PENGUKURAN ENERGI 1
PRAKTIKUM TUBRIN ANGIN
DI SUSUN
OLEH :
KELAS : EN 4-C
NIM : 2205051007
POLITEKNIK NEGERI
MEDAN
2023/2024
BAB I
PENDAHULUAN
a) Untuk mempelajari prinsip kerja sistem konversi energi angin dengan turbin
horisontal
b) Untuk mengenal komponen dan peralatan sistem konversi energi angin
c) Melakukan pengukuran daya keluaran turbin
d) Untuk membandingkan dan menganalisis hasil pengujian dengan simulasi
computer
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian Turbin Angin
Pengertian Kincir Angin Sebagai Pembangkit Listrik Angin adalah salah satu
bentuk energi yang tersedia di alam, Pembangkit Listrik Tenaga Angin meng
konversikan energi angin menjadi energy Listrik dengan menggunakan turbin angin atau
kincir angin. Cara kerjanya cukup sederhana, energi angin yang memutar turbin angin,
diteruskan untuk memutar rotor pada generator dibagian belakang turbin angin, sehingga
akan menghasilkan energi listrik. Energi Listrik ini biasanya akan disimpan kedalam
baterai sebelum dapat di manfaatkan. Kincir angin adalah sebuah mesin yang digerakkan
oleh tenaga angin untuk menumbuk biji-bijian. Kincir angin juga digunakan untuk
memompa air untuk mengairi sawah. Kincir angina modern adalah mesin yang
digunakan untuk menghasilkan energi listrik, disebut juga dengan turbin angin
Sebetulnya, kincir angin yang pertama kali digunakan adalah di Persia pada abad
5. Kemudian kincir angin tersebut menyebar ke seluruh Eropa. Di Belanda sendiri, kincir
angin digunakan pertama kali sekitar abad 13. Pada saat itu, masih banyak lokasi di
Belanda yang masih berada di bawah air. Dengan menggunakan kincir air yang ada di
dalam bangunan kincir angin tersebut, air yang ada di tanah Belanda dialihkan, disalurkan
dan dibendung sehingga kita bisa melihat saat ini tidak banyak air di sini. Selanjutnya,
tanah yang masih sedikit basah di keringkan dengan kincir angin. Dengan adanya
perkembangan teknologi dan arsitektur, penggunaan kincir angin pun juga berkembang.
Sekitar abad 17, banyak terjadi revolusi di negara-negara Eropa. Karena faktor
tersebut, masyarakat di Belanda menggunakan kincir angin untuk kepentingan lain. Tidak
hanya digunakan sebagai alat untuk mengalihkan dan membendung air, kincir angin
juga dipergunakan sebagai salah satu sarana pembantu dalam bidang pertanian dan
industri. Kincir angin memang memegang peran penting dalam berbagai bidang dinegara
ini.
Energi kinetik angin yang dapat masuk ke dalam area efektif turbin angin dapat
dihitung berdasarkan persamaan berikut :
dimana pada persamaan tersebut dapat kita lihat bahwa energi angin (P ; Watt) bergantung
terhadap faktor-faktor seperti aliran massa angin (m ; kg/s), kecepatan angin (v ; m/s),
densitas udara (ρ ; kg/m3 = 1,225 kg/m3 pada permukaan laut), luas permukaan area
efektif turbin (A ; m3 ).
Turbin angin sumbu horizontal ialah jenis turbin angin yang paling banyak
digunakan. Turbin ini terdiri dari sebuah menara yang di puncaknya terdapat sebuah
baling-baling yang berfungsi sebagai rotor dan menghadap atau membelakangi arah
angin. Kebanyakan turbin angin jenis ini mempunyai dua atau tiga bilah baling-baling
walaupun ada juga turbin bilah baling balingnya kurang atau lebih daripada yang disebut
diatas.
Turbin angin sumbu tegak (misalnya turbin angin Darrieus) Turbin angin sumbu
horizontal Turbin angin megawatt pertama di dunia berada di Castleton, Vermont
Turbin angin sumbu horizontal (TASH) memiliki poros rotor utama dan generator
listrik di puncak menara. Turbin berukuran kecil diarahkan oleh sebuah baling-
baling angin (baling-baling cuaca) yang sederhana, sedangkan turbin berukuran besar
pada umumnya menggunakan sebuah sensor angin yang digandengkan ke sebuah
servo motor.
