Anda di halaman 1dari 23

Laboratorium Perpindahan Panas dan Energi

Energi Terbarukan

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Salah satu penyebab terjadinya pemanasan global adalah semakin banyak


pemakaian energi tidak terbarukan. Suhu atmosfer bumi yang semakin meningkat
mengakibatkan semakin banyak es yang berada di kutub utara maupun kutub
selatan mencair. Jika segera diatasi dikhawatirkan akan berakibat buruk kepada
kehidupan manusia. Salah satu usaha yang sudah dilakukan oleh banyak Negara
adalah meminimalkan pemakaian energy tidak terbarukan dan sedapat mungkin
memanfaatkan semua jenis sumber energy terbarukan yang ada. Indonesia
memiliki banyak energi terbarukan. Potensi tiap jenis energy terbarukan tersebut
juga cukup besar. Belum semua jenis energy terbarukan tersebut dimanfaatkan
secara maksimal. Diperlukan usaha dan kerja keras banyak pihak untuk
memanfaatkan energy terbarukan. Sosialisasi pemanfaatan eergi terbarukan juga
sangat diperlukan untuk menyadarkan masyarakat Indonesia akan kekayaan
sumber energi terbarukan yang dimilikinya.

Peningkatan populasi manusia menyebabkan semakin meningkatnya


kebutuhan akan energi termasuk salah satunya adalah energi listrik. Listrik
menjadi salah satu energi yang sangat dibutuhkan oleh manusia karena zaman
sekarang hampir semua peralatan yang dibutuhkan manusia membutuhkan energi
listrik.

Pengembangan energi angin menjadi salah satu pilihan pemerintah untuk


mencukupi kebutuhan energi listrik di Indonesia. Karena posisi Indonesia yang
berdekatan dengan Samudra Hindia sehingga Indonesia memiliki potensi yang
baik dlam pengembangan turbin angin. Tutbin angin adalah kincir angin yang
digunakan untuk membangkitkan tenaga listrik. Listrik ini nantinya akan disimpan
dalam baterai adlah digunakan langsung.

1
Laboratorium Perpindahan Panas dan Energi
Energi Terbarukan

I.2 Tujuan

a) Untuk mempelajari prinsip kerja sistem konversi energi angin dengan


turbin horisontal
b) Untuk mengenal komponen dan peralatan sistem konversi energi angin
c) Melakukan pengukuran daya keluaran turbin
d) Untuk menghitung efisiensi sebuah turbin angin
e) Untuk membandingkan dan menganalisis hasil pengujian dengan simulasi
computer

2
Laboratorium Perpindahan Panas dan Energi
Energi Terbarukan

BAB II

LANDASAN TEORI

II.1 Pengertian Turbin Angin

Pengertian Kincir Angin Sebagai Pembangkit Listrik Angin adalah salah


satu bentuk energi yang tersedia di alam, Pembangkit Listrik Tenaga Angin
mengkonversikan energy angina menjadi energy listrikdengan menggunakan
turbin angin atau kincir angin. Cara kerjanya cukupsederhana, energi angin yang
memutar turbin angin,diteruskan untuk memutarrotor pada generator dibagian
belakang turbin angin, sehingga akan menghasilkanenergi listrik. Energi Listrik
ini biasanya akan disimpan kedalam baterai sebelumdapat dimanfaatkan.Kincir
angin adalah sebuah mesin yang digerakkan oleh tenaga angin untukmenumbuk
biji-bijian.kincir angin juga digunakan untuk memompa air untukmengairi
sawah.kincir angina modern adalah mesin yang digunakan untuk menghasilkan
energy listrik,disebut juga dengan turbin angin(.2.2)Sejarah Kincir Angin
Sebetulnya, kincir angin yang pertama kali digunakan adalah di Persia pada abad
5. Kemudian kincir angin tersebut menyebar ke seluruh Eropa. Di Belanda
sendiri, kincir angin digunakan pertama kali sekitar abad 13. Pada saat itu, masih
banyak lokasi di Belanda yang masih berada di bawah air.Dengan menggunakan
kincir air yang ada di dalam bangunan kincir angin tersebut, air yang ada di tanah
Belanda dialihkan, disalurkan dan dibendung sehingga kita bisa melihat saat ini
tidak banyak air di sini. Selanjutnya, tanah yang masih sedikit basah

