Anda di halaman 1dari 29

Energi dan Lingkungan

Kelompok 1

Rian Fernando
Yenni komala sari

Dosen Pembimbing : Dr. Ir. Hj. Aida Syarif, M.T.


Latar Belakang

Dimana energi angin ini ramah lingkungan,


memiliki kerapatan energi dan perpindahan energinya
cukup baik. Namun juga terdapat dampak negative
yang dihasilkan oleh pembangkit listrik tenaga angina.
Pengembangan energi angin ini di Indonesia pun
sangat mungkin dilakuakn karena potensi wilayah
Indonesia yang umumnya merupakan wilayah pesisisr
yang melimpah dengan anginnya
Sejarah Pemanfaatan Energi Angin sebagai
Energi Listrik
Era pembangkit energi listrik diawali pada akhir tahun 1900-an. Turbin angin
modern pertama kali, khusus didesain untuk pembangkit energi listrik, yang
dibangun di Denmark tahun 1890. Turbin menyuplai energi listrik ke daerah
pedesaan. Selama pada peride yang sama, turbin angin yang besar pembangkit
energi listrik memiliki rotor 17 m yang dibangun di Cleveland, Ohio. Pada pertama
kalinya, gearbox menaikkan putaran digunakan pada desain tersebut. Sistem ini
beroperasi selama 20 tahun, menghasilkan energi listrik dengan daya 12 kW.

Sedangkan energi angin adalah sumber daya terbarukan yang ekonomis di


banyak negara. Kekhawatiran tentang emisi dari bahan bakar fosil,
meningkatnya dukungan pemerintah, dan harga bahan bakar fosil
(terutama gas alam dan batubara) yang tinggi, telah membantu
peningkatan kapasitas tenaga angin yang tumbuh secara substansial
selama 10 tahun terakhir
Apa itu energi angin?
Energi angin adalah salah satu jenis sumber energi
terbarukan yang potensial untuk menghasilkan energi
listrik maupun mekanik melalui proses konversi konversi
ke mekanik dan selanjutnya ke listrik.
Energi angin berasal dari energi matahari. Pemanasan
bumi oleh sinar matahari menyebabkan perbedaan massa
jenis (ρ) udara. Perbedaan massa jenis ini menyebabkan
perbedaan tekanan pada udara sehingga akan terjadi aliran
fluida dan menghasilkan angin. Kondisi aliran angin
dipengaruhi oleh medan atau permukaan bumi yang dilalui
oleh aliran angin dan perbedaan temperatur permukaan
bumi.
Manfaat Energi Angin

Sebagai energi alternatif pengganti energi


konvensional
Sebagai sistem tenaga hybrid
Sebagai akomodasi di bidang pertanian
Keperluan irigasi
Sebagai akomodasi di bidang perikanan
Prinsip kerja Turbin Kincir Angin

Energi angin yang memutar turbin angin, diteruskan


untuk memutar rotor pada generator dibagian
belakang turbin angin, sehingga akan menghasilkan
energi listrik. Energi Listrik ini biasanya akan
disimpan ke dalam baterai sebelum dapat
dimanfaatkan.
Bagian-bagian Turbin Angin
Sudu (Blade /Baling-baling)
Rotor trubin angin yang
terdiri dari baling-baling/
sudu dan hub merupakan
bagian dari turbin angin
yang berfungsi menerima
energi kinetik dari angin
dan merubahnya menjadi
energi gerak (mekanik)
putar pada poros
penggerak. Pada sebuah
turbin angin, baling-baling
rotor dapat berjumlah 1, 2,
3 atau lebih.
Rotor Hub

Hub merupakan bagian dari rotor yang berfungsi


menghubungkan sudu dengan shaft (poros) utama.
Kontrol Pitch Sudu

Salah satu tipe rotor adalah dengan sudu terpasang


variable yang dapat dirubah sudut serangnya dengan
mengatur posisi sudut serang sudu terhadap arah
angin bertiup. Rotor dengan mekanisme demikian
disebut dengan rotor dengan pitch sudu variable.
Tidak semua turbin angin menggunakan tipe rotor
dengan sudut sudu variabel.
Rem dan Kopling

Rem berfungsi untuk menghentikan putaran poros


rotor yang bertujuan untuk keamanan atau pada saat
dilakukan perbaikan. Sedangkan kopling berfungsi
untuk memindahkan daya poros ke transmisi gearboks
atau langsung ke generator, dengan meredam getaran
dari poros rotor serta sebagai salah satu sarana
meluruskan sambungan (alignment).
Poros Rotor

Poros rotor berfungsi untuk memindahkan daya dari


rotor ke generator , dapat secara langsung maupun
melalui mekanisme transmisi gearboks.
Transmisi

Pada umumnya transmisi di turbin angin berfungsi


untuk memindahkan daya dari rotor ke generator
dengan dipercepat putaranya. Hal ini diperlukan
karena umumnya putaran rotor berotasi pada putara
rendah , sementara generatornya bekerja pada putara
tinggi.
Generator
Generator merupakan komponen
terpenting dalam sistem turbin
angin, dimana fungsinya adalah
merubah energi gerak (mekanik)
putar pada poros penggerak
menjadi energi listrik. Tegangan
dan arus listrik yang dihasilkan
oleh generator dapat berupa
alternating current (AC) maupun
direct current (DC) dan tegangan
out putnya dapat dari tegangan
rendah ( 12 volt) atau sampai
tegangan 680 volt atau lebih.
Kontrol Yawing

