Anda di halaman 1dari 9

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI

POLITEKNIK NEGERI MADIUN


JURUSAN TEKNIK
JalanSerayu no.8463133 Telp. (0351) 452970, Fax (0351) 492960

UJIAN AKHIR SEMESTER


NAMA : ALDHI BAHTIAR WAHIDHA
NIM : 170500210
PRODI : TEKNIK LISTRIK
SEMESTER : 5A
MATA KULIAH : PENGENDALIAN MOTOR LISTRIK
DOSEN : HANIFAH NUR KUMALA N., S.T., M.T.

1. Perancangan Rangkaian Pengasutan Soft Starting Pada Motor Induksi 3 Fasa


Berbasis Arduino Nano
Sumber : (http://jurnal.unsyiah.ac.id/kitektro/article/view/9671/7722)
A. Latar Belakang
Pada jurnal ini peneliti menggunakan latar belakang energi listrik merupakan
kebutuhan yang sangat fital bagi masyarakat, dari kebutuhan penerangan untuk
masyarakat langsung maupun untuk masyarakat industri. Kegiatan produksi dalam
dunia Industri hampir semuanya menggunakan tenaga listrik, penggerak utama
banyak menggunakan motor listrik dan salah satu jenis motor yang banyak digunakan
adalah motor induksi, namun arus startingnya dapat mencapai 5 – 7 kali arus nominal
(In) walaupaun dalam kurun waktu yang singkat. Bila terjadi kenaikan arus yang
mendadak dapat mengganggu stabilitas putaran motor yang sedang beroperasi atau
memungkinkan terjadinya power trip. Pemanfaatan motor induksi saat ini semakin
banyak digunakan mulai dari aplikasi di rumah tangga maupun di dunia industri. Hal
ini disebabkan karena motor induksi memiliki beberapa keunggulan, diantaranya dari
segi harga yang ekonomis serta konstruksinya yang sederhana. Arus awal (Start) yang
besar dari motor induksi dapat mengakibatkan penurunan (drop) tegangan, hal ini
tidak diharapkan terutama dengan motor berkapasitas besar yang terdapat di industri..
Soft starting merupakan suatu metode pengasutan dengan cara mengatur nilai
tegangan yang masuk pada motor induksi. Pengaturan tegangan dilakukan dengan
memanfaatkan komponen elektronika daya yaitu thyristor yang pengontrolannya
dilakukan oleh mikrokontroller Arduino Nano .
B. Metodologi
Perancangan keseluruhan sistem soft starting dibagi menjadi 4 bagian :
A. Rangkaian Zero Crossing Detector Rangkaian zero crossing detector (ZCD)
merupakan rangkaian pendektesi titik nol yang berfungsi sebagai acuan dari
pemberian sinyal pada gate thyristor. pada penelitian ini sumber yang digunakan
adalah tegangan 3 fasa sehingga dirancang 3 unit rangkaian yaitu untuk mendeteksi
titik nol ditiap fasa.
B. Perancangan Rangkaian Daya Rangkaian daya dirancang untuk menjalankan motor
induksi 3 fasa dalam keadaan terhubung dengan thyristor. Pada saat proses
pengasutan sudah mencapai tegangan minimum maka koneksi dari sumber ke
thyristor diputuskan dan tegangan akan masuk ke motor melalui kontaktor.
C. Perancangan software pada Arduino Nano.
D. Perancangan Rangkaian Trigger Thyristor Dalam perancangan ini, Arduino Nano
digunakan sebagai sumber dan pengontrol sinyal yang berfungsi sebagai trigger pada
thyristor. Sebanyak 3 buah Arduino Nano digunakan pada penelitian ini dengan
masing-masing arduino sebagai pengontrol sinyal trigger ditiap fasa. Besarnya sudut
penyalaan pada thyristor diatur menggunakan potensiometer.
C. Alat dan Bahan
A. Motor Induksi 3 Fasa
B. Soft Starting
C. Thyristor
D. Arduino Nano

