BAB I
PENDAHULUAN
1
2
1.2 Tujuan
a. Mengetahui pengertian dan pemanfaatan energi angin.
b. Mengetahui jenis-jenis turbin angin.
c. Memahami potensi sumber energi angin angin menjadi listrik.
d. Memahami teknik konversi energi angin menjadi listrik.
1.3 Permasalahan
a. Apa Pengertian Energi Angin.
b. Bagaimana kelebihan dan kekurangan energi angin menjadi energi listrik.
c. Bagaimana konversi energi angin menjadi listrik.
d. Bagaimana prinsip kerja dari turbin angin.
e. Bagaimana potensi energi angin di Indonesia.
3
BAB II
PEMBAHASAN
3
4
mendatang memiliki rasio yang jauh lebih besar sebagai pemasok kebutuhan
energi dunia dibandingkan di saat ini.
Energi angin juga merupakan sumber energi terbarukan yang berarti tidak
dapat habis seperti bahan bakar fosil. Energi angin yang tersedia di atmosfer lima
kali lebih besar daripada konsumsi energi dunia saat ini. Potensi energi angin di
darat dan dekat pantai sekitar 72 TW (tera watt) yang melebihi lima kali lebih
banyak dari penggunaan energi dunia saat ini dalam segala bentuk.
Penggunaan tenaga angin diperkirakan dapat dilakukan untuk keperluan-
keperluan seperti :
a. Menggerakkan pompa air untuk irigasi
b. Untuk pelayaran
c. Membangkitkan tenaga listrik
Untuk pemanfaatan kincir angin bagi pembangkitan tenaga listrik skala
kecil, diperlukan sebuah pengatur tegangan, oleh karena kecepatan angin yang
berubah-ubah, sehingga tegangan juga berubah. Oleh karena itu, diperlukan
sebuah baterai untuk menyimpan energi , karena sering terjadi angin tidak bertiup.
1. Bades
Kebanyakan turbin baik dua atau tiga pisau. Angin bertiup di atas
menyebabkan pisau-pisau untuk mengangkat dan berputar
2. Rotor
Pisau dan terhubung bersana-sama disebut rotor
3. Pitch
Blades yang berbalik, atau nada, dari angin untuk mengontrol kecepatan
rotor dan menjaga rotor berputar dalam angin yang terlalu tinggi atau
terlalu rendah untuk menghasilkan listrik.
4. Brake
Digunakan untuk menjaga putaran pada poros setelah gearbox agar bekerja
pada titik aman saat terdapat angin yang besar. Alat ini perlu dipasang
karena generator memiliki titk kerja aman dalam pengoperasiannya.
Generator ini akan menghasilkan energi listrik maksimal pada saat bekerja
pada titik kerja yang telah ditentukan. Kehadiran angin diluar dugaan akan
menyebabkan putaran yang cukup cepat pada poros generator, sehingga
jika tidak diatasi maka putaran ini merusak generator. Dampakanya adalah
overheat, rotor breakdown.
5. Low-Speed Shaft
Mengubah poros rotor kecepatan rendah sekitar 30-60 rotasi per menit.
6. Gear box
Gears menghubungkan poros kecepatan tinggi di poros kecepatan rendah
dan meningkatkan kecepatan sekitar 30-60 rpm, sekitar 1000-1800 rpm,
kecepatan rotasi yang diperlukan oleh sebagian besar generator unyuk
meng hasilkan listrik. Gearbox adalah bagian mahal dan berat dari turbin
angin.