Sebagian besar memiliki sebuah gearbox yang mengubah perputaran kincir yang
pelan menjadi lebih cepat berputar.Karena sebuah menara menghasilkan turbulensi
di belakangnya, turbin biasanya diarahkan melawan arah anginnya menara. Bilah-bilah
turbin dibuat kaku agar mereka tidak terdorong menuju menara oleh angin berkecepatan
tinggi. Sebagai tambahan, bilah-bilah itu diletakkan di depan menara pada jarak tertentu
dan sedikit dimiringkan.Karena turbulensi menyebabkan kerusakan struktur menara, dan
realibilitas begitu penting, sebagian besar TASH merupakan mesin upwind (melawan
arah angin). Meski memiliki permasalahan turbulensi, mesin downwind (menurut
jurusan angin) dibuat karena tidak memerlukan mekanisme tambahan agar mereka tetap
sejalan dengan angin, dan karena di saat angin berhembus sangat kencang. Bilah-bilahnya
bisa ditekuk sehingga mengurangi wilayah tiupan mereka dandengan demikian juga
mengurangi resintensi angin dari bilah-bilah itu.
Kelebihan TASH:
Dasar menara yang tinggi membolehkan akses ke angin yang lebih kuat ditempat-
tempat yang memiliki geseran angin (perbedaan antara laju dan arah angin
antara dua titik yang jaraknya relatif dekat di dalam atmosfer bumi. Disejumlah
lokasi geseran angin, setiap sepuluh meter ke atas, kecepatan angin meningkat
sebesar 20%.
Kelemahan TASH :
Menara yang tinggi serta bilah yang panjangnya bisa mencapai 90 meter
sulitdiangkut. Diperkirakan besar biaya transportasi bisa mencapai 20%
dariseluruh biaya peralatan turbin angin.
TASH yang tinggi sulit dipasang, membutuhkan derek yang yang sangat
tinggidan mahal serta para operator yang tampil.
Konstruksi menara yang besar dibutuhkan untuk menyangga bilah-bilah
yangberat, gearbox, dan generator.
TASH yang tinggi bisa memengaruhi radar airport.
Ukurannya yang tinggi merintangi jangkauan pandangan dan
mengganggupenampilan lansekap.
Berbagai varian downwind menderita kerusakan struktur yang disebabkan
olehturbulensi.
TASH membutuhkan mekanisme kontrol yaw tambahan untuk
membelokkankincir ke arah angin.
2.3.2 Turbin Angin Sumbu Vertikal
Aliran udara di dekat tanah dan objek yang lain mampu menciptakan aliran
yang bergolak, yang bisa menyebabkan berbagai permasalahan yang berkaitan dengan
getaran, diantaranya kebisingan dan bearing wear yang akan meningkatkan biaya
pemeliharaan atau mempersingkat umur turbin angin. Jika tinggi puncak atap yang
dipasangi menara turbin kira-kira 50% dari tinggi bangunan, ini merupakan titik optimal
bagi energi angin yang maksimal dan turbulensi angin yang minimal.
Kelebihan TASV:
Prinsip dasar kerja dari turbin angin adalah mengubah energi mekanis dariangin
menjadi energi putar pada kincir, lalu putaran kincir digunakan untuk memutar
generator, yang akhirnya akan menghasilkan listrik. Sebenarnya prosesnya tidak semudah
itu, karena terdapat berbagai macam sub-sistem yang dapat meningkatkan safety dan
efisiensi dari turbin angin, yaitu :
1. Gearbox
Alat ini berfungsi untuk mengubah putaran rendah pada kincir menjadi
putaran tinggi. Biasanya Gearbox yang digunakan sekitar 1:60.
2. Brake System
Digunakan untuk menjaga putaran pada poros setelah gearbox agar bekerja pada
titik aman saat terdapat angin yang besar. Alat ini perlu dipasang karena generator
memiliki titik kerja aman dalam peng operasiannya. Generator ini akan menghasilkan
energi listrik maksimal pada saat bekerja pada titik kerja yang telah ditentukan.
Kehadiran angin diluar diguaan akan menyebabkan putaran yangc ukup cepat pada
poros generator, sehingga jika tidak di atasi maka putaran ini dapat merusak generator.
Dampak dari kerusakan akibat putaran berlebih diantaranya : overheat, rotor
breakdown, kawat pada generator putus karena tidak dapat menahan arus yang cukup
besar.
3. Generator
Ini adalah salah satu komponen terpenting dalam pembuatan sistem turbinangin.
