Anda di halaman 1dari 15

LABORATORIUM ELEKTRONIKA DASAR

PRAKTIKUM INSTRUMENTASI INDUSTRI


DIII-FISIKA INSTRUMENTASI

NAMA : SHERINA PUTRI BR SINULINGGA


NIM : 192408038
GEL/KELOMPOK : 1/6 (ENAM)
ASISTEN : IQBAL SUHADA
JUDUL : RANGKAIAN PENGATUR PWM PENGGERAK
MOTOR DC ENGGUNAKAN NE555 DENGAN
MOSFET

LABORATORIUM ELEKTRONIKA DASAR


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
LABORATORIUM ELEKTRONIKA
DASAR
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Motor DC (motor arus searah) adalah alat yang mengubah pulsa listrik menjadi gerak
yang dicatu oleh tegangan DC dan gerakan putarannya bersifat kontinu. Bentuk energy
yang dihasilkan berupa putaran. Kecepatan putaran pada motor DC dipengaruhi oleh
level tegangan yang diinputkan pada motor tersebut. Dengan mengubah nilai
tegangan, kecepatan motor DC dapat diatur sesuai kebutuhan. Pengaturan motor
dengan tegangan rendah seperti motor DC 12 Volt dapat dilakukan secara sederhana
dengan mengubah – ubah nilai tegangan input motor dengan range 0 – 12 Volt DC.
Tetapi, pengaturan untuk motor kapasitas besar diperlukan driver khusus karena
tegangan dan arus yang besar membutuhkan proteksi yang besar juga Sistem
pengendalian kecepatan motor dc sekarang ini banyak dilakukan. Karena dalam
pemakaian motor dc sering kali dibutuhkan motor yang dapat diatur kecepatan
putarnya. Dari sistem pengaturan motor terdapat beberapa pengaturan, salah
satunya adalah dengan mengatur tegangan pada stator. Salah satunya dengan
menambahkan resistor variabel sebelum tegangan jala-jala masuk ke stator,
dengan ini dapat diatur besar kecilnya tegangan yang masuk ke stator. Dari
sistem pengaturan ini mempunyai kelemahan yaitu akan menurunkan unjuk
kerjadari motor tersebut karena seiringan dengan menurunnya tegangan medan
magnet yang dihasilkan juga akan menurun dan itu akan mempengaruhi torsi motor
tersebut.Pengaturan arah putar motor dc juga sering dilakukan misalnya pada kaca
mobil, lengan robot, elevator, dll. Pengaturan arah putar motor dc dapat menggunakan
IC driver motor atau rangkaian transistor. Dari pengaturan motor dc di atas, dapat
dilakukan beberapa inovasi pengaturan. Untuk pengaturan kecepatan motor dc, dapat
menggunakan driver motor dc atau dengan meggunakan rangkaian transistor.
Kecepatan diatur dengan sudut penyulutan pada driver atau transistor dengan
menggunakan pulsa width modulation (PWM). Dengan demikian tegangan yang
masuk ke stator tetap tegangan nominal motor dengan pencatuan yang berkala.

1.2. Tujuan Percobaan


1. Untuk mengetahui rangkaian PWM
2. Untuk mengetahui karakteristik MOSFET
3. Untuk mengetahui prinsip kerja MOSFET
LABORATORIUM ELEKTRONIKA
DASAR
BAB II
LANDASAN TEORI