Pada turbin angin yang relative besar, umumnya


sudah menggunakan system geleng aktif (active
yawing system), yang digerakkan oleh motor servo.
Kontrol yawing disini berfungsi menerima input dari
sensor anemometer (mendeteksi kecepatan angin) dan
wind direction ( mendeteksi perubahan arah angin),
dan memberikan komando kepada motor servo untuk
membelokkan arah shaft turbin angin dan juga
memberikan unputan kepada kontrol pitch.
Anemomater Sensor

Anemometer berfungsi
untuk mendeteksi/
mengukur kecepatan
angin, sebagai inputan
kepada system control
untuk mengendalikan
operasional pada kondisi
optimum.
Wind Direction Sensor 

Wind directioner berfungsi untuk mendeteksi


perubahan arah angin  angin, sebagai  inputan kepada
system control untuk mengendalikan operasional pada
kondisi optimum.
Nasel (Nacelle)

Fungsi nasel adalah untuk


menempatkan dan
melindungi komponen-
komponen turbin angin,
yaitu : generator, gearbox,
kopling, rem , kontrol ,
system geleng (yawing
system).
 Roda gigi sistem geleng (Yaw drive)

Fungsi yaw drive adalah untuk menempatkan


komponen turbin angin yang berada diatas menara
menghadap optimal terhadap arah angin bertiup
mengikuti perubahan arah angin.
Motor servo (Yaw motor)    

Fungsi motor yaw adalah untuk menggerakan yaw


drive untuk menempatkan  komponen turbin angin
yang berada diatas menara menghadap optimal
terhadap arah angin bertiup mengikuti perubahan
arah angin.
Menara / Tower   

 Menara merupakan tiang


penyangga yang fungsi
utamanya adalah untuk
menopang rotor , nasel dan
semua komponen turbin
angin yang berada di atasnya.
Menara dapat berupa tipe
latis (lattice) atau pipa
(tubular) , baik yang dibantu
dengan penopang tali
pancang maupun yang self
supporting.
Jenis-jenis Turbin Angin

Secara umum turbin angin ada 2 macam:


Turbin Angin Horizontal
Turbin Angin Vertikal
Turbin Angin Horizontal

Keuntungan Kerugian

 Pitch sudu turbin dapat diubah-  Sulit beroperasi di dekat


ubah. permukaan tanah.
 Menara yang tinggi dapat
 Sulit mentransportasikan
memperileh angin yang lebih
bilah sudu yang panjang.
kencang.
 Penggunaan menara  Pemasangan sulit.
menyebabkan turbin dapat  Mengganggu sinyal radar.
ditempatkan di dataran yang  Bila dipasang di laut,
tidak rata, atau bahkan di atas
sebaiknya di laut yang
laut.
 Dapat ditempatkan di atas garis
dangkal.
pepohonan di hutan.
Turbin Angin Vertikal

Keuntungan Kerugian

Tidak memerlukan yaw Efisiensi rendah.


mechanism Ketinggian terbatas.
Pendek.
Perlu permukaan yang
Mudah dirawat karena
generator, transmisi dekat datar.
permukaan tanah.
Mudah ditransportasi
(untuk ukuran kecil).
Tidak memerlukan menara.
Faktor yang Berperan pada Pembangkit Tenaga Angin

Kecepatan angin.
Ketinggian mesin pembangkit
Kontur dari permukaan
Dampak Positif Pemanfaatan Pembangkit Listrik Tenaga Angin

Sebagai energi terbarukan


Dalam operasi membangkitkan listrik secara praktis
pembangkit listrik tenaga angin ini tidak
menghasilkan emisi yang berarti.
ladang angin lepas pantai diharapkan dapat menjadi
tempat pertumbuhan bibit-bibit ikan yang baru
energi angin dalam kelistrikan telah turut serta
dalam mengurangi emisi gas buang.
Dampak Negatif Pemanfaatan Pembangkit Listrik Tenaga Angin

 Penetapan sumber daya angin dan persetujuan untuk pengadaan ladang angin
merupakan proses yang paling lama untuk pengembangan proyek energi angin.
 Namun begitu, pembangkit listrik tenaga angin ini tidak sepenuhnya ramah
lingkungan
 Dampak visual akibat pemasangan pembangkit listrik tenaga angin
 terjadinya derau frekuensi rendah
 Terjadinya derau aerodinamis
 Pengaruh ekologi yang terjadi dari penggunaan pembangkit tenaga angin
adalah terhadap populasi burung dan kelelawar
 Ladang angin lepas pantai memiliki masalah tersendiri yang dapat
mengganggu pelaut dan kapal-kapal yang berlayar
 Dalam operasinya , pembangkit listrik tenaga angin bukan tanpa kegagalan dan
kecelakaan.
KESIMPULAN

Pembangkit listrik tenaga angin adalah salah satu


energi alternatif. Angin yang digunakan sebagai
penggerak perahu layar dan pembuatan kincir angin
kuno adlah cikal bakal dari perkembanagan Pembangkit
Listrik Tenaga Bayu (Angin). Angin yang digunakan
untuk PLTA memeilikibeberapa syarat yang oerlu
diperhatikan, diantaranya kecepatan angin. Penggunaan
PLTA semakin lama semakin besar karena bebas emisi.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai