Anda di halaman 1dari 14

PEMBAHASAN

STIRRER

DISUSUN OLEH:

KELOMPOK II

AHMAD HILMY

DEOVANI RAHMAT

FARIDA LAILA MARTA


STIRRER

Stirrer ialah suatu alat laboraturium yang berfungsi


untuk mencapurkan larutan yang bersifat heterogen
menjadi larutan yang bersifat homogen.
Penggunaan Stirrer

1. Penerapan Kadar asam nitrat pada Sulfanilamide secara titrasi, nitrimetri dan potensioner.

2. Pemeriksaan Kadar bilirubin dalam urine dengan cara mengaduk dengan kecepatan tinggi selama .

3. Pemeriksaan Kadar glukosa dalama urine dengan cara mengaduknya dengan cairan benedict pada
kecepatan tingi selama .
Prinsip Kerja
Menggukan medan magnet berputar menyebabkan batang pengadduk terendam dalam Cairan
berputar sangat cepat, sehingga aduk. Reaksi kimia yang terjadi dalam pembuluh kaca bar pengaduk
magnet bekerja dengan baik dlam pembuluh kaca.
Prinsip kerja magnetic stirrer adalah dengan memanfaatkan sebuah motor dalam bidang berputar
yang terbuat dari medan magnet ataupun sebuah perangkat elektromagnetik stationer. Umumnya
megnetik stirrer juga membutuhkan stir bar atau batang pengaduk yang akan membantu homogenisasi
 Komponen Stirrer

1. Motor DC

            Motor DC merupakan sebuah perangkat elektromagnetis yang mengubah energi listrik menjadi energi

mekanik. Energi mekanik ini digunakan untuk, misalnya, memutar impeller pompa, fan atau blower, menggerakan

kompresor, mengangkat bahan, dll. Motor listrik digunakan juga di rumah (mixer, bor listrik, fan angin) dan di

industri. Motor listrik kadangkala disebut “kuda kerja” nya industri sebab diperkirakan bahwa motor-motor

menggunakan sekitar 70% beban listrik total di industri.

            Keuntungan utama motor DC adalah sebagai pengendali kecepatan, yang tidak mempengaruhi kualitas

pasokan daya. Motor ini dapat dikendalikan dengan mengatur:

• Tegangan dinamo – meningkatkan tegangan dinamo akan meningkatkan kecepatan

• Arus medan – menurunkan arus medan akan meningkatkan kecepatan.


2. FUSE

Fuse adalah alat pengaman listrik yang paling familiar dan sering kita jumpai. Fuse terpasang dalam rangkaiaan

listrik tersusun secara seri, sehingga jika terlewati arus yang melebihi kapasitas kerja dari fuse tersebut, maka fuse

akan terbakar dan memutus arus yang ada dalam rangkaian tersebut. Element penghantar yang terdapat dalam fuse

tersebut akan meleleh, dan memutus rangkaian listrik tersebut sebagai pengaman terhadap komponen-komponen lain

dalam rangkaian listrik tersebut dari bahaya arus besar.

Jika kita dapati fuse yang telah terbakar atau putus elementnya kita harus menggantinya dengan yang baru, tetapi

yang perlu diingat adalah penggantian dengan kapasitas arus yang sama. Jika menggantinya dengan kapasitas arus

yang lebih besar maka akan berakibat kerusakan pada rangkaian listrik tersebut, karena jika ada arus lebih dalam

rangkaian tersebut, fuse tidak akan putus atau terbakar.


3. IC

IC Regulator tegangan berfungsi sebagai filter tegangan agar sesuai dengan keinginan. IC regulator tegangan

secara garis besar dapat dibagi menjadi dua, yakni regulator tegangan tetap (3 kaki) dan regulator tegangan yang

dapat diatur (3 kaki dan banyak kaki). Kaki di sini menyatakan terminal IC
5. POTENSIO

 Potensiometer merupakan resistor variable yang sering dipakai sebagai penbagi tegangan Potensiometer putar

memiliki jalur karbon yang berbentuk melingkar,dimana wiper akan bergeser seiring dengan diputarnya tangkai (shaff)

potensiometer. Pada umumnya ,jalur karbon pada potensimeter putarmemiliki kelengkungan sudut sebesar 270o. Pot-

pot putar banyak digunakan aplikasi pengaturan volume suara pada perangkat-perangkat audiom dan juga mengontrol

tingkat terang-gelap atau kecerahan atau brightness lampu,kecepatan putaran motor,dan berbagai penerapan lainnya.