Motor listrik adalah alat untuk mengubah energi listrik menjadi energi mekanik. Alat yang
berfungsi sebaliknya, mengubah energi mekanik menjadi energi listrik disehut generator atau
diname. Motor listrik dapat diternukan pada peralatan rumah tangga seperti kipas angin,
mesin cuci, pompa air dan penyedot debu. Motor listrik yang umum digunakan di dunia
Industri adalah motor listrik ainkron, dengan dua standar global yakni IEC dun NEMA. Motor
asinkron IEC berbasis metrik (milimeter), sedangkan motor listrik NEMA berbasis imperial
(inch), dalam aplikasi ada satuan daya dalam horsepower (hp) muupun kiloWatt (kW). Tipe
atau jenis motor listrik yang ada saat ini beraneka ragam jenis dan tipenya. Semua jenis motor
listrik yang ada memilika 2 bagian utama yaitu stator dan rotor, stator adalah hagian motor
listrik yang diam dan rotor adalah bagian motor listrik yang bergerak (berputar), Pada
dasarnya motr tistrik dibedakan dari jenis sumber tegangan kerja yang digunakan.
Berdasarkan sumber tegungan kerjanya motot listrik dapat dihedakan menjadi 2 jenis yaitu
• Motor listrik arus bolak-bulik AC (Alternuting Current)
• Motor listrik arus searah DC (Direct Current)
Polimer fiber sering dimanfaatkan dalam bidang engineer. Polimer fiber banyak
digunakan untuk pembuatan tekstil, filtrasi, sensor, penguatan komposit dan lain lain. Polimer
fiber yang banyak digunakan untuk beberapa hal di atas berukuran nanometer. Polimer fiber
yang memiliki ukuran dalam orde nano disebut dengan nanofiber. Terdapat beberapa metode
yang dapat digunakan untuk fabrikasi polimer fiber. Metode tersebut antara lain yaitu metode
syntesis, melt spinning, mechanical drawing, dan lithography. Akan tetapi metode tersebut
hanya dapat menghasilkan fiber dalam ukuran paling kecil 2 µm. Fabrikasi polimer fiber
dengan ukuran skala nanometer dapat dilakukan dengan alat electrospinning. Hasil fabrikasi
nanofiber dikarakterisasi dengan menggunakan Scanning Electron Microscope (SEM). Uji
SEM dilakukan untuk melihat dan mengukur morfologi dan diameter nanofiber.
Terdapat bermacam-macam bentuk nanofiber yang dapat dihasilkan dari fabrikasi
electrospinning. Pada penelitian terdahulu telah diperoleh beberapa bentuk nanofiber antara
lain solid nanofiber, core-shell, hollow nanofiber, dan porous nanofiber. Perbedaan bentuk
tersebut dapat diperoleh dengan mengatur electrospinning dan melakukan optimasi pada
setiap parameter yang digunakan. . Teknik electrospinning merupakan suatu teknologi untuk
membuat partikel 1 dimensi berukuran nano yang berasal dari bahan berupa larutan ataupun
cairan. Teknik electrospinning dilakukan dengan mengunakan sumber tegangan tinggi.
Sumber tegangan yang bisa dilakukan dalam penggunaan electrospinning antara 7 kV sampai
LABORATORIUM ELEKTRONIKA
DASAR
32 kV. Nanofiber hasil proses electrospinning mempunyai banyak kelebihan, diantaranya
yaitu mempunyai porositas yang tinggi dan luas permukaan per satuan volume yang lebih
besar . Pembuatan nanofiber dengan ukuran diameter dalam skala nano dapat dilakukan
dengan mengontrol beberapa parameter dalam proses pembuatan dengan electrospinning.
Parameter yang dapat dikontrol antara lain viskositas larutan yang digunakan,
tegangan permukaan, sumber tegangan tinggi, besar kecilnya droplet yang keluar dari jarum,
konduktivitas larutan, dan jarak antara ujung jarum penyemprot larutan ke kolektor. Kolektor
merupakan suatu plat yang digunakan sebagai tempat pengumpul nanofiber hasil proses
electrospinning atau penyemprot larutan, dan kolektor sebagai tempat pengumpul nanofiber
hasil proses electrospinning. Sumber tegangan tinggi dihubungkan dengan ujung jarum
spinneret dan kolektor. Jarum spinneret diberi muatan positif sedangkan pada kolektor diberi
muatan negatif. Tegangan tinggi yang diberikan pada ujung jarum mengakibatkan timbulnya
medan listrik. (Lutfi, 2018)
Sistem deteksi terdiri dari sebuah detektor NaI(Tl) type sumur dengan PMT base 14
dinoda yang dilengkapi dengan sebuah preamp serta kolimator untuk menekan cacah latar.
Sistem mekanik sample changer berfungsi untuk menggerakkan naik atau turun (keluar dan
masuk sampel ke dalam detektor) serta memindah sampel satu ke sampel yang lain secara
mekanik. Sistem elektronik pengatur sampel, digunakan untuk menghentikan gerakan sampel
saat berada di dalam detektor secara elektronik hardware). Disamping itu sistem elektronik
juga berisi modul catu daya rendah, modul catu daya tegangan tinggi, modul amplifier, modul
pengolah saluran kanal tunggal (Singgle Channal Analyzer-SCA), modul counter, modul
pengatur jendela energi isotop, modul antar muka sistem.
Sistem komputer digunakan untuk mengendalikan seluruh sistem pencacahan secara
software, akuisisi data serta pengolah data Modul antar muka digunakan untuk melakukan