3
Laboratorium Perpindahan Panas dan Energi
Energi Terbarukan

dikeringkandengan kincir angin. Dengan adanya perkembangan teknologi dan


arsitektur, penggunaan kincir angin pun juga berkembang. Sekitar abad 17,
banyak terjadi revolusi di negara-negara Eropa. Karena faktor tersebut,
masyarakat di Belanda menggunakan kincir angin untuk kepentingan lain.Tidak
hanya digunakan sebagai alat untuk mengalihkan dan membendung air, kincir
angin juga dipergunakan sebagai salah satu sarana pembantu dalam bidang
pertanian danindustri. Kincir angin memang memegang peran penting dalam
berbagai bidang dinegara ini.

Energi kinetik angin yang dapat masuk ke dalam area efektif turbin angin
dapat dihitung berdasarkan persamaan berikut :

mv2 (ρAv)v2 ρAv3


P= = =
2 2 2

dimana pada persamaan tersebut dapat kita lihat bahwa energi angin (P ; Watt)
bergantung terhadap faktor-faktor seperti aliran massa angin (m ; kg/s), kecepatan
angin (v ; m/s), densitas udara (ρ ; kg/m3 = 1,225 kg/m3 pada permukaan
laut), luas permukaan area efektif turbin (A ; m3 ).

II.2 Jenis Turbin Angin

Jenis turbin angin ada 2, yaitu :

1. Turbin angin sumbu horizontal.

Turbin angin sumbu horizontal ialah jenis turbin angin yang paling banyak
digunakan. Turbin ini terdiri dari sebuah menara yang di puncaknya terdapat
sebuah baling-baling yang berfungsi sebagai rotor dan menghadap atau

4
Laboratorium Perpindahan Panas dan Energi
Energi Terbarukan

membelakangi arah angin. Kebanyakan turbin angin jenis ini mempunyai dua atau
tiga bilah baling-baling walaupun ada juga turbin bilah baling balingnya kurang
atau lebih daripada yang disebut diatas.

Turbin angin sumbu tegak (misalnya turbin angin Darrieus)Turbin angin sumbu
horizontal Turbin angin megawatt pertama di dunia berada diCastleton, Vermont
Turbin angin sumbu horizontal (TASH) memiliki poros rotor utama dan
generator listrik di puncak menara. Turbin berukuran kecil diarahkan oleh
sebuah baling-baling angin(baling-baling cuaca) yang sederhana, sedangkan
turbin berukuran besar pada umumnya menggunakan sebuah sensor angin
yang digandengkan ke sebuah servo motor. Sebagian besar memiliki sebuah
gearbox yang mengubah perputaran kincir yang pelan menjadi lebih cepat
berputar.Karena sebuah menara menghasilkan turbulensi di belakangnya,
turbin biasanya diarahkan melawan arah anginnya menara. Bilah-bilah turbin
dibuat kaku agar mereka tidak terdorong menuju menara oleh angin berkecepatan
tinggi.Sebagai tambahan, bilah-bilah itu diletakkan di depan menara pada jarak
tertentu dan sedikit dimiringkan.Karena turbulensi menyebabkan kerusakan
struktur menara, dan realibilitasbegitu penting, sebagian besar TASH merupakan
mesin upwind (melawan arahangin). Meski memiliki permasalahan
turbulensi, mesin downwind (menurutjurusan angin) dibuat karena tidak
memerlukan mekanisme tambahan agar merekatetap sejalan dengan angin, dan
karena di saat angin berhembus sangat kencang. Bilah-bilahnya bisa ditekuk
sehingga mengurangi wilayah tiupan mereka dandengan demikian juga
mengurangi resintensi angin dari bilah-bilah itu.

