REESITOR
Definisi Resistor
Resistor dalam suatu teori dan penulisan formula yang berhubungan dengan resistor
disimbolkan dengan huruf “R”. Kemudian pada desain skema elektronika resistor tetap disimbolkan
dengan huruf “R”, resistor variabel disimbolkan dengan huruf “VR” dan untuk resistorjenis
potensiometer ada yang disimbolkan dengan huruf “VR” dan “POT”.
Jenis-jenis Resistor
Berdasarkan jenis dan bahan yang digunakan untuk membuat resistor dibedakan menjadi
resistor kawat, resistor arang dan resistor oksida logam atau resistor metal film.
Resistor kawat atau wirewound resistor merupakan resistor yang dibuat dengan bahat kawat
yang dililitkan. Sehingga nilai resistansiresistor ditentukan dari panjangnya kawat yang
dililitkan. Resistor jenis ini pada umumnya dibuat dengan kapasitas daya yang besar.
Resistor arang atau resistor karbon merupakan resistor yang dibuat dengan bahan utama
batang arang atau karbon. Resistor karbon ini merupakan resistor yang banyak digunakan dan
banyak diperjual belikan. Dipasaran resistor jenis ini dapat kita jumpai dengan kapasitas daya
1/16 Watt, 1/8 Watt, 1/4 Watt, 1/2 Watt, 1 Watt, 2 Watt dan 3 Watt.
Resistor Oksida Logam (Metal Film Resistor)
Resistor oksida logam atau lebih dikenal dengan nama resistor metal film merupakan resistor
yang dibuah dengan bahan utama oksida logam yang memiliki karakteristik lebih baik.
Resistor metal film ini dapat ditemui dengan nilai tolerasni 1% dan 2%. Bentuk fisik resistor
metal film ini mirip denganresistor kabon hanya beda warna dan jumlah cicin warna yang
digunakan dalam penilaian resistor tersebut. Sama seperti resistorkarbon, resistor metal film
ini juga diproduksi dalam beberapa kapasitas daya yaitu 1/8 Watt, 1/4 Watt, 1/2 Watt.
Resistor metal film ini banyak digunakan untuk keperluan pengukuran, perangkat industri
dan perangkat militer.
Kemudian berdasarkan nilai resistansinya resistor dibedakan menjadi 2 jenis yaitu resistor
tetap (Fixed Resistor) dan resistor tidak tetap (Variable Resistor).
Resistor tetap merupakan resistor yang nilai resistansinya tidap dapat diubah atau tetap.
Resistor jenis ini biasa digunakan dalam rangkaian elektronika sebagai pembatas arus dalam
suatu rangkaian elektronika. Resistor tetap dapat kita temui dalam beberpa jenis, seperti :
Pontensiometer, tipe variable resistor yang dapat diatur nilai resistansinya secara
langsung karena telah dilengkapi dengan tuas kontrol. Potensiometer terdiri dari 2
jenis yaitu Potensiometer Linier dan Potensiometer Logaritmis
Trimer Potensiometer, yaitu tipe variable resistor yang membutuhkan alat bantu
(obeng) dalam mengatur nilai resistansinya. Pada umumnya resistor jenis ini disebut
dengan istilah “Trimer Potensiometer atau VR”
Thermistor, yaitu tipe resistor variable yangnilairesistansinya akan berubah
mengikuti suhu disekitar resistor. Thermistor terdiri dari 2 jenis yaitu NTC dan PTC.
Untuk lebih detilnya thermistor akan dibahas dalam artikel yang lain.
LDR (Light Depending Resistor), yaitu tipe resistor variabel yang nilai resistansinya
akan berubah mengikuti cahaya yang diterima oleh LDR tersebut.
KAPASITOR
Definisi Kapasitor
Kapasitor adalah suatu komponen elektronika yang berfungsi untuk menyimpan arus
listrik dalam bentuk muatan. sebuah kapasitor pada dasarnya terbuat dari dua buah
lempengan logam yang saling sejajar satu sama lain dan diantara kedua logam tersebut
terdapat bahan isolator yang sering disebut dielektrik.
Bahan dielektrik tersebut dapat mempengaruhi nilai dari kapasitansi kapasitor tersebut.
adapun bahan dielektrik yang paling sering dipakai adalah keramik, kertas, udara, metal film
dan lain-lain. Suatu kapasitor mempunyai satuan yaitu Farad (F), yang menemukan adalah
Michael Faraday(1791-1867).
