Nofiansah
Staf Pengajar Pada Jurusan Teknik Elektro Program Studi Teknik Listrik
Politeknik Negeri Sriwijaya
Email: Nofimh3Gmail.com
ABSTRAK
Motor listrik merupakan sebuah perangkat elektromagnetis yang mengubah energi listrik menjadi
energi mekanik. Energi mekanik ini digunakan untuk, misalnya, memutar impeller pompa, fan atau blower,
menggerakan kompresor, mengangkat bahan dan tujuan lainnya. Dalam pemakaiannya, motor ini memerlukan
alat pengatur kecepatan putaran. Pengaturan kecepatan motor arus searah dapat dilakukan dengan mengatur
tegangan jangkarnya. Otomatisasi pengaturan kecepatan putaran motor arus searah 1kw menggunakan thyristor
dilakukan dengan mengubah sudut penyalaan alpa dari thyristor. Pengaturan sudut alpa antara 34 sampai dengan
117 menghasilkan putaran 992 rpm sampai dengan 1998 rpm. Untuk pengaturan kecepatan putaran
menggunakan Program MATLAB Simulink menghasilkan putaran 1000 rpm sampai dengan 2000 rpm.
ABSTRACT
Electric motor is a electromagnetic device that convert electric energy to become mechanic energy.
This mechanic energy is used to, for example, actuate pump impeller, fan or blower, compressor, lift up the
material or other functions. In the application, electric motor needs speed setter. This direct current motor
control is done by set its armature voltage. The automation of 1 KW direct current motor speed control with
thyristor is done by set or change the firing angle alpha of thyristor. The control of alpha between 34 to 117
produces speed of 992 rpm to 1998 rpm. The speed control with Matlab Simulink produces speed of 1000 rpm to
2000 rpm.
40
Jurnal Teliska ISSN 2085-0786 Volume 15, Nomor 3, Sept 2014
1.2. Permasalahan
Pengaturan kecepatan motor arus searah 2. TINJAUAN PUSTAKA
dapat dilakukan dengan mengatur tegangan
jangkarnya. Permasalahan yang akan dihadapi 2.1 Semikonduktor
bagaimana mengatur tegangan jangkarnya sehingga Berdasarkan tingkat kemurnian atom
kecepatan putar motor arus searah dapat atur. penyusunnya, terdapat dua kelompok semikonduktor
Untuk itulah penelitian ini akan meneliti yaitu intrinsik dan ekstrinsik. Untuk kelompok
pengaturan kecepatan motor arus searah 1 Kw ekstrinsik terdapat dua jenis/tipe semikonduktor
dengan menggunakan thyristor dan pengaturan yaitu semikonduktor tipe-p dan semikonduktor
kecepatan motor arus searah 1 Kw menggunakan tipe-n. Bahan semikonduktor yang banyak
program Matlab simulink. Dengan pengaturan ini dipakai adalah bahan silikon (Si).
motor arus searah dapat atur dengan pengaturan Semikonduktor tipe-n dibuat dari bahan
yang mudah. silikon murni dengan menambahkan sedikit
pengotor berupa unsur valensi lima. Empat
1.3. Tujuan dan Manfaat elektron terluar dari “donor” ini berikatan
- Tujuan kovalen dan menyisakan satu elektron lainnya yang
Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisa dapat meninggalkan atom induknya sebagai
bagaimana pengaturan kecepatan putaran motor elektron bebas. Dengan demikian pembawa
arus searah penguat terpisah dengan menggunakan muatan mayoritas pada bahan ini adalah elektron.
thyristor dan meneliti hubungan perubahan Hal yang sama, semikonduktor tipe-p
kecepatan putar motor arus searah pada kondisi dibuat dengan mengotori silikon murni dengan
dibebani. Serta menganalisa bagaimana pengaturan atom valensi tiga, sehingga meninggalkan
kecepatan putaran motor arus searah penguat kemungkinan untuk menarik elektron. Pengotor
terpisah dengan menggunakan program matlab sebagai “aseptor” menghasilkan proses konduksi
simulink dan meneliti hubungan perubahan dengan lubang (hole) sebagai pembawa muatan
kecepatan putar motor arus searah pada kondisi mayoritas.
dibebani.
2.2 Diode
- Manfaat Dioda merupakan semikonduktor
Manfaat dari penelitian ini adalah dapat memberikan (komponen) elektronika daya yang memilki
nilai positif bagi peneliti dan pembaca yang dua terminal, yaitu: anoda dan katoda. Dalam
berkenaan dengan pengetahuan dan pemahaman rangkaian elektronika daya, dioda difungsikan
didalam pengaturan kecepatan putaran motor arus sebagai sakelar. Gambar 1.1 (a), (b), dan (c)
searah dengan menggunakan thyristor dan program masing-masing ditunjukkan simbol dioda,
41
Jurnal Teliska ISSN 2085-0786 Volume 15, Nomor 3, Sept 2014
42
Jurnal Teliska ISSN 2085-0786 Volume 15, Nomor 3, Sept 2014
T d K ti f ia
……………………….(2.3)
Putaran yang dihasilkan sama dengan muatan
putaran :
d
Td j B T L
dt ………………….(2.4)
Dimana :
ω = kecepatan motor (rad/sec)
B = Konstanta viscous friction , N.m/rad/sec
Kv = Konstanta tegangan, V/A-rad/sec
Kt = Kv = Konstanta putaran
La = Induktansi rangkaian dynamo, H Gambar 2.3. Rangkaian Dasar Motor DC
Lf = Induktansi rangkaian medan , H Penguatan Terpisah
Ra = Tahanan rangkaian dynamo, Ω
Rf = Tahanan rangkaian medan, Ω Rangkaian dasar dari motor arus searah
penguatan terpisah dapat dilihat pada gambar 2.3.
Dalam kondisi (steady-state), tegangan rata-ratanya Kecepatan putar motor arus searah akan berubah
adalah: dengan perubahan tegangan Va. Pengaturan
V f R f I f ……..(2.5) tegangan ini adalah untuk mengatur perubahan
putaran pada motor arus searah. Pentingnya
E g K v I f …………...(2.6) pengaturan putaran pada motor arus searah adalah
untuk mengerjakan pekerjaan tertentu sesuai dengan
V a Ra I a E g tujuan penggunaan motor arus searah tersebut yang
memerlukan putaran yang tepat.
V a Ra I a K v I f
……(2.7)
3. METODELOGI
Td K t i f ia …....(2.8) 3.1. Pengaturan kecepatan putar motor dc
dengan menggunakan thyristor
Rancangan rangkaian percobaan yang
Td B TL .....(2.9) digunakan untuk mengatur kecepatan putar motor
arus searah penguat terpisah dapat dilihat pada
gambar 3.1 dibawah ini :
Menghasilkan Daya sebagai :
Pd Td ……..(2.10)
Va Ra I a Va Ra I a
…(2.11)
Kv I f K vV f / R f Gambar 3.1 Rangkaian percobaan untuk kondisi
berbeban dengan thyristor
43
Jurnal Teliska ISSN 2085-0786 Volume 15, Nomor 3, Sept 2014
44
Jurnal Teliska ISSN 2085-0786 Volume 15, Nomor 3, Sept 2014
2
117 106,4 0,26 1000 0.00
992 8
4.1. Hasil
Tabel 4.3 Hasil Pengukuran Pengaturan
Pengaturan kecepatan putaran motor arus Kecepatan Putaran Motor DC dengan
searah penguatan terpisah dengan thyristor Thyristor Torsi = 0.15 Nm
dilakukan dengan mengubah sudut penyalaan (α)
dari thyristor. Pada penelitian ini sudut penyalaan Sudut Tegan Arus Putaran (rpm)
(α) adalah 780, 900, 1000, 1080 1170. Motor dibebani Penyal gan Jang Hasil Permin
dengan Torsi = 0 Nm dan arus medan penguat If = aan Jangk kar Penguk taan Devi
0,6 A. Hasil pengukuran yang dilihat adalah (α) ar Mot uran Deman asi
tegangan jangkar motor (Va), Arus jangkar motor Thyris motor or d
(Ia) dan putaran motor dc (rpm). Hasil pengukuran tor (Va) (Ia)
dapat dilihat pada table 4.1. Kemudian motor arus 45 207,7 1,39 1993 0,00
searah dibebani dengan beban torsi = 0.05 Nm, 0,15 2000 4
Nm, dqn 0,35 Nm. Hasil pengukuran dapat dilihat 60 206,8 1,29 0,00
pada tabel 4.2. , 4.3. , dan 4.4. 1748 1750 1
