Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PERCOBAAN

PRAKTIKUM RANGKAIAN PENGUKURAN


LISTRIK
“SimulasiBeban RLC Menggunakan PSIM”
DosenPengampu:YuliPrasetyo, S.T., M.T.

Disusun oleh:

Aldhi Bahtiar Wahidha


170500210

PRODI TEKNIK LISTRIK


JURUSAN TEKNIK
POLITEKNIK NEGERI MADIUN
2017
BAB I Dasar Teori

Pengertian Kapasitor
Kapasitor ialah suatu komponen elektronika yang mampu menyimpan
suatu muatan listrik,yang terbuat dari dua buah keping logam yang dipisahkan
oleh sebuah bahan dielektrik,seperti bahan keramik, gelas, vakum, dan sebagainya
.Pada Muatan positif dan negatif akan berkumpul pada kedua ujung yang
berlainan tersebut, Jika kedua ujung metal(elektroda) dihubungkan dengan suatu
sumber tegangan.

Jenis-Jenis Kapasitor
Berdasarkan pada bahan Isolator dan nilainya, Kapasitor bisa dibagi
menjadi 2 Jenis yaitu Kapasitor Nilai Tetap dan Kapasitor Variabel. Berikut ini
yaitu penjelasan dari jenis-jenis kapasistor dengan secara singkat :

1. Kapasitor Nilai Tetap (Fixed Capacitor)


Kapasitor Nilai Tetap atau Fixed Capacitor yaitu jenis Kapasitor
yang nilainya konstan atau tidak akan berubah-ubah. Berikut ini yaitu
Jenis-jenis dari Kapasitor yang nilainya Tetap :

a. Kapasitor Keramik (Ceramic Capasitor)


b. Kapasitor Polyester (Polyester Capacitor)
c. Kapasitor Kertas (Paper Capacitor)
d. Kapasitor Mika (Mica Capacitor)
e. Kapasitor Elektrolit (Electrolyte Capacitor)
f. Kapasitor Tantalum

2. Kapasitor Variabel (Variable Capacitor)


Kapasitor Variabel yaitu salah satu jenis Kapasitor yang nilai
Kapasitansinya bisa diatur atau berubah-ubah. Secara fisik, Kapasitor
Variabel ini terdiri dari 2 jenis yaitu :
a. VARCO (Variable Condensator)
b. Trimmer
Pengertian Induktor

Induktor atau reaktor adalah sebuah komponen elektronika pasif


(kebanyakan berbentuk torus) yang dapat menyimpan energy pada medan
magnet yang ditimbulkan oleh arus listrik yang melintasinya. Kemampuan
induktor untuk menyimpan energi magnet ditentukan oleh induktansinya, dalam
satuan Henry. Biasanya sebuah induktor adalah sebuah kawat penghantar yang
dibentuk menjadi kumparan, lilitan membantu membuat medan magnet yang kuat
di dalam kumparan dikarenakan hukum induksi Faraday. Induktor adalah salah
satu komponen elektronik dasar yang digunakan dalam rangkaian yang arus dan
tegangannya berubah-ubah dikarenakan kemampuan induktor untuk
memproses arus bolak-balik.

Sebuah induktor ideal memiliki induktansi, tetapi


tanpa resistansi atau kapasitansi, dan tidak memboroskan daya. Sebuah induktor
pada kenyataanya merupakan gabungan dari induktansi, beberapa resistansi
karena resistivitas kawat, dan beberapa kapasitansi. Pada suatu frekuensi, induktor
dapat menjadi sirkuit resonansi karena kapasitas parasitnya. Selain memboroskan
daya pada resistansi kawat, induktor berinti magnet juga memboroskan daya di
dalam inti karena efek histeresis, dan pada arus tinggi mungkin mengalami
nonlinearitas karena penjenuhan. Induktor sering digunakan pada sirkuit analog
dan pemroses sinyal. Induktor berpasangan dengan kondensator dan komponen
lain membentuk sirkuit tertala. Penggunaan induktor bervariasi dari penggunaan
induktor besar pada pencatu daya untuk menghilangkan dengung pencatu daya,
hingga induktor kecil yang terpasang pada kabel untuk mencegah interferensi
frekuensi radio untuk dprd melalui kabel. Kombinasi induktor-kondensator
menjadi rangkaian tala dalam pemancar dan penerima radio. Dua induktor atau
lebih yang terkopel secara magnetik membentuk transformator. Induktor
digunakan sebagai penyimpan energi pada beberapa pencatu daya moda sakelar.
Induktor dienergikan selama waktu tertentu, dan dikuras pada sisa siklus.
Perbandingan transfer energi ini menentukan tegangan keluaran. Reaktansi
induktif XL ini digunakan bersama semikonduktor aktif untuk menjaga tegangan
dengan akurat. Induktor juga digunakan dalam sistem transmisi listrik, yang
digunakan untuk mengikangkan paku-paku tegangan yang berasal dari petir, dan
juga membatasi arus pensakelaran dan arus kesalahan. Dalam bidang ini,
indukutor sering disebut dengan reaktor. Induktor yang memiliki induktansi
sangat tinggi dapat disimulasikan dengan menggunakan girator.

