Anda di halaman 1dari 22

PROPOSAL TUGAS PERANCANGAN PENGEMBANGAN

KINCIR ANGIN DENGAN SISTEM PENGEREMAN


KAMPAS GANDA

Disusun Oleh :

WAHYU ALIF RISNANTOKO


DIRGA JULIAWAN ADITAMA H.

(131.03.1147)
(131.03.1122)

EKO YUMAROH

(131.03.1155)

WINDI NUARI

(131.03.1093)

JURUSAN TEKNIK MESIN


FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
INSTITUT SAINS & TEKNOLOGI AKPRIND
YOGYAKARTA
2016

HALAMAN PENGESAHAN

PROPOSAL PERANCANGAN MESIN


PENGEMBANGAN KINCIR ANGIN DENGAN SISTEM PENGEREMAN
KAMPAS GANDA

Disusun untuk memenuhi syarat menyelesaikan studi di


Jurusan Teknik Mesin Jenjang Strata 1, Fakultas Teknologi Industri
Institut Sains & Teknologi AKPRIND Yogyakarta.
Disusun oleh:
WAHYU ALIF RISNANTOKO
DIRGA JULIAWAN ADITAMA H.

(131.03.1147)
(131.03.1122)

EKO YUMAROH

(131.03.1155)

WINDI NUARI

(131.03.1093)

Yogyakarta, 28 Juni 2016


Mengetahui,
Dosen Pembimbing

Pemohon

(Dirga Juliawan A. H.)

Ketua Jurusan

(H, Drs. Khairul Muhajir, M.T)

A. PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Pemanfaatan tenaga angin sebenarnya bukanlah hal yang baru dalam
sejarah peradaban. Sudah berabad-abad lamanya manusia menggunakan angin
sebagai tenaga penggerak kapal yang dipakai untuk mengarungi samudera dan
menjelajah semesta. Konon, pada abad ke-17 SM, bangsa Babilonia kuno pun
sudah menggunakan tenaga angin untuk sistem irigasi. Turbin angin pertama
sebagai pembangkit listrik berupa sebuah kincir angin tradisional dibuat oleh Poul
La Cour di Denmark lebih dari 100 tahun yang lalu. Kemudian pada awal abad ke20 mulai ada mesin eksperimen untuk turbin angin. Pengembangan lebih serius
dilakukan pada saat terjadi krisis minyak di era 1970-an dimana banyak
pemerintah di seluruh dunia mulai mengeluarkan dana untuk riset dan
pengembangan sumber energi baru atau energi alternatif. Diawal 80-an terlihat
pengembangan utama dilakukan di California dengan pembangunan ladang PLTB
dengan ratusan turbin kecil. Sehingga sampai akhir dekade tersebut sudah dibangun
15.000 turbin angin dengan kapasitas pembangkit total sebesar 1.500 MW di
daerah itu. Di era 80-an tersebut juga diikuti pemangkasan subsidi pemerintah
untuk dana pengembangan turbin angin ini.
Salah satu upaya untuk mengatasi krisis energi adalah mengurangi
ketergantungan terhadap sumber energi fosil dengan cara memanfaatkan sumber
energi alternatif. Salah satu energi alternatif yang dapat digunakan adalah energi
angin. Kebutuhan Energi Listrik di Indonesia khususnya dan di dunia pada
umumnya terus meningkat. Hal ini disebabkan oleh pertambahan jumlah
penduduk, pertumbuhan ekonomi serta pola konsumsi energi yang terus
meningkat.Energi listrik merupakan energi yang sangat penting bagi peradabann
manusia baik dalam kegiatan sehari hari hingga dalam kegiatan industri. Energi
listrik tersebut digunakan untuk berbagai kebutuhan, seperti penerangan dan juga
proses proses yang melibatkan barang-barang elektronik dan mesin industri.
Dengan kebutuhan energi listrik yang besar maka dibutuhkan sumber energi

pembangkit listrik yang mencukupi kebutuhan tersebut.