Kelebihan TASH:

 Dasar menara yang tinggi membolehkan akses ke angin yang lebih kuat
ditempat-tempat yang memiliki geseran angin (perbedaan antara laju dan
arah angin antara dua titik yang jaraknya relatif dekat di dalam atmosfer
bumi. Disejumlah lokasi geseran angin, setiap sepuluh meter ke atas,
kecepatan anginmeningkat sebesar 20%.

Kelemahan TASH :

5
Laboratorium Perpindahan Panas dan Energi
Energi Terbarukan

 Menara yang tinggi serta bilah yang panjangnya bisa mencapai 90 meter
sulitdiangkut. Diperkirakan besar biaya transportasi bisa mencapai
20% dariseluruh biaya peralatan turbin angin.
 TASH yang tinggi sulit dipasang, membutuhkan derek yang yang sangat
tinggidan mahal serta para operator yang tampil.
 Konstruksi menara yang besar dibutuhkan untuk menyangga bilah-bilah
yangberat, gearbox, dan generator.
 TASH yang tinggi bisa memengaruhi radar airport.
 Ukurannya yang tinggi merintangi jangkauan pandangan dan
mengganggupenampilan lansekap.
 Berbagai varian downwind menderita kerusakan struktur yang disebabkan
olehturbulensi.
 TASH membutuhkan mekanisme kontrol yaw tambahan untuk
membelokkankincir ke arah angin.

2. Turbin Angin Sumbu Vertikal

Turbin angin Darrieus30 m di Kepulauan MagdalenTurbin angin sumbu


vertikal/tegak (atau TASV) memilikiporos/sumbu rotor utama yang disusun
tegak lurus. Kelebihan utama susunan ini adalah turbin tidak harus diarahkan ke
angin agar menjadi efektif. Kelebihan ini sangat berguna di tempat-
tempat yang arah anginnya sangat bervariasi. VAWT mampu mendayagunakan
angin dari berbagai arah. Dengan sumbu yang vertikal, generator serta
gearbox bisa ditempatkan di dekat tanah, jadi menara tidak perlu
menyokongnyadan lebih mudah diakses untuk keperluan perawatan. Tapi
inimenyebabkan sejumlah desain menghasilkan tenaga putaran yang
berdenyut.Drag (gaya yang menahan pergerakan sebuah benda padat melalui

6
Laboratorium Perpindahan Panas dan Energi
Energi Terbarukan

fluida (zat cairatau gas) bisa saja tercipta saat kincir berputar.Karena sulit
dipasang di atas menara, turbin sumbu tegak sering dipasang lebih dekat ke dasar
tempat ia diletakkan, seperti tanah atau puncak atap sebuah bangunan. Kecepatan
angin lebih pelan pada ketinggian yang rendah, sehingga yang tersedia adalah
energi angin yang sedikit. Aliran udara di dekat tanah dan obyek yang lain
mampu menciptakan aliran yang bergolak, yang bisamenyebabkan
berbagai permasalahan yang berkaitan dengan getaran, diantaranyakebisingan dan
bearing wear yang akan meningkatkan biaya pemeliharaan atau mempersingkat
umur turbin angin. Jika tinggi puncak atap yang dipasangi menara turbin kira-kira
50% dari tinggi bangunan, ini merupakan titik optimal bagi energi angin yang
maksimal dan turbulensi angin yang minimal.