2. Perancangan dan Pembuatan Starting Motor DC Shunt 4 Step Menggunakan


Variasi Tahanan Berbasis Mikrokontroller ATMega8535
Sumber : (https://jom.unri.ac.id/index.php/JOMFTEKNIK/article/view/7684/7356)
A. Latar Belakang
Pada jurnal ini peneliti mengambil latar belakang tentang kebutuhan akan
pengetahuan tidak akan pernah punah di kalangan pelajar, mahasiswa, maupun
masyarakat. Seiring dengan berkurangnya peralatan praktikum di laboratorium teknik
elektro Universitas Riau maka penulis menciptakan alat-alat praktikum yang baru
dengan membuat alat starting motor arus searah menggunakan tahanan depan agar
dapat menunjang proses pembelajaran dan memberikan pengetahuan yang lebih untuk
bersama. Untuk motor arus searah yang kapasitasnya cukup besar, pada waktu
menjalankan motornya tidak dapat dihubungkan langsung dengan sumber tegangan
arus searah. Hal ini di sebabkan tahanan jangkar relatif rendah, sehingga apabila
dihubungkan langsung dengan sumber arus searah akan menimbulkan arus mula besar
yang dapat mengakibatkan kerusakan pada motor serta mengganggu kestabilan
operasi peralatan lain. Untuk meminimumkan tegangan yg masuk ke motor arus
searah maka diberikanlah tahanan depan untuk memperkecil tegangan tersebut. Di
jurnal ini akan di bahas tentang starting motor arus searah menggunakan tahanan
depan.
B. Metodologi
Perancangan merupakan tahapan terpenting, pada tahap perancangan harus
memaham sifat-sifat, karakteristik, spesifikasi dari komponen yang digunakan serta
langkah-langkah yang harus diperhatikan.Tujuan dari perancangan adalah untuk bisa
memberikan kemudahan dan perancangan sistematika yang baik dalam pembuatan
alat. Adapun perancangan pada alat ini terbagi 2, yaitu perancangan hardware dan
perancangan software. Prinsip kerja alat ini adalah supply DC 220 Volt memberikan
tegangan pada kontaktor, kemudian kontaktor mengatur jalannya step by step pada
tahanan R starting, tahanan R starting akan menahan laju putaran motor sampai
putaran motor maksimal. Mikrokontroller berfungsi sebagai pengontrol starting motor
arus searah shunt, berdasarkan perpindahan step by step tahanan resistor batu yang
digunakan hingga motor mencapai arus normalnya. Dalam merealisasikan alat yang
akan dibuat, dilakukan perancangan alat yang meliputi rangkaian dari keseluruhan
sistem dan perakitan hasil rancangan spesifikasi kerja dari alat yang akan dirancang
yaitu starting motor DC shunt 4 step menggunakan resistor batu berbasis
mikrokontroller, berikut adalah langkah-langkah dalam perancangan alat:
1. Powersupply DC
2. Rangkaian Sistem Minimum Atmega8535
3. Perancangan LCD
4. Tombol pilih waktu tunda dan indikator LED
5. Tombol starting dan berhenti
6. Relay dan koil kontaktor
7. Rangkaian pensaklaran tahanan starting
8. Rangkaian umpan balik
9. Rangkaian sensor arus

C. Alat dan Bahan


1. Motor DC
2. Power Supplay DC
3. Kontaktor
4. Relay
5. Mikrokontroller ATMega 8535
6. Sensor Arus
7. LCD

3. Pengaturan Kecepatan Putaran Motor Induksi 3 Fasa Menggunakan


Programmable logic controller
Sumber : (https://jurnal.uisu.ac.id/index.php/jet/article/view/545/478)