Generator ini dapat mengubah energi gerak menjadi energi listrik. Prinsip kerjanya dapat
dipelajari dengan menggunakan teori medan elektromagnetik. Singkatnya, (mengacu
pada salah satu cara kerja generator) poros pada generator dipasang dengan material
ferromagnetik permanen. Setelah itu disekeliling poros terdapat stator yang bentuk
fisisnya adalah kumparan-kumparan kawat yang membentuk loop. Ketika poros
generator mulai berputar maka akan terjadi perubahan fluks pada stator yang
akhirnya karena terjadi perubahan fluks ini akan dihasilkan tegangan dan arus listrik
tertentu. Tegangan dan arus listrik yang di hasilkan ini di salurkan melalui kabel jaringan
listrik untuk akhirnya di gunakan oleh masyarakat. Tegangan dan arus listrik yang
dihasilkan oleh generator ini berupa AC(alternating current) yang memiliki bentuk
gelombang kurang lebih sinusoidal.
4. Penyimpan energi
Karena keterbatasan ketersediaan akan energi angin (tidak sepanjang hari angin
akan selalu tersedia) maka ketersediaan listrik pun tidak menentu. Oleh karena itu
digunakan alat penyimpan energi yang berfungsi sebagai back-up energi listrik.
Ketika beban penggunaan daya listrik masyarakat meningkat atau ketika kecepatan
angin suatu daerah sedang menurun, maka kebutuhanp ermintaan akan daya listrik
tidak dapat terpenuhi. Oleh karena itu kita perlu menyimpan sebagian energi yang di
hasilkan ketika terjadi kelebihan daya pada saat turbin angin berputar kencang atau saat
penggunaan daya pada Masyarakat menurun. Penyimpanan energi ini di akomodasi
dengan menggunakan alatp enyimpan energi. Contoh sederhana yang dapat di jadikan
referensi sebagai alat penyimpan energi listrik adalah aki mobil. Aki mobil
memiliki kapasitas penyimpanan energi yang cukup besar. Aki 12 volt, 65 Ah dapat di
pakai untuk mencatu rumah tangga (kurang lebih) selama 0.5 jam pada daya 780 watt.
Kendala dalam menggunakan alat ini adalah alat ini memerlukan catu daya DC
(Direct Current) untuk meng-charge/mengisi energi, sedangkan dari generator di
hasilkan catu daya AC (Alternating Current). Oleh karena itu diperlukan
rectifier-inverter untuk mengakomodasi keperluan ini. Rectifier-inverter akan di
jelaskan berikut.
2.4.1 Rectifier-inverter
16
Cp = 27X 100%
Nilai 16/27 adalah batas maksimum Betz yang menyatakan daya maksimum yang
mampu diserap oleh turbin angina tidak lebih dari 59,3% dari daya angin yang
tersedia.
BAB III
METODE PRAKTIKUM
3.1.1 Tujuan
Tujuan dari praktik ini adalah untuk memverifikasi dan untuk memahami
fungsi aerogenerator, dengan menentukan kurva I-V dan parameter operasional
khasnya,sebagai arus sirkuit pendek (Isc),tengan sirkuit terbuka (Voc), serta
tenaga maksimal (P maks).
1. Sambungkan pasokan daya fase tunggal dan operasikan antar muka. Lakukan
hal tesebut setelah memverifikasi bahwa setiap sensor telah di sambungkan
dengan benar.
2. Nyalakan antar muka
3. Nyalakan antar modul DC
4. Jalankan SCADA oleh EDIBON, EEEC.exe. pastikan bahwa PC tersambung
ke antar muka utama melalui kabel SCASI.
5. Atur pemilih Meas ke posisi sebelum
6. Nyalakan kipas angin
7. Verifikasi bahwa posisi reostat beban DC pada ketahanan maksimal (posisi
kiri)
8. Letakkan pemilih beban DC pada posisi 2
9. Putuskan sambungan lampu DC yang di sambungkan secara paralel dengan
reostat (posisi saklar lebih rendah)
10. Putar saklar Meas. Setelah/sebelum ke sebelum.
11. Gerakkan kontrol AVE-1 ke posisi maksimal, dimana dalam hal ini, kita akan
mendapatkan kecepatan udara maksimal. Tulis nilai-nilai yang di ukur dengan
sensor arus (I_DC), tegangan (V_DC), dan kecepatan udara (SV_1).
12. Ubah posisi reostat beban yang mendekati 90% dari R dan tulis nilai-nilai
parameter yang di peroleh.
13. Ulangi poin 12 dengan kenaikan atau penurunan rata rata 10% dari reostat
beban hingga 1% dari R dicapai, inilah titik sirkuit pendek panel matahari.
14. Untuk mendapatkan tegangan sirkuit terbuka panel, tempatkan pemilih beban
DC di posisi 1.