Kelebihan TASV:

 Tidak membutuhkan struktur menara yang besar.Karena bilah-bilah


rotornya vertikal, tidak dibutuhkan mekanisme yaw. Sebuah TASV bisa
diletakkan lebih dekat ke tanah, membuat pemeliharaanbagian-bagiannya
yang bergerak jadi lebih mudah.
 TASV memiliki sudut airfoil (bentuk bilah sebuah baling-baling yang
terlihatsecara melintang) yang lebih tinggi, memberikan keaerodinamisan
yang tinggisembari mengurangi drag pada tekanan yang rendah dan tinggi.
 Desain TASV berbilah lurus dengan potongan melintang berbentuk kotak
atauempat persegi panjang memiliki wilayah tiupan yang lebih
besar untukdiameter tertentu daripada wilayah tiupan berbentuk
lingkarannya TASH.
 TASV memiliki kecepatan awal angin yang lebih rendah daripada
TASH.Biasanya TASV mulai menghasilkan listrik pada 10km/jam (6
m.p.h.)
 TASV biasanya memiliki tip speed ratio (perbandingan antara
kecepatanputaran dari ujung sebuah bilah dengan laju sebenarnya angin)
yang lebihrendah sehingga lebih kecil kemungkinannya rusak di saat angin
berhembussangat kencang.

7
Laboratorium Perpindahan Panas dan Energi
Energi Terbarukan

 TASV bisa didirikan pada lokasi-lokasi dimana struktur yang lebih


tinggidilarang dibangun.
 TASV yang ditempatkan di dekat tanah bisa mengambil
keuntungan dari berbagai lokasi yang menyalurkan angin serta
meningkatkan laju angin (sepertigunung atau bukit yang puncaknya datar
dan puncak bukit),
 TASV tidak harus diubah posisinya jika arah angin berubah.
 Kincir pada TASV mudah dilihat dan dihindari burung.

Kekurangan TASV:

 Kebanyakan TASV memproduksi energi hanya 50% dari efisiensi


TASH karena drag tambahan yang dimilikinya saat kincir berputar.
TASV tidak mengambil keuntungan dari angin yang melaju lebih kencang
dielevasi yang lebih tinggi.
 Kebanyakan TASV mempunyai torsi awal yang rendah, dan
membutuhkanenergi untuk mulai berputar.
 Sebuah TASV yang menggunakan kabel untuk menyanggahnya
memberitekanan pada bantalan dasar karena semua berat rotor
dibebankan padabantalan. Kabel yang dikaitkan ke puncak bantalan
meningkatkan daya dorongke bawah saat angin bertiup.

II.3 Komponen – Komponen Turbin Angin

Prinsip dasar kerja dari turbin angin adalah mengubah energi mekanis
dariangin menjadi energi putar pada kincir, lalu putaran kincir digunakan
untukmemutar generator, yang akhirnya akan menghasilkan listrik.Sebenarnya
prosesnya tidak semudah itu, karena terdapat berbagai macamsub-sistem yang
dapat meningkatkan safety dan efisiensi dari turbin angin, yaitu :

1. Gearbox
Alat ini berfungsi untuk mengubah putaran rendah pada kincir
menjadiputaran tinggi. Biasanya Gearbox yang digunakan sekitar 1:60.
2. Brake System