A. Latar Belakang

Pada jurnal ini peneliti menggunakan latar belakang tentang kemajuan industri
di negara kita mengalami perkembangan yang pesat, baik pada perindustrian besar
maupun perindustrian yang kecil. Kebutuhan akan peralatan produksi yang tepat
sangat diperlukan agar dapat meningkatkan efisiensi waktu dan biaya. Sebagian besar
dari peralatan industri menggunakan tenaga listrik sebagai penggerak utama, salah
satunya motor listrik. Dengan adanya putaran beban yang bervariasi, kecepatan dari
motor induksi tersebut harus dapat dikendalikan. Pengendalian kecepatan motor dapat
dilakukan dengan beberapa cara diantaranya yaitu dengan mengubah jumlah pasangan
kutub dan pengaturan frekuensi. Pengaturan kecepatan motor dengan prinsip
pengaturan frekuensi dapat dilakukan dengan menggunakan inverter yang dikontrol
secara otomatis oleh PLC. Oleh karena itu penelitian yang berkaitan tentang
pengaturan kecepatan putaran motor induksi 3 fasa dengan menggunakan PLC
diharapkan mampu mengatur kecepatan pada motor induksi. Sistem kendali ini
diharapkan dapat memberikan jangkauan pengaturan kecepatan yang lebar, dan dapat
dioperasikan dan dikontrol melalui PLC.

B. Metodologi
Metode penelitian yang didunakan pada penelitian ini adalah percobaan dengan
menggunakan ladder diagram yang di terapkan pada PLC Omron dan melakukan
pengukuran langsung. Perancangan alat dalam penelitian ini dibagi menjadi dua
bagian, yaitu perancangan perangkat keras (hardware) dan perancangan perangkat
lunak (software).
a. Perancangan Perangkat Keras (Hardware)
Perancangan perangkat keras berupa penyusunan komponen–komponen sehingga
menjadi satu kesatuan sistem rangkaian yang bisa bekerja sesuai dengan yang
diharapkan. Penyusunan komponen-komponen ini dimulai dari menghubungkan
Komputer (PC) dengan PLC dan PLC training kit ke inverter training kit yang telah di
sediakan sebelumnya.
b. Perancangan Perangkat Lunak (Software)
Perancangan perangkat lunak berupa pemrograman yang membuat sistem dapat
bekerja sesuai dengan cara kerja alat.
c. Instal Software CX-Programmer
Sebelum menginstal CX Programmer , apabila komputer kita belum ada dotnet
frameworknya maka harus instal dotnet framework dulu (dotnet framework biasanya
sudah ada dalam CD softwarenya).
d. Ladder Diagram
Membuat program menggunakan ladder diagram pada software CX-Programmer yang
kemudian ditranfer ke PLC.

C. Alat dan Bahan

1. Laptop
2. PLC
3. Inverter 3G3MX2
4. Motor induksi 3 phasa
5. Power Suplai
6. Encoder Pembaca RPM
7. Multi Meter
8. Kabel Jumper
9. Tachometer
4. Pengaturan Kecepatan Pada Motor Brushless DC (BLDC) Menggunakan PWM
(Pulse Width Modulation)
Sumber : (https://instrument.itb.ac.id/wp-content/uploads/sites/335/2019/02/35-
PENGATURAN-KECEPATAN-PADA-MOTOR-BRUSHLESS-DC-BLDC-
MENGGUNAKAN-PWM-PULSE-WIDTH-MODULATION.pdf)

A. Latar Belakang
Pada jurnal ini peneliti mengambil latar belakang tentang perkembangan
teknologi yang saat ini berkembang sangat pesat dan berbagai inovasi baru mulai
bermunculan, di antaranya dalam bidang perindustrian, pertambangan maupun
transportasi. Semakin berkembangnya teknologi membuat mesin listrik semakin
berkembang sesuai kebutuhanya. Produsen alat trasportasi sekarang mulai merubah
mesin penggerak utama pada alat transportasinya dengan cara meggunakan mesin
listrik,dimana yang sebelumnya menggunakan mesin bakar. Oleh karena itu Motor
BLDC menjadi salah satu pilihan alternative dikarenakan motor BLDC memiliki
beberapa keunggulan dibandingkan motor DC konvensional yang masih
menggunakan brush dan komutator sedangkan motor BLDC tidak menggunakan
brush dan komutator melainkan menggunakan rangkaian elektronika sebagai kendali
motor BLDC tersebut. Pada jurnal ini penulis membahas tentang pengontrolan serta
pengaturan kecepatan motor BLDC yang dapat diaplikasikan pada alat transportasi.
Sistem kendali motor BLDC ini menggunakan Inverter 3 fasa sebagai pensaklaran
suatu motor BLDC yang dikendalikan secara digital oleh mikrokontrol, serta
dijalankan menggunakan sinyal PWM dengan duty cycle variabel yang dihasilkan
oleh mikrokontroler sebagai pengatur kecepatan pada motor BLDC.