Jenis-jenis kapsitor
pada dasarnya kapasitor dibagi menjadi 2 bagian yaitu kapasitor Polar dan Non Polar, berikut
penjelasanya :
Sifat dasar sebuah kapasitor adalah dapat menyimpan muatan listrik, dan kapasitor
juga mempunyai sifat tidak dapat dilalui arus DC (direct Current) dan dapat dilalui arus AC
(alternating current) dan juga dapat berfungsi sebagai impedansi (resistansi yang nilainya
tergantung dari frekuensi yang diberikan). kapasitor berdasarkan nilai kapasitansinya dibagi
menjadi 2 bagian:
* kapasitor variable adalah kapasitor yang dapat diubah nilainya. Biasanya kapasitor ini
digunakan sebagai tuning pada sebuah radio. Ada 2 macam kapasitor variable yaitu varco
(variable Capacitor) dengan inti udara dan varaktor ( dioda varaktor). Pada dasarnya varaktor
adalah sebuah Dioda tetapi dipasang terbalik, dioda varaktor dapat mengubah kapasitansi
dengan memberikan tegangan reverse kepada ujung anoda dan katodanya. Biasanya varaktor
digunakan sebagai tuning pada radio digital dengan fasilitas auto search.
Kegunaan Kapasitor
Fungsi kapasitor adalah pada rangkaian rangkaian elektronika biasanya adalah sebagai
berikut:
* Kapasitor sebagai kopling, dilihat dari sifat dasar kapasitor yaitu dapat dilalui arus ac dan
tidak dapat dilalui arus dc dapat dimanfaatkan untuk memisahkan 2 buah rangkaian yang
saling tidak berhubungan secara dc tetapi masih berhubungan secara ac(signal), artinya
sebuah kapasitor berfungsi sebagai kopling atau penghubng antara 2 rangkaian yang berbeda.
* Kapasitor berfungsi sebagai filter pada sebuah rangkaian power supply, yang saya maksud
disini adalah kapasitor sebagai ripple filter, disini sifat dasar kapasitor yaitu dapat
menyimpan muatan listrik yang berfungsi untuk memotong tegangan ripple.
* Kapasitor digunakan juga untuk mencegah percikan bunga api pada sebuah saklar.
Dioda
Definisi Dioda
Dioda adalah komponen aktif semikonduktor yang terdiri dari persambungan (junction)
P-N.Sifat dioda yaitu dapat menghantarkan arus pada tegangan maju dan menghambat arus
pada tegangan balik. Dioda berasal dari pendekatan kata dua elektroda yaitu anoda dan
katoda. Dioda semikonduktor hanya melewatkan arus searah saja (forward), sehingga
banyak digunakan sebagai komponen penyearah arus. Secara sederhana sebuah dioda bisa
kita asumsikan sebuah katup, dimana katup tersebut akan terbuka manakala air yang mengalir
dari belakang katup menuju kedepan, sedangkan katup akan menutup oleh dorongan aliran
air dari depan katup.
Dioda disimbolkan dengan gambar anak panah yang pada ujungnya terdapat garis yang
melintang. Simbol tersebut sebenarnya adalah sebagai perwakilan dari cara kerja dioda itu
sendiri. Pada pangkal anak panah disebut juga sebagai anoda (kaki positif = P) dan pada
ujung anak panah disebut sebagai katoda (kaki negative = N).
Fungsi Dioda
1. Sebagai penyearah, untuk dioda bridge
2. Sebagai penstabil tegangan (voltage regulator), untuk dioda zener
3. Pengaman / sekering
4. Sebagai rangkaian clipper, yaitu untuk memangkas / membuang level sinyal yang
ada di atas atau di bawah level tegangan tertentu.
5. Sebagai rangkaian clamper, yaitu untuk menambahkan komponen DC kepada suatu
sinyal AC
6. Sebagai pengganda tegangan.
7. Sebagai indikator, untuk LED (light emiting diode)
8. Sebagai sensor panas, contoh aplikasi pada rangkaian power amplifier
9. Sebagai sensor cahaya, untuk dioda photo
10. Sebagai rangkaian VCO (voltage controlled oscilator), untuk dioda varactor
JENIS DIODA
1. Dioda standar
Dioda jenis ini ada dua macam yaitu silikon dan germanium. Dioda silikon mempunyai
tegangan maju 0.6 V sedangkan dioda germanium 0.3 V. Dioda jenis ini mempunyai
beberapa batasan tertentu tergantung spesifikasi. Batasan batasan itu seperti batasan tegangan
reverse, frekuensi, arus, dan suhu. Tegangan maju dari dioda akan turun 0.025 V setiap
kenaikan 1 derajat dari suhu normal.
Sesuai karakteristiknya dioda ini bisa dipakai untuk fungsi-fungsi sebagai berikut:
1. Penyearah sinyal AC
2. Pemotong level
3. Sensor suhu
4. Penurun tegangan
5. Pengaman polaritas terbalik pada DC input
Contoh dioda jenis ini adalah 1N400x (1A), 1N5392 (1.5A), dan 1N4148 (500mA).
