PENDAHULUAN
A. Pendahuluan
Listrik sudah menjadi kebutuhan primer yang sudah tidak bisa dipisahkan
tergantung pada adanya energi listrik. Lalu bagaimana listrik bisa terjadi?
listrik. Tidak akan ada listrik apabila tidak ada arus listrik. Agar arus listrik yang
untuk memahami konsep hambatan listrik. Arus listrik kita analogikan sebagai
aliran air yang mengalir, dan hambatan listrik dianalogikan sebagai diameter
pipa tempat air mengalir. Apabila diameter pipa diperkecil, maka jumlah air
Hambatan ini sangat penting dalam suatu rangkaian listrik. Alat yang
B. Tujuan
PEMBAHASAN
A. Resistor
Ada banyak sekali jenis resistor yang dijual dipasaran mulai dari resistor ukuran
sangat kecil yang ditempel pada permukaan PCB atau lebih dikenal dengan
nama Surface Mounting Device (SMD) hingga resistor daya yang memiliki
Prinsip kerja resistor adalah dengan mengatur elektron (arus listrik) yang
pada aliran arus listrik. Resistor juga dapat dirangkai secara seri, parallel atau
signal, tetapi hanya mengurangi arus dan tegangan suatu signal yang
melewatinya. Pada saat resistor dilewatkan arus listrik maka terdapat sejumlah
Untuk dapat dilewati oleh arus listrik maka pada kedua kaki resistor harus
ada beda potensial listrik. Besar potensial listrik ini seimbang dengan besar
rugi-rugi panas yang timbul pada resistor. Semakin besar beda potensial listrik
, maka semakin besar rugi-rugi panas yang timbul. Pada rangkaian DC beda
potensial ini dikenal dengan sebutan voltage drop. Tegangan jepit pada resistor
dapat diukur dengan mengukur beda potensial pada kaki-kaki resistor pada saat
voltage drop antara kedua kaki ketika arus listrik mengalir melewatinya. Besar
arus listrik dan voltage drop yang terjadi mengikuti aturan hukum Ohm. Besar
hambatan resistor akan menentukan besar arus listrik yang mengalir atau besar
tegangan jepit yang timbul. Hal ini akan sangat berguna dalam pengaturan arus
B. Jenis Resistor
Yaitu resistor yang nilainya tidak dapat berubah, jadi selalu tetap
(konstan). Resistor ini biasanya dibuat dari nikelin atau karbon. Berfungsi
banyak dibuat dan memiliki harga yang sangat murah. Resistor ini
dan merata kemudian dicetak dalam bentuk tabung kecil yang pada
kaki resistor. Sisi luar resistor ditutup dengan bahan isolator dan
Film Type Resistor dibuat dari bahan metal film, carbon film atau
seperti nikel atau oksida film seperti timah oksida ke dalam subtract
keramik.
Resistor ini dibuat dari bahan metal film, karbon film atau metal
oksida film. Lapisan tipis logam murni seperti nikel atau oksida logam
harga yang mahal dan hanya digunakan untuk keperluan khusus yang
Karena dibuat dari gulungan kawat nikrom, maka resistor ini dapat
bekerja pada arus dan tegangan listrik yang besar, namun melepaskan
panas yang cukup besar sehingga body resistor dibuat dari bahan logam
hingga 100 Kohm. Dengan daya 5 Watt hingga 300 Watt. Nilai toleransi
d. SDM Resistor
ini memiliki ukuran yang kecil dan dipasang pada jalur rangkaian tanpa
perlu proses pengeboran pada pcb. Karena ukurannya yang kecil dan
dengan kode. Sdm resistor memiliki toleransi lebih kecil dari 1% dengan
menggeser atau memutar toggle pada alat tersebut, sehingga nilai resistor
a. Potensiometer
variabel resistor.
tampak pada gambar 10. Kaki A dan B adalah sebuah resistor tetap
3. Termistor
panas atau dapat juga digunakan untuk menjaga suhu suatu rangkaian atau
kode warna sebagai petunjuk besarnya nilai resistansi (tahanan) dari resistor.
Resistor ini mempunyai bentuk seperti tabung dengan dua kaki di kiri dan
kanan. Pada badannya terdapat lingkaran membentuk cincin kode warna, kode
ini untuk mengetahui besar resistansi tanpa harus mengukur besarnya dengan
tabel 1.