komunikasi data antara komputer dengan modul yang dibuat. Modul antar muka yang
digunakan adalah dari Devasys I2C I/O berbasis USB. Hal ini dipilih karena komunikasi
berbasis USB ini telah menjadi trend antarmuka saat ini, dimana antar muka yang lain telah
ditinggalkan seperti Add-on card ISA, RS232 maupun RS485. Relay 4 pole digunakan untuk
memutus catu daya motor dan relay itu sendiri serta untuk menentukan logika 0 saat relay atau
motor aktif dan logika 1 saat relay atau motor tidak aktif. Sehingga aktif dan tidaknya motor
(on atau off motor) dapat dikendalikan melalui program perangkat lunak dari komputer.
Limit switch digunakan untuk memutus catu daya relay secara mekanik, bilamana
kondisi sampel berada di dalam lubang (well) detektor. Dengan putusnya catu daya relay ini,
secara otomatis motor menjadi tidak aktif sehingga sampel berhenti di dalam detektor. Untuk
mengaktifkan kembali relay, maka diperlukan perintah trigger dari komputer yang
LABORATORIUM ELEKTRONIKA
DASAR
menghubungkan relay ke nol melalui sebuah transistor. Motor wiper DC 12 volt digunakan
untuk menggerakkan sampel secara memutar (mengganti sampel) dan naik/turun
(memasukkan/mengeluarkan sampel pada detektor). Setiap mengganti sampel perlu gerakan
memutar 25 derajat searah jarum jam, kemudian disusul dengan gerakan naik/turun 7 cm
untuk mengeluarkan/ memasukkan sampel ke dalam detektor. Pulse Wave Modulation-PWM
digunakan untuk mengatur kecepatan motor wiper. Motor wiper menggunakan catu daya DC
12 volt, torsi maksimum 23 Nm dengan pemilihan kecepatan 33 rpm dan 51rpm. Kecepatan
tersebut masih terlalu tinggi bila digunakan pada perekayasaan perangkat RIA IP8, sehingga
perlu diatur agar menjadi lambat dengan teknik PWM. Dengan rangkaian PWM ini kecepatan
motor dapat diatur lambat sesuai yang di inginkan (kurang dari 33rpm).[4]. Buffer data paralel
to I2C I/O digunakan untuk melihat posisi sampel. (Joko, 2012)
Kecepatan motor DC berbanding lurus dengan tegangan sumber, jadi jika kita
mengurangi pasokan tegangan dari 12 Volt ke 6 Volt, motor akan berjalan pada setengah
kecepatan. Pengendali kecepatan bekerja dengan memvariasikan tegangan rata-rata yang
dikirim ke motor. Dapat terjadi dengan hanya menyesuaikan tegangan dikirim ke motor,
tetapi ini sangat tidak efisien jika dilakukan. Cara yang lebih baik adalah dengan
mengalihkan pasokan motor dan turun dengan sangat cepat. Jika switching cukup cepat,
motor tidak merespon itu, hal tersebut hanya memberikan pasokan efek rata- rata. Bila
saklar dibuka, motor menangkap 12 Volt, dan ketika ditutup memiliki tegangan 0 Volt.
Jika saklar ini terbuka untuk jumlah waktu yang sama seperti yang tertutup, motor akan
menangkap rata-rata 6 Volt, dan akan berjalan lebih lambat dengan kecepatan tetap.
Oleh karena itu diperlukan sebuah alat yang digunakan untuk menyambung dan
memutus sumber tegangan yang akan dikirim ke motor secara periodik dan bervariatif.
Keluaran tegangan merupakan suatu pulsa – pulsa tegangan atau arus yang berbentuk
gelombang kotak. Gelombang tersebut dibuat oleh sebuah IC. IC juga didukung oleh
komponen lainnya untuk penyempurnaan gelombang kotak yang dihasilkan. Rangkaian
inilah yang disebut dengan Pulse Width Modulation (PWM).
Salah satu cara untuk mengirimkan informasi analog adalah dengan menggunakan
pulsa-pulsa tegangan atau pulsa-pulsa arus. Dengan modulasi pulsa, pembawa informasi
terdiri dari pulsa-pulsa persegi yang berulang- ulang. Salah satu teknik modulasi pulsa
yang digunakan adalah teknik modulasi durasi atau lebar dari waktu tunda positif ataupun
waktu tunda negatif pulsa-pulsa persegi tersebut. Metode tersebut dikenal dengan nama
Pulse Width Modulation (PWM). Metode PWM dikenal juga dengan nama Pulse Duration
Modulation (PDM) atau Pulse Length Modulation (PLM) Untuk membangkitkan sinyal
PWM, digunakan komparator untuk membandingkan dua buah masukan yaitu generator
LABORATORIUM ELEKTRONIKA
DASAR
sinyal dan sinyal referensi. Hasil keluaran dari komparator adalah sinyal PWM yang
berupa pulsa-pulsa persegi yang berulang-ulang. Durasi atau lebar pulsa dapat dimodulasi
dengan cara mengubah sinyal referensi.
Metode PWM digunakan untuk mengatur kecepatan motor, informasi yang dibawa
oleh pulsa-pulsa persegi merupakan tegangan rata-rata. Semakin lebar durasi waktu tunda
positif pulsa dari sinyal PWM yang dihasilkan, maka putaran motor akan semakin cepat,
demikian juga sebaliknya. PWM pada dasarnya adalah menyalakan (ON) dan mematikan
(OFF) motor DC dengan cepat. Kuncinya adalah mengatur berapa lama waktu ON dan
OFF. Rasio waktu ON terhadap waktu total. (Riyan, 2011)
Baterai merupakan komponen yang penting bagi peralatan elektronik, tak terkecuali untuk
transportasi berbasis energi listrik atau Electrical Vihecle (EV). Baterai itu sendiri memiliki
berbagai permasalahan salah satunya charging. Banyak peneliti mengemukakan metode