Tentunya dengan tetap menjaga ketersediaan energi fosil yang diketahui
semakin menipis. Mengingat hal tersebut diperlukan suatu sumber daya terbarui
yang keberadaannya tidak terbatas, untuk mendapatkan kondisi ini diperlukan
langkah strategis yang dapat menunjang penyediaan energi listrik secara optimal
dan terjangkau.
Salah Satu upaya mengatasi krisis energi adalah mengurangi ketergantungan
terhadap sumber energi fosil dengan cara memanfaatkan sumber energi alternatif.
Salah satu energi alternatif yang dapat digunakan adalah energi yang terdapat
pada alam seperti angin. Energi angin dapat dimanfaatkan pada pembangkit listrik
tenaga angin yang merupakan suatu metode untuk menghasilkan energi listrik
dengan cara memutar turbin angin yang dihubungkan ke generator kemudian
hasilnya disimpan dalam elemen penyimpan, dan untuk menjaga tegangan
kaluaran dari generator dibutuhkan pengendali agar energi listrik yang masuk
kedalam baterai optimal.
Energi listrik yang tersimpan dalam baterai akan digunakan untuk
menyalakan beberapa peralatan listrik rumah tangga seperti lampu, televisi dan
beberapa peralatan listrik yang memiliki kapasitas daya yang tidak terlalu besar.
Karena peralatan listrik rumah tangga memiliki kapasitas tegangan arus bolak
balik, maka energi listrik yang disimpan dalam baterai harus diubah dahulu dari
tegangan arus searah menjadi arus bolak balik dengan inverter.

2.Perumusan Masalah
Berdasarkan Latar belakang di atas, beberapa masalah yang dapat
dirumuskan :

Penyediaan energi listrik bisa dilakukan tidak hanya dengan suatu


pembangkit dalam skala yang sangat besar dan terpusat, namun

juga bisa terpenuhi dengan memanfaatkan sumber-sumber

pembangkit listrik walaupun dalam skala yang kecil


Pemanfaatan energi terbarukan merupakan suatu upaya untuk
mengurangi ketergantungan terhadap sumber energi fosil sehingga
dapat mengurangi krisis energi.

3.Batasan Masalah
Agar hasil laporan Tugas Akhir ini tidak menyimpang terlalu jauh daritujuan
yang hendak dicapai, maka dibatasi dalam beberapa hal meliputi:
a. Proses perancangan.
b. Komponen yang dipakai.

4.Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan pengembangan kincir
angin dengan sistem pengereman generator adalah :

Membuat rancangan kincir angin yang mampu membatasi putaran kincir


agar tidak terjadi kerusakan komponen kincir angin akibat melebihi batas

kemampuan.
Aplikasi ilmu yang telah dipelajari di bangku kuliah untuk kepentingan

masyarakat umum dalam hal penyediaan sumber energi listrik.


Meningkatkan kepekaan mahasiswa dalam pengembangan energi
terbarukan.

5.Manfaat
Manfaat yang diperoleh dari proses perancangan pengembangan kincir angin
adalah :

Dapat mengembangkan kincir angin yang telah ada agar menjadi lebih

optimal.
Kincir angin ini dapat digunakan sebagai salah satu pemanfaatan energi

terbarukan.
Dalam pembuatan skala besar mampu menghasilkan energi listrik yang
besar dan dapat di terapkan di masyarakat.

B. LANDASAN TEORI
1. Tinjauan Pustaka
Kincir angin adalah sebuah alat yang mampu memanfaatkan
kekuatan angin untuk dirubah menjadi kekuatan mekanik. Dari proses itu
memberikan kemudahan berbagai kegiatan manusia yang memerlukan
tenaga yang besar seperti memompa air untuk mengairi sawah atau
menggiling biji-bijian. Kincir angin modern adalah mesin yang digunakan
untuk menghasilkan energi listrik, disebut juga dengan turbin angin. Turbin
angin kebanyakan ditemukan di Eropa dan Amerika Utara.Sampai saat ini
belum diketahui secara pasti siapa penemu kincir angin. Kekuatan angin
sudah lama menjadi perhatian utama manusia. Pengembangan Kincir angin
dimulai dari bentangan layar yang menampung angin untuk menggerakan
kapal. Darisinilah, pengetahuan terus dikembangkan hingga terciptalah alat

yang dinamakan kincir angin (Hofman, H. dan Harun., 1987).