Tabel 1
Besaran resistansi suatu resistor dibaca dari posisi cincin yang paling
depan ke arah cincin toleransi. Biasanya posisi cincin toleransi ini berada pada
badan resistor yang paling pojok atau juga dengan lebar yang lebih menonjol,
sedangkan posisi cincin yang pertama agak sedikit ke dalam. Dengan demikian
Kalau kita telah bisa menentukan mana cincin yang pertama selanjutnya adalah
Jumlah cincin yang melingkar pada resistor umumnya sesuai dengan besar
toleransinya. Biasanya resistor dengan toleransi 5%, 10% atau 20% memiliki 3
Misalnya resistor dengan cincin kuning, violet, merah dan emas. Cincin
berwarna emas adalah cincin toleransi. Dengan demikian urutan warna cincin
resistor ini adalah, cincin pertama berwarna kuning, cincin kedua berwarna
violet dan cincin ke tiga berwarna merah. Cincin ke empat yang berwarna emas
adalah cincin toleransi. Dari tabel 1.1 diketahui jika cincin toleransi berwarna
emas, berarti resistor ini memiliki toleransi 5%. Nilai resistansinya dihitung
nilai satuan dari resistor ini. Karena resistor ini resistor 5% (yang biasanya
memiliki tiga cincin selain cincin toleransi), maka nilai satuannya ditentukan
oleh cincin pertama dan cincin kedua. Masih dari tabel 1.1, diketahui cincin
kuning nilainya = 4 dan cincin violet nilainya = 7. Jadi cincin pertama dan ke
dua atau kuning dan violet berurutan, nilai satuannya adalah 47. Cincin ketiga
adalah faktor pengali, dan jika warna cincinnya merah berarti faktor pengalinya
adalah 100. Sehingga dengan ini diketahui nilai resistansi resistor tersebut
adalah nilai satuan x faktor pengali atau 47 x 100 = 4700 Ohm = 4,7K Ohm dan
toleransinya adalah + 5%. Arti dari toleransi itu sendiri adalah batasan nilai
resistansi minimum dan maksimum yang di miliki oleh resistor tersebut. Nilai
nilainya berada pada rentang nilai maksimum dan minimum (4465 s/d 4935)
maka resistor tadi masih memenuhi standar. Nilai toleransi ini diberikan oleh
sama antara satu resistor dengan resistor yang lainnya sehingga para desainer
Spesifikasi lain yang perlu diperhatikan dalam memilih resistor pada suatu
rancangan selain besar resistansi adalah besar watt-nya atau daya maksimum
yang mampu ditahan oleh resistor. Karena resistor bekerja dengan di aliri arus
= 2
Semakin besar ukuran fisik suatu resistor, bisa menunjukkan semakin
ukuran 1/8, 1/4, 1/2, 1, 2, 5, 10 dan 20 watt. Resistor yang memiliki disipasi
persegi empat berwarna putih, namun ada juga yang berbentuk silinder dan
biasanya untuk resistor ukuran besar ini nilai resistansi di cetak langsung
1K10W.
nilai tertentu. Akan tetapi nilai resistor tersebut tidak ada di toko penjual,
nilai resistor dengan resistansi yang unik tersebut dapat dilakukan dengan cara
dibutuhkan. Terdapat dua cara untuk merangkaikan resistor, yaitu seri dan
parallel.
1. Rangkaian Seri
Bila resistor dirangkai secara seri maka nilai hambatan totalnya akan
bertambah.
= 1 = 2 = 3
= 1 + 2 + 3
= .
Maka didapat:
. = . 1 + . 2 + . 3
= 1 + 2 + 3
Tegangan untuk tiap resistor (voltage drop) dapat dihitung:
1 = . 1 2 = . 2 3 = . 3
2. Rangkaian Parallel
Bila resistor dirangkai secara paralel, maka hambatan total akan lebih
paralel dan dihubungkan ke sumber arus DC, maka hambatan resistor total
akan menjadi kecil dan terjadi proses pembagian arus listrik. Besar
hambatan total dan arus listrik yang mengalir pada tiap resistor dapat
= 1 = 2 = 3
= 1 + 2 + 3
Maka didapat:
= + +
1 2 3
1 1 1 1
= + +
1 2 3
1 = 2 = 3 =
1 2 3
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
untuk menghambat suatu aliran arus listrik. Resistor yang dihubung dengan
sumber DC dapat digunakan sebagai pembagi tegangan jika dirangkai seri, dan
sebagai pembagi arus jika dirangkai parallel. Terdapat berbagai jenis resistor:
1. Resistor tetap
2. Variable resistor
3. Termistor