8
Laboratorium Perpindahan Panas dan Energi
Energi Terbarukan

Digunakan untuk menjaga putaran pada poros setelah gearbox agar


bekerjapada titik aman saat terdapat angin yang besar. Alat ini perlu dipasang
karenagenerator memiliki titik kerja aman dalam pengoperasiannya. Generator ini
akanmenghasilkan energi listrik maksimal pada saat bekerja pada titik kerja yang
telahditentukan. Kehadiran angin diluar diguaan akan menyebabkan putaran
yangcukup cepat pada poros generator, sehingga jika tidak di atasi maka putaran
inidapat merusak generator. Dampak dari kerusakan akibat putaran
berlebih diantaranya : overheat, rotor breakdown, kawat pada generator putus
karena tidakdapat menahan arus yang cukup besar.
3. Generator
Ini adalah salah satu komponen terpenting dalam pembuatan sistem
turbinangin. Generator ini dapat mengubah energi gerak menjadi energi listrik.
Prinsipkerjanya dapat dipelajari dengan menggunakan teori medan
elektromagnetik.Singkatnya, (mengacu pada salah satu cara kerja generator) poros
pada generatordipasang dengan material ferromagnetik permanen. Setelah itu
disekeliling porosterdapat stator yang bentuk fisisnya adalah kumparan-
kumparan kawat yangmembentuk loop. Ketika poros generator mulai
berputar maka akan terjadiperubahan fluks pada stator yang akhirnya karena
terjadi perubahan fluks ini akandihasilkan tegangan dan arus listrik tertentu.
Tegangan dan arus listrik yangdihasilkan ini disalurkan melalui kabel jaringan
listrik untuk akhirnya digunakanoleh masyarakat. Tegangan dan arus listrik yang
dihasilkan oleh generator iniberupa AC(alternating current) yang memiliki bentuk
gelombang kurang lebihsinusoidal.
4. Penyimpan energi
Karena keterbatasan ketersediaan akan energi angin (tidak sepanjang
hariangin akan selalu tersedia) maka ketersediaan listrik pun tidak menentu.
Olehkarena itu digunakan alat penyimpan energi yang berfungsi sebagai
back-upenergi listrik. Ketika beban penggunaan daya listrik masyarakat
meningkat atauketika kecepatan angin suatu daerah sedang menurun,
maka kebutuhanpermintaan akan daya listrik tidak dapat terpenuhi. Oleh karena
itu kita perlumenyimpan sebagian energi yang dihasilkan ketika terjadi kelebihan
daya padasaat turbin angin berputar kencang atau saat penggunaan daya pada

9
Laboratorium Perpindahan Panas dan Energi
Energi Terbarukan

masyarakatmenurun. Penyimpanan energi ini diakomodasi dengan menggunakan


alatpenyimpan energi. Contoh sederhana yang dapat dijadikan referensi sebagai
alatpenyimpan energi listrik adalah aki mobil. Aki mobil memiliki
kapasitaspenyimpanan energi yang cukup besar. Aki 12 volt, 65 Ah dapat dipakai
untukmencatu rumah tangga (kurang lebih) selama 0.5 jam pada daya 780 watt.
Kendala dalam menggunakan alat ini adalah alat ini memerlukan catu
dayaDC (Direct Current) untuk meng-charge/mengisi energi, sedangkan dari
generatordihasilkan catu daya AC (Alternating Current). Oleh karena itu
diperlukanrectifier-inverter untuk mengakomodasi keperluan ini. Rectifier-
inverter akandijelaskan berikut.5.Rectifier-inverterRectifier berarti penyearah.
Rectifier dapat menyearahkan gelombangsinusodal(AC) yang dihasilkan oleh
generator menjadi gelombang DC. Inverterberarti pembalik. Ketika dibutuhkan
daya dari penyimpan energi(aki/lainnya)maka catu yang dihasilkan oleh aki
akan berbentuk gelombang DC. Karenakebanyakan kebutuhan rumah
tangga menggunakan catu daya AC , makadiperlukan inverter untuk
mengubah gelombang DC yang dikeluarkan oleh akimenjadi gelombang AC, agar
dapat digunakan oleh rumah tangga

II.4 Cara Kerja Turbin Angin Sebagai Pembangkit Listrik


1) Angin akan meniup bilah kincir angin sehingga bilah bergerak bilah
kincirangin akan memutar poros didalam nacelle
2) Poros dihubungkan ke gearbox, di gearbox kecepatan perputaran poros
ditingkatkan dengan cara mengatur perbandingan roda gigi dalam gearbox
3) Gearbox dihubungkan ke generator. generator merubah energi mekanik
menjadi energi listrik
4) dari generator energi listrik menuju transformer untuk menaikan
tegangannya kemudian baru didistribusikan ke konsumen.