2. DASAR PEMILIHAN JENIS TURBIN ANGIN & KOMPONEN
PADA SISTEM TURBIN ANGIN
2.1 Horizontal Axis Wind Turbine

Turbin angin dengan sumbu horizontal mempunyai sudu


yang berputar dalam bidang vertikal seperti halnya propeler pesawat
terbang. Turbin angin biasanya mempunyai sudu dengan bentuk irisan
melintang khusus di mana aliran udara pada salah satu sisinya dapat
bergerak lebih cepat dari aliran udara di sisi yang lain ketika angin
melewatinya. Fenomena ini menimbulkan daerah tekanan rendah pada
belakang sudu dan daerah tekanan tinggi di depan sudu. Perbedaan tekanan
ini membentuk gaya yang menyebabkan sudu berputar.

Gambar 2.1 Berbagai jenis kincir angin sumbu horizontal.

Gambar 2.2 Sistem Turbin Angin Sumbu Horizontal.

Turbin skala utility memiliki berbagai ukuran, dari 100 kilowatt


sampai dengan beberapa megawatt. Turbin besar dikelompokkan bersamasama ke arah angin,yang memberikan kekuatan massal ke jaringan listrik.
turbin kecil tunggal, di bawah 100 kilowatt dan digunakan pada rumah,
telekomunikasi, atau pemompaan air. Turbin kecil

kadang-kadang

digunakan dalam kaitannya dengan generator diesel, baterai dan sistem


fotovoltaik. Sistem ini disebut sistem angin hibrid dan sering digunakan di
lokasi terpencil di luar jaringan, di mana tidak tersedia koneksi ke jaringan
utilitas.Komponen-komponen yang ada di dalam turbin angin yaitu :

Gamb

ar 2.3 Mekanisme Turbin Angin.

2.2 Komponen pada Sistem Turbin Angin


2.2.1Anemometer

Mengukur kecepatan angin dan mengirimkan data kecepatan angin

ke pengontrol.
2.2.2Blades

Kebanyakan turbin baik dua atau tiga pisau.Angin bertiup di atas

menyebabkan pisau pisau untuk mengangkat dan berputar.


2.2.3Brake

Digunakan untuk menjaga putaran pada poros setelah gearbox agar

bekerja pada titik aman saat terdapat angin yang besar. Alat ini perlu dipasang
karena generator memiliki titik kerja aman dalam pengoperasiannya.
Generator ini akan menghasilkan energi listrik maksimal pada saat bekerja
pada titik kerja yang telah ditentukan. Kehadiran angin diluar dugaan akan
menyebabkan putaran yang cukup cepat pada poros generator, sehingga jika
tidak diatasi maka putaran ini dapat merusak generator. Dampak dari
kerusakan akibat putaran berlebih diantaranya overheat, rotor breakdown,
kawat pada generator putus karena tidak dapat menahan arus yang cukup
besar. Maka dari itu, pengereman dalam perancangan ini memanfaatkan gaya
sentrifugal yang terdapat pada Kampas Ganda.

Gambar 2.4. Bagian-bagian kampas ganda

Akibat adanya gaya sentrifugal pada kampas ganda mengakibatkan

sepatu kampas terlontar dan menghambat putaran akibat bergesekan dengan


mangkok/rumah kampas ganda. Setelah putaran menurun, sepatu kampas akan
kembali pada posisi semula karena adanya spring.

Gambar 2.5 Gaya sentrifugal saat bekerja pada kampas ganda

2.2.4 Controller (Pengendali)

Pengontrol mesin mulai dengan kecepatan angin sekitar 8-16 mil per

jam (mph) dan menutup mesin turbin sekitar 55 mph. tidak beroperasi pada
kecepatan angin sekitar 55 mph di atas, karena dapat rusak karena angin yang
kencang.
2.2.5 Gear box

Gears menghubungkan poros kecepatan tinggi di poros kecepatan

rendah dan meningkatkan kecepatan sekitar 30-60 rotasi per menit (rpm),
sekitar 1000-1800 rpm, kecepatan rotasi yang diperlukan oleh sebagian besar
generator untuk menghasilkan listrik.gearbox adalah bagian mahal (dan berat)
dari turbin angin dan insinyur.
generator mengeksplorasi direct-drive yang beroperasi pada kecepatan
rotasi yang lebih rendah dan tidak perlu kotak gigi.

2.2.6 Generator

Generator listrik adalah sebuah alat yang memproduksi energi listrik

dari sumber energi mekanik, biasanya dengan menggunakan induksi


elektromagnetik. Proses ini dikenal sebagai pembangkit listrik. Walau
generator dan motor punya banyakkesamaan, tapi motor adalah alat yang
mengubah energi listrik menjadi energi mekanik. Generator mendorong
muatan listrik untuk bergerak melalui sebuah sirkuit listrik eksternal, tapi
generator tidak menciptakan listrik yang sudah ada di dalam kabel
lilitannya.Hal ini bisa dianalogikan dengan sebuah pompa air,yang
menciptakan aliran air tapi tidak menciptakan air di dalamnya. Sumber enegi
mekanik bisa berupa resiprokat maupun turbin mesin uap, air yang jatuh
melakui sebuah turbin maupun kincir air, mesin pembakaran dalam, turbin
angin, engkol tangan, energi surya atau matahari, udara yang dimampatkan,
atau apa pun sumber energi mekanik yang lain.

2.2.7Rotor

Rotor adalah sebuah alat mekanik yang berputar/ baling-baling,

sebagai contoh dalam kendaraan bermotor elektrik, generator, alternator atau


pompa.
2.2.8 Tower

Menara Kerangka kontruksi menara ini terdiri dari besi besi siku

yang dibuat sedemikian rupa hingga menjadi sebuah menara, tingginya


disesuaikan dengan kebutuhan. Menara ini juga biasa terbuat dari besi bulat
atau baja, sehingga menara lebih tahan lama.

Menara Pipa menara ini terbuat dari sebuah pipa yang mempunyai

kawat-kawat sebagai penegak tiang, dan kawat-kawat tersebut harus diikat


dengan jangkar, maka pondasinya dapat lebih ringan. Dengan adanya kawat
penegak tiang menara tidak mudah tumbang, tetapi dalam pemasangan
manara pipa ini membutuhkan lahan yang cukup luas

2.2.8 Penyimpan energi (Battery)

Karena keterbatasan ketersediaan akan energi angin (tidak

sepanjang hari angin akan selalu tersedia) maka ketersediaan listrik pun tidak
menentu. Oleh karena itu digunakan alat penyimpan energi yang berfungsi
sebagai back-up energi listrik. Ketika beban penggunaan daya listrik
masyarakat meningkat atau ketika kecepatanangin suatu daerah sedang
menurun, maka kebutuhan permintaan akan daya listriktidak dapat terpenuhi.
Oleh karena itu kita perlu menyimpan sebagian energi yang dihasilkan ketika
terjadi kelebihan daya pada saat turbin angin berputar kencang atau saat
penggunaan daya pada masyarakat menurun.

2.2.9. Sabuk Transmisi


Transmisi langsung dengan roda gigi tidak memungkinkan karena
jarak yang relatif jauh antara dua buah poros. Dengan demikian, cara
transmisi putaran atau dayayang lain dapat diterapkan dimana sebuah sabuk
luwes atau rantai dibelitkan sekeliling puley atau sproket pada poros.