7. Generator
Berfungsi mengkonversi energi putar manjadi energi listrik. Ada berbagai
jenis generator yang dapat digunakan dalam sistem turbin angin, antara
lain generator serempak (synchronous generator), generator tak serempak
8
15. Tower
Menara yang terbuat dari baja tabung, beton atau kisi baja. Karena
kecepatan angin maningkat dengan tinggi, menara tinggi memungkinkan
turbin untuk menangkap lebih banyak energi dan menghasilkan listrik
lebih banyak. Tower pembankit listrik tenaga angin ada tiga macam seperti
gambar di bawah ini :
Ada dua jenis turbin angin yang umum digunakan saat ini, yaitu
berdasarkan arah poros berputar (sumbu): turbin angin sumbu horisontal
danturbin angin sumbu vertikal. Ukuran turbin angin bervariasi. Turbin kecil yang
digunakan untuk memasok energi rumah tunggal atau bisnis mungkin memiliki
kapasitas kurang dari 100 kilowatt. Beberapa turbin komersial berukuran besar
mungkin memiliki kapasitas 5 juta watt, atau 5 megawatt. Turbin yang lebih besar
sering dikelompokkan bersama-sama sebagi ladang angin yang memasok listrik
ke jaringan listrik.
10
Kebanyakan turbin angin yang digunakan saat ini adalah tipe sumbu
horisontal. Turbin angin sumbu horisontal memiliki bilah baling-baling seperti di
pesawat. Sebuah turbin angin horisontal berdiri setinggi bangunan 20-lantai dan
memiliki tiga pisau yang rentangnya menjangkau 200 kaki. Turbin angin terbesar
di dunia memiliki baling-baling yang lebih lebih panjang dari lapangan sepak
bola. Turbin angin yang tinggi dan lebar dibangun untuk menangkap lebih
banyak angin.Turbin jenis ini paling banyak dikembangkan di berbagai negara.
Cocok dipakai untuk menghasilkan listrik. Terdiri dari dua tipe, yaitu mesin
upwind dan mesin downwind.
Mesin upwind : rotor berhadapan dengan angin. Rotor di disain tidak
fleksibel, diperlukan mekanisme yaw untuk menjaga rotor agar tetap
berhadapan dengan angin. Untuk menjaga rotor agar tetap berhadapan.
Mesin downwind : rotor ditempatkan dilbelakang tower. Rotor dapat
dibuat lebih fleksibel tanpa menggunakan mekanisme yaw, sehingga
mengurangi berat, lebih ringan dari pada mesin upwind. Kelemahannya
adalah bahwa angin harus melewati tower terlebih dahulu sebelum
sampai pada rotor, sehingga menambah beban (fatigue load) pada
turbin.
11
angin (seperti gunung atau bukit yang puncaknya datar dan puncak
bukit),
TASV tidak harus diubah posisinya jika arah angin berubah.
Kincir pada TASV mudah dilihat dan dihindari burung.
b. Kelemahan TASV
Kebanyakan TASV memproduksi energy hanya 50% dari efisiensi
TASH karena drag tambahan yang dimilikinya saat kincir berputar.
TASV tidak mengambil keuntungan dari angin yang melaju
lebihkencang dielevasi yang lebih tinggi.
Kebanyakan TASV mempunyai torsi awal yang rendah, dan
membutuhkan energy untuk mulai berputar.
Sebuah TASV yang menggunakan kabel untuk menyanggahnya
member tekanan pada bantalan dasar karena semua berat rotor
dibebankan pada bantalan. Kabel yang dikaitkan kepuncak bantalan
meningkatkan daya dorong kebawah saat angin bertiup.
a. Kelebihan
Penggunaan angin untuk energi memiliki dampak lingkungan yang lebih
sedikit dibandingkan banyak sumber energi lainnya. Turbin angin (sering disebut
kincir angin) tidak melepaskan emisi yang mencemari udara atau air (dengan
sedikit perkecualian), dan mereka tidak memerlukan air untuk pendinginan.
Turbin angin juga dapat mengurangi jumlah listrik yang dihasilkan dari bahan
bakar fosil dan oleh karena itu mengurangi jumlah polusi udara, emisi karbon
dioksida, dan penggunaan air dibandingkan pembangkit listrik berbahan bakar
fosil.
Kebanyakan ilmuwan percaya bahwa perubahan iklim disebabkan oleh
emisi gas rumah kaca akibat aktivitas manusia dam penggunaan energi angin
dapat membantu menguranginya.