charging untuk baterai seperti Lithium Acid, LiFePO4, Li-ion, dan lain lain. Metode yang
paling dasar digunakan atau untuk charger konvensional adalah Constant Current Trickle
Charge (CCTC) dimana prinsip kerjanya sangat sederhana, yaitu charging baterai
menggunakan arus konstan yang kecil hingga kapasitas dari baterai terisi penuh. Menurut
referensi tersebut, metode CCTC yang memiliki desain sederhana dan harga yang murah,
memiliki kerugian dimana waktu charging yang sangat lama atau overnight charges. Selain
tidak efisien, metode CCTC ini secara tidak langsung memengaruhi umur dari baterai. Untuk
menyelesaikan masalah CCTC yang menggunakan arus kecil, dikemukakan metode charging
menggunakan arus yang lebih besar. Metode yang sering digunakan untuk charger komersial
adalah Constant Current Constant Voltage (CCCV).
Metode CCCV menunjukkan kinerja yang baik pada kondisi charging dan penghentian
charging pada saat kondisi baterai sudah penuh. Menurut Niroshana dkk, CCCV menerapkan
arus konstan sampai baterai mencapai tegangan yang ditentukan, kemudian tegangan ditahan
bernilai konstan sampai arus perlahan turun ke nilai yang lebih kecil. Proses tersebut
menimbulkan reaksi kimia yang menyebabkan konsentrasi ion terpolarisasi pada permukaan
elektrode, pemanasan baterai pada dendrit dan buruknya formasi kristalisasi elektroda.
Metode lain dikembangkan untuk mengatasi kelemahan dari CCCV, seperti Pulse Charging
(PC). PC merupakan metode charging baterai dengan waktu cepat yang banyak
dikembangkan untuk baterai Li-ion.
Metode PC menerapkan arus konstan kontinyu berupa pulsa dengan lebar pulsa
sedemikian rupa dengan frekuensi pulsa tertentu, hingga baterai terisi penuh. Menurut Majid
dkk, charging menggunakan PC dapat meningkatkan efektiftas pengisian muatan Li-ion,
karena dapat mengurangi waktu charging dan menurunkan rugi kapasitas dari sel baterai.
LABORATORIUM ELEKTRONIKA
DASAR
Banyak pengembangan lain dari metode CV dan PC, seperti hybrid arus PC dengan arus
sinusoidal, charging dengan mempertimbangkan State of Charge (SOC) dan State of Health
(SOH) dari baterai, charging menggunakan metode kontrol yang kompleks seperti Fuzzy
Controlled Battery Charging (FCBC), Neural Network (NN), Phase Locked Technique (PLT),
AntColony Systems, dan Genetic Algorithm (GA). Semua metode tersebut bertujuan untuk
meningkatkan kontrol arus yang lebih halus dan chraging rate. Sistem dari kendaraan berbasis
tenaga listrik atau Electric Vihecle (EV) terdiri dari tiga bagian inti; yaitu bagian
penyimpanan energy. (Zatriananda, 2018)
Merancang sebuah PWM berbasis SMPS daripada menggunakan pulsa
konvensionalmenghasilkan chip yang telah diprogram sebelumnya. Semua topologiSMPS
dipelajari dan jangkauan aplikasinyadianalisis juga. Dua desain SMPS telahdiajukan. Salah
satunya adalah menggunakan analog switchingmetode dengan 555 Timer sementara yang lain
menggunakanmikrokontroler untuk pembangkitan dan umpan balik PWMkontrol. Pertama,
SMPS fase tunggal telah dirancangmenggunakan mikrokontroler dan umpan balik beban
akhir. NStata letak fase tunggal telah dimodifikasi untuk memperkenalkan aSMPS Tiga Fase
dan hasilnya diamati. Nantipada SMPS tiga fasa menggunakan mikrokontroler memilikitelah
dilaksanakan dan perbedaan antarasimulasi perangkat lunak dan hasil praktis telah dianalisis.
SMPS Tiga Fase yang dirancang memberikannilai 5.003V untuk keluaran 5V, 9.012V untuk
keluaran 9Vdan 12.677V untuk output 12V yang tidak diatur. Input ke rangkaian adalah
suplai 220V ac. ACtegangan diubah menjadi tegangan dc yang tidak diatur dengan
menggunakankonfigurasi dioda jembatan penuh dan kapasitor. Program C1.A telah dimuat di
mikrokontroleryang mengontrol pembangkitan pulsa switchingdan juga aksi umpan balik dari
rangkaian. Ketika pulsa tinggi MOSFET Q1 diaktifkan danarus mengalir di primer
transformator. Sebuah tegangan adalahdiinduksi pada sekunder transformator dankumparan
sekunder memasok arus beban melaluikonfigurasi dioda jembatan penuh di sisi output.
Ketika pulsa switching rendah, aliran arus masukprimer transformator berhenti dan
tegangan diinduksidi kedua primer dan sekunder terbalik. NSkumparan sekunder memasok
arus beban.Sebuah kapasitor C2 telah ditempatkan di outputjembatan dioda dan 12V dc
tersedia di bus keluaran.Menggunakan regulator 5V dan 9V, dua tegangan dc ekstralevel
tersedia sebagai output. Masukan keregulator tegangan adalah 12V.
Mereka memastikan bahwategangan dari dua output tambahan selalu tetap pada
5Vdan 9V masing-masing.Dua buah resistor R2 dan R4 dirangkai serimelintasi bus keluaran.
Nilainya adalah 2.2KΩ dan10KΩ. Untuk keluaran 12V VR2 adalah 2.16V. VR2 yang
sebenarnyadiumpankan ke mikrokontroler yang membandingkannya dengan2.16V. Jika nilai
sebenarnya kurang mikrokontrolermeningkatkan denyut nadi switching untuk meningkatkan