Pengertian Resistor

Resistor adalah komponen elektronika yang berfungsi untuk menghambat


atau membatasi aliran listrik yang mengalir dalam suatu rangkain elektronika.
Sebagaimana fungsi resistor yang sesuai namanya bersifat resistif dan termasuk
salah satu komponen elektronika dalam kategori komponen pasif. Satuan atau
nilai resistansi suatu resistor di sebut Ohm dan dilambangkan dengan simbol
Omega.Sesuai hukum Ohm bahwa resistansi berbanding terbalik dengan jumlah
arus yang mengalir melaluinya. Selain nilai resistansinya (Ohm) resistor juga
memiliki nilai yang lain seperti nilai toleransi dan kapasitas daya yang mampu
dilewatkannya. Semua nilai yang berkaitan dengan resistor tersebut penting untuk
diketahui dalam perancangan suatu rangkaian elektronika oleh karena itu pabrikan
resistor selalu mencantumkan dalam kemasan resistor tersebut.

Toleransi resistor merupakan perubahan nilai resistansi dari nilai yang


tercantum pada badan resistor yang masih diperbolehkan dan dinyatakan resistor
dalam kondisi baik. Toleransi resistor merupakan salah satu perubahan
karakteristik resistor yang terjadi akibat operasional resistor tersebut. Nilai
torleransi resistor ini ada beberapa macam yaitu resistor dengan toleransi
kerusakan 1% (resistor 1%), resistor dengan toleransi kesalahan 2% (resistor2%),
resistor dengan toleransikesalahan 5% (resistor 5%) dan resistor dengan toleransi
10%(resistor 10%).Nilai toleransi resistor ini selalu dicantumkan di kemasan
resistor dengan kode warna maupun kode huruf.

Berdasarkan jenis dan bahan yang digunakan untuk membuat resistor


dibedakan menjadi 3 yaitu:

1. Resistor Kawat (Wirewound Resistor)


Resistor kawat atau wirewound resistor merupakan resistor yang dibuat
dengan bahat kawat yang dililitkan.Sehingganilai resistansi resistor ditentukan
dari panjangnya kawat yang dililitkan.Resistor jenis ini pada umumnya dibua
tdengan kapasitas daya yang besar.

2. Resistor Arang (Carbon Resistor)

Resistor arang atau resistor karbon merupakan resistor yang dibuat dengan
bahan utama batang arang atau karbon.Resistor karbon ini merupakan resistor
yang banyak digunakan dan banyak diperjual belikan. Dipasaran resistor jenis ini
dapat kita jumpai dengan kapasitas daya 1/16Watt, 1/8 Watt, 1/4 Watt, 1/2 Watt, 1
Watt, 2 Watt dan3 Watt.

3. Resistor Oksida Logam (Metal Film Resistor)

Resistor oksida logam atau lebih dikenal dengan namaresistor metal film
merupakan resistor yang dibuah dengan bahan utama oksida logam yang memiliki
karakteristik lebih baik. Resistor metal film ini dapat ditemui dengannilai tolerasni
1% dan 2%. Bentuk fisik resistor metal film ini mirip dengan resistor kabon hanya
beda warna dan jumlah cicin warna yang digunakan dalam penilaianresistor
tersebut. Sama seperti resistor karbon, resistor metalfilm ini juga diproduksi
dalam beberapa kapasitas dayayaitu 1/8 Watt, 1/4 Watt, 1/2 Watt. Resistor metal
film ini banyak digunakan untuk keperluan pengukuran,perangkat industri dan
perangkat militer.

