Anda di halaman 1dari 8

Pembangkit Listrik Tenaga Angin atau sering juga disebut dengan

Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) adalah salah satu pembangkit listrik
energi terbarukan yang ramah lingkungan dan memiliki efisiensi kerja yang
baik jika dibandingkan dengan pembangkit listrik energi terbarukan
lainnya. Prinsip kerja PLTB adalah dengan memanfaatkan energi kinetik
angin yang masuk ke dalam area efektif turbin untuk memutar baling-
baling/kincir angin, kemudian energi putar ini diteruskan ke generator
untuk membangkitkan energi listrik.

Pembangkit Listrik Tenaga Angin (Wind Power) memanfaatkan


hembusan angin sebagai sumber penghasil listrik. Alat utamanya adalah
generator, dengan generator tersebut maka dapat dihasilkan arus listrik
dari gerakan blade/baling-baling yang bergerak karena hembusan angin.
Pembangkit ini (PLTB) lebih effisien dari pada pembangkit listrik tenaga
surya dalam menghasilkan energi listrik. Pembangkit listrik yang telah ada
dipasaran memiliki kapasitas Watt per jam 200, 400, 500, 1000, 2000, dean
3000 Watt. Pembangkit ini tidak bisa dioperasikan pada sembarang tempat
dikarenakan medan yang akan dipasang harus memiliki kecepatan angin
yang cukup tinggi dan juga stabil. Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB)
Sidrap merupakan PLTB pertama di Indonesia yang terletak di Lainungan
dan Mattirotasi, Watang Pulu, Kabupaten Sidenreng Rappang, Sulawesi
Selatan. Proyek ini diresmikan oleh Presiden Joko Widodo. PLTB tersebut
memiliki kapasitas 75 MW dengan 30 turbin dan masing-masing pelat
berkapasitas 2,5 MW. Menurut Kementerian Energi dan Sumber Daya
Mineral Republik Indonesia, biaya investasi PLTB ini mencapai US$ 150 juta.

Umumnya suatu pembangkit listrik tenaga angin/bayu (PLTB) terdiri dari


beberapa komponen utama yaitu ; a) kincir angin, b) gear box, c) brake
system, d) generator dan e) alat penyimpan energy. Selanjutnya
komponen-komponen tersebut akan diuraikan berikut ini :

> Sistem Pembangkit Listrik Tenaga Angin/Bayu (PLTB) :

a.) Kincir Angin


Secara umum kincir angin dapat di bagi menjadi 2, yaitu kincir angin
yang berputar dengan sumbu horizontal, dan yang berputar dengan sumbu
vertikal. Gambar dibawah ini menunjukan jenis-jenis dari kincir angin
berdasarkan bentuknya, dan karakteristik setiap kincir angin sebagai fungsi
dari kemampuannya untuk mengubah energi kinetik angin menjadi energi
putar turbin untuk setiap kondisi kecepatan angin. Dari gambar dibawah
ini dapat disimpulkan bahwa kincir angin jenis multi-blade dan Savonius
cocok digunakan untuk aplikasi PLTB kecepatan rendah. Sedangkan kincir
angin tipe Propeller, paling umum digunakan karena dapat bekerja dengan
lingkup kecepatan angin yang luas.

b) Gear box
Merupakan suatu peralatan yang dipasang pada PLTB yang berfungsi
untuk mengubah putaran rendah pada kincir menjadi putaran tinggi.

c) Brake system
Alat ini digunakan untuk menjaga putaran pada poros setelah gearbox
agar bekerja pada titik aman saat terjadi angin yang besar. Alat ini perlu
dipasang karena generator memiliki titik kerja yang aman dalam
pengoperasiannya. Generator ini akan menghasilkan energy listrik maksimal
pada saat bekerja pada titik kerja yang btelahdi telah ditentukan. Kehadiran
angin luar dugaan akan menyebabkan putaran yang cukup cepat pada
poros generator, sehingga jika tidak diatasi maka putaran ini dapat
merusak generator. Dampak dari kerusakan akibat putaran berlebih
diantaranya adalah : overheat, rotor breakdown, kawat pada generator
putus, karena tidak dapat menahan arys yang cukup besar.

