Anda di halaman 1dari 2

Cara Kerja Pembangkit Listrik Tenaga Angin

Suatu pembangkit listrik dari energi angin merupakan hasil dari penggabungan dari
beberapa turbin angin sehingga akhirnya dapat menghasilkan listrik. Cara kerja dari
pembangkit listrik tenaga angin ini yaitu awalnya energi angin memutar turbin angin.

Turbin angin bekerja berkebalikan dengan kipas angin (bukan menggunakan listrik
untuk menghasilkan listrik, namun menggunakan angin untuk menghasilkan listrik.) Kemudian
angin akan memutar sudut turbin, lalu diteruskan untuk memutar rotor pada generator di bagian
belakang turbin angin.

Generator mengubah energi gerak menjadi energi listrik dengan teori medan
elektromagnetik, yaitu poros pada generator dipasang dengan material ferromagnetik
permanen. Setelah itu di sekeliling poros terdapat stator yang bentuk fisisnya adalah kumparan-
kumparan kawat yang membentuk loop.

Ketika poros generator mulai berputar, maka akan terjadi perubahan fluks pada stator
yang akhirnya terjadi karena perubahan fluks ini akan dihasilkan tegangan dan arus tertentu.
Tegangan dan arus listrik yang dihasilkan ini disalurkan melalui kabel jaringan listrik untuk
akhirnya digunakan oleh masyarakat.

Tegangan dan arus listrik yang dihasilkan oleh generator ini berupa AC (Alternating
Current) yang memiliki bentuk gelombang kurang lebih sinusodial. Energi listrik ini biasanya
akan disimpan kedalam baterai sebelum dapat dimanfaatkan.
Komponen PLT Angin
1. Sistem Kontrol
Selain turbin dan generator, PLT Angin juga melibatkan beberapa komponen penting
lainnya. Salah satunya adalah sistem kontrol. Sistem kontrol berfungsi mengatur kinerja
PLT Angin, seperti kecepatan putaran turbin yang optimal dan menjaga kestabilan
produksi energi listrik. Sistem kontrol juga dapat memantau kondisi cuaca, kecepatan
angin, serta mengatur posisi baling-baling agar sesuai dengan arah angin yang optimal.
2. Sistem Transmisi
Selain sistem kontrol, ada komponen penyaluran atau sistem transmisi. Setelah energi
listrik dihasilkan oleh generator, energi tersebut perlu disalurkan ke konsumen atau
jaringan listrik. Komponen penyaluran ini terdiri dari trafo, jaringan kabel, dan
peralatan penyaluran lainnya. Trafo berfungsi menaikkan tegangan listrik agar dapat
disalurkan melalui jaringan kabel dengan kerugian daya yang minimal.
3. Sistem Pengontrol Pitch
PLT Angin juga menggunakan sistem pengontrol pitch atau sistem pengatur sudut
baling-baling. Sistem ini berfungsi mengatur sudut kemiringan baling-baling agar dapat
mengoptimalkan kinerja turbin sesuai dengan kecepatan dan arah angin yang berbeda.
Dengan mengubah sudut kemiringan baling-baling, PLT Angin dapat menghasilkan
energi listrik yang lebih efisien dan stabil.Dengan mengetahui cara kerja PLT angin,
dan memanfaatkan sumber energi , diharapkan dapat mengurangi ketergantungan
terhadap energi fosil dan menghasilkan energi yang lebih ramah lingkungan.

Anggota:

• Dimaz Febrian
• Fazli Maula Fathi

Anda mungkin juga menyukai