II.5 Efesiensi Turbin


Efisiensi turbin angin adalah perbandingan antara energi kinetik yang
diserap oleh turbin angin terhadap energi kinetik angin yang tersedia.
Persamaan untuk mendapatkan efesiensi maksimum turbin angin adalah
10
Laboratorium Perpindahan Panas dan Energi
Energi Terbarukan

𝑑𝑎𝑦𝑎 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚 𝑡𝑢𝑟𝑏𝑖𝑛


Cp = X 100%
1/2𝜌𝐴𝑉 2

8/27𝜌𝐴′𝑉 3
Cp = X 100%
1/2𝜌𝐴𝑉 3

16
Cp = 27X 100%

Nilai 16/27 adalah batas maksimum Betz yang menyatakan daya


maksimum yang mampu diserap oleh turbin angina tidak lebih dari 59,3% dari
daya angin yang tersedia.

11
Laboratorium Perpindahan Panas dan Energi
Energi Terbarukan

BAB III

METODE PRAKTIKUM

Dalam praktikum ini metode praktikum yang digunakan adalah studi pustaka
daneksperimen. Studi pustaka yang dilakukan adalah pengumpulan referensi dari
beberapa sumber yang terkait dengan pembuatan baling-baling horisontal.
Berdasarkan literatur yang dikaji diperoleh gambar desain dari blade. Selanjutnya
dilakukan pembuatan turbin angin, dan pengambilan data hasil putaran turbin
angin (Rpm). Pada ba ini akan dibahas lokasi, waktu praktikum dan metode
perancangan.

1. Waktu dan Tempat Praktikum


Praktikum dilakukan pada tanggal 15 Mei 2018.Pembuatan blade
dilakukan di Laboratorium Sistem Bangunan Laut Departemen Teknik Sistem
Perkapalan Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin Gowa. Uji coba juga
dilakukan di tempat yang sama dengan pembuatan.
2. Alat dan Bahan
1) Kipas angin
2) Sistem kontroller
3) Anemometer
4) Tachometer
5) Avometer
6) Turbin angin 300 watt
7) Data logger dan softwarenya
8) Software Qblade (untuk desain dan perbandingan hasil)
3. Cara pembuatan baling-baling turbin
Baliang baling turbin dibuat dari bahan triplex dengan desain dari software
Qblade
4. Cara Kerja Turbin

Turbin angin ini digerakkan oleh kipas angin angin yang berjumlah 4
buah.Turbin diletakkan pada jarak 1,5 m dari kipas angin. Kemudian kipas angin
dinyalakan dengan kecepatan yang berbeda pada tiga kali pengujian.

12
Laboratorium Perpindahan Panas dan Energi
Energi Terbarukan

5. Data yang diperlukan


1) Jarak turbin dari kipas angin
2) Kecepatan angin
3) Nilai Rpm (putaran) yang dihasilkan turbin
4) Arus input
5) Tegangan input

6. Metode Pengumpulan Data

Pengukuran Rpm turbin menggunakan Tachometer. Pengukuran kecepatan


angin menggunakan alat Anemometer. Pengukur arus listrik menggunakan
Avometer

13
Laboratorium Perpindahan Panas dan Energi
Energi Terbarukan

BAB IV

PENYAJIAN DATA

Dimensi Propeller Turbin Angin


 Diameter daun : 100 cm
 Diameter hub : 18 cm
 Jumlah daun :3
 Jenis foil : NACA 1116
 Sudut Pitch :15°
 Sudut twist :10°
 Panjang chord akar : 5 cm
 Panjang chord ujung : 4 cm
 Berat : 0,3 kg
 Bahan : triplex
 Foto daun :

14
Laboratorium Perpindahan Panas dan Energi
Energi Terbarukan

BAB V

HASIL DAN PEMBAHASAN

V.1 Hasil dan Pengamatan


Tabel hasil pengamatan
no jarak turbin kecepatan rpm I V Pin Pou n
1 1.5 4.75 275 1.657 15.7 29.78199 26.0149 87.35111
2 1.5 5.7 310 2.15 19.9 51.46328 42.785 83.13694
3 1.5 6.5 470 3 22.4 76.31554 67.2 88.05546