Dioda jenis ini mempunyai lapisan fosfor yang bisa memancarkan cahaya saat diberi
polaritas pada kedua kutubnya. LED mempunyai batasan arus maksimal yang mengalir
melaluinya. Diatas nilai tersebut dipastikan umur led tidak lama. Jenis led ditentukan oleh
cahaya yang dipancarkan. Seperti led merah, hijau, biru, kuning, oranye, infra merah dan
laser diode
3. Dioda Zener
Fungsi dari dioda zener adalah sebagai penstabil tegangan. Selain itu dioda zener juga
dapat dipakai sebagai pembatas tegangan pada level tertentu untuk keamanan rangkaian.
Karena kemampuan arusnya yang kecil maka pada penggunaan dioda zener sebagai penstabil
tegangan untuk arus besar diperlukan sebuah buffer arus. Dioda zener dibias mundur
(reverse).
4. Dioda photo
Dioda photo merupakan jenis komponen peka cahaya. Dioda ini akan menghantar jika
ada cahaya yang mauk dengan intensitas tertentu. aplikasi dioda photo banyak pada sistem
sensor cahaya (optical). Contoh : pada optocoupler dan optical pick-up pada sistem CD.
Dioda photo dibias maju (forward).
5. Dioda varactor
Kelebihan dari dioda ini adalah mampu menghasilkan nilai kapasitansi tertentu sesuai
dengan besar tegangan yang diberikan kepadanya. Dengan dioda ini maka sistem penalaan
digital pada sistem transmisi frekuensi tinggi mengalami kemajuan pesat, seperti pada radio
dan televisi. Contoh sistem penalaan dengan dioda ini adalah dengan sistem PLL (Phase lock
loop), yaitu mengoreksi oscilator dengan membaca penyimpangan frekuensinya untuk
kemudian diolah menjadi tegangan koreksi untuk oscilator. Dioda varactor dibias reverse
KARAKTERISTIK DIODA
1. Bias Maju Dioda
Adalah cara pemberian tegangan luar ke terminal diode. Jika anoda dihubungkan dengan
kutub positif batere, dan katoda dihubungkan dengan kutub negative batere, maka keadaan
diode ini disebut bias maju (forward bias). Aliran arus dari anoda menuju katoda, dan aksinya
sama dengan rangkaian tertutup. Pada kondisi bias ini akan terjadi aliran arus dengan
ketentuan beda tegangan yang diberikan ke diode dan akan selalu positif.
Sebaliknya bila anoda diberi tegangan negative dan katoda diberi tegangan positif, arus
yang mengalir jauh lebih kecil dari pada kondisi bias maju. Bias ini dinamakan bias mundur
(reverse bias) pada arus maju diperlakukan baterai tegangan yang diberikan dengan tidak
terlalu besar maupun tidak ada peningkatan yang cukup significant.
Sebagai karakteristik dioda, pada saat reverse, nilai tahanan diode tersebut relative
sangat besar dan diode ini tidak dapat menghantarkan arus listrik. Nilai-nilai yang didapat,
baik arus maupun tegangan tidak boleh dilampaui karena akan mengkibatkan rusaknya dioda.
.TRANSISTOR
Definisi Transistor
Seiring dengan perkembangannya, Transistor pada saat ini telah dirancang telah
berbagai jenis desain dengan fitur aliran arus dan pengendali yang unik. Ada jenis Transistor
yang berada dalam kondisi OFF hingga terminal Basis diberikan arus listrik untuk dapat
berubah menjadi ON sedangkan ada jenis lain yang berada dalam kondisi ON hingga harus
diberikan arus listrik pada terminal Basis untuk merubahnya menjadi kondisi OFF. Ada juga
Transistor yang membutuhkan arus kecil dan tegangan kecil untuk mengaktifkannya namun
ada yang hanya memerlukan tegangan untuk mengoperasikannya. Ada lagi Transistor yang
memerlukan tegangan positif untuk memicu pengendalinya di terminal Basis sedangkan ada
Transistor yang memerlukan tegangan negatif sebagai pemicunya.
Jenis-jenis Transistor
Secara umum, Transistor dapat digolongkan menjadi dua keluarga besar yaitu
Transistor Bipolar dan Transistor Efek Medan (Field Effect Transistor). Perbedaan yang
paling utama diantara dua pengelompokkan tersebut adalah terletak pada bias Input (atau
Output) yang digunakannya. Transistor Bipolar memerlukan arus (current) untuk
mengendalikan terminal lainnya sedangkan Field Effect Transistor (FET) hanya
menggunakan tegangan saja (tidak memerlukan arus). Pada pengoperasiannya, Transistor
Bipolar memerlukan muatan pembawa (carrier) hole dan electron sedangkan FET hanya
memerlukan salah satunya. Berikut ini adalah jenis-jenis Transistor beserta penjelasan
singkatnya.