LABORATORIUM ELEKTRONIKA
DASAR
outputke 12V. Di sisi lain jika VR2 yang sebenarnya lebih besardari 2,16 denyut nadi
diturunkan untuk mengurangikeluaran 12V.
Ada juga perlindungan hubung singkat yang tersedia. Jika sebuah beban mendapat
tegangan hubung singkat akan menjadi nol. NS mikrokontroler akan mendeteksi ini melalui
umpan balik danmatikan Q3 dan dengan demikian hilangkan korsleting situasi. Ada juga
perlindungan hubung singkat yang tersedia. Jika sebuah beban mendapat tegangan hubung
singkat akan menjadi nol. (Kawser, 2016)
Sejumlah besar orang ini bergantung sepenuhnya atausebagian pada berbagai jenis
teknologi bantu. Jenis disabilitasnya tidak sama. Sehinggakebutuhan akan teknologi bantu
akan berbeda. Meskipun kursi roda manual adalah yang palingteknologi bantu umum untuk
penyandang cacat, yang digunakan untuk meningkatkan sosial penggunapartisipasi dan
mobilitas pribadi tetapi kursi roda manual sulit untuk berjalan dalam jangka panjang.
Sebagian besar pengguna kursi roda mengklaim bahwa kursi roda adalah faktor utama yang
membatasi sosial merekaperan serta masyarakat. Sehingga perbaikan kursi roda manual
menjadi kursi roda bermotor dapatmengurangi faktor pembatas ini. Jika teknologi kontrol
yang canggih diterapkan pada kendaraan bermotorkursi roda, maka kebebasan penyandang
cacat dan kualitas hidup dapat terjamin. Umumnyaorang cacat menggunakan pengontrol
joystick untuk menjalankan kursi roda bermotor. Orang yang sangat cacat mungkin
mengalami banyak masalah saat menggunakan pengontrol joystick, karena mungkin
memerlukan kelancaran ataukendali jarak jauh.
Oleh karena itu, kursi roda pintar berbasis Android berbasis PWM dapat menjadi
pilihan yang baik.mengembangkan teknologi untuk mereka yang kehilangan kekuatan
dinamis mereka karena sejumlah besarkelumpuhan, kecelakaan atau karena usia tua. Selain
itu, dimungkinkan untuk mengganti joystick tradisionalpengontrol oleh pengontrol Android
berbasis PWM untuk fleksibilitas yang lebih baik.
Biasanya kursi roda berbasis Android merupakan perangkat tempat motor DC dan
aplikasi mobile Androiddigunakan untuk mengatur kecepatan kursi roda. Gerakan Kursi Roda
meliputi kiri, kanan, berhenti,fungsi maju dan mundur. Di mana kursi roda operasi Android
dapat memberikankecepatan menuju ke depan, kursi roda yang dikendalikan Android berbasis
PWM dapat memberikan perbedaan kecepatan untuk arah maju. Operasi kursi roda
melibatkan dua motor roda gigi DC yang disesuaikan180 RPM dan modul driver motor
terpisah untuk masing-masing. Mikrokontroler PIC16F877A adalahbekerja sebagai prosesor
atau otak dari kursi roda.
Berbagi data antar perangkat Androiddan kotak kontrol dilakukan melalui komunikasi
serial Bluetooth.HC-05 digunakan untukpenerimaan data Bluetooth dan kami memprogram
LABORATORIUM ELEKTRONIKA
DASAR
mikrokontroler PIC dengan tertanam Cbahasa pemrograman. Dalam hal kontrol kecepatan,
Anda dapat menggunakan resistor terbatas saat ini secara seri dengan motor DC, tetapi
inimode kontrol gerak menyebabkan banyak kehilangan energi dan menghasilkan banyak
panas. Menggunakanmikrokontroler atau dengan merancang beberapa sistem tertentu,
implementasi praktis dapat dilakukan untukselesaikan masalah ini. Teknik implementasi yang
paling umum saat ini adalah Pulse. (Tarun, 2018)
Salah satu metode nonthermal terkemuka dalam makanan pemrosesan adalah medan
listrik berdenyut (PEF) dan biasanya dibuatdari generator pulsa, suplai tegangan tinggi, ruang
perawatan dan sistem kendali. Untuk meningkatkan tingkat inaktivasimikroorganisme,
generator pulsa seharusnya memberikan hasil yang akuratdan sinyal pulsa stabil.
Karena tuntutan ini, ide untuk berinovasi pembangkit pulsa yang ada penting untuk
dilakukan. Dengan demikian,makalah ini mengusulkan suatu teknik untuk
menghasilkansinyal pulsa persegi stabil menggunakan kombinasi dua unit 555-IC pengatur
waktu. Tujuan menggunakan IC ganda adalah untuk mendapatkan lebar pulsametode
modulasi (PWM), yang siklus dan frekuensi tugasnya dapat diubah secara mandiri.
Hasil simulasi menunjukkanpemahaman paralel dengan tujuan, di mana siklus tugas
adalahberhasil disesuaikan dari 10% hingga 90% dari siklus penuh tanpa mempengaruhi
frekuensinya. Perubahan dicapai dengan menyetelnilai resistor variabel. Selain itu,
frekuensinya bervariasipada nilai yang dipilih mulai dari Hz hingga MHz, hanya untuk
menunjukkan bahwa 555-IC timer dapat memberikan berbagai tingkat frekuensi.
Frekuensi dapat ditentukan dengan memilih nilai resistor yang tepat dan kapasitor
dalam sistem sirkuit. Oleh karena itu, generator pulsa inidapat dijalankan untuk
menggerakkan perangkat switching seperti MOSFET dan IGBT untuk menghasilkan pulsa
tegangan tinggi yang akurat dan stabilyang menimbulkan medan listrik pulsa intensitas tinggi,