Grafik Hubungan
a) Grafik hubungan antara kecepatan angin dengan putaran

Dari grafik hubungan yang pertama yaitu hubungan antara kecepatan


angin (m/s) dengan putaran baling-baling (Rpm) dapat dilihat bahwa semakin
tinggi kecepatan angin maka semakin tinggi pula putaran dari baling-baling.
b) Grafik hubungan antara kecepatan angin dengan arus

15
Laboratorium Perpindahan Panas dan Energi
Energi Terbarukan

Pada grafik hubungan yang kedua yaitu hubungan antara kecepatan


angin dengan arus dapat dilihat bahwa semakin tinggi kecepatan angin mka
semakin tinggi pula arus yang dihasilkan.

c) Grafik Hubungan antara Kecepatan Angin dengan Tegangan

Pada grafik hubungan yang ketiga yaitu hubungan antara kecepatan


angin dengan tegangan dapat dilihat bahwa semakin tinggi kecepatan angin
maka semakin tinggi pula tegangan yang dihasilkan.

d) Grafik Hubungan antara Kecepatan Angin dengan daya output (Watt)

Pada grafik hubungan yang keempat yaitu hubungan antara kecepatan


angin dengan daya output dapat dilihat bahwa semakin tinggi kecepatan angin
maka semakin tinggi pula daya output yang dihasilkan
16
Laboratorium Perpindahan Panas dan Energi
Energi Terbarukan

e) Grafik Hubungan antara kecepatan angin (m/s) dengan efisiensi (%)

Pada grafik hubungan antara kecepatan angin dengan efisiensi dapat


dilihat bahwa pada saat kecepatan angin mencapai 4,75 m/s terjadi penurunan
efisiensi dan tetapi pada saat kecepatan angin mencapai 6,5 m/s efisiensi dari
turbin kembali meningkat.

V.2 Pembahasan
Pada percobaan energi angin ini kita menggunakan turbin angin. Percobaan
dilakukan dengan menggunakan turbin angin horizontal yang memiliki tiga daun
baling-baling. Percobaan dilakukan dengan memvariasikan kecepatan angin(m/s) pada
setiap 1 kali percobaan. Dari hasil percobaan ini dipeoleh arus, tegangan, kecepatan
putaran turbin, daya input dan daya output serta efisiensi dari turbin.
Pada pengolahan data kami mengunakan beberapa rumus yaitu pada saat
menghitung daya input kami menggunakan rumus daya turbin yaitu

mv2 (ρAv)v2 ρAv3


P= = = ,dimana (P ; Watt) bergantung terhadap faktor-faktor seperti
2 2 2

aliran massa angin (m ; kg/s), kecepatan angin (v ; m/s), densitas udara (ρ ; kg/m3 =
1,225 kg/m3 pada permukaan laut), luas permukaan area efektif turbin (A ;
m3 ).Sedangkan pada saat perhitungan daya output kami menggunakan rumus daya
yang secara umum yaitu P = IV, dimana I adalah arus (A) dan V adalah tegangan (V).
Sedangkan dalam menghitung efisiensi dari turbin digunakan rumus
𝑑𝑎𝑦𝑎 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚 𝑡𝑢𝑟𝑏𝑖𝑛
Cp = X 100%
1/2𝜌𝐴𝑉 2

17
Laboratorium Perpindahan Panas dan Energi
Energi Terbarukan

BAB VI

PENUTUP
VI.1 Kesimpulan
1. Prinsip dasar kerja dari turbin angin adalah mengubah energi mekanis dari
angin menjadi energi putar pada kincir, selanjutnya putaran kincir digunakan
untuk memutar generator, yang akhirnya akan menghasilkan listrik.
2. komponen dan peralatan sistem konversi energi angin
1) Gearbox
2) Generator
3) Rotor blade
4) Tower
3. pengukuran daya keluaran turbin dengan menggunakan rumus dan diperoleh
hasil berturut turut 58,2 Watt, 27,330 Watt , 22,204 Watt

VI.2 Saran
1. Sebaiknya sebelum percobaan dilakukan pemeriksaan kelakan penggunaan alat
yang akan di gunakan dalam percobaan.
2. Sebaiknya asisten tidak meninggalkan praktikan pada saat praktikum
berlangsung.

