Anda di halaman 1dari 14

Renewable Energy and Smart Grid

PLTB
Pembangkit Listrik Tenaga Bayu
Kelompok 3 :
1. Dhea Salsyabilla
2. Bagas Prasetyo
3. Rizki Permadi
4. Lambertino Pionerick Dosen Pengampu :
Dianing Novita Nurmala Putri, ST., MSc

Electrical Engineering, Trisakti University 1


KAPASITAS DAN TEMPAT PLTB DI INDONESIA

• Sementara hingga tahun 2020 PLT-Angin baru terpasang sekitar 135


MW dengan perincian 75 MW di daerah Sidrap dan sebesar 60 MW di
daerah Janeponto). Dengan demikian pengembangan energi angin di
Indonesia masih menjadi tantangan nasional.

Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 79 Tahun 2014 tentang Kebijakan Energi Nasional, target
bauran energi baru dan terbarukan pada tahun 2025 paling sedikit 23% dan 31% pada tahun 2050.
Target kapasitas PLT-Angin (Pembangkit Listrik Tenaga Angin) pada tahun 2025 yakni 255 MW.

Electrical Engineering, Trisakti University 2


JENIS TURBIN

1. TURBIN IMPULS

Turbin impulse  adalah turbin sederhana berotor satu atau gabungan yang memiliki sudu-sudu
pada rotor tersebut. Biasanya, sudu pada turbin jenis ini berbentuk simetris dan memiliki sudut
masuk dan sudut keluar.
Turbin impulse mengubah arah dari aliran fluida berkecepatan tinggi menghasilkan putaran
impuls dari turbin dan penurunan energi kinetik dari aliran fluida. Tidak ada perubahan tekanan
yang terjadi pada fluida, penurunan tekanan terjadi di nozzle /sudu diam.

Sumber : https://pintarelektro.com/macam-macamvturbin/#:~:text=Macam
%20Macam%20Turbin%201%201.%20Turbin%20Uap%20%28Steam,Turbin
%20Air%20slideshare.net%2Fdwiratna3%20...%204%204.%20Turbin%20Angin

Electrical Engineering, Trisakti University 3


JENIS TURBIN

2. TURBIN REAKSI

Turbin reaksi merupakan turbin yang memiliki tiga tahap, yakni masing-masing tersusun dari
baris sudu tetap dan dua baris sudu gerak. Sudu bergerak pada turbin reaksi dapat dibedakan
dengan mudah dari sudu impuls, karena bentuknya yang tidak simetris, serta karena berfungsi
sebagai nozzle bentuknya sama dengan sudu tetap meskipun arah lengkungannya berlawanan.
Turbin reaksi menghasilkan torsi dengan menggunakan tekanan atau massa gas (fluida).
  Tekanan dari fluida akan berubah pada saat melalui sudu rotor. Pada turbin jenis ini
dibutuhkan semacam sudu pada casing untuk mengendalikan fluida kerja seperti yang bekerja
pada turbin tipe multistage atau bisa juga turbin ini harus terendam penuh pada fluida kerja
(seperti pada kincir angin).

Electrical Engineering, Trisakti University 4


KOMPONEN TURBIN ANGIN
•Bilah Kipas.
•Poros Putaran Rendah.
Kebanyakan kincir  angin mempunyai 3 atau 6
bilah kipas ( blades ). Bilah kipas berfungsi untuk Poros putaran rendah adalah poros yang
menangkap angin dan merubahnya menjadi menghubungkan rotor dengan gearbox.
•Gear Box.
putaran  yang akan diteruskan ke generator.
•Rotor. Gear box merupakan komponen untuk 
Rotor terdiri dari bilah kipas dan penghubung pengaturan  kecepatan putar turbin.
•Pengontrol putaran.
poros.
•Sudut Bilah Kipas. Pengontrol  putaran adalah alat untuk
Sudut bilah kipas (pitch) adalah sudut mengontrol putaran poros turbin yang
pengaturan pada bilah-bilah kipas yang dihubungkan dengan rem cakram secara
diperlukan untuk mengatur kecepatan putar mekanis, listrik atau hidrolik.
rotor.
•Rem cakram.
Rem cakram  merupakan rem yang cakramnya
Sumber : https://inameq.com/auxiliary/marine-
dijepit secara mekanis, listrik atau hidrolik untuk
energy/dasar-turbin-angin-komponen-turbin-
mengurangi kecepatan atau menghentikan
angin/
rotor.