14
b. Kelemahan
Turbin angin memang memiliki dampak negatif terhadap lingkungan,
tetapi dampak negatif bisa diseimbangkan dengan kebutuhan kita akan listrik;
dampak lingkungan dengan menggunakan angin untuk energi secara keseluruhan
relatif lebih rendah dibandingkan sumber energi lainnya untuk membuat listrik.
Turbin angin modern adalah mesin yang sangat besar, dan beberapa pihak
tidak suka mengenai dampak visual mereka pada lanskap. Ada beberapa turbin
angin yang terbakar, bahkan ada cairan pelumas yang bocor, meskipun hal ini
relatif jarang. Beberapa pihak tidak menyukai suara yang ditimbulkan oleh baling-
baling turbin angin.
Beberapa jenis turbin angin dan proyek energi angin menyebabkan
kematian burung dan kelelawar. Namun cara untuk mengurangi dampak dari
turbin angin pada burung dan kelelawar terus diliti.
Sebagian besar proyek pembangkit listrik tenaga angin di darat juga
membutuhkan jalan dan sarana transportasi yang menambah dampak fisik
terhadap lingkungan. Memproduksi logam dan bahan lainnya di turbin angin, dan
beton untuk pondasi juga memerlukan penggunaan energi, yang mungkin berasal
dari bahan bakar fosil.
Ketinggian 10 m Ketinggian 50 m
No. Daya Kecepatan Daya Kecepatan
(W/m2) (m/s) (W/m2) (m/s)
1 <100 <4.4 <200 <5.6
2 100-150 4.4 – 5.1 200 – 300 5.6 – 6.4
3 150-200 5.1 – 5.6 300 – 400 6.4 – 7.0
4 200-250 5.6 – 6.0 400 – 500 7.0 – 7.5
5 250-300 6.0 – 6.4 500 – 600 7.5 – 8.0
6 300-400 6.4 – 7.0 600 – 800 8.0 – 8.8
7 >400 >7.0 >800 >8.8
(Sumber http://digilib.itb.ac.id , 2008)
18
BAB III
POTENSI ENERGI ANGIN DI INDONESIA
17
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Dari uraian yang telah dijelaskan sebelumnya dan analisa hasil
simulasi,maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Dalam konversi energi angin menjadi energi listrik ditentukan oleh
koefisien atau efisiensi yang dimiliki rotor, efisiensi transmisi dan
efisiensi generator.
2. Semakin tinggi kecepatan angin yang diterima oleh baling-baling semakin
tinggi pula daya yang dapat dihasilkan dan semakin besar diameter rotor
yang menerima laju angin semakin tinggi pula daya yang dihasilkan oleh
turbin angin.
3. Keuntungan dan Kerugian Energi Angin adalah sebagai berikut ini :
Dari segi keuntungan :
a. Angin merupakan sumber daya alam yang tidak pernah habis.
b. Tidak diperlukan bahan bakar sehingga bebas pengaruh transport
dan perubahan harga bahan bakar.
c. Dari segi pengaruh lingkungan sangat kecil.
d. Memiliki banyak variasi pemanfaatannya, baik untuk keperluan
mekanis maupun elektris.
Dari segi kerugian :
a. Tidak tentu dalam penyediaanya baik dalam waktu dan jumlah.
b. Energi kinetik rendah dalam suatu volume udara.
19
20
4.2 Saran
Seharusnya pemanfaatan energi angin di Indonesia harus lebih
dikembangkan karena energi angin merupakan salah satu yang termasuk dari
clean energy yang tidak menimbulkan efek samping yang berarti pada lingkungan
yang dan tidak dapat habis.
21
DAFTAR PUSTAKA
http://elektrojiwaku.blogspot.com/
http://afrizalmulyana.blogspot.com/2009/12/pembangkit-listrik-tenaga-angin.html
http://www.alpensteel.com/article/47-103-energi-angin--wind-turbine--wind-
mill/2272-pembangkit-listrik-tenaga-angin-wind-power.html
www.beritaiptek.com
www.kincirangin.info
22