6. LED

LED adalah singkatan dari "Light Emitting Diode". Yang berarti LED adalah perangkat semi-konduktor yang

menghasilkan cahaya ketika arus listrik melewati celah antara katoda dan anoda didalam sistem perangkat tsb. LED

juga disebut "Solid State Lighting" karena chip LED disolder ke Printed Circuit Board (PCB) dan oleh karena itu tidak

memiliki artikel-artikel yang longgar / filamen seperti bola lampu pijar, atau zat beracun seperti gas merkuri pada

Lampu Hemat Energy (LHE).


7. RESISTOR

            Resistor adalah salah satu komponen elekronika yang berfungsi sebagai penahan arus yang mengalir dalam suatu

rangkaian dan berupa terminal dua komponen elektronik yang menghasilkan tegangan pada terminal yang sebanding

dengan arus listrik yang melewatinya sesuai dengan hukum Ohm (V = IR). Sebuah resistor tidak memiliki kutub positif

dan negatif, tapi memiliki karakteristik utama yaitu resistensi, toleransi, tegangan kerja maksimum dan power rating.

Karakteristik lainnya meliputi koefisien temperatur, kebisingan, dan induktansi.

8. KAPASITOR

Kapasitor adalah komponen elektronika yang dapat menyimpan muatan arus listrik di dalam medan listrik sampai batas

waktu tertentu dengan cara mengumpulkan ketidakseimbangan internal dari muatan arus listrik. Kapasitor ditemukan

pertama kali oleh Michael Faraday (1791-1867). Satuan kapasitor disebut Farad (F). Satu Farad = 9×1011 cm2 yang

artinya luas permukaan kepingan tersebut. Kapasitor disebut juga kondensator.


PERENCANAAN DALAM BLOK DIAGRAM
Dari blok diagram diatas dapat dijelaskan secara singkat cara kerja dari alat
stirer magnetik tiap-tiap blok nya :

1. Rangkaian Power supply


 
Memberikan tegangan terhadap rangkaian selanjutnya dengan merubah arus AC dari
PLN menjadi DC dengan tegangan yang diinginkan.

2. Rangkaian Pengatur Kecepatan


 
Rangakaian saklar putar berfungsi sebagai media pemilihan kecepatan pada alat stirer
magnetic.

.
RANGKAIAN PENGATUR KECEPATAN
PENJELASAN TENTANG KOMPONEN YANG DIGUNAKAN

1. TRAFO
Transformater adalah peralatan listrik yang dapat digunakan untuk mengubah energy listrik yang lain dimana
tegangan keluaran (output) dapat dinaikan atau di turunkan sesuai yang dikehendaki dan merubah arus listrik
tersebut.
2. RESISTOR
Resistor berguna sebagai penghambat arus listrik.
3. POTENSIOMETER
Potensiometer merupakan variable resistor dan dalam hal ini berguna sebagai pengatur kecepatan.
4. TRANSISTOR
Dalam hal ini transistor berguna sebagai penguat arus.
5. KAPASITOR
Dalam hal ini fungsi kapasitor adalah sebagai sebagai kopling penggeser fasa,filter pada rangkaian power
supply agar arus DC tidak masuk melalui rangkaian.
6. Diode
Untuk memperbolehkan arus masuk dalam satu arah.
Cara Pengoperasian
1) Siapkan alat atau objek yang akan dilarutkan/dihomogenkan
2) Siapkan wadah tempat air sebagai wadah daro objek
3) Nyalakan alat, kemudian atur kecepatan dan waktu yang diinginkan
Proses Kalibrasi Stirrer
1.      gunakan tachometer untuk mengukur kecepatan motor
2.      stopwatch untuk pengaturan waktunya.
Cara Perawatan
1. Lakukan Pengecekan Alat setiap akan dipergunakan
2. Jauhkan alat dari percikan air atau udara panas dan bahan kimia berbahaya (sifat korosif)

Anda mungkin juga menyukai