Electrical Engineering, Trisakti University 5


KOMPONEN TURBIN ANGIN
•Anemometer. •Poros Putaran Tinggi.
Anemometer berfungsi untuk mengukur kecepatan Poros Putaran Tinggi ( High Speed Shaft ) adalah poros
angin. Sinyal elektronik yang merepresentasikan yang memutar generator dengan kecepatan sekitar
kecepatan angin dari anemometer diteruskan ke 1500 rpm untuk kemudian membangkitkan listrik.
electronic controller yang kemudian mengatur rem •Penggerak Arah.
dan mengatur sudut bilah-bilah kipas. Penggerak arah (yaw drive) memutar turbin ke arah
•Tebeng Angin. angin untuk desain turbin yang menghadap angin.
Tebeng Angin (wind vane) berfungsi untuk mengikuti Untuk desain turbin yang mendapat hembusan angin
arah angin. Bila turbin angin ringan dan kecil, tebeng dari belakang tak memerlukan alat ini.
angin cukup untuk mengarahkan turbin angin sesuai •Motor Penggerak Arah.
arah angin. Motor penggerak arah (Yaw Motor) merupakan motor
•Rumah Mesin. listrik yang berfungsi untuk menggerakkan penggerak
Rumah mesin (nacelle) merupakan badan arah.
pembungkus untuk melindungi komponen-komponen •Menara.
PLTB seperti  gearbox dan generator listrik. Di depan Menara berfungsi menyangga turbin angin. Pada
nacelle terdapat kincir angin. kincir angin modern, tinggi tower biasanya mencapai
40 – 60 meter.

Electrical Engineering, Trisakti University 6


KOMPONEN TURBIN ANGIN
Komponen listrik wind project
1. Generator.
Generator adalah salah satu komponen terpenting dalam pembuatan sistem
turbin angin. Generator ini dapat mengubah energi gerak menjadi energi listrik.
Prinsip kerjanya dapat dipelajari dengan menggunakan teori medan
elektromagnetik.
2. Rectifier.
Arus listrik yang dihasilkan generator turbin angin berupa arus bolak-balik. Agar
daya dapat disimpan dalam baterai maka arus bolak-balik ini harus disearahkan
menggunakan rectifier.
3. Baterai.
Baterai merupakan komponen yang dibutuhkan untuk memaksimalkan fungsi
kerja PLTB. Arus listrik dari generator arus searah masuk ke baterai untuk
disimpan.
4. Inverter.
Inverter adalah perangkat elektrik yang digunakan untuk mengubah arus listrik
searah menjadi arus listrik bolak balik.

Electrical Engineering, Trisakti University 7


PERBEDAAN DRAG DAN LIFT PADA TURBIN ANGIN

Turbin angin sebagai mesin konversi energi dapat digolongkan berdasarkan prinsip aerodinamik yang
bekerja pada rotornya. Berdasarkan prinsip aerodinamik, turbin angin dibagi menjadi dua bagian yaitu
jenis drag (tipe drag) dan jenis lift (tipe lift) (Hemami, 2012). Kedua prinsip aerodinamik yang
dimanfaatkan turbin angin memiliki perbedaan putaran pada rotornya, dengan prinsip gaya drag
memiliki putaran rotor relatif rendah dibandingkan turbin angin yang rotornya menggunakan prinsip
gaya lift.