sehingga membunuh bakteri secara efektif. terkandung dalam satu sistem adalah generator
pulsa, tegangan tinggipasokan, ruang perawatan dan perangkat pemantauan.
Detak Generator memberikan tegangan pulsa baik berupa peluruhan eksponensial atau
kuadrat yang biasanya dipraktikkan oleh para peneliti. Ini dapat berupa monopolar atau
bipolarmode. Durasi setiap pulsa yang diuji adalahbiasanya dari milidetik ke mikrodetik,
tetapi, ada implementasi lebar pulsa nanosecond yang telahdilaporkan baru-baru ini.
Kemajuan dalam teknologi semikonduktor telahmeningkatkan kinerja sirkuit terpadu (IC)
danperangkat untuk bertindak lebih cepat, sambil menghasilkan hasil yang akurat.
Juga mengurangi harga dan menjadi lebih terjangkau untuk dimiliki. Mengenai
ukurannya, cukup kecil untuk dipadatkan danringan dalam bobotnya untuk menghasilkan
pulsa tegangan tinggi yang akurat dan stabilyang menimbulkan medan listrik pulsa intensitas
LABORATORIUM ELEKTRONIKA
DASAR
tinggi, sehingga membunuh bakteri secara efektif. Fitur-fitur ini ternyata yang
utamaspesifikasi yang harus dilengkapi sebagai bagian dari inovasi. Dengan demikian, ini
juga mengoptimalkan kinerja generator pulsa untuk memberikan kualitas tinggi dan hasil yang
tepat. Makalah ini mengungkapkan pembangunan generator pulsa yang ringkas dan murah
yang menggunakan komponen (Nur, 2017)
Sebuah sistem inversi atau inverter adalah elektronikperangkat yang mengubah DC menjadi
daya AC mempertahankan ategangan dan frekuensi yang disukai, di manaoutput daya AC
dapat berupa gelombang sinus atau bentuk lain dari sinyal. Inverter dapat dibuat dengan
nomor yang berbedadari fase keluaran. Namun, dalam praktiknya, fase tunggal dan inverter
tiga fasa yang paling umum digunakan. Inverter tiga fase dari segi konstruksi dapat terdiri dari
dua jenis:Inverter Jembatan Tiga Fase, dan Tiga Fase Tunggal Inverter Paralel. Karya yang
disajikan dalam makalah ini menggunakan metode konstruksi kedua.
Ada dua jenis topologi inverter secara umum yaitu Current SourceInverter (CSI), dan
Inverter Sumber Tegangan (VSI). Yang mengambil tegangan tetap dari sumber seperti aCatu
daya DC, dan mengubahnya menjadi daya AC dengan frekuensi variabel disebut VSI. VSI
bisa menjadidikategorikan menjadi tiga jenis: Inverter gelombang persegi,Pulse-width
Modulated (PWM) Inverter, dan Single-Inverter fase dengan Pembatalan Tegangan.
Kertas ini menjelaskan desain VSI termodulasi lebar-pulsa. Sinyal keluaran inverter
adalah bentuk gelombang bolak-balik, yang belum tentu murni berbentuk sinus. Namun
dengan berbagai teknik, inverter dapat dirancang untuk menghasilkan bentuk gelombang
keluaran yang mendekati asinusoidal.
Teknik PWM sama untuk keduanya inverter satu fasa dan tiga fasa. Kecuali tiga-yang
fase, modulasi harus dilakukan secara bersamaan untuk setiap fase dengan berbagai
perpindahan sudut seperti 120 derajat, 150 derajat, atau 180 derajat, dll.
Tergantung pada efisiensi listrik yang dibutuhkan. NSkarya yang disajikan
menggunakan Modulasi Pulsa Tunggal dengan 120 perpindahan derajat, dan MOSFET untuk
mengimplementasikannya.Sinyal PWM dapat dihasilkan dengan cara yang berbeda,
mismenggunakan op-amp, 555 timer, mikrokontroler, atau Arduino.
Arduino pada dasarnya juga merupakan mikrokontroler; ini adalah sebuahplatform
open-source yang terdiri dari mikrokontrolerchip. Arduino dirancang untuk memberikan yang
murah dancara mudah memprogram perangkat elektronik yang berinteraksi denganlingkungan
sekitar mereka dengan menggunakan sensor atau lainnya sarana input data.
Karya yang disajikan menggunakan Arduino Uno R3 untuk tugas yang diperlukan.
Dalam makalah ini, desain dan prototyping dari tigainverter fase yang mengubah sinyal DC
menjadi AC 3 fase sinyal disajikan, yang menghasilkan sinyal persegi 223Vdi setiap baris dari
LABORATORIUM ELEKTRONIKA
DASAR
baterai 12V menggunakan PWM yang digerakkan tiga tahapan 18 MOSFET daya, menjaga
fase 120 derajat perpindahan antar fase PWM adalah metode yang digunakan untuk berpindah
perangkat kemenghasilkan efek analog yang terus berubahsinyal. Metode ini memiliki
efisiensi listrik yang sangat tinggi. (Imran, 2021)
Regulator tegangan linier memiliki kerapatan daya yang rendah,efisiensi, tegangan output,
waktu penahanan, dan penyempitanrentang input dan ukuran besar, oleh karena itu,
memerlukanpendingin. Untuk alasan ini, mode sakelarregulator tegangan sangat penting
dalam bidang elektronik. Initopologi sangat efisien dan menawarkan berbagai keuntunganatas
catu daya linier. Generasi ke- 4 (4G)Arsitektur daya inti Intel menggunakan terintegrasi
penuhregulator tegangan memberikan peningkatan di ponseldaya komputer, faktor bentuk
yang lebih tipis dan lebih ringan, danmasa pakai baterai lebih lama. Pengatur uang
menghasilkan ategangan keluaran DC konstan, yang lebih rendah daritegangan masukan.
