Anda di halaman 1dari 8

MATA PELAJARAN

PRAKARYA ELEKTRONIKA SMA

BAHAN AJAR
MEMPERKENALKAN KOMPONEN KOMPONEN
DASAR ELEKTRONIKA
KOMPONEN PASIF

Di Susun Oleh
AINUR ROFIK ISLAMI

1. RESISTOR
Pengertian resistor adalah komponen elektrik yang berfungai memberikan hambatan terhadap aliran
arus listrik.
Komponen elektronik ini dibuat untuk mengatur tegangan listrik dan arus listrik, dengan resistansi
tertentu. Resistor terbuat dari bahan karbon dan dilapisi dengan bahan film yang berfungsi sebagai
pelindung.
Pengertian Resistor dan Fungsinya
Resistor memberikan hambatan agar komponen yang diberi tegangan tidak dialiri dengan arus yang
besar. Alat ini juga dapat digunakan sebagai pembagi tegangan.
Fungsi resistor yang utama adalah membatasi dan mengatur arus listrik dalam suatu rangkaian
elektronika. Akan tetapi, ada beberapa fungsi resistor lainnya yang tidak kalah penting.
Komponen tersebut dapat digunakan sebagai pembatas arus listrik, pengatur arus listrik, pembagi
tegangan listrik, hingga penurun tegangan listrik.
Rumusnya adalah sebagai berikut :

 R = V/I
dimana :
R = Tahanan dengan satuan Ohm ( Ω )
V = Tegangan dengan satuan Volt ( V )
I = Arus dengan satuan Ampere ( I )
).

 Besarnya hambatan listrik sebuah resistor bisa diketahui dengan melihat kode warna atau nilai
yang tertera langsung di bodinya

Mengenal Jenis Resistor


Setelah memahami pengertian dan fungsi penting resistor pada perangkat elektronik, selanjutnya
adalah mengenal beberapa jenis resistor. Berikut jenis-jenisnya.
a. Resistor Tetap
Jenis resistor ini memiliki nilai resistansinya tetap. Nilai resistansinya ditandai dengan kode
warna atau kode angka. Dapat dibagi menjadi tiga kategori, yakni resistor karbon, film karbon,
dan film logam.

Gambar 1. Resistor Tetap


Tabel 1.

b. Variable Resistor
Selanjutnya adalah variable resistor yang dapat diatur atau diubah sesuai keinginan. Variable
resistor terbagi menjadi potensiometer, rheostat, dan trimpot.

Gambar 2. Variabel Resistor


c. Thermal Resistor
Jenis ini adalah jenis resistor yang nilai resistansinya dapat dipengaruhi oleh suhu.
Thermistor adalah komponen elektronik jenis resistor yang nilai hambatan atau resistansinya
dapat berubah seiring dengan perubahan temperatur (suhu) yang mengenai thermistor tersebut.
Thermistor termasuk dalam keluarga resistor yang terbuat dari bahan semikonduktor sehingga
nilai resistansinya bersifat variabel atau dapat berubah-ubah. Kata thermistor berasal dari dua
buah kata yaitu thermal dan resistor, sehingga secara harfiah thermistor dapat diartikan sebagai
resistor yang nilai hambatan atau resistansinya dipengaruhi oleh thermal atau suhu panas.
Terdapat dua jenis thermistor yaitu Thermistor PTC (Positive Temperature Coefficient) dan
Thermistor NTC (Negative Temperature Coefficient).

Gambar 3. Thermal Resistor

d. Light Dependent Resistor


LDR atau Light Dependent Resistor merupakan jenis resistor yang nilai resistansinya
dipengaruhi oleh intensitas cahaya yang diterima.
LDR atau Light Dependent Resistor adalah jenis resistor yang nilai hambatan atau nilai
resistansinya tergantung pada intensitas cahaya yang diterimanya. Semakin rendah intensitas
cahaya yang diterima, maka nilai resistansi LDR akan semakin besar. Sebaliknya, semakin tinggi
intensitas cahaya yang diterima LDR, maka nilai resistansi LDR akan semakin kecil.
Fungsi LDR adalah sebagai sebuah sensor cahaya yang dapat dimanfaatkan dalam berbagai jenis
perangkat atau rangkaian elektronik dengan biaya rendah, seperti saklar otomatis menggunakan
cahaya yang jika sensor terkena cahaya maka arus listrik akan mengalir (ON) dan sebaliknya jika
sensor dalam kondisi cahaya gelap maka aliran listrik akan terhambat (OFF).

Gambar 4. Light Dependent Resistor

2. KAPASITOR
Kapasitor adalah komponen elektronika yang berfungsi menyimpan muatan listrik dalam
jangka waktu tertentu. Satuan dari kapasitor adalah Farad. Kapasitor terbuat dari material logam yang
berbentuk dua buah lempengan yang disusun secara paralel dan berdekatan satu dengan yang lain
sesuai dengan ukuran yang dibutuhkan dan fungsinya.