Electrical Engineering, Trisakti University 8


KONSEP – KONSEP PADA TURBIN
Konsep Indirect grid connection with frequency converter
• Kebanyakan turbin angin berjalan pada kecepatan yang hampir konstan dengan koneksi
jaringan langsung. Namun, dengan koneksi jaringan tidak langsung, generator turbin
angin berjalan sendiri, jaringan AC mini yang terpisah. Grid ini dikendalikan secara
elektronik (menggunakan inverter), sehingga frekuensi arus bolak-balik di stator
generator dapat bervariasi. Dengan cara ini dimungkinkan untuk menjalankan turbin pada
kecepatan rotasi variabel. Dengan demikian turbin akan menghasilkan arus bolak-balik
tepat pada frekuensi variabel yang diterapkan pada stator.

sumber :
http://xn--drmstrre-64ad.dk/w
p-content/wind/miller/windp
ower%20web/en/tour/wtrb/in
direct.htm

Electrical Engineering, Trisakti University 9


Konverter elektronika daya diperlukan untuk bertindak sebagai media penghubung antara WECS
(Wind Energy Conversion System) dan jaringan. Ini akan membantu dalam mencapai kepatuhan grid
dari WECS dalam hal tingkat tegangan, frekuensi, daya aktif, dan daya reaktif. WECS berbasis PSMG
yang digerakkan langsung terdiri dari konverter sisi-mesin (MSC) dan konverter sisi-grid (GSC) yang
saling berhubungan melalui kapasitor tautan-DC seperti yang ditunjukkan pada Gambar diatas.

Electrical Engineering, Trisakti University 10


KONSEP – KONSEP PADA TURBIN

Konsep Induction machine with cage rotor and direct grid connection
sumber
Generator induksi memiliki rotor sangkar tupai yang menarik arus magnetisasi dari stator
sehingga menimbulkan permintaan daya reaktif yang tinggi saat fluks, seperti saat pemutus
sirkuit generator pertama kali ditutup. Turbin angin dengan generator induksi sangkar-tupai
yang terhubung langsung ke saluran adalah yang paling sederhana secara elektrik. Sementara
untuk tujuan efisiensi aerodinamis mereka beroperasi pada kecepatan yang hampir konstan,
sedikit variasi kecepatan dengan torsi (dan daya) dapat secara signifikan mengurangi transien
torsi mekanis yang terkait dengan hembusan angin dan gangguan sisi jaringan.

Electrical Engineering, Trisakti University 11


KONSEP – KONSEP PADA TURBIN

Konsep Induction generator with cage rotor

Konstruksi Generator induksi didasarkan pada mesin tipe motor induksi sangkar-tupai yang
sangat umum karena murah, andal, dan tersedia dalam berbagai ukuran listrik dari mesin
tenaga kuda fraksional hingga kapasitas multi-megawatt sehingga ideal untuk digunakan di
kedua aplikasi tenaga angin energi terbarukan domestik dan komersial. Juga, tidak seperti
generator sinkron sebelumnya yang harus "disinkronkan" dengan jaringan listrik sebelum
dapat menghasilkan daya listrik. Generator induksi dapat dihubungkan langsung ke jaringan
utilitas dan digerakkan oleh baling-baling turbin angin pada kecepatan angin yang
bervariasi setelah dihidupkan dari keadaan diam.

sumber :
https://www.alternative-energy-tutorials.com/wind-energy/in
duction-generator.html

Electrical Engineering, Trisakti University 12


KONSEP – KONSEP PADA TURBIN

a. Stall control adalah metode kontrol yang paling simpel, murah dan kuat. Metode kontrol
ini sudah lama digunakan untuk turbin komersial ukuran kecil dan sedang, dikenal juga
sebagai kontrol pasif, karena tidak ada komponen bergerak yang diatur.
b. Baling-baling pada turbin angin yang memiliki pitch control dapat diatur menjauhi atau
mendekati arah datangnya angin saat daya keluaran sangat tinggi ataupun sangat rendah,
berurutan. Sudut baling-baling rotor dapat diatur secara aktif oleh sistem kontrol untuk
mengurangi daya yang tidak dibutuhkan. Pitch control bekerja relatif cepat dan dapat
digunakan untuk membatasi kecepatan rotor dengan mengatur aliran aerodinamika energi
angin.

Electrical Engineering, Trisakti University 13


PERSAMAAN DAYA OUTPUT TURBIN ANGIN

Electrical Engineering, Trisakti University 14

Anda mungkin juga menyukai