74 203,5 1,20 0,00
1492 1500 5
Tabel 4.1 Hasil Pengukuran Pengaturan 85 193,4 1,13 1250 0,00
Kecepatan Putaran Motor DC dengan 1246 8
Thyristor Torsi = 0 Nm 96 170,3 1,06 995 1000 0,00
5
Sudut Tegan Arus Putaran (rpm)
Penyal gan Jang Hasil Permin Tabel 4.4 Hasil Pengukuran Pengaturan
aan Jangk kar Penguk taan Devi Kecepatan Putaran Motor DC dengan
(α) ar Mot uran Deman asi Thyristor Torsi = 0.35 Nm
Thyris motor or d
tor (Va) (Ia) Sudut Tegan Arus Putaran (rpm)
78 210 0,49 0.00 Penyal gan Jang Hasil Permin
1987 2000 6 aan Jangk kar Penguk taan Devi
90 194,8 0,45 0.00 (α) ar Mot uran Deman asi
1744 1750 3 Thyris motor or d
100 165,8 0,35 0.00 tor (Va) (Ia)
1492 1500 5 34 197,8 1,78 0.00
108 133,5 0,30 1247 1250 0.00 1988 2000 6
45
Jurnal Teliska ISSN 2085-0786 Volume 15, Nomor 3, Sept 2014
0 50 100
Torsi = 0.05 Nm
Torsi = 0.15 Nm
Torsi = 0.35 Nm
46
Jurnal Teliska ISSN 2085-0786 Volume 15, Nomor 3, Sept 2014
2500
Torsi = 0 Nm
2000
1500
1000 Torsi = 0.05
500 Nm
0
Torsi = 0.15
0 50 100 150 Nm
Apabila arus jangkar (Ia) pada sebuah Gambar 4.4 Grafik fungsi Sudut Penyalaan (α)
motor arus searah penguatan terpisah bertambah Thyristor terhadapPutaran (rpm) Pada
besar maka kecepatan putaran dari motor arus Simulasi Kecepatan Putar MotorArus Searah
searah akan menurun. Kenaikan arus jangkar dari
motor arus searah penguatan terpisah disebabkan Perubahan tegangan jangkar pada motor
adanya penambahan beban motor arus searah atau arus searah, akan berpengaruh terhadap kecepatan
torsi diperbesar. Semakin besar torsi dari pada motor putaran dari motor arus searah. Semakin besar
arus searah ini akan menyebabkan terjadinya penurunan tegangan maka kecepatan putaran dari
kenaikan arus jangkar motor arus searah. Grafik motor arus searah akan menurun sebanding dengan
fungsi arus jangkar terhadap sudut penyalaan perubahan penurunan tegangan. Gambar 4.5
thyristor dapat dilihat pada 4.3. menunjukkan grafik fungsi perubahan tegangan
jangkar (va) terhadap sudut penyalaan (α) thyristor
dari motor arus searah. Demikian juga pada saat
2
Torsi = 0 Nm motor dibebani putaran dari motor arus searah akan
A)
a
PT 1,5
1
0,5
0
(Ia)
50 100
Torsi = 0.15
Nm
Torsi = 0.35
Nm
250
200
150
100
50
0
0 50 100
Torsi = 0.05 Nm
Torsi = 0.15 Nm
Torsi = 0.35 Nm
47
Jurnal Teliska ISSN 2085-0786 Volume 15, Nomor 3, Sept 2014
2
DAFTAR PUSTAKA
Aa)
5.
1,5
1
0,5
0
0
Dari hasil
50 100
pembahasan
kecepatan putar motor arus searah dengan
menggunakan Tyristor dan PLC serta Matlab
150
-
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Torsi = 0 Nm
Torsi = 0.05 Nm
Torsi = 0.15 Nm
Torsi = 0.35 Nm
pengaturan
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Muhammad Harunur Rashid, Power
Elektronics Circuits Devies
Applications, New Jersey, 1988.
Apfianto Eko Putra, PLC Konsep
Pemrograman dan Aplikasi, Gaya Media
Jogjakarta, 2004.
Raymond Ramshaw, Power Electronics,
Thyristor Controlled power for Electric
Motors, London, 1986.
Wirawan Sumbodo, Pengendali PLC,
Semarang, 2008.
Andani dkk, Sistem Kendali Servo Posisi
dan Kecepatan
Pengendalian Motor
Motor
Programmable Logic Control (PLC),
Permodelan
DC Tekendali
Jangkar, Jurnal Media Elektrik, 2008.
I. N. Satya Kumara, Modeling
Pengaturan Kecepatan Motor DC dengan
and
dengan
48