d) Generator
Ada berbagai jenis generator yang dapat digunakan dalam sistem turbin
angin, antara lain generator serempak (synchronous generator), generator
tak-serempak (unsynchronous generator), rotor sangkar maupun rotor
belitan ataupun generator magnet permanen. Penggunaan generator
serempak memudahkan kita untuk mengatur tegangan dan frekuensi
keluaran generator dengan cara mengatur-atur arus medan dari generator.
Sayangnya penggunaan generator serempak jarang diaplikasikan karena
biayanya yang mahal, membutuhkan arus penguat dan membutuhkan
sistem kontrol yang rumit. Generator tak-serempak sering digunakan untuk
sistem turbin angin dan sistem mikrohidro, baik untuk sistem fixedspeed
maupun sistem variable speed

e) Penyimpan energy
Pada sistem stand alone, dibutuhkan baterei untuk menyimpan energi
listrik berlebih yang dihasilkan turbin angin. Contoh sederhana yang dapat
dijadikan referensi sebagai alat penyimpan energi listrik adalah aki mobil.
Aki 12 volt, 65 Ah dapat dipakai untuk mencatu rumah tangga selama 0.5
jam pada daya 780 watt.

f) Box Kontrol Turbin Angin


Setiap Turbin Angin memiliki box kontrol masing - masing. Fungsi dari
box kontrol sendiri adalah untuk mengatur kecepatan putaran Pada kincir
dan supply dalam kondisi cuaca normal.tegangan dari turbin angin ke panel
beban atau rumah induk.

g) Dummy Load
Merupakan tempat pembuangan tegangan berlebih yang dihasilkan oleh
pembangkit.

h) Data Logger
Merupakan suatu device atau piranti yang dapat membaca berbagai
macam jenis sinyal input yang selanjutnya merekamnya dan disimpan
dalam memori internal serta langsung dihubungkan dengan computer.

i) Tower
Tower PLTB dapat dibedakan menjadi 3 jenis seperti gambar f.5 dibawah
ini. Setiap jenis tower memiliki karakteristik masing-masing dalam hal biaya,
perawatan, efisiensinya, ataupun dari segi kesusahan dalam pembuatannya.
> Berikut prinsip kerja PLTB secara singkat :

1. Angin yang berasal dari arah tertentu dengan kecepatan tertentu pula
datang.

2. Angin yang datang tersebut menggerakkan kipas/ baling-baling.

3. yang terhubung ke generator untuk membangkitkan energi listrik.

4. Prinsip kerja generator berlawanan dengan motor listrik. Motor listrik


membutuhkan daya listrik untuk berputar, sedangkan generator akan
menghasilkan energi listrik sesuai dengan kecepatan putaran. Energi listrik
yang dihasilkan oleh generator diteruskan ke panel kontrol yang
menampung dari berbagai generator
5. Untuk kemudian dinaikkan menjadi tegangan tinggi dengan
transformator penaik tegangan (transformator step up).

6. Hal ini untuk efisiensi daya dan efisiensi biaya. Karena pada daya yang
sama, tegangan lebih tinggi cukup dengan penampang kabel yang lebih
kecil (daya= tegangan x arus). Melalui sistem distribusi dengan tiang-tiang
tinggi, siap untuk men-suplai kebutuhan listrik rumah tangga dan industri.

7. Setelah sampai pada daerah tertentu, dibutuhkan transformator penurun


tegangan (transformator step down) yang disesuaikan dengan tegangan
standar untuk rumah/industri.

Apa Itu Pembangkit Listrik Tenaga Angin


Pembangkit listrik tenaga angin adalah fasilitas atau
instalasi yang menggunakan energi angin untuk
menghasilkan listrik. Prosesnya dilakukan dengan
menggunakan turbin angin yang dipasang di atas menara
tinggi. Angin yang mengalir menabrak turbin akan membuat
baling-baling atau bilah turbin berputar. Putaran ini
kemudian diubah menjadi energi kinetik yang dapat
digunakan untuk menghasilkan listrik melalui generator.