18
Laboratorium Perpindahan Panas dan Energi
Energi Terbarukan

DAFTAR PUSTAKA

Fitaistiana.Voni.2008.Studi Kelayakan Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga

Bayu (PLTB) di Paneungpeak,Tugas Akhir Teknik Mesin.Universitas

Pancasila:Jakarta.

http://harirustianto.blogspot.com/2010/03/angin-lokal-angin-lokal-dapat-
terjadi.html, 16 Mei 2018, pukul 19:00 WITA

19
Laboratorium Perpindahan Panas dan Energi
Energi Terbarukan

LAPORAN PRAKTIKUM

SISTEM KONVERSI TURBIN ANGIN

KELOMPOK 10

KHAIRUDDIN D091171014

SITI ANISA FITRI D091171006

NUR ASYAH ASSAHRAH D091171305

AISYAH MUTMAINNAH D33116308

AAN ANUGRAH D33116502

DEPARTEMEN TEKNIK SISTEM PERKAPALAN


UNIVERSITAS HASANUDDIN
2019
GOWA

20
Laboratorium Perpindahan Panas dan Energi
Energi Terbarukan

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami hanturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena rahmat
dan hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan praktikum Sistem Konversi
Energi dan menyusun laporan sebagai salah satu persyaratan kelulusan pada mata
kuliah energi terbarukan. Tidak lupa pula kami mengucapkan banyak terima kasih
kepada dosen pembimbing, kanda-kanda senior dan teman-teman yang telah
memberikan arahan dan masukan dalam pelaksanaan praktikum dan penyusunan
ini.Dan yang lebih penting adalah doa dan dukungan yang tak pernah putus yang
diberikan oleh orang tua.

Kami menyadari dalam peyusunan laporan ini masih terdapat kesalahan sehingga
kami sangat mengharapkan saran dan masukan yang dapat membuat laporan ini
menjadi lebih baik lagi.

Akhirnya kami sangat berharap semoga laporan ini dapat menjadi bacaan yang
baik dan dapat memberikan manfaat yang besar baik untuk diri kami pribadi dan
juga untuk para pembaca dan semoga laporan ini dapat menjadi amal jariyah bagi
kami, amiin.

Gowa, Mei 2018

penyusun

ii

21
Laboratorium Perpindahan Panas dan Energi
Energi Terbarukan

DAFTAR ISI

SAMPUL ..........................................................................................................................i

KATA PENGANTAR ....................................................................................................ii

DAFTAR ISI ................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................1

I.1 Latar Belakang ................................................................................................1

I.2 Tujuan dan Manfaat ........................................................................................2

BAB II LANDASAN TEORI ..........................................................................................3

II.1 Pengertian Turbin Angin................................................................................3

II.2 Jenis Turbin Angin ........................................................................................4

II.3 Komponen Turbin Angin ..............................................................................8

II.4 Cara Kerja Turbin Angin Sebagai Pembangkit Listrik ...............................10

BAB III METODE PRAKTIKUM ................................................................................12

BAB IV PENYAJIAN DATA .......................................................................................14

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN .........................................................................15

V.1 Hasil dan Pengamatan .................................................................................15

V.2 Pembahasan .................................................................................................17

BAB VI PENUTUP .......................................................................................................18

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................19

LAMPIRAN

22
Laboratorium Perpindahan Panas dan Energi
Energi Terbarukan

LAMPIRAN

23

Anda mungkin juga menyukai