Transistor Bipolar adalah Transistor yang struktur dan prinsip kerjanya memerlukan
perpindahan muatan pembawanya yaitu electron di kutup negatif untuk mengisi kekurangan
electon atau hole di kutub positif. Bipolar berasal dari kata “bi” yang artinya adalah “dua”
dan kata “polar” yang artinya adalah “kutub”. Transistor Bipolar juga sering disebut juga
dengan singkatan BJT yang kepanjangannya adalah Bipolar Junction Transistor.
Transistor Bipolar terdiri dari dua jenis yaitu Transistor NPN dan Transistor PNP. Tiga
Terminal Transistor ini diantaranya adalah terminal Basis, Kolektor dan Emitor.
Transistor NPN adalah transistor bipolar yang menggunakan arus listrik kecil dan
tegangan positif pada terminal Basis untuk mengendalikan aliran arus dan tegangan
yang lebih besar dari Kolektor ke Emitor.
Transistor PNP adalah transistor bipolar yang menggunakan arus listrik kecil dan
tegangan negatif pada terminal Basis untuk mengendalikan aliran arus dan tegangan
yang lebih besar dari Emitor ke Kolektor.
Transistor Efek Medan atau Field Effect Transistor yang disingkat menjadi FET ini adalah
jenis Transistor yang menggunakan listrik untuk mengendalikan konduktifitasnya. Yang
dimaksud dengan Medan listrik disini adalah Tegangan listrik yang diberikan pada terminal
Gate (G) untuk mengendalikan aliran arus dan tegangan pada terminal Drain (D) ke terminal
Source (S). Transistor Efek Medan (FET) ini sering juga disebut sebagai Transistor Unipolar
karena pengoperasiannya hanya tergantung pada salah satu muatan pembawa saja, apakah
muatan pembawa tersebut merupakan Electron maupun Hole.
Fungsi transistor
Transistor sebagai saklar elektronik, yaitu dengan mengatur bias dari sebuah
transistor sampai transistor jenuh maka didapat hubungan singkat antar kaki konektor
dan emitor, dengan memanfaatkan kejadian ini maka transistor bisa digunakan
sebagai saklar.
Transistor sebagai penguat arus, lalu fungsi dari transistor lainnya adalah dapat di
gunakan sebagai penguat arus. Dengan fungsi ini transistor dapat digunakan sebagai
rangkaian power supply tentunya dengan tegangan yang di setting. Untuk dapat
digunakan sebagai fungsi penguat arus transistor harus dibias tegangan yang constant
pada basisnya, agar pada emitor keluar tegangan yang tetap. Umumnya untuk dapat
tegangan basis agar tetap digunakan diode zener.
Transistor sebagai penguat sinyal AC, Adapun fungsi transistor yang yang lainnya
adalah sebagai penguat sinyal AC, dan lain-lain.
MOSFET
Definisi MOSFET
Berbagai simbol digunakan untuk MOSFET. Desain dasar umumnya garis untuk
saluran dengan kaki sumber dan cerat meninggalkannya di setiap ujung dan membelok
kembali sejajar dengan kanal. Garis lain diambil sejajar dari kanal untuk gerbang. Kadang-
kadang tiga segmen garis digunakan untuk kanal peranti moda pengayaan dan garis lurus
untuk moda pemiskinan.
Jenis-jenis MOSFET
FinFET
Peranti FinFET gerbang ganda
FinFET adalah sebuah peranti gerbang ganda yang diperkenalkan untuk memprakirakan flek
kanal pendek dan mengurangi perendahan sawar diinduksikan-cerat.
Peranti MOSFET moda pemiskinan adalah MOSFET yang dikotori sedemikian rupa
sehingga sebuah kanal terbentuk walaupun tidak ada tegangan dari gerbang ke sumber. Untuk
mengendalikan kanal, tegangan negatif dikenakan pada gerbang untuk peranti salur-n
sehingga "memiskinkan" kanal, yang mana mengurangi arus yang mengalir melalui kanal.
Pada dasarnya, peranti ini ekivalen dengan sakelar normal-hidup, sedangkan MOSFET moda
pengayaan ekivalen dengan sakelar normal-mati.