Struktur dasar menggunakan induktordan kapasitor, karena kemampuan menyimpan muatan,
dandioda disebut sebagai dioda freewheeling. Pendekatan yang diusulkan dalam pekerjaan
penelitian ini didasarkanpada elemen switching yaitu MOSFET. Sebuah novelmodel rata-rata
sinyal kecil untuk konverter DC-DCberoperasi pada frekuensi switching variabel diturunkan
olehPriewasser dkk. Model ini menghasilkan linearisasirepresentasi sinyal kecil dari konversi
dayasirkuit, di mana waktu ON dan waktu OFF PulsaSinyal Width Modulation (PWM)
diperlakukan berbedainput kontrol. Mengurangi jumlah eksternal yang besarkomponen,
terutama induktor, merupakan komponen yang sangat penting. Teknologi CMOS dengan luas
0,493 mm 2 . Untuk itudesain, efisiensi puncak adalah 80% pada arus beban 800A dan
tegangan beban yang diatur sebesar 1 V. Faraji et al.
Telah menyajikan uang DC-DC sinkron terintegrasikonverter untuk tegangan ultra-
rendah dan daya rendahaplikasi dengan input 200 mV hingga 1 V dan 100 mV keOutput 500
mV dalam teknologi CMOS 45 nm.Krishnamurthy dkk. [18] telah menerapkan
sepenuhnyamati, dikontrol secara digital, pengalihan 500 MHz, 250 mAregulator tegangan
keluaran terukur pada gerbang tri 22-nmCMOS.
Sistem ini mengukur efisiensi puncak 68%dengan luas 0,6 mm 2 (tanpa decoupling
keluaran), akepadatan daya 410 mW/mm 2, dan bandwidth pengontrol43MHz.Tujuan dari
pekerjaan penelitian ini adalah untukmeningkatkan regulator tegangan switching yang ada
denganmeningkatkan efisiensinya dengan penggunaan gerbang ganda MOSFET sebagai sel
dasar. Implementasi yang ditingkatkandi sirkuit pengatur uang menghasilkan peningkatan
efisiensi.Ini karena DG MOSFET menyediakan dua kali lipat arus dibandingkan dengan
perangkat gerbang tunggal, dankarena efisiensi sebanding dengan arus, ini berartipeningkatan
efisiensi. Uang berbasis DG MOSFETregulator memberikan arus yang lebih tinggi
LABORATORIUM ELEKTRONIKA
DASAR
dibandingkan denganregulator uang dasar MOSFET tradisional. Jatuh tempoke peralihan DG
MOSFET yang lebih cepat. (Simone, 2021)
Perkembangan mobil listrik yang kian pesat menghasilkan berbagai inovasi dalam penciptaan
mobil listrik. Saat ini mobil listrik populer dengan penggerak motor BLDC karena dalam segi
mekanik tidak memiliki brush (brushless) sehingga motor akan berputar dengan lebih cepat
dan memiiki ketahanan yang lebih lama karena tidak cepat panas. Secara umum BLDC terdiri
dari dua bagian, yakni rotor, bagian yang bergerak, yang terbuat dari permanen magnet dan
stator, bagian yang tidak bergerak, yang terbuat dari kumparan 3 fasa. Walaupun merupakan
motor listrik synchronous AC 3 fasa, motor ini tetap disebut dengan BLDC karena pada
implementasinya BLDC menggunakan sumber DC sebagai sumber energi utama yang
kemudian diubah menjadi tegangan AC dengan menggunakan inverter 3 fasa.
Pengereman regeneratif dapat dilakukan dengan cara mengoperasikan mesin listrik
sebagai generator. Mesin arus searah tanpa sikat (BLDC) juga biasa disebut mesin sinkron
magnet permanen, maka dari itu keluarannyapun saat dioperasikan sebagai generator akan
mirip dengan keluaran generator sinkron 3 fasa. Pengereman regeneratif adalah metode
pengereman untuk menggunakan energi mekanik dari motor dan mengubah energi kinetik
menjadi energi listrik serta mengembalikan kembali pada baterai. Buck converter adalah dc-
dc converter jenis penurun tegangan atau step down. Buck converter mampu menghasilkan
nilai tegangan output sama atau lebih rendah dari tegangan input-nya.
Buck converter ini tersusun dari mosfet (saklar aktif) dan dioda (saklar pasif). Saklar
pasif dapat diganti dengan aktif pada saat tegangan kerja yang rendah, sehingga dapat
mengurangi susut daya yang terjadi. Pada dasarnya prinsip kerja buck converter menggunakan
switch yang bekerja dengan dua mode yaitu switch ON dan switch OFF. Adapun dikenal
dengan istilah Pulse Width Modulation atau disingkat PWM.
Pada PWM tedapat duty cycle yang bekerja mengendalikan kecepatan (frekuensi)
kerja switch. PWM merupakan suatu proses membangkitkan sinyal keluaran pada periode
berulang antara high dan low, dimana pengaturan durasi dapat diatur sesuai yang dibutuhkan.
Sedangkan duty cycle adalah representasi ketika kondisi high dalam periode sinyal yang
dinyatakan dalam persen (%) dengan range 0-100%. Kontrol switching mosfet dengan prinsip
PWM untuk mode on dan off dengan frekuensi switching.
Tegangan DC akan digunakan untuk masukan pada rangkaian buck converter. Nilai
tegangan akan dideteksi sensor yang akan dikontrol dengan luaran berupa dutycycle sebagai
pengatur pensaklaran mosfet pada rangkaian buck converter. Keluaran dari buck converter
akan disensor menggunakan sensor tegangan sebagai feedback yang digunakan untuk
pengisian baterai. (Danis, 2019)
LABORATORIUM ELEKTRONIKA
DASAR
BAB III
METODOLOGI PERCOBAAN

