mereka kebanyakan
menggunakan udara sebagai media dielektrik. Kondensator ini dapat berubah kapasitasnya karena
secara fisik mempunyai poros yang dapat diputar dengan menggunakan obeng.
Supercapacitor

Supercapacitor kadang-kadang disebut ultracapacitor adalah istilah umum untuk kapasitor


double-layer listrik (EDLC), pseudocapacitors dan hybrid kapasitor. Supercapacitor tidak
memiliki dielektrik padat konvensional. Nilai kapasitansi kapasitor elektrokimia ditentukan oleh
dua prinsip penyimpanan, yang keduanya berkontribusi pada total kapasitansi kapasitor.

Super kapasitor menyimpan banyak energi. Superkapasitor dibuat dari karbon aerogel, karbon
nanotube, atau bahan elektroda yang sangat berpori, menawarkan kapasitansi yang sangat
tinggi.Super kapasitor menjembatani kesenjangan antara kapasitor konvensional dan baterai isi
ulang. Mereka memiliki nilai kapasitansi tertinggi yang tersedia per satuan volume dan
kepadatan energi terbesar dari semua kapasitor.
Cara Mencari/Mengetahui Nilai Kapasitor Elektrolit (ELCO)

Untuk Kapasitor Elektrolit atau ELCO, nilai Kapasitansinya telah tertera di label badannya
dengan jelas. Jadi sangat mudah untuk menentukan nilainya. Contoh 100µF 16V, 470µF 10V,
1000µF 6.3V ataupun 3300µF 16V. Untuk lebih Jelas silakan lihat gambar dibawah ini :

Nilai Kapasitor pada gambar di bawah adalah 3300µF

Hal yang perlu diingat adalah Kapasitor Elektrolit (ELCO) merupakan jenis Kapasitor yang
memiliki Polaritas (+) dan (-) sehingga perlu hati-hati dalam pemasangannya. Seperti Gambar
diatas, di badan Kapasitor juga terdapat tanda yang menunjukkan Polaritas arah Negatif (-) dari
sebuah Kapasitor Elektrolit. Disamping itu, daya tahan Panas Kapasitor juga tertulis dengan jelas
di label badannya. Contohnya 85°C dan 105°C.

Bahan yang di gunakam dlam membuat kapasitor

Bahan penyusun kapasitor yaitu dua keping atau dua lembaran penghantar listrik yang
dipisahkan menggunakan isolator listrik berupa bahan dielektrik. Masing-masing keping atau
lembaran penghantar listrik diberi muatan listrik dalam jumlah yang sama tetapi berlainan jenis,
yaitu muatan positif dan muatan negatif

Anda mungkin juga menyukai