Macam-macamTransmisi sabuk antara lain;

1. Sabuk rata
2. Sabuk dengan penampang trapesium
3. Sabuk dengan gigi,
tetapi untuk perancangan mesin ini menggunakan transmisi sabuk
penampang trapesium atau biasa di sebut sabuk-V yang di pasang pada pulley
dengan alur dan meneruskan momen antara dua poros yang jaraknya dapat
sampai 5 m dengan perbandingan putaran antara 1:1 sampai 1:7. Kebanyakan
transmisi sabuk menggunakan sabuk-V, karena mudah penanganannya,
harganya murah dan yang terutama jika terjadi beban yang berlebih pada
mesin akan menyebabkan selip, sehingga tidak mengakibatkan kerusakan
pada motor listrik.. Kecepatan sabuk direncanakan untuk 10 20 (m/s) karena

kecepatan maksimum yang diijinkan hanya sampai 25 (m/s). Daya maksimum


yang dapat ditransmisikan kurang lebih sampai 500 (KW).

Gambar 2.6 Konstruksi Sabuk V.

Gambar 2.7 Ukuran Penampang Sabuk V.

C. METODOLOGI PERANCANGAN

1. Diagram Alir Perancangan

Mulai

Memilih Kampas Ganda

Menyesuaikan Pemasangan Kampas Ganda


Pada Rangka

Desain Ulang Rangka

Proses Pengerjaan
Pembuatan dudukan kampas
ganda dan pemilihan beban
sentrifugal

Perakitan kincir angin

Ujicoba

Selesai

2. Ide Pemikiran tentang pengereman Kincir Angin


Secara umum perancangan pengembangan Kincir Angin ini nantinya

untuk memperbaiki kekurangan pada pembuatan kincir angin sebelumnya.


Penambahan sistem pengereman pada kincir angin dapat memperkecil resiko
kerusakan akibat putaran yang tinggi pada kincir.

3. Gambaran Singkat

Gambar 3.1 Bagian-bagian komponen kincir angin

4. Prinsip Kerja

Energi angin memutar turbin angin. Turbin angin bekerja

berkebalikan dengan kipas angin (bukan menggunakan listrik untuk menghasilkan


listrik, namun menggunakan angin untuk menghasilkan listrik). Kemudian angin
akan memutar sudut turbin, lalu diteruskan untuk memutar rotor pada generator di
bagian belakang turbin angin. Generator mengubah energi gerak menjadi energi
listrik dengan teori medan elektromagnetik, yaitu poros pada generator dipasang
dengan material ferromagnetik permanen. Setelah itu di sekeliling poros terdapat
stator yang bentuk fisisnya adalah kumparan-kumparan kawat yang membentuk
loop. Ketika poros generator mulai berputar maka akan terjadi perubahan fluks pada
stator yang akhirnya karena terjadi perubahan fluks ini akan dihasilkan tegangan
dan arus listrik tertentu. Tegangan dan arus listrik yang dihasilkan ini disalurkan
melalui kabel jaringan listrik untuk akhirnya digunakan oleh masyarakat. Tegangan
dan arus listrik yang dihasilkan oleh generator ini berupa AC (alternating current)
yang memiliki bentuk gelombang kurang lebih sinusoidal. Energi Listrik ini
biasanya akan disimpan kedalam baterai sebelum dapat dimanfaatkan.

Pada sistem pengereman, akan bekerja secara otomatis apabila

kecepatan putaran kincir melebihi batas yang ditentukan. Hal ini dikarenakan gaya
sentrifugal pada kampas ganda yang sudah dihubungkan dengan poros kincir akan
melontarkan kampas untuk kemudian terhambat oleh mangkok / rumah kampas
ganda. Dengan demikian, putaran kincir angin akan tereduksi oleh kampas ganda
sehingga kerusakan pada komponen kincir angin akibat kecepatan angin yang
menggerakkan kincir akan diminimalisir.