B. Metodologi
Pada dasarnya motor BLDC bekerja dengan menggunakan prinsip gaya tarik
antara dua magnet yang berlainan kutub atau gaya tolak antara dua magnet dengan
kutub yang sama. Rotor pada motor BLDC tersusun dari magnet permanen sehingga
kutubnya tetap sedangkan stator terbuat dari belitan sehingga kutub magnet tersebut
dapat berubah tergantung polaritas arus belitan stator yang diberikan. Untuk memutar
motor BLDC harus mengetahui posisi rotor yang terletak di dalam motor BLDC
digunakan untuk mengontrol belitan pada stator yang mana akan diberi tegangan
sesuai polaritasnya untuk menarik atau mendorong magnet pada rotor sehingga rotor
dapat bergerak atau berputar. Untuk mendeteksi posisi rotor dapat menggunakan Hall
effect sensor yang ditempelkan pada stator. Di dalamn motor BLDC memiliki tiga
hall effect sensor yang dipasang di stator. Motor BLDC ini implementasinya
menggunakan sumber DC sebagai sumber energi utama yang kemudian diubah
menjadi tegangan AC dengan menggunakan inverter 3 fasa. Tujuan dari pemberian
tegangan AC 3 fasa pada stator BLDC adalah menciptakan medan magnet putar stator
untuk menarik magnet rotor diperlukan pensaklaran suatu motor BLDC yang
dikendalikan secara digital. Untuk memutar motor BLDC, belitan stator harus diberi
tegangan dengan suatu urutan pensaklaran sesuai dengan operasi 6 langkah yang
susuai dari pembacaan yang penulis rancang. Pada penelitian ini motor BLDC
dijalankan menggunakan sinyal PWM dengan duty cycle variabel yang dihasilkan
oleh mikrokontroler dengan topologi Inverter Tiga Fasa sebagai pensaklaran pada
motor Brushless DC. Pembacaan pada posisi rotor dengan menggunakan sensor Hall
Effect untuk mendeteksi letak magnet pada rotor. Sistem kontrol terdiri dari sebuah
driver yang didalamnya terdapat dari IC optocoupler TLP250 dan Inverter 3 fasa
menggunakan IGBT CPV364M4F , juga sebuah catu daya yang terdiri dari komponen
B1212 dan B1205 yang menghasilkan keluaran 12V dan 5V. Pengaturan kecepatan
pada motor brushless dc dijalankan dalam kondisi motoring dengan sinyal PWM yang
duty cycle diatur secara variabel menggunakan potensio sehingga kecepatan motor
bldc dapat berubah ubah sesuai sinyal PWM tersebut.kemudian motor BLDC
dijalankan untuk mengerakan generator dc. Di mana pada stator generator dc tersebut
diberi beban sebesar 30Ω .