Berikut Komponen Utama Pembangkit Listrik Tenaga


Angin
1. Turbin Angin
Merupakan bagian terpenting dalam pembangkit listrik tenaga angin. Turbin angin
berbentuk seperti baling-baling yang dipasang di atas menara tinggi. Angin yang
mengenai baling-baling membuatnya berputar.
2. Generator
Turbin angin yang berputar akan menggerakkan generator. Generator bertugas
mengubah energi kinetik dari putaran turbin menjadi energi listrik.
3. Menara (Tower)
Menara adalah struktur tinggi tempat dipasangnya turbin angin. Tinggi menara
penting karena angin cenderung lebih kencang di ketinggian.
4. Sistem Pengontrol dan Pemantau
Pembangkit listrik tenaga angin dilengkapi dengan sistem pengontrol dan
pemantau yang canggih untuk mengoptimalkan kinerja turbin, mengarahkan turbin
menghadap arah angin yang optimal, dan melindungi turbin dari kondisi cuaca
ekstrem.

Berikut Kelebihan Pembangkit Listrik Tenaga Angin


1. Sumber Energi Bersih
Tenaga angin merupakan sumber energi yang bersih dan ramah lingkungan. Proses
pembangkitan listrik dari angin tidak menghasilkan emisi gas rumah kaca atau
polusi udara, sehingga berkontribusi pada upaya mengurangi dampak perubahan
iklim.
2. Energi Terbarukan
Angin merupakan sumber energi terbarukan karena selalu tersedia dan dapat
diperbaharui tanpa terbatas.
3. Pengurangan Ketergantungan pada Bahan Bakar Fosil
Dengan menggunakan tenaga angin sebagai sumber listrik, negara dapat
mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil, seperti batu bara dan minyak
bumi, yang semakin langka dan menyebabkan dampak lingkungan yang serius.
4. Ruang Lahan Ganda
Beberapa pembangkit listrik angin dapat dibangun di wilayah pertanian atau
perkebunan, sehingga tanah tersebut dapat dimanfaatkan ganda untuk tujuan
pertanian dan pembangkit listrik.
5. Biaya Operasional Rendah
Setelah instalasi awal, biaya operasional pembangkit listrik tenaga angin
cenderung rendah karena energi angin tidak memerlukan bahan bakar dan memiliki
sedikit kebutuhan pemeliharaan rutin.

Kekurangan Pembangkit Listrik Tenaga Angin


1. Fluktuasi Angin
Energi angin sangat dipengaruhi oleh kondisi cuaca dan fluktuasi angin. Produksi
listrik dari pembangkit listrik tenaga angin dapat tidak stabil dan bervariasi dari
waktu ke waktu.
2. Keterbatasan Lokasi
Pembangkit listrik tenaga angin efektif hanya di daerah yang memiliki angin yang
konsisten dan cukup kencang. Wilayah dengan angin lemah atau tidak teratur tidak
cocok untuk pembangkit listrik tenaga angin.
3. Dampak Lingkungan
Pembangunan pembangkit listrik tenaga angin dapat berdampak pada lingkungan
dan ekosistem setempat, termasuk migrasi burung, habitat satwa liar, dan
pemandangan alami.
4. Kebutuhan Lahan yang Luas
Untuk menghasilkan daya yang signifikan, seringkali diperlukan banyak turbin
angin, yang membutuhkan lahan yang luas untuk diinstalasi.
5. Pengaruh Suara
Turbin angin dapat menghasilkan suara yang cukup bising, dan hal ini bisa menjadi
masalah jika pembangkit listrik tenaga angin terletak dekat dengan permukiman
penduduk.