D. SISTEMATIKA PENYUSUNAN LAPORAN PERANCANGAN


MESIN

Sistematika yang digunakan dalam penulisan Laporan Perancangan

Mesin ini adalah sebagai berikut:


BAB I. PENDAHULUAN
Memuat Latar Belakang Masalah; Perumusan Masalah; Batasan
Masalah; Tujuan Tugas Perancangan Mesin; Manfaat Tugas
Perancangan Mesin; Metodologi; Sistematika Penyusunan Laporan
Perancangan Mesin.
BAB II. LANDASAN TEORI
Memuat Landasan Teori yang berkaitan dengan tema Tugas
Perancangan Mesin, paradigma, cara pandang; tinjauan pustaka
terhadap penulis terdahulu yang ada kaitan dengan tema Tugas
Perancangan Mesin.
BAB III. METODOLOGI PERANCANGAN
Memuat gambar perencanaan, ide/pemikiran

mengenai tugas

perancangan mesin tersebut, gambaran umum prinsip kerja alat yang


akan dibuat, metoda-metoda yang telah ada atau akan digunakan.
BAB IV. PERHITUNGAN PERENCANAAN DAN HASIL
PEMBAHASAN
Pada bab ini dibahas perhitungan perencanaan alat yang berdasar
dalam teori. Dan dijelaskan mengenai pengujian kerja mesin didapat
hasil perhitungan yang didapt berdasarkan pada perencanaan dasar
alat dengan hasil mesin.
BAB V. PENUTUP
Memuat Kesimpulan (rangkuman keseluruhan isi yang sudah
dibahas); Saran (saran perluasan, pengembangan, pendalaman,
pengkajian ulang).

E. DAFTAR PUSTAKA

AWEA,2004., The American Wind Energy Association

http://www.awea.org.
BWEA, 2002., The British Wind Energy Association

http://www.bwea.com
David E. S., 1997., An Introduction to Wind Power for Nebraskans

University of Nebraska-Lincoln., www.NebFacts.co.us


Hofman, H. dan Harun., 1987., Energi Angin penerbit Binacipta, Jakarta
F. Jadwal Pelaksanan
Adapun waktu pengerjaan alat akan dilakukan mulai tanggal Juni
sampai dengan September 2016. Berikut tabel jadwal pelaksanaan tugas
perancangan mesin :

Bulan

Pembelia
n alat
dan
bahan

Uji coba
mesin

Sept
emb
er

Juli

Agus
tus


1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

Pengaju
an Judul
dan
proposal

Pengerja
an mesin

Juni

Evaluasi

Pengerja
an
Laporan
dan
bimbinga
n

G. Rincian Biaya

-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

H. Biodata Penyusun Proposal


1. Nama

No. Mahasiswa

Tempat, tanggal lahir


Desember 1994

Alamat asal

: Wahyu Alif Risnantoko


: 131.03.1147
: Gunungkidul,24
: Sendowo Lor, Kedungkeris,

Nglipar,

Alamat di Yogyakarta

Gunungkidul
: Sendowo Lor,

Kedungkeris, Nglipar,

No. Telepon

Asal SMA/SMK

2. Nama

No. Mahasiswa

Tempat, tanggal lahir

Alamat asal

Alamat di Yogyakarta
Soropadan no 81 c

Gunungkidul
: 081804345590
: SMK N 2 WONOSARI
: Dirga Juliawan Aditama Haerun
: 131.03.1122
: Raha,17 Juli 1995
: Raha,Sulawesi Tenggara
: Jl Gejayan,Desa


No. Telepon

Asal SMA/SMK

3. Nama

No. Mahasiswa

Tempat, tanggal lahir

Alamat asal

: 085255155357
: SMA Negri 1 RAHA
: Eko Yumaroh
: 131.03.1155
: Kulonprogo, 12 Juli 1994
: Ngaran II,

Banjarsari,Samigaluh,Kulonprogo

Alamat di Yogyakarta

: Ngaran II,

Banjarsari,Samigaluh,Kulonprogo

No. Telepon
: 085725925706

Asal SMA/SMK
:SMK MAARIF 1
NANGGULAN

4. Nama

No. Mahasiswa

Tempat, tanggal lahir


1995

Alamat asal
Barat

Alamat di Yogyakarta
Yogyakarta

No. Telepon

Asal SMA/SMK

: Windi Nuari
: 131.03.1093
: Sagang , 18 Januari
: Sagang,Sambas,Kalimantan
: Jl.Bintaran Kulon no 76,
: 085252610160
: SMK N 1 Singkawang

Anda mungkin juga menyukai