3.1. Komponen dan Peralatan


3.1.1 Komponen
1. IC NE555
Berfungsi sebagai timer (pewaktu) dengan operasi rangkaian monostable dan
pulse generator (pembangkit pulsa) dengan operasi rangkaian astable
2. IRF540
Berfungsi untuk aplikasi fast switching
3. Dioda IN4148
Berfungsi untuk rangkaian proteksi tegangan terbalik pada jalur masuk
tegangan DC sebuah peralatan elektronik
4. Kapasitor 10µF
Berfungsi untuk Sebagai filter (penyaring) dalam rangkaian
5. Resistor 100Ω dan 10KΩ
Berfungsi untuk menghambat atau membatasi aliran arus
6. Potensiometer 100KΩ
Berfungsi untuk mengatur resistensi, tegangan, dan juga arus litrik yang
mengalir dalam suatu rangkaian listrik

3.1.2 Peralatan
1. Jumper
Berfungsi untuk menghubungkan antar komponen
2. Papan protoboard
Berfungsi untuk tempat merangkai
LABORATORIUM ELEKTRONIKA
DASAR
3.2. Prosedur Percobaan
1. Disediakan peralatan dan komponen
2. Dirangkaian rangkaian percobaan seperti pada skema rangkaian berikut :

3. Dihubungkan IC NE555 dengan supply DC


4. Dihubungkan motor DC dengan osiloskop
5. Diatur resistansi pada potensiometer 100KΩ untuk mengatur PWM pada rangkaian
6. Dicatat duty cycle dan tegangannya
LABORATORIUM ELEKTRONIKA
DASAR
DAFTAR PUSTAKA

Chrowdhury, Imran. 2021. Arduino-Based Three-Phase Inverter Using. Bangladesh.


International Journal of Electrical and Electronic Engineering &
Telecommunications
Debnath, Tarun. 2018. PWM Based Android Controlled Kursi Tutup W. Bangladesh:
International Journal of Computer Science & Information Technology
Kajal, Kawser Ahmed. 2016. Design & Implementation of PWM Based 3-Phase Switch-
Mode Power Supply (SMPS). Bangladesh: American International University
Kasri, Nur Faizal. 2017. Dual 555-Timer IC to Produce PWM Method. Malaysia : Institut
Voltan dan Arus Tinggi (IVAT)
Leeuw, Simon. 2021. MOSFET Based Buck Regulator. Afrika Selatan: International Journal
of Electrical and Electronic Engineering & Telecommunications
Ningsih, Fitria Lubis. 2018. Rancang Bangun Sistem Kontrol Jarum Spinneret dan Kolektor
pada Electrospinning. Tugas Akhir. Surabaya: Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Surabaya
Pratama, Ryan. 2011. Redisain Kontrol Kecepatan Pada Mobil Listrik. Tuags Proyek.
Surakarta: Teknik Mesin Otomotif, Universitas Sebelas Maret Surakarta
Pradhana, Zatriananda Dibya. 2018. Desain Dan Implementasi Charger Baterai Lithium-Ion
Menggunakan Constant Current Pulse Charging 500 Watt Untuk Sepeda Motor
Listrik. Tugas Akhir. Surabaya: Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya
Rizky, Danis. 2019. Buck Converter Sebagai Regulator Aliran Daya Pada Pengereman
Regeneratif. Padang: Jurnal EECCIS
Sumanto, Joko. 2012. Rancangan Kontrol Gerakan Sample Changer Pada Perangkat
Radioimmunoassay-RIA IP8 Berbasis USB. Tangerang: Prosiding Pertemuan Ilmiah
Rekayasa Perangkat Nuklir

Medan, 29 Oktober 2021


Assisten Praktikan

(Iqbal Suhada Matondang) (Sherina Putri Br Sinulingga)

Anda mungkin juga menyukai