Apa Itu Pembangkit Listrik Tenaga Angin


Pembangkit listrik tenaga angin adalah fasilitas atau
instalasi yang menggunakan energi angin untuk
menghasilkan listrik. Prosesnya dilakukan dengan
menggunakan turbin angin yang dipasang di atas menara
tinggi. Angin yang mengalir menabrak turbin akan membuat
baling-baling atau bilah turbin berputar. Putaran ini
kemudian diubah menjadi energi kinetik yang dapat
digunakan untuk menghasilkan listrik melalui generator.

Berikut Komponen Utama Pembangkit Listrik Tenaga


Angin
1. Turbin Angin
Merupakan bagian terpenting dalam pembangkit listrik tenaga angin. Turbin angin
berbentuk seperti baling-baling yang dipasang di atas menara tinggi. Angin yang
mengenai baling-baling membuatnya berputar.
2. Generator
Turbin angin yang berputar akan menggerakkan generator. Generator bertugas
mengubah energi kinetik dari putaran turbin menjadi energi listrik.
3. Menara (Tower)
Menara adalah struktur tinggi tempat dipasangnya turbin angin. Tinggi menara
penting karena angin cenderung lebih kencang di ketinggian.
4. Sistem Pengontrol dan Pemantau
Pembangkit listrik tenaga angin dilengkapi dengan sistem pengontrol dan
pemantau yang canggih untuk mengoptimalkan kinerja turbin, mengarahkan turbin
menghadap arah angin yang optimal, dan melindungi turbin dari kondisi cuaca
ekstrem.

Berikut Kelebihan Pembangkit Listrik Tenaga Angin


1. Sumber Energi Bersih
Tenaga angin merupakan sumber energi yang bersih dan ramah lingkungan. Proses
pembangkitan listrik dari angin tidak menghasilkan emisi gas rumah kaca atau
polusi udara, sehingga berkontribusi pada upaya mengurangi dampak perubahan
iklim.
2. Energi Terbarukan
Angin merupakan sumber energi terbarukan karena selalu tersedia dan dapat
diperbaharui tanpa terbatas.
3. Pengurangan Ketergantungan pada Bahan Bakar Fosil
Dengan menggunakan tenaga angin sebagai sumber listrik, negara dapat
mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil, seperti batu bara dan minyak
bumi, yang semakin langka dan menyebabkan dampak lingkungan yang serius.
4. Ruang Lahan Ganda
Beberapa pembangkit listrik angin dapat dibangun di wilayah pertanian atau
perkebunan, sehingga tanah tersebut dapat dimanfaatkan ganda untuk tujuan
pertanian dan pembangkit listrik.
5. Biaya Operasional Rendah
Setelah instalasi awal, biaya operasional pembangkit listrik tenaga angin
cenderung rendah karena energi angin tidak memerlukan bahan bakar dan memiliki
sedikit kebutuhan pemeliharaan rutin.

Kekurangan Pembangkit Listrik Tenaga Angin


1. Fluktuasi Angin
Energi angin sangat dipengaruhi oleh kondisi cuaca dan fluktuasi angin. Produksi
listrik dari pembangkit listrik tenaga angin dapat tidak stabil dan bervariasi dari
waktu ke waktu.
2. Keterbatasan Lokasi
Pembangkit listrik tenaga angin efektif hanya di daerah yang memiliki angin yang
konsisten dan cukup kencang. Wilayah dengan angin lemah atau tidak teratur tidak
cocok untuk pembangkit listrik tenaga angin.
3. Dampak Lingkungan
Pembangunan pembangkit listrik tenaga angin dapat berdampak pada lingkungan
dan ekosistem setempat, termasuk migrasi burung, habitat satwa liar, dan
pemandangan alami.
4. Kebutuhan Lahan yang Luas
Untuk menghasilkan daya yang signifikan, seringkali diperlukan banyak turbin
angin, yang membutuhkan lahan yang luas untuk diinstalasi.
5. Pengaruh Suara
Turbin angin dapat menghasilkan suara yang cukup bising, dan hal ini bisa menjadi
masalah jika pembangkit listrik tenaga angin terletak dekat dengan permukiman
penduduk.

Anda mungkin juga menyukai