Kemudian berdasarkan nilai resistansinya resistor dibedakan menjadi 2


jenis yaitu :

1. Resistor Tetap(Fixed Resistor)


Resistor tetap merupakan resistor yang nilai resistansinya tidap
dapat diubah atau tetap.
2. Resistor Tidak Tetap (Variable Resistor)
Resistor tidak tetap atau variable resistor terdiri dari :

Pontensiometer Thermistor
Trimer Potensiometer LDR (Light Depending Resistor)
BAB II Data Percobaan

a. Rangkaian Resistif

b. Rangkaian Induktif
c. Rangkaian Kapasitif
d. Rangkaian R-L

e. Rangkaian R-C
f. Rangkaian R-L-C
BAB III Analisis Data

1. Pada rangkaian RLC seri, tegangan resistor VR mempunyai fasa yang sama
dengan arus I, tegangan induktor VL mendahului arus I dengan beda fase
π/2 atau 90o , dan tegangan kapasitor VC tertinggal oleh arus I dengan beda
fase π/2 atau 90o

2. Pada rangkaian R, arus dan tegangan bolak balik mempungai fase yang
sama atau beda fasenya nol, hal ini dikarenakan rangkaian resistif
dianggap tidak mempunyai indukstansi dan kapasitas, maka rangkaian
resistif tidak dipengaruhi oleh perubahan medan magnet disekitarnya

3. Pada rangkaian L, tegangan V mendahului arus dengan beda fase sebesar


π/2 atau 90o

4. Pada rangkaian C, arus I mendahului tegangan V dengan beda fase π/2


atau 90o

5. Pada rangkaian RL seri, tegangan induktor VL mendahuli arus I dengan


beda fase π/2 atau 90o, sedangkan tegangan resistor VR mempunyai fase
yang sama dengan arus I

6. Pada rangkaian RC seri, tegangan kapasitor VC tertinggal oleh arus I


dengan beda fase π/2 atau 90o sedangkan tegangan resistor VR mempunyai
fase yang sama dengan arus
BAB IV Tugas – tugas

1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan Leading dan Lagging?


Beban rangkaian bersifat kapasitif, maka fase arus akan terdahulu dari
tegangan atau disebut dengan istilah leading (terdahulu, terdepan).
Beban rangkaian bersifat induktif, maka fase arus akan tertinggal dari
tegangan atau disebut dengan istilah lagging (tertinggal, terbelakang).
2. Jelaskan apa yang dimaksud dengan beda fase pada rangkaian RL seri?
Jatuhnya tegangan pada resistor dan induktor sehingga terjadi
pebedaan fase.
3. Jelaskan apa yang dimaksud dengan beda fase pada rangkaian RC seri?
Jatuhnya tegangan pada resistor dan kapasitor sehingga terjadi
perbedaan fase.
4. Jelaskan apa yang dimaksud dengan beda fase pada rangkaian RLC
seri?
Beda fase antara arus dan tegangan dapat dituliskan sebagai berikut:
𝑉𝐿 −𝑉𝐶 𝑋𝐿 −𝑋𝐶
Tanφ= =
𝑉𝑅 𝑅

5. Jelaskan bagaimana terjadinya resonansi?


Pada saat terjadi resonansi sudut fase antara tegangan dan arus adalah
nol derajat. Pada keadaan ini impedansi menjadi minimum dan arus
dalam rangkain menjadi maksimum atau mempunyai nilai yang besar
dibandingkan dengan keadaan lain.
BAB V Kesimpulan

Dari praktikum tersebut kita dapat mengetahui bentuk gelombang, beda


fase, perbedaan leading dan lagging. Beban rangkaian bersifat kapasitif, maka fase
arus akan terdahulu dari tegangan atau disebut dengan istilah leading (terdahulu,
terdepan).Beban rangkaian bersifat induktif, maka fase arus akan tertinggal dari
tegangan atau disebut dengan istilah lagging (tertinggal, terbelakang). Pada saat
terjadi resonansi sudut fase antara tegangan dan arus adalah nol derajat. Pada
keadaan ini impedansi menjadi minimum dan arus dalam rangkain menjadi
maksimum atau mempunyai nilai yang besar dibandingkan dengan keadaan lain.

Anda mungkin juga menyukai