Fungsi Kapasitor
 Menyimpan muatan elektron atau listrik (kapasitansi)
 Sebagai filter atau penyaring dalam rangkaian power supply
 Sebagai frekuensi pada rangkaian antena
 Sebagai kopling antara rangkaian yang satu dengan rangkaian lain
 Untuk menghemat daya listrik pada lampu neon
 Sebagai isolator pada rangkaian arus searah (DC)
 Sebagai konduktor pada rangkaian arus bolak-balik (AC)
 Sebagai perata tegangan DC untuk mengubah arus AC ke DC
 Sebagai pembangkit gelombang AC atau osilator

Ukuran kapasitor adalah Farad.

 1 Farad (F) = 1.000.000 mikro Farad (F)


1 mikro Farad (F) = 1.000 nano Farad (nF)
1 nano Farad (nF) = 1.000 piko Farad (pF)
 Sifat kapasitor adalah dapat menerima arus listrik dan menyimpannya dalam waktu yang relatif.

Kondensator Tetap
a. Kondensator Elektrolit
Merupakan kondensator yang bahan isolatornya terbuat dari elektrolit dan berbentuk tabung atau
silinder. Kondensator jenis ini sering dipakai pada rangkaian elektronika yang memerlukan
kapasitansi tinggi. Jenis ini memiliki polaritas arah positif dan negatif menggunakan bahan
aluminium sebagai pembungkus sekaligus terminal negatifnya

Gambar 5. Kondensator Elektrolit

Adapun jenis – jenis kapasitor berdasarkan isolatornya adalah sebagai berikut :


 Kondensator Elektrolit / ELCO (kondensator yang memiliki polaritas, kaki + dan kaki -)
 Kapasitor Elektrolit adalah kapasitor yang bahan Isolatornya terbuat dari Elektrolit (Electrolyte)
dan berbentuk Tabung / Silinder.
 Sering dipakai pada Rangkaian Elektronika yang memerlukan Kapasintasi (Capacitance) yang
tinggi. Kapasitor Elektrolit yang memiliki Polaritas arah Positif (-) dan Negatif (-) ini
menggunakan bahan Aluminium sebagai pembungkus dan sekaligus sebagai terminal Negatif-
nya
b. Kondensator Keramik
Kapasitor Keramik adalah Kapasitor yang Isolatornya terbuat dari Keramik dan berbentuk bulat
tipis ataupun persegi empat. Kapasitor Keramik tidak memiliki arah atau polaritas, Nilai
Kapasitor Keramik berkisar antara 1pf sampai 0.01µF.

Gambar 6. Kondensator Keramik

c. Kondensator polyester
Kondensator Polyester Memiliki nilai kapasitansi antara 100 pF - 2 uF dengan toleransi ± 5% dan
tegangan kerja maksimum 400 volt

Kondensator ini biasa juga disebut dengan kondensator mylar. Pengembangan dari kondensator
polyester adalah type metalized polyester film atau yang umum dikenal dengan kondensator
MKT

Gambar 7. Kondensator Polyester

d. Kondensator Mika
Kapasitor Mika adalah kapasitor yang bahan Isolatornya terbuat dari bahan Mika. Nilai
Kapasitor Mika pada umumnya berkisar antara 50pF sampai 0.02µF. Kapasitor Mika juga dapat
dipasang bolak balik karena tidak memiliki polaritas arah.

Gambar 8. Kondensator Mika


e. Kapasitor Kertas
Kapasitor Kertas adalah kapasitor yang isolatornya terbuat dari Kertas dan pada umumnya
nilai kapasitor kertas berkisar diantara 300pf sampai 4µF. Kapasitor Kertas tidak memiliki
polaritas arah atau dapat dipasang bolak balik dalam Rangkaian Elektronika.

Gambar 9. Kondensator Mika

KAPASITOR VARIABEL (VARIABLE CAPACITOR)

Kapasitor variabel adalah kapasitor yang nilai kapasitansinya dapat diatur atau berubah-ubah.
Jenis kapasitor yang termasuk dalam kapasitor variabel, yakni: VARCO (variable condensator)
Trimmer

Gambar 10. Kapasitor Variabael (Varco dan Trimmer)

3. Induktor
Bentuk dasar dari sebuah induktor adalah kawat yang dililitkan menjadi sebuah koil.
mempunyai sifat yang disebut dengan induktansi diri atau lebih sering disebut dengan induktansi,
artinya adalah jika arus meningkat maka medan magnet juga akan meningkat mengikuti
perbesaran dari arus.

Besar energi dalam inductor dapat dinyatakan dengan rumus berikut ini :
W = ½.L.I2
Ket :
W : energi dalam satuan Joule
L : induktansi dalam satuan Henry
I : arus dalam satuan Ampere

Gambar 10. Induktor

Anda mungkin juga menyukai