3.2 Praktik 2 : Penentuan keluaran tenaga maksimal Aero generator
3.2.1 Tujuan
Tujuan praktik ini adalah untuk memperoleh poin kinnerja maksimal atau
P maks aero generator pada tingkat kecepatan udara yang berbeda.
3.3 Praktikum 3 : Kajian daya yang dibangkitkan oleh Aero generator, bergantung
pada sudut masuk.
3.3.1 Tujuan
Ketika perilaku efisiensi Aero generator dengan kecepatan angin telah
di analisa, maka akan menarik untuk menganalisa pengaruh sudut masuk udara pada daya
yang di tangkap oleh rotor. Tampaknya mudah untuk memahami bahwa efisiensi Aero
generator akan bergantung pada udara masuk, sesuatu yang menghasilkan rotasi
kecepatan yang berbeda di rotor.
1. Kipas angin
2. Rotor dengan 6 bilah
3. Anemometer
4. Sensor kecepatan
5. Kuar tegangan (watt meter)
6. Kuat arus (wattmeter)
7. Modul beban
8. Sensor suhu, termokopel jenis J
9. Regulator
10. Sistem kontrol (SCADA)
3.3.3 Penjelasan
1. Pada cara yang pertama, untuk kecepatan kipas angin permanen, kita
dapat meletakkan rotor pada posisi sudut tetap untuk udara masuk, dan
ambil data (sebagaimana dalam praktik pertama). Kemudian, kita
dapat mewakilkan daya yang di tangkap dengan posisi sudut rotor.
Ulangi proses nya untuk kecepatan kipas angin yang berbeda.
2. Pada cara yang kedua, ketika Anda telah melakukan cara yang
pertama, Anda dapat mengukur data untuk posisi sudut tetap rotor
yang mengubah kecepatan udara. Anda akan memperoleh daya pada
kecepatan angin untuk posisi sudut tetap. Ulangi proses yang sama
untuk posisi sudut yang berbeda.
BAB IV
DATA PERCOBAAN
55 0,00 4,4
65 0,0056 5,2
75 0,0189 5,7
85 0,0132 6,2
95 0,0138 6,1
<<<<
<<<
<<
<
Minimal
Mati
4.2 Tabel praktikum 2 : Tabel praktikum Penentuan parameter khas Aero
generator.
50 0,045 4,4
60 0,1599 4,9
70 0,1845 5,5
80 0,1551 6,0
90 0,203 5,9
<<<<
<<<
<<
<
Minimal
Mati
BAB V
HASIL DAN PEMBAHASAN
Pada grafik hubungan yang kedua yaitu hubungan antara kecepatan angin
dengan arus dapat dilihat bahwa semakin tinggi kecepatan angin mka semakin
tinggi pula arus yang dihasilkan.
5.1.1.3 Grafik Hubungan antara kecepatan angin dengan tegangan.
0
1 2 3 4 5
Pada grafik hubungan yang ketiga yaitu hubungan antara kecepatan angin
dengan tegangan dapat dilihat bahwa semakin tinggi kecepatan angin maka
semakin tinggi pula tegangan yang dihasilkan.
Pada grafik hubungan yang kedua yaitu hubungan antara kecepatan angin
dengan arus dapat dilihat bahwa semakin tinggi kecepatan angin mka semakin
tinggi pula arus yang dihasilkan.
5.1.2.3 Grafik hubungan antara kecepatan angin dengan tegangan.
0
1 2 3 4 5
Pada grafik hubungan yang ketiga yaitu hubungan antara kecepatan angin
dengan tegangan dapat dilihat bahwa semakin tinggi kecepatan angin maka
semakin tinggi pula tegangan yang dihasilkan.
0
1 2 3 4 5
PENUTUP
6.1 Kesimpulan
1. Prinsip dasar kerja dari turbin angin adalah mengubah energi mekanis dari angin
menjadi energi putar pada kincir, selanjutnya putaran kincir digunakan untuk memutar
generator, yang akhirnya akan menghasilkan listrik.
2. Komponen dan peralatan sistem konversi energi angin
1) Gearbox
2) Generator
3) Rotor blade
4) Tower
3. Kecepatan angin sangat berpengaruh pada komponen lainnya (arus, tegangan, putaran,
dan watt). Semakin cepat kecepatan angin, semakin besar pula nilai pada tiap
komponennya.
6.2 Lampiran
DAFTAR PUSTAKA
Pancasila:Jakarta.
http://harirustianto.blogspot.com/2010/03/angin-lokal-angin-lokal-dapat-terjadi.html, 16
Mei 2018, pukul 19:00 WITA