Karena peranti ini kurang berdesah pada daerah RF dan penguatan yang lebih baik, peranti
ini sering digunakan pada peralatan elektronik RF.
c. Logika NMOS
MOSFET salur-n lebih kecil daripada MOSFET salur-p untuk performa yang sama, dan
membuat hanya satu tipe MOSFET pada kepingan silikon lebih murah dan lebih sederhana
secara teknis. Ini adalah prinsip dasar dalam desain logika NMOS yang hanya menggunakan
MOSFET salur-n. Walaupun begitu, tidak seperti logika CMOS, logika NMOS menggunakan
daya bahkan ketika tidak ada pensakelaran. Dengan peningkatan teknologi, logika CMOS
menggantikan logika NMOS pada tahun 1980-an.
d. MOSFET daya
Irisan sebuah MOSFET daya dengan sel persegi. Sebuah transistor biasanya terdiri dari
beberapa ribu sel.
MOSFET daya memiliki struktur yang berbeda dengan MOSFET biasa. Seperti peranti
semikonduktor daya lainnya, strukturnya adalah vertikal, bukannya planar. Menggunakan
struktur vertikal memungkinkan transistor untuk bertahan dari tegangan tahan dan arus yang
tinggi. Rating tegangan dari transistor adalah fungsi dari pengotoran dan ketebalan dari
lapisan epitaksial-n, sedangkan rating arus adalah fungsi dari lebar kanal. Pada struktur
planar, rating arus dan tegangan tembus ditentukan oleh fungsi dari dimensi kanal,
menghasilkan penggunaan yang tidak efisien untuk daya tinggi. Dengan struktur vertikal,
besarnya komponen hampir sebanding dengan rating arus dan ketebalan komponen sebanding
dengan rating tegangan.
MOSFET daya dengan struktur lateral banyak digunakan pada penguat audio hi-fi.
Kelebihannya adalah karakteristik yang lebih baik pada daerah penjenuhan daripada
MOSFET vertikal. MOSFET vertikal didesain untuk penggunaan pensakelaran.
e. DMOS
Kanal-P
Kanal-N
Kegunaan MOSFET
Fungsinya biasanya digunakan pada rangkaian power supply jenis switching untuk menghasilkan
tegangan tinggi untuk menggerakkan trafo.
OSILATOR
Definisi Osilator
Penggolongan osilator
Osilator Frekuensi Rendah (Low Frequency Oscilator), yaitu Osilator yang dapat
membangkitkan frekuensi rendah dibawah 20Hz.
Osilator Audio (Audio Oscilator), yaitu Osilator yang dapat membangkitkan frekuensi
Audio diantara 16Hz hingga 20kHz.
Osilator Frequency Radio (Radio Oscilator), yaitu Osilator yang dapat
membangkitkan Frekuensi Radio diantara 100kHz hingga 100GHz.
Sebuah Rangkaian Osilator sederhana terdiri dari Dua bagian utama, yaitu Penguat
(Amplifier) dan Umpan Balik (Feedback). Berikut ini Blok Diagram dasar sebuah Rangkaian
Osilator.
Pada dasarnya, Osilator menggunakan sinyal kecil atau desahan kecil yang berasal dari
Penguat itu sendiri. Pada saat Penguat atau Amplifier diberikan arus listrik, desah kecil akan
terjadi, desah kecil tersebut kemudian diumpanbalik ke Penguat sehingga terjadi penguatan
sinyal, jika keluaran (output) penguat sefasa dengan sinyal yang diumpanbalik (masukan)
tersebut, maka Osilasi akan terjadi.
Fungsi Osilator
Osilator berfungsi untuk membangkitkan getaran listrik dengan frekuensi tertentu dan
amplitudonya tetap. Dasar dari sebuah osilator yaitu sebuah rangkaian penguat dengan sistem
feedback, yaitu sebagian sinyal keluaran yang dikembalikan lagi ke masukan dengan phase
dan tegangan yang sama sehingga terjadi osilasi yang terus menerus.
Adapun beberapa bagian yang menjadi syarat untuk sebuah osilator supaya terjadi osilasi
yaitu adanya rangkaian penguat, rangkaian feedback, dan rangkaian tank circuit.
Rangkaian feedback yaitu suatu rangkaian umpan balik yang sebagian sinyal
keluarannya dikembalikan lagi ke masukan, hal ini salah satu sistem supaya terjadinya
tegangan dan phase yang sama antara input dan output, juga menjadi salah satu syarat
penting terjadinya osilasi pada sebuah rangkaian osilator. Pada umumnya rangkaian
feedback menggunakan komponen pasif R dan C ( Malvino, 1993).
Tank circuit yaitu rangkaian yang menentukan frekuensi kerja dari osilator frekuensi
pembawa (carrier), yang digunakan pada aplikasi ini digunakan komponen L dan C
karena semakin tinggi frekuensi yang digunakan maka makin kecil harga komponen
yang digunakan lain halnya menggunakan R dan C karena frekuensi yang dihasilkan
tidak akan bisa mencapai harga yang paling tinggi karena terbatasnya harga Resistor.
SAKELAR
Definisi Sakelar
Sakelar adalah sebuah perangkat yang digunakan untuk memutuskan jaringan listrik,
atau untuk menghubungkannya. Jadi saklar pada dasarnya adalah alat penyambung atau
pemutus aliran listrik. Selain untuk jaringan listrik arus kuat, saklar berbentuk kecil juga
dipakai untuk alat komponen elektronika arus lemah.
Secara sederhana, saklar terdiri dari dua bilah logam yang menempel pada suatu
rangkaian, dan bisa terhubung atau terpisah sesuai dengan keadaan sambung (on) atau putus
(off) dalam rangkaian itu. Material kontak sambungan umumnya dipilih agar tahan terhadap
korosi. Kalau logam yang dipakai terbuat dari bahan oksida biasa, maka saklar akan sering
tidak bekerja. Untuk mengurangi efek korosi ini, paling tidak logam kontaknya harus disepuh
dengan logam anti korosi dan anti karat. Pada dasarnya saklar tombol bisa diaplikasikan
untuk sensor mekanik, karena alat ini bisa dipakai pada mikrokontroller untuk pengaturan
rangkaian pengontrolan.
Jenis-jenis sakelar
Saklar Toggle
Saklar Toggle ini menghubungkan atau memutuskan arus dengan cara menggerakkan
toggle/tuas yang ada secara mekanis. Ukurannya relatif kecil, pada umumnya
digunakan pada rangkaian elektronika
Selector Switch, disingkat (SS)
Saklar pemilih ini menyediakan beberapa posisi kondisi on dan kondisi off, ada dua,
tiga, empat bahkan lebih pilihan posisi, dengan berbagai tipe geser maupun putar.
Saklar pemilih biasanya dipasang pada panel kontrol untuk memilih jenis operasi
yang berbeda, dengan rangkaian yang berbeda pula. Saklar pemilih memiliki beberapa
kontak dan setiap kontak dihubungkan oleh kabel menuju rangkaian yang berbeda,
misal untuk rangkaian putaran motor cepat dan untuk rangkaian putaran motor
lambat. Atau pada rangkaian audio misalnya memilih posisi radio, tape dan lainnya
Saklar Mekanik
Saklar mekanik umumnya digunakan untuk automatisasi dan juga proteksi rangkaian.
Saklar mekanik akan on atau off secara otomatis oleh sebuah proses perubahan
parameter, misalnya posisi, tekanan, atau temperatur. Saklar akan On atau Off jika set
titik proses yang ditentukan telah tercapai. Terdapat beberapa tipe saklar mekanik,
antara lain: Limit Switch, Flow Switch, Level Switch, Pressure
Switch dan Temperature Switch. Contoh pengunaannya seperti pada magic com
adalah saklar Temperature Switch
Temperature Switch
Saklar temperatur disebut thermostat, bekerja berdasarkan perubahan temperatur.
Perubahan kontak elektrik di-trigger (dipicu) oleh pemuaian cairan yang ada pada
chamber yang tertutup (sealed chamber) chamber ini terdiri dari tabung kapiler dan
silinder yang terbuat dari stainless steel. Cairan di dalam chamber mempunyai
koefisiensi temperatur yang tinggi, sehingga jika silinder memanas, cairan akan
memuai, dan menimbulkan tekanan pada seluruh lapisan penutup chamber. Tekanan
ini menyebabkan kontak berubah status.Secara fisik saklar ini terdiri dari dua
komponen, yaitu bagian yang bergerak/bergeser (digerakkan oleh tekanan) dan bagian
kontak. Bagian yang bergerak dapat berupa diafragma atau piston. Kontak elektrik
biasanya terhubung pada bagian yang bergerak, sehingga jika terjadi pergeseran akan
menyebabkan perubahan kondisi (On ke Off atau sebaliknya)
Saklar termasuk bahan jadi yang merupakan alat yang berfungsi untuk
menghubungkan dan memutuskan arus listrik dari sumber tegangan menuju beban. Saklar
sangat banyak macam dan jenisnya misalnya: untuk keperluan instalasi penerangan, untuk
tegangan tinggi, instalasi tenaga dan banyak lagi jenisnya. Sebagai pengetahuan dasar cukup
mengenai beberapa macam yang dijumpai dalam kehidupan sehari-hari: di rumah, sekolah
dan tempat-tempat umum lainnya. Saklar ada yang dipasang di luar tembok dan ada pula
yang dipasang did alam. Saklar yang dipasang di dalam tembok harganya lebih mahal, tetapi
lebih banyak yang menyukai sebab tampak lebih bersih dindingnya karena pipanya tidak
tampak,sehingga tidak mengganggu pemandangan.
Setelah kita saksikan bersama tentang pelaksanaan dari bermacam-macam penghubung untuk
ini kami berikan sedikit keterangan-keterangan dari rangkaian penghubung tersebut.
1. Saklar tunggal (lihat gambar 1)Saklar ini tidak lagi memerlukan penjelasan. Ini suatu cara
yang termudah untuk menghubungkan/memutuskan suatu hantaran.
2. Saklar seri/deret (lihat gambar 2)Saklar seri ini gunanya untuk memutuskan dan
menghubungkan dua buah kelompok lampu secara bergantian.
Misalnya:
Lampu yang terdapat pada ruangan tamu dan lampu yang terdapat pada taman dapat hidup
sendiri-sendiri atau seluruhnya dihidupkan pada waktu bersamaan.
3. Saklar tukar/hotel (lihat gambar 3)Saklar tukar/hotel ini digunkaan apabila kita
menghendaki melayani satu lampu dari dua tempat atau lampu menyala secara berurutan.
Misalnya:
Pada lorong-lorong dalam kamar yang dua pintu dan tangga pada rumah bertingkat, maka
kita pakai dua buah saklar tukar.
4. Saklar silang (lihat gambar 4)Saklar silang ini digunakan apabila kita harus dapat
melayani satu lampu dan tiga tempat, maka kita pakai saklar silang waktu memasang.
Hendaklah diingat, bahwa saklar yang pertama dan penghabisan haruslah dipasang saklar
tukar, saklar di antaranya adalah saklar silang.
5. Saklar kutub tiga (lihat gambar 6)Saklar ini dipakai pada golongan yang terdiri dari
sejumlah lampu-lampu besar.
Misalnya:
Untuk penerangan lantai, penerangan bagian atas dan gedung-gedung pertemuan untuk
dihubungkan dengan tiga fasa. Hubungan ini disambung dan diputuskan dengan saklar kutub
tiga.
6. Saklar tarik (lihat gambar 7)Saklar tarik ini digunakan pada kamar tidur, dan kamar
mandi yang dapat dihidupkan dan dimatikan dengan menarik saklarnya dengan perantaraan
tali sebagai penariknya.
7. Saklar tombol tekan (lihat gambar 8)Saklar tombol banyak digunakan untuk mengontrol
motor-motor listrik dan juga banyak digunakan untuk melayani bel, dan lain-lain.
OP-AMP (operational amplifier)
Definisi Op-AMP
Operational Amplifier atau yang biasa disebut op-amp merupakan suatu jenis
penguat elektronika dengan sambatan (bahasa Inggris: coupling) arus searah yang memiliki
bati (faktor penguatan atau dalam bahasa Inggris: gain) sangat besar dengan dua masukan
dan satu keluaran. Penguat operasional pada umumnya tersedia dalam bentuk sirkuit terpadu
dan yang paling banyak digunakan adalah seri 741. Penguat operasional adalah perangkat
yang sangat efisien dan serba guna. Contoh penggunaan penguat operasional adalah untuk
operasi matematika sederhana seperti penjumlahan dan pengurangan terhadap tegangan
listrik hingga dikembangkan kepada penggunaan aplikatif seperti komparator dan osilator
dengan distorsi rendah.
Berikut dibawah ini adalah Simbol dan bentuk IC Op-Amp pada umumnya.
Secara umum, Operational Amplifier (Op-Amp) yang ideal memiliki karakteristik sebagai
berikut :
Pada dasarnya, kondisi Op-Amp ideal hanya merupakan teoritis dan hampir tidak
mungkin dicapai dalam kondisi praktis. Namun produsen perangkat Op-Amp selalu berusaha
untuk memproduksi Op-Amp yang mendekati kondisi idealnya ini. Oleh karena itu, sebuah
Op-Amp yang baik adalah Op-Amp yang memiliki karakteristik yang hampir mendekati
kondisi Op-Amp Ideal.
SCR
Definisi SCR
SCR singkatan dari Silicon Control Rectifier. Adalah Dioda yang mempunyai fungsi
sebagai pengendali. SCR atau Tyristor masih termasuk keluarga semikonduktor dengan
karateristik yang serupa dengan tabung thiratron. Sebagai pengendalinya adalah gate (G).
SCR sering disebut Therystor. SCR sebetulnya dari bahan campuran P dan N. Isi SCR terdiri
dari PNPN (Positif Negatif Positif Negatif) dan biasanya disebut PNPN Trioda.
Seperti yang telah dijelaskan tadi, bahwa komponen SCR memiliki fungsi sebagai
pengendali atau sebagai saklar (switch). Dalam sebuah rangkaian elektronika, komponen
elektronika dalam memutus dan menyambung arus serta tegangan listrik kelas menengah ke
atas. Berikut adalah lambang atau simbol dari komponen SCR.