C. Alat dan Bahan


1. Bruhless DC
2. Inverter 3 fasa
3. Mikrokontroller

5. Pengereman Dinamik Pada Motor Induksi Tiga Fasa Dengan PLC


Sumber: :
(https://www.researchgate.net/publication/327601976_Pengereman_Dinamik_Pada_Mot
or_Induksi_Tiga_Fasa_Dengan_PLC)
A. Latar Belakang
Pada jurnal ini mengambil latar belakang tentang motor induksi tiga fasa yang
merupakan salah satu jenis motor listrik yang banyak dipakai di industri. Pada industri
motor induksi digunakan untuk berbagai keperluan, terutama untuk mengoperasikan
peralatan – peralatan yang bergerak. Untuk memenuhi kebutuhan yang diperlukan
oleh peralatan industri, maka pengoperasian motor induksi diatur dalam berbagai
bentuk pengontrolan. Pada saat operasi motor induksi dihentikan, putaran motor tidak
langsung berhenti karena masih ada sisa energi putar yang terdapat pada poros.
Penghentian putaran motor induksi dipengaruhi oleh beban yang dilayani, kecepatan
putaran dan daya motor. Pengereman putaran motor induksi juga dapat dilakukan
secara dinamik dengan cara menginjeksikan arus searah pada kumparan stator yang
akan timbul medan magnetik yang berputar melawan putaran rotor,sehingga
menimbulkan pengereman. Pengereman secara dinamis menghasilkan pengereman
yang halus dan tidak ada hentakan sehingga hampir tidak menimbulkan kerugian
mekanis. Untuk itu peneliti mencoba melakukan percobaan dengan objek penelitian
motor induksi tiga fasa. Dalam penelitian ini dilihat besar arus searah yang perlu
diinjeksikan untuk mendapatkan pengereman yang dapat menghentikan putaran motor
secara cepat dan tepat. Selain itu dalam penelitian juga dilakukan variasi waktu
penginjeksian arus searah kedalam kumparan stator sehingga didapatkan lama waktu
penginjeksian yang dibutuhkan motor untuk berhenti secara cepat dan aman. Untuk
mengatur arus searah yang diinjeksikan dan lama waktu penginjeksian digunakan
Programmable Logic Controller. Pengaturan arus searah dilakukan dengan merubah
bentuk rangkaian stator dalam berbagai variasi. Sedangkan waktu penginjeksian
diatur dengan timer yang ada dalam Programable Logic Controller. Sehingga dari
hasil penelitian didapat nilai arus searah yang efektif dan lama waktu penginjeksian
untuk pengereman putaran motor induksi tiga fasa secara dinamik dalam berbagai
variasi beban. Selain itu kita juga akan mendapatkan bentuk program Programable
Logic Controller untuk pengereman motor induksi tiga fasa secara dinamik.

B. Metodologi
Penelitian ini bersifat eksperimen dengan menguji pengereman putaran motor
induksi tiga fasa secara dinamik. Dalam pengujian ini motor dikontrol dengan
menggunakan PLC. Untuk mendapatkan pengereman secara dinamik, kumparan
stator motor diinjeksi dengan arus searah yang diambil dari sumber yang telah
disearahkan. Dalam pengujian yang akan diamati adalah nilai arus searah yang
diinjeksikan dan lama waktu penginjeksian dalam berbagai variasi beban dan tanpa
beban. Besar arus searah yang diinjeksikan diatur dengan memvariasikan rangkaian
stator motor. Sedangkan waktu penginjeksian diatur melalui program yang ada dalam
PLC. Untuk pengujian berbeban, motor dihubungkan dengan generator sinkron yang
akan melayani beban berupa resistor, induktor dan kapasitor. Penelitian dilakukan
dengan langkah – langkah sebagai berikut : 1. Studi literatur mengenai pengereman
dinamik motor induksi tiga fasa dan Programable Logic Controller. 2. Merancang dan
membuat alat pengereman dinamik motor induksi tiga fasa dengan menggunakan
Programable Logic Controller 3. Melakukan pengujian terhadap motor untuk
mendapatkan nilai arus searah yang diinjeksikan dan waktu penginjeksian yang
efektif untuk mendapatkan pengereman yang optimal 4. Menganalisa hasil pengujian
dan membuat kesimpulan.
C. Alat dan Bahan
1. Motor induksi 3 fasa
2. Programmable Logic Controller (PLC)

Anda mungkin juga menyukai