Perlu dipahami bahwa prinsip kerja dari komponen SCR sebenarnya tak berbeda dari
komponen dioda pada umumnya. Akan tetapi karena SCR memiliki 3 kaki, maka
perlakuannya juga sedikit berbeda. Agar dapat berkerja sebagaimana mestinya, kaki ketiga
(gate) dari komponen SCR ini memerlukan tegangan positif sebagai trigger atau pemicu.
Saat SCR dalam keadaan ON, maka seterusnya akan dalam keadaan ON walaupun
tegangan pemicu dilepas. Dan untuk mengembalikannya ke posisi OFF, arus maju pada
anoda dan katoda harus diturunkan sampai berada di posisi Ih (Holding Current) SCR. Perlu
diketahui bahwa masing-masing SCR memilik arus holding yang berbeda-beda.
TRIAC
Definisi Triac
TRIAC, atau Triode for Alternating Current (Trioda untuk arus bolak-balik)
adalah sebuah komponen elektronik yang kira-kira ekivalen dengan dua SCR yang
disambungkan antiparalel dan kaki gerbangnya disambungkan bersama. Nama resmi untuk
TRIAC adalah Bidirectional Triode Thyristor. Ini menunjukkan sakelar dwiarah yang dapat
mengalirkan arus listrik ke kedua arah ketika dipicu (dihidupkan). Ini dapat disulut baik
dengan tegangan positif ataupun negatif pada elektrode gerbang. Sekali disulut, komponen ini
akan terus menghantar hingga arus yang mengalir lebih rendah dari arus genggamnya, misal
pada akhir paruh siklus dari arus bolak-balik. Hal tersebut membuat TRIAC sangat cocok
untuk mengendalikan kalang AC, memungkinkan pengendalian arus yang sangat tinggi
dengan arus kendali yang sangat rendah. Sebagai tambahan, memberikan pulsa sulut pada
titik tertentu dalam siklus AC memungkinkan pengendalian persentase arus yang mengalir
melalui TRIAC (pengendalian fase). Low-Current TRIAC dapat mengontak hingga kuat arus
1 ampere dan mempunyai maksimal tegangan sampai beberapa ratus volt. Medium-Current
TRIACS dapat mengontak sampai kuat arus 40 ampere dan mempunyai maksimal tegangan
hingga 1.000 volt.
TRIAC memiliki kemampuan yang dapat mengalirkan arus listrik ke kedua arah
(bidirectional) ketika dipicu. Terminal Gate TRIAC hanya memerlukan arus yang relatif
rendah untuk dapat mengendalikan aliran arus listrik AC yang tinggi dari dua arah
terminalnya. TRIAC sering juga disebut dengan Bidirectional Triode Thyristor.Pada
dasarnya, sebuah TRIAC sama dengan dua buah SCR yang disusun dan disambungkan secara
antiparalel (paralel yang berlawanan arah) dengan Terminal Gerbang atau Gate-nya
dihubungkan bersama menjadi satu. Jika dilihat dari strukturnya, TRIAC merupakan
komponen elektronika yang terdiri dari 4 lapis semikonduktor dan 3 Terminal, Ketiga
Terminal tersebut diantaranya adalah MT1, MT2 dan Gate. MT adalah singkatan dari Main
Terminal.
Berikut ini adalah gambar dan Struktur serta Simbol TRIAC.
Gambar diatas adalah Rangkaian dasar dari aplikasi TRIAC yang digunakan
sebagai Switching (Saklar). Pada saat SW1 terbuka, tidak ada arus listrik yang mengalir ke
terminal Gate TRIAC dan Lampu dalam kondisi OFF (mati). Saat SW1
tertutup/dihubungkan, Terminal Gate pada TRIAC akan dialiri oleh arus listrik melalui
Resistor (R) dari sumber daya DC atau Baterai (VG). Hal ini akan menggerakkan TRIAC
menjadi Konduktor yang menghubungkan Lampu dengan sumber arus listrik AC. Lampu
akan berubah menjadi ON (Nyala).
Aplikasi TRIAC
TRIAC merupakan komponen yang sangat cocok untuk digunakan sebagai AC
Switching (Saklar AC) karena dapat megendalikan aliran arus listrik pada dua arah siklus
gelombang bolak-balik AC. Kemampuan inilah yang menjadi kelebihan dari TRIAC jika
dibandingkan dengan SCR. Namun TRIAC pada umumnya tidak digunakan pada rangkaian
switching yang melibatkan daya yang sangat tinggi. Salah satu alasannya adalah karena
karakteristik Switching TRIAC yang non-simetris dan juga gangguan elektromagnetik yang
diciptakan oleh listrik yang